• Tidak ada hasil yang ditemukan

FITNAH DALAM AL-QUR`AN - repository iiq - IIQ Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "FITNAH DALAM AL-QUR`AN - repository iiq - IIQ Jakarta"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

PROGRAM PENGAJIAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIRAN FAKULTI USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA. Tesis ini cuba mengungkap kata-kata fitnah dalam al-Quran menurut Wahbah Az-Zuhailî dalam Tafsîr Al-Munîr Fî Al-‘Aqîdah Wa As-Syarî'ah Wa Al-Manhâj. Kefahaman masyarakat terhadap fitnah dalam kehidupan seharian amat berbeza dengan pengertian fitnah dalam al-Quran.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji makna fitnah dalam Al-Quran. Skripsi berjudul “Fitnah Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsîr Al-Munîr Fî Al-’Aqîdah Wa As-Syarî’ah Wa Al-Manhâj)” yang disusun oleh Yuniawati Nomor Induk Mahasiswa: 14210624 telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh Munaqasyah uji coba. Skripsi berjudul “Fitnah Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsîr Al-Munîr Fî Al-’Aqîdah As-Syarîah Wa Al-Manhâj)” karya Yuniawati dengan NIM 14210624 diuji pada sidang Munaqasyah Fakultas Dakwah Ushuluddin Institut Sains Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2018.

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Fitnah dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsîr Al-Munîr Fî Al-„Aqîdah Wa As-Syarî'ah Wa Al-Manhâj)” benar-benar merupakan hasil karya saya, kecuali kutipan yang menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Permasalahan

  • Identifikasi Permasalahan
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah

Dalam menjelaskan latar belakang di atas, setidaknya penulis menemukan beberapa permasalahan terkait makna fitnah dalam Al-Qur'an. Permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: Pertama, makna fitnah dalam Al-Qur'an, kedua, perbedaan makna fitnah dalam Al-Qur'an, dan ketiga, penafsiran fitnah yang artinya dalil menurut Wahba. Az-Zuhailî dalam Tafsir Al-Munir. Berangkat dari latar belakang di atas, maka untuk memperjelas permasalahan dan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, perlu disampaikan batasan dan rumusan masalah.

Hal ini diperlukan agar permasalahan tidak meluas ke materi yang tidak berkaitan dengan judul. Sebab, sebagian besar pernyataan-pernyataan fitnah dalam Al-Qur'an mengandung makna sebuah pembuktian. Al-Jin [72]: 17 dalam tafsîr al-Munîr Fî al-„Aqîdeh Ue as-Siyari‟âh üe al-Manhâj.

Berdasarkan latar belakang dan skop perbahasan, kajian ini akan cuba memfokuskan perbahasan kepada persoalan-persoalan berikut: Bagaimanakah tafsiran Wahbah az-Zuhailî terhadap fitnah menjadi ujian terhadap tafsirannya.

Tujuan Penelitian

ManfaatPenelitian

Tinjauan Pustaka

Dan pada umumnya masyarakat hanya mengetahui jenis-jenis hambatan waris yang terdapat pada kitab-kitab fiqih Islam.15 Yang menjadi persamaan risalah ini dengan risalah yang akan penulis ulas adalah sama-sama membahas tentang ayat-ayat fitnah, Bedanya dengan skripsi bahwa yang akan diteliti ada pada tesis ini. hanya menjelaskan permasalahan fitnah yang dapat menjadi penghalang waris dalam KHI (Komplikasi Hukum Islam), sedangkan penulis mengkaji fitnah yang berarti ujian dalam Al-Quran. Tesis ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman salah satu makna fitnah dalam Al-Qur'an. 16 Sa'adah, Analisis Semantik Kontekstual Terjemahan Kata Arab Serapam (Studi Kasus Kata Fitnah, Hikmah dan Amanah) dalam “Al-Quran dan Maknanya”.

Penyerapan bahasa Arab tentang hikmah, fitnah dan amanah dalam bahasa Arab dan Indonesia menggunakan analisis semantik kontekstual terhadap terjemahan kata-kata Arab yang menjadi kata serapan bahasa Indonesia, sedangkan penulis fokus pada analisis berbagai ayat fitnah dalam Al-Qur'an dengan menggunakan maudhû 'aku metode. Dalam penelitian ini penulis mengkaji fiqh al-hadits. 17 Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang akan kita bahas adalah sama-sama membahas tentang pencemaran nama baik, namun yang membedakan skripsi ini adalah menjelaskan pengertian fiqhul hadis terhadap hadis. yang menjelaskan tentang Pencemaran Nama Baik Tanduk Setan dari Negeri.Musyriq (Nejed) sedangkan penulis menjelaskan pengertian pencemaran nama baik yang artinya ujian dalam Al-Qur'an. Dan dalam penelitiannya, Syaifuddin, mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, menulis pada tahun 2007 tentang “Fitnah dalam Al-Qur'an (kajian tematik tafsir al-Alusi dalam QS.

