• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA "

Copied!
134
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu ekonomi Islam merupakan kajian tentang perilaku ekonomi orang Islam representatif dalam masyarakat muslim modern.4 Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ekonomi Islam merupakan bagian tak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Nilai merupakan judgement7 terhadap karakter atau perilaku manusia.8 Nilai-nilai sistem ekonomi Islam merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan telah dinyatakan Allah Swt., sebagai ajaran yang sempurna.9 Nilai-nilai yang terdapat dalam sistem ekonomi Islam ada lima yaitu nilai tauhid, nubuwwah, keadilan, khilafah, dan ma’ad.10 Nilai-nilai tersebut belum cukup tanpa adanya pelaku yang mampu menerapkannya. Pedagang di Pasar Pekkabata memiliki cara atau metode tersendiri agar barang yang diperdagangkan laris dan habis terjual.

Hal-hal yang dilakukan oleh pedagang dalam melakukan transaksi jual- beli tersebut, kemudian menimbulkan asumsi bagi peneliti bahwa perilaku atau hal-hal yang dilakukan oleh pedagang tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai ekonomi syariah. Di mana dalam nilai-nilai ekonomi syariah, para pelaku ekonomi diajarkan agar senantiasa menegakkan kejujuran dan tidak berbohong. Berdasarkan atas asumsi peneliti terhadap hal-hal yang dilakukan oleh beberapa pedagang di Pasar Pekkabata tersebut, menjadi alasan bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut sejauh mana para pedagang menerapkan nilai-nilai ekonomi syariah.

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Garis Besar Isi Tesis

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Yang Relevan

Bank BRI Syariah KCP Jombang, sedangkan lokasi penelitian dalam penelitian ini yaitu di Pasar Pekkabata Kabupaten Pinrang. Sedangkan fokus penelitian dalam penelitian ini proses transaksi jual-beli yang dilakukan para pedagang di Pasar Pekkabata, dan penerapan nilai-nilai ekonomi Islam yang meliputi nilai tauhid, nilai keadilan, nilai nubuwwah, nilai khilafah, dan nilai ma’ad (hasil) pada transaksi jual-beli yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Pekkabata. Bank BRI Syariah KCP Jombang, sedangkan narasumber dalam penelitian ini yaitu pedagang ikan, pedagang beras, dan pedagang buah-buahan.

Hasil penelitian Athi’ Hidayati mengemukakan bahwa hal yang belum sesusai dan belum sejalan dengan nilai-nilai ekonomi Islam yaitu: a. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menemukan hasil yaitu bahwa semua aspek nilai-nilai ekonomi syariah yakni nilai tauhid, nilai keadilan, nilai nubuwwah, nilai khilafah, dan nilai ma’ad (hasil) dalam transaksi jual-beli telah diterapkan oleh pedagang di Pasar Pekkabata. Berdasarkan persamaan dan perbedaan penelitian tersebut maka dapat dipahami bahwa persamaan penelitian Athi’ Hidayati dengan penelitian ini terletak pada salah satu variabel penelitian dan pendekatan penelitian yang digunakan.

Analisis Teoretis Subjek

  • Nilai
  • Nilai-nilai Ekonomi Syariah
  • Transaksi
  • Jual-beli
  • Penerapan

Transaksi dapat pula diartikan sebagai persetujuan jual-beli dalam perdagangan antara pihak pembeli dan penjual. Jual-beli menurut bahasa adalah memberikan sesuatu dengan imbalan sesuatu atau menukarkan sesuatu dengan sesuatu. Pertukaran harta atas dasar saling rela dapat dikemukakan bahwa jual-beli yang dilakukan adalah dalam bentuk barter atau pertukaran barang.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa jual-beli dihalalkan oleh Allah Swt., dan melarang kita untuk mengambil riba dengan berbagai bentuknya. Jual-beli hukumnya Sunnah apabila seorang penjual bersumpah kepada orang lain akan menjual barang dagangannya, yang tidak akan menimbulkan kemudaratan bilamana dia menjualnya. Jual-beli hukumnya makruh apabila memperjual-belikan kucing dan kulit binatang buas untuk dimanfaatkan kulitnya.78.

Rukun jual-beli tersebut memiliki syarat baik yang terkait dengan subjek maupun syarat yang terkait dengan objek. Perkataan suka sama suka dalam ayat di atas, menjadi dasar bahwa jual- beli harus dilakukan karena adanya unsur kerelaan antara kedua belah pihak. Keadaan tidak mubazir maksudnya pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian jual-beli bukanlah manusia yang boros (mubazir), sebab orang yang boros di dalam hukum dikategorikan sebagai orang yang tidak cakap bertindak.

Orang yang melakukan perjanjian jual-beli atas sesuatu barang adalah pemilik sah barang tersebut dan/atau telah mendapat izin dari pemilik sah barang tersebut. Mampu menyerahkan yang dimaksud ialah penjual (baik sebagai pemilik maupun sebagai kuasa) dapat menyerahkan barang yang dijadikannya sebagai objek jual-beli sesuai dengan bentuk dan jumlah yang diperjanjikan pada waktu penyerahan barang kepada pembeli. Apabila dalam suatu jual-beli keadaan barang dan jumlah harganya tidak diketahui, maka perjanjian jual-beli itu tidak sah.

Menyangkut perjanjian jual-beli atas sesuatu barang yang belum di tangan (tidak berada dalam penguasaan penjual) dilarang, sebab bisa jadi barang tersebut rusak atau tidak dapat diserahkan sebagaimana telah diperjanjikan. c. Syarat Lafal. Menjual barang yang dapat dilihat, hukumnya boleh jika barang yang dijual suci, bermanfaat dan memenuhi rukun jual beli. Jual-beli terlarang karena ada faktor lain yang merugikan pihak-pihak terkait 1) Jual-beli dari orang yang masih dalam tawar-menawar.

Bagan Kerangka Teoretis Penelitian

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa penerapan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan. Dalam hal ini, ada tiga indikator utama dalam penerapan yaitu adanya individu atau kelompok sebagai pelaksana, adanya tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh individu atau kelompok selaku pelaksana, dan adanya tujuan yang ingin dicapai dari tindakan- tindakan yang dilakukan tersebut. Haider Naqvi, ada empat nilai ekonomi Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadis yaitu tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggung jawab.93.

Karim tentang nilai-nilai ekonomi syariah lebih bersifat universal sehingga pemikirannya dapat diterapkan dalam segala aspek atau kegiatan perekonomian termasuk dalam kegiatan transaksi jual-beli sebagaimana dalam penelitian ini. Sedangkan pemikiran Syed Nawab Haider Naqvi tentang nilai- nilai ekonomi syariah lebih mengarah kepada kajian tentang pemerataan pendistribusian pendapatan. Nilai-nilai ekonomi syariah perlu diterapkan dalam perekonomian agar dapat menciptakan perekonomian yang lebih baik.

Sedangkan dalam pemikiran Wahab, teori penerapan mengandung 3 unsur yaitu ada program, target/sasaran, dan pelaksanaan. Hal ini disebabkan bahwa unsur penerapan dalam pemikiran Budi Winarno lebih bersifat umum sehingga mudah dikaji dalam berbagai bidang. Landasan teori yang kuat dan prinsip-prinsip sistem ekonomi islami belum cukup, karena teori dan sistem menuntut adanya manusia yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam teori dan sistem tersebut.

Pelaku yang dijadikan sumber utama dalam penelitian ini yaitu pedagang di Pasar Pekkabata yang melakukan transaksi jual-beli.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Paradigma Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Teknik Pengolahan dan Analisis Data
    • Teknik Pengujian Keabsahan Data

Terkait dengan hal tersebut, para pedagang ikan di Pasar Pekkabata menjelaskan kepada pembeli tentang kualitas dan harga barang yang dijual apalagi jika pembeli bertanya. Para pedagang di Pasar Pekkabata selalu menjelaskan tentang kualitas dan harga barang dagangannya sesuai dengan pertanyaan pembeli. Hal ini berarti bahwa para pedagang di Pasar Pekkabata memberikan kesempatan kepada pedagang yang lain untuk melakukan usaha yang sama.

Segala bentuk dan proses transaksi yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Pekkabata diharapkan sesuai dengan nilai-nilai ekonomi syariah. Barang dagangan yang dijual oleh para pedagang di Pasar Pekkabata juga bersumber dari tempat yang halal dan barang dagangan tersebut diperoleh dengan cara yang halal. Para pedagang di Pasar Pekkabata dalam melakukan transaksi jual-beli tidak mengandung unsur gharar dan maysir.

Para pedagang di Pasar Pekkabata baik pedagang ikan, pedagang beras, maupun pedagang buah-buahan juga terbuka tentang kualitas dan harga barang dagangan. Para pedagang di Pasar Pekkabata memiliki komunikasi yang baik dengan konsumen dan pedagang yang lainnya. Terkait dengan nilai khilafah tersebut, para pedagang di Pasar Pekkabata telah memberikan kesempatan kepada pedagang lain untuk berusaha.

Para pedagang di Pasar Pekkabata yang melakukan transaksi jual-beli menerapkan nilai-nilai ekonomi syariah. Proses transaksi jual-beli yang dilakukan oleh pedagang di pasar Pekkabata yaitu para pedagang menawarkan barang dagangan kepada pembeli. Judul : Nilai-nilai Ekonomi Syariah dalam Transaksi Jual-beli pada Pedagang di Pasar Pekkabata Kabupaten Pinrang.

