1
PROGRAMA PENYULUHAN
DESA PAPONAN
TAHUN 2024
Oleh:
TIM PENYUSUN
POSLUHDES DESA PAPONAN KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG
2023
1
1
LEMBAR PENGESAHAN
Programa Penyuluhan Desa Paponan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung tahun 2024 telah disahkan pada tanggal Februari 2023 bertempat di Balai Desa Paponan
Kecamatan Kledung Kab.Temanggung.
Mengetahui,
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan Programa Penyuluhan Pertanian Desa Paponan Tahun 2024.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan Programa Penyuluhan Pertanian ini. Dalam Programa ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun masih kami harapkan demi lebih baiknya Programa ini.
Kledung, Februari 2023 Penyusun,
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
TIM PENYUSUN PROGRAMA ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Maksud dan Tujuan ... 1
C. Manfaat ... 1
BAB II Keadaan Umum A. Kondisi Geografi ... 2
1 Lokasi dan Batas - batas... 2
2 Karakteristik Tanah ... 2
B. Iklim ... 3
1 Curah Hujan ... 3
2 Suhu dan Kelembaban ... 3
C. Data Penduduk Kecamatan Kledung tahun 2020 ... 4
D. Keadaan Sumber Daya Penyuluhan ... 4
1 Lembaga Ekonomi Pertanian ... 5
E. Tinjauan Tentang Sektor Pertanian Perikanan dan Perkebunan ... 6
BAB III TUJUAN ... 10
A. Tujuan ... 10
1 Tujuan Umum ... 10
2 Tujuan Khusus ... 10
B. Sasaran ... 12
1. Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura ... 12
2. Sektor Peternakan ... 14
3. Sektor Perikanan ... 15
1
4. Sektor Bidang Perkebunan ... 16
6. Aspek Sosial dan Aspek Ekonomi ... 16
C. Kebijakan Penyuluhan ... 17
D. Strategi Penyuluhan ... 17
BAB IV MASALAH... 22
A. Masalah Sumber Daya Manusia ( SDM )... 22
B. Masalah Sumber Daya Alam ( SDA ) ... 22
C. Masalah Sumber Daya Ekonomi ( SDE ) ... 22
D. Masalah Sumber Daya Sosial ( SDS ) ... 23
E. Masalah Teknis. ... ...23
1.Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura ... 23
2.Sub Sektor Peternakan ... 25
3.Sub Sektor Perikanan ... 26
4.Sub Sektor Perkebunan ... 27
5.Program Khusus... 27
BAB V RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN ... 30
A. Aspek Sumber Daya Manusia ... 30
B. Aspek Sumber Daya Alam ... 30
C. Aspek Sumber Daya Ekonomi ... 30
D. Aspek Sumber Daya Sosial ... 31
E. Aspek Teknis ... 31
BAB VI PENUTUP ... 37
Lampiran I. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian ... 38
Lampiran II. Matrik Programa Penyuluhan Perkebunan ... 43
Lampiran III. Matrik Programa Penyuluhan Perikanan ... 52
Lampiran IV. Rencana Kegiatan Untuk Mengikhtiarkan Kemudahan ... 55
Lampiran V. Peta Wilayah Desa Paponan Kecamatan Kledung ... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Programa Penyuluhan Desa adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah, pedoman dan sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan oleh pelaku utama dan pelaku usaha. Programa Penyuluhan Desa sekaligus sebagai pedoman masyarakat tani atau kelompok tani guna menentukan berbagai kegiatannya di desa.
Programa Penyuluhan Desa ini disusun berdasarkan kesepakatan masyarakat petani denagn pihak terkait sesuai dengan kebutuhan petani desa Paponan guna pelaksanaan program penyuluhan Tahun 2024.
Permasalahan pertanian Desa Paponan pada umumnya adalah masih rendahnya penerapan teknologi anjuran di tingkat petani sehingga diperlukan informasi teknologi pertanian guna meningkatkan SDM agar dapat berdaya guna dan meningkatkan produksi yang optimal, dan masih kurangnya kesadaran masyakat akan pentingnya Penyulahan Pertanian bagi dirinya sendiri.
B.Maksud dan Tujuan
Agar penyuluhan pertanian dapat diselenggarakan dengan berdaya guna dan berhasil guna perlu disusun suatu rencana kegiatan penyuluhan yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat. Dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang dicapai, masalah- masalah dan alternatif pembahasan serta cara untuk mencapai tujuan dalam suatu programa penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan.
C. Manfaat
Dengan tersusunnya Program Penyuluhan ini diharapkan dapat
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada di desa Paponan Kecamatan
Kledung agar proses penyuluhan pertanian dapat diselenggarakan dengan baik dan
terarah.
1
BAB II
KEADAAN UMUM
A. Kondisi Geografi 1. Lokasi dan Batas - Batas
Lokasi Desa Paponan terletak di lereng gunung Sindoro tepatnya di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Wilayah desa Kalirejo - Sebelah Timur : Wilayah desa Glapansari - Sebelah Selatan : Wilayah desa Petarangan
- Sebelah Barat : Desa Kwadungan Jurang dan Jeketro
Luas Wilayah Desa Paponan Kecamatan Kledung adalah 79,27 Ha terdiri dari 4 RW yaitu;
- Paponan 1 - Paponan 2 - Paponan 3 - Paponan 4
2. Karakteristik Tanah B.Keadaan Tanah
Desa Paponan terletak di lereng gunung Sindoro dengan tinggi tempat berkisar 900 s/d 1000 m/dpl.Topografi tanah Desa Paponan merupakan tanah sawah bergelombang dengan pengairan ½ teknis,sederhana yang ada di Kecamatan Kledung.
Tabel:1 Luas Wilayah dan Penggunaan Tanah Tahun 2022
NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS LAHAN ( Ha )
A.
1.
2.
3.
4.
5.
SAWAH Irigasi teknis Irigasi ½ teknis Irigasi sederhana PU Irigasi sederhana non PU Irigasi tadah hujan Jumlah
- 5,9 9,09 37,92
- 52,01 Sumber : Kledung Dalam Angka
1 B. Iklim
1. Curah Hujan
Berdasarkan data curah hujan di Kecamatan Kledung selama lima tahun terakhir (2017- 2022).
