• Tidak ada hasil yang ditemukan

rpp biologi xii linda putri cahyani - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "rpp biologi xii linda putri cahyani - Spada UNS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WONOGIRI

Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/II

Materi Pokok : Hereditas pada Manusia Alokasi Waktu : 1 X 30 menit

A. Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

KD 3.7 Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia

3.7.1 Mengidentifikasi sifat dan ciri fisik yang diturunkan pada manusia

3.7.2 Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi adanya

pewarisan sifat

3.7.3 Menjelaskan pola pewarisan sifat jenis kelamin pada manusia

3.7.4 Menghitung kemungkinan pemunculan jenis kelamin

3.7.5 Mengidentifikasi ciri dan kelainan berdasarkan peta silsilah keluarga 3.7.6 Mengidentifikasi kelainan pada

manusia yang dibawa autosom dan yang terpaut kromosom kelamin.

3.7.7 Mengidentifikasi macam-macam golongan darah sistem ABO pada manusia

3.7.8 Menjelaskan macam genotipe dan fenotipe gol darah ABO

3.7.9 Menjelaskan pola pewarisan golongan darah pada manusia 3.7.10 Menjelaskan pola pewarisan

berbagai penyakit menurun pada manusia

KI 4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

4.7.1 Menyajikan data hasil kegiatan pola pewarisan golongan darah

(2)

peran protista dalam kehidupan

sistem ABO

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan proses belajar mengajar dengan menggali informasi melalui berbagai fakta, diskusi dan mengomunikasikan, siswa dapat :

3.7.1 Siswa dapat mengidentifikasi sifat dan ciri fisik yang diturunkan pada manusia dengan benar melalui pengamatan gambar

3.7.2 Siswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya pewarisan sifat dengan benar melalui diskusi

3.7.3 Siswa dapat menjelaskan pola pewarisan sifat jenis kelamin pada manusia dengan benar melalui presentasi

3.7.4 Siswa dapat menghitung kemungkinan pemunculan jenis kelamin dengan benar melalui diskusi

3.7.5 Siswa dapat mengidentifikasi ciri dan kelainan berdasarkan peta silsilah keluarga dengan benar melalui presentasi

3.7.6 Siswa dapat mengidentifikasi kelainan pada manusia yang dibawa autosom dan yang terpaut kromosom kelamin dengan benar melalui diskusi

3.7.7 Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam golongan darah sistem ABO pada manusia dengan benar melalui diskusi

3.7.8 Siswa dapat menjelaskan macam genotipe dan fenotipe gol darah ABO dengan benar melalui diskusi

3.7.9 Siswa dapat menjelaskan pola pewarisan golongan darah pada manusia dengan benar melalui diskusi

3.7.10 Siswa dapat menjelaskan pola pewarisan berbagai penyakit menurun pada manusia dengan benar melalui diskusi

4.7.1 Siswa dapat menyajikan data hasil kegiatan pola pewarisan golongan darah sistem ABO melalui pembuatan peta silsilah

C. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik pada manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel-alel yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom tubuh (autosom) dan hormon kelamin.

2. Materi Konsep

 Semua sifat pada diri manusia didapatkan dari kedua orangtuanya, meliputi sifat fisik, fisiologi dan psikologi (kejiwaan).

(3)

 Variasi sifat – sifat pada diri manusia dikendalikan oleh gen-gen yang bersifat dominan atau resesif.

 Genetika manusia dipelajari melalui pedigree, karakter pada anak kembar, dan hewan penelitian. Dengan menggunakan pedigree , perkawinan dapat diatur untuk memperbaiki mutu genetik keluarga.

 Penentuan jenis kelamin pada manusia berdasarkan tipe XY

 Gonosom Y merupakan penentu laki-laki.

 Sistem penggolongan darah berdasarkan keberadaan antigen tertentu dalam darah, yaitu sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O), sistem MN (golongan darah M, N, dan MN), dan sistem rhesus (Rh + DAN Rh -).

 Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel yang tertaut pada kromosom tubuh (autosom), alel yang tertaut pada kromosom kelamin X atau Y, dan hormon kelamin.

3. Materi Prosedural

 Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak D. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Discovery Learning

3. Metode Pembelajaran : diskusi, tanya jawab, observasi dan penugasan E. Media Pembelajaran

 Gambar contoh hereditas pada manusia

 Worksheet atau lembar kerja (siswa)

 Lembar penilaian

 Papan tulis

 Spidol F. Sumber Belajar

Campbell, Neil A., Jane B. Reece, dan Lawrence G.Mitchell. 2010. Biology Edisi Kedelapan Jilid I. Benjamin Cummings : California.

Nurhayati, Nunung., Azmi, Syaiful dan Suryati, Teti. 2014. Biologi. Yrama Widya:

Bandung.

Internet

(4)

G. Langkah Pembelajaran

No Tahap Sintaks Kegiatan Guru KegiatanSiswa Waktu

(menit) 1 Kegiatan

Awal

Apersepsi dan motivasi

1. Guru memasuki ruang kelas, mengucap salam,berdoa dan mengabsen siswa 2. Guru menanyakan

materi sebelumnya

3. Guru menanyakan,

“Apakah ada diantara kalian yang dapat menggulung lidah?”

“Lalu bagaimana dengan golongan darah kalian?”

4. Guru menanyakan

kepada siswa,

“Bagaimana hal

tersebut bisa terjadi?”

5. Guru membimbing

siswa untuk

menentukan topik pembelajaran.

6. Guru membimbing

siswa untuk

menentukan tujuan pembelajaran

1. Siswa menjawab salam guru, berdoa dan menyatakan kehadiran saat diabsen 2. Siswa menjawab materinya yaitu hereditas pada makhluk hidup

3. Guru menjawab

pertanyaan dari guru,

“Ada bu, tetapi ada juga yang tidak bisa menggulung lidah”

“Golongan darah berbeda-beda bu. Ada yang A, B AB, dan O”

4. Siswa menjawab pertanyaan dari guru,

“Karena adanya hereditas (pewarisan sifat) bu”

5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru,

“Hereditas (pewarisan sifat) pada Manusia”

6. Siswa menyimpulkan tujuan pembelajaran

3

2. Kegiatan inti

Orientation 1. Guru memberikan contoh berupa gambar terkait pewarisan sifat dari orang tua

1. Siswa mengamati

gambar yang

diberikan oleh guru

3

(5)

kemudian meminta siswa untuk mengamati 2. Guru membimbing

siswa untuk membuat rumusan masalah, “Jadi apa yang ingin kalian ketahui setelah melihat gambar tersebut?”

2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru, a. Apakah yang

dimaksud dengan hereditas?

b. Bagaimana sifat orang tua dapat diwariskan kepada keturunannya?

c. Apa saja sifat

yang dapat

diwariskan oleh orang tua kepada keturunannya?

d. Apakah ada

kelainan/ penyakit yang disebabkan karena pewarisan sifat?

Hypotesis Generation

1. Guru meminta siswa satu persatu untuk menjawab pertanyaan/

rumusan masalah

1. Siswa maju satu persatu untuk menjawab

pertanyaan/ rumusan masalah

a. Pewarisan sifat b. Sifat orang tua

dapat diwariskan kepada keturunan karena adanya gen

c. Rambut dan golongan darah d. Terdapat penyakit

yang disebabkan karena pewarisan sifat, misalnya hemofilia

2

(6)

Hypotesis testing

1. Guru membentuk kelas menjadi 2 kelompok 2. Guru mengarahkan

setiap kelompok untuk

berdiskusi dan

mengidentifikasi

tentang rumusan masalah yang sudah dirumuskan

3. Guru membimbing siswa menguji hipotesis melalui pengamatan dengan gambar yang disediakan serta referensi menggunakan buku atau internet 4. Guru meminta siswa

untuk menuliskan hasil diskusi pada LKS yang disediakan

1. Siswa membentuk menjadi 2 kelompok 2. Siswa mendengarkan

pengarahan guru.dan diskusi dengan kelompok

3. Siswa berdiskusi dengan siswa lain berdasarkan hasil pengamatan gambar dan hasil membaca referensi dari buku atau internet

4. Siswa menuliskan hasil pengamatan pada LKS yang disediakan

10

Conclusion 1. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 2. Guru mempersilahkan

kelompok lain untuk bertanya/ menyanggah.

1. Setiap kelompok membacakan hasil diskusi

2. Siswa bertanya kepada kelompok

yang sedang

presentasi

5

Regulation 1. Guru mengkonfirmasi hasil diskusi serta membimbing siswa mengoreksi hasil hipotesis

2. Guru memberi

penghargaan bagi siswa atas jawaban yang tepat berupa tepuk tangan dan pemberian poin

1. Siswa mendapat konfirmasi hasil

diskusi serta

mengoreksi hasil hipotesis kemudian menuliskannya pada LKS

2. Siswa mendapat penghargaan dari guru atas jawaban yang tepat

5

(7)

plus

3. Guru membimbing

siswa menarik

kesimpulan

4. Guru memberikan soal post test

3. Siswa menarik kesimpulan

4. Siswa mengerjakan soal post test

3. Kegiatan penutup

Penutup 1. Guru memberikan penugasan untuk pertemuan minggu selanjutnya yaitu membuat peta silsilah golongan darah dalam keluarga

2. Guru menutup

pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup

1. Siswa mendengarkan penugasan yang diberikan oleh guru

2. Siswa menjawab salam penutup dari guru

2

H. Penilaian Hasil Belajar Jenis/aspek

penilaian

Teknik penilaian Bentuk instrumen Waktu penilaian

Instrumen/

pedoman penilaian Pengetahuan Tes tertulis Pertanyaan tes tertulis

berbentuk essay, skala penilaian yang disertai rubrik penilaian

Dilakukan setelah pembelajaran selesai

Terlampir

Keterampilan Presentasi Skala penilaian yang disertai rubrik penilaian

Saat

pembelajaran berlangsung

Terlampir

I. LAMPIRAN

1. Perangkat penilaian

(8)

2. Pengembangan materi ajar 3. LKS

(9)

Lampiran Perangkat Penilaian a. Penilaian pengatahuan

Kisi-Kisi Soal

No. Kompetensi dasar Indikator Level Bentuk

soal

Nomor soal 1 3.7 Menganalisis pola-pola

hereditas pada manusia

Disajikan dalam bentuk pertanyaan, peserta didik dapat menjelaskan pengertian hereditas pada manusia

C2 Essay 1

2 Disajikan dalam

bentuk pertanyaan, peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pewarisan sifat

C2 Essay 2

3 Disajikan dalam

bentuk pertanyaan, peserta didik dapat menyebutkan sifat yang dapat diwariskan kepada keturunannya

C1 Essay 3

4 Disajikan dalam

bentuk pertanyaan, peserta didik dapat menjelaskan kelainan yang disebabkan karena adanya pewarisan sifat

C1 Essay 4

(10)

Soal dan Jawaban :

No. Soal Jawab

1 Apakah yang dimaksud dengan hereditas pada manusia?

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak).

2 Bagaimana bisa sifat orang tua dapat diwariskan kepada keturunannya?

Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen.

Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.

3 Apa saja sifat dari orang tua yang dapat diwariskan kepada keturunannya?

Kemampuan menggulung lidah, lesung pipi, ibu jari dapat dibengkokkan, rambut, tapak kaki, cuping telinga, warna iris mata, dan golongan darah

4 Jelaskan penyakit/ kelainan yang disebabkan karena adanya pewarisan sifat?

- Albino adalah penyakit menurun dimana pada kulit manusia tidak mempunyai pigmen pewarna kulit.

- Brachydactily mempunyai jari-jari yang pendek karena tulang palanges (ruas jari) pendek. Hal ini disebabkan oleh gen dominant (B).

- Polidactily merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan dan kaki. Kelainan ini diwariskan oleh gen autosom dominan P,

- Thalasemia adalah kelainan genetik yang

disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin. Hal ini dapat terjadi karena gangguan salah satu rantai globin.

- Dentinogenesis Imperfecta adalah kelainan pada gigi manusia yang menyebabkan tulang gigi (dentin) berwarna seperti air susu. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan Dt, sedangkan keadaan normal diatur oleh gen dt.

Rubrik Penilaian :

No. Soal Kriteria Nilai

1 Pengetian masuk akal, tepat, dan terstruktur.

4

Pengertian kurang tepat, 3

(11)

namun terstruktur.

Pengetian masuk akal namun kurang terstruktur

2 Pengertian terstruktur namun

tidak tepat.

1 2 Alasan masuk akal, tepat, dan

terstruktur.

4 Alasan kurang tepat, namun

terstruktur.

3 Alasan masuk akal namun

kurang terstruktur

2 Alasan terstruktur namun

tidak tepat.

1

3 Menyebutkan 4 jawaban

benar

4 Menyebutkan 3 jawaban

benar

3 Menyebutkan 2 jawaban

benar

2 Menyebutkan 1 jawaban

benar

1

4 Menjelaskan 4 jawaban benar 4

Menjelaskan 3 jawaban benar 3

Menjelaskan 2 jawaban benar 2

Menjelaskan 1 jawaban benar 1

b. Penilaian keterampilan Presentasi

Lembar penilaian

No. Nama

siswa

Sistematika Presentasi

Pengunaan Bahasa

Ketepatan Intonasi dan Kejelasan Artikulasi

Kemampuan mempertahankan argumentasi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Nilai Pengetahuan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100 = 100

(12)

Keterangan : 4 = Sangat Baik 3 = Baik

2 = cukup 1 = kurang Rubrik Penilaian Presentasi

No Aspek Yang

Dinilai

Kriteria Skor

1 Sistematika Presentasi

Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis

4 Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis

3 Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak sistematis

2 Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak sistematis

1 2 Pengunaan Bahasa Bahasa yang digunakan sangat

mudah dipahami

4 Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami

3

Bahasa Yang digunakan agak sulit dipahami

2 Bahasa Yang digunakan sangat sulit dipahami

1 3 Ketepatan Intonasi

dan Kejelasan Artikulasi

Penyampaian materi disajikan denga intonasi yang tepat dan artikulasi /lafal yang jelas

4

Penyampaian materi disajikan denga 3

(13)

intonasi yang agak tepat dan artikulasi /lafal yang agak jelas Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang tepat dan artikulasi / lafal yang kurang jelas

2

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak tepat dan artikulasi / lafal yang tidak jelas

1

4 Kemampuan

mempertahankan argumentasi

Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana

4

Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik

3

Kurang mampu mempertahankan

dan menanggapi

pertanyaan/sanggahan dengan baik 2

Tidak mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana

1

Cara penilian : Nilai total : Skor yang diperoleh

Skor maksimal x100 = 100

Lampiran Pengembangan Materi Ajar Hereditas pada Manusia

Dalam mempelajari genetika manusia biasanya digunakan cara-cara lain, antara lain : 1. Pedigree (peta silsilah) ialah catatan asal usul suatu sifat dari nenek moyang hingga

anak cucu selama beberapa generasi berturut-turut.

2. Meneliti genetika pada hewanyang mungkin mempunyai sifat atau karakter yang dapat diterapkan pada manusia

(14)

3. Mempelajari penurunan sifat pada anak kembar. Pada anak kembar sering ditemukan adanya persamaan sifat sehingga dapat dipelajari peristiwa penurunannya.

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika.Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.

KROMOSOM

Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).

Jumlah kromosom (Sumber: hisham.id)

 Kromosom Tubuh

Kromosom tubuh berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tubuh suatu organisme.Kromosom tubuh dilambangkan dengan A yang berasal dari kata autosom yang terdiri dari 22 pasang atau berjumlah 44 buah. Autosom terletak pada sel tubuh dan berpasangan sehingga disebut kromosom diploid (ditulis dengan 2n).

(15)

 Kromosom Kelamin

Kromosom kelamin (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin suatu organisme.Gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah, gonosom pada laki-laki dilambangkan dengan XY dan pada perempuan dilambangkan dengan XX. Gonosom terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan sehingga disebut kromosom haploid (ditulis dengan n).

GEN

Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. Genotipe setiap makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup tersebut. Pada dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat.

Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat. Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya.

Ilustrasi gen (Sumber: hisham.id)

Pada umumnya, suatu gen dinyatakan dengan simbol huruf. Huruf kapital menyatakan gen yang bersifat dominan, misalnya M (merah), sedangkan huruf kecil menyatakan gen bersifat resesif, misalnya m (putih). Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm.

Gen yang sama jenisnya seperti MM atau mm disebut homozigot, sedangkan gen yang berbeda jenisnya seperti Mm disebut heterozigot. Jika gen dominan bersama-sama dengan gen resesif, sifat yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen dominan dan sifat yang dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul. Sebagai contoh, sifat pendek dominan tehadap sifat tinggi. Jika gen untuk pendek muncul bersama-sama dengan gen untuk tinggi, sifat pendeklah yang akan muncul pada keturunanya.

(16)

Hemofilia seringkali disebut dengan “The Royal Diseases” atau penyakit kerajaan.Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837 – 1901) adalah seorang pembawa sifat/carrier hemofilia. Anaknya yang ke delapan, Leopold adalah seorang hemofilia dan sering mengalami perdarahan. Keadaan ini di beritakan pada British Medical Journal pada tahun 1868. Leopold meninggal dunia akibat perdarahan otak pada saat ia berumur 31 tahun.

Salah seorang anak perempuannya, Alice, ternyata adalah carrier hemofilia dan anak laki- laki dari Alice, Viscount Trematon, juga meninggal akibat perdarahan otak pada tahun 1928.

Gambar 5.1 Peta Silsilah keturunan Ratu Inggris, Ratu Victoria (pembawa sifat/carrier hemofilia.)

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin pada manusia dikendalikan oleh sepasang kromosom seks, yaitu kromosom XX untuk perempuan dan kromosom XY untuk laki-laki. Berdasarkan susunan tersebut, kromosom perempuan bersifat homogametic, sedangkan susunan kromosom seks laki-laki bersifat heterogametic. Bila terjadi pembelahan meiosis, maka seorang perempuan hanya akan menghasilkan satu macam sel gamet yaitu X, sedangkan laki-laki akan menghasilkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y.

Perhatikan skema berikut ini

(17)

Dari skema tersebut nampak jelas bahwa yang menentukan jenis kelamin anak adalah ayah, sebab ibu hanya menghasilkan satu macam kromosom seks, sedangkan ayah menghasilkan dua macam kromosom seks. Seorang ibu akan memberikan jenis kromosom seks yang sama baik kepada anak laki-laki maupun anak perempuan, sedangkan ayah akan memberikan kromosom X kepada anak perempuan dan kromosom Y kepada anak laki- laki.

2. Cacat dan Penyakit Menurun

Penyakit menurun (cacat yang diwariskan) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. tidak dapat menular

b. tidak dapat disembuhkan c. dapat dihindarkan

d. umumnya dikendalikan oleh gen resesif

Karena penyakit menurun umumnya bersifat resesif, maka hanya muncul pada orang yang homozigot resesif, sedangkan orang yang heterozigot bersifat normal carrier (pembawa sifat). Cacat atau penyakit menurun pada manusia ada yang diwariskan melalui autosom dan ada pula yang diwariskan melalui kromosom seks (seks linkage= terpaut seks).

Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tidak Terpaut Seks (terpaut pada autosom) 1. Albino (albinisme/bule)

Albino adalah penyakit menurun dimana pada kulit manusia tidak mempunyai pigmen pewarna kulit. Kata itu berasal dari bahasa Yunani “albus, yang berarti putih” Seseorang yang albino mempunyai mata berwarna merah jambu, dan ini disebabkan karena darah yang merah tampak mengalir di retina mata. Mata Albino sangant peka terhadap cahaya.

Jadi orang albino yang demikian selalu menjaga agar kelopak matanya setengah tertutup dengan selalu berkedip. Rambut albino putih di seluruh tubuhnya. Bahkan jaringan didalam tubuhnya seperti otak dan syaraf tulang belakang berwarna putih.

Sifat albino dibawa factor resesif yang terdapat dalam kromosom tubuh (autosom). Sifat albino dapat muncul pada anak yang bapak dan ibunya normal heterozigot atau salah satu orang tuanya albino sedangkan yang lainnya heterozigot.

Lebih jelasnya mengenai penurunan sifat cacat albino, perhatikan contoh soal berikut.

Gen A adalah gen yang mengatur pigmentasi kulit. Adapun gen a merupakan alelnya, yakni gen yang tidak menyebabkan pigmentasi kulit. Jika seseorang albino menikah dengan orang normal homozigot, bagaimanakah keturunannya? Lalu, jika keturunannya tersebut menikah dengan orang albino maka bagaimana keturunan selanjutnya?

Jawab:

(18)

2. Gangguan Mental

Yang termasuk gangguan mental adalah debil, imbisil, idiot. Sifat menurun dikendalikan oleh gen resesif tidak terpaut seks. Orang yang mengalami gangguan mental antara lain mempunyai ciri :

– menunjukkan gejala kebodohan – reaksi refleknya lamban

– rambut dan kulit kekurangan pigmen – umumnya tidak berumur panjang – jarang mempunyai keturunan

– bila urinnya diberi larutan ferioksida 5% akan menghasilkan warna hijau kebiruan.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam urinenya terdapat senyawa derifat fenilketouria (FKU) 3. Brachydactily (jari pendek)

Penderita Brachydactily mempunyai jari-jari yang pendek karena tulang palanges (ruas jari) pendek. Hal ini disebabkan oleh gen dominant (B). Apabila gen-gen ini berada dalam keadaan homozigot dominant (BB) akan menyebabkan kematian (letal), dalam keadaan heterozigot (Bb) menderita Brachydactily, sedangkan dalam keadaan homozigot resesif (bb) adalah normal.

4. Polidactily

Polidactily merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan dan kaki.

Kelainan/cacat ini bersifat menurun. Kelainan ini diwariskan oleh gen autosom dominan P, sedangkan gen p mwariskan sifat normal. Orang normal memiliki genotip pp, sedangkan penyandang polidaktily genotipnya PP atau Pp.

5. Thalasemia

(19)

Thalasemia adalah kelainan genetik yang disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin. Hal ini dapat terjadi karena gangguan salah satu rantai globin.

Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen menjadi rendah sehingga menyebabkan anemia. Thalasemia dapat dibedakan menjadi thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia mayor (ThTh) biasanya menyebabkan kematian, sedangkan thalasemia minor (Thth) tidak terlalu parah.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh persilangan individu Thalasemia berikut.

6. Dentinogenesis Imperfecta

Dentinogenesis Imperfecta adalah kelainan pada gigi manusia yang menyebabkan tulang gigi (dentin) berwarna seperti air susu. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan Dt, sedangkan keadaan normal diatur oleh gen dt. Contoh persilangannya adalah sebagai berikut.

Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tertaut Seks (Sex linkage)

Tautan seks terjadi pada kromosom seks (gonosom), baik pada kromosom X maupun kromosom Y. Beberapa contoh peristiwa tautan seks yang terjadi pada manusia adalah buta warna dan hemofilia. Peristiwa tautan ini terjadi pada kromosom X. Adapun peristiwa tautan seks yang terjadi pada kromosom Y, contohnya hystrixgravier, yaitu pertumbuhan rambut kasar seperti landak (hg), hypertrichosis yaitu pertumbuhan bulu panjang pada telinga (ht), dan webbedtoes yaitu adanya selaput pada jari (Wb).

a. Buta warna

Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau. Penyakit keturunan ini disebabkan oleh gen resesif cb (color blind). Gen buta warna terpaut pada kromosom X Sebagaimana penderita hemofilia, pada penderita buta warna juga memiliki genotip yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Genotip buta warna dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Genotip wanita buta warna:

(20)

XXcb = heterozigot = normal carrier = pembawa sifat XcbXcb = homozigot resesif = penderita buta warna 2) Genotip laki-laki buta warna:

XcbY = laki-laki buta warna

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal persilangan terkait penurunan penyakit buta warna berikut.

Seorang laki-laki penderita buta warna (cb) merah dan hijau beristrikan wanita norma, tetapi pembawa sifat buta warna (carrier). Tentukan persentase anak yang mungkin lahir.

Jawab:

Jadi, kemungkinan anaknya 50% normal (terdiri dari 25% wanita normal dan 25 % laki-laki normal) dan 50% anak menderita buta warna (terdiri dari 25% wanita buta warna dan 25 % laki-laki buta warna).

b. Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku. Penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 menit hingga 2 jam. Hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X. Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.

Penderita hemofilia memiliki genotip yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Genotip hemofilia dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Genotip wanita hemofilia:

HH = XHXH = homozigot dominan = normal

Hh = XHXh = heterozigot = normal carrier = pembawa sifat hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia 2) Genotip laki-laki hemofilia:

XHY = laki-laki normal XhY = laki-laki hemofilia

Untuk memperjelas, berikut ini contoh soal mengenai persilangan yang melibatkan gen

(21)

hemofilia yang tertaut kromosom seks X.

Seorang wanita carrier hemofilia bersuamikan laki-laki normal. Tentukan persentase anak- anak yang mungkin lahir.

Jawab:

Jadi, kemungkinan anaknya 75% normal (terdiri dari 25% wanita normal, 25% wanita normal carrier, dan 25 % laki-laki normal) dan 25% menderita hemofilia (pada anak laki- laki).

Contoh :

jika terdapat 10.000 degan rasio laki laki dan perempuan sama.Terdapat 8%penduduk laki- laki mendarita buta warna berapa jumlah penduduk wanita normal tetapi membawa sifat buta warna ?

misal :

Xcb = q , X = p Xcb = q = 0,08 (p + q)2 = 1 p + q = 1

p = 1 – 0,08 = 0,92

jumlah penduduk wanita normal carier ( Xcb X ) = 2pq = 2 . 0,92 . 0,08 . 5000n= 736 orang (wanita)

5000 itu jumlah penduduk wanita, karena rasionya dg laki” sama jadi 10.000 bagi 2

(22)

Lampiran LKS Hereditas Pada Manusia Kelompok :

Anggota :

No Jawaban

(23)

.

1 Pengertian hereditas

2 Alasan bisa terjadi pewarisan sifat

3 Sifat dari orang tua yang dapat diwariskan kepada keturunannya

4 Penyakit/ kelainan yang disebabkan karena adanya pewarisan sifat

Gambar

gambar yang
Gambar 5.1 Peta Silsilah keturunan  Ratu Inggris, Ratu Victoria (pembawa sifat/carrier hemofilia.)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit sistem peredaran darah pada

4.3.1.1 Setelah melakukan diskusi kelompok melalui WAG, peserta didik dapat menyajikan minimal 3 informasi tentang peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di

Setelah melihat video, berdiskusi dan menggali informasi dari tayangan slide PPT siswa dapat menyebutkan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari dengan benar 3..

Setelah melaksanakan diskusi kelas, siswa dapat menyebutkan informasi yang terdapat pada teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara tulis dengan menggunakan kata baku

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa dapat

 Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai informasi yang sudah di dapat dari berbagai sumber mengenai tahap- tahap pada proses transkripsi dan translasi dan ditulis

Setelah menggali informasi di media PPT Keragaman Suku Bangsa, siswa dapat Menuliskan hasil identifikasi keragaman suku di Indonesia dalam bentuk tabel dengan

Setelah diskusi, menggali informasi dari internet dan membaca membaca buku pedoman reparasi siswa dapat menerapkan cara perawatan system pelumasan..