• Tidak ada hasil yang ditemukan

tanda waqaf lâzim dalam al-qur`an - repository iiq - IIQ Jakarta

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tanda waqaf lâzim dalam al-qur`an - repository iiq - IIQ Jakarta"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Makalah berjudul “Tanda-tanda Khas Wakaf dalam Al-Qur’an (Studi Perbandingan Mushaf Kementerian Agama dengan Mushaf Madinah dan Pengaruhnya Terhadap Tafsir)” yang disusun oleh Nurhikmatul Maulia Nomor Induk Mahasiswa: 16210771 telah direview dan disetujui dalam untuk diuji dalam majelis munecasija. Skripsi berjudul “Tanda-tanda wakaf umum dalam Al-Qur'an (Studi Perbandingan antara Mushaf Departemen Agama dan Mushaf Madinah serta Pengaruhnya Terhadap Tafsir)” oleh Nurhikmatul Maulia dengan NIM 16210771 diuji di majelis Munaqasyah. Fakultas Ushuluddin dan Lembaga Dakwah Ilmu Al-Qur'an di Jakarta pada 26 Agustus 2020. Andai lautan dunia ini terbuat dari kertas dan ranting pohon dari pena, tidak akan cukup menghitungnya semua nikmat yang Allah SWT SWT telah memberi kita.

Menyadari bahwa tulisan ini tidak hanya tampil sebagai seorang hamba yang diperintahkan untuk berinteraksi secara baik dengan sesama, maka penulis merasa perlu mengadakan pawai ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian disertasi ini. Romlah Widayati, MA (Warek III IIQ) yang telah membimbing kami dalam semua kegiatan yang kami selenggarakan. Istiqomah, MA., selaku pembimbing dan pembimbing penulis dalam menghafal Al-Qur'an sejak pertama kali penulis menduduki bangku kuliah hingga sekarang.

Tn. dan Ny. Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang mengajarkan berbagai mata kuliah dari semester 1 hingga semester 7 dengan penuh semangat dan kesabaran yang menjadi panutan dan pelajaran penting bagi penulis. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah banyak membantu penulis, sehingga memudahkan proses langkah demi langkah dalam pelaksanaan prosedur perkuliahan selama mereka masih kuliah. di IIQ Jakarta. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta dan Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) yang memfasilitasi penulis dengan berbagai referensi yang penulis butuhkan untuk penelitian ini.

Tempat ini selalu dirindukan, selama enam tahun menjadi tempat terbaik bagi penulis untuk menimba ilmu dan belajar tentang kehidupan.

Konsonan

Kata Sandang

Tesis ini ditulis oleh Nurhikmatul Maulia, NIM 16210771 dengan judul “Tanda-tanda wakaf umum dalam Al-Qur’an: Kajian Perbandingan Mushaf Standar Indonesia dengan Naskah Madinah dan Pengaruhnya Terhadap Tafsir”. Jurusan Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Al-Quran juga merupakan keajaiban agama Islam yang abadi dan abadi, bahkan kemajuan ilmu pengetahuan menambah keajaiban Al-Quran itu sendiri.1 Allah SWT.

Selain itu, di antara keistimewaan membaca Al-Qur'an adalah karena memiliki nilai religius meskipun pembacanya tidak memahami maknanya. Al-Qur'an yang kini telah turun kepada kita sebenarnya telah melalui proses yang sangat panjang tanpa ada penambahan atau pengurangan. Umat ​​Islam meyakini bahwa proses penularannya tanpa penyimpangan dan merupakan keistimewaan Al-Qur'an yang tidak dimiliki oleh kitab suci lainnya.

4 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktikum Tahsin Tartil Al-Qur`an Metode Maisura, (Jakarta: Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2017), Edisi x, h. Akhirnya beliau memerintahkan agar Al-Quran dikumpulkan menjadi satu mushaf (yang saat itu masih dikumpulkan dari daun lontar, dll) dan disusun ayat-ayatnya. Sedangkan Al-Qur'an pada masa itu tidak memiliki tanda baca seperti yang kita temukan sekarang, sehingga semakin sulit bagi 'ilmiah dan orang awam untuk bisa membaca Al-Qur'an.