Tabel 2
No Bulan 2018 2019 2020 2021 2022
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
454 485 409 470 106 73
1 5 2 1 192 413
24 23 23 27 8 4 1 2 1 1 13 20
497 692 484 168 98 10 0 0 0 7 262 362
26 26 22 15 11 2 0 0 0 1 12 21
636 414 622 332 147 0 0 2 0 60 102 407
26 25 28 23 12 0 0 2 0 7 14 18
445 675 580 513 364 33 41 78 52 229 384 33
24 25 27 27 19 5 2 4 8 23 25 5
711 485 554 136.6
79.5 252.1
15.7 5 120.5 106.8 588.4 394.3
28 28 25 16 12 5 3 3 13
12 28 27
JUMLAH 2611 147 2580 136 2716 155 3.427 194 3448.9 200 RATA-RATA 217 12 215 11 226 12.9 285.5 16.2 287.40 16.6 Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2022
2. Suhu dan Kelembaban
Wilayah Desa Paponan merupakan daerah bergelombang dengan ketinggian 800-2000 m dpl. Suhu rata-rata 25 0C. kelebaban yaitu antara 66,3 % - 69,43 % atau rata-rata 68,69%
(Laboratorium tanaman Kedu).
Dengan keadaan suhu dan kelembaban yang demikian sangat mendukung perkebangan usaha pertanian di wilayah ini. Sumber daya alam yang ada harus dimanfaatkan secara optimal serta harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan teknologi usaha tani.
Pola tanam yang dianjurkan sebagai berikut :
Lahan sawah berpengairan di kecamatan Kledung tidak ditanami padi secara terus menerus.
- Padi- padi- tembakau sayuran - Padi-jagung-tembakau dan sayuran
1 Di kecamatan Kledung tidak terdapat sawah tadah hujan.
Karena daerah inin termasuk berpengairan mudah, maka tanaman semusim perlu di dampingi dengan pemeliharaan domba, sapi potong/ kereman dan sapi anakan serta budidaya ikan.
Data Penduduk Desa Paponan tahun 2023
Jumlah Penduduk Desa Paponan berjumlah 1.589 jiwa dengan jumlah Laki-laki : 787 Orang dan Perempuan : 862 orang.
Penduduk Berdasar Mata Pencaharian
a. Petani / pekebun : 370 jiwa.
b. Karyawan swasta : 148 jiwa
c. Wiraswasta : 77 jiwa
d. Pelajar / mahasiswa : 171 jiwa.
e. Pengurus Rumah tangga : 159 Jiwa f. Belum / tidak bekerja : 365 jiwa Penduduk Berdasarkan pendidikan :
a. Tamat SLTP : 191 Orang
b. Tamat SLTA : 130 Orang
c. Akademi D2/D3 : 19 Orang d. Tamat S1 : 27 Orang e.Tamat SD Sederajat : 469 Orang f. Tidak / belum tamat SD : 235 Orang g. belum / tidak sekolah : 518 Orang
Dalam rangka meningkatkan SDM pertanian maka diperlukan pendidikan di luar sekolah (non formal) atau biasa disebut dengan penyuluhan pertanian. Kenyataan di lapangan sebagian besar yang bekerja sebagai petani pada umumnya berpendidikan rendah (SD) dan dengan modal yang kecil sehingga inovasi yang dimiliki sangat lambat.
D. Keadaan Sumber Daya Penyuluhan
Keadaan sumber daya penyuluhan pertanian di desa Paponan sangat didukung dari berbagai instansi / lembaga dan dukungan masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani. Adapun lembaga / kelompok tersebut adalah
1 Tabel 3 Data Kelompok Tani Yang Ada di Desa Paponan
N o
Kelompok Tani Pengurus Jumlah
Anggot Ketua Sekretaris Bendahara a
1 2 3 4
5
Barokah I Barokah II Barokah III Barokah IV
KWT Barokah
Muhtasori Suprihno Mubakir Slamet Saryanto Deni Irawati
M. Nur ajib Nur Kholisin Nasrudin Dina Nuryani
Sri Hartini
Alwi
Fathur Makmun Afif
Kabul Faizin
Sri Jazilah
23 31 24 15
21
Sarana dan prasarana pertanian Traktor : 2
Cultivator : 2
Tabel:4 Instansi pemerintah yang terkait dengan bidang pertanian
No Instansi Jumlah personil
1 2 3
Balai Penyuluhan Pertanian Petugas Peternakan
Petugas PHP
6 orang 1 orang 1 orang
Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kec Kledung 2023 E. Tinjauan Tentang Sektor Pertanian Perikanan dan Perkebunan
Lahan pertanian yang ada terdiri dari lahan sawah dan lahan kering. Lahan sawah ditanami padi, jagung, sayuran (cabe, sawi, kobis, kara merah, kapri, buncis dan lain-lain) dan tanaman perkebunan tembakau , serta perikanan (mina padi).
1.Tinjauan Spesifik
a. Tanaman tembakau sebagai tanaman perkebuan.
b. Tanaman padi dan jagung dengan intensifikasi
c. Peternakan : sapi, domba, ayam buras, ayam broiler, entok, itik, marmot, dan d. Perikanan adalah budidaya kolam, mina padi
e.
1 Tabel 5 . Areal panen, produktivitas dan jumlah produksi (tanaman pangan) tahun 2023
No Komoditas
Luas panen (Ha) Produksi Ton/Ha I Pertanian
1 Padi 57 6,4
2 Jagung 9.1 3,4
3 Bawang merah 28 8
4 Kubis 13 21
5 Koro merah 32 8
6 Mina padi 0 -
II Peternakan Ekor Jumlah Peternak
1 Sapi 15 4
2 Domba 463 16
3 Ayam Buras 677 64
4 Itik 387 36
5 Ayam Ras Pedaging - -
Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2023
1 Tabel 6 . Luas panen tanaman perkebunan
No Komoditi Luas panen
(Ha)
Produktivitas kw/ha
Jumlah produksi (ton)
1. Tembakau 47 11 517
Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2023
Tabel 7 . Rencana produktifitas dan produksi perkebunan tahun 2024
No Komoditas Luas
(Ha)
Produktifitas (Kw/Ha)
Produksi (Ton)
1 Tembakau sawah 35 9 31,5
Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2023
1 BAB III
TUJUAN
Programa penyuluhan Desa Paponan Kecamatan Kledung tahun 2023 mengacu pada rencana strategis dinas –dinas sub sektor pertanian kabupaten dan hasil rangkuman faktor penentu teknis sosial, ekonomi dan spesifikasi wilayah kecamatan Kledung. Program disusun dari sumber kebijakan pemerintah Desa, aspirasi masyarakat Kelompok Tani, Gapoktan sesuai dengan spesifikasi lokasi yang bias dikembangkan dari komoditi yang ada.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Terwujudnya ketahanan pangan merupakan penyediaan pangan serta distribusi pangan secara adil dan berkelanjutan.
b. Terwujudnya pertanian yang tangguh dengan memanfaatkan potensi yang ada serta memberdayakan kelompok tani, kelompok wanita tani, gapoktan dan kelembagaan kelompok tani yang mendukung pertanian.
c. Terwujudnya pertanian yang berwawasan lingkungan dengan kaidah- kaidah konservasi yang benar.
d. Memberdayakan tanaman industri.
e. Meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat melalui usaha tani yang dilakukan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan penyuluhan pertanian adalah adanya perubahan perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap petani untuk melaksanakan program pembangunan pertanian dengan memanfaatkan sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, dan ilmu pengetahuan serta tehnologi. Sehingga akan terwujud masyarakat pesat yang maju dan meningkat kesejahteraannya.
Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Kledung tahun 2023, adalah sebagai berikut:
2.1 Sektor / Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani yang berorientasi agribisnis melalui pertemuan kelompok, kursus, demplotusaha tani, demonstrasi cara, studi banding, dan sebagainya.
b. Terciptanya sistem penyuluhan pertanian yang efektif dan efisien.
c. Meningkatkan peran-serta lembaga pelayanan petani dalam memberikan kelancaran memperoleh sarana produksi pertanian
1 d. Meningkatkan pengetahuan ketrampilan dan sikap petani sehingga dapat tercipta petani yang tangguh dan mandiri dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki.
e. Pembinaan kelompok tani secara terpadu kearah kemandirian.
f. Meningkatkan kinerja sistim pasar yang berlaku.
g. Mendorong adanya asosiasi komoditi hortikultura untuk mengefektifkan pemasaran.
2.2 Sektor / Bidang Peternakan
a. Memfasilitasi proses informasi sampai ke petani ternak / kelompok peternak yang membutuhkan.
b. Mendorong meningkatnya usaha kelompok dalam agribisnis peternakan.
c. Meningkatkan kewaspadaan/pengendalian terhadap penyakit temak.
d. Meningkatkan pengetahuan/teknologi serta ketrampilan bagi pengurus kelompok tani.
2.3 Sektor / Bidang Perikanan
a. Meningkatkan pengetahuan, dan ketrampilan kelompok tani petani ikan agar mampu berorientasi agribisnis.
b. Meningkatkan mutu intensifikasi dan mengembangkan budidaya perikanan, baik di kolam maupun mina padi.
c. Memperdayakan penangkar benih ikan.
d. Meningkatkan pengetahuan/teknologi serta ketrampilan bidang perikanan bagi pengurus kelompok tani.
2.4 Bidang Kelembagaan
a. Memperdayakan kelompok tani, wanita tani, dan Gapoktan menjadi kelompok tani mandiri.
b. Menumbuhkan lembaga keuangan mikro di d esa (koperasi dan semacamnya).
c. Menumbuhkan kader-kader muda untuk ikut berperan dalam kegiatan kelompok tani.
d. Menumbuhkan pemupukan modal.
e. Menumbuhkan kelompok-kelompok usaha di bidang pertanian.
f. Menumbuhkan asosiasi pedagang sayuran g. Menumbuhkan asosiasi komoditi pertanian
1 2.5 Bidang Perkebunan
a. Meningkatkan ketrampilan pengetahuan dan sikap petani perkebuanan untuk menuju agribisnis yang mandiri.
b. Meningkatkan kemampuan petani kopi untuk menjadi skala ekonomi yang memadai.
c. Meningkatkan mutu dan produktivitas petani tembakau.
B. SASARAN
1. Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Padi
- Peningkatan produktivitas padi dari 664Kw/Ha menjadi 68 Kw/Ha, dengan penekanan:
Agar 75-85% petani melaksanakan intensifikasi sistem pertanian padi terpadu.
Agar 80% petani mampu menggunakan benih sertifikat dan gilir varietas pada setiap musim tanam.
Agar 80% petani mampu melakukan pemupukan berimbang dengan pemupukan alternatif atau pupuk kandang yang telah jadi dan mudah didapat.
Melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
Melakukan teknologi pasca panen yang tepat.
Menggunakan alat mesin dalam pengolahan tanah.
b. Jagung
Peningkatan produktivitas jagung dari 34 Kw/Ha menjadi 37 Kw/Ha, dengan penekanan:
Agar 70- 80% petani mau melaksanakan pemupukan berimbang.
Agar 70-85% petani mau menggunakan varietas unggul lokal.
Agar 70-80% petani mau melaksanakan penanganan pascapanen.
Agar petani mau melaksanakan tindak lanjut pengelolaan hasil jagung.
Agar 75 - 80% melakukan pemeliharaan.
c. Cabe
Peningkatan produktivitas Cabe baru 77 Kw/Ha menjadi 80 Kw/Ha,
Peningkatan produktifitas cabe rawit 64 kw/ha – 80 kw/ha,dengan penekanan:
A g ar 75 -85 % petani ma mp u m en gg un ak a n bi bi t ung gul d an melaksanakan pemupukan berimbang dan menggunakan pupu k organik atau pupuk kandang.
Agar 75-90% petani mampu mengendalikan hama dan penyakit secara teratur dan
1 terpadu.
Agar 80 -90 % melakukan pemeliharaan yang sesuai.
d. Koro Merah
Peningkatan produktivitas koro merah dari 8 Kw/Ha menjadi 10 Kw/Ha, dengan penekanan:
Agar 80-85% petani melaksanakan pemupukan berimbang.
Agar 70-85% petani melakukan jarak tanam yang benar.
Agar 70-85% petani melakukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat.
Agar petani mau melakukan koro merah menjadi komoditi unggulan olahan.
e. Kobis
Peningkatan produktivitas kobis dari 21 ton/Ha menjadi 26 ton/Ha, dengan penekanan:
Agar 70-80% petani mau melakukan pembibitan sendiri.
Agar 70-80% petani mau menggunakan jarak tanam yang benar dan bedengan yang tepat.
Agar 70-80% petani mau melakukan pemupukan dan penggunaan pupuk kandang yang sudah matang.
Agar 70-80% petani mau melakukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat.
2. Sektor Peternakan
a. Sapi potong ( kereman ) dan sapi untuk anakan
Agar 70-80% petani mau melakukan tata laksana pemeliharaan sapi yang benar (kandang, kebersihan kandang dan sebagainya ).
Agar 70-80% petani mau dan mampu mamberikan pakan ternak sapi yang berkualitas utamanya memberikan konsentrat.
Agar petani sadar untuk mengetahui tntang penyakit ternak sapi secara benar.
Agar petani ( untuk sapi anakan ) mau mengatur jarak beranak yang benar.
b. Ternak domba
Agar 60-70% petani mau menempatkan ternaknya pada kandang yang sesuai dengan teknologi anjuran dan menggunakan kandang panggung.
