RANCANGAN PELATIHAN, EVALUASI, DAN TRAINING NEED ANALYSIS
Disusun Oleh : Muhammad Dandy Khafitra (221810016) Khovandiko Hikmy Awwaluzahri (221810029)
Dosen Pengampu :
Kania Khairunnisa., S. Psi., M. Psi., Psikolog
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK
2024/2025
1. Landasan Teori dan Urgensi Pelatihan
Pelatihan memiliki peran krusial dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa baru maupun teman satu angkatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sarkadi (2019), pendidikan karakter melalui pendekatan pelatihan holistik dapat membantu mahasiswa dalam membangun kedisiplinan, etos kerja yang tinggi, serta rasa tanggung jawab, yang sangat diperlukan dalam dunia akademik dan profesional. Selain itu, riset yang dilakukan oleh Rinera dan Retnowati (2020) menyatakan bahwa metode pelatihan Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) terbukti efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan mahasiswa baru, sehingga mereka lebih mampu beradaptasi dengan tantangan dan perubahan di lingkungan perguruan tinggi. Selain pendekatan holistik dan metode Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), penting juga untuk menyoroti teori-teori psikologi pendidikan yang relevansebagai dasar pelaksanaan pelatihan ini. Salah satunya adalah teori konstruktivisme dari Vygotsky, yang menekankan bahwa pembelajaran terjadi secara optimal ketika peserta didik aktif membangun pengetahuannya melalui intraksi sosial dan pengalaman nyata. Dalam konteks pelatihan ini, sesi diskusi kelompok dan simulasi langsung menjadi strategi yang efektif untuk mendorong konstruksi makna secara mandiri dan kolaboratif.
Lebih lanjut, Teori Self Regulated Learning (SRL) oleh Zimmerman (2002) menjelaskan bahwa kemampuan mengatur diri dalam belajar, seperti menetapkan tujuan, merencanakan strategi, dan mengevaluasi hasil, sangat penting dalam keberhasilan akademik. Pelatihan manajemen waktu serta teknik belajar efektif secara langsung mendukung pengembangan aspek SRL ini, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami materi, namun juga mampu mengelola proses belajar mereka secara mandiri.
Dengan mengacu pada berbagai teori tersebut, pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk memberdayakan mahasiswa agar memiliki keterampilan yang esensial dalam menjalani kehidupan akademik dan sosial di lingkungan kampus.
2. Rancangan Pelatihan
Pertemuan Sesi Waktu Kegiatan Tujuan Alat
1 1 30
menit
Pembukaan, absensi, building rapport
Menciptakan suasana nyaman dan memahami tujuan
pelatihan
Form kehadiran
1 2 10 Pre-test/Quiz 1 Mengukur pemahaman Aplikasi
menit awal peserta Kahoot
1 3 60
menit
Materi 1:
Teknik belajar efektif
Memahami strategi
belajar yang tepat Slide presentasi
1 4 15
menit
Istirahat Relaksasi dan interaksi sosial -
1 5 60
menit
Materi 2:
Manajemen waktu
Meningkatkan keterampilan perencanaan waktu
Slide presentasi
1 6 30
menit
Simulasi dan diskusi kelompok
Praktik langsung
manajemen waktu Studi kasus
Pertemuan Sesi Waktu Kegiatan Tujuan Alat
2 7 60
menit
Materi 3:
Keterampilan berpikir kritis
Mengembangkan pola
pikir analitis Slide
presentasi
2 8 20
menit Post-test/Quiz 2 Mengukur peningkatan
pemahaman Aplikasi
Kahoot
2 9 20
menit
Penutupan dan evaluasi
Memberikan umpan balik
dan kesimpulan Form
evaluasi
3. Rancangan Evaluasi
Level Evaluasi Tujuan Evaluasi Metode Evaluasi Instrumen yang Digunakan
Indikator Keberhasilan
Level 1:
Reaksi
Mengukur kepuasan peserta
Survei kepuasan, observasi fasilitator, umpan balik diskusi
Kuesioner skala Likert, catatan observasi
Skor kepuasan peserta ≥ 80%
Level 2:
Pembelajaran
Mengukur peningkatan
Pre-test dan
post test, Aplikasi
Kahoot, Skor post-test meningkat ≥
pemahaman refleksi singkat
tulisan
reflektif 20% dari pre- test
Level 3:
Perilaku
Mengukur penerapan keterampilan
Observasi satu bulan setelah pelatihan
Laporan observasi dan wawancara
75% peserta menerapkan keterampilan dalam akademik
4. Metode Training Need Analysis (TNA)
TNA Ya Tidak
Apakah pelatihan membantu proses akademik mahasiswa baru? ✔
Apakah dosen dan fakultas terlibat dalam pelatihan? ✔
Apakah media pelatihan sudah tersedia dengan baik? ✔
Apakah mahasiswa memahami dasar keterampilan akademik yang diajarkan? ✔ Apakah mahasiswa mampu menerapkan keterampilan manajemen waktu? ✔ Apakah mahasiswa merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas
akademik setelah pelatihan? ✔
Apakah peserta merasa metode pelatihan yang digunakan efektif? ✔ Apakah ada kebutuhan tambahan untuk sesi pelatihan lanjutan? ✔
DAFTAR PUSTAKA
Sarkadi. (2019). Model Holistik: Pelatihan Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Baru Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 19(01), 18–38.
Rinera, I., & Retnowati, S. (2020). Pengaruh Pelatihan MBSR terhadap Kecemasan pada Mahasiswa Baru. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP)
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview. Theory into Practice, 41(2), 64–70.