M A N A J E M E N
Desember 2020
O P E R A S I
Pendahuluan
• Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha terutama bagi UMKM.
Pelaku UMKM wajib mengencangkan ikat pinggangnya terutama dalam mengelola operasional bisnis masing-masing.
• Menurut Mufid Wahyudi dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia, ada tiga hal penting yang perlu disiapkan oleh setiap pelaku UMKM, yaitu kualitas produk (quality), biaya
operasional (cost), dan distribusi barang (delivery).
• Kualitas, penting untuk senantiasa dijaga sebab kualitas akan menentukan apakah produk atau
jasa suatu bisnis itu dapat diterima oleh pasar atau tidak. Ada 8 hal yang menjadi acuan suatu bisnis itu menawarkan kualitas produk yang baik atau .tidak yakni dinilai dari performa, fitur,
kesesuaian, estetika, daya tahan, keandalan, kemampuan melayani, dan kualitas persepsi
• Biaya operasional. Biaya operasional memiliki faktor dalam produksi barang dan jasa pada UMKM.. Namun, mengontrol dan mengurangi cost adalah tantangan bagi UMKM. Adapun biaya operasional yang perlu diprioritaskan adalah biaya buruh, biaya peralatan dan biaya bahan.
• Distribusi barang. Distribusi barang memiliki peranan yang penting untuk menyalurkan produk dan jasa ke pelanggan. Indikator delivery yang baik adalah waktu yang cepat atau on time. Adapun
indikator distribusi barang yang perlu diperhatikan di antaranya penyimpanan bahan, barang atau produk baik sebelum, selama, dan setelah pengantaran produk..
Produksi adalah penciptaan barang dan jasa
menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Pengertian Manajemen
Operasi dan mengirimkan barang dan jasa yang berharga kepada pelanggan.
input menjadi output yang berharga/bernilai.
yang terlibat dalam merancang, mengubah, mengonsumsi, dan membuang barang
danjasa.
bernilai.
dengan harapan pelanggan
digemari pelanggan
efisien dan efektif
Tujuan
Manajemen Operasi
Menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan pelanggan
Menghasilkan produk yang digemari pelanggan
Menghasilkan produk secara efisien dan efektif
Menghasilkan produk yang
bernilai
Differentiation (Better) :
Efisiensi
Reliabel, Rapid.
Strategi Operasi
Differentiation (Better) :
Berkualitas, Unik, dan Superior
Cost Leadership (Cheaper) : Efisiensi
Response (Faster) : Fleksibel,
Reliabel, Rapid.
OM’s Contribution to Strategy
10 Operations Competitive
Decisions Strategy Example
Advantage Product
Quality Process
DIFFERENTIATION:
Innovative design Broad product line After-sales
service
Experience
Safeskin’s innovative gloves Fidelity Security’s mutual funds Caterpillar’s heavy equipment
service
Hard Rock Café’s dining experience
Location
Layout Differentiatio
n (better)
Human resource Supply chain Inventory
Scheduling
COST LEADERSHIP:
Low overhead
Effective capacity use
Inventory
management
Franz-Colruyt’s warehouse-type stores
Southwest Airline’s aircraft utilization Walmart’s sophisticated
distribution system RESPONSE:
Flexibility Reliability Quickness
Cost leadershi
p (cheaper)
Response (faster)
Hewlett-Packard’s response to volatile world market
FedEx’s “absolutely, positively,
on time”
Pizza Hut’s 5-minute guarantee
at lunchtime Maintenance
Strategis
Manajemen Operasi
1.Desain Barang dan Jasa 2.Manajemen Kualitas
3.Desain Proses dan Kapasitas 4.Strategi Lokasi
5.Strategi Tata Letak
6.Sumber Daya Manusia dan Desain Pekerjaan
7.Manajemen Rantai Pasok 8.Manajemen Persediaan
9.Penjadwalan
10.Pemeliharaan
10 Keputusan Strategis
Manajemen
Operasi
1. Desain Barang dan
Jasa
Apa itu Produk?
• Barang dan Jasa
• Pemuas Kebutuhan yang ditawarkan oleh suatu organisasi, misalnya:
• Unilever tidak menjual detergen laundry
• Unilever menjual detergen
dengan keuntungan baju yang bersih
• Pelanggan membeli kepuasan, bukan
barang
Apa itu Design?
• Design adalah menentukan spesifikasi
(persyaratan-persyaratan) dari suatu produk
sehingga perusahaan bisa membuatnya secara ekonomis.