Penerapan nilai-nilai ekonomi syariah dalam transaksi jual-beli pada pedagang di pasar Pekkabata Kabupaten Pinrang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Proses Transaksi Jual-beli pada Pedagang di Pasar Pekkabata
  • Penerapan Nilai-nilai Ekonomi Syariah dalam Transaksi Jual-beli

Pembahasan Hasil Penelitian

Transaksi jual-beli di Pasar Pekkabata yang dilakukan antara penjual dan pembeli adalah jenis transaksi yang dilakukan secara tunai. Kaitannya dengan nilai-nilai ekonomi syariah para pedagang di Pasar Pekkabata, dapat ditelusuri dari pemikiran Adiwarman A. Tujuan para pedagang di Pasar Pekkabata tersebut tidak bertentangan dan melanggar syariat karena ditujukan untuk sesuatu yang baik yang tidak diharamkan dan dilarang dalam syariat.

Para pedagang di Pasar Pekkabata dalam berdagang menggunakan Strategi yang mampu menarik perhatian pembeli atau pelanggan sehingga barang-barang yang diperdagangkan bisa lebih laris. Terkait dengan nilai ma’ad (hasil tersebut), para pedagang di Pasar Pekkabata dalam melakukan transaksi jual-beli memperoleh keuntungan atau laba dari hasil penjualannya yaitu berupa barang dan uang. Para pedagang di Pasar Pekkabata menyumbangkan sebagian pendapatan atau keuntungannya ke mesjid, kepada anak yatim, kepada keluarga dan orang yang membutuhkan.

Indikator nilai ‘adl (keadilan) dalam praktik jual-beli pada pedagang ikan, pedagang beras, dan pedagang buah-buahan di Pasar Pekkabata dapat dilihat dari. Pelaksana dalam kegiatan jual-beli di Pasar yaitu para pedagang yang berdagang di Pasar tersebut. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan selama berdagang.

Kaitannya dengan indikator-indikator penerapan tersebut, pelaksana yang dimaksud dalam transaksi jual-beli di Pasar Pekkabata yaitu para pedagang di Pasar Pekkabata diantaranya pedagang ikan, pedagang beras, dan pedagang buah- buahan. Para pedagang di Pasar Pekkabata sebagai pelaksana nilai-nilai ekonomi ekonomi syariah yang meliputi nilai tauhid, nilai nubuwwah (kenabian), nilai. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Pekkabata tersebut menjadikan kegiatan jual-beli di Pasar Pekkabata berjalan secara aman dan damai.

Kepada para pedagang di Pasar Pekkabata agar senantiasa menjaga kejujuran dan keterbukaan kepada pembeli sehingga pembeli dapat percaya terhadap apa yang dilakukan.

PENUTUP

Simpulan

Hal ini disebabkan bahwa masih ada indikator dalam nilai nubuwwah yang belum dilakukan oleh beberapa pedagang yaitu indikator siddiq/kejujuran dalam hal penggunaan takaran atau timbangan disebabkan masih ada beberapa pedagang yang menyetel takarannya.

Implikasi

Dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi syariah, maka para pelaku ekonomi tidak hanya akan mengejar keuntungan dunia tapi juga keuntungan akhirat sehingga tercipta keseimbangan antara dunia dan akhirat. Di samping itu, dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi syariah maka hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Allah akan tetap terjaga dengan baik.

Rekomendasi

Islamic Business and Economic Ethics (Mengacu pada Al-Qur’an dan Mengikuti . Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi). Transformasi Nilai-nilai Ekonomi Islam dalam Mewujudkan Keadilan Distributif Bagi Penguatan Usaha Kecil Mikro di Indonesia.”. Penerapan Etika Bisnis Islam pada Pedagang Sembako di Pasar Sentral Sinjai.” Diakses dari http://compressed- 2edc8588b96133ac998df1b866bb8d18.pdf.

Apa saja trik-trik atau cara-cara yang anda gunakan agar barang anda cepat laku dan mendapat pelanggan.

Referensi

Dokumen terkait

Pembiayaan syariah dapat dipahami sebagai penyediaan barang, uang atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan kontrak transaksi syariah yang berupa transaksi

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dipahami bahwa anjak piutang (factoring) secara syariah dapat merujuk pada Fatwa DSN Nomor 67/DSN- MUI/III/2008 yang

Praktik jual beli tanah yang menjadi Sengketa di Grumbul Karanggandul, Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas dalam Prespektif Hukum Ekonomi Syariah adalah tidak sah

Tinjauan Etika Bisnis Syariah terhadap praktek jual beli di Pasar Tradisional Sudimoro sudah menerapkan satu prinsip yaitu Kejujuran dimana para pedagang di Pasar

Siti Nur Hamidah, 2016 : Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Oleh Pemilik Perahu Di Desa Tembokrejo Kecamatan

Skripsi ini berjudul “Komitmen Pedagang Muslim Dalam Menghindari ( Ihtikar ) Sembako di Pasar Krembangan Surabaya”, merupakan salah satu persyaratan akademik untuk

xvi TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP WANPRESTASI DALAM JUAL BELI KREDIT MENGGUNAKAN SISTEM PAYLATER DI APLIKASI JUAL BELI ONLINE SHOPEE Oleh: Baiq Annisa Qotrunnada

Jual beli online juga memiliki syarat dan ketentuan tertentu dalam melakukan transaksi, karena dalam jual beli secara online penjual dan pembeli tidak bertemu langsung saat melakukan