Agar 70-80% petani mau dan mampu melakukian pengaturan kelahiran ternak dengan pejantan unggul.
Agar 60 - 70% petani mencegah terjadinya perkawinan saudara pada domba.
1
Agar 70-80% petani mau dan mampu memberikan pakan ternak domba secara berkulaitas dan pemberian konsentrat.
Agar 70-80% petani mau dan mampu melaksakan pengolahan hijauan pakan ternak ( penghijauan dan penanaman ).
Agar 50 -60 % melaksanakan pemberian pakan tambahan.
3. Sektor Perikanan
a. Peningkatan produktifitas ikan melalui intensifikasi mina padi dari 0,79 kw/
Ha menjadi 1,5 kw/Ha, dengan penekanan :
Agar 70-80% petani mau membuat kemalir/ceren sesuai anjuran.
Agar 70-80% petani mau dan mampu melakukan pembesaran pematang.
Agar 70-80% petani mau melaksanakan penebaran benih ikan sesuai dengan anjuran baik dalam jenis, ukuran dan padat penebaran.
Agar 70-80% petani mau memberikan pakan tambahan pada mina padi.
b. Peningkatan budidaya ikan secara penyelang dalam rangka efisiensi lahan sawah berpengairan teknis ( yang cukup air terus menerus ) sehabis tembakau dipanen dapat digunakan usaha perikanan secara penyelang, dengan penekanan:
Agar 50-60% lahan sawah teknis ( cukup air )sehabis tembakau dipanen dapat digunakan usaha perikanan secara penyelang.
Agar 80% petani dalam pembuatan pematang sesuai anjuran terutama pada musim penghujan.
Agar 70-80% petani yang mengusahakan perikanan secara penyelang mampu mengatur penggunaan air.
c. Peningkatan produiktifitas ikan kolam dari 8,459 Kw/Ha menjadi 9,459 Kw/Ha dengan penekanan:
Agar 70-80% petani ikan mampu membuat kolam dengan konstruksi sesuai anjuran.
Agar 70-80% petani ikan mampu melakukan pemupukan kolam sebelum melakukan penebaran benih.
Agar 70-80% petani ikan mampu mengatur aliran air dan padat penebaran.
Peningkatan produksi benih ikan dengan penekanan:
Untuk mengembangkan pembenihan ikan rakyat
Pembenihan dapat digunakan sendiri ataupun dijual.
1 4. Sektor Bidang Perkebunan
a. Tanaman Tembakau
Peningkatan produktifitas tembakau dari 7,2 kw kering rajang menjadi 7,8 kw kering rajang, dengan penekanan:
Agar 75-85% petani mau dan mampu melaksanakan intensifikasi tanaman secara terpadu.
Agar 75-85% petani mau dan mampu melaksanakan pemupukan berimbang.
Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan pola tanam dengan jarak tanam yang tepat.
Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan panen dan pasca panen yang tepat.
Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan kopnservasi lahan dalam pelaksanaan penanaman tembakau.
Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan pemasaran secara bermitra/pemasaran secara berkelompok.
5. Aspek Sosial dan Aspek Ekonomi a. Aspek Sosial
Meningkatakan pembagian tugas pengurus dan anggota kelompok tani sesuai harapan.
Agar waktu penjualan hasil usaha tani tidak ditentukan oleh kebutuhan
Meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam bidang administrasi, organisasi dan swadaya kelompok.
Mengaktifkan dan menggiatkan anggota kelompok dalam pertemuan kelompok Mendorong pengurus kelompok dalam penyusunan perencanaan usaha tani secara tertulis.
b.Aspek ekonomi
Mendorong kelompok tani dalam rangka permodalan baik berupa iuran, tabungan maupun kredit dari pihak luar.
Mendorong kelompok tani menjual hasil usaha taninya melalui musyawarah kelompok, dengan harapan mendapatkan nilai tawar yang optimal
Mendorong pola kemitraan antara kelompok tani dan pengusaha atau pihak lain yang
terkait dalam menampung hasil usaha tani para petani.
1 C .Strategi Penyuluhan
Agar dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dapat tercapai sesuai dengan perencanaan maka dalam pelaksanaanya ditempuh melalui beberapa strategi penyuluhan sebagai berikut :
1. Melaksanakan pendekatan petani,kelompok tani,kelompok wanita tani, pemuda tani,gapoktan,asosiasi petani,dll yang berkaitan dengan kemajuan kelembagaan petani melalui anjangsana/kunjungan/pertemuan perorangan maupun missal yang berkesinambungan.
2. Melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang ( SL ) bagi petani untuk tanaman pangan , hortikultura, dan perkebunan baik secara swadaya maupun biaya pemerintah.
3. Mengembangkan kegiatan demplot usaha tani dan alat bantu penyuluhan lainnya dalam penyelenggaraan penyuluhan.
4. Melaksanakan pelatihan bagi petani,kelompok tani,wanita tani dan pemuda tani serta asosiasi dalam rangka peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan agribisnis dari hulu sampai hilir.
5. Memanfaatkan dan bekerjasama dengan penyedia modal ( Perbankan, LKM, Koperasi ) dan penyedia sarana produksi untuk mendukung kegiatan pelaku usaha dan pelaku utama dari hulu sampai hilir.
6. Memanfaatkan sarana informasi teknologi dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan pembangunan pertanian.
7. Menumbuhkembangkan lembaga petani ( KUB,KWT,Kelompok tani,Asosiasi petani,koperasi petani,dll ) untuk mengembangkan agribisnis pedesaan.
8. Mengembangkan system penyuluhan dengan metoda dan materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani saat ini.
1
BAB IV
MASALAH A. Masalah Sumber Daya Manusia ( SDM )
- Masih lemahnya kemampuan pengurus Gapoktan dan kelompok tani dalam pengelolaan kelembagaan petani, kelompok wanita tani
- Masih rendahnya kesadaran petani untuk ikut pembelajaran dalam kelompok tani.
- Masih rendahnya kemampuan petani dalam mengakses informasi teknologi dan peluang pasar.
- Masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penyuluh swadaya dalam menyampaikan informasi teknologi dan peluang pasar pada petani.
B. Masalah Sumber Daya Alam ( SDA )
- Pemanfaatan pekarangan dan lahan usaha sebagai investasi produksi belum optimal.
- Usaha pelestarian lahan dan konservasi belum dilaksanakan secara secara swadaya masyarakat, adanya ketergantungan pada bantuan pemerintah.
- Pelestarian dan pemanfaatan sumber air/mata air yang ada belum optimal.
