• Tidak ada hasil yang ditemukan

Programa Penyuluhan Desa Paponan

N/A
N/A
Gandis

Academic year: 2024

Membagikan "Programa Penyuluhan Desa Paponan"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1

PROGRAMA PENYULUHAN

DESA PAPONAN

TAHUN 2024

Oleh:

TIM PENYUSUN

POSLUHDES DESA PAPONAN KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG

2023

(2)

1

(3)

1

LEMBAR PENGESAHAN

Programa Penyuluhan Desa Paponan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung tahun 2024 telah disahkan pada tanggal Februari 2023 bertempat di Balai Desa Paponan

Kecamatan Kledung Kab.Temanggung.

Mengetahui,

(4)

1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan Programa Penyuluhan Pertanian Desa Paponan Tahun 2024.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan Programa Penyuluhan Pertanian ini. Dalam Programa ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun masih kami harapkan demi lebih baiknya Programa ini.

Kledung, Februari 2023 Penyusun,

(5)

1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

TIM PENYUSUN PROGRAMA ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 1

C. Manfaat ... 1

BAB II Keadaan Umum A. Kondisi Geografi ... 2

1 Lokasi dan Batas - batas... 2

2 Karakteristik Tanah ... 2

B. Iklim ... 3

1 Curah Hujan ... 3

2 Suhu dan Kelembaban ... 3

C. Data Penduduk Kecamatan Kledung tahun 2020 ... 4

D. Keadaan Sumber Daya Penyuluhan ... 4

1 Lembaga Ekonomi Pertanian ... 5

E. Tinjauan Tentang Sektor Pertanian Perikanan dan Perkebunan ... 6

BAB III TUJUAN ... 10

A. Tujuan ... 10

1 Tujuan Umum ... 10

2 Tujuan Khusus ... 10

B. Sasaran ... 12

1. Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura ... 12

2. Sektor Peternakan ... 14

3. Sektor Perikanan ... 15

(6)

1

4. Sektor Bidang Perkebunan ... 16

6. Aspek Sosial dan Aspek Ekonomi ... 16

C. Kebijakan Penyuluhan ... 17

D. Strategi Penyuluhan ... 17

BAB IV MASALAH... 22

A. Masalah Sumber Daya Manusia ( SDM )... 22

B. Masalah Sumber Daya Alam ( SDA ) ... 22

C. Masalah Sumber Daya Ekonomi ( SDE ) ... 22

D. Masalah Sumber Daya Sosial ( SDS ) ... 23

E. Masalah Teknis. ... ...23

1.Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura ... 23

2.Sub Sektor Peternakan ... 25

3.Sub Sektor Perikanan ... 26

4.Sub Sektor Perkebunan ... 27

5.Program Khusus... 27

BAB V RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN ... 30

A. Aspek Sumber Daya Manusia ... 30

B. Aspek Sumber Daya Alam ... 30

C. Aspek Sumber Daya Ekonomi ... 30

D. Aspek Sumber Daya Sosial ... 31

E. Aspek Teknis ... 31

BAB VI PENUTUP ... 37

Lampiran I. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian ... 38

Lampiran II. Matrik Programa Penyuluhan Perkebunan ... 43

Lampiran III. Matrik Programa Penyuluhan Perikanan ... 52

Lampiran IV. Rencana Kegiatan Untuk Mengikhtiarkan Kemudahan ... 55

Lampiran V. Peta Wilayah Desa Paponan Kecamatan Kledung ... 56

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Programa Penyuluhan Desa adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah, pedoman dan sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan oleh pelaku utama dan pelaku usaha. Programa Penyuluhan Desa sekaligus sebagai pedoman masyarakat tani atau kelompok tani guna menentukan berbagai kegiatannya di desa.

Programa Penyuluhan Desa ini disusun berdasarkan kesepakatan masyarakat petani denagn pihak terkait sesuai dengan kebutuhan petani desa Paponan guna pelaksanaan program penyuluhan Tahun 2024.

Permasalahan pertanian Desa Paponan pada umumnya adalah masih rendahnya penerapan teknologi anjuran di tingkat petani sehingga diperlukan informasi teknologi pertanian guna meningkatkan SDM agar dapat berdaya guna dan meningkatkan produksi yang optimal, dan masih kurangnya kesadaran masyakat akan pentingnya Penyulahan Pertanian bagi dirinya sendiri.

B.Maksud dan Tujuan

Agar penyuluhan pertanian dapat diselenggarakan dengan berdaya guna dan berhasil guna perlu disusun suatu rencana kegiatan penyuluhan yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat. Dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang dicapai, masalah- masalah dan alternatif pembahasan serta cara untuk mencapai tujuan dalam suatu programa penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan.

C. Manfaat

Dengan tersusunnya Program Penyuluhan ini diharapkan dapat

mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada di desa Paponan Kecamatan

Kledung agar proses penyuluhan pertanian dapat diselenggarakan dengan baik dan

terarah.

(8)

1

BAB II

KEADAAN UMUM

A. Kondisi Geografi 1. Lokasi dan Batas - Batas

Lokasi Desa Paponan terletak di lereng gunung Sindoro tepatnya di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Wilayah desa Kalirejo - Sebelah Timur : Wilayah desa Glapansari - Sebelah Selatan : Wilayah desa Petarangan

- Sebelah Barat : Desa Kwadungan Jurang dan Jeketro

Luas Wilayah Desa Paponan Kecamatan Kledung adalah 79,27 Ha terdiri dari 4 RW yaitu;

- Paponan 1 - Paponan 2 - Paponan 3 - Paponan 4

2. Karakteristik Tanah B.Keadaan Tanah

Desa Paponan terletak di lereng gunung Sindoro dengan tinggi tempat berkisar 900 s/d 1000 m/dpl.Topografi tanah Desa Paponan merupakan tanah sawah bergelombang dengan pengairan ½ teknis,sederhana yang ada di Kecamatan Kledung.

Tabel:1 Luas Wilayah dan Penggunaan Tanah Tahun 2022

NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS LAHAN ( Ha )

A.

1.

2.

3.

4.

5.

SAWAH Irigasi teknis Irigasi ½ teknis Irigasi sederhana PU Irigasi sederhana non PU Irigasi tadah hujan Jumlah

- 5,9 9,09 37,92

- 52,01 Sumber : Kledung Dalam Angka

(9)

1 B. Iklim

1. Curah Hujan

Berdasarkan data curah hujan di Kecamatan Kledung selama lima tahun terakhir (2017- 2022).