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang penggunaan istilah, makna pencemaran nama baik dan perbedaan makna yang terkandung dalam Al-Qur'an QS. Dalam menjelaskan kata fitnah disini penulis skripsi menggunakan tafsir al-Alusi terhadap ayat tentang fitnah dalam tafsir Rûh al-Ma‟âni fî Tafsîr Al-Qur'an al'adzîm wa Sab‟u al-Matsâni. 18 Menurut penulis, skripsi ini memberikan kontribusi nyata terhadap penelitian ini dengan membahas penggunaan istilah pencemaran nama baik dan berbagai makna yang dikandungnya dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Namun yang membedakan skripsi ini dengan penelitian ini adalah skripsi ini hanya mengkaji empat kata fitnah dalam Al-Qur'an, sedangkan penulis mengkaji enam kata fitnah dalam Al-Qur'an.

Namun Quraish Shihab mencoba menjawab perbedaan pendapat tentang Tsunami Aceh dari sudut pandang Al-Qur'an. Bedanya dengan penulis, jurnal ini tidak secara khusus mengkaji istilah pencemaran nama baik dalam Al-Qur'an, sedangkan penulis lebih fokus mengkaji istilah pencemaran nama baik dalam Al-Qur'an. Jurnal ini memberikan kontribusi bagi penelitian penulis dalam hal mengkaji salah satu makna pencemaran nama baik dalam Al-Qur'an.

MetodologiPenelitian

  • JenisPenelitian
  • SumberPenelitian
  • TeknikPengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Sebagai rujukan primer (pertama), juga menggunakan sejumlah rujukan sekunder dari kitab-kitab tafsir dan hadis yang dapat menunjang penelitian, antara lain kitab Ulum Al-Qur'an, Tafsir Kementerian Agama, Tafsir Al-Misbah dan beberapa kitab lainnya. Setelah data terkumpul, penulis mencari tafsir terhadap kata-kata fitnah dalam Tafsîr al-Munîr Fî al-„Aqîdah Wa as-Syarî‟âh Wa al-Manhâj karya Wahbah az-Zuhailî. Selain metode pustaka, penulis juga menggunakan metode yang disebut analisis dokumen, yaitu mencari data mengenai suatu hal atau variabel dalam bentuk catatan, jurnal, dan lain sebagainya.

Kaedah analisis ini adalah berdasarkan fakta dan data yang menjadi kandungan atau bahan sesebuah buku. Dalam penelitian ini, penulis menghuraikan pandangan Wahbah az-Zuhailî tentang fitnah yang bermaksud ujian dalam al-Quran. Kemudian penulis juga membandingkan data atau maklumat daripada satu tafsiran dengan tafsiran yang lain dan membandingkan hasil analisis sesuatu objek dengan objek yang lain.

Sistematika Penulisan

Bab kedua, dalam bab ini penulis akan membincangkan huraian fitnah yang merangkumi: Pengertian fitnah, kosa kata fitnah dalam Al-Quran, terbitan perkataan fitnah dalam Al-Quran, pelbagai pengertian fitnah dalam Al-Quran. Sebelum membicarakan tafsiran fitnah, penulis terlebih dahulu menjelaskan ilmu tentang fitnah, kerana untuk menangkap pemahaman tentang pengertian fitnah dalam al-Quran dan menjelaskan perbezaan makna fitnah dalam bahasa seharian. Huraian tentang biografi, kitab tafsir Wahbah az-Zuhaili dan kitab tafsir Imam as-Syaukani, serta hasil tafsiran mereka terhadap ayat-ayat kufur di dalam al-Quran.

Sebelum masuk ke dalam tafsir, ada baiknya kita berkenalan dahulu dengan para pengulas, ini kerana untuk lebih mengetahui biografi para pengulas dari kisah hidup mereka, karya tulisan mereka, serta mengetahui kaedah dan gaya yang digunakan oleh para pengulas. ahli tafsir dalam tafsir al-Quran. Bab keempat dalam bab ini adalah pembahasan tentang tafsiran ayat-ayat kufur Wahbah az-Zuhaili yang bermaksud ujian dalam al-Quran, analisis ayat-ayat kufur yang bermaksud ujian serta perkaitan perkataan kufur yang bermaksud ujian dalam kehidupan masa kini. Setelah mengetahui biografi mufassir, maka pada bab IV kita sampai kepada inti penelitian, yaitu menguraikan analisis ayat-ayat kufur yang bermaksud ujian dalam tafsir Al-Munîr.

