• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA slide

N/A
N/A
Michella Pajow

Academic year: 2023

Membagikan "PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA slide"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Persamaan Diferensian Biasa Orde n Koe…sien Konstan

Resmawan

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

November 2018

(2)

4 PDB Orde n 4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

(3)

4 PDB Orde n 4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

De…nition

Persamaan Diferensial linear biasa orde n adalah persamaan diferensial yang memuat turunan ke-n dari suatu fungsi yang tak diketahui

y(n) = d

ny dxn yang secara umum dapat ditulis dalam bentuk

an(x)y(n)+an 1(x)y(n 1)+ +a2(x)y00+a1(x)y0+a0(x)y =r(x) (1) dimanaan,an 1, ,a1,a0 denganan 6=0 dan r adalah fungsi darix.

PD ini dikatakanlinear karena pangkat tertinggi dari fungsi dan turunan-turunannya,y(n),y(n 1), ,y00,y0,dan y yang tak diketahui berderajat satu.

(4)

4 PDB Orde n 4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

Berdasarkan nilai koe…sien pada persamaan (1),Persamaan Diferensial Linear diklasi…kasikan sebagai berikut:

1 Persamaan Diferensial Homogen Koe…sien Konstan, jika koe…sien an,an 1, ...,a1,a0 adalah konstan danr(x) =0.

any(n)+an 1y(n 1)+ +a2y00+a1y0+a0y =0

2 Persamaan Diferensial Homogen Koe…sien Variabel, jika koe…sien an,an 1, ...,a1,a0 merupakan fungsi-fungsi x,an 6=0,danr(x) =0.

Contoh PD jenis ini adalah persamaan Cauchy homogen orde ke n anxny(n)+an 1xn 1y(n 1)+ +a2x2y00+a1xy0+a0y =0

(5)

4 PDB Orde n 4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

4.1 Pengertian dan Klasi…kasi

3. Persamaan Diferensial Non Homogen Koe…sien Konstan, jika koe…sien an,an 1, ...,a1,a0 adalah konstan,an 6=0,dan r(x)6=0.

any(n)+an 1y(n 1)+ +a2y00+a1y0+a0y =r(x) 4. Persamaan Diferensial Non Homogen Koe…sien Variabel, jika

koe…sien an,an 1, ...,a1,a0 merupakan fungsi-fungsix,an 6=0,dan r(x)6=0.Contoh PD jenis ini adalah persamaan Cauchy non homogen orde ke n

anxny(n)+an 1xn 1y(n 1)+ +a2x2y00+a1xy0+a0y =r(x)

(6)

4 PDB Orde n 4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

(7)

4 PDB Orde n 4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

Misal PD Linear Orde Dua Koe…sien Konstan

ay00+by0+cy =r(x) (2) Persamaan (2)disebut linear karena pangkat tertinggi dari y00,y0,dan y adalah satu.

Jika r(x) =0,maka persamaan(2) disebut PD homogen dengan bentuk

ay00+by0+cy =0 (3)

dengana,b,c konstanta.

Solusi umum dari PD homogen (3)berbentuk y =c1y1+c2y2

dimanac1,c2 konstan dany1,y2 fungsi-fungsi darix,yang disebut basis penyelesaiany.Andaikan basis penyelesaian berbentuk

y =eλx (4)

(8)

4 PDB Orde n 4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

maka

y0 =λeλx dan y00 =λ2eλx (5) Jika persamaan(4)dan(5) disubtitusi ke persamaan(3),maka

aλ2+bλ+c eλx =0 Karenaeλx 6=0,maka

aλ2+bλ+c =0 (6)

Persamaan (6)disebut Persamaan Karakteristik yang akar-akarnya diberikan oleh

λ12 = b

pb2 4ac

2a (7)

(9)

4 PDB Orde n 4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

4.2 PD Linear Orde Dua Homogen Koe…sien Konstan

Selanjutnya, solusi umumpersamaan diferensial homogen akan bergantung pada akar-akar persamaan karakteristik (7)yang terdiri atas 3 kasus:

1 λ1 danλ2 merupakan dua akar real berbeda.

Kasus ini terjadi jika

D =b2 4ac>0

2 λ1 danλ2 merupakan dua akar real kembar.

Kasus ini terjadi jika

D =b2 4ac=0

3 λ1 danλ2 merupakan dua akar kompleks.

Kasus ini terjadi jika

D =b2 4ac<0

(10)

4 PDB Orde n 4.2.1 Kasus Pertama Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

(11)

4 PDB Orde n 4.2.1 Kasus Pertama Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

Jika diskriminan persamaan karakteristik lebih besar dari nol D =b2 4ac >0

Maka persamaan karakteristik mempunyai akar-akar real berbeda, yaitu

λ1 = b+p

b2 4ac

2a ; λ2 = b

pb2 4ac 2a Dalam kasus ini, basis-basis solusi diberikan oleh

y1 =eλ1x dan y2 =eλ2x

Dengan demikian, solusi umum persamaan diferensial homogen(3) diberikan oleh

y(x) =c1eλ1x+c2eλ2x (8) dimanac1 danc2 konstanta.

(12)

4 PDB Orde n 4.2.1 Kasus Pertama Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

Examples

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut:

1 y00+4y0 12y =0

2 y00 4y0+3y =0

3 2y00 5y0+3y =0; y(0) =6,y0(0) =13

(13)

4 PDB Orde n 4.2.1 Kasus Pertama Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

Solution

1 Persamaan karakteristik yang bersesuaian

λ2+4λ 12=0 λ1 =2 (λ 2) (λ+6) =0 λ2 = 6 sehingga solusi umum PD adalah

y =c1e2x+c2e 6x

2 Dengan cara sama

λ2 4λ+3=0 λ1 =1 (λ 1) (λ 3) =0 λ2 =3 sehingga diperoleh solusi y =c1ex+c2e3x

(14)

4 PDB Orde n 4.2.1 Kasus Pertama Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

Solution

3. Persamaan karakteristik yang bersesuaian

2λ2 5λ+3=0 λ1 = 32 (2λ 3) (λ 1) =0 λ2 =1 sehingga solusi umum PD adalah

y = c1e32x+c2ex y0 = 3

2c1e32x+c2ex Dengan nilai awal y(0) =6,y0(0) =13 diperoleh

6 = c1+c2

(15)

4 PDB Orde n 4.2.1 Kasus Pertama Dua Akar Real Beda

4.2.1 Kasus Pertama: Dua Akar Real Beda

Solution

3. Dengan demikian,

26 = c1+2c2

26 = 3c1+2(6 c1) c1 = 14

c2 = 8 sehingga solusi kuhusus PD adalah

y =14e32x 8ex

(16)

4 PDB Orde n 4.2.2 Kasus Kedua Akar Real Kembar

4.2.2 Kasus Kedua: Akar Real Kembar

4.2.2 Kasus Kedua: Akar Real Kembar

(17)

4 PDB Orde n 4.2.2 Kasus Kedua Akar Real Kembar

4.2.2 Kasus Kedua: Akar Real Kembar

Jika diskriminan persamaan karakteristik sama dengan nol D =b2 4ac =0

Maka persamaan karakteristik mempunyai akar-akar real kembar, yaitu

λ12 = b 2a

Dalam kasus ini, basis-basis solusi diberikan oleh y1 =eλx dan y2 =xeλx

Dengan demikian, solusi umum persamaan diferensial homogen(3) diberikan oleh

y = (c1+xc2)eλx (9) dimanac1 danc2 konstanta.

(18)

4 PDB Orde n 4.2.2 Kasus Kedua Akar Real Kembar

4.2.2 Kasus Kedua: Akar Real Kembar

Examples

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut:

1 y00 8y0+16y =0

2 y00 4y0+4y =0; y(0) =4,y0(0) =3

(19)

4 PDB Orde n 4.2.2 Kasus Kedua Akar Real Kembar

4.2.2 Kasus Kedua: Akar Real Kembar

Solution

1 Diketahui persamaan karakteristik

λ2 8λ+16 = 0 (λ 4) (λ 4) = 0 λ12 = 4 Maka solusi umum PD adalah

y = (c1+xc2)e4x

(20)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

(21)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

Jika diskriminan persamaan karakteristik kurang dari nol D =b2 4ac <0

Maka persamaan karakteristik mempunyai akar-akar kompleks, yaitu λ1 = α+βi dan λ2 =α βi

dimana

α= b

2a; β=

pb2 4ac 2a Dalam kasus ini, basis-basis solusi diberikan oleh

y1 =e(α+βi)x dan y2 =e(α βi)x

Dengan demikian, solusi umum persamaan diferensial homogen(3) diberikan oleh

y = (c1cosβx+c2sinβx)eαx (10) dimanac1 danc2 konstanta.

(22)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

Problem

Buktikan kebenaran persamaan (10)

(23)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

Examples

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut:

1 y00 6y0+13y =0

2 4y00 4y0+5y =0; y(0) =2,y0(0) =11

(24)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

Solution

1 Persamaan karakteristik

λ2 6λ+13 = 0 λ12 = b

pb2 4ac 2a

= 6

p 16 2

= 3 2i sehingga solusi umum adalah

y = (c1cos 2x+c2sin 2x)e3x

(25)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

Solution

2. Persamaan karakteristik

4λ2 4λ+5 = 0 λ12 = b

pb2 4ac 2a λ12 = 4

p 64 8

= 1 2 i sehingga solusi umum adalah

y = (c1cosx+c2sinx)e12x

(26)

4 PDB Orde n 4.2.3 Kasus Ketiga Akar-Akar Kompleks

4.2.3 Kasus Ketiga: Akar-Akar Kompleks

Solution

2. Dengan nilai awal y(0) =2,y0(0) =11 dan selanjutnya y0 = 1

2e12x(c1cosx+c2sinx) + ( c1sinx+c2cosx)e12x Maka

2 = (c1cos 0+c2sin 0)e0 ,c1 =2 11 = 1

2c1+c2 ()c2=10 Solusi Khusus PD

y = (2 cosx+10 sinx)e12x

(27)

4 PDB Orde n * Soal-Soal Latihan 7

* Soal-Soal Latihan 7

Problem

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut:

1 y00 4y0+3y =0

2 y00 2y0+10y =0

3 2y00+7y0 4y =0

4 4y00 4y0+y =0

Carilah solusi umum dan solusi khusus dari persamaan diferensial dengan nilai awal berikut

5 y00+2y0 3y =0; y(0) =2,y0(0) =8

6 y00 6y0+25y =0; y(0) =6,y0(0) =8

7 y00+4y0 5y =0; y(0) =3,y0(0) =2

8 y00+4y0+4y =0; y(0) =2,y0(0) =5

(28)

3. Penutup

" Terima Kasih, Semoga Bermanfaat "

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini, diberikan batasan-batasan, yaitu menyelesaikan masalah nilai batas pada persamaan diferensial parsial linear orde dua dengan

Bila PDB-nya adalah seperti pada soal nomor 1, tentukan ukuran langkah yang optimal agar galat per langkah pada solusi PDB dengan metode Runge-Kutta orde-4 kurang dari

Dengan kata lain, jika kita mengetahui bahwa persamaan karakteristik rangkaian mempunyai akar-akar yang sama besar (akar kembar) maka bentuk tanggapan rangkaian akan

Bila PDB-nya adalah seperti pada soal nomor 1, tentukan ukuran langkah yang optimal agar galat per langkah pada solusi PDB dengan metode Runge-Kutta orde-4 kurang dari

Selain persamaan diferensial linear orde nonhomogen, fungsi Green juga dapat menyelesaikan persamaan Euler-Cauchy orde dua, dengan mengubah terlebih dahulu

SOLUSI DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Berikut ini adalah dua metode yang paling mendasar untuk mendapatkan sebuah solusi dari suatu persamaan diferensial orde satu..

Jika selisih mutlak kedua akar persamaan indeks (7.79) sama dengan nol maka tentunya hanya satu deret Frobenius, sebagai penyelesaian pertama persamaan diferensial (7.74), yang

Next Persamaan Diferensial Orde 2 Teruslah