PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil modal usaha sebagai parameter yang mempengaruhi pendapatan pedagang di Tanggul Cempae Kota Parepare. Dari Tabel 1.1 terlihat rata-rata jumlah modal yang digunakan pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare. Menurut pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare, modal merupakan salah satu faktor produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 2 orang atau 6,7% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 4 orang atau 10%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 2 orang atau 6,7%. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 3 atau 10% responden memilih tidak setuju, 3 atau 6,7% responden.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dan menambah pengetahuan sehingga pengetahuan dapat dikembangkan dengan gambaran yang lebih luas. Menambah ilmu, pengalaman dan pengetahuan penulis untuk berpikir kritis guna melatih keterampilan, memahami dan menganalisis permasalahan yang ada berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran atau pertimbangan dalam meningkatkan usaha agar memberikan pendapatan yang lebih baik.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Persamaan penelitian Ratna Sari Siregar dengan penelitian ini adalah sama-sama ingin menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang. Persamaan penelitian Sudarni dengan penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang. Persamaan penelitian Devi Masitoh dengan penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang.
Tinjauan Teori
Secara umum, ekonomi Islam dan ekonomi modern hampir tidak memiliki perbedaan antara keduanya. Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai ilmu sosial yang mempelajari permasalahan ekonomi masyarakat yang memegang dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Teori Ekonomi Mikro: Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional Edisi Pertama”, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mnadiri, 2010), hal.
Kerangka Konseptual
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menikmati harta tetanggamu dengan cara yang sia-sia (tidak adil), kecuali dalam bentuk perdagangan berdasarkan kesepakatan bersama di antara kamu. Cara-cara yang salah adalah usaha-usaha ekonomi yang dilarang oleh agama, seperti riba, perjudian, penipuan, dan lain-lain. Islam hanya memperbolehkan/mengwajibkan setiap umat Islam untuk melakukan usaha ekonomi hanya dengan cara yang halal.
Terutamanya melalui bentuk perniagaan yang dilakukan atas dasar persetujuan bersama antara pihak yang melakukan transaksi jual beli yang diizinkan oleh Allah Ta’ala.
Kerangka Pikir
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 4 orang atau 13%. Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 4 orang atau 10%. Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 2 orang atau 10%.
Dari tabel 4.10 diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 2 orang atau 6,7% responden memilih tidak setuju, 1 orang atau 3,3%. Dari tabel 4.11 diketahui bahwa dari 30 responden, 1 atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 3 atau 10%. Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 2 orang atau 13,3%.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 1 atau 3,3%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju sepenuhnya, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 2 orang atau 6,7% responden. responden memilih tidak setuju, 23 responden atau 76,7% memilih setuju dan 3 responden atau 10% memilih sangat setuju. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 3 orang atau 10% responden memilih tidak setuju sepenuhnya, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 6 orang atau 20%. responden memilih tidak setuju, 18 responden atau 76,7% memilih setuju dan 2 responden atau 10% memilih sangat setuju.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 3 orang atau 10% responden memilih tidak setuju sepenuhnya, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 4 orang atau 13,3%. responden memilih tidak setuju, 20 responden atau 66,7% memilih setuju dan 4 responden atau 13,3% memilih sangat setuju.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden perempuan berjumlah 30 orang atau 70%, dan responden laki-laki berjumlah 9 orang atau 30%. Berdasarkan Tabel 4.16 diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memutuskan sangat tidak setuju, 2 orang atau 6,7% responden memutuskan tidak setuju, 4 orang atau 13,3%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 2 orang atau 6,7% responden memutuskan sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memutuskan tidak setuju, 2 orang atau 6,7% responden.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 3 orang atau 10% responden memilih tidak setuju sepenuhnya, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 6 orang atau 20%. Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa dari 30 responden, 3 orang atau 10% responden memilih tidak setuju sepenuhnya, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 6 orang atau 20%. Dari analisis data, frekuensi tertinggi berada pada kategori menerima bahwa perdagangan adalah sumber pendapatan utama.
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 5 orang atau 16,7%. Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 3 orang atau 10% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 4 orang atau 13,3%. Dari tabel 4.24 diketahui bahwa dari 30 responden, 1 orang atau 3,3% responden memilih sangat tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 1 orang atau 3,3% responden memilih tidak setuju, 1 orang atau 3,3%.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 30 responden, 1 atau 3,3% responden sangat memilih untuk tidak melakukan hal tersebut.
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil uji validitas modal usaha secara keseluruhan (Variabel Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil Cronbach’s Alpha untuk 10 item pernyataan adalah sebesar 0,886 dimana alpha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model regresi cocok digunakan untuk mengukur pengaruh modal usaha terhadap pendapatan.
Berdasarkan interval koefisien, pengaruh modal usaha terhadap pendapatan pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare mempunyai tingkat hubungan yang sedang, karena nilai Pearson Product Moment sebesar 0,483 berada di antara interval atau sedang. Analisis hasil penelitian mengenai pengaruh modal usaha terhadap pendapatan pedagang masakan di Tanggul Cempae Kota Parepare dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif. Pembuktian tersebut dimaksudkan untuk menguji Modal Usaha (X) terhadap Pendapatan (Y) dengan menguji signifikansi koefisien regresi.
Koefisien regresinya bernilai positif, sehingga dapat dikatakan arah pengaruh variabel Modal Kerja (X) terhadap variabel Pendapatan (Y) adalah positif. Untuk mengetahui seberapa baik modal usaha dan pendapatan pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare. Jadi Pedagang Kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare baik dalam pemanfaatan modal kerja karena >65% sehingga masuk dalam kategori baik yaitu pada skor klasifikasi.
Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau kontribusi variabel modal usaha (X) terhadap pendapatan (Y).
Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan demikian pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare baik dari segi pendapatan karena >65% sehingga termasuk dalam kategori baik yaitu pada skor klasifikasi. Hubungan positif dan signifikan antara modal usaha dengan pendapatan pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare. Dilihat dari hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara modal usaha dengan pendapatan pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare.
0,001 < 0,05 atau terdapat hubungan positif dan signifikan antara modal usaha dengan pendapatan pedagang dapur di Tanggul Cempae Kota Parepare. Pada tabel kekuatan hubungan terlihat bahwa pengaruh modal usaha terhadap pendapatan pedagang dapur di Tanggul Cempae berada pada tingkat hubungan sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa modal usaha berpengaruh terhadap pendapatan pedagang dapur di Tanggul Cempae Kota Parepare.
Modal usaha pedagang dapur di Tanggul Cempae Kota Parepare berada pada kategori baik yaitu pada titik klasifikasi dengan tingkat kepercayaan 95%, nilai hitung dari variabel Modal usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang dapur di Tanggul Cempae Kota Parepare. Tanggul Cempae, Kota Parepare. Koefisien regresinya bernilai positif, sehingga pengaruh variabel modal usaha terhadap pendapatan pedagang dapur di Tanggul Cempae Kota Parepare adalah positif.
Pengaruh Modal Kerja, Jam Kerja dan Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang Muslim (Studi Kasus Pedagang Sembako Darurat Kedungwuni Kabupaten Pekalongan).
PENUTUP
Simpulan
Pendapatan pedagang makanan di Tanggul Cempae kota Parepare termasuk dalam kategori baik yaitu pada hasil klasifikasi dengan tingkat kepercayaan 95%, nilai t-score untuk variabel Y (pendapatan) lebih kecil dari t-tabel (-41.184 < 2,048), sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak. Pada tabel kekuatan hubungan, pengaruh modal usaha terhadap pendapatan berada pada tingkat hubungan yang sedang. Variabel pendapatan tetap mempunyai nilai sebesar 19,848 dengan koefisien regresi sebesar 0,025 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap peningkatan nilai modal usaha sebesar 1% maka nilai pendapatan pedagang ritel makanan akan meningkat sebesar 0,025.
Dari Ringkasan Model diketahui R Square sebesar 0,506, nilai tersebut berarti 50,6% Pendapatan dipengaruhi oleh Modal Usaha (X) dan 49,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan tolak ukur untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi. Analisis mobilitas pedagang kuliner di sentra kuliner, taman kuliner dan sentra kuliner Katamso Purwodadi Kota Grobongan. “Pengaruh Prestasi Sekolah Dan Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Motivasi Berwisata Siswa SMK Bakti Pertama Gondangrejo Karanganyar” Jurnal Profesi Sindo Vol.VII No.6 November 2021 Dinas Kominfo Tangerang, PDRB Kota Tangerang, Bidang Usaha dan.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Muslis (Studi Kasus Pedagang Buah Di Pasar Palakka Kabupaten Bone). Pengaruh Lokasi Usaha dan Jam Kerja Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Dalam Perspektif Islam (Studi Ikatan Pedagang Bandar Lampung). Demi kelancaran penelitian ini, saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Atas kesediaan Anda menjawab pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.