Bab terakhir mengandungi kesimpulan kerana untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi kajian atau. Tafsiran Wahbah Az-Zuhailî tentang fitnah bermaksud ujian menjelaskan bahawa Allah SWT memberikan ujian bukan sahaja kepada manusia tetapi juga kepada jin. Ujian yang Allah SWT berikan kepada mereka juga berbeza, bukan sahaja dalam bentuk penderitaan, antaranya mereka ditimpa penyakit, penderitaan dan pelbagai musibah.

Padahal kenikmatan merupakan bukti yang Allah SWT berikan secara implisit, sedangkan penderitaan adalah bukti yang Allah SWT berikan secara eksplisit. Maksud Allah j.sh. menguji mereka adalah sebagai peringatan terhadap keimanan mereka, untuk mengetahui pengingkaran mereka terhadap nikmat yang telah diberikan kepada mereka, untuk mengetahui siapakah orang-orang beriman yang sejati dan siapakah yang pendusta.

Saran

Sebab di dalam Al-Qur'an masih banyak ucapan-ucapan fitnah yang maknanya berbeda-beda dan belum penulis pelajari. Kami berharap yang membaca artikel ini dapat memahami dan belajar tentang fitnah dari sudut pandang Al-Qur'an. Sebab, makna fitnah dalam Al-Qur'an berbeda dengan fitnah yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.

Kami berharap penelitian dalam disertasi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi pemahaman tafsir Al-Quran khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca. Abdul Bâqî, Muhammad Fuâd, Al-Mu„jam Al-Mufahras li Alfâz Al-Qur`an Al-Karîm, Beirût: Dâr Al-Fikr, 1992. Baihaki, “Kajian kitab Tafsi

Machlina Amri, Arie "Kaedah Pentafsiran Al-Qur`an", dalam Jurnal Bahasa Arab dan Pengajian Islam, Jil. An-Naisâbûrî, Muslim ibn Al-Hajjâj Abû Al-Hasan Al-Qusyairî, Al-Musnad As-Shahîh Al-Mukhtasar min As-Sunan bi Naql Al-„Adl „an al-„Adli ilâ Rasulullah, Beirut: Dâr Ihyâ‟ At-Turâts Al-„Arâbî. Nurdin, Konsep Keadilan dan Kedaulatan dalam Perspektif Islam dan Barat, dalam Journal of Sharia Media, Vol.

Sa'adah, Analisis Semantik Kontekstual Terjemahan Kata Arab Serapam (Studi Kasus Kata Fitnah, Hikmah dan Amanah) dalam "Al-Qur'an dan Maknanya" Karya M. Asy-Syaqawi, Syaikh Amin bin Abdullah Pegang Teguh kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah, Trans: Abû Umamah „Arih Hidayatullah, Islam House.com, 2013. Suhendi, Chrisna “Analisis Survei Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindak Pidana Korupsi Pejabat Pemerintah Daerah dan Pencegahannya di Provinsi Jawa Tengah”, dalam Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna ideal dari kata fitnah yang dimaksudkan al-Quran, juga untuk menjaga rasa bahasa (dzauq al-..

Data dalam penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an yang menyebut beberapa istilah yang mendekati kata istri dalam al-Qur‟an,yang lebih spesifik dalam

Sehingga kalau al-Qur`an diterjemahkan ke dalam bahasa lain, tanpa diikuti oleh penafsiran terhadap teks yang sangat rawan terhadap penafsiran, yakni teks-teks

Berdasarkan kekurangan model penafsiran al-Qur`an seperti dipaparkannya itu, maka Hasan Hanafi menginginkan adanya semacam penafsiran yang tidak lagi hanya berpihak

Dari beberapa penjelasan tentang makna sakînah dan muthmainnah, juga masih banyak lagi makna sakînah dan muthmainnah dalam Al-Qur‟an dan dengan pelafalan atau ejaan kata yang berbeda

Berangkat dari berbagai persoalan diatas, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui lebih jauh pengaruh perbedaan tanda waqaf lâzim dalam Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf

Najmuddin, “Resepsi Kegiatan Tahfiz Kajian Living Qur`an di SDIT Nur Hidayah, Surakarta”, Skripsi, IAIN Surakarta, 2018, Tidak diterbitkan t.d Rizkiyah, Fathiyatur, “Komunikasi

ii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Turki Usmani Dalam Menghafal Al-Qur`an Di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur`an Al-Qodr Tangerang” oleh Nila