• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PERENCANAAN USAHA

N/A
N/A
Muhamad Ikhsan Nurdin

Academic year: 2024

Membagikan "PROPOSAL PERENCANAAN USAHA "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PERENCANAAN USAHA

TIGA IKHWAN

DISUSUN OLEH :

Muhamad Ikhsan Nurdin Sulthon Syahrul Raojab Muhammad Dio Dermawan

2017

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berhubungan dengan kebutuhan manusia yang tidak akan habis, peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan manusiapun tidak akan habis pula. Kesempatan untuk memulai usaha baru yang berhubungan dengan kebutuhan manusia masih terbuka lebar.

Indonesia yang kaya akan sumber daya , flora & fauna , kepulauan, adat dan budayanya harus dimanfaatkan seoptima mungkin. Mungkin dalam islam dikenal dengan kata “mubadzir” apa yang telah Allah berikan kepada kita apa harus kita sia – siakan begitu saja.

Makanan merupakan salah satu dari beribu-ribu kebutuhan manusia yang memiliki frekuensi palling tinggi. Ada semboyan makan tak makan asal kumpul, ya bukan berarti makan tidak perlu.

Mereka berkumpul pasti makan juga , tiada lain dapat makan dari yang lain.

Makanan yang kami rencanakan adalah makanan ringan pukis. Dengan pukis yang memiliki toping kami bisa improvisasi toping tersebut sesuai dengan kreatifitas tim. Dengan banyaknya pelajar yang memiliki waktu istirahat yang dimana sering mereka gunakan untuk jajan makanan ringan.

Berdasarkan adanya faktor – faktor di atas seperti adanya peluang, tersedianya bahan – bahan, dan banyak diminati, maka merintis suatu usaha baru dengan memproduksi kueh pukis merupakan suatu pilihan usaha yang cukup tepat. Dengan memproduksi makanan yang unik serta harga yang relatif terjangkau, maka akan dapat menarik minat banyak orang untuk membeli.

1.2.Identifikasi Jenis Usaha

Usaha yang kami jalankan ialah Usaha Kecil Menengah (UKM).Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai di atas enam persen (6,5%), membuat potensi sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) masih relatif tinggi di Indonesia. Berbicara mengenai pemasaran UKM, menurut salah satu penelitian pada perguruan tinggi di Inggris ternyata pemasaran UKM cenderung terjadi secara spontan, apa adanya dan tidak terarah. Salah satu alasannya adalah karena model perencanaan strategi pemasaran UKM adalah lebih fleksibel dan tidak terlalu pusing dengan perencanaan yang berbelit-belit (Parrot,2010).

Untuk skala bisnis kecil seperti UKM tentunya memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan perusahaan besar. UKM biasanya memiliki budget pemasaran yang terbatas, sehingga diperlukan kreatifitas untuk menemukan cara yang efektif dalam memasarkan produk atau jasa dengan biaya pemasaran yang rendah atau bahkan tidak memerlukan

(3)

1.3. Lokasi Usaha

Lokasi tempat usaha yang kami jalankan berpusat di : Kota : Bandung

Kecamatan : Coblong Kelurahan : Sekeloa Rt/Rw : 02/10

(4)

BAB II

PEMILIHAN RENCANA USAHA

2.1. Alasan Dasar Pemilihan Fokus Usaha

Makanan yang termasuk kedalam kebutuhan pokok manusia pasti memiliki frekuensi yang tinggi dalam pemasarannya. Melihat konsumen yang banyak akan mempermudah proses marketing.

2.2. Prospek Usaha

Prospek bisnis ini sangat bagus karena unik dan bahan baku pembuatannya bisa didapatkan dengan mudah.

2.3. Aspek Produksi

2.3.1. Pemilihan Strategi Produksi

Dalam segi produksi kami menggunakan bahan yang berkualitas dan tidak membahayakan konsumen.

Harga terjangkau dan kualitas tinggi adalah keinginan mayoritas konsumen. Maka kami memasang tarif yang tidak terlalu tinggi.

2.3.2. Pemilihan dan Perencanaan Produk yang Akan Diproduksi

Produk yang kami produksi akan melakukan improvisasi dikala konsumen mengalami kebosanan. Rasa bosan pasti akan datang seiring berjalannya waktu. Pukis dengan dengan toping akan mudah melakukan improvisasi dalam berbagai variant rasa.

2.3.3. Rencana Kualitas

Kualitas yang kami berikan dapat dihandalkan, karena kami memilih kualitas bahan dari sumber yang terpercaya.

Produk yang dibuat oleh tenaga kerja ahli yang sering diawasi oleh owner sehingga produk yang dihasilkan tetap baik kualitasnya di mata pelanggan. Dan sebelum terjun ke lapangan langsung para tenaga kerja diberi pelatihan terlebih dahulu oleh ahli.

(5)

2.3.4. Pemilihan Teknologi 1. Kegiatan Produksi

Kegiaatan produksi dilakukan oleh para tenaga kerja terlatih dengan peralatan yang sederhana dan aman bagi tenaga kerja itu sendiri.

Dan jika dilihat dari prospek penghasilan yang meningkat peralatan akan di improve lagi agar proses produksi lebih banyak adan cepat.

2. Kegiatan administrasi dan umum

Dengan usaha yang masih baru kami menggunakan administrasi secara manual terhadap konsumen.

2.3.5. Rencana Kapasitas Produksi

Produksi diperkirakan sekitar 100 buah per harinya , 700 perminggunya atau 30000 porsi perbulannya. Jumlah tersebut akan disesuaikan dengan persediaan barang yang ada, jika konsumen meningkat kami akan tambah bahan, peralatan, bahkan buka cabang lagi.

2.3.6. Manajemen Persediaan

Untuk pembelian bahan kami memilih jadi konsumen tetap agar menjalin kerjasama antar pengusaha. Dengan adanya kerjasama kemungkinan partner akan member potongan harga.

2.3.7. Jenis Teknologi

Untuk teknologi yang kami gunakan berupa alat masak yang biasa digunakan umum. Dan marketing system selain penjualan secara langsung kita menggunakan media internet.

2.3.9. Peralatan dan Mesin

Peralatan yang kami gunakan berupa alat masak yang digunakan pada khalayak umum berupa cetakan pukis.

(6)

2.3.10. Kecepatan, Kualitas, Murah 2.3.10.1.Kecepatan

Kecepatan pengerjaan dari produk kami dipengaruhi oleh peralatan, kondisi lapangan kerja, dan ketrampilan.

2.3.10.2.Kualitas

Dalam usaha kami, kualitas dari produk yang kami ciptakan tergantung dari kualitas bahan yang digunakan. Selain itu, kualitas dari produk kami juga tergantung dari proses pengerjaannya, karena kami menyediakan ingredient yang baik dan benar di dalam.

2.3.10. 3.Murah

Usaha yang kami jalankan tergolong murah karena tidak terlalu tergantung pada teknologi dan juga tidak memerlukan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi.

2.3.11. Resiko Persaingan

Pesaing pasti banyak dikarenakan makanan merupakan kebutuhan pokok manusia dan pesaing mungkin saja meniru produk yang kita buat. Hal ini jelas akan merusak dan mengganggu omset penjualan dari usaha kita.

2.3.12. Resiko Intern

Dalam usaha kami, resiko intern yang mungkin terjadi yaitu ketika tenaga ahli yang bekerja di rumah makan kami keluar dan bekerja di rumah makan lain ataupun mereka membuka usaha baru. Di mana tenaga ahli tersebut mengetahui kompsisi, cara pembuatan , takarran bumbu yang pas dari usaha kita.

2.4. Aspek Manajemen 2.4.1. Rencana Kerja

Berikut ini akan dijabarkan rencana kerja dari kami baik rencana jangka pendek, rencana jangka menengah, dan rencana jangka panjang.

(7)

 Rencana jangka pendek :

1. Penataan administrasi kepegawaian, kearsipan, dan keuangan.

2. Penataan tempat makan yang nyaman dan menarik perhatian pelanggan.

3. Pemenuhan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi.

4. Penyusunan standar klasifikasi dan kualifikasi dari produk

5. Pelaksanaan produksi sesuai dengan rencana produksi yang telah disusun.

 Rencana jangka menengah : 1. Menambah menu.

2. Menambah karyawan.

3. Publikasi dari media sosial.

4. Menjalin kerjasama antar pengusaha.

5. Pemantauan dan evaluasi proses dan hasil produksi.

 Rencana jangka panjang : 1. Menambah cabang di daerah lain.

2. Membuat website perusahaan.

3. Pengembangan produk dengan inovasi lain sesuai perkembangan zaman.

4. Peningkatan kualitas peralatan.

2.4.2. Jenis Pekerjaan

1. Memproduksi pukis.

2. Memberikan layanan yang baik kepada pelanggan.

3. Marketing lewat internet.

2.4.3. Koordinasi, Implementasi, Controlling

Koordinasi dilakukan oleh owner maupun menyeluruh bersama-sama. Biasanya owner mempunyai waktu tertentu untuk menyatukan visinya dalam rapat bersama.

