• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODI ILMU Al-QUR’AN DAN TAFSIR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PRODI ILMU Al-QUR’AN DAN TAFSIR "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana mentafsir ayat-ayat syifa>' dalam tafsir Al-Muni>r oleh Wahbah Az-Zuhaili>.

Batasan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tinjauan Pustaka

Quraish Shihab, Fakhrudin Ar-Razi dan Ibnu Katsir mengenai ayat-ayat Al-Qur'an sebagai syifa>', secara umum Al-Qur'a>n syifaa'limaa ikan shuduur bagi yang beriman. 27 Rohmatullah, Syifa>‘ dalam Al-Qur'a>n (Studi Perbandingan Tafsir M. Quraish Shihab, Fakhrudin Ar-Razi dan Ibnu Katsir), Tesis Institut Agama Islam Negeri Curup. Konsep Al-Syifa dalam Al-Qur'an Berdasarkan Tafsir Ibnu Kasir dan Mafatih Al-Ghaib" yang dibahas 1.

Apakah tafsiran Ibnu Katsir dan Mafatih Al-Gaib terhadap ayat Al-Syifa>''?, untuk mengetahui konsep al-Syifa dalam al-Quran, untuk mengetahui kaedah tafsir Ibnu Katsir dan Fakhruddin Al-Razi serta tafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan al-Syifa>'. Pengertian Syifa>‘ dalam al-Qur'an (Semakan Tafsir Tematik menggunakan Tafsir-Tafsir Moden)‛\. 29 A'dad Saiddudin MA, Konsep Al-Shyfa dalam Al-Quran berdasarkan Tafsir Ibnu Kasir dan Mafatih Al-Ghaib, Tesis Universiti Islam Sunan Gunung Djati Negeri.

Tsalisil Hasan, Makna Syifa>‘ dalam Al-Qur'an (Tinjauan Tafsir Tematik Menggunakan Tafsir Modern), Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim.

Metode Penelitian

Adapun jenis penelitian ini penulis menggunakan penelitian (library research) atau penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan tema yang diteliti, dalam hal ini yaitu pemaknaan syifa>' dalam sebuah karya ilmiah tentunya banyak sekali. penelitian varietas atau spesies, dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini sumber utama yang pertama adalah sumber hukum Islam yaitu Al-Qur’an, kemudian kitab yang ditulis oleh tokoh atau mufassir sendiri yaitu terjemahan kitab al-Tafsir al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili >. Penelitian ini juga disebut sebagai penelitian kepustakaan dan biasanya digunakan oleh peneliti yang mengikuti pendekatan kualitatif.36 Dalam hal ini, penulis mengacu pada buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan ini, seperti Pengobatan Efektif Pengobatan Al-Qur'a>ni dengan Al- Qur'a>n oleh Abdel Daem Al-Kaheel, Kesehatan dalam perspektif Al-Qur'an dalam buku karya Kementerian Agama RI, terjemahan Al-Qur'an, tafsir, majalah, artikel, internet, buku dan karya -Pekerjaan lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk membantu penyelidikan ini.

Data yang dikumpul termasuk data primer dan data sekunder yang terkandung dalam cetak dan media. Klasifikasi yang dilakukan pada tingkatan ini adalah mengklasifikasikan ayat-ayat yang telah terhimpun, baik yang secara langsung menyebut kalimah syifa>' dan mengetahui sumber an-Nuzul apabila perlu dan waktu turunnya ayat antara Makiyah dan Madaniyah. Huraian tertumpu pada peringkat ini kepada ayat-ayat yang berkaitan dengan subjek kajian iaitu ayat-ayat yang bertemakan syifa>'.

Analisis pada ketika ini adalah analisis pandangan Wahbah Al-Zuhali> tentang syifa>' yang diperolehi daripada pelbagai data yang ada.

Sistematika Pembahasan

LANDASAN TEORI

Term-Term Syifa>‘

Istilah dalam Al-Qur'an yang dapat diidentikkan dengan syifa' antara lain bur'a>h )ةأرب) dan salama>h (ةملاس) dengan berbagai kata turunannya. Dua kata ini selain berkonotasi penyembuhan lahir dan batin, juga mengandung makna bebas dari penyakit dan mencapai kesehatan dan keselamatan. a – yabra'u – bur'an – bur'ah ) ةأرب -أرب-أبري-آرب). 4 Fahmi Efendi, Kontekstualisasi Ayat-ayat Syifa>‘ dalam Al-Qur'an Pada Masa Pandemi (Penerapan Teori Gerakan Ganda Fazlur Rahman), Skripsi Ilmu dan Tafsir Al-Qur'an, IAIN Salatiga 2020, hlm.