Tabel 2

No Bulan 2018 2019 2020 2021 2022

CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11 12

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

454 485 409 470 106 73

1 5 2 1 192 413

24 23 23 27 8 4 1 2 1 1 13 20

497 692 484 168 98 10 0 0 0 7 262 362

26 26 22 15 11 2 0 0 0 1 12 21

636 414 622 332 147 0 0 2 0 60 102 407

26 25 28 23 12 0 0 2 0 7 14 18

445 675 580 513 364 33 41 78 52 229 384 33

24 25 27 27 19 5 2 4 8 23 25 5

711 485 554 136.6

79.5 252.1

15.7 5 120.5 106.8 588.4 394.3

28 28 25 16 12 5 3 3 13

12 28 27

JUMLAH 2611 147 2580 136 2716 155 3.427 194 3448.9 200 RATA-RATA 217 12 215 11 226 12.9 285.5 16.2 287.40 16.6 Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2022

2. Suhu dan Kelembaban

Wilayah Desa Paponan merupakan daerah bergelombang dengan ketinggian 800-2000 m dpl. Suhu rata-rata 25 0C. kelebaban yaitu antara 66,3 % - 69,43 % atau rata-rata 68,69%

(Laboratorium tanaman Kedu).

Dengan keadaan suhu dan kelembaban yang demikian sangat mendukung perkebangan usaha pertanian di wilayah ini. Sumber daya alam yang ada harus dimanfaatkan secara optimal serta harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan teknologi usaha tani.

Pola tanam yang dianjurkan sebagai berikut :

Lahan sawah berpengairan di kecamatan Kledung tidak ditanami padi secara terus menerus.

- Padi- padi- tembakau sayuran - Padi-jagung-tembakau dan sayuran

(10)

1 Di kecamatan Kledung tidak terdapat sawah tadah hujan.

Karena daerah inin termasuk berpengairan mudah, maka tanaman semusim perlu di dampingi dengan pemeliharaan domba, sapi potong/ kereman dan sapi anakan serta budidaya ikan.

Data Penduduk Desa Paponan tahun 2023

Jumlah Penduduk Desa Paponan berjumlah 1.589 jiwa dengan jumlah Laki-laki : 787 Orang dan Perempuan : 862 orang.

Penduduk Berdasar Mata Pencaharian

a. Petani / pekebun : 370 jiwa.

b. Karyawan swasta : 148 jiwa

c. Wiraswasta : 77 jiwa

d. Pelajar / mahasiswa : 171 jiwa.

e. Pengurus Rumah tangga : 159 Jiwa f. Belum / tidak bekerja : 365 jiwa Penduduk Berdasarkan pendidikan :

a. Tamat SLTP : 191 Orang

b. Tamat SLTA : 130 Orang

c. Akademi D2/D3 : 19 Orang d. Tamat S1 : 27 Orang e.Tamat SD Sederajat : 469 Orang f. Tidak / belum tamat SD : 235 Orang g. belum / tidak sekolah : 518 Orang

Dalam rangka meningkatkan SDM pertanian maka diperlukan pendidikan di luar sekolah (non formal) atau biasa disebut dengan penyuluhan pertanian. Kenyataan di lapangan sebagian besar yang bekerja sebagai petani pada umumnya berpendidikan rendah (SD) dan dengan modal yang kecil sehingga inovasi yang dimiliki sangat lambat.

D. Keadaan Sumber Daya Penyuluhan

Keadaan sumber daya penyuluhan pertanian di desa Paponan sangat didukung dari berbagai instansi / lembaga dan dukungan masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani. Adapun lembaga / kelompok tersebut adalah

(11)

1 Tabel 3 Data Kelompok Tani Yang Ada di Desa Paponan

N o

Kelompok Tani Pengurus Jumlah

Anggot Ketua Sekretaris Bendahara a

1 2 3 4

5

Barokah I Barokah II Barokah III Barokah IV

KWT Barokah

Muhtasori Suprihno Mubakir Slamet Saryanto Deni Irawati

M. Nur ajib Nur Kholisin Nasrudin Dina Nuryani

Sri Hartini

Alwi

Fathur Makmun Afif

Kabul Faizin

Sri Jazilah

23 31 24 15

21

Sarana dan prasarana pertanian Traktor : 2

Cultivator : 2

Tabel:4 Instansi pemerintah yang terkait dengan bidang pertanian

No Instansi Jumlah personil

1 2 3

Balai Penyuluhan Pertanian Petugas Peternakan

Petugas PHP

6 orang 1 orang 1 orang

Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kec Kledung 2023 E. Tinjauan Tentang Sektor Pertanian Perikanan dan Perkebunan

Lahan pertanian yang ada terdiri dari lahan sawah dan lahan kering. Lahan sawah ditanami padi, jagung, sayuran (cabe, sawi, kobis, kara merah, kapri, buncis dan lain-lain) dan tanaman perkebunan tembakau , serta perikanan (mina padi).

1.Tinjauan Spesifik

a. Tanaman tembakau sebagai tanaman perkebuan.

b. Tanaman padi dan jagung dengan intensifikasi

c. Peternakan : sapi, domba, ayam buras, ayam broiler, entok, itik, marmot, dan d. Perikanan adalah budidaya kolam, mina padi

e.

(12)

1 Tabel 5 . Areal panen, produktivitas dan jumlah produksi (tanaman pangan) tahun 2023

No Komoditas

Luas panen (Ha) Produksi Ton/Ha I Pertanian

1 Padi 57 6,4

2 Jagung 9.1 3,4

3 Bawang merah 28 8

4 Kubis 13 21

5 Koro merah 32 8

6 Mina padi 0 -

II Peternakan Ekor Jumlah Peternak

1 Sapi 15 4

2 Domba 463 16

3 Ayam Buras 677 64

4 Itik 387 36

5 Ayam Ras Pedaging - -

Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2023

(13)

1 Tabel 6 . Luas panen tanaman perkebunan

No Komoditi Luas panen

(Ha)

Produktivitas kw/ha

Jumlah produksi (ton)

1. Tembakau 47 11 517

Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2023

Tabel 7 . Rencana produktifitas dan produksi perkebunan tahun 2024

No Komoditas Luas

(Ha)

Produktifitas (Kw/Ha)

Produksi (Ton)

1 Tembakau sawah 35 9 31,5

Sumber data : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kledung tahun 2023

(14)

1 BAB III

TUJUAN

Programa penyuluhan Desa Paponan Kecamatan Kledung tahun 2023 mengacu pada rencana strategis dinas –dinas sub sektor pertanian kabupaten dan hasil rangkuman faktor penentu teknis sosial, ekonomi dan spesifikasi wilayah kecamatan Kledung. Program disusun dari sumber kebijakan pemerintah Desa, aspirasi masyarakat Kelompok Tani, Gapoktan sesuai dengan spesifikasi lokasi yang bias dikembangkan dari komoditi yang ada.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Terwujudnya ketahanan pangan merupakan penyediaan pangan serta distribusi pangan secara adil dan berkelanjutan.

b. Terwujudnya pertanian yang tangguh dengan memanfaatkan potensi yang ada serta memberdayakan kelompok tani, kelompok wanita tani, gapoktan dan kelembagaan kelompok tani yang mendukung pertanian.

c. Terwujudnya pertanian yang berwawasan lingkungan dengan kaidah- kaidah konservasi yang benar.

d. Memberdayakan tanaman industri.

e. Meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat melalui usaha tani yang dilakukan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan penyuluhan pertanian adalah adanya perubahan perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap petani untuk melaksanakan program pembangunan pertanian dengan memanfaatkan sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, dan ilmu pengetahuan serta tehnologi. Sehingga akan terwujud masyarakat pesat yang maju dan meningkat kesejahteraannya.

Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Kledung tahun 2023, adalah sebagai berikut:

2.1 Sektor / Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani yang berorientasi agribisnis melalui pertemuan kelompok, kursus, demplotusaha tani, demonstrasi cara, studi banding, dan sebagainya.

b. Terciptanya sistem penyuluhan pertanian yang efektif dan efisien.

c. Meningkatkan peran-serta lembaga pelayanan petani dalam memberikan kelancaran memperoleh sarana produksi pertanian

(15)

1 d. Meningkatkan pengetahuan ketrampilan dan sikap petani sehingga dapat tercipta petani yang tangguh dan mandiri dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki.

e. Pembinaan kelompok tani secara terpadu kearah kemandirian.

f. Meningkatkan kinerja sistim pasar yang berlaku.

g. Mendorong adanya asosiasi komoditi hortikultura untuk mengefektifkan pemasaran.

2.2 Sektor / Bidang Peternakan

a. Memfasilitasi proses informasi sampai ke petani ternak / kelompok peternak yang membutuhkan.

b. Mendorong meningkatnya usaha kelompok dalam agribisnis peternakan.

c. Meningkatkan kewaspadaan/pengendalian terhadap penyakit temak.

d. Meningkatkan pengetahuan/teknologi serta ketrampilan bagi pengurus kelompok tani.

2.3 Sektor / Bidang Perikanan

a. Meningkatkan pengetahuan, dan ketrampilan kelompok tani petani ikan agar mampu berorientasi agribisnis.

b. Meningkatkan mutu intensifikasi dan mengembangkan budidaya perikanan, baik di kolam maupun mina padi.

c. Memperdayakan penangkar benih ikan.

d. Meningkatkan pengetahuan/teknologi serta ketrampilan bidang perikanan bagi pengurus kelompok tani.

2.4 Bidang Kelembagaan

a. Memperdayakan kelompok tani, wanita tani, dan Gapoktan menjadi kelompok tani mandiri.

b. Menumbuhkan lembaga keuangan mikro di d esa (koperasi dan semacamnya).

c. Menumbuhkan kader-kader muda untuk ikut berperan dalam kegiatan kelompok tani.

d. Menumbuhkan pemupukan modal.

e. Menumbuhkan kelompok-kelompok usaha di bidang pertanian.

f. Menumbuhkan asosiasi pedagang sayuran g. Menumbuhkan asosiasi komoditi pertanian

(16)

1 2.5 Bidang Perkebunan

a. Meningkatkan ketrampilan pengetahuan dan sikap petani perkebuanan untuk menuju agribisnis yang mandiri.

b. Meningkatkan kemampuan petani kopi untuk menjadi skala ekonomi yang memadai.

c. Meningkatkan mutu dan produktivitas petani tembakau.

B. SASARAN

1. Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Padi

- Peningkatan produktivitas padi dari 664Kw/Ha menjadi 68 Kw/Ha, dengan penekanan:

 Agar 75-85% petani melaksanakan intensifikasi sistem pertanian padi terpadu.

 Agar 80% petani mampu menggunakan benih sertifikat dan gilir varietas pada setiap musim tanam.

 Agar 80% petani mampu melakukan pemupukan berimbang dengan pemupukan alternatif atau pupuk kandang yang telah jadi dan mudah didapat.

 Melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.

 Melakukan teknologi pasca panen yang tepat.

 Menggunakan alat mesin dalam pengolahan tanah.

b. Jagung

 Peningkatan produktivitas jagung dari 34 Kw/Ha menjadi 37 Kw/Ha, dengan penekanan:

 Agar 70- 80% petani mau melaksanakan pemupukan berimbang.

 Agar 70-85% petani mau menggunakan varietas unggul lokal.

 Agar 70-80% petani mau melaksanakan penanganan pascapanen.

 Agar petani mau melaksanakan tindak lanjut pengelolaan hasil jagung.

 Agar 75 - 80% melakukan pemeliharaan.

c. Cabe

Peningkatan produktivitas Cabe baru 77 Kw/Ha menjadi 80 Kw/Ha,

Peningkatan produktifitas cabe rawit 64 kw/ha – 80 kw/ha,dengan penekanan:

 A g ar 75 -85 % petani ma mp u m en gg un ak a n bi bi t ung gul d an melaksanakan pemupukan berimbang dan menggunakan pupu k organik atau pupuk kandang.

 Agar 75-90% petani mampu mengendalikan hama dan penyakit secara teratur dan

(17)

1 terpadu.

 Agar 80 -90 % melakukan pemeliharaan yang sesuai.

d. Koro Merah

 Peningkatan produktivitas koro merah dari 8 Kw/Ha menjadi 10 Kw/Ha, dengan penekanan:

 Agar 80-85% petani melaksanakan pemupukan berimbang.

 Agar 70-85% petani melakukan jarak tanam yang benar.

 Agar 70-85% petani melakukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat.

 Agar petani mau melakukan koro merah menjadi komoditi unggulan olahan.

e. Kobis

 Peningkatan produktivitas kobis dari 21 ton/Ha menjadi 26 ton/Ha, dengan penekanan:

 Agar 70-80% petani mau melakukan pembibitan sendiri.

 Agar 70-80% petani mau menggunakan jarak tanam yang benar dan bedengan yang tepat.

 Agar 70-80% petani mau melakukan pemupukan dan penggunaan pupuk kandang yang sudah matang.

 Agar 70-80% petani mau melakukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat.

2. Sektor Peternakan

a. Sapi potong ( kereman ) dan sapi untuk anakan

Agar 70-80% petani mau melakukan tata laksana pemeliharaan sapi yang benar (kandang, kebersihan kandang dan sebagainya ).

Agar 70-80% petani mau dan mampu mamberikan pakan ternak sapi yang berkualitas utamanya memberikan konsentrat.

Agar petani sadar untuk mengetahui tntang penyakit ternak sapi secara benar.

Agar petani ( untuk sapi anakan ) mau mengatur jarak beranak yang benar.

b. Ternak domba

Agar 60-70% petani mau menempatkan ternaknya pada kandang yang sesuai dengan teknologi anjuran dan menggunakan kandang panggung.

Agar 70-80% petani mau dan mampu melakukian pengaturan kelahiran ternak dengan pejantan unggul.

Agar 60 - 70% petani mencegah terjadinya perkawinan saudara pada domba.

(18)

1

Agar 70-80% petani mau dan mampu memberikan pakan ternak domba secara berkulaitas dan pemberian konsentrat.