• Product Design merupakan suatu aktivitas yang sengaja dilakukan yang berkaitan dengan
segala
sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non- fisik
yang dituangkan dalam tampilan-tampilan baru guna memenuhi kebutuhan dan atau
permintaan konsumen yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Faktor-
faktor yang
dan Jasa
Dipengaruh i oleh:
Blue Print Product
Liabilit y
Design Specification
& Standard Price (Volume)
Function
Product Design
Prototype
Harga dari product akan berkaitan dengan tingkat mutu yang diberikan.
Product yang berjenis sama, akan berbeda designnya jika
fungsinya berbeda
Merupakan tanggung jawab
pembuat produk akan keselamatan pemakaian produk tersebut
Termasuk didalamnya:
- Sambungan-sambungan - Bagian-bagian
- Bentuk - Ukuran
- Mutu/Kekuatan - Syarat-syarat - Warna
Faktor-faktor yang mempengaruhi jasa
dan desain barang
Keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau layanan yang didasarkan pada kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan
seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau
pelanggan.
Manajeme n
Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan.
Kualit
as
Two Ways Quality Improves Profitability
Improve d
Quality
Increased Profits
Improved response Flexible pricing
Improved reputation Sales Gains via
Increased productivity
Lower rework and scrap costs Lower warranty costs
Reduced Costs via
Performance Features
Realibility Service
Ability
Aesthetic
Conformace Durability
Kualitas secara
keseluruhan Dimensi Kualitas
Barang
Dimensi Kualitas Jasa
Emphaty Tangibility
Responsives Reliability
Assurance
sebuah produk, sejak mulai dari bahan baku,
jumlah output yang dapat dibuat oleh suatu
periode waktu tertentu.
efektifdaribagianoperasi
sehinggadapat merespon permintaan yang ada.
3. Desain proses dan Kapasitas
Desain Proses : Merupakan kegiatan merancang cara-cara dan langkah-langkah proses pembuatan sebuah produk, sejak mulai dari bahan baku, barang setengah jadi, sampao dengan produk jadi.
Kapasitas : Jumlah input yang dapat masuk atau jumlah output yang dapat dibuat oleh suatu proses, pada tingkat sumber daya tertentu selama periode waktu tertentu.
Perencanaah dan pengendalian kapasitas merupakan tugas pengaturan kapasitas yang efektif dari bagian operasi sehingga dapat merespon permintaan yang ada.
• Utilisasi = Output aktual
/ Kapasitas desain
• Efisiensi = Output aktual
/ Kapasitasefektif
output
suatusistemsec ara teoritis
operasi yang
Kapasitas Desain
ada.dan Kapasitas Efektif
Kapasitas desain : maksimal output suatu sistem secara
teoritis
Kapasitas efektif adalah kapasitas suatu
perusahaan yang diharapkan dicapai mengacu pada kendala
operasi yang ada
Utilisasi adalah persentase kapasitas desain yang benar- benar
tercapai
Efisiensi adalah persentase kapasitasefektif yang benar- benar
tercapai
Contoh:
Bakery Enak
• Produksi aktual = 148.000 rolls
• Kapasitas Efektif = 175.000 rolls
• Kapasitas desain = 1.200 rolls per jam
• Bakery beroprasi 7 hari/minggu, 3 shift, per shift 8 jam
• Kapasitas desain = (7 x 3 x 8) x (1.200) = 201.600 rolls
• Utilisasi = 148.000/201.600 = 73.4%
• Efisiensi = 148.000/175.000 = 84.6%
.