- Meningkatnya kerusakan lahan/tanah sebagai akibat dari penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
- Tingginya tingkat erosi tanah dengan membawa bahan organic tanah dan belum diimbangi dengan usaha pemulihan kesuburan tanah.
C. Masalah Sumber Daya Ekonomi ( SDE )
- Peran gapoktan/poktan dalam pengembangan modal usaha tani belum optimal.
- Terbatasnya modal pinjaman usaha tani yang dikelola LKM,Koperasi yang ada sehingga pinjaman anggota belum sepenuhnya tercukupi.
- Peran KUB yang ada sebagai upaya pengembangan ekonomi belum berjalan lancar.
- Masih adanya tunggakan kredit massal dan kredit perorangan pada masyarakat pedesaan. Seperti PUAP, SPP,dll.
- Pada umumnya untuk pengadaan modal usaha tani, masih mengandalkan pinjaman dari pihak ketiga walaupun dengan bunga yang tinggi.
- Petani belum mampu menetapkan harga jual produksi pertanian yaitu diatur oleh kebutuhan pasar dan pelaku usaha.
D. Masalah Sumber Daya Sosial ( SDS )
- Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran petani/wanita tani untuk menjadi anggota kelompok tani.
1 - Peran gapoktan dan poktan dalam kegiatan pengembangan agribinis baik on farm
maupun off farm belum optimal.
- Baru sebagian kecil dari jumlah kepala keluarga tani yang menjadi anggota kelompok tani.
- Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
- Fungsi Balai Penyuluhan sebagai terpenuhinya sarana dan prasara pembelajaran petani seperti alat bantu penyuluhan dan lahan percontohan usaha tani masih kurang.
- Belum terpenuhinya jaminan keamanan pada produk usaha tani di lahan. ( Pencurian produk pertanian : kopi merah, bawang merah,ternak, dll ).
- Dukungan aparat desa pada kelompok tani masih perlu ditingkatkan.
- Kaderisasi kelompok tani belum optimal
- Masih rendahnya hubungan untuk saling tukar pengalaman petani tentang teknologi usaha tani .
- Terbatasnya alat bantu penyuluhan pada kelompok tani ( demplot usaha tani,alat peraga lainnya ).
E. Masalah Teknis
Permasalahan kegiatan produksi usaha tani/teknis meliputi beberapa sub sector pertanian sebagai berikut :
1. Subsektor Tanaman Pangan a. Padi
Produktivitas padi baru mencapai 64 kw/Ha, hal ini karena :
Baru 70 % petani menggunakan benih sertifikat serta belum melakukan gilir varietas pada setiap musim tanam
Baru 70% petani menggunakan pemupukan berimbang terutama penggunaan SP36, ZA dan KCL
Baru 50% petani yang serius dalam menanggulangui hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.
Baru 50% petani menggunakan pupuk organik, kandang, atau pun kompos sebagai pupuk dasar pada budidaya padi.
1 b. Jagung
Produktivitas Jagung baru mencapai 34 kw/Ha, hal ini karena :
Baru 35% petani yang menggunakan benih varietas unggul jagung kuning local kuning komposit, maupun hibrida.
Baru 65% petani yang menggunakan pemupukan berimbang.
Baru 45% petani yang serius dalam menanggulangui hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.
c. Cabe
Produktivitas Cabe baru mencapai 77 kw/Ha, produktivitas cabe rawit baru 64 kw/ha hal ini karena :
Baru 60 % petani menggunakan bibit bersertifikat
Baru 70 % petani yang melaksanakan pembibitan sendiri.
Baru 70% petani cabe melakukan pemupukan berimbang sesuai anjuran.
Baru 75% petani belum serius dalam menanggulangi hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.
d. Koro Merah
Produktivitas Koro Merah baru mencapai 8 kw/Ha, hal ini karena :
Baru 55 % petani yang melaksanakan budidaya dengan jarak tanam yang benar.
Baru 15 % yang melakukan pengolahan hasil untuk dijadikan olahan unggulan.
Baru 60% petani yang melaksanakan penaganan hama dan penyakit.
Baru 55% petani melaksanakan pemupukan berimbang.
e. Kobis
Produktivitas Kobis baru mencapai 21 ton/Ha, hal ini karena :
Baru 60 % petani yang melaksanakan pembibitan sendiri.
Baru 75 % petani melaksanakan jarak tanam yang tepat.
Baru 75% petani yang serius dalam menanggulangi hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.
Baru 60% petani yang melaksanakan pemupukan berimbang.
Baru 60% petani mengaplikasikan pupuk kandang yang matang atau difermentasi terlebih dahulu.
1 2. Sub Sektor Peternakan
a. Sapi potong (Kereman dan anakan)
Baru 65% petani yang melaksanakan tata laksana pemeliharaan yang benar (kandang dan kebersihan kandang).
Baru 65% petani memberikan pakan ternak yang berkualitas utamanya konsentrat.
Baru 50 % petaniyang mampu mengidentifikasi untuk mengetahui tentang penyakit ternaknya dan melakukan penanganganan lebih lanjut.
Baru 35% petani yang mampu mengatur jarak kelahiran ternaknya.
b. Domba
Baru 45% petani yang melaksanakan tata laksana pemeliharaan yang benar (kandang dan kebersihan kandang).
Baru 45% petani memberikan pakan ternak yang berkualitas utamanya konsentrat.
Baru 50 % petani yang mampu mengidentifikasi untuk mengetahui tentang penyakit ternaknya dan melakukan penanganganan lebih lanjut.
Baru 50% petani yang mampu mengelola kebutuhan pakan ternaknya.
3. Subsektor Perikanan a. Mina Padi
Produktivitas ikan baru mencapai 0,79 kw/ha (Mina padi) hal ini dikarenakan :
Baru 30% petani yang membuat kemalir/ceren sesuai saran.
Baru 30% petani masih yang melaksanakan pembesaran pematang sawah.
Baru 50 % petani menggunakan benih sesuai anjuran baik ukuran maupun padatnya penebaran.
Baru 30 % petani memberikan makanan tambahan pada mina padi penyelang.
b. Usaha ikan di kolam
Produktivitas ikan baru mencapai 8,45 kw/ha hal ini dikarenakan :
Baru 40% petani membuat kolam sesuai saran.
Baru 40% petani melakukan pemupukan kolam sebelum penebaran ikan.
Baru 30% petani melakukan pengaturan air dalam penggunaan pemeliharaan ikan.
Baru 45% petani memberikan makanan tambahan ikan.
Baru 25% melakukan sistim kesehatan ikan
Baru 10% melakukan pengawasan linsang
Kedalaman kolam belum memenuhi standar (baru 30% petani)
Baru 25% melakukan pengolahan tanah kolam
1 c. Perbenihan ikan
Baru 5% petani ikan melakukan perbenihan sendiri (masih membeli bibit dari luar).
