• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

N/A
N/A
Sani Porajow

Academic year: 2024

Membagikan " RPP Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK NEGERI 1 TOMOHON

TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas/ Semester XII TKR / Ganjil

Alokasi Waktu 16 JP

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat

mendiagnosis kerusakan sistem kelistrikan dan kelistrikan tambahan 2. Siswa dapat

memperbaiki sistem kelistrikan dan kelistrikan tambahan

KD 3 KD 4

3.12. Mendiagnosis Kerusakan system kelistrikan dan kelengkapan tambahan

4.12. Memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

IPK 3 IPK 4

3.12.1. Memahami jadual kerusakan kelistrikan dan kelengkapan tambahan kendaraan ringan secara berkala.

3.12.2. Memahami komponen komponen kelistrikan dan kelengkapan tambahan-nya 3.12.3. Menjelaskan fungsi kelistrikan dan kelengkapan tambahan kendaraan ringan, 3.12.4. Memahami cara pemeriksaan kerusakan kelistrikan dan kelengkapan tambahan kendaraaaan ringan.

4.12.1. Mereparasi secara berkala sistem kelistrikan dan

kelengkapannya

4.12.2. Memeriksa, menyetel serta memperbaiki kerusakan kelistrikan kendaraan ringan dan kelengkapan- nya.

Materi Pelajaran Sistem kelistrikan mobil Model Saintifik

Deskripsi

Peserta didik dapat mendiagnosis dan memperbaiki sistem kelistrikan dan kelistrikan tambahan

Langkah Pembelajaran Mengamati

- Mengamati kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan - Mengamati cara memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan Menanya

- Merumuskan tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

- Merumuskan tentang masalah sehari-hari yang berkaitan cara memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

Mengumpulkan Informasi

- Mengumpulkan informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

- Mengumpulkan informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan cara memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

Menalar/Mengasosiasi

- Menganalisis kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

- Menganalisis cara cara memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

- Mengevaluasi hasil memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan Mengomunikasikan

- Mempresentasikan hasil analisis kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

- Mempresentasikan hasil analisis penerapan cara memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan

Alat, Bahan, Media Sumber : Buku PKKR, Buku Paket, Internet Alat : laptop, LCD

Penilaian : - Pengetahuan - Ketrampilan

Lampiran

Mengetahui Kepala Sekolah

Dra. Ainun Mohammad Saleh NIP. 19650122 200012 2 003

Tomohon, Juli 2023 Guru Mata Pelajaran

O. Sani Porajow, S.Pd

NIP. 19761027 200902 1 002

(2)

Lampiran

Materi Pembelajaran

Perbaikan sistem kelistrikan dan Sistem Kelistrikan Tambahan

 Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:

1. Untuk melihat (pengemudi) 2. Yang terlihat orang lain

 Yang terlihat pada siang hari

 Yang terlihat pada malam hari Macam-macam Lampu Pijar Terdiri dari :

 Lampu pijar biasa

 Lampu pijar halogen Lampu Kepala

 Lampu kepala pijar

 Lampu kepala dengan sealed beam

 Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar

 Kaca bias : cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi beberapa fokus baru, yang menyebarkan sinar supaya penerangan di atas jalan lebih sempurna.

 Aturan Sinar Lampu Kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu pengemudi lawan arah

 Proyeksi sinar pada jalan raya dan papan penyetel

 lampu kabut

 Lampu dekat simetris

 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Europa

 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Europa

 Konstruksi sendok (tundung) lampu pijar asimetris

 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Amerika

 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Amerika

 Lampu tanda belok berfungsi untuk :

 Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan membelok

 Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada jalur yang berbeda Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan

 Lampu tanda belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan permenit, sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira sama,supaya lampu lampu tanda belok diperlukan suatu alat yang dinamakan PENGEDIP (Flesher)

 Macam-macam pengedip

 Model bimetal

 Model kawat panas

 Kondensator y Transistor

 Sirkuit integritas

 Setiap pengedip mempunyai 2 atau 3 terminal penghubung kabel-kabel rangkaian, dengan kode-kode seperti dibawah ini

 Terminal 49 A; L : Ke saklar lampu tanda belok

 Terminal 49; B; X : Ke kunci kontak (terminal 15)

 Terminal 31 : Ke massa

 Terminal C : Ke lampu kontrol

 Keuntungan dan kerugian flasher bimetal adalah:

Keuntungan:

 Bentuk lebih sederhana

 harga lebih murah Kerugian:

 Sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan tegangan

 Kelebihan beban akan mempercepat kedipan lampu Keuntungan pengedip elektronika :

 Tidak terpengaruh oleh kenaikan dan penurunan tegangan

 Cepat memberi informasi pada pengemudi bila salah satu lampu tanda belok mati Kerugian :

 Bisa rusak bila ada tegangan/ jarum induksi.

 Klakson berfungsi untuk : memberi tanda/isyarat dengan bunyi. Sedangkan bunyi itu timbul karena adanya getaran. Agar klakson dapat didengar dengan baik dan sesuai dengan peraturan, maka klakson harus mempunyai frekuensi getaran antara 1800 – 3550 Hz.

 Relai berfungsi untuk memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada rangkaian listrik

 Konstruksi dasar terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus.

 Kontak pemutus dibuka dan ditutup oleh magnet listrik dan pegas.

(3)

 Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kendaraan kita sedang melakukan pengereman.

 Sakelar lampu rem ada 2 macam

 Sakelar mekanis dipasang pada pedal rem, sakelar menghubung bila pedal rem ditekan

 Sakelar hidraulis dipasang pada silinder utama, sakelar menghubung pada saat tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5 – 1,5 bar

 Penghapus / Pembersih Kaca berfungsi untuk : membersihkan kaca mobil dari air dan kotoran yang menempel pada kaca depan, belakang atau kaca lampu kepala

 Penghapus kaca depan terdiri dari:

 motor listrik DC

 roda gigi transmisi

 mekanisme penggerak

 lengan penghapus kaca

 Sekring/fuse, fusible link dan circuit breaker , insulating kabel, clam kabel, dan konectoctor yang digunakan sebagai komponen-komponen yang melindungi sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

 Sekring ( fuse ) berfungsi untuk mengamankan rangkaian dan komponen kelistrikan jika arus berlebihan akibat hubungan singkat, sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen komponen lain dari kerusakan yang disebabkab oleh arus yang berlebihan.

 Peraturan umum dalam gambar listrik:

 Penghantar meliputi: Vertical, Horizontal, Rangkaian tertentu, Sejajar dan tebalnya sama.

 Sambungan:Yang tidak bisa dilepas dan yang bisa dilepas

 Garis:

 Rangkaian sederhana terdiri dari:

 Baterai

 Penghantar masuk

 Beban (lampu)

 Penghantar kembali

 Sakelar

 Rangkaian menggunakan sekering berfungsi untuk:

 Untuk mencegah hubungan singkat (sebagai pengaman)

 Untuk mengantisipasi adanya kenaikan tegangan yang terlalu tinggi. (jika menggunakan dinamo pengisian)

 Untuk merangkai lampu kota memerlukan komponen antara lain:

 Sakelar lampu kepala

 lampu kota

 Lampu panel (instrumen)

 Arus listrik akan mengalir pada rangkaian tertutup dari terminal baterai + ke rangkaian pemakai kemudian lewat massa kembali ke baterai

 Untuk kabel massa pergunakan kabel hitam

 Untuk kabel plus pergunakan kabel merah

 Pengabelan sederhana

 Pengabelan rangkaian lampu kota

 Pengabelan rangjaian lampu kepala

 Pengabelan rangkaian lampu rem

 Pengabelan lampu kepala dekat/jauh dan blit

 Pengabelan rangkaian lampu kepala menggunakan relai pemindah 2 langkah

 Rangkaian lampu tanda belok dan hazard

 Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 1 biji

 Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 2 biji

 Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan dioda

 Rangkaian hazard dan lampu tanda belok

 Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan flasher elektronik

 Klakson, Lampu Rem dan Lampu Mundur

 Rangkaian klakson sederhana

 Rangkaian 2 dua klakson

 Rangkaian 2 klakson dengan relai

 Rangkaian 3 klakson dengan relai

 Rangkaian lampu rem dan lampu kontrol rem tangan

 Rangkaian lampu mundur

 Bola lampu yang terbakar kacanya mudah pecah : Untuk mengganti, lindungi jari dengan lap.

 Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang membantu memeriksa :

 Lampu menyala atau tidak

 Terang cahaya lampu

 Kondisi kaca bias dan reflektor

 Frekuensi tanda belok

(4)

 Mengganti bola lampu

 Jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak putus, kontrol rangkaian listrik dengan cara menghubungkan lampu kontrol antara terminal plus dan tabung soket.

 Perhatikan : Jangan sampai terjadi hubungan singkat !

 Bersihkan soket yang berkarat dengan sikat. Supaya tidak terjadi hubungan singkat, sakelarnya harus “Off” terlebih dahulu !

 Penghapus kaca

 Kontrol kondisi karet dan kelonggaran pada engsel dan bantalan lengan penghapus !

 Nosel pembasuh

 Kontrol / stel arah semprotan nosel pembasuh ! Dengan jarum (kawat yang digerinda pada ujungnya)

 Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda kemudi) berfungsi untuk menyalakan:

 Lampu kota tingkat 1

 Lampu jauh/dekat, tingkat 2

 Lampu blit Ganti posisi jauh/dekat

 Lampu tanda belok

 Motor penghapus kaca

 Pembasuh/penyemprot air

 Macam-macam simbol lampu kontrol waktu Kunci kotak “ON”

 Lampu kontrol pengisian

 Lampu kontrol Tekanan oli

 Lampu kontrol Rem tangan & kerusakan rem kaki

 Lampu kontrol Pemanas mula (Diesel)

 Lampu kontrol Lampu jauh

 Lampu kontrol Tanda belok

 Lampu kontrol Pemanas kaca jendela belakang

 Lampu kontrol Kontrol pintu belakang

 Persyaratan penyetelan pada mobil

 Pemasangan lampu tidak boleh longgar atau terputar.

 Reflektor dan kaca bias harus bersih, tanpa kotoran, korosi dan air

 Ban tidak boleh kempis

 Sekering sudah aku ganti berulang – ulang tapi selalu putus kenapa bisa ya, apa penyebabnya?,Jika sekering putus berulangkali, itu menandakan adanya suatu masalah dalam rangkaian.

 Ada dua jenis sekering dilihat dari bentuknya yaitu type blade/pipih dan cartridge/tabung.

Langkah – langkah mengganti sekering.

 Matikan mesin

 Mencari kotak sekering

 Kotak sekering umumnya berbentuk segi empat yang diletakkan di bawah dashboard sebelah kanan

 Amati tutup kotak sekering pada tutup kotak sekering dilengkapi dengan denah lokasi masing – masing sekering dan kapasitas dari sekering.

 Pada kotak sekering juga di lengkapi dengan catut pelepas dan sekering cadangan.

 Lepas sekering yang akan diganti dengan menariknya menggunakan catut sekering.

 Jika tidak ditemukan catut gunakan tang lancip untuk melepas sekering.

 Periksa kondisi sekering.

 Pastikan kapasitas sekering yang dipakai.

 Pasang sekering baru dengan kapasitas yang sama dengan sekering yang diganti. Tekan pelan – pelan hingga sekering duduk dengan tepat pada slotnya

 Pasang tutup sekering.

 Langkah – langkah mengganti bola lampu kepala 1. Pastikan bola lampu yang akan diganti.

2. Matikan saklar lampu kepala.

3. Lepas soket lampu kepala dan buka karet pelindung serta lepas klip pengunci.

4. Keluarkan bohlam dari dudukannya dan siapkan bohlam baru.

5. Pasang bohlam halogen yang baru pastikan tepat pada dudukannya. Pasang kembali klip pengikat pada tempatnya.

6. Pasang karet pelindung pada dudukannya.

7. Pasang soket lampu kepala (pastikan menancap dengan kuat) 8. Nyalakanlah lampu kepala untuk mengujinya.

 Keselamatan kerja pada saat mengganti bola lampu kepala 1. Jangan pernah menyentuh kaca pada bohlam halogen.

2. Daya pada bohlam baru harus sama dengan bohlam lama.

3. Saat pemasangan bohlam baru pastikan bohlam duduk dengan tepat pada tempatnya, persinggungan yang tidak tepat mengakibatkan getaran yang menimbulkan panas sehingga bohlam mudah putus

4.

(5)

Sistem Kelistrikan Tambahan 1. Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan

Sistem lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light / DRL)

DRL (Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini. Jika intensitas nyala lampu disamakan antara siang dan malam hari maka umur pemakaian lampu tidak akan awet oleh karena itu sistem ini mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya saat dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.

Sistem lampu pengendaraan siang hari Sistem lampu kabut depan dan belakang

Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan untuk penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar tersendiri jika saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD.

Sistem kontrol lampu otomatis

Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.

Sistem power mirror

Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa tipe kendaraan, power mirror sistem juga digunakan pada kaca spion tengah. Power mirror bekerja tanpa tergantung posisi kunci kontak.

Sistem engine immobilizer

Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci kontak yang tepat. Hanya kunci kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh sistem pada kendaraan saja yang dapat menghidupkan mesin. Dengan demikian sistem ini mencegah terjadinya pencurian. Engine immobiliser dalam bekerjanya mengontrol sistem bahan bakar dan sistem pengapian.

Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Sistem power mirror

Sistem power mirror terdiri dari komponen:

 Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang bekerja Saklar ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-masing kaca spion kanan dan kiri

 Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca

Transporder chip

(Code ID)

Kunci Kontak Transporder key coil

Transporder key amplifier

Engine ECU

Engine ECU Transporder

key ECU

Busi Injector

Saklar courtesy

pitntu

Pompa injeksi

Engine Immobilizer

(6)

 Kaca spion dan tuas penggerak

 Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror

Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi. Pada saklar power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri dan R (Right) untuk memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca spion dipilih selanjutnya ada saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan dan kiri.

Cara kerja power mirror

Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan oleh saklar power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor power mirror akan menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan bekerja selama saklar power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang menuju motor dibalik dengan cara menekan saklar power mirror pada sisi yang berkebalikan maka gerakan dari pengaturan kaca spion akan menjadi berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun kiri dapat dikontrol langsung pada sisi pengemudi.

Sistem lampu pengendaraan siang hari

DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk mengaktifkan keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir. Beberapa model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian sistem lampu pengendaraan siang hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya mengurangi intensitas penerangan lampu saat sistem ini bekerja.

 Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor Intensitas cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi.

 Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada lampu besar.

 Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri menyebabkan arus yang mengalir ke tiap lampu berkurang.

 Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL. Intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem DRL beroperasi.

Cara kerja sistem penerangan siang hari

Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL membentuk rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja. Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu kepala, relai dim dan menuju lampu kepala, resistor DRL dan ke massa. Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan lampu kepala berkurang dibandingkan pengoperasian normal. Bila saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan sakalr dim berada pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan berpindah ke DRL resistor.

Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%.

Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL No.2. Arus selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu kepala, relai dim, lampu kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan menuju massa tanpa melalui resistor. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL No 2 menyala meskipun saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan tetap menyala secara normal.

Cara kerja sistem penerangan siang hari saat bekerja normal Sistem lampu kabut depan dan belakang

Cara kerja lampu kabut depan dan belakang

Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Lampu kabut depan dan lampu indikator menyala.

(7)

Cara kerja lampu kabut belakang

Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Saat yang sama. Arus juga mengalir dari baterai menuju sekering lampu belakang, saklar kombinasi, lampu kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut belakang. Lampu kabut depan dan belakang dan lampu indikator menyala.

Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu. Ketika saklar kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi menyala (ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi HEAD. Fungsi atau listrik.

Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor kontrol lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling kendaraan maka sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit kontrol lampu. Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai lampu kepala dan lampu belakang. Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke masing-masing relai lampu kepala dan lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu depan dan belakang. Bila unit kontrol lampu memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi di area sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang secara otomatis dinonaktifkan sehingga lampu depan dan belakang mati.

Engine immobilizer

Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil, transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder key dan ada yang terpisah.

Komponen engine immobilizer Komponen engine immobilizer

 Kunci kontak (Transponder chip terpasang)

Transponder chip pada kunci kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi terhadap medan magnet yang ditimbulkan oleh transponder key coil pada lubang silinder kunci kontak. Akibatnya transponder chip teraliri arus dan kode ID kunci kontak dapat dibaca.

 Transponder key coil

Transponder key coil menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak dan menerima kode dari kunci.

 Transponder key amplifier

• Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key amplifier mengalirkan arus ke kumparan pada transponder chip dalam kunci dan menghasilkan medan magnet.

• Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan ke transponder key ECU.

 Transponder key ECU

• Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key amplifier dan menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan sebelumnya. Selanjutnya sinyal hasil pemeriksaan akan diteruskan ke engine ECU.

• Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.

 Engine ECU

Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan untuk menyalakan atau mematikan mesin.

 Saklar pencegah kunci tertinggal

Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak masih terdapat pada lubangnya atau tidak dan mengirimkan sinyal ke transponder key ECU.

 Lampu indikator keamanan

Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem engine immobilizer sedang aktif atau tidak. Jika aktif lampu akan menyala.

(8)

Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)

Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak posisi ACC atau LOCK Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20 detik transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga membuat sistem dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu indikator keamanan menyala.

Engine immobilizer saat kunci kontak dilepas Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci

Bila kunci kontak kemudian ditarik dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci tertinggal tidak bekerja. Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine immobiliser bekerja dan lampu indikator keamanan terus menyala.

Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)

Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Menonaktifkan engine immobiliser system

Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal kode ID dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari transponder key ECU. Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima ini dengan kode ID yang sudah terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine ECU menggunakan jalur komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk menonaktikan engine immobilizer.

Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan bakar tidak terkunci.

(9)

Menonaktifkan engine immobilizer Mematikan lampu indikator keamanan

Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka kedipan lampu kontrol indikator keamanan padam..

Gangguan dan Pemeriksaan

Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan tambahan

Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi

Saat jalan gelap lampu kepala tidak menyala

Sensor kontrol lampu otomatis rusak Sinyal dari alternator atau saklar rem parkir tidak ada

Relai utama DRL rusak Relai DRL rusak Unit pengontrol lampu rusak

Rangkaian kabel rusak

Periksa sensor

Periksa sinyal dari alternator atau saklar rem parkir

Periksa relai utama Periksa relai DRL Periksa unit pengontrol lampu Perbaiki seperlunya

Saat jalan terang lampu kepala tetap menyala

Sensor control lampu otomatis rusak Sinyal dari alternator atau saklar rem parkir tidak ada

Relai utama DRL rusak Relai DRL rusak Unit pengontrol lampu rusak

Rangkaian kabel rusak

Periksa sensor

Periksa sinyal dari alternator atau saklar rem parkir

Periksa relai utama Periksa relai DRL Periksa unit pengontrol lampu Perbaiki seperlunya

Lampu kabut tidak menyala Sekering FOG putus Saklar lampu kabut rusak Saklar kontrol lampu rusak

Lampu kabut putus Rangkaian kabel rusak

Ganti sekering

Periksa saklar lampu kabut Periksa saklar kontrol lampu

Ganti lampu kabut Perbaiki seperlunya Kunci kontak ditarik, lampu

indikator keamanan tidak menyala

Lampu indikator keamanan putus Transponder key ECU tidak bekerja Saklar peringatan kunci tertinggal tidak bekerja

Rangkaian kabel rusak

Ganti lampu indikator keamanan Periksa transponder key ECU

Periksa saklar peri- ngatan kunci terting- gal

Perbaiki seperlunya Power mirror tidak bekerja Sekering ACC putus

Saklar power mirror rusak Mekanisme kaca spion rusak

Rangkaian kabel rusak

Ganti sekering dan periksa hubungan singkat

Periksa saklar Perbaiki seperlunya Perbaiki seperlunya

Power mirror bekerja tidak normal Saklar power mirror rusak Mekanisme kaca spion rusak

Rangkaian kabel rusak

Periksa saklar Perbaiki seperlunya Perbaiki seperlunya

(10)

Lampiran Instrumen Penilaian

A. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian

KD Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk

Soal No Soal 3.12 Mendiagnosis

Kerusakan system kelistrikan dan kelengkapan tambahan

 Jadwal perawatan kelistrikan kendaraan ringan secara berkala

 Memahami jadual perawatan kelistrikan kendaraan ringan secara berkala.

 Memahami komponen komponen kelistrikan dan kelengkapannya

 Menjelaskan fungsi kelistrikan kendaraan ringan,

 Memahami cara pemeriksaan kelistrikan kendaraaaan ringan.

Uraian 1

 Komponen komponen kelistrikan

dan kelengkapan-nya Uraian 2

 Fungsi kelistrikan kendaraan

ringan Uraian 3

 Cara pemeriksaan kelistrikan

kendaraaaan ringan Uraian 4, 5

Soal Uraian :

1. Jelaskan alasan perlu adanya jadual perawatan mekanisme mesin secara berkala pada kendaraan!

2. Jelaskan fungsi lampu tanda belok! dan buatlah sketsa rangkaian kelistrikan lampu belok yang dapat juga berrfungsi lampu Hazard

3. Jelaskan fungsi relai!

4. Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang membantu memeriksa,apa saja yang di periksa?

5. Jelaskan langkah perbaikan Memperbaiki Kerusakan Konektor Kabel!

6. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan!

7. Apakah fungsi:

 Sistem lampu pengendaraan siang hari

 Sistem kontrol lampu otomatis

 Sistem power mirror

Engine immobilizer system 8. Sebutkan komponen:

a) Sistem lampu pengendaraan siang hari b) Sistem kontrol lampu otomatis c) Sistem power mirror

d) Engine immobilizer system 9. Gambarkan rangkaian:

a) Sistem lampu pengendaraan siang hari b) Sistem kontrol lampu otomatis c) Sistem power mirror

d) Engine immobilizer system

10. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan pada sistem power mirror?

Pedoman Penskoran Soal Uraian : NO

SOAL KUNCI JAWABAN SKOR

1. Jawaban :

Agar Kenaraan tetap pada performa maksimal pada saat digunakan, sehingga dibutuhkan perawatan berkala pada Kendaraan

SKOR MAKSIMUM 5

2. Jawaban :

Fungsi lampu tanda belok :

 Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan membelok

 Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada jalur yang berbeda

 Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan

(11)

SKOR MAKSIMUM 20 3. Jawaban :

Fungsi relai

 Untuk memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada rangkaian listrik

SKOR MAKSIMUM 5

4. Jawaban :

Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang membantu memeriksa,apa saja yang di periksa?

 Lampu menyala atau tidak

 Terang cahaya lampu

 Kondisi kaca bias dan reflektor

 Frekuensi tanda belok

SKOR MAKSIMUM 5

5 Jawaban :

Langkah perbaikan Memperbaiki Kerusakan Konektor Kabel :

 Keluarkan terminal konektor dari rumah konenektor dengan cara menekan pengunci menggunakan kawat atau obeng (-) ukuran kecil.

 Dorong terminal konektor keluar.

 Potong kabel yang rusak, dan kupas isolatornya kurang lebih 10 mm.

 Potong kabel penganti yang sesuai penampangnya kemudian pasang terminal konektornya (sepatu kabel) yang sesuai

SKOR MAKSIMUM 5

6. Jawaban :

 Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL (Daytime Running Light)

 Sistem lampu kabut (foglamp) depan dan belakang

 Sistem kontrol lampu otomatis

 Sistem power mirror

 Sistem engine immobilizer

SKOR MAKSIMUM 5

7. Jawaban : Fungsi:

 Sistem lampu pengendaraan siang hari : DRL ( Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini.

 Sistem kontrol lampu otomatis : Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.

 Sistem power mirror : Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri.

 Engine immobilizer system : Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil, transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder key dan ada yang terpisah

SKOR MAKSIMUM 10

8. Jawaban :

 Sistem lampu pengendaraan siang hari komponenya adalah : switch atau saklar DRL, fuse, relay.

(12)

 Sistem kontrol lampu otomatis komponenya adalah : Sensor/Tranduser, Kontroler, Aktuator,

 Sistem power mirror komponenya adalah : Saklar power mirror, Motor elektrik mirror, kaca spion dan tuas penggerak.

 Engine immobilizer system komponenya adalah : Transponder chip atau ID code, Kunci kontak dimana transponder chip terpasang, Transponder key coil, Transponder key amplifier, Transponder key ECU, Engine ECU, Saklar pencegah kunci tertinggal, Lampu indikator keamanan.

SKOR MAKSIMUM 5

9. Jawaban :

Gambarkan rangkaian :

 Sistem lampu pengendaraan siang hari.

 Sistem kontrol lampu otomatis,

 Sistem power mirror

 Engine immobilizer system

(13)

SKOR MAKSIMUM 30 10 Jawaban :

Langkah perbaikan dilakukan pada sistem power mirror:

 Sekering ACC putus , Ganti sekering dan periksa hubungan singkat

 Saklar power mirror rusak , Periksa saklar

 Mekanisme kaca spion rusak

 Rangkaian kabel rusak

SKOR MAKSIMUM 5

TOTAL SKOR MAKSIMUM 100

B. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Soal Praktek

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Tomohon

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XII / I

No Komponen/Sub Komponen

Pencapaian Kompetensi Tidak

Ya CK

7,0-7,9

K 8,0-8,9

SK 9,0-10

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30) 1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment 1.3 Persiapan buku manual

 Memeriksa,menyetel serta memperbaiki kelistrikan kendaraan ringan.

 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kelistrikan kendaraan ringan.

Sikap kerja

a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100

Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84

Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74

(14)

b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100 Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84 Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74

c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100

Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84

Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74

d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100

Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84

Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74

RATA-RATA SIKAP KERJA

4 Waktu

Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100

Selesai tepat waktu 75 - 84

Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74 RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP) Persiapan Proses dan Hasil

Kerja Sikap Kerja Waktu ∑ NP

1 2 3 5 6

Rata-rata skor perolehan Skor Maksimum

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK Keterangan:

Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian

Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian

Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100

NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimum

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR) dengan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Memanfaatkan Panel dan Wiring untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Eksplorasi Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Sistem Kelistrikan Kendaraan Ringan

Dapat menunjukkan komponen motor stater dengan benar minimal 3 komponen Dapat menunjukkan komponen motor stater denganbenar kurang dari 3 komponen Tidak dapat menunjukkan

Melanjutkan pembelajaran sebelumnya, Guru meminta siswa mengumpulkan (P1) informasi tentang gejala, cara mengatasi dan penyebab gangguan pencernaan manusia