TR = Px
TC = F + Vx
〖 BEP 〗 _x= F/(P-
〖 V) BEP 〗 _Rp= F/(1- (V/P)) Keterangan : P = harga per unit
x = jumlah unit yang diproduksi
TR = total pendapatan = Px F = biayatetap
V = biaya variabel per unit TC = jumlah
biaya= F+ Vx
Impas Point)
TR = TC
Analisis Titik Impas
(Break Even
Point)
Break-Even Analysis
BEP
xBEP
$= break-even point in units
= break-even point in dollars
P = price per
unit (after all discounts)
x = number of
units produced
TR = total revenue = Px F = fixed costs
V = variable cost per unit TC = total costs = F +
Vx Break-even point occurs when TR = TC
or
Px = F + Vx
BEP
x= P – V F
Break-Even Example
Fixed costs = $10,000 Direct labor = $1.50/unit
Material = $.75/unit
Selling price = $4.00 per unit
BEP
$= F = $10,000
1 – (V/P) 1 – [(1.50 + .75)/(4.00)]
= $10,000 .4375 = $22,857.14
BEP
x= F
P – V = $10,000
4.00 – (1.50 + .75)
= 5,714
Break-Even Example
Multiproduct Case Break-even
point in
dollars (BEP
$)
wher e
V = variable cost perunit P = price per unit
F = fixed costs
W = percent each product is of total
dollar sales expressed as a decimal
i = each product
Multi product Example
Fixed costs = $3,000 per month
ITEM PRICE COST ANNUAL FORECASTED SALES UNITS
Sandwich $5.00 $3.00 9,000
Drink 1.50 .50 9,000
Baked potato 2.00 1.00 7,000
1 2 3 4 5 6 7 8
ITEM (i) SELLING
PRICE (P) VARIABLE
COST (V) (V/P) 1 -(V/P)
ANNUAL FORECASTED
SALES $ % OF SALES
WEIGHTED CONTRIBUTION (COL 5 X COL 7)
Sandwich $5.00 $3.00 .60 .40 $45,000 .621 .248
Drinks 1.50 0.50 .33 .67 13,500 .186 .125
Baked
potato 2.00 1.00 .50 .50 14,000 .193 .097
$72,500 1.000 .470
STRATEGI
PROSES
Strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuan adalah untuk menemukan suatu
cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan
spesifikasi produk yang berada dalam
batasan biaya dan manajerial.
Empat Strategi Proses
Semua barang dan jasa yang diproduksi menggunakan beberapa variasi pada
satu dari empat strategi proses, yaitu:
1) Fokus pada proses 2) Fokus berulang
3) Fokus pada produk
4) Mass customization
1) Fokus Pada Proses
Adalah fasilitas produksi diatur di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi yang volumenya rendah tetapi bervariasi tinggi.
Contoh :
• Rumah Sakit (pasien patah kaki, pasien kerusakan
alat pemacu jantung)
Keuntungan :
• Fleksibelitas dalam menetapkan peralatan dan tenaga kerja
• Tidak menggangu proses produksi apabila ada salah satu mesin rusak
• Bagus untuk menagani produksi dengan banyak variasi (ukuran dan bentuk)
Kerugian :
• Waktu relatif lebih lama karena penjadwalan pemasangan dan penanganan Bahan baku
• Diperlukan banyak keahlian tenaga kerja dan persedian barang
dalam proses
2) Fokus Berulang
Adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang menggunakan modul
Modul adalah bagian atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang terus menerus
Contoh :
Perusahaan fastfood (Mc Donald’s atau KFC)
Keuntungan :
• Ekonomis dari model terus menerus dan
penyesuaian dari model berjumlah sedikit tapi banyak variasinya
Kerugian :
• Mempunyai struktur yang lebih banyak dan
kosekuensinya adalah fleksibilitas lebih rendah
dibandingkan dengan pabrik yang berfokus pada
proses
3) Fokus Pada Produk
Proses produksi yang fasilitas diatur disekitar produk, sebuah proses yang berorientasi pada produk,
bervolume tinggi dan bervariasi rendah
Proses ini disebut juga dengan nama proses kontinu,
karena mempunyai lintasan produk yang sangat panjang dan kontinu
Contoh :
Perusahaan manufaktur televisi
Keuntungan :
• Biaya variabel per unit rendah
• Biaya penanganan bahan baku dan persedian barang dalam proses rendah
Kerugian :
• Biaya tetap yang tinggi
• Perlunya menyeimbangkan output di setiap
stasiun kerja di lini produksi
4) Mass Customization
Adalah merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik, secara tepat dan murah
Mass cutomization merupakan suatu tantangan yang membutuhkan peningkatan kemampuan operasional.
Adanya keterkaitan logistik, produksi dan penjualan yang semakin erat.
Contoh :
Industri telekomunikasi (simpati, flexi, Fren, Eisia)
Mass
Customization
Fokus pada Proses Variasi tinggi, volume rendah
Utilisasi rendah (5% hingga 25%) Peralatan memiliki fungsi umum
Teknik modular
Fokus pada Produk Variasi rendah, volume tinggi
Utilisasi tinggi (70% hingga 90%) Peralatan khusus
Fokus Berulang Desain modular
Peralatan yang fleksibel
Teknik hasil produksi cepat
Teknik penjadwalan
efektif
Analisis Dan Desain Proses
Pertanyaan mendasar pada saat proses produksi
mengubah bahan baku menjadi barang dan jasa adalah :
• Apakah proses didesain untuk mencapai keunggulan
bersaing dari segi diferensiasi, respon cepat, atau biaya rendah?