4. Subsektor Perkebunan a. Tembakau
Produktivitas tembakau baru mencapai 12 Kw kering rajang, hal ini dikarenakan:
- Baru 65% petani melakukan intensifikasi tanaman tembakau secara benar - Baru 70% petani menggunakan bibit unggul
- Baru 70% petani melakukan pemupukan berimbang - Baru 70% petani melakukan jarak tanam yang tepat
- Baru 70% petani melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu - Baru 70% petani melakukan panen dan pasca panen yang tepat.
- Baru 65% petani melakukan konservasi tanah dalam penanaman tembakau.
1 BAB V
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
Mengacu pada beberapa permasalahan yang ada di lapangan,dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian secara luas,maka perlu d isusun rencana kegiatan penyuluhan yang dituangkan dalam bentuk matriks.
A. Aspek Sumber daya Manusia ( SDM ).
1. Meningkatkan kemampuan gapoktan dan kelompok tani dalam pengelolaan kelembagaan petani di pedesaan.
2. Melakukan pendekatan petani agar mau bergabung dalam kelompok tani
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani d alam mengakses informasi teknologi dan peluang pasar melalu konsultasi pertanian.
pertemuan kelompok tani,kunjungan,SL,demplot dll..
4. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penyuluh dan penyuluh swadaya dalam kegiatan pelayanan petani.
B. Aspek Sumber Daya Alam ( SDA )
1. Mengoptimalkan fungsi lahan dan pekarangan untuk usaha produktif.(
perikanan.ternak,hortikultura dan palawija ).
2. Meningkatkan swadaya masyarakat upaya pelestarian lingkun gan.
3. Mengoptimalkan fungsi sumber air sebagai usaha pembesaran ikan dan pembenihan ikan.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat petani untuk menanam hutan rakyat melaksanakan konservasi..
5. Meningkatkan kesadaran petani untuk mengembalikan kesuburan lahan.
C. Aspek Sumber Daya Ekonomi ( SDE )
1. Meningkatkan modal LKM/Koperasi gapoktan untuk mencukupi kebutuhan modal anggota.
2. Meningkatkan peran KUB yang ada untuk pengembangan usaha pendapatan.
3. Pengembangan komoditas hortikultura sebagai komoditas unggulan.
4. Membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara petani dan
pedagang.
1
D. Aspek Sumber Daya Sosial ( SDS )
1. Menumbuhkembangkan kelompok tani/wanita tani di pedesaan sebagai sarana pembelajaran petani.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tani dalam pelestarian lingkungan.
3. Meningkatkan peran dan fungsi Balai Penyuluhan sebagai sarana pelayanan konsultasi dan pembelajaran penyuluh,kelompok tani,kelompok wanita tani,KUB dan masyarakat tani.
4. Meningkatkan pendapatan dan tarap hidup petani untuk mengurangi gejolak social.
5. Pendekatan pada aparat desa untuk me ndukung kegiatan kelembagaan petani.
6. Melakukan pelatihan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
E. Aspek Teknis
1. Subsektor Tanaman Pangan a. Padi
-
Agar petani menggunakan benih sertifikat serta melakukan gi lir varietas pada setiap musim tanam
-
Agar petani melakukan pemupukan berimbang terutama penggunaan SP36, ZA, dan Kcl.
-
Agar petani serius dalam menanggulangi hama dan penyakit dan melakukan tindakan preventif.
b. Jagung
-
Agar petani menggunakan benih unggu l jagung kuning lokal kuning komposit, maupun hibrida.
-
Agar petani melaksanakan pemupukan berimbang
-
Agar petani serius dalam menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman jagung.
-
Agar petani melaksanakan pasca panen ( penanganan ) secara benar,
c. Cabe
-
Agar petani menggunakan benih unggul dan melakukan pembibitan
1
sendiri .
-
Agar petani melaksanakan pemupukan sesuai anjuran
-
Agar petani melaksanakan pengendalian hama dan penyakit dengan baik dan teratur.
-
Agar petani melakukan pemeliharaan yang intensif.
-
Agar petani menggunakan pupuk organik te rutama pupuk kandang yang sudah matang / telah difermentasi.
d. Koro merah
-
Agar petani menggunakan pemupukan berimbang
-Agar petani melaksanakan jarak tanam yang benar.
-
Agar petani serius dalam pengendalian hama dan penyaki t secara benar dan teratur.
-
Agar petani masih belum melakukan pengolahan hasil untuk dijadikan olahan unggulan.
e. Kobis
-
Agar petani menggunakan pemupukan berimbang
-Agar petani melaksanakan jarak tanam yang tepat.
-
Agar petani lebih intensif dalam pengendalian hama dan penyakit secara benar dan teratur..
f. Tomat
-
Agar petani menggunakan pemupukan berimbang dan penggunaan pupuk kandang yang matang
-
Agar petani lebih intensif dalam pengendalian hama dan penyakit secara benar dan teratur
2. Subsektor Peternakan
a. Sapi Potong ( kereman dan ana kan )
-
Agar petani melakukan tata laksan a pemeliharaan yang benar (ventilasi kandang dan kebersihan kandang ).
-
Agar petani memberikan pakan ternak yang berkualitas, utamanya konsentrat.
-
Agar petani menyadari untuk mengetah ui tentang penyakit
ternaknya.
1 -
Agar petani mengatur jarak kelahiran ternaknya.
b. Domba
-
Agar petani menempatkan ternaknya pada kandang yang sesuaii anjuran ( kandang panggung ).
-
Agar petani memberikan pakan ternak yang berkualitas, utamanya konsentrat.
-
Agar petani tidak melakukan perkawinan ternaknya secara saudara ( sedarah ).
-
Agar petani mengelola hijauan pakan ternaknya ( penanaman yang benar dan pengawetannya ).
3. Subsektor Perkebunan a. Tembakau
-
Agar petani melakukan intensifikasi tanaman tembakau secara benar
-
Agar petani menggunakan bibit unggul
-
Agar petani melakukan pemupukan berimbang
-Agar petani melakukan jarak tanam yang tepat
-
Agar petani melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu
-Agar petani melakukan panen dan pasca panen yang tepat.
-
Agar petani melakukan konservasi tanah dalam penanaman tembakau.
1
BAB VI PENUTUP
Demikian Programa Penyuluhan Pertanian ini dibuat sebagai dasar dan acuan dalam kegiatan Penyuluh Pertanian Tahun 2024, besar harapan kami agar kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik, atas perhatian dan segenap bantuan yang diberikan kami ucapkan teima kasih.
