• Tidak ada hasil yang ditemukan

kegiatan menghafal al-qur`an santri tunanetra - repository iiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kegiatan menghafal al-qur`an santri tunanetra - repository iiq"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Skripsi berjudul “Kegiatan Menghafal Al-Qur`an Santri Tuna Netra (Studi Living Qur`an di Pondok Pesantren Raudhlatul Makfufin Serpong Tangsel)” yang disusun oleh Lismining Puri dengan nomor induk santri 15210666 telah diperiksa melalui proses bimbingan benar dan disetujui untuk diujikan pada sidang munaqosyah. Tesis berjudul “Kegiatan Menghafal Al-Qur’an Bagi Santri Tunanetra (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Raudhlatul Makfufin Serpong, Tangsel)” yang disusun oleh Lismining Puri dengan nomor induk santri 15210666 diujikan pada sidang Munaqasyah oleh Ushuluddin Fakultas dan Lembaga Dakwah Ilmu Pengetahuan Islam -Qur'an (IIQ) Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2018. Menyatakan skripsi berjudul "Kegiatan Menghafal Al-Qur'an Bagi Santri Buta (Studi Living Qur'an) an di Pondok Pesantren Raudhlatul Makfufin, Serpong, Tangsel)” benar-benar karya orisinal, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan.

Muhammad Ulinnuha, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah sekaligus menjadi pembimbing skripsi penulis. Haris Hakam, SH., MA selaku Ketua Prodi IAT dan KPI, Mamluatun Nafisah, MA selaku Sekretaris Kaprodi, serta jajaran staf fakultas Ushuluddin & Dakwah. Khususnya teman-teman Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dan yang paling khusus adalah teman-teman Ushuluddinkuh dan Ushludin.

Terima kasih banyak telah membantu penulis dalam berbagai hal, mengoreksi tulisan penulis, memberi masukan dan semangat agar tetap semangat dan sabar dalam mengerjakannya, memberikan banyak hal agar selalu bahagia dan ceria, Terima kasih banyak karena mau berjuang bersama.. .

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

Konsonan

Vocal

Kegiatan Lismining Puri Al-Qur`an Hafalan Bagi Santri Tuna Netra (Studi Living Quran di Pondok Pesantren Raudhlatul Makfufin Serpong Tangsel). 2Muhammad Sohib, dkk., Menjaga Kemurnian Al-Qur'an, (Jakarta: Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur'an, 2011), h. 3 Aneh rasanya jika tradisi menghafal Al-Qur'an menjadi identitas budaya lokal, bahkan di Indonesia.

Di Indonesia, tradisi menghafal Alquran sudah lama dilakukan di berbagai wilayah nusantara. 8 Ahmad Atabik, “Potret Budaya Tahfiz Al-Qur’an di Nusantara”, dalam Jurnal Penelitian Living Qur’an, Vol. 11 Ahmad Atabik, “Potret Budaya Tahfiz Al-Qur’an di Nusantara”, dalam Jurnal Penelitian Living Qur’an, Vol.

17 Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia sangat antusias dan kompetitif dalam menghafal Al-Quran. Selain itu, diharapkan para santri tuna netra dapat menyebarkan Al-Qur’an kepada masyarakat luas khususnya para tunanetra. Oleh karena itu, Asrama Islam Raudhlatul Makfufin menaruh harapan besar kepada para santrinya agar mampu menghafal Al-Quran.

Ini menjadi amalan yang patut disembah bagi para santri dalam mengajar al-Quran. 21Jonni Syatri, "Mengajar dan Menulis Al-Quran Bagi Orang Buta," dalam Jurnal Suhuf Kemenag, Jil. Seterusnya, penulis menganalisis pengaruh tradisi menghafaz al-Quran terhadap pelajar buta dalam menghafaz al-Quran.

Tunanetra di Indonesia belum mempunyai akses yang luas terhadap bacaan Al-Quran dalam huruf Braille. Yang dimaksud dengan psikis adalah ilmu psikologi atau jiwa yang dirasakan peserta didik setelah menghafal Al-Quran.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Topik buta hafal Al-Qur'an bukanlah topik baru dan inovatif dalam dunia ilmu pengetahuan. Tema ini sering menjadi bahan penelitian di dunia akademis, namun untuk membahas tentang tradisi menghafal (tahfiz) Al-Qur'an bagi siswa tunanetra, penulis berpendapat belum ada. Namun yang membedakan adalah objek penelitiannya tidak sama, selain itu persepsi penulis akan pentingnya tradisi menghafal Al-Quran dalam kesehatan pun berbeda-beda.

