• Tidak ada hasil yang ditemukan

pt. semen tonasa - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pt. semen tonasa - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), perusahaan harus memiliki sumber daya yang bersertifikat K3, sesuai dengan. Komitmen dan kebijakan harus menunjukkan komitmen pimpinannya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan ilmu di bidang ilmu K3 khususnya pada sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (OSH3).

TINJAUAN PUSTAKA

Produktivitas Kerja

Apabila tingkat pendapatan mencukupi maka akan menimbulkan konsentrasi tenaga kerja dan kemungkinan pemanfaatannya untuk meningkatkan produktivitas. g. Apabila terdapat peluang untuk berprestasi, maka akan menimbulkan kebutuhan psikologis untuk meningkatkan dedikasi dan memanfaatkan potensi diri untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Misalnya, pengusaha yang mengabaikan tanggung jawabnya untuk melindungi pekerja sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja akan dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 1 Tahun 1970 untuk melindungi pekerja di semua lingkungan. Indikator program lingkungan kerja Menurut (Swasto, 2011) ada 5 indikator yang berdampak pada lingkungan kerja (K3), dimana indikator tersebut menjadi perhatian perusahaan dalam mempekerjakan karyawannya.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehata Kerja (SMK3)

Pengaruh penerapan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan kepuasan kinerja karyawan terhadap produktivitas kerja (studi kasus pada karyawan Yamaha Arista di Jawa Barat). Dampak Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Proyek Pembangunan Office Park PT Wika Realty Tamansari Hive).

Tinjauan Empiris

Kerangka Pikir

Mengingat pentingnya sumber daya manusia, maka setiap perusahaan atau organisasi harus memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada tenaga kerjanya. Di dalam perusahaan perlu adanya program K3 dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) untuk melindungi pekerja, karyawan, pemasok, tamu dan orang yang masuk ke dalam perusahaan demi kepentingan kedua belah pihak, hal ini sesuai dengan hukum. TIDAK. Gambar 2.1 di bawah ini menunjukkan bahwa program K3 dan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (OSH3) merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan produktivitas kerja pegawai.

Apabila perusahaan dapat melaksanakan program K3 secara maksimal, maka setiap perusahaan akan merasakan banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan produktivitas kerja karena berkurangnya jumlah hari hilang akibat kecelakaan kerja.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh penerapan program sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OSH3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan bagian produksi PT.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Hubungan Penerapan Program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSH3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi IV PT. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Mengukur pengaruh penerapan Program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Objek Penelitian

Semen Tonasa menempati lahan seluas 715 hektare di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari Kota Makassar. Pabrik semen Tonasa I merupakan proyek di bawah Kementerian Perindustrian dan merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Cekoslowakia yang dimulai pada tahun 1960 dan diresmikan pada tanggal 2 November 1968. Berdasarkan persetujuan Bappenas pada tanggal 2 September 1976, pabrik semen Tonasa unit II dibangun untuk memenuhi kebutuhan semen yang semakin meningkat dan perkembangan kehidupan yang semakin maju.

Pabrik Semen Tonasa Unit II terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, yang berjarak sekitar 23 km dari Pabrik Semen Tonasa Unit I. Setelah selesainya Pabrik Semen Tonasa Unit II, dilakukan perluasan pada tanggal 30 Oktober 1981 dengan pembangunan Tonasa Cement Unit III berkapasitas 590.000 ton semen per tahun yang satu lokasi dengan Tonasa Cement Unit II. Selain itu, perseroan terus melakukan perluasan pabrik untuk memenuhi kebutuhan semen yang terus meningkat dengan dibangunnya pabrik semen tonasa unit IV berkapasitas 2.300.000 ton semen per tahun dan tonasa unit V berkapasitas 2.500.000 ton semen per tahun. . Pabrik semen Tonasa V telah beroperasi komersial sejak 1 Februari 2013 dan diresmikan pada 19 Februari 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Analisis Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat komposisi umur responden tertinggi terdapat pada kelompok umur 45-50 tahun sebanyak 24 responden dengan persentase sebesar 27,9%. Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa jumlah masa kerja responden terbanyak adalah 6-10 tahun sebanyak 40 orang dengan persentase 46,5%. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin baik pula kemampuan kerja dan sikapnya terhadap pekerjaan.

Dari Tabel 4.4 diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah tingkat SMA yaitu sebanyak 44 responden dengan persentase sebesar 51,2%.

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Pada variabel program K3 (X1) respon minimum sebesar 39 dan maksimum sebesar 50 dengan jumlah sebesar 3,916 dan mean sebesar 45,53 dengan standar deviasi sebesar 3,135.Berikutnya adalah variabel sistem manajemen K3 (X2) dengan respon minimum sebesar 34 dan maksimum 50 dengan jumlah 3,859 dan mean 44,87 dengan standar deviasi 3,405. Sedangkan variabel produktivitas kerja mempunyai respon minimum sebesar 38 dan maksimum sebesar 50 dengan jumlah sebesar 3,760 dan mean sebesar 43,72 dengan standar deviasi sebesar 3,180.