Agar 70-80% petani mau dan mampu melaksakan pengolahan hijauan pakan ternak ( penghijauan dan penanaman ).

Agar 50 -60 % melaksanakan pemberian pakan tambahan.

3. Sektor Perikanan

a. Peningkatan produktifitas ikan melalui intensifikasi mina padi dari 0,79 kw/

Ha menjadi 1,5 kw/Ha, dengan penekanan :

Agar 70-80% petani mau membuat kemalir/ceren sesuai anjuran.

Agar 70-80% petani mau dan mampu melakukan pembesaran pematang.

Agar 70-80% petani mau melaksanakan penebaran benih ikan sesuai dengan anjuran baik dalam jenis, ukuran dan padat penebaran.

Agar 70-80% petani mau memberikan pakan tambahan pada mina padi.

b. Peningkatan budidaya ikan secara penyelang dalam rangka efisiensi lahan sawah berpengairan teknis ( yang cukup air terus menerus ) sehabis tembakau dipanen dapat digunakan usaha perikanan secara penyelang, dengan penekanan:

Agar 50-60% lahan sawah teknis ( cukup air )sehabis tembakau dipanen dapat digunakan usaha perikanan secara penyelang.

Agar 80% petani dalam pembuatan pematang sesuai anjuran terutama pada musim penghujan.

Agar 70-80% petani yang mengusahakan perikanan secara penyelang mampu mengatur penggunaan air.

c. Peningkatan produiktifitas ikan kolam dari 8,459 Kw/Ha menjadi 9,459 Kw/Ha dengan penekanan:

Agar 70-80% petani ikan mampu membuat kolam dengan konstruksi sesuai anjuran.

Agar 70-80% petani ikan mampu melakukan pemupukan kolam sebelum melakukan penebaran benih.

Agar 70-80% petani ikan mampu mengatur aliran air dan padat penebaran.

Peningkatan produksi benih ikan dengan penekanan:

Untuk mengembangkan pembenihan ikan rakyat

Pembenihan dapat digunakan sendiri ataupun dijual.

(19)

1 4. Sektor Bidang Perkebunan

a. Tanaman Tembakau

 Peningkatan produktifitas tembakau dari 7,2 kw kering rajang menjadi 7,8 kw kering rajang, dengan penekanan:

Agar 75-85% petani mau dan mampu melaksanakan intensifikasi tanaman secara terpadu.

Agar 75-85% petani mau dan mampu melaksanakan pemupukan berimbang.

Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan pola tanam dengan jarak tanam yang tepat.

Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan panen dan pasca panen yang tepat.

Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan kopnservasi lahan dalam pelaksanaan penanaman tembakau.

Agar 75-85% petani mau dan mampu melakukan pemasaran secara bermitra/pemasaran secara berkelompok.

5. Aspek Sosial dan Aspek Ekonomi a. Aspek Sosial

Meningkatakan pembagian tugas pengurus dan anggota kelompok tani sesuai harapan.

Agar waktu penjualan hasil usaha tani tidak ditentukan oleh kebutuhan

Meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam bidang administrasi, organisasi dan swadaya kelompok.

Mengaktifkan dan menggiatkan anggota kelompok dalam pertemuan kelompok Mendorong pengurus kelompok dalam penyusunan perencanaan usaha tani secara tertulis.

b.Aspek ekonomi

Mendorong kelompok tani dalam rangka permodalan baik berupa iuran, tabungan maupun kredit dari pihak luar.

Mendorong kelompok tani menjual hasil usaha taninya melalui musyawarah kelompok, dengan harapan mendapatkan nilai tawar yang optimal

Mendorong pola kemitraan antara kelompok tani dan pengusaha atau pihak lain yang

terkait dalam menampung hasil usaha tani para petani.

(20)

1 C .Strategi Penyuluhan

Agar dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dapat tercapai sesuai dengan perencanaan maka dalam pelaksanaanya ditempuh melalui beberapa strategi penyuluhan sebagai berikut :

1. Melaksanakan pendekatan petani,kelompok tani,kelompok wanita tani, pemuda tani,gapoktan,asosiasi petani,dll yang berkaitan dengan kemajuan kelembagaan petani melalui anjangsana/kunjungan/pertemuan perorangan maupun missal yang berkesinambungan.

2. Melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang ( SL ) bagi petani untuk tanaman pangan , hortikultura, dan perkebunan baik secara swadaya maupun biaya pemerintah.

3. Mengembangkan kegiatan demplot usaha tani dan alat bantu penyuluhan lainnya dalam penyelenggaraan penyuluhan.

4. Melaksanakan pelatihan bagi petani,kelompok tani,wanita tani dan pemuda tani serta asosiasi dalam rangka peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan agribisnis dari hulu sampai hilir.

5. Memanfaatkan dan bekerjasama dengan penyedia modal ( Perbankan, LKM, Koperasi ) dan penyedia sarana produksi untuk mendukung kegiatan pelaku usaha dan pelaku utama dari hulu sampai hilir.

6. Memanfaatkan sarana informasi teknologi dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan pembangunan pertanian.

7. Menumbuhkembangkan lembaga petani ( KUB,KWT,Kelompok tani,Asosiasi petani,koperasi petani,dll ) untuk mengembangkan agribisnis pedesaan.

8. Mengembangkan system penyuluhan dengan metoda dan materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani saat ini.

(21)

1

BAB IV

MASALAH A. Masalah Sumber Daya Manusia ( SDM )

- Masih lemahnya kemampuan pengurus Gapoktan dan kelompok tani dalam pengelolaan kelembagaan petani, kelompok wanita tani

- Masih rendahnya kesadaran petani untuk ikut pembelajaran dalam kelompok tani.

- Masih rendahnya kemampuan petani dalam mengakses informasi teknologi dan peluang pasar.

- Masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penyuluh swadaya dalam menyampaikan informasi teknologi dan peluang pasar pada petani.

B. Masalah Sumber Daya Alam ( SDA )

- Pemanfaatan pekarangan dan lahan usaha sebagai investasi produksi belum optimal.

- Usaha pelestarian lahan dan konservasi belum dilaksanakan secara secara swadaya masyarakat, adanya ketergantungan pada bantuan pemerintah.

- Pelestarian dan pemanfaatan sumber air/mata air yang ada belum optimal.

- Meningkatnya kerusakan lahan/tanah sebagai akibat dari penggunaan bahan kimia yang berlebihan.

- Tingginya tingkat erosi tanah dengan membawa bahan organic tanah dan belum diimbangi dengan usaha pemulihan kesuburan tanah.

C. Masalah Sumber Daya Ekonomi ( SDE )

- Peran gapoktan/poktan dalam pengembangan modal usaha tani belum optimal.

- Terbatasnya modal pinjaman usaha tani yang dikelola LKM,Koperasi yang ada sehingga pinjaman anggota belum sepenuhnya tercukupi.

- Peran KUB yang ada sebagai upaya pengembangan ekonomi belum berjalan lancar.