11 Kedua, disertasi berjudul “Tradisi Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mubarok Mranggen Demak)” yang ditulis oleh Laila Ngindana Zulfa dari Universitas Wahid Hasyim Semarang. 26 Hubungan hasil penelitian penulis dengan penelitian di atas adalah sama-sama mendeskripsikan tradisi menghafal Al-Qur’an di pesantren dengan kajian Living Qur’an. Dari penelitian di atas, penulis menemukan gambaran apa saja yang sebaiknya dituliskan ketika mendeskripsikan tradisi menghafal Al-Qur’an.

Namun dalam buku ini penulis tidak mendapatkan pengaruh dalam menghafalkan Al-Qur’an sebagaimana yang penulis maksudkan pada hasil penelitian ini. Maka penelitian penulis mengenai tradisi menghafal Al-Qur’an menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi dunia penelitian. Namun belum ada yang membahas tentang tradisi menghafal Al-Qur`an bagi santri tunanetra, dimana subjek penelitiannya adalah Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong, Tangerang Selatan.

Tradisi menghafal Al-Qur'an bagi siswa tunanetra dianalisis penulis berdasarkan bagaimana siswa tunanetra memandang Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tradisi menghafal Al-Qur’an dapat membawa manfaat dan pengaruh dalam kehidupan siswa tunanetra. Dengan harapan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga bermanfaat bagi tradisi menghafal Al-Qur’an dikalangan pelajar.

Metode Penelitian

Data primer berupa penglihatan kata-kata dan perilaku santri tunanetra penghafal Al-Quran di Pondok Pesantren Raudhatul Makhfufin Serpong Tangerang Selatan. Data sekunder berasal dari komunitas pesantren seperti guru tahfidz, wali santri, struktur yayasan Raudlatul Makfufin. Samsul Ulum, Mutiara Al-Qur'an karya Salman Harun, Spiritualitas Al-Qur'an dalam Membangun Hikmah Umat Moh.

Mafud, Al-Quran menyikapi dilema keadilan oleh Muchsin Qara'ati, oleh Ulumul Qur'an. 32Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri 2017), cet. Darwis Hude Al-Qur`an Kitab Cinta Kata Ramadhan Al-Buthy, dan sebagainya, serta majalah-majalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan selama seminggu tepatnya di Pondok Pesantren Raudhlatul Makfufin Jalan H. Peneliti secara sistematis mengamati dan mencatat gejala-gejala yang terlihat di balik tradisi hafalan para santri. Al-Quran di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin Serpong, Tangerang Selatan. 18 Dokumen yang akan diteliti berupa teks dan foto program kegiatan di Pondok Pesantren Raudlatul Makhfufin, Serpong, Tangerang Selatan.

Maka sampel adalah bagian dari jumlah dan ciri-ciri yang dimiliki populasi tersebut. Sampel yang diambil peneliti sebanyak 40 orang adalah santri tunanetra yang tinggal di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin Serpong Tangsel yang berjumlah 12 orang, 3 diantaranya adalah santri putri. dan 9. Program Tahfîzh Al-Qur'an bagi santri tuna netra yang tidak mampu hidup kurang berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan kurangnya konsistensi para santri dalam mengikuti pengajian satu minggu sekali sehingga mengakibatkan tertundanya pelaksanaan tahfizh. Al-Qur'an. Program Tahfizh Alquran. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengambil santri tunanetra yang tinggal di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin.

Sistematika Penulisan

Program tahfîzh al-Qur`an di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin mempunyai tingkatan atau kelas yaitu kelas Dasar (Observasi) dan kelas Hafalan. Kelas dasar merupakan kelas belajar meraba huruf Braille, sedangkan kelas hafalan merupakan kelas lanjutan dari kelas dasar yaitu kelas bagi siswa untuk mulai menghafal Al-Qur'an dimulai dari surah 30, surah 1 dan seterusnya. pada. Media yang digunakan di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin adalah Al-Quran Braille dan Al-Quran Digital.

Mushaf Al-Qur`an Braille menjadi media utama bagi pelajar dalam menghafal Al-Qur`an, sedangkan Al-Qur`an digital menjadi sarana bagi pelajar dalam proses mengaji, sekaligus sebagai media menghafal. muraja`ah. Metode Hafalan Al-Qur'an di Pondok Pesantren Raudhlatul Makfufin merupakan metode yang biasa dilakukan oleh masyarakat awam, yaitu dengan cara menghafal ayat per ayat sampai hafal, dan nantinya tidak bisa ditambah ayat apabila ayat sebelumnya belum benar-benar dihafal. . . Hal inilah yang membantu para santri dalam membaca bacaan Al-Qur`an yang baik dan benar.