(8)

Setiap perencanaan atas suatu inovasi atau program baru akan dianalisis oleh owner dari setiap aspek, setelah hasil analisis mengindikasikan bahwa inovasi tersebut layak untuk dilakukan maka inovasi tersebut akan diimplementasikan pada perusahaan.

Untuk pengawasan dan pengendalian akan dilakukan oleh masing-masing karyawan yang akan disampaikan pada owner.

2.4.4. Turn Over

Turn over dalam tenaga kerja termasuk kemungkinan tidak terjadi karena karyawan yang bekerja itu adalah pemillik usaha juga.

2.4.5. Evaluasi Prestasi

Perusahaan kami melakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan melalui tester.

Evaluasi juga dilakukan terhadap peralatan dapur, apakah masih layak pakai atau tidak dan berbahaya bagi karyawan atau tidak.

2.4.6. Pola Gaji / Upah, Bonus

Penghasilan dari hasil penjualan kita bagi rata dengan rekan kerja.

2.4.7. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di dalam bisnis ini terdiri dari 3 orang pengelola.

(9)

BAB III

RENCANA PEMBIAYAAN USAHA

3.1. Analisis Biaya Usaha

3.1.1. Biaya Perlengkapan & Peralatan Nama Barang Jumlah(rupiah)

Kompor gas 1.000.000

Tabung gas 12 kg 350.000

Penyaringan 20.000

Spatula 30.000

Wajan 100.000

Penumbuk 50.000

Piring 60.000

Gelas 60.000

Mangkuk 60.000

3.1.2. Daftar Penyusutan :

Daftar

Penyusutan Umur Manfaat Penyusutan/bln(Rp)Manfaat

Peralatan Masak 1 tahun 5.000

Kompor Gas 3 tahun 50.000

Tabung Gas 2 tahun 20.000

Peralatan Makan 1 tahun 50.000

Total 125.000

(10)

3.1.3. Biaya Produksi

 Biaya Belanja Belanja Bahan Baku

Keterangan

Jumlah(rupiah )

Gula Pasir 300.000

Santan 200.000

Telur 300.000

Tepung Terigu 400.000

Bahan Bumbu 400.000

Air Minum 300.000

Ragi Instan 300.000

Total 2.200.000

 Biaya Produksi Tetap

Biaya produksi tetap adalah biaya yang terjadi tanpa terpengaruh dengan jumlah yang diproduksi yaitu biaya listrik, biaya telepon, biaya pemeliharaan, biaya lain – lain. Dengan rincian biaya sebagai berikut :

Keterangan Jumlah(rupiah )

Telepon 200.000

Listrik 300.000

Pemeliharaan 100.000

Lain-lain 200.000

Total 800.000

Tabel kebutuhan modal kerja :

Keterangan Modal Kerja(1 bulan)rupiah Biaya Belanja Bahan Baku 2.200.000

Biaya Produksi Tetap 800.000

Total Modal Kerja 3.000.000

(11)

3.2. Analisis Rencana Pendapatan

Pendapatan yang didapat dari usaha lele coklat yang diperkirakan dalam satu bulan itu sebagai berikut ;

 Pendapatan masuk

Pemsukan(dalam hitungan waktu) Jumlah (Rp)

1hari 300.000

1 bulan 9.000.000

1 tahun 108.000.000

Total pendapatan kotor I th Rp 108.000.000

 Pengeluaran

Keterangan Jumlah(Rp)

Gaji Karyawan 10.000.000

Belanja Bahan 36.000.000

Transportasi 2.400.000

Listrik 3.600.000

Telepon 2.400.000

Pemeliharaan 1.200.000

Dana Simpanan 10.000.000

Total 65.600.000

Total pengeluaran 1 tahun Rp 65.600.000

Total pendapatan yang diperoleh dalam 1 tahun di dapat dari : Pendapatan bersih 1 tahun = pendapatan masuk – pengeluaran

= Rp 108.000.000 – Rp 65.600.000

= Rp 42.400.000

Sehingga pendapatan bersih yang dapat diperoleh setiap bulannya itu sekitar Rp 3.533.333 Pendapatan bersih 1bln = Pendapatan bersih 1 th/12

= 42.400.000/12

(12)

= 3.533.333 3.3. Analisis Rencana Pemasaran

3.3.1. Segmentation,targetting,positioning Segmentation :

 semua kalangan (menengah ke bawah, menengah dan menenngah ke atas) Targetting :

 karyawan (kantor, dinas, pabrik,dll)

 ibu rumah tangga(perumahan)

 pelajar(semua tingkatan) Positioning :

 Memproduksi dan menjual pukis

3.3.2. Analisis Persaingan Identifikasi Pesaing:

 Segala jenis usaha yang menggeluti bidang kuliner . Sasaran Pesaing:

 Memproduksi dan menjual produk kuliner

 Memasang tarif yang murah.

Strategi Pesaing:

 Membuka tempat yang mudah ditemukan seperti di pinggir jalan.

 Tempat yang digunakan berupa tenda sehingga terlihat murah dan tidak ada pengeluaran tempat kerja sehingga bisa mengatur hara dengan mudah.

Kekuatan dan Kelemahan Pesaing:

(13)

Kekuatan:

 Memiliki pengalaman usaha sehingga memiliki banyak cara untuk mengatasi berbagai masalah.

 Tempat yang strategis.

 Waktu pembukaan usaha yang lebih awal.

 Sudah banyak dikenal masyarakat.

Kelemahan:

 Produk yang mereka produksi sama dengan usaha kuliner lainnya.

 Belum ada perubahan dan perkembangan dari kualitas produknya, kemungkinan konsuman akan merasakan kebosanan dan berpindah ke rumah makan lain.

 Ada sebagian yang membuka secara ilegal, sehingga kemungkinan akan berhubungan dengan hukum.

 Tempat yang terbuka sehingga bagi konsumen yang peduli akan kesehatan akan memiliki pandangan bahwa makanan tersebut akan terkontaminasi oleh polusi udara sekitar, dan konsumen pun enggan untuk memasuki warung tersebut.

3.3.3 SWOT Analysis:

Strength:

 Kami berani tampil beda.

 Rasa penasaran akan hal baru pasti ada dalam jiwa konsumen apalagi bagi pecinta kuliner.

 Karyawan yang bersikap ramah terhadap konsumen akan memberikan kenyamanan kepada konsumen sehingga konsumen akan sering mengunjungi rumah makan kami.

 Publikasi melalui sosial media memperluas nama perusahaan.

 Adanya kerjasama dengan usaha lain menghasilkan banyak dukungan dan bantuan dari partner.

Weaknesses:

(14)

 Produk yang kami hasilkan merupakan produk baru dan kemungkinan tidak dierima masyarakat masih ada.

 Pengalaman berwirausaha masih awal sehingga belum tahu sepak terjang kedepannya.

 Peralatan yang masih sederhana sehingga waktu pembuatan yang membutuhkan waktu lama sehingga konsumen merasa kesal akan menunggu maskan siap saji.

. Opportunities:

 Banyaknya acara reality show yang bertemakan kuliner, sehingga disaat masuknya rumah makan kami ke media televisi dapat membesarkan nama perusahaan kami.

 Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia.

 Konsep yang berbeda kemungkinan akan menjadi tranding tropic.

Threats:

 Bermunculan usaha baru ataupun usaha lama yang menggunakan konsep yang telah kami buat.

 Adanya orang dalam yang membocorkan resep rahasia perusahaan kami.

 Adanya kecelakaan kerja sehingga tertundanya sistem produksi.

 Adanya saingan yang menyebar gosip negatif tentang perusahaan kami.

 Kekecewaan pelanggan akan menyebar ke pelanggan lain dari mulut ke mulut.

BAB IV

(15)

REKOMENDASI

4.1. Harapan Pelaksanaan Usaha

1. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.

2. Meningkatkan kreatifitas dalam bidang kuliner.

3. Memancing pengusaha lain untuk memunculkan kreatifitas di bidang kuliner dan bersaing dengan perusahaan kami.

4. Menjadikan produk yang kami produksi diminati, dicari dan digemari oleh pecinta kuliner dan semua kalangan masyarakat.

5. Memberikan variasi berbeda dari produk yang lainnya, yang pastinya lebih memberikan keunikan tersendiri serta inovasinya.

6. Mengembangkan sayap usaha ke seluruh pelosok jawa barat, indonesia, sehingga diakui bahwa produk kami adalah produk asli indonesia dan karya anak bangsa.

4.3. Profil Calon Wirausaha

No. Identitas : 320-509-230-393-000-1

Nama : Muhamad Ikhsan Nurdin

Tempat,Tanggal lahir : Garut, 23 Maret 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Tempat Tinggal : Kab. Garut, Kec. Leles, Desa Cangkuang, Kp. Soga, Rt/Rw : 02/02

Agama : Islam

Gol. Darah : AB

Status Kawin : Belum Nikah/Belum Kawin

Pekerjaan : Wiraswasta/Mahasiswa

No.Hand Phone : 089654382804

Pin BBM : 74df6fcf

E-mail : [email protected]

(16)

No. Identitas : 327-303-281-197-000-4

Nama : Sulthon Syahrul Rojab

Tempat,Tanggal lahir : Bandung, 28 November 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Tempat Tinggal : Kab. Bandung,Situ Gunting, Rt/Rw : 09/02

Agama : Islam

Gol. Darah : B

Status Kawin : Belum Nikah/Belum Kawin

Pekerjaan : Wiraswasta/Mahasiswa

No.Hand Phone : 083821256411

Pin BBM :

E-mail : [email protected]

No. Identitas : 327-302-130-298-000-4

Nama : Muhamad Dio Dermawan

Tempat,Tanggal lahir : Garut, 13 Febuari 1998

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Tempat Tinggal : Bangbayang Timur RT/RW:02/10

Agama : Islam

Gol. Darah : O

Status Kawin : Belum Nikah/Belum Kawin

Pekerjaan : Wiraswasta/Mahasiswa

No.Hand Phone : 08888203566

Pin BBM : D70DE710

E-mail : [email protected]

(17)

BAB V PENUTUP

Seorang pengusaha harus berani mengambil resiko.Sehingga ada tokoh anime yang menyatakan

if you don’t take a risk , you can’t take a future”(monkey d. luffy). Jika kamu tidak mengmbil resiko maka kamu tidak akan bisa mencapai masa depan. Benar apa yang dia katakan bahwa jika kami tidak berani membuat ide gagasan baru dan takut akan kegagalan kita kidak akan mendapatkan hasilnya.

Yang tidak berani mengambil resiko sama saja dengan kalah sebelum bertarung. Kalah sebelum bertarung lebih memalukan dari pada kalah setelah bertarung. Dengan kekalahan kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik lagi dan ada bahan yang bisa kita pelajari dari kekalahan tersebut. Sedangkan jika kalah sebelum bertarung apa yang akan kita dapatkan selain nol besar.

garam itu asin tapi jangan bilang garam itu asin sebelum kau menyicipinya sendiri”.

Selain hal-hal diatas diperlukan juga kerja etos yang kuat dari setiap orang yang ingin mengembangkan usahanya karena dengan usaha dan kerja etos yang kuat insyaallah hal-hal apapun dapat dilakukan dengan baik. “Man jada wa jada ” barang siapa yang berkehendak maka akan terlaksana.

Setinggi apapun jabatan anda , anda tetaplah seorang pegawai. Tapi sekecil apapun usaha anda andalaah bosnya” alm Bob Sadino.

Semoga diterima amal ibadahnya terimakasih telah menjadi inspirasi kami, dengan figur anda akan melahirkan beribu entrepreneur baru “Gugur satu tumbuh seribu”kapitan Patimura.

Referensi

Dokumen terkait

3 Variasi model produk -5,126 tidak puas 2 Ketersediaan ukuran produk saat dibutuhkan 2,221 puas 8 Kualitas dari bahan yang digunakan -0,892 puas 4 Kualitas pengeleman terhadap

Shidang merupakan usaha home industry yang berlokasi di Jalan Rawamangun Muka No.50,Jakarta timur.Penjualan produk Sushi Rendang menggunakan bahan yang sangat

Memasuki bisnis baru dapat dilakukan dengan menambah jenis produk dari usaha yang sudah berjalan atau mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang sudah  berjalan..

3 Variasi model produk -5,126 tidak puas 2 Ketersediaan ukuran produk saat dibutuhkan 2,221 puas 8 Kualitas dari bahan yang digunakan -0,892 puas 4 Kualitas pengeleman terhadap

aktivitas usaha tersebut.(2) Bahan baku jarang tersedia sehingga penyelesaian produk jarang tepat waktu.(3) Produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan pesanan

Proposal usaha menguraikan secara rinci tentang spesifikasi dari sebuah produk, misalnya ukuran, jenis kegunaan, dan banyak produk yang dihasilkan jenis produk yang

Maka dari itu kami berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk masyarakat desa Pucangsari yaitu dengan membuka usaha ini , dengan adanya usaha ini masyarakat

Bahan baku untuk operasional usaha 5. Reputasi Produk rotan di masyarakat 2. Harga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan 3. Kualitas Kemitraan antara Pengusaha rotan,