• Apakah proses menghilangkan langka-langkah yang tidak menambahkan nilai?
• Apakah proses memaksimalkan nilai pelanggan sebagaimana dipandang oleh pelanggan?
• Apakah proses memenangkan pesanan?
Desain Proses Pada Sektor Jasa
Strategi Teknik Contoh
Pemisahan
Swalayan Pemusatan perhatian Otomatisasi
Membuat struktur pelayanan sehingga pelanggan harus pergi dimana layanan ditawarkan
Pelanggan mengkaji,
membandingkan & mengevaluasi Pembatasan penawaran
Memisahkan jasa yang dapat diotomatisasi
Nasabah pergi ke CS untuk
membuka tabungan baru dan pergi ke teller untuk meyetorkan uang
Supermarket dan departemen store
Menu terbatas pada restoran ATM
Teknik untuk Meningkatkan Produktivitas Jasa
Pemilihan Peralatan Dan Teknologi Produksi
Perkembangan teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa, yaitu :
1. Teknologi mesin
2. Sistem identifikasi otomatis 3. Pengendalian proses
4. Sistem penglihatan 5. Robot
6. Sistem penyimpanan dan perolehan kembali secara otomatis (ASRS)
7. Kendaraan terpadu otomatis (AGV) 8. Sistem manufaktur fleksibel (FMS)
9. Manufaktur terintegrasi komputer (CIM)
Dampak Teknologi Di Sektor Jasa
INDUSTRI JASA CONTOH
Jasa Keuangan Pendidikan
Layanan umum &
pemerintahan
Restoran & makanan Komunikasi
Hotel
Kartu kredit, pemidahan uang elektronik, ATM, perdagangan saham.
Majalah elektronik, jurnal online
Truk sampah otomatis, scanner bom, sistem peringatan banjir
Pesanan dari pramusaji ke dapur nirkabel Penerbitan elekronik, TV, komunikasi (HP)
Pendaftaran kamar otomatis, sistem pengucian otomatis
Cont……..
INDUSTRI JASA CONTOH
perdagangan grosir /eceran
Transportasi Pemeliharaan kesehatan
Penerbangan
e-commerce, komunikasi elektronik antara toko dan pemasok, data dengan bar code
Loket tol otomatis, sistem navigasi dipandu satelit Sistem informasi kesehatan online, pembedahaan menggunakan robot
Perjalanan tanpa tiket, penjadwalan, pembelian melalui
internet
4. Faktor-faktor Pemilihan
Lokasi
Kedekatan dengan konsumen
Kedekatan dengan pemasok
Ketersediaan infrastruktur
Nilai tukar atau resiko mata uang Regulasi
pemerintah setempat Resiko politik
Lingkungan Produktivitas
tenaga kerja Iklim bisnis
Biaya total Budaya, dll
Principle of Overall Integration
Principle of Minimum Distance Movement
Principle of Work Flow
5. PRINSIP-PRINSIP LAYOUT
• Mengintegrasikan segenap tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan, serta perlengkapan lainnya dalam suatu cara tertentu sehingga dapat menghasilkan interrelasi yang harmonis.
• Pergerakan tenaga kerja, bahan, barang setengah jadi, dan atau barang jadi dari bagian yang satu kebagian lainnya dengan jarak tempuh yang sependek mungkin.
• Dapat mengatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pergerakan bahan, barang setengah jadi, dan atau barang jadi diantara bagian yang satu dengan yang lainnya secara cepat dan lancar, serta tanpa halangan yang berarti.
PRINSIP-PRINSIP LAYOUT
• Segenap ruanganyangada
telahdipergunakansecaraefektifdan efisien, baik vertikal maupun horisontal.
• Dapat membuat para pekerja merasa puas dan aman bekerja di dalam lingkungan tempat merekabekerja.
Principle of
Maximum Space Utilization
Principle of Satisfaction and
Safety
Principle of Flexibility
• Disusun sedemikian rupa sehingga luwes terhadap
penyesuaian-penyesuaian akibat perubahan dalam hal:
tingkat output yang dihasilkan, proses operasi yang baru, dll yang dapat meminimalisasi biaya operasi.
PERENCANAAN TATA LETAK
Merupakan rencana penyusunan mesin & peralatan (fasilitas) produksi, disuatu pabrik (lay out) guna memperlancar proses produksi. Susunan tersebut akan mempengaruhi perusahaan dalam hal: 1) efisiensi perusahaan; 2) pembentukan laba perusahaan; & 3) kelangsungan perusahaan.
Tata letak merupakan “integrated system” antara mesin, tempat bekerja dan gudang agar memberikan schedule yg feasible untuk berbagai parts & produk. Juga merupakan
“transportation system”
Yg memindahkan parts & produk tsb melalui sistem & service yg ada utk. Produksi, seperti: tempat alat-alat (tools cribs) & maintenance shop, medical fasilities, cafetaria, dll
Tata letak yg baik, dpt diartikan sebagai penyusunan yg teratur & efisien semua fasilitas pabrik & buruh (personel) yg ada di dlm pabrik.
Tata letak meliputi di dalam & di luar pabrik
Faktor-faktor yg harus diperhatikan dlm mengatur tata letak:
Ruangan gerak bagi material & para pekerja, ruangan utk service & repair equipment, maupun pabriknya sendiri.
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN TATA LETAK
1) INTEGRASI SECARA TOTAL
2) JARAK PERPINDAHAN BAHAN PALING MINIMUM
3) MEMPERLANCAR ALIRAN KERJA (MENGHINDARI ADANYA GERAKAN BALIK, GERAKAN MEMOTONG, KEMACETAN.
TETAPI PERLU DIINGAT BAHWA ALIRAN PROSES YG BAIK TDK SELALU HRS ALIRAN GARIS, BAYAK TATA LETAK
PABRIK YG JUSTRU MENGGUNAKAN ALIRAN ZIGZAG ATAUPUN MELINGKAR
4) KEPUASAN & KESELAMATAN KERJA 5) FLEKSIBILITAS
KERUGIAN DR TATA LETAK YG BURUK:
1) bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, akibat Urutan proses yg berliku-liku
2) handling cost tinggi, krn makin banyak perpindahan/pengangkutan Barang
3) gedung & tempat produksi selalu penuh dg bahan-bahan atau hasil Produksi yg sedang dikerjakan
4) ruangan produksi, mesin-mesin & fasilitas lainnya disusun secara Tidak teratur
5) service area sempit sekali & letaknya tidak memuaskan 6) bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang
7) sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi agar tepat Pada waktu yg telah ditentukan
8) tempat penerimaan barang tidak dapat segera dikosongkan, shg Memperlambat pembongkaran barang-barang yg tiba di pabrik
TUJUAN PENYUSUNAN TATA LETAK YG BAIK:
1) Mengurangi jarak pengangkutan material & produk yg telah jadi Shg mengurangi material handling
2) Memperhatikan frekuensi arus pekerjaan
3) Memungkinkan ruang gerak yg cukup di sekeliling setiap mesin, agar dpt direparasi dg mudah
4) Mengurangi ongkos produksi 5) mempertinggi keselamatan kerja 6) memberikan hasil produksi yg baik
7) memberikan service yg baik bagi konsumen
8) mengurangi capital investment
9) mempertinggi fleksibilitas, utk memungkinkan menghadapi Perubahan permintaan
10) memperbaiki moral pekerja
11) menggunakan penggunaan ruangan / lantai yg lebih efisien 12) mengurangi delays (kelambatan / stopped) dlm pekerjaan 13) Dapat mengurangi working shg minimum
14) Dpt melakukan pengawasan yg lebih baik
15) Maintenance (pemeliharaan) lebih mudah dilakukan 16) Mengurangi manufacturing cycles (waktu produksi)
17) penggunaan equipment (peralatan) & fasilitas yg baik dlm pabrik
PROSEDUR & FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
ADA DUA TAHAP:
TAHAP I: MENGATUR TATA LETAK MESIN & FASILITAS PROSES PRODUKSI LAINNYA DLM SETIAP DEPARTEMEN
TAHAP II: MANGATUR TATA LETAK DEPARTEMEN SERTA HUBUNGANNYA DG DEPARTEMEN LAINNYA DALAM PABRIK
UTK MENGATUR LETAK MESIN & FASILITAS PRODUKSI MAUPUN LETAK DEPARTEMEN DLAM PABRIK, PERLU MEMPERHATIKAN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT:
1) ANALISIS PRODUK & PROSES PRODUKSI YG DIPERLUKAN 2) PENENTUAN JUMLAH MESIN & LUAR AREA YG DIBUTUHKAN 3) PENENTUAN TIPE LAYOUT YG DIKEHENDAKI
4) PENENTUAN ALIRAN KERJA & BAHAN
5) PENENTUAN LUAS AREA UNTUK DEPARTEMEN 6) RENCANA DETAIL LAYOUT YG DIPILIH
DASAR PENGATURAN TATA LETAK (LAYOUT) FASILITAS PABRIK
ATAS`DASAR PROSES ATAS`DASAR PRODUK
DR LANGKAH-LANGKAH TSB DI MUKA MAKA, DLM. PENGATURAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK HRS MEMPERHATIKAN FAKTOR-FAKTOR BERIKUT:
1) JENIS PRODUK YG DIBUAT, BAIK MENYANGKUT DESAIN MAUPUN VOLUME PRODUKSI YG DIKEHENDAKI
2) URUTAN PROSES, APAKAH ATAS DASAR ARUS (FLOW) ATAU PROSES
3) PERALATAN YG DIGUNAKAN, BAIK MENYANGKUT TEKNOLOGI, JENIS MAUPUN KAPASITAS MESIN
4) PEMELIHARAAN & PENGGANTIAN (MAINTENANCE & REPLACEMENT)
5) KESEIMBANGAN KAPASITAS ANTAR MESIN ATAU DEPARTEMEN (BALANCE CAPACITY)
6) AREA TENAGA KERJA (EMPLOYEE AREA) 7) AREA PELAYANAN (SERVICE AREA)
8) FLEKSIBILITAS (FLEXIBILITY)
TATA LETAK PROSES (PROCESS LAY OUT)
SERING DIKENAL SBG ‘FUNCTIONAL LAYOUT’ YAITU PROSES
PENGATURAN & PENEMPATAN SEMUA FASILITAS PABRIK SPT. MESIN &
PERALATAN YG MEMILIKI KARAKTERISTIK KERJA YG SAMA, ATAU MEMILIKI FUNGSI YG SAMA DITEMPATKAN PADA SATU DEPARTEMEN ATAU BAGIAN.
YG PALING DOMINAN UTK TIPE INI ADALAH TIPE & KARAKTERISTIK DR PERALATAN.
PRODUK DIPROSES DG MENGGERAKKANNYA DR SATU BAGIAN KE BAGIAN
YG LAINNYA MENURUT URUTAN OPERASI YG HRS DILAKUKAN
SYARAT- SYARAT BILA MEMILIH TIPE TATA LETAK PROSES:
1) Membutuhkan tenaga kerja terampil yg mampu melakukan berbagai macam operasi pd sebuah mesin
2) Sering terjadi gerakan bahan diantara satu operasi dg operasi lainnya
3) Membutuhkan ruangan penyimpanan yg luas utk bahan yg tdk diproses
4) Membutuhkan ruangan yg luas disekitar mesin & peralatan 5) Persediaan yg besar dr bahan dlm proses
6) Memerlukan banyak penjadwalan & pengawasan yg teliti dr setiap bahan yg sedang diproses
7) Tdk ada langkah yg secara mekanikal
8) Sulit utk mengatur keseimbangan kerja antara operator & mesin 9) Material & produk terlalu berat & sulit utk dipindah-pindah
Contoh perusahaan yg menggunakan tipe ini: rumah sakit, bank, universitas, bengkel permesinan (mesin bubut, mesin
pengecoranlogam, dll)
TATA LETAK PRODUK (PRODUCT LAY OUT)
Disebut juga layout garis (line layout) yaitu, pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dr produk tersebut.
Tipe ini merupakan tipe layout yg paling populer & sering digunakan utk pabrik yg menghasilkan produk secara masal (mass-production) dg tipe
produk relatif kecil & standar utk jangka waktu yg relatif lama.
Tipe ini mengatur penempatan mesin tanpa memandang tipe mesin yg digunakan, atau diatur dg prinsip ‘mechine after mechine’, dg urutan
operasi dr satu bagian ke bagian lain atau dr satu sub rakitan ke sub rakitan yg lain hingga produk selesai diproses.
Dg demikian setiap pos kerja apakah mesin atau meja kerja, melakukan setiap operasi dari pos sebelumnya, kemudian
Meneruskan produk ke pos berikutnya dlm garis dimana operasi selanjutnya akan dilakukan
TATA LETAK PRODUK MEMILIKI KARAKTERISTIK SBB:
1) perpindahan bahan menggunakan konveyor (ban Berjalan)
2) persediaan komponen dlm proses relatif kecil, &
kebanyakan berada dlm penyimpanan sementara dlm Sistem penanganan bahan
3) gerakan dilakukan secara mekanikal baik sebagian Maupun seluruhnya
4) operator adalah tenaga semi terampil & sering malayani Lebih dr satu musim
5) mesin yg digunakan bersifat khusus
6) skeduling dibuat secara rinci & pengawasan produksi Lebih mudah krn dalam satu garis
7) investasi besar dlm mesin bersifat khusus, & tingkat Keluwesan relatif kecil
8) produk yg dibuat standar & dlm jumlah yg besar utk jangka waktu yg relatif lama
9) biaya pemindahan bahan (material handling) relatif rendah sbg akibat pemilihan jarak yg lebih pendek
10) adanya keseimbangan lintasan (line balancing) antara satu operator atau mesin dg mesin lainnya, & diharapkan menghasilkan jumlah produk yg sama
Masalah yg tdk dapat dihindari dr penggunaan tipe ini yaitu:
Sulitnya realokasi operasi diantara pekerja utk menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan.
Masalah lainnya yg sering muncul adalah pekerja tiap lini tdk tergantung pd lini lain, shg bila terjadi tambahan permintaan maka, misalnya seorang pekerja yg biasanya mengerjakan
suatu produk dpt selesai 1,5 jam tanpa menganggur, ttp dg adanya tambahan pekerja, akan menyebabkan pekerja baru memiliki waktu menganggur sisanya
TATA LETAK POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT)
Pengaturan material atau komponen produk yg dibuat akan tinggal tetap pd posisinya,
sedangkan fasilitas produksi spt. Peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia, serta komponen-komponen kecil lainnya akan
bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tsb.
Pd proses manufakturing tipe in i jarang digunakan, tetapi pd proses perakitan spt.
Pesawat terbang, kapal laut, gedung, &
jembatan menggunakan tipe ini
6. Manajemen Persediaan
Semua barang yang disimpan dalam gudang perusahaan
untuk penggunaan lain.
Persediaan Pengendalian persediaan
Teknik pengaturan
persediaan barang dalam jumlah yang dibutuhkan
berupa bahan baku,barang dalam proses, barang jadi, komponen, dan barang
pembantu (supplies)
Alasan Perlunya Persediaan
1. Adanya unsur ketidakpastian permintaan (permintaan yang mendadak)
2. Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari para suplier
3. Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan
1. Layanan pelanggan
2. Memperlancar proses produksi 3. Mengantisipasi stockout
4. Fluktuasi harga
Tujuan diadakan
Persediaan
Biaya-biaya dalam Persediaan
1. Ordering costs
(Biaya pemesanan)
2. Holding costs/Carrying costs (Biaya penyimpanan)
3. Shortage costs
(Biaya kekurangan/kehabisan
persediaan)
Hubungan biaya pemesanan &
Biaya penyimpanan
TC
biaya simpa n
biaya pesan biaya
Kuantitas EOQ
Model Economic Order Quantity
Permintaan akan produk konstan, seragam, dan diketahui (deterministik)
Harga/unit produk konstan
Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
Biaya simpan/unit/th konstan
Biaya pesan/order konstan
Waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima (lead time/L) konstan
Tidak terjadi kekurangan barang/back order
R : Jumlah permintaan
S : Biaya setiap kali pesan
C : Biaya simpan tahunan/unit
Q* : Kuantitas pemesanan optimum (EOQ) TO
C : Total biaya pesan tahunan TCC : Total biaya simpan tahunan
TC : Total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost)
F* : Frekuensi pemesanan optimum tahunan T* : Siklus optimum
L : Waktu tunggu pemesanan barang ( lead time ) RO
P : Kuantitas barang minimum
Model Matematika EOQ
R = permintaan (kebutuhan) S = biaya pesan/order
C = Biaya simpan/unit/thn
Rumus Economic Order Quantity
EOQ = Q* = 2.R.S C
EOQ = Q* = 2.R.S
C
TCC = ( Q* )
2 C
Karakteristik Lain EOQ
1. Total biaya pemesanan tahunan ( TOC )
2. Total biaya simpan tahunan ( TCC )
TOC = ( R ) Q* S
F* = R Q*
3. Total biaya tahunan minimum ( TC )
4. Frekuensi pemesanan optimum/tahun ( F* )
TC = TOC + TCC
ROP = L x R
Hari kerja setahun
5. Jarak Siklus Optimum ( T* )
6. Re Order Point ( ROP )
T* = Q*
R
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 500.000,-/order. Biaya simpan tahun sebesar Rp 10.000. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari, harga beli per unit Rp 50.000.
Pertanyaan:
Hitunglah EOQ
Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut (TC)
Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
Bagan persediaan perusahaan
Contoh Soal 1 :
Jawab
• EOQ = Q* = 2x500.000x10.000 = 1.000 unit 10.000
• TOC = ( R / Q* ) S = ( 10.000 / 1.000 ) 500.000 = 5.000.000
• TCC = ( Q* / 2 ) C = ( 1.000 / 2 ) 10.000 = 5.000.000
• TC = TOC + TCC = 5.000.000 + 5.000.000 = 10.000.000
• F* = R / Q* = 10.000 / 1.000 = 10 kali pesan
• T* = Q* / R = 1.000 / 10.000 = 0.1
jika 1 tahun 350 hari kerja maka periode antar pemesanan optimum adalah T* = 0.1 ( 350 ) = 35 hari
• Re Order Point = L x ( R / hari kerja setahun ) = 10 x ( 10.000 / 350 )
= 285. 7
• Bagan:
Persediaan Optimum Persediaan
1.000
500
EOQ
Q*/2
waktu 10 hari Lt
ROP 285.7
35 hari
Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar 1.000 unit per tahun. Biaya pesan 625.000/order. Biaya simpan sebesar 20% dari harga beli material.
Pihak supplier menawarkan suatu penawaran khusus untuk pengadaan material tersebut dalam bentuk harga potongan.
Adapun syaratnya adalah sbb:
Kuantitas pembelian Harga 400 – 799 unit 26.000
>= 800 unit 25.000 Pertanyaan:
Di unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan pembelian dan total biaya yg dikeluarkan
.
Contoh soal 2
Jawab
• Kuantitas pembelian paling sedikit 800 unit Harga beli = 25.000
C = 25.000 x 0.2 = 5.000
EOQ = 2 x 625.000 x 1.000 = 5.000 unit 5.000
TOC = (R/Q*) S = (1.000/5.000) 625.000 = 1.250.000 TCC = (Q*/2) C = (5.000/2) 5.000 = 1.250.000
TC = TOC + TCC= 1.250.000 + 1.250.000 = 2.500.000 Total = (1.000 x 25.000) + 2.500.000
=25.000.000 + 2.500.000
= 27.500.000
• Kuantitas pembelian 400 – 799 unit harga beli = 26.000
C = 26.000 x 0.2 = 5.200
EOQ = 2 x 625.000 x 100.000 = 490,29 unit 5.200
TOC = (R/Q*) S = (1.000/ 490,29) 625.000 = 1.274.755 TCC = (Q*/2) C = (490,29 /2) 5.200 = 1.274.754
TC= TOC + TCC = 1.274.755 + 1.274.754 = 2.549.509 Total = (1.000 x 26.000) + 2.549.509
=26.000.000 + 2.549.509
= 28.549.509
Jadi yang dipilih adalah kuantitas pembelian 800
Unit karena memiliki total biaya terkecil
ECONOMIC ORDER QUANTITY
E O Q Q
N Q D J H K T
N
T C D S Q H Q
2
R O P d X L
d D
J H K
• Q=Jumlah optimal barang per pemesanan
• D =Permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit
• S = Biaya pemasangan atau pemesanan untuk setiap pesanan
• H = Biaya
penyimpanan atau penahanan per unit per tahun
• TC = TotalCost
• N = Frekuensi pemesanan
• T = Waktu antar pemesanan
• d = Permintaan per hari
• L = Lead time
• ROP = Re-orderpoint
• JHK = Jumlah Hari Kerja
0,50
CONTOH
• Permintaan tahunan atas suatu material
• adalah 1.000 unit; biaya pemesanan $10
• perpesanan; danbiaya
• penyimpanan $0,50. jumlah hari kerja 250.Lead time 3 hari
Q 200
N
1.000
5200
T
250
505
TC
1.000($10)
200($0,50) $100.
200 2
d
1.000 250
4ROP 4x3 12
• Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
• Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier,
pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan
pendukung seperti jasa logistik.
TERIMA KASIH