5 Aswadi Yuhadak, Kajian Syifa>' dalam Tafsir Mafatih al-Ghaib al-Razi, Sosio-Agama, Jil. Yang kedua adalah berdasarkan pengertian terbebas atau terhindar dari sesuatu, termasuk sembuh, selamat dari penyakit مسقلا نم ةم لاسا, terhindar dari rasa malu dan kekerasan atau dengan kata lain ضرملا نم ةأرب (Aku sembuh dari penyakit). Istilah bur'ah dengan pelbagai asal usulnya di dalam al-Quran diulang sebanyak 31 kali, 11 daripadanya termasuk ayat makiah dan 20 ayat lagi termasuk kategori madaniah.

Kata salim ( ميلس ) yang mencirikan qalb ( بلق ) aslinya berarti selamat, yaitu terhindar dari kekurangan dan musibah, baik jasmani maupun rohani.

Macam-Macam Penyakit

Menurut Ibnu Katsir, Al-Qur'an sebenarnya adalah penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. 3 Saiful Amin Ghofur, Mosaik Mufasir al-Qur'a>n dari Klasik ke Kontemporer, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013), hal. Membagi ayat-ayat al-Qur’an menjadi satuan-satuan tajuk tematik dengan tajuk penjelas.

Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bahwa apapun yang berasal dari Al-Qur'an adalah penawar bagi orang beriman. Mendengarkan/membaca Quran dan memahaminya akan menjadi penawar dan rahmat. Mengontekstualisasikan Ayat-ayat Syifa>’ dalam Al-Qur’an di Masa Pandemi (Menggunakan Teori Gerakan Ganda Fazlur Rahman).

Pandangan Mufassir

MENGENAL WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN KITAB TAFSIR

  • Aktivitas keilmuwan
  • Guru dan Murid-Muridnya
  • Karya Intelektual Wahbah Az-Zuhaili>
  • Seputar Tafsir Al-Munir Wahbah Az-Zuhaili>
    • Latar belakang penulisan
    • Metode Tafsir
    • Sistematika Penulisan
    • Pendekatan dan Corak Tafsir
    • Sumber Tafsir

Al-Quran tidak hanya berperan sebagai anugerah, tetapi juga hadir sebagai obat/Syifa>' yang menyembuhkan berbagai penyakit.

PENAFSIRAN WAHBAH AZ-ZUHAILI> TENTANG SYIFA>‘

Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Syifa

  • Syifa>’ Kesembuhan Rohani
  • Syifa>’ Kesembuhan Jasmani

Wahbah az-Zuhaili> menafsirkan bahawa ayat ini mengandungi segala pengajaran atau wasiat akhlak yang baik dan perbuatan yang baik serta dapat mencegah perbuatan yang mungkar dan keji sebagaimana firman Allah SWT ‚Ini (al-Qur’an>n) merupakan penjelasan yang jelas bagi seluruh manusia, dan menjadi petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra’ 82), dan memberi petunjuk kepada kebenaran dan keimanan yang benar dan kepada jalan yang lurus yang membawa kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagaimana firman Allah SWT, "Katakanlah, Al-Quran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman." (QS. Wahbah az-Zuhaili> dalam tafsir ayat ini menjelaskan tentang Al-Qur'an dalam bahasa Arab, tetapi mengapa mereka tidak dapat memahaminya dan mengamalkan kandungannya.

Ketika semua pengucapan dan makna Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan orang musyrik masih tidak mempercayainya, itu menunjukkan bahwa kekafiran mereka berada pada puncak kemaksiatan. Karena Al-Qur'an mensucikan berbagai penyakit hati seperti keraguan, kemunafikan, penghindaran, kesesatan, kekafiran dan kebodohan. Al-Qur'a>n menyembuhkan mereka dari semua ini, al-Qur'a>n juga rahmat bagi orang-orang yang beriman dan membenarkan dan.

Dan bagi orang-orang kafir yang menzalimi diri sendiri, mendengar al-Quran hanya menjadikan mereka semakin jauh dari iman dan kepercayaan kepada Tuhan kerana kekufuran telah bertapak dalam diri mereka.

Cara Penerapan Ayat Syifa>’ Menurut Wahbah Az-Zuhaili>

Setelah pembahasan Syifa’ menurut Wahbah Az-Zuhaili>ul Qur’an sebagai ubat yang dapat menyembuhkan panas hati orang mukmin, yaitu hati orang mukmin atas orang musyrik dari tipu daya, kezaliman dan gangguan mereka. siapa susah Syifa' yang terdapat dalam surah an-Nahl ayat 69 lebih menekankan Syifa dalam al-Quran tentang keistimewaan madu. 35 Abdel Daem Al-Kahell, Rawatan al-Quran yang berkesan dengan al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2012), hlm.

Al-Qur'a>n tidak hanya berperan sebagai hadiah, tetapi juga hadir sebagai obat atau syifah>' yang menyembuhkan berbagai penyakit. Inilah sebabnya mengapa Al-Qur'an sering menyerukan kepada seorang hamba untuk tetap benar-benar taat dan berserah diri serta merendahkan diri di hadapan Sang Khaliq. Makna Al-Ghadab dan Relevansinya dengan Pengendalian Diri dalam Al-Qur'an (Studi Analisis Tafsir Al-Munir oleh Wahbah Az-Zuhalili, Bagian Tesis Ushuluddin.