Kemudian sekitar 40 tahun sejak penulisan Mashah sebagai 'Uthmâniyah, upaya para ulama mulai memberikan tanda baca atau dalam kajian al-Qur'an biasa disebut dhabat9. Adapun perkembangan wakaf ibtidâ dalam Al-Qur'an dipelajari secara lisan sejak zaman para sahabat dan tabi'in, kemudian dituliskan oleh ahli qira`at dan ahli nahwu pada masa tadwîn baru. Di tengah perubahan zaman dan permasalahan hidup yang semakin kompleks, Al-Qur'an tetap berperan sebagai sumber solusi dari permasalahan yang ada.

Syekh al-Fadhil bin 'Ashur menegaskan bahwa para ulama sepakat bahwa teks Alquran memiliki dua makna; yaitu makna lahiriah yang dapat dipahami melalui pendekatan sintaksis dan makna batiniah yang dapat dipahami dengan menelaah isi niat Allah. Setelah kemerdekaan, Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia dirumuskan oleh para ulama Al-Qur'an pada saat itu. Namun, mengaji sendiri sudah ada sejak abad ke-13, ketika Samudera Pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Nusantara.14 Seiring berjalannya waktu, umat Islam di Indonesia semakin banyak.

Sejarah Penulisan Naskah Standar Bahasa Indonesia Al-Qur`an, (Jakarta Timur: LPMQ Badan Litbangkes Kemenag, 2017), cet.2, h. Berangkat dari berbagai permasalahan di atas, penulis berusaha untuk mempelajari lebih dalam pengaruh perbedaan tanda wakaf konvensional dalam Naskah Standar Indonesia dan Mushaf Madinah terhadap penafsirannya, yang penulis sajikan dalam tesis ini. penelitian berjudul “Tanda-tanda Wakaf Umum dalam Al-Qur'an” Studi Perbandingan Antara Naskah Standar Indonesia dan Naskah Madinah Serta Pengaruhnya Terhadap Tafsir).

Identifikasi Masalah

Namun di Mushaf Madinah pembaca diperbolehkan berhenti karena tidak ada wakaf di akhir ayat. Dari berbagai tanda wakaf yang digunakan dalam Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Madinah, penulis terdorong untuk mempelajari tanda-tanda wakaf umum yang ditandai dengan huruf mîm (م). Selain letaknya yang berbeda dan berpotensi mempengaruhi interpretasinya, dari gagasan tanda wakaf yang biasa mengharuskan qari untuk berhenti ketika menemukannya, penulis juga sering mendapat keraguan dari masyarakat tentang pelaksanaannya.

Karena sebagian orang memahami ini sebagai hukum wajib dalam pengertian fikih, maka akan berakibat dosa jika qari tidak berhenti. Karakter wakaf pilihan yang dirancang oleh beberapa ulama dan digunakan untuk referensi dalam manuskrip standar Indonesia.

Batasan Masalah

Apa perbedaan antara tanda-tanda wakaf standar dalam mushaf bahasa Indonesia standar dan manuskrip Madinah dan bagaimana pengaruhnya terhadap interpretasi.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Pembahasan sub bab meliputi: Pertama, Mushaf standar Indonesia; pengertian naskah bahasa Indonesia baku, latar belakang penulisan naskah bahasa Indonesia baku, cara penulisan naskah bahasa Indonesia baku, lahirnya Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an (LPMQ) dan dasar penulisan naskah bahasa Indonesia baku.

Kesimpulan

Mushaf Madinah dituntun untuk tidak menempatkan wakaf di akhir setiap ayat Al-Qur'an, sedangkan Mushaf Standar di akhir setiap ayat Al-Quran, sedangkan Mushaf Standar Indonesia tidak. Terdapat perbedaan penandaan wakaf adat pada Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Madinah yang berpengaruh pada penafsiran dan ada juga yang tidak berpengaruh jika dilihat dari berbagai penafsiran. Perbedaan tersebut antara lain adalah kisah Nabi, hukum fikih, tafsir ayat mutasyabihat, hari kiamat, orang munafik, orang yang hijrah, surga, orang kafir, tamtsil (perumpamaan), ayat kauniyah dan ayat hukum.

Perbedaan yang mempengaruhi makna atau interpretasi, mushaf Madinah menggunakan wakaf يلك (waqaf al-Wakaf Hall) dan. Adapun ayat-ayat yang tidak berimplikasi pada makna atau tafsirnya, Mushaf Madinah tidak memberikan tanda wakaf apapun seperti pada surah at-Tahrim ayat 11 dan al-Qalam ayat 48 kecuali surah al-Mu'minun ayat 19. Manuskrip Standar Indonesia apakah perbedaan tersebut mempengaruhi maknanya atau tidak, semua rambu-rambu wakaf konvensional yang digunakan berusaha untuk konsisten dengan rambu-rambu wakaf yang dirumuskan.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Penulisan Mushaf Al-Qur`an Standar Indonesien, Jakarta Timur: LPMQ Badan Litbang og Diklat Kemenag, 2017. Târîkh al-Mushh af asy-Syarîf, Tekst: Jumhuriyah Mishr al-„Arabiyyah al-Azhar asy-Syarîf M,/2014 M,/ 2014f 2015 M. Ditashih Hisyâm Sâmîr al-Bukhârî, al-Jâmi' li Ahkâm al-Qur`an, Riyadh: Dâr „Alam al-Kutub li ath-Thib’ah wa an-Nasyr wa at-Tawzi', 1952 M.

Asy-Syâfi'î, Abû al-Qasim 'Abd al-Karim Ibn Hawâzin Ibn 'Abd al-Malik al-Qusyairî an-Naisabûrî. Waqaf dan Ibtida` dalam Naskah Baku Bahasa Indonesia dan Naskah Madinah: Dampaknya Terhadap Tafsir, dalam Shuff Journal, Vol. Tanya Jawab tentang Naskah Standar Indonesia dan Layanan Pentashihan, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan LPMQ dan Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019.

Istiqomah, “Waqaf-ibtida' dalam Mushaf Al-Qur'an Berstandar Indonesia (Studi Banding dengan Mushaf Bombay, Mushaf Kudus dan Mushaf Madinah)”, Skripsi, Jakarta: Lembaga Ilmu Al-Qur'an, 2008. Istiqomah, “The Pengaruh Perbedaan Wakaf dan Ibtida' Menjadi Makna, oleh Istiqomah", disertasi, Jakarta: Lembaga Kajian Al-Qur'an, 2015. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Pedoman Tilawah Mushaf Al-Qur'an, Jakarta Timur: Gedung Bayt Al -Quran dan Museum Al-Quran, n.t.

Mohammed, „Alî Jamâluddin Maâdhi“. al-Waqf al-Lâzim fî al-Qur`an al-Karîm a Ma'ahu. Risâlâh min Gharâib al-Waqf wa al-Ibtid' li al-Mutkhashshishîn min al-Qurâ€, Mesir: thubi'a hâdza al-Kitâb „alâ nafqath al-Kitâb Shadaqah Jariyah li Wajihillah ta'ala), 2018. Pengaruh Ragam Qiro `at terhadapa al-Waqf dan al-Ibtida dan Implikasinya terhadap penafsiran,' Tesis, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015).

Mengenal Naskah Al-Quran Standar Indonesia”, dalam buku Proyek Penelitian Keagamaan Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Departemen Agama RI tahun 1984-1985.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Keluarga merupakan unsur terkecil dari negara, keluargalah yang pertama kali menorehkan tinta pada kertas putih yang belum terisi dalam kehidupan seorang anak dan keluarga

Dari keseluruhan kaidah ḥadhf baik ḥadhf alif, ya’, wāwu dan lam, berdasarkan data surat Yāsīn diatas bisa disimpulkan bahwa pada umumnya rasm mushaf Kudus 1974 yang

Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh bahwasannya usia ideal dalam menghafal Al-Qur`an di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Unit Asrama Darul Qur`an adalah Anak Usia 16-21 Tahun

Setelah penulis mengkaji kata Azka dan Athhar dengan menggunakan analisis sintagmatik, analisis paradigmatik menghasilkan medan semantik gabungan dan analisis konteks tekstual ayat,

Berdasarkan data yang telah dihitung dan dijelaskan pada bab IV, bisa disimpulkan bahwa Usia ideal dalam menghafal Al-Qur`an di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Unit Asrama Darul

Oleh karena itu, rusaknya lebih parah daripada kerusakan tubuh manusia yang diisi dengan ruh, dan ini tidak mungkin bisa dikatagorikan menjadi sesuatu yang pasti kecuali orang yang

Sedangkan sumber sekunder yang akan menjadi penelitian ini adalah berupa kamus-kamus bahasa Arab, antara lain Lisan al-Arab, al-Furuq al-Lug`awiyah, Mu‟jam Mufradat al-Faz al-Qur‟an,

xi ABSTRAK Nama : Rosa Lestari NIM : 217410732 Konsentrasi : Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Judul Tesis : Fungsi Sosial Istifhâm Taubîkh dalam Al- Qur`an Studi Analisis Surat