Segala kritik dan saran kami harapkan demi terlaksananya kegiatan ini.
25 MATRIX PROGRAMA
DESA PAPONAN KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN 2024
No Keadaan Tujuan Masalah
Sasaran Kegiatan Penyuluhan
Pelaku Utama Pelaku Usaha
Petugas (Orang)
Materi Kegiatan /
Metode Vol Lokasi Waktu Sumber
Biaya
Penanggung
jawab Pelaksana Ket W
Tani Taruna
Tani
Tani
Dewasa L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN 1 Padi
Produktivitas baru mencapai 66 kw / Ha
Supaya prudktivitas mencapai 68 kw/
Ha
- Baru 40 % yang menggunakan pupuk organik - baru 70% yang
menggunakan pupuk berimbang - baru 50% yang
menggunakan bibit bersertifikat - Baru 50% petani
yang melakukan pengendalian hama penyakit
14 3 156 10 1 2 1
- Penggunaan pupuk organik - Penggunaan
pupuk berimbang - Penggunaan
benih unggul - Pengggunaan agensia hayati, pesnab dan tan refujia.
- Demarea - Kunjungan - SLPTT
4 x 30 x 3 x
- Paponan Januari s/d April
- Swadaya - APBD - APBN
-
KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades
- Gapoktan - Kelompok
Tani
2 Jagung Produktifitas baru mencapai
Supaya produktifitas
- Baru 40 % yang menggunakan
20 37 165 21 8 4 2 - Penggunaan pupuk berimbang
- Demarea - Demplot
20 x 4 unit
- Paponan Agustus s/d
- Swadaya - APBD
-
KOORDINA
- Gapoktan - Kelompok
26
34 kw/ha mencapai 37 ton /ha
verietas unggul local, komposit dan hibrida - Baru 65% yang
melaksanakan pupuk berimbang - baru 45% yang
melakukan pemeliharaan yang sesuai dengan anjuran
- Penggunaan varietas unggul - Pengendalian
hama penyakit
- Kunjungan Desember - APBN TOR BPP
- PPL Wilbin - Kades
Tani
II SUB SEKTOR TANAMAN HORTIKULTURA 1 Cabe
Produktifitas baru mencapai 77 kw/ha (cabe besar) dan 66 kw/ ha ( cabe rawit )
Supaya
produktifitas cabe besar mencapai 80 kw/ha
- Baru 70% petani melakukan pemupukan berimbang - Baru 70% petani
melakukan pemeliharaan yang benar - Baru 80%
petani yang mengetahui kegunaan mulsa plastik
- Baru 75% petani
16 12 76 20 5 3 2
- pemupukan berimbang - pemeliharaan
tanaman cabe - manfaat dan
kegunaan mulsa plastik
- pengendalian hama dan penyakit secara terpadu - penggunaaan
agensia hayati, perangkap,
- Demplot - 1 unit Paponan Januari s/d Desember
- Swadaya - APBD - APBN
-
KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades
- Gapoktan - Kelompok
Tani
27
melakukan pengendalian hama penyakit dengan benar -
pesnab dan tan refujia
2 Kobis Produktifitas baru mencapai 21 ton/ha
Supaya produktifitas mencapai 26 ton/ha
- Baru 50% petani membuat pembibitan sendiri
- Baru 60% petani pakai pupuk kandang matang - Baru 50% petani
melakukan pemupukan berimbang - Baru 75% petani
melakukan pengendalian hama penyakit yang benar
24 18 32 10 4 2 -
- Pembibitan - Fermentasi pupuk
kandang - Pupuk berimbang - Pengendalian
hama penyakit - penggunaaan
agensia hayati, perangkap, pesnab dan tan refujia
- Demplot - Demcar
- Demplot - Demplot
- 2 unit - 2 unit
- 2unit - 2unit
Paponan Januari s/d Desember
- Swadaya - APBD - APBN
-
KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades
- Gapoktan - Kelompok
Tani
3 Tomat Produktifitas baru mencapai 8 ton/ha
Supaya produktifitas mencapai 10
- Baru 75% petani membuat pembibitan
3 5 9 4 - 3 1
- Pembibitan - Pemeliharaan - Pemupukan
- Demplot - Demplot - Demplot
- 2 unit - 2 unit - 2 unit
-Paponan Januari s/d Desember
- Swadaya - APBD - APBN
-
KOORDINA TOR BPP
- Gapoktan - Kelompok
Tani
28
ton/ha sendiri
- Baru 75% petani yang melakukan budidaya secara luas
- Baru 80% petani melakukan pemupukan berimbang - Baru 75% petani
melakukan pengendalian hama penyakit secara benar
berimbang - Pengendalian
hama penyakit - penggunaaan
agensia hayati, perangkap, pesnab dan tan refujia
- Demplot - 2 unit
- Koordinator PPL - PPL Wilbin - Kades
4 Koro Merah Produktifitas baru mencapai 8 kw/ha
Supaya produktifitasnya mencapai 10 kw/ha
- Baru 55% petani melaksanakan pemupukan berimbang - Baru 55% petani
melaksanakan jarak tanam yang benar
- Baru 60% petani melaksanakan
89 46 12 9 4 5 2
- Pupuk berimbang - Jarak tanam - Pengendalian hama
penyakit - Pengolahan hasil
- Demplot - Demplot - Demplot
- Demcar
- 1 unit - 1 unit - 1 unit
- 2unit
Paponan Januari s/d Desember
- Swadaya - APBD - APBN
-
KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades
- Gapoktan - Kelompok
Tani
29
pengendalian hama dan penyakit yang benar
- Baru 15% petani melakukan pengolahan hasil
III SUB SEKTOR TANAMAN PERKEBUNAN 1 Tembakau
Produktifitas baru mencapai 12 kw/ha kering rajang
Supaya produktifitasnya mencapai 12,5 kw /ha kering rajang
- Baru 65% petani yang budidaya tanaman tembakau secara intensif - Bari 70% petani
menggunakan bibit unggul - Baru 70% petani
melakukan pemupukan berimbang - Baru 70% petani
melaksanakan jarak tanam yang benar
- Baru 70% petani melakukan
45 30 110 15 6 6 2
- Budidaya tembakau secara intensif - Benih unggul dan
bibit unggul - Pemupukan
berimbang - Jarak tanam yang
tepat
- Pengendalian hama dan penyakit - Panen dan pasca
panen
- Konservasi tanah
- Demarea
- Demplot
- Kunjungan - 2 unit
- 1 unit
- 10 x
Paponan Maret s/d Oktober
- Swadaya - APBD - APBN
-
KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades
- Gapoktan - Kelompok
Tani
30
pengendalian hama penyakit yang benar - Baru 70% petani
melakukan pasca panen yang tepat - Baru 65% petani
melakukan konservasi tanah yang tepat IV SUB SEKTOR PETERNAKAN
1 Domba Pupulasi 463 ekor
Supaya populasi mencapai 600 ekor
- Baru 50 % yang mengolah pakan ternak
- baru 45% yang melaksanakan pemeliharaan yang baik - baru 45% yang
memberikan makanan tambahan ( konsentrat )
5 4 15 5 2 6 1
- Kandang Panggung - Kesehatan ternak - Pengolahan pakan
ternak - Konsentrat
Ternak ( makanan tambahan Ternak )
- Demplot - Demcar - Demcar - Demcar - Kunjungan
4 x 5 x 4 x 5x 24x
Paponan Januari s/d Desembe
r 2024
- Swadaya - APBD - APBN
- Petugas peternakan - PPL Wilbin - Kades
- Kelompok Tani
2 Sapi Potong/
kereman Populasi baru
Supaya populasi mencapai 25 ekor
- Baru 65 % yang melakukan tata
- 2 11 1 - 7 1 - Tata Laksana
pemeliharaan
- Demplot 4 unit Paponan Januari s/d
- Swadaya - APBD
- Petugas peternakan
- Kelompok Tani
31
mencapai 15 ekor
laksana pemeliharaan sapi yang benar - Baru 65% yang
memberikan makanan tambahan berkualitas - baru 50% yang
menyadari kesehatan ternak - Baru 65% yang
memberikan makanan sesuai bobot badan - baru 35% yang
mengatur jarak kelahiran
- Penggunaan makanan tambahan - Kesehatan ternak - Pemberian
makanan sesuai bobot berat badan
Desember 2024
- APBN - PPL Wilbin - Kades
6 Sapi anakan Populasi baru mencapai 12 ekor
Supaya populasi mencapai 20 ekor
- Baru 30% yang mengatur jarak kelahiran sesuai anjuran - Baru 30% yang
memberikan makanan tambahan - Baru 30% petani
- - 4 - - 3 1
- Pengaturan jarak kelahiran sapi - Pemberian
makanan tambahan - Tata Laksana
Pemeeliharaan
- Demplot - Kunjungan
Kelompok - 4 unit - 8x
Paponan Januari s/d Desember
2024
- Swadaya - APBD - APBN
- Petugas peternakan - PPL Wilbin - Kades
- Kelompok Tani
32
melakukan tata laksana pemeliharaan yang benar V SUB SEKTOR KELEMBAGAAN 1 Kelembagaan
KUB yang tumbuh belum mantap
Agar KUB dapat tumbuh dengan lebih mantap dan dinamis sebagai fungsi lembaga ekonomi
- baru 15 % KUB yang tumbuh mantap dan
dinamis - - - - - 6 1
- Manajemen kelembagaan KUB - Akses Permodalan
KUB - Pemasaran - Aspek-aspek
persaingan
Pelatihan Studi banding Kunjungan
3x 1x
12x
Paponan
Januari s/d Desember
2024
- Swadaya - APBD - APBN
- Koordinator PPL - PPL Wilbin - Kades
- Kelompok Tani
2 Gapoktan yang ada belum berfungsi maksimal
Agar Kebersamaan antara pengurus dan anggota gapoktan terjalin dengan baik
Baru 20 % kebersamaan antara pengurus adan anggota gapoktan dalam pelakasanaan kegiatan
6 1
- Managemen organisasi - managemen
usaha - managemen
permodalan dan keuangan - Managemen
pemasaran
Kunjungan Pembinaan Study banding
16 x 3 x 2 x
Paponan Januari s/d Desember
2024
- Swadaya - APBD - APBN
- PPL Wilbin
- Kades - Kelompok Tani
3 Kelompok tani
Belum mantap dan dinamis
Supaya kelompok tani yang ada 50
% dapat mantap dan dinamis
- Baru 20%
kebersamaan yang terjalin antara pengurus
- - - - - 6 1 - Manajemen
organisasi - administrasi kelompok
Kunjungan Dan Pembinaan Pelatihan
20x
1x
Paponan Januari s/d Desember
2024
- Swadaya - APBD - APBN
- Koordinator PPL - PPL Wilbin - Kades
- Kelompok Tani
33
dan anggota poktan
- baru 20 % poktan yang dapat mengelolan administrasi kelompok - Kebersamaan
dalam
permodalan baru terjalin 25 % - Pemasaran dalam
poktan baru tercapai 20 % - Kebersamaan pembelajaran baru tercapai 35
%
- Administrasi keuangan baru tercapai 30 % - Kebersamaan
dalam usaha tani baru tercapai 15
%
- permodalan - pemasaran - pembelajaran kelompok - administrasi keuangan
- penilaian kelompok tani
Study banding Pemberian buku paket organisasi kelompok tani
1x
1paket tiap poktan
4 Kelompok Wanita Tani ( KWT ) yang
Agar 50% KWT daapat tumbuh mantap dan
- Baru 25%
kebersamaan yang terjalin
- - - - - 7 1
Managemen organisasi Administrasi
Kunjungan Pelatihan Studi
18x 2x 1x
Paponan Januari s/d Desember
- Swadaya - APBD - APBN
- PPL Wilbin - Kades
- Kelompok Tani
34
ada belum tumbuh mantap dan dinamis
dinamis antara pengurus dan anggota KWT
- baru 25 % KWT yang dapat mengelola administrasi kelompok - Kebersamaan
dalam
permodalan baru terjalin 20 % - Pemasaran dalam
KWT baru tercapai 25 % - Kebersamaan pembelajaran baru tercapai 50
%
- Administrasi keuangan baru tercapai 20 %
kelompok Permodalan Pemasaran Pembelajaran kelompok Administrasi keuangan Penilaian kelompo tani
banding 2024
5 LKM PUAP baru 50 % yang mandiri dan optimal pengelolaann ya
Menumbuhkan LKM yang mantap dalam pengelolaan oerganisasi, administrasi
Koordinasi pengurus baru terjalin 60%
Koordinasi pengurus LKM dengan anggota
Managemen organisasi Managemen keuangan
Kunjungan dan Pembinaan Monitoring dan evaluasi
48x
2
Paponan Januari s/d Desember
2024
- Swadaya - APBD - APBN
- PPL Wilbin - Kades
Gapoktan
35
keuangan, dan pemanfaatan dana PUAP sebagai pendukung agribisnis usaha tani
LKM baru mencapai 60%
Perkembangan dan P