- Masih adanya tunggakan kredit massal dan kredit perorangan pada masyarakat pedesaan. Seperti PUAP, SPP,dll.

- Pada umumnya untuk pengadaan modal usaha tani, masih mengandalkan pinjaman dari pihak ketiga walaupun dengan bunga yang tinggi.

- Petani belum mampu menetapkan harga jual produksi pertanian yaitu diatur oleh kebutuhan pasar dan pelaku usaha.

D. Masalah Sumber Daya Sosial ( SDS )

- Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran petani/wanita tani untuk menjadi anggota kelompok tani.

(22)

1 - Peran gapoktan dan poktan dalam kegiatan pengembangan agribinis baik on farm

maupun off farm belum optimal.

- Baru sebagian kecil dari jumlah kepala keluarga tani yang menjadi anggota kelompok tani.

- Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

- Fungsi Balai Penyuluhan sebagai terpenuhinya sarana dan prasara pembelajaran petani seperti alat bantu penyuluhan dan lahan percontohan usaha tani masih kurang.

- Belum terpenuhinya jaminan keamanan pada produk usaha tani di lahan. ( Pencurian produk pertanian : kopi merah, bawang merah,ternak, dll ).

- Dukungan aparat desa pada kelompok tani masih perlu ditingkatkan.

- Kaderisasi kelompok tani belum optimal

- Masih rendahnya hubungan untuk saling tukar pengalaman petani tentang teknologi usaha tani .

- Terbatasnya alat bantu penyuluhan pada kelompok tani ( demplot usaha tani,alat peraga lainnya ).

E. Masalah Teknis

Permasalahan kegiatan produksi usaha tani/teknis meliputi beberapa sub sector pertanian sebagai berikut :

1. Subsektor Tanaman Pangan a. Padi

Produktivitas padi baru mencapai 64 kw/Ha, hal ini karena :

 Baru 70 % petani menggunakan benih sertifikat serta belum melakukan gilir varietas pada setiap musim tanam

Baru 70% petani menggunakan pemupukan berimbang terutama penggunaan SP36, ZA dan KCL

 Baru 50% petani yang serius dalam menanggulangui hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.

 Baru 50% petani menggunakan pupuk organik, kandang, atau pun kompos sebagai pupuk dasar pada budidaya padi.

(23)

1 b. Jagung

Produktivitas Jagung baru mencapai 34 kw/Ha, hal ini karena :

 Baru 35% petani yang menggunakan benih varietas unggul jagung kuning local kuning komposit, maupun hibrida.

 Baru 65% petani yang menggunakan pemupukan berimbang.

 Baru 45% petani yang serius dalam menanggulangui hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.

c. Cabe

Produktivitas Cabe baru mencapai 77 kw/Ha, produktivitas cabe rawit baru 64 kw/ha hal ini karena :

 Baru 60 % petani menggunakan bibit bersertifikat

 Baru 70 % petani yang melaksanakan pembibitan sendiri.

 Baru 70% petani cabe melakukan pemupukan berimbang sesuai anjuran.

 Baru 75% petani belum serius dalam menanggulangi hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.

d. Koro Merah

Produktivitas Koro Merah baru mencapai 8 kw/Ha, hal ini karena :

 Baru 55 % petani yang melaksanakan budidaya dengan jarak tanam yang benar.

 Baru 15 % yang melakukan pengolahan hasil untuk dijadikan olahan unggulan.

 Baru 60% petani yang melaksanakan penaganan hama dan penyakit.

 Baru 55% petani melaksanakan pemupukan berimbang.

e. Kobis

Produktivitas Kobis baru mencapai 21 ton/Ha, hal ini karena :

 Baru 60 % petani yang melaksanakan pembibitan sendiri.

 Baru 75 % petani melaksanakan jarak tanam yang tepat.

 Baru 75% petani yang serius dalam menanggulangi hama dan penyakit bila dibandingkan tanaman lain.

 Baru 60% petani yang melaksanakan pemupukan berimbang.

 Baru 60% petani mengaplikasikan pupuk kandang yang matang atau difermentasi terlebih dahulu.

(24)

1 2. Sub Sektor Peternakan

a. Sapi potong (Kereman dan anakan)

 Baru 65% petani yang melaksanakan tata laksana pemeliharaan yang benar (kandang dan kebersihan kandang).

 Baru 65% petani memberikan pakan ternak yang berkualitas utamanya konsentrat.

 Baru 50 % petaniyang mampu mengidentifikasi untuk mengetahui tentang penyakit ternaknya dan melakukan penanganganan lebih lanjut.

 Baru 35% petani yang mampu mengatur jarak kelahiran ternaknya.

b. Domba

 Baru 45% petani yang melaksanakan tata laksana pemeliharaan yang benar (kandang dan kebersihan kandang).

 Baru 45% petani memberikan pakan ternak yang berkualitas utamanya konsentrat.

 Baru 50 % petani yang mampu mengidentifikasi untuk mengetahui tentang penyakit ternaknya dan melakukan penanganganan lebih lanjut.

 Baru 50% petani yang mampu mengelola kebutuhan pakan ternaknya.

3. Subsektor Perikanan a. Mina Padi

Produktivitas ikan baru mencapai 0,79 kw/ha (Mina padi) hal ini dikarenakan :

 Baru 30% petani yang membuat kemalir/ceren sesuai saran.

 Baru 30% petani masih yang melaksanakan pembesaran pematang sawah.

 Baru 50 % petani menggunakan benih sesuai anjuran baik ukuran maupun padatnya penebaran.

 Baru 30 % petani memberikan makanan tambahan pada mina padi penyelang.

b. Usaha ikan di kolam

Produktivitas ikan baru mencapai 8,45 kw/ha hal ini dikarenakan :

 Baru 40% petani membuat kolam sesuai saran.

 Baru 40% petani melakukan pemupukan kolam sebelum penebaran ikan.

 Baru 30% petani melakukan pengaturan air dalam penggunaan pemeliharaan ikan.

 Baru 45% petani memberikan makanan tambahan ikan.

 Baru 25% melakukan sistim kesehatan ikan

 Baru 10% melakukan pengawasan linsang

 Kedalaman kolam belum memenuhi standar (baru 30% petani)

 Baru 25% melakukan pengolahan tanah kolam

(25)

1 c. Perbenihan ikan

 Baru 5% petani ikan melakukan perbenihan sendiri (masih membeli bibit dari luar).

4. Subsektor Perkebunan a. Tembakau

Produktivitas tembakau baru mencapai 12 Kw kering rajang, hal ini dikarenakan:

- Baru 65% petani melakukan intensifikasi tanaman tembakau secara benar - Baru 70% petani menggunakan bibit unggul

- Baru 70% petani melakukan pemupukan berimbang - Baru 70% petani melakukan jarak tanam yang tepat

- Baru 70% petani melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu - Baru 70% petani melakukan panen dan pasca panen yang tepat.

- Baru 65% petani melakukan konservasi tanah dalam penanaman tembakau.

(26)

1 BAB V

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

Mengacu pada beberapa permasalahan yang ada di lapangan,dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian secara luas,maka perlu d isusun rencana kegiatan penyuluhan yang dituangkan dalam bentuk matriks.

A. Aspek Sumber daya Manusia ( SDM ).

1. Meningkatkan kemampuan gapoktan dan kelompok tani dalam pengelolaan kelembagaan petani di pedesaan.

2. Melakukan pendekatan petani agar mau bergabung dalam kelompok tani

3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani d alam mengakses informasi teknologi dan peluang pasar melalu konsultasi pertanian.

pertemuan kelompok tani,kunjungan,SL,demplot dll..

4. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penyuluh dan penyuluh swadaya dalam kegiatan pelayanan petani.

B. Aspek Sumber Daya Alam ( SDA )

1. Mengoptimalkan fungsi lahan dan pekarangan untuk usaha produktif.(

perikanan.ternak,hortikultura dan palawija ).

2. Meningkatkan swadaya masyarakat upaya pelestarian lingkun gan.

3. Mengoptimalkan fungsi sumber air sebagai usaha pembesaran ikan dan pembenihan ikan.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat petani untuk menanam hutan rakyat melaksanakan konservasi..

5. Meningkatkan kesadaran petani untuk mengembalikan kesuburan lahan.

C. Aspek Sumber Daya Ekonomi ( SDE )

1. Meningkatkan modal LKM/Koperasi gapoktan untuk mencukupi kebutuhan modal anggota.

2. Meningkatkan peran KUB yang ada untuk pengembangan usaha pendapatan.

3. Pengembangan komoditas hortikultura sebagai komoditas unggulan.

4. Membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara petani dan

pedagang.

(27)

1

D. Aspek Sumber Daya Sosial ( SDS )

1. Menumbuhkembangkan kelompok tani/wanita tani di pedesaan sebagai sarana pembelajaran petani.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tani dalam pelestarian lingkungan.

3. Meningkatkan peran dan fungsi Balai Penyuluhan sebagai sarana pelayanan konsultasi dan pembelajaran penyuluh,kelompok tani,kelompok wanita tani,KUB dan masyarakat tani.

4. Meningkatkan pendapatan dan tarap hidup petani untuk mengurangi gejolak social.

5. Pendekatan pada aparat desa untuk me ndukung kegiatan kelembagaan petani.

6. Melakukan pelatihan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

E. Aspek Teknis

1. Subsektor Tanaman Pangan a. Padi

-

Agar petani menggunakan benih sertifikat serta melakukan gi lir varietas pada setiap musim tanam

-

Agar petani melakukan pemupukan berimbang terutama penggunaan SP36, ZA, dan Kcl.

-

Agar petani serius dalam menanggulangi hama dan penyakit dan melakukan tindakan preventif.

b. Jagung

-

Agar petani menggunakan benih unggu l jagung kuning lokal kuning komposit, maupun hibrida.

-

Agar petani melaksanakan pemupukan berimbang

-

Agar petani serius dalam menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman jagung.

-

Agar petani melaksanakan pasca panen ( penanganan ) secara benar,

c. Cabe

-

Agar petani menggunakan benih unggul dan melakukan pembibitan

(28)

1

sendiri .

-

Agar petani melaksanakan pemupukan sesuai anjuran

-

Agar petani melaksanakan pengendalian hama dan penyakit dengan baik dan teratur.

-

Agar petani melakukan pemeliharaan yang intensif.

-

Agar petani menggunakan pupuk organik te rutama pupuk kandang yang sudah matang / telah difermentasi.

d. Koro merah

-

Agar petani menggunakan pemupukan berimbang

-

Agar petani melaksanakan jarak tanam yang benar.

-

Agar petani serius dalam pengendalian hama dan penyaki t secara benar dan teratur.

-

Agar petani masih belum melakukan pengolahan hasil untuk dijadikan olahan unggulan.

e. Kobis

-

Agar petani menggunakan pemupukan berimbang

-

Agar petani melaksanakan jarak tanam yang tepat.

-

Agar petani lebih intensif dalam pengendalian hama dan penyakit secara benar dan teratur..

f. Tomat

-

Agar petani menggunakan pemupukan berimbang dan penggunaan pupuk kandang yang matang

-

Agar petani lebih intensif dalam pengendalian hama dan penyakit secara benar dan teratur

2. Subsektor Peternakan

a. Sapi Potong ( kereman dan ana kan )

-

Agar petani melakukan tata laksan a pemeliharaan yang benar (ventilasi kandang dan kebersihan kandang ).

-

Agar petani memberikan pakan ternak yang berkualitas, utamanya konsentrat.

-

Agar petani menyadari untuk mengetah ui tentang penyakit

ternaknya.

(29)

1 -

Agar petani mengatur jarak kelahiran ternaknya.

b. Domba

-

Agar petani menempatkan ternaknya pada kandang yang sesuaii anjuran ( kandang panggung ).

-

Agar petani memberikan pakan ternak yang berkualitas, utamanya konsentrat.

-

Agar petani tidak melakukan perkawinan ternaknya secara saudara ( sedarah ).

-

Agar petani mengelola hijauan pakan ternaknya ( penanaman yang benar dan pengawetannya ).

3. Subsektor Perkebunan a. Tembakau

-

Agar petani melakukan intensifikasi tanaman tembakau secara benar

-

Agar petani menggunakan bibit unggul

-

Agar petani melakukan pemupukan berimbang

-

Agar petani melakukan jarak tanam yang tepat

-

Agar petani melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu

-

Agar petani melakukan panen dan pasca panen yang tepat.

-

Agar petani melakukan konservasi tanah dalam penanaman tembakau.

(30)

1

BAB VI PENUTUP

Demikian Programa Penyuluhan Pertanian ini dibuat sebagai dasar dan acuan dalam kegiatan Penyuluh Pertanian Tahun 2024, besar harapan kami agar kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik, atas perhatian dan segenap bantuan yang diberikan kami ucapkan teima kasih.

Segala kritik dan saran kami harapkan demi terlaksananya kegiatan ini.

(31)

25 MATRIX PROGRAMA

DESA PAPONAN KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN 2024

No Keadaan Tujuan Masalah

Sasaran Kegiatan Penyuluhan

Pelaku Utama Pelaku Usaha

Petugas (Orang)

Materi Kegiatan /

Metode Vol Lokasi Waktu Sumber

Biaya

Penanggung

jawab Pelaksana Ket W

Tani Taruna

Tani

Tani

Dewasa L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

I SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN 1 Padi

Produktivitas baru mencapai 66 kw / Ha

Supaya prudktivitas mencapai 68 kw/

Ha

- Baru 40 % yang menggunakan pupuk organik - baru 70% yang

menggunakan pupuk berimbang - baru 50% yang

menggunakan bibit bersertifikat - Baru 50% petani

yang melakukan pengendalian hama penyakit

14 3 156 10 1 2 1

- Penggunaan pupuk organik - Penggunaan

pupuk berimbang - Penggunaan

benih unggul - Pengggunaan agensia hayati, pesnab dan tan refujia.

- Demarea - Kunjungan - SLPTT

4 x 30 x 3 x

- Paponan Januari s/d April

- Swadaya - APBD - APBN

-

KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades

- Gapoktan - Kelompok

Tani

2 Jagung Produktifitas baru mencapai

Supaya produktifitas

- Baru 40 % yang menggunakan

20 37 165 21 8 4 2 - Penggunaan pupuk berimbang

- Demarea - Demplot

20 x 4 unit

- Paponan Agustus s/d

- Swadaya - APBD

-

KOORDINA

- Gapoktan - Kelompok

(32)

26

34 kw/ha mencapai 37 ton /ha

verietas unggul local, komposit dan hibrida - Baru 65% yang

melaksanakan pupuk berimbang - baru 45% yang

melakukan pemeliharaan yang sesuai dengan anjuran

- Penggunaan varietas unggul - Pengendalian

hama penyakit

- Kunjungan Desember - APBN TOR BPP

- PPL Wilbin - Kades

Tani

II SUB SEKTOR TANAMAN HORTIKULTURA 1 Cabe

Produktifitas baru mencapai 77 kw/ha (cabe besar) dan 66 kw/ ha ( cabe rawit )

Supaya

produktifitas cabe besar mencapai 80 kw/ha

- Baru 70% petani melakukan pemupukan berimbang - Baru 70% petani

melakukan pemeliharaan yang benar - Baru 80%

petani yang mengetahui kegunaan mulsa plastik

- Baru 75% petani

16 12 76 20 5 3 2

- pemupukan berimbang - pemeliharaan

tanaman cabe - manfaat dan

kegunaan mulsa plastik

- pengendalian hama dan penyakit secara terpadu - penggunaaan

agensia hayati, perangkap,

- Demplot - 1 unit Paponan Januari s/d Desember

- Swadaya - APBD - APBN

-

KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades

- Gapoktan - Kelompok

Tani

(33)

27

melakukan pengendalian hama penyakit dengan benar -

pesnab dan tan refujia

2 Kobis Produktifitas baru mencapai 21 ton/ha

Supaya produktifitas mencapai 26 ton/ha

- Baru 50% petani membuat pembibitan sendiri

- Baru 60% petani pakai pupuk kandang matang - Baru 50% petani

melakukan pemupukan berimbang - Baru 75% petani

melakukan pengendalian hama penyakit yang benar

24 18 32 10 4 2 -

- Pembibitan - Fermentasi pupuk

kandang - Pupuk berimbang - Pengendalian

hama penyakit - penggunaaan

agensia hayati, perangkap, pesnab dan tan refujia

- Demplot - Demcar

- Demplot - Demplot

- 2 unit - 2 unit

- 2unit - 2unit

Paponan Januari s/d Desember

- Swadaya - APBD - APBN

-

KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades

- Gapoktan - Kelompok

Tani

3 Tomat Produktifitas baru mencapai 8 ton/ha

Supaya produktifitas mencapai 10

- Baru 75% petani membuat pembibitan

3 5 9 4 - 3 1

- Pembibitan - Pemeliharaan - Pemupukan

- Demplot - Demplot - Demplot

- 2 unit - 2 unit - 2 unit

-Paponan Januari s/d Desember

- Swadaya - APBD - APBN

-

KOORDINA TOR BPP

- Gapoktan - Kelompok

Tani

(34)

28

ton/ha sendiri

- Baru 75% petani yang melakukan budidaya secara luas

- Baru 80% petani melakukan pemupukan berimbang - Baru 75% petani

melakukan pengendalian hama penyakit secara benar

berimbang - Pengendalian

hama penyakit - penggunaaan

agensia hayati, perangkap, pesnab dan tan refujia

- Demplot - 2 unit

- Koordinator PPL - PPL Wilbin - Kades

4 Koro Merah Produktifitas baru mencapai 8 kw/ha

Supaya produktifitasnya mencapai 10 kw/ha

- Baru 55% petani melaksanakan pemupukan berimbang - Baru 55% petani

melaksanakan jarak tanam yang benar

- Baru 60% petani melaksanakan

89 46 12 9 4 5 2

- Pupuk berimbang - Jarak tanam - Pengendalian hama

penyakit - Pengolahan hasil

- Demplot - Demplot - Demplot

- Demcar

- 1 unit - 1 unit - 1 unit

- 2unit

Paponan Januari s/d Desember

- Swadaya - APBD - APBN

-

KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades

- Gapoktan - Kelompok

Tani

(35)

29

pengendalian hama dan penyakit yang benar

- Baru 15% petani melakukan pengolahan hasil

III SUB SEKTOR TANAMAN PERKEBUNAN 1 Tembakau

Produktifitas baru mencapai 12 kw/ha kering rajang

Supaya produktifitasnya mencapai 12,5 kw /ha kering rajang

- Baru 65% petani yang budidaya tanaman tembakau secara intensif - Bari 70% petani

menggunakan bibit unggul - Baru 70% petani

melakukan pemupukan berimbang - Baru 70% petani

melaksanakan jarak tanam yang benar

- Baru 70% petani melakukan

45 30 110 15 6 6 2

- Budidaya tembakau secara intensif - Benih unggul dan

bibit unggul - Pemupukan

berimbang - Jarak tanam yang

tepat

- Pengendalian hama dan penyakit - Panen dan pasca

panen

- Konservasi tanah

- Demarea

- Demplot

- Kunjungan - 2 unit

- 1 unit

- 10 x

Paponan Maret s/d Oktober

- Swadaya - APBD - APBN

-

KOORDINA TOR BPP - PPL Wilbin - Kades

- Gapoktan - Kelompok

Tani

(36)

30

pengendalian hama penyakit yang benar - Baru 70% petani

melakukan pasca panen yang tepat - Baru 65% petani

melakukan konservasi tanah yang tepat IV SUB SEKTOR PETERNAKAN

1 Domba Pupulasi 463 ekor

Supaya populasi mencapai 600 ekor

- Baru 50 % yang mengolah pakan ternak

- baru 45% yang melaksanakan pemeliharaan yang baik - baru 45% yang

memberikan makanan tambahan ( konsentrat )

5 4 15 5 2 6 1

- Kandang Panggung - Kesehatan ternak - Pengolahan pakan

ternak - Konsentrat

Ternak ( makanan tambahan Ternak )

- Demplot - Demcar - Demcar - Demcar - Kunjungan

4 x 5 x 4 x 5x 24x

Paponan Januari s/d Desembe

r 2024

- Swadaya - APBD - APBN

- Petugas peternakan - PPL Wilbin - Kades

- Kelompok Tani

2 Sapi Potong/

kereman Populasi baru

Supaya populasi mencapai 25 ekor

- Baru 65 % yang melakukan tata

- 2 11 1 - 7 1 - Tata Laksana

pemeliharaan

- Demplot 4 unit Paponan Januari s/d

- Swadaya - APBD

- Petugas peternakan

- Kelompok Tani

(37)

31

mencapai 15 ekor

laksana pemeliharaan sapi yang benar - Baru 65% yang

memberikan makanan tambahan berkualitas - baru 50% yang

menyadari kesehatan ternak - Baru 65% yang

memberikan makanan sesuai bobot badan - baru 35% yang

mengatur jarak kelahiran

- Penggunaan makanan tambahan - Kesehatan ternak - Pemberian

makanan sesuai bobot berat badan

Desember 2024

- APBN - PPL Wilbin - Kades

6 Sapi anakan Populasi baru mencapai 12 ekor

Supaya populasi mencapai 20 ekor

- Baru 30% yang mengatur jarak kelahiran sesuai anjuran - Baru 30% yang

memberikan makanan tambahan - Baru 30% petani

- - 4 - - 3 1

- Pengaturan jarak kelahiran sapi - Pemberian

makanan tambahan - Tata Laksana

Pemeeliharaan

- Demplot - Kunjungan

Kelompok - 4 unit - 8x

Paponan Januari s/d Desember

2024

- Swadaya - APBD - APBN

- Petugas peternakan - PPL Wilbin - Kades

- Kelompok Tani

(38)

32

melakukan tata laksana pemeliharaan yang benar V SUB SEKTOR KELEMBAGAAN 1 Kelembagaan

KUB yang tumbuh belum mantap

Agar KUB dapat tumbuh dengan lebih mantap dan dinamis sebagai fungsi lembaga ekonomi

- baru 15 % KUB yang tumbuh mantap dan

dinamis - - - - - 6 1

- Manajemen kelembagaan KUB - Akses Permodalan

KUB - Pemasaran - Aspek-aspek

persaingan

Pelatihan Studi banding Kunjungan

3x 1x

12x

Paponan

Januari s/d Desember

2024

- Swadaya - APBD - APBN

- Koordinator PPL - PPL Wilbin - Kades

- Kelompok Tani

2 Gapoktan yang ada belum berfungsi maksimal

Agar Kebersamaan antara pengurus dan anggota gapoktan terjalin dengan baik

Baru 20 % kebersamaan antara pengurus adan anggota gapoktan dalam pelakasanaan kegiatan

6 1

- Managemen organisasi - managemen

usaha - managemen

permodalan dan keuangan - Managemen

pemasaran

Kunjungan Pembinaan Study banding

16 x 3 x 2 x

Paponan Januari s/d Desember

2024

- Swadaya - APBD - APBN

- PPL Wilbin

- Kades - Kelompok Tani

3 Kelompok tani

Belum mantap dan dinamis

Supaya kelompok tani yang ada 50

% dapat mantap dan dinamis

- Baru 20%

kebersamaan yang terjalin antara pengurus

- - - - - 6 1 - Manajemen

organisasi - administrasi kelompok

Kunjungan Dan Pembinaan Pelatihan

20x

1x

Paponan Januari s/d Desember

2024

- Swadaya - APBD - APBN

- Koordinator PPL - PPL Wilbin - Kades

- Kelompok Tani

(39)

33

dan anggota poktan

- baru 20 % poktan yang dapat mengelolan administrasi kelompok - Kebersamaan

dalam

permodalan baru terjalin 25 % - Pemasaran dalam

poktan baru tercapai 20 % - Kebersamaan pembelajaran baru tercapai 35

%

- Administrasi keuangan baru tercapai 30 % - Kebersamaan

dalam usaha tani baru tercapai 15

%

- permodalan - pemasaran - pembelajaran kelompok - administrasi keuangan

- penilaian kelompok tani

Study banding Pemberian buku paket organisasi kelompok tani

1x

1paket tiap poktan

4 Kelompok Wanita Tani ( KWT ) yang

Agar 50% KWT daapat tumbuh mantap dan

- Baru 25%

kebersamaan yang terjalin

- - - - - 7 1

Managemen organisasi Administrasi

Kunjungan Pelatihan Studi

18x 2x 1x

Paponan Januari s/d Desember

- Swadaya - APBD - APBN

- PPL Wilbin - Kades

- Kelompok Tani

(40)

34

ada belum tumbuh mantap dan dinamis

dinamis antara pengurus dan anggota KWT

- baru 25 % KWT yang dapat mengelola administrasi kelompok - Kebersamaan

dalam

permodalan baru terjalin 20 % - Pemasaran dalam

KWT baru tercapai 25 % - Kebersamaan pembelajaran baru tercapai 50

%

- Administrasi keuangan baru tercapai 20 %

kelompok Permodalan Pemasaran Pembelajaran kelompok Administrasi keuangan Penilaian kelompo tani

banding 2024

5 LKM PUAP baru 50 % yang mandiri dan optimal pengelolaann ya

Menumbuhkan LKM yang mantap dalam pengelolaan oerganisasi, administrasi

Koordinasi pengurus baru terjalin 60%

Koordinasi pengurus LKM dengan anggota

Managemen organisasi Managemen keuangan

Kunjungan dan Pembinaan Monitoring dan evaluasi

48x

2

Paponan Januari s/d Desember

2024

- Swadaya - APBD - APBN

- PPL Wilbin - Kades

Gapoktan

(41)

35

keuangan, dan pemanfaatan dana PUAP sebagai pendukung agribisnis usaha tani

LKM baru mencapai 60%

Perkembangan dan P

Gambar

Tabel 7 . Rencana produktifitas dan produksi perkebunan tahun 2024

Referensi

Dokumen terkait

Luas tanam, luas panen dan produksi tanaman pangan di wilayah binaan Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016 dapat dilihat pada

Materi Pokok Programa dan Evaluasi penyuluhan Pertanian (LUHT 4429). Lakukan tahapan ketiga dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian, yaitu penetapan masalah, yang

Penyuluhan hukum ini dilaksanakan di Kecinan Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengadian kepada Masyarakat. Tujuannnya

Selain itu, dengan bertambahnya masyarakat desa yang aktif hadir di pertemuan-pertemuan dan penyuluhan- penyuluhan di Desa diharapkan dapat mengatasi permasalahan

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA PAL VII Pada hari rabu tanggal 17 Bulan januari tahun 2024 telah dilaksanakan kegiatan posyandu lansia di

Form 4 RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH RKTP Nama : Irman Sutisna, SP Tahun : 2021 Wilayah kerja : Desa Karangmukti No Tujuan Masalah Sasaran Kegiatan Penyuluhan Materi Kegiatan/

Laporan praktik penyuluhan pertanian sosialisasi program pembuatan Biosaka kepada Gabungan Kelompok Tani di Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten

Penyuluhan rematik lansia untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Jorong Sungai Sangkir Kenagarian Barung Barung Balantai Selatan Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun