• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relevansi Pendidikan Filsafat terhadap Sistem Among Ki Hajar Dewantara

N/A
N/A
Cendikia Artha P

Academic year: 2024

Membagikan "Relevansi Pendidikan Filsafat terhadap Sistem Among Ki Hajar Dewantara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : CENDIKIA ARTHA PUTRI NIM : 7101022033

ROMBEL : PPG PRAJABATAN EKONOMI B

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA PPG PRAJAB TAHUN 2022

1. Tabel Relevansi Pendidikan Filsafat terhadap Sistem Among Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso sung

Tuladha

Ing Madya

Mangun Kerso

Tut Wuri

Handayani

Argumentasi Socrates Tujuan

pendidikan menurut

Socrates adalah untuk

merangsang penalaran sehingga guru dalam bab ini di depan untuk merangsang peserta didik agar memiliki disimplin mental yang akan

menghasilkan perkembangan intelektual

Socrates juga menuatakan bahwa pendidikan adalah

menuntun siswa mengembangka n pemikirinnya dan berfikir secara kritis.

Sehingga

pendidik juga pada posisi yang sama menuntun peserta didik untuk berfikir secara logis dan sistematis

Dalam Filosofi Socrates

pendidik

memiliki tugas untuk

mendorong peserta didiknya untuk mampu mengembangka n penalaran dan berfikir kritis untuk digunakan dalam

kehidupannya nanti.

Tujuan utama pendidikan dalam teori Socrates adalah peserta didik memiliki

kemampuan berfirkir yang

logis dan

sistematis, untuk itu peran guru adalah untuk

merangsang peserta didik baik di depan sebagai contoh, di tengah untuk menuntun, dan dari belakang untuk

memberikan dorongan.

Plato Filosofi

Pendidikan menurut Plato menyatakan bahwa guru memberikan materi yang sudah dibagi menurut jenjang usia peserta didik, guru juga berperan

sebagai

inspirator bagi peserta didik

atau yang

memberikan

Tidak hanya sebagai

inspirator, guru juga bertugas untuk melatih yang artinya membersamai peserta didiknya dalam proses pembelajaran itu sendiri dengan tujuan peserta didik akan menjadi bagian warga negara sesuai dengan tujuan negara itu

Guru memiliki tugas untuk selalu

mendukung peserta didiknya untuk

melakukan pembelajaran yang sudah dirancang sedemikian rupa baik akal dan jasmani.

Pendidikan menurut Plato adalah dapat menjaga

kesehatan akal dan jasmanis seseorang, sehingga guru bertugas untuk memberikan contoh, menemani dalam proses dan memberikan dukungan agar peserta didiknya dapat terus

(2)

contoh sendiri karena pendidikan menurut teori Plato

mendapatkan campur tangan pemerintah

menjaga

kesehatan akal dan jasmnai mereka.

Aristoteles Filsafat Aristoteles menyatakan bahwa sebuah ilmu sangat tergantung kenyataan yang terjadi atau sesuai dengan kodrat zaman.

Sehingga peserta didik untuk

mendapatkan informasi yang akan menjadi ilmu, guru sebagai teladan harus dapat memberikan contoh yang sudah

disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga informasi tersebut valid dan akurat.

Tidak sabagai contoh, guru juga memiliki tugas untuk menuntun peserta didiknya untuk

melakukan kegiatan pembelajaran yang

disesuaikan dengan perkembangan zaman atau disesuaikan dengan kodrat zaman anak untuk mencapai kebahagian setinggi-tingga sama dengan tujuan menurut sistem among

Tujuan utama pendidikan menurut Aristoteles adalah mencapai kebahagian tertinggi,

sehingga guru meniliki tugas untuk

mendorong peserta didik mencari

kebahagian tersebut lewat disiplin ilmu

Dalam teori menurut

Aristoteles peserta didik mendapatkan pendidik adalah untuk mencapai kebahagian, dalam filosi ini menganggap bahwa ilmu didapatkan dari riset pendidikan atau kenyataan

yanga ada

sehingga seiring berjalannya waktu akan terus mengalami perubahan

2.

a. Metode Dialektika

"Dialektika" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode argumen filosofis yang melibatkan semacam proses yang bertentangan antara pihak yang berlawanan. Adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran universal pada individu melalui percakapan dan dialog. Sehingga dalam pendidikan metode dialektika dapat dilakukan dengan melakukan percakapan dan dialog baik sesama peserta didik maupun peserta didik dengan pendidiknya.

b. Metode Dakwah

(3)

Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada Islam, dakwah tersebut merupakan tugas bagi setiap muslim. Pendidikan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Antara dakwah dengan pendidikan pada hakikatnya adalah sama, karena dakwah adalah bagian dari pendidikan dan dakwah adalah salah satu metodenya.

c. Metode Diskusi

Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Maka dalam pendidikan menggunakan metode diskusi dilakukan dengan melakukan interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih yaitu peserta didik itu sendiri dengan topik pembahasan materi pembelajaran.

d. Metode Ceramah

Metode yang memberikan penjelasan-penjelasan sebuah materi. Biasa dilakukan di depan beberapa orang peserta didik. Metode ini menggunakan bahasa lisan. Peserta didik biasanya duduk sambil mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan pendidik.

3. Kelemahan yang ada dalam sistem Among Ki Hajar Dewantara

- Sulit menentukan tujuan karena perlu latar belakang peserta didik yang berbeda- beda berdasarkan kodrat alam anak

- Akan selalu terjadi perubahan karena kurikulum akan menyesuaikan perkembangan dunia yang ada karena pendidikan di dasarkan pada kodrat zaman

- Guru harus bekerja lebih keras dalam proses pelaksanaan pembelajaran karena guru memiliki tiga peran sekaligus yaitu sebagai tauladan atau orang yang memberi contoh yang baik kepada peserta didiknya, kemudian guru di tengah membangun semangat agar muncul kemauan dan niat peserta didik untuk belajar, dan juga guru harus mampu mendorong peserta didik untuk mencapai tujuannya.

- Guru sangat dituntut untuk kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran

yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap peserta didik dan berpusat kepada

peserta didik untuk memberi umpan kepada mereka agar tetap aktif.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis tentang Konsep Pendidikan Humanistik Ki Hajar Dewantara dalam Paradigma Pendidikan Islam setelah diadakan kajian penelitian menunjukkan bahwa Ki Hajar

Ki Hajar Dewantara pada saat itu bermaksud untuk menggantikan sistem pendidikan kolonial tersebut dengan sistem Among.Kata Amongberasal dari bahasa Jawa, yang

menurut Ki Hajar Dewantara merupakan pusat pendidikan yang pertama

Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara sangatlah disesuaikan dengan zamannya tapi belum tentu dapat di terapkan untuk konteks pendidikan Indonesia di zaman sekarang karena tentu banyak

Jurnal Pendidikan Tambusai 1631 Implementasi Konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara Natasya Febriyanti1 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasa, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang dimiliki anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai anggota

Rini Pratiwi merefleksikan pengalamannya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dan terinspirasi untuk menggali lebih dalam tentang konsep pendidikan Ki Hajar

Teks tersebut membahas mengenai gagasan Ki Hadjar Dewantara dalam transformasi pendidikan nasional dan hambatan yang dihadapi dalam