• Tidak ada hasil yang ditemukan

resume pembelajaran yang memudahkan mahasiswa dalam belajar

N/A
N/A
laila nabilah

Academic year: 2025

Membagikan "resume pembelajaran yang memudahkan mahasiswa dalam belajar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENIDIKAN Pengertian

Sosiologi pendidikan adalah kajian sosiologi yang mempelajari dan berusaha untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, melalui analisis proses dan pola sosial yang berlangsung dalam sistem pendidikan.

Secara etimologi, “sosiologi pendidikan” berasal dari kata “sosiologi dan “pendidikan”.’ “Sosilogi” berasal dari bahasa Latin dan Yunani, yakni kata “socius” dan “logos”. “Socius” berarti “kawan”

“berkawan”, atau “bermasyarakat. Sementara itu “logos” berarti

“ilmu” atau “berbicara tentang sesuatu”

secara harfiah istilah “sosiologi” dapat diartikan ilmu tentang kelompok manusia atau masyarakat. Tepatnya, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok- kelompok dan struktur sosialnya.

Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial

Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar

Hubungan antar manusia dalam sistem pendidikan

Pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik

Hubungan pendidikan dengan sistem kekuasaan

Pendidikan dan kebudayaan

Hubungan pendidikan dan politik

Hubungan pendidikan dan ekonom

Tujuan Sosiologi Pendidikan

Zainuddin Maliki menyebut sosiologi pendidikan bertujuan untuk:

Menganalisis proses sosialisasi;

Menganalisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat;

Menganalisis interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat;

Membantu memecahkan masalah-masalah sosial pendidikan;

Menganalisis tujuan pendidikan secara obyektif; serta

Menpelajari kelakukan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.

Tinjauan sosiologis tentang tujuan pendidikan islam Dari kalangan ulama, Muhammad Fadhil al-Jamali merumuskan tujuan pendidikan Islam dengan empat macam yaitu: (1) mengenalkan manusia akan perannya di antara sesama makhluk dan tanggung jawabnya dalam hidup ini; (2) mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat; (3) mengenalkan manusia akan alam dan mengajak mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberi kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat darinya; dan (4) mengenalkan manusia akan penciptaan alam (Allah) dan menyuruhnya beribadah kepada-Nya.

manusia sebagai makhluk sosial dalam pandangan islam Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya:

(2)

Manusia diciptakan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

Manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan kebersamaan untuk saling memberi dan mengambil manfaat. 

Manusia membutuhkan orang lain untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Manusia perlu bersimpati dan berempati terhadap orang lain. 

Dalam Al-Qur'an, manusia disebut sebagai al-nas yang berarti manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya untuk mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, manusia juga memiliki tugas utama untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Manusia juga harus mampu memelihara dan memakmurkan alam.  Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat. Orang kaya tidak dapat hidup tanpa orang miskin yang menjadi pembantunya, pegawainya, sopirnya, dan seterusnya.

Demikian pula orang miskin tidak dapat hidup tanpa orang kaya yang mempekerjakan dan mengupahnya.Demikianlah seterusnya. Allah SWT berfirman yang artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu?Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”(Az- Zukhruf: 32).

Aristoteles mengkatagorikan manusia ke dalam “Zoon Politicon”

yang berarti manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul. Jadi manusia adalah makhluk yang bermasyarakat. Oleh karena sifat suka bergaul dan bermasyarakat itulah manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam di indonesia

 Sejarah pendidikan Islam di Indonesia mencakup fakta-fakta atau kejadian–kejadian yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, baik formal maupun non formal

 Sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia memiliki akar yang sangat dalam, dimulai sejak kedatangan Islam pada abad ke-13 hingga perkembangan modern pada abad ke-20 dan seterusnya. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia:

1. Masa Awal (Abad ke-13 hingga ke-16)

Pendidikan Islam pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-13, setelah Islam masuk melalui jalur perdagangan, terutama oleh para pedagang dari Gujarat (India) dan Arab. Pada masa ini, pendidikan Islam dilakukan secara informal melalui sistem pengajaran di masjid atau surau yang dipimpin oleh ulama atau guru agama. Proses belajar mengajar lebih fokus pada pembelajaran Al-Qur'an, hadits, dan fiqh (ilmu hukum Islam). Di Aceh, yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, pendidikan Islam mulai berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai

(3)

dengan adanya lembaga pendidikan seperti Dayah (pondok pesantren) yang menjadi pusat pendidikan agama.

2. Masa Kolonial (Abad ke-17 hingga ke-19)

Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan Islam mengalami keterbatasan karena kebijakan kolonial yang tidak mendukung pengembangan pendidikan agama. Namun, pendidikan Islam tetap bertahan melalui lembaga-lembaga pendidikan tradisional seperti pesantren.Pesantren menjadi tempat utama untuk mempelajari agama, dan sistem pendidikan di pesantren ini mengajarkan berbagai bidang ilmu Islam seperti Al-Qur'an, hadits, tafsir, fiqh, serta bahasa Arab.

Meskipun dihadapkan pada pengaruh budaya Barat, pendidikan Islam tetap berkembang melalui jaringan pesantren yang tersebar di seluruh Nusantara. Pesantren juga menjadi basis perlawanan terhadap penjajahan.

3. Masa Kemerdekaan (Abad ke-20)

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pendidikan Islam mulai mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Salah satu tonggak penting adalah diresmikannya Undang- Undang Pendidikan Nasional yang memberikan ruang bagi pendidikan Islam. Pada tahun 1945-1960-an, pesantren masih menjadi lembaga pendidikan utama bagi umat Islam. Namun, pada masa ini juga muncul beberapa lembaga pendidikan Islam formal, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Pemerintah mulai mengembangkan sekolah-sekolah Islam yang lebih formal, yang diintegrasikan dengan sistem pendidikan nasional.

4. Perkembangan Pendidikan Islam Modern (1960-an hingga kini)

Pada era 1970-an, pendidikan Islam semakin berkembang dengan adanya kebijakan pemerintah yang lebih mendukung pendidikan agama. Salah satunya adalah dengan diadakannya Departemen Agama yang mengurus pendidikan Islam secara formal, baik di tingkat dasar maupun menengah. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, pendidikan Islam semakin berkembang, dengan berdirinya universitas Islam negeri seperti Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) di berbagai kota besar.

Selain itu, terdapat pula lembaga pendidikan Islam modern yang lebih banyak menawarkan pendidikan di bidang sains dan teknologi dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai Islam, seperti Sekolah Islam Terpadu dan Madrasah Aliyah yang mengembangkan kurikulum berbasis pendidikan agama dan akademik.

5. Pendidikan Islam Kontemporer

Pada abad ke-21, pendidikan Islam di Indonesia semakin berkembang dengan munculnya berbagai inovasi, termasuk Pesantren Modern yang lebih fokus pada pendidikan akademik dan agama sekaligus. Pemerintah Indonesia juga semakin mengembangkan sistem pendidikan Islam melalui berbagai program, seperti Sekolah Islam Terpadu (SIT) dan Madrasah Tsanawiyah serta Aliyah yang berstandar internasional. Di era digital ini, pendidikan Islam juga mulai mengadopsi teknologi dengan pengajaran daring dan pengembangan materi ajar berbasis teknologi informasi.

Pendidikan Islam di Indonesia, meskipun menghadapi berbagai tantangan, tetap menunjukkan ketangguhannya dalam berkembang. Seiring dengan era modernisasi, pendidikan Islam di Indonesia berusaha menjaga

(4)

keseimbangan antara nilai-nilai agama dan tuntutan perkembangan zaman.

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Kontribusi dari pendidikan kehidupan masyarakat sangatlah besar. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka masyarakat pun tidak akan maju dan tidak akan mengetahui kemajuan yang ada didunia ini seperti apa. 

hubungan masyarakat dan pendidikan

 Pendidikan merupakan fondasi utama dalam sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Kontribusi dari pendidikan kehidupan masyarakat sangatlah besar. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka masyarakat pun tidak akan maju dan tidak akan mengetahui kemajuan yang ada didunia ini seperti apa.

 Tujuan dari adanya pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dan tentu bangsa yang dimaksud disini adalah masyarakat dalam suatu negara tersebut. Agar suatu bangsa menjadi maju, maka bangsa tersebut harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam bidangnya.

Dari sinilah peran dari sebuah pendidikan dapat terlihat. 

 Hubungan antara pendidikan dan masyarakat sangatlah erat karena keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling membutuhkan. Dengan adanya pendidikan akan membuat masa depan bangsa, yaitu para generasi penerus ini dapat menemukan serta mengembangkan bakat, potensi yang ada dalam dirinya.

 Masyarakat dan pendidikan memiliki hubungan yang saling membutuhkan dalam membentuk manusia yang berkualitas. Berikut adalah beberapa hal yang menjelaskan hubungan antara masyarakat dan pendidikan:

1. Masyarakat sebagai tempat sosialisasi

Masyarakat berperan sebagai tempat peserta didik untuk berinteraksi dan bersosialisasi. 

2. Pendidikan sebagai penanam nilai budaya

Pendidikan berperan dalam menanamkan nilai- nilai budaya kepada masyarakat.

3. Pendidikan dan mobilitas sosial

Pendidikan dapat membantu individu untuk bergerak ke posisi sosial yang lebih tinggi dengan meningkatkan akses ke kesempatan kerja, keterampilan, dan pendapatan.

4. Pendidikan dan pembangunan karakter

Pendidikan membantu dalam pembangunan karakter, pemberdayaan individu, dan menciptakan masyarakat yang lebih maju dan harmonis. 

5. Hubungan sekolah dan Masyarakat

Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan komunikasi yang terarah antara sekolah dan masyarakat. Hubungan ini dapat meningkatkan perilaku peserta didik.

6. Humas sebagai penghubung

Humas atau hubungan masyarakat berperan sebagai penghubung antara sekolah dengan masyarakat. Humas berfungsi untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu lembaga

(5)

kaitan antara pendidikan dan statifikasi sosial trafifikasi sosial yaitu pembedaan penduduk  atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan atau hak- hak istimewah. stratification berasal dari kata strata dan stratu yang berarti lapisa, karena itu stratifikasi juga disebut sebagai pelapisan masyarakat. Stratifikasi sosial merupakan konsep inti dalam

sosiologi dalam arti stratifikasi sosial digunakan sebagai alat analisis pada seluruh bidang kajian sosiologi. Misalnya dalamkomunitas tersebut terdapat strata tinggi, strata sedang, dan strata rendah.

Terbentuknya stratifikasi sosial sangat terkait dengan nilai-nilai yang berharga dan terhormat ada tiga kriteria nilai yang menjadi standar umum startifikasi sosial sebagai berikut:

1.  kriteria ekonomi

secara garis besar ada tiga lapisan masyarakat yang

dipandang dari sudut ekonomi yaitu kelas atas (upper class), kelas menengah(middle class), dan kelas bawah (lower class).

2. kriteria sosial

stratifikasi berdasarkan kriteria sosial merupakan

pengelompokkan anggota masyarakat berdasarkan status sosial yang dimiliki dalam kehidupan sosial. penilaian kedudukan dalam kriteria ini bisa diperoleh karena kelahiran,ras jenis kelamin,kebangsawanan.

3. kriteria politik

kriteria startifikasi sosial berdasarkan politik merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan yang dimiiki. bentuk kekuasaan ada bermacam-macam

namun sistem kekuasaan ini menyesuaikan diri dengan adat- istiadat dan pola prilaku dalam masyarakat.

sekolah sebagai suatu sistem dan struktur oragnisasi Sekolah dapat diartikan sebagai organisasi formal yang memiliki struktur dan fungsi tertentu, serta merupakan sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa:

Organisasi: Sekolah merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Sekolah memiliki struktur yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya.

Struktur organisas: Struktur organisasi sekolah adalah pengaturan dan pengkoordinasian berbagai fungsi dan kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Struktur organisasi sekolah penting untuk membagi tugas dan tanggung jawab sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. 

Sistem: Pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari elemen- elemen atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait secara fungsional, sehingga merupakan satu kesatuan yang terpadu. 

.

Referensi

Dokumen terkait

Istilah pembelajran merupakan padanan darikata inggris instruction yang berarti proses membuat orang belajar dengan tujuan untuk membantu orang belajar,

Dalam kehidupan sehari – harinya pasien skizofrenia tidak mungkin untuk hidup sendiri karena pada dasarnya setiap manusia merupakan.. makhluk sosial yang

Manusia selalu membutuhkan orang lain disekitarnya, walaupun hanya untuk sekedar melakukan obrolan basa-basi karena manusia adalah makhluk sosial dan dari dalam interaksi

Manusia dilahirkan untuk hidup bermasyarakat sehingga manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Tujuan bermasyarakat adalah untuk saling mengisi dan mengenal dengan

Sebagai makhluk sosial, tentuanya manusia akan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya untuk memenuhi segala kebutuhannya agar bisa bertahan hidup.

Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan  interaksi  dengan manusia yang lain... Sebesar

Konsekuensi dari manusia sebagai makhluk pekerja adalah berusaha untuk mencari pekerjaan, sebab dengan bekerja orang dapat mempertahankan hidup.. Pandangan masyarakat tentang

Ibnu Khaldun : Baduy VS Kota  Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk mempertahankan hidupya  Kehidupan dengan masyarakat dan organisasi sosial