Sumber motivasi siswa tunanetra dalam menghafal Al-Qur’an ada dua, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yang timbul dalam diri sendiri merupakan motivasi yang paling sering menjadi faktor utama siswa tunanetra dalam menghafal Al-Qur’an. Tingkat hafalan Alquran siswa tunanetra di Asrama Raudhlatul Makfufin sangat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi hafalan Alquran siswa tersebut.

Program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin bukan sekedar kewajiban santri penghafal Al Quran atau syarat santri mendapat rapor. Namun lebih dari itu, para santri memperoleh manfaat atau pengaruh dari tradisi menghafal Al-Qur’an, yaitu pengaruh psikologi dan kesehatan. Akibat dari pengaruh tradisi menghafal Al-Qur’an terhadap psikologi siswa tunanetra adalah siswa merasa tenang dan memperoleh energi positif dalam menerima keadaannya sendiri.

Saran

Sedangkan dampak tradisi hafalan Al-Qur’an terhadap kesehatan santri tunanetra yaitu santri yang mempunyai riwayat penyakit, mengalami fase penyembuhan penyakit yang dirasakannya, seperti rasa sembuh, jarang asma kambuh. dan serangan epilepsi, sedikit pengurangan rasa sakit dan nyeri saat mengalami penyakit. Atabik, Ahmad, “Potret Budaya Tahfiz Al-Qur’an di Nusantara”, dalam Jurnal Penelitian Living Qur’an, Vol. Hasbi, Sejarah dan Pengantar 'Ulumul Al-Qur`an dan Tafsirnya, Jakarta: Bulan dan Bintang, 1992, cet.

Azhari, Muntaka “Tantangan dan Prospek serta Tahfiz Al-Qur`an”, di https://iiq.ac.id/index.php?a=article&d=2&id=41# diakses 25 Desember 2018. Hakim, Moh Nur, “Islam Tradisional dan Reformasi Pragmatisme” Agama dalam Pemikiran Hasan Hanafi, Malang: Bayu Media Publishing, 2003 Iksan, Mohammad, “Pola Mengingat Tunanetra Penghafal Al-Quran”. Mollah, Moch Kalam “Pengajaran Bahasa dalam Tafsir Model Al-Qur`an Al-Farra,” dalam Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, Vol.

Najmuddin, “Resepsi Kegiatan Tahfiz (Studi Living Quran di SDIT Nur Hidayah Surakarta)”, Skripsi, IAIN Surakarta, 2018, unpublished (td). Rizkiyah, Fathiyatur, “Komunikasi Interpersonal Guru Tuna Netra dan Santri dalam Memotivasi Hafal Al-Qur’an di Yayasan Raudlatul Makfufuin Serpong, Tangsel”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, unpublished (td). Rosyadah, Amrina, “Hubungan Al-Qur'an Braille dengan Prestasi Membaca dan Menulis Al-Qur'an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong, Tangsel", Skripsi, IIQ Jakarta, 2015, unpublished (td) .

Syatri, Jonni, “Mengajar Baca Tulis Al-Qur’an Bagi Tunanetra”, dalam Jurnal Suhuf Kemenag, Vol. Wajdi, Farid “Tahfiz Al-Qur`an dalam Kajian „Ulum Al-Qur`an”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, unpublished (td). Zulfa, Laila Ngindana, “Tradisi Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mubarok Mranggen Demak”, Universitas Wahid Hasyim Semarang, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Implementasi Bimbingan Konseling Islam Bagi Santri Putri Dalam Menghafal Al-Qur`an Di Pondok Pesantren Tahfidz Manbaul Qur`an Karangrejo” disusun

Penelitian ini berjudul “ Makna Khalīfah Dalam Al-Qur`an: Tinjauan Semantik Al- Qur`an Toshihiko Izutsu” , ini merupakan sebuah kajian yang meneliti pemaknaan kata

Labih lanjut lagi, kajian living Qur‟an dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga mereka lebih maksimal dalam

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al- Qur‟an merupakan

Ada pun al-Qurthubîy dan Wahbah az-Zuhailîy, penafsiran keduanya dalam memaknai perilaku penista boleh dikatakan hampir sama yaitu menyumpahi Al-Qur`an karena ragu terhadap kebenaran

Saya memberikan motivasi untuk mereka “ hafal Al-Qur`an itu tidak harus cepat, karena membaca Al- Qur`an dan mengulang-ngulang itu sampai mati yaitu sampai akhir hayat” akhirnya mereka

Sedangkan sumber sekunder yang akan menjadi penelitian ini adalah berupa kamus-kamus bahasa Arab, antara lain Lisan al-Arab, al-Furuq al-Lug`awiyah, Mu‟jam Mufradat al-Faz al-Qur‟an,

Living Qur‟an: Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur‟an Studi Kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kamukti Kec.. Cirebon Jawa