Efendi, Nur dan Muhammad Fathurrohman, Kajian Al-Quran Memahami Wahyu Allah Secara Lebih Integral dan Komprehensif).

Relevansi Ayat-ayat Syifa>‘ denga Kesehatan Saat Ini

Analisa Penulis

Menurut Wahbah Az-Zuhaili> al-Qur'an> adalah pelajaran yang baik yang datang dari Allah dan penawar penyakit dalam hati berupa syak, ragu, munafik, syirik, tipu daya, kekufuran, kejahilan dan kesesatan. 31 Al-Quran adalah penawar dan rahmat bagi orang yang beriman. Adapun orang-orang kafir yang menzalimi diri mereka sendiri, mendengar al-Quran hanya membuat mereka lebih rugi kerana berdusta terhadapnya yang menyebabkan mereka benci, marah, dengki dan dengki.32 Al-Quran juga merupakan penawar kepada pelbagai penyakit. dalaman dan adalah Al-Quran dan pemahamannya akan menjadikannya sebagai penawar dan rahmat36, Percaya kepada Al-Quran dan berpegang kepada Al-Quran37, Percaya kepada bukti kewujudan Tuhan yang Maha Pencipta dan Pemberi Ilham. .

Keyakinan terhadap Al-Qur'an sebagai syifa>' dengan demikian juga menganggap bahwa terdapat keutamaan-keutamaan dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat dijadikan obat untuk penyakit medis maupun non medis. ' diperlukan untuk membantu penyembuhan. Untuk mendapatkan khasiat obat yang tertulis dalam Al-Qur'an, seorang hamba harus setia mengabdi pada Piala-Nya, selalu memperhatikan keinginannya apapun yang diinginkannya dan menuruti perintahnya tanpa mengeluh. Fussila>t/41; Dari 44 ayat Syifa>' yang penulis coba pahami dan rangkum, diperoleh beberapa data, dari enam ayat yang menyebutkan kata Syifa>', empat diantaranya memberikan informasi bahwa konsep penyembuhan yang diberikan oleh Al-Qur'an . >n adalah penyembuhan spiritual, dan dua lainnya sebagai penyembuhan fisik.

Penelitian ini hanya membahas tentang Syifa>' menurut pandangan Wahbah Az-Zuhaili> melalui ayat-ayat Syifa>'.

PENUTUP

Saran-Saran

Dengan melihat tafsirnya, kita dapat memperoleh informasi yang cukup jelas tentang ayat-ayat tentang syifa>', meskipun masih banyak kekurangan dalam pemaparan dan analisis penulis. Oleh karena itu diharapkan adanya penelitian lebih lanjut yang membahas ayat-ayat syifa>' yang lebih masif sehingga wawasan yang diperoleh juga lebih luas. Metode dan Pola Tafsi>r Al-Wasit} oleh Wahbah Al-Zuh}aili>., Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo.

At-Tafsir Al-Munir: Fi > al-Aqi > dah wa al-Syarii > 'ah wa al-Manhaj. At-Tafsir Al-Munir: Fi > al-Aqi > dah wa al-Syarii > 'ah wa al-Manhaj. Wahbah Az-Zuhaili se gedagtes oor Ahkam Al-Usra', sharia en wet, in die joernaal 'Faridatus Syuhadak and Badrun'.

Kajian kitab Tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili> dan contoh tafsir tentang perkahwinan berlainan agama‛.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang berjudul Konsep Sedekah Menurut Al-Quran, penulis akan mengkhususkannya di surat Al-Baqarah ayat 271 dalam kajian. tafsir Al-Munir Karya

Wahbah az-Zuhaili Ketika ayat-ayat yang mulia ini turun, dimana ayat-ayat tersebut mendorong untuk memusihi orang-orang kafir, maka kaum mumin mendapat pengaruh besar

An-Nisa‟ ayat 34, setelah dilakukan pendeskripsian tentang ayat tersebut maka dilakukan pengkajian terhadap penafsiran Thahir ibn „Asyur dan Wahbah az-Zuhaili

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan ( Field research). Sumber utama dalam penelitian ini adalah ayat-ayat Al-

17 Dengan demikian, pada bagian berikutnya, upaya identifikasi ayat-ayat korupsi dalam al-Qur`an akan digali dari ayat-ayat yang berkaitan dengan unsur korupsi yang

Penelitian tentang cara baca al-Qur‟an mulai muncul pada akhir abad ke dua Hijriah, ketika fenomena munculnya ragam bacaan al- Qur‟an di tengah masyarakat semakin

Ada pun al-Qurthubîy dan Wahbah az-Zuhailîy, penafsiran keduanya dalam memaknai perilaku penista boleh dikatakan hampir sama yaitu menyumpahi Al-Qur`an karena ragu terhadap kebenaran

aPersamaan pemikiran Muhammad Abduh dan Wahbah Az-Zuhaili dalam permasalahan poligami adalah melarang laki-laki menikahi lebih dari satu istri jika mereka tidak dapat merawat dengan