• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISET OPERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RISET OPERASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RISET OPERASI II

SUTRISNO, ST. MT.

(2)

Riset operasi atau sains manajemen merupakan aplikasi dari pendekatan multidisiplin atau ilmiah yang mengkonsentrasikan penyelesaian masalah- masalah manajerial dalam rangka membantu manajer untuk mengambil keputusan yang baik.

(3)

Pendekatan Operation Research yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah:

1. Formulasikan model.

2. Buat model matematis yang merupakan representasi dari sistem yang dikaji.

3. Cari solusi (pemecahan masalah) dari model tersebut.

4. Uji model dan solusi yang diperoleh.

5. Buat sistem kontrol pada solusi untuk

mengatasi perubahan yang terjadi pada sistem.

6. Implementasikan solusi tersebut.

(4)

POKOK BAHASAN

1. Dasar-dasar Pemodelan

2. Pemrograman Linier dan Integer*

3. Pengambilan Keputusan Multikriteria

4. Pemrograman yang bersifat probabilistik dan stokhastik

5. Pemrograman Dinamis

6. Pengambilan Keputusan menghadapi resiko dan ketidakpastian (uncertainty)

7. Pemrograman Non Linier

(5)

SUB POKOK BAHASAN

1. Sistem Permodelan

2. Program Linier*

3. Solusi Grafikal*

4. Metode Simplex*

5. Metode Simplex Big – M dan Dua Fase

6. Metode Revised Simplex

7. Metode Transportasi, Optimisasi Transportasi

8. Metode Assignment

(6)

9. Teori Dualitas, Dual Simplex*

10. Analisis Sensitivitas

11. Pemrograman Integer

12. Goal Programming

13. Analytical Hierarchy Process (AHP)

14. Analisis Markov

15. Rantai Markov Kontinu

16. Teori Antrian

(7)

18. Pemrograman Dinamis

19. Keputusan Menghadapi Resiko

20. Keputusan Menghadapi Ketidakpastian (uncertainty)

21. Teori Pertandingan (Game Theory)

22. Pohon Keputusan

23. Probabilitas Bayes

24. Pemrograman Non Linier

25. Forecasting

(8)

PROSES PERMODELAN RISET OPERASI

1. Jangan dibuat model yang kompleks bila untuk yang sederhana saja sudah

mencukupi. Yang penting model itu berguna.

2. Model harus diuji (validasi) sebelum diimplementasikan.

3. Model jangan terlalu dipercaya seakan-akan sudah real (sebenarnya).

(9)

CONTOH:

Sebuah perusahaan bermaksud menjadwal produksi yang berupa peralatan dapur yang membutuhkan dua sumber yakni pekerja dan bahan. Perusahaan tersebut

mempertimbangkan akan membuat tiga

macam model dan departemen teknik produksi perusahaan itu telah menyediakan data sebagai berikut :

(10)

MODEL

A B C

Pekerja (jam per unit)

14 6 12

Bahan (kg per unit)

8 8 10

Laba ($ per unit) 8 4 6

(11)

Suplai bahan mentah terbatas hingga 400 kg per hari. Tenaga kerja yang tersedia setiap hari adalah 300 jam. Buatlah formulasi model program linier untuk menghitung laju produksi harian dari berbagai model tersebut sehingga total laba dapat dimaksimumkan.

(12)

FORMULASI

Langkah 1:

Kenali atau cari variabel keputusan XA - Produksi harian model A

XB - Produksi harian model B XC - Produksi harian model C

(13)

Langkah 2:

Menentukan kendala (constraint)

Dalam masalah ini, kendalanya adalah keterbatasan persediaan dua sumber daya yakni pekerja dan bahan. Model A membutuhkan 14 jam kerja per unit dan besar produksi adalah XA. Jadi, jam kerja yang dibutuhkan model A adalah 14XA jam, model B adalah 6XB dan model C adalah 12XC, jam kerja tidak boleh lebih dari 300 jam, sehingga kendala pekerja adalah :

14XA + 6XB + 12XC ≤ 300

(14)

Dengan cara yang sama, kebutuhan bahan baku adalah 8XA kg untuk model A, 8XB kg untuk model B dan 10XC kg untuk model C, sehingga kendala bahan baku adalah :

8XA + 8XB + 10XC ≤ 400

(15)

Langkah 3 :

Fungsi Objektif:

Z = 8XA + 4XB + 6XC

(16)

MODEL PROGRAM LINIER

Carilah harga XA, XB, dan XC yang akan memaksimumkan

Z = 8XA + 4XB + 6XC Dengan kendala :

14XA + 6XB + 12XC ≤ 300 8XA + 8XB + 10XC ≤ 400 XA, XB, XC ≥ 0

(17)

Contoh :

Referensi

Dokumen terkait

33 Based on table 6 on Multiple Correlation Coefficient Testing Explaining the magnitude of the correlation R at Adjusted R Square of 0.864 shows a strong bond between the independent

Readiness of Education Personnel Figure 2 shows that the SD/MI education staff in the group of teachers or teaching staff have readiness in behavioral aspects that are supported by