Uji Keabsahan Data

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2021. Berdasarkan tabel 4.5 mengenai hasil pengujian validitas dengan seluruh indikator pernyataan yang terdapat pada kuesioner sebagai alat untuk mengukur pengaruh penerapan program sistem manajemen K3 terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dinyatakan valid.

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner memenuhi standar yang konsisten dan reliabel, karena seluruh item pernyataan mempunyai nilai > 0,6.

Uji Asumsi Klasik

Hasil pengujian menggunakan analisis grafis grafik regresi standardized residual menunjukkan bahwa model regresi berdistribusi normal karena titik-titiknya tersebar di sekeliling diagonal dan distribusinya mengikuti arah diagonal. Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi yang digunakan. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Dari perhitungan hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.7 diatas terlihat nilai toleransi variabel program K3 (X1) dan variabel sistem manajemen K3 (X2) sebesar 0,501 > 0,05, dan nilai VIF sebesar 1,995 < 10, sehingga dapat diartikan bahwa dalam penelitian tersebut tidak terdapat multikolinearitas. Gambar 4.3 di atas menunjukkan adanya pola yang jelas dan titik-titik hasil perhitungan analisis regresi tersebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y; dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa heteroskedastisitas tidak muncul pada model regresi. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel independen program K3 dan sistem manajemen K3 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Dari tabel diatas untuk variabel program K3 nilai signifikansinya sebesar 0,503 > 0,05 kemudian variabel sistem manajemen K3 mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,084 > 0,05. Nilai konstanta sebesar 22,022 menunjukkan bahwa jika variabel Program K3 (X1) dan Sistem Manajemen K3 (X2) dianggap tetap atau konstan maka nilai produktivitas akan meningkat sebesar 22,022. Nilai β1 sebesar 0,200 yang berarti apabila variabel program K3 (X1) meningkat sebesar 1 satuan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai sebesar 0,200 satuan produktivitas.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel program K3 yang dilaksanakan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja pegawai pada departemen tersebut. Nilai β2 sebesar 0,281 yang berarti apabila variabel sistem manajemen K3 (X2) meningkat sebesar 1 satuan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai sebesar 0,281 satuan produktivitas. Hal ini menunjukkan bahwa variabel penerapan sistem manajemen K3 berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT.

Pengujian Hipotesis

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program K3 berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak karena tidak didukung data yang sesuai dengan harapan dalam penelitian ini. . Dengan demikian, temuan tersebut menunjukkan bahwa program K3 diterima namun tidak mempengaruhi produktivitas kerja pekerja. Hasil keluaran regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan variabel program K3 terhadap produktivitas kerja pegawai.

Hasil keluaran regresi menunjukkan nilai signifikansi variabel sistem manajemen K3 sebesar 0,031 dimana nilai yang dihasilkan lebih kecil dari taraf nilai signifikan yaitu 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,189 > t tabel 1,988, sehingga dapat menyimpulkan bahwa sistem manajemen K3. Uji koefisien korelasi digunakan untuk memprediksi dan melihat seberapa besar pengaruh variabel program K3 dan sistem pengelolaan K3 mandiri (X) terhadap variabel produktivitas kerja pegawai (Y). Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa koefisien determinasi terdapat pada nilai R-squared sebesar 0,213.

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil keluaran regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan variabel program K3 terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa sistem manajemen K3 berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Hal ini menyatakan bahwa sistem manajemen K3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan bagian produksi IV PT.

Hasil temuan menunjukkan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterima, namun tidak mempengaruhi produktivitas karyawan bagian produksi PT. Yang terhormat Bapak/Ibu, Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk memperoleh data dari responden untuk menyelesaikan karya tulis (tesis) sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi sarjana manajemen (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan judul penelitian : Pengaruh Penerapan Program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Produktifitas Karyawan Produksi. Instrumen ini terdiri dari seperangkat pernyataan untuk mengukur pengaruh penerapan program manajemen kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Salah satunya adalah: senantiasa melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di setiap tempat kerja guna mencegah atau mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Dukungan Anda merupakan sumbangsih yang sangat mulia bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi saya pribadi pada khususnya. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaannya untuk mengisi kuesioner ini, semoga Allah SWT selalu membalas kebaikan Anda.

Tuan/Puan mendapat keyakinan untuk dipilih sebagai responden, sila isi keseluruhan instrumen mengikut pengalaman, pengetahuan, persepsi dan situasi sebenar anda.

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja Karyawan Kinerja Karyawan Y Jawaban Indikator No Pernyataan SS S N TS STS Prestasi kerja 1 Saya memberikan pelayanan yang terbaik 2 Pujian dan penghargaan