Proposal
Manajemen Proyek
KELOMPOK 2
Table of contents
01
Objectives
02
Struktur
03
Anggaran
04
Roadmap dan Timeline proyek
Pembahasan dan 05
Implementasi Kelebihan dan 06
Kekurangan
Objectives
01
Objectives
Our aim The goal
Taget dari projek kami adalah merancang tool otomatisasi deteksi CROSS-SITE SCRIPTING (XSS) berbasi CLI dengan bahasa pemograman yaitu GO
Tujuan yang ingin dicapai dari proyek ini adalah keberhasilan membuat tool yang dapat mendeteksi kerentanan Cross- Site Scripting pada sebuah website sehingga user/client dapat menghindari serangan berbahaya ini.
Struktur Organisasi
02
STRUKTUR ORGANISASI
Manager
Samuel Fernando Manurung
Business Analyst Taufiqul Hafizh
Programmer Satrya Wira Yudha
Dean Kristianto Jasri Ramadhan
Technical Writer
Ananda Perdana
Anggaran Proyek
03
ANGARAN PROYEK
Sumber Daya Manusia Anggaran Proyek Infrastruktur Biaya lainnya
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
ANGGARAN
ANGGARAN
Roadmap dan Timeline Proyek
04
Project roadmap
Initiative Objective S O N D J F
Perencanaan awal Mendefinisikan tujuan proyek, identifikasi kebutuhan,dan penetapan anggaran
Riset dan Desain Pengembangan personas penguna, pembuatan prototipe
Pengembangan Pembuatan aplikasi dan pengujian
Peningkatan Peningkatan peforma aplikasi, dan otomatisasi bug
Presentasi Mempresentasika proyek di kelas
Project timeline
Mendefinisikan tujuan proyek, dan identifikasi kebutuan
Penetapan anggaran Pengembangan personas pengguna
Pembuatan prototipe
Pembuatan aplikasi Pengujian aplikasi Peningkatan peforma
dan otomatisasi bug Mempresentasikan proyek
Minggu 1-2 Minggu 3-4
Minggu 11-16
Minggu 9-11 Minggu 5-7
Minggu 16-19 Minggu 19-20 Minggu 21-24
Pembahasan dan Implementasi
05
Introduction
XSS (Cross-Site Scripting) merupakan salah satu jenis serangan injeksi code (code injection attack). XSS d ilakukan oleh penyerang dengan cara
memasukkan kode HTML atau client script code lainnya ke suatu situs.
Serangan ini akan seolah-olah
datang dari situs tersebut. Akibat
serangan ini antara lain penyerang
dapat mem-bypass keamanan di
sisi klien, mendapatkan informasi
sensitif, atau menyimpan aplikasi
berbahaya.
Tipe XSS
Reflected atau nonpersistent
Reflected XSS merupakan tipe XSS yang paling umum dan yang paling mudah dilakukan oleh penyerang. Penyerang menggunakan social engineering agar tautan dengan kode berbahaya ini diklik oleh pengguna. Dengan cara ini penyerang bisa mendapatkan cookie pengguna yang bisa digunakan selanjutnya untuk membajak session pengguna.
Stored atau persistent
Stored XSS lebih jarang ditemui dan dampak serangannya lebih besar. Sebuah serangan stored XSS dapat berakibat pada seluruh pengguna. Stored XSS terjadi saat pengguna diizinkan untuk memasukkan data yang akan ditampilkan kembali. Contohnya adalah pada message board, buku tamu, dll. Penyerang memasukkan kode HTML atau client script code lainnya pada posting mereka.
Alur Serangan XSS
1 2 3 4 5 6
Membuat
Channel untuk mengirim domain ke goroutine
Memulai 20 goroutine untuk melakukan fuzzing Membaca daftar
domain dari Input User
Mengirim permintaan HTTP GET ke domain
Mencetak domain jika rentan terhdap XSS
Memeriksa
respons untuk
melihat apakah
ada tanda-tanda
kerentanan XSS
Kelebihan dan Kekurangan
06
Kelebihan Proyek
Kelebihan Proyek
• Lebih efisien karena cepat mengeksekusi perintah dan hasil
• Dapat diimplementasikan ke pengembangan yang kompleks
• Fleksibilitas tinggi
• Cocok untuk pengujian yang dilakukan di lingkungan tanpa GUI
Kekurangan Proyek
• Kesulitan dalam menggunkan tools berbasis CLI
• Membatasi interaksi pengguna karena tidak memiliki antarmuka grafis
• Kemungkinan membuat kesalahan tinggi karena harus memasukan perintah
dengan benar
Thank You
By :
KELOMPOK 2