• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pembelajaran KELAS R

N/A
N/A
M Azmi Raihan

Academic year: 2024

Membagikan "Program Pembelajaran KELAS R"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Muhammad Azmi Raihan Kelas: R

1. Berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan keringdibagi dengan volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Volume tanahtermasuk butiran padat dan ruang pori. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titiklainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalamantanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al. 2006).

Berat isi merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Bulk density sangat penting pada pertumbuhan tanaman karena kita dapat mengetahui kebutuhan pupuk atau air pada tiap-tiap pada tiap-tiap hektar tanah didasarkan pada berat tanah. (Harjowigeno, 2003).

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Dalam perhitungan analisis mekanika tanah, berat jenis diperlukan untuk menentukan jenis tanah yang dianalisis.

(Hardiyatmo, 2012)

Berat Jenis tanah adalah perbandingan antara massa total fase padat tanah dan volume fase padat. Massa bahan organic dan anorganik diperhitungkan sebagai massa padatan tanah dalam penentuan berat jenis partikel tanah. (Agus dan Marwanto, 2006)

2. Nilai dari berat isi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya macrofauna, ruang pori, bahan organic, dan pengelolaan tanah. Hal ini didukung oleh:

Bahwa makrofauna tanah seperti cacing tanah dapat meningkatkan P tersedia tanah dan jumlah kation, menurunkan rasio C/N, mengeliminir Al dalam tanah, meningkatkan ruang pori total, menurunkan bulk density serta meningkatkan pori drainase dan permeabilitas tanah. (Tim Sintesis Kebijakan, 2008)

Kurnian (2008) dalam Winarna (2015) juga menyatakan bahwa tanah gambut disusun atas matrik organik dengan kekuatan ikatan antar partikel sangat lemah dan longgar, sehingga memiliki bobot yang sangat ringan dan ruang pori (porositas) total yang besar.

Nilai BD juga sangat dipengaruhi oleh pengelolaan tanah. Nilai BD terendah biasanya didapatkan di permukaan tanah sesudah pengolahan tanah. Bagian tanah di bawah lintasan traktor akan jauh lebih tinggi BDnya dibandingkan dengan bagian tanah lainnya (Agus et al. 2006).

(2)

3. Nilai berat jenis dipengaruhi oleh bahan organik. Hal ini didukung oleh:

(Rahardjo, 2001) menyatakan Bahan Organiktanah memiliki berat jenis tanah, semakin banyak kandungan bahan organik tanah, menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah.

Silinder

Massa Total Kotor (MT+MR)

Massa Ring (Mr)

Massa Total (Mt)

Kadar Air Sub Sample (W)

Diamete r (d)

Tinggi (p)

Tanah Basah

+ Kaleng (Tb+K)

Tanah Oven+

Kaleng (To+K)

Kaleng (K)

cm cm g g g g g g

5,15 5,25 283 90 183 120,5 84,4 6,6

4.

Kadar Air Sub (W)

Vol. Tanah Silinder

(Vt)

Massa Padatan (Mp)

Berat Isi (bρ)

g g-1 Cm3 g g cm-3

0,464 109,30 125 1,14

5.

Massa (g) Massa

Padatan

Volume Padatan

BJ

L L + To L + To + A Mp Vp pρ

g g g g cm3 g.cm-3

61,2 81,2 172,3 20 8,9 2,25

6. BD tanah sangat erat kaitannya dengan kemudahan penetrasi akar ke dalam tanah, drainase dan aerasi tanah dengan sifat tanah yang lainnya seperti ruang pori total dan distribusi ruang pori. Tanah-tanah di kawasan budidaya sayuran di lahan kering beriklim basah di dataran tinggi mempunyai BD yang rendah.

Hal ini berarti tanah-tanah tersebut bersifat porus sehingga akar tanaman mudah penetrasi ke dalam tanah. (Umi Haryati, 2014)

7. Dengan melakukan penambahan bahan organic, hal ini didukung oleh:

Bahwa standar kualitas tanah bagi kandungan Corganik untuk mempertahankan sifat fisika dan kimia tanah, serta produksi jagung dalam

(3)

kondisi optimum berada pada kisaran 1,7 – 2,3% atau setara dengan kandungan bahan organik tanah sebesar 2,9 – 4,0% (Sutono dan Undang Kurnia 2012).

Rendahnya bahan organik, berkorelasi dengan buruknya sifat fisik dan kimia tanah lainnya seperti berat isi (bulk density = BD), ruang pori total, pori aerasi dan K tersedia (Nurida 2006).

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, et al. 2006. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah. Yogyakarta : FakultasPertanian. UGM.

Rahardjo, pudjo dkk. 2001.Peranan Beberapa Macam Sumber dan Dosis BahanOrganik terhadap ketersediaan Air bagi Tanaman . Gambung : PusatPenelitian Teh dan Kina.

Agus, F. dan Setari Marwanto. 2006. Penetapan Berat Jenis Partikel Tanah dalam Undang Kurnia et al. (Eds.). Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya.

Hlm: 25 – 34. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Hardjowigeno, Prof.Dr.Ir.H.Sarwono, 2003, Ilmu Tanah Akademik Persindo : Jakarta.

Haryati, U. (2014). Karakteristik fisik tanah kawasan budidaya sayuran dataran tinggi, hubungannya dengan strategi pengelolaan lahan.

Sutono, S. dan Undang Kurnia. 2012. Baku Mutu Tanah pada lahan Terdegradasi di Daerah Aliran Sungai Citanduy, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Tanah dan Iklim No 36, Desember 2012. Hlm : 70 – 93. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Kementrian Pertanian.

Nurida, L.N. 2006. Peningkatan Kualitas Ultisol Jasinga Terdegradasi dengan Pengolahan tanah dan Pemberian Bahan Organik. Disertasi Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 145 hlm.

Tim Sintesis Kebijakan. 2008. Pemanfaatan Biota Tanah untuk Keberlanjutan Produktivitas Pertanian Lahan Kering Masam. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian, Vol. 1 (2) : 157-163.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademia Pressindo, Jakarta. 345 hal.

Hardiyatmo, H. C. (2012). Tanah Longsor dan Erosi: Kejadian dan Penanganan.

Winarna. 2015. Pengaruh kedalaman muka air tanah dan dosis terak baja terhadap hidrofobisitas tanah gambut, emisi karbon, dan produksi kelapa sawit.

Disertasi Program Studi Ilmu Tanah, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

(Tidak dipublikasikan).

(5)

LAMPIRAN

(6)

Referensi

Dokumen terkait

prasarana yang tersedia di sekolah, sedikit waktu belajar siswa karena berkurangnya waktu untuk ganti pakaian sebelum dan sesudah pembelajaran Penjasorkes, rendahnya kualitas

Parameter yang diukur adalah tekstur tanah, struktur tanah, bulk density tanah, total ruang pori tanah, infiltrasi tanah, warna tanah, permeabilitas tanah, pH tanah, C-organik

Dalam praktiknya aplikasi metode pembelajaran inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah. Rendahnya motivasi siswa yang.. kurang berkorelasi dengan

Kimia Organik) dan proses pembelajaran Penjelasan dan kontrak kuliah Tim 2 Konsep Atom, Molekul dan Ikatan Kimia Diskusi, Tugas & Evaluasi Tim 3 Isomeri dan Stereokimia

Ya, dengan menambahkan katalis pada suatu reaksi kimia, maka laju reaksi akan berjalan lebih cepat?. Tentu

- Menjelaskan amanat yang terkandung dalam drama pendek yang didengarnya. - Menuliskan kembali isi drama pendek dengan kalimat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bulk density berat isi,merupakan perbandingan antara berat tanah kering dengan satuan volume tanah yang di dalamnya termasuk volume pada pori tanah dan

Parameter yang digunakan dalam persamaan tersebut adalah luas lahan gambut, kedalaman tanah gambut, bobot isi bulk density dan kadar karbon c-organik pada setiap jenis kematangan tanah