MAKALAH
SAKIT/BENCANA/TRAUMATIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Konseling Populasi Khusus (KPK) Dosen Pengampu :
Ibu Anggia Evitarani, M.Pd
Disusun Oleh : Kelompok 7
Kelas Y7E
1. Ardy Ramadan 201801500466 2. Moch. Sofyani 202001579022 3. Evi Sulastri 201801500536 4. Lidya Nitaesi 201801500530 5. Risma Melati 201701500271
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA 2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun sebuah Maklah berkaitan dengan Sakit/Bencana/Traumatik yang disebabkan olehbencana. meskipun bentuknya sangat jauh dari kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami hanturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah ini, kami mencoba untuk memaparkan hasil analisis kami berkaitan dengan materi Sakit, Bencana atau Traumatik yang dihadapi oleh manusia. Sehingga membutuhkan pertolongan orang lain yang terlatih dan terampil.
Akhir kata, kami hanya berserah diri kepada Allah SWT, semoga kita semua senantiasa berada dalam bimbingan-Nya serta senantiasa diberikan keberkahan ilmu dan rizki, sehingga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa diberikan kenikmatan dari-Nya. Aamin.
Jakarta, Fabruari 2022
Penyusun
ii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
Rumusan Masalah ... 2
Tujuan ... 2
BAB II PEMBAHASAN... 3
Pengertian Sakit ... 3
Pengertian Bencana ... 4
Pengertian Traumatik ... 7
Pengertian Layanan Konseling Traumatik... 7
Tujuan Konseling Traumatik ... 8
BAB III PENUTUP ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daerah dan negara kita sering sekali dilanda bencana baik itu bencana alam yang disebabkan oleh kerusakan yang dilakukan oleh manusia, maupun oleh alam itu sendiri, orang- orang yang berada dan mengalami musibah tersebut tentu sedikit banyak mengalami trauma dengan bencana yang baru saja dialaminya. Oleh karena itu konseling traumatik membantu para klien yang mengalami trauma tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu, makna bantuan itu sendiri, yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri, mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya. Tugas konselor adalah menciptakan kondisi-kondisi fasilitatif yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan klien. Sementara itu, tujuan konseling mengadakan perubahan perilaku pada klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan.
Sedangkan kita ketahuai bahwa Konseling traumatik adalah upaya klien dapat memahami diri sehubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan berusaha untuk mengatasinya sebaik mungkin.
Konseling traumatik sangat berbeda dengan konseling biasa dilakukan oleh konselor, perbedaan ini terletak pada waktu,fokus, aktifitas, dan tujuan. Dilihat dari segi waktu konseling traumatik sangat butuh waktu yang panjang dari pada konseling biasa, kemudian dari segi fokus, konseling traumatik lebih memerhatikan pada satu masalah, yaitu trauma yang dirasakan sekarang. Adapun konseling biasa, pada umumnya suka menghubungkan satu masalah klien dengan masalah lainnya, seperti latar belakang klien, proses ketidak-sadaran klien, masalah komunikasi klien, transferensi dan conter transferensi antara klien dan konselor, kritis identitas dan seksualitas klien, keterhimpitan pribadi klien dan konflik nilai yang terjadi pada klien.
Dilihat dari segi aktifitas, konseling traumatik lebih banyak melibatkan banyaknya orang dalam membantu klien dan yang paling banyak aktif adalah konselor, konselor berusaha mengarahkan, mensugesti, memberi saran, mencari dukungan dari keluarga dan teman klien, menghubungi orang yang lebih ahli untuk referal, menghubungkan klien dengan ahli lain untuk
2
referal, melibatkan orang atau agen lain yang kompeten secara legal untuk membantu klien, dan mengusulkan berbagai perubahan lingkungan untuk kesembuhan klien.
Reaksi jangka pendek bagi seseorang yang mengalami trauma adalah shok dan penolakan,dan faktor penyebab traumatik berupa internal ,dan ekternal dala hal ini jarang individu mampu mengontrol diri atau memulihkan dirinya dari traumatik tersebut, untuk itulah makalah ini di bahas mengenai sakit,bencana dan traumatik bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang dipertanyakan pada makalah ini adalah 1. Apa Pengertian dari Sakit ?
2. Apa pengertian dari bencana ? 3. Apa apa pengertian dari traumatic ?
4. Apa pengertian layanan konseling traumatik ? 5. Tujuan konseling traumatik
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari sakit,bencana, dan traumatik 2. Untuk mengetahui layanan konseling tarumatik
3. Mengetahui tujuan konseling traumatik
3 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sakit/ Bencana/ Traumatik 1. Pengertian Sakit
Pengertian Sakit Kata penyakit dan sakit adalah dua kondisi yang berbeda, namun penggunaannya sering tertukar. Kata sakit identik dengan sesuatu yang tidak beres atau abnormal. perlu kita bedakan orang yang sakit (gangguanfisiologis/tubuh) dengan orang yang bermasalah. penyakit adalah merupakan istilah medis yang di gambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. penyakit terjadi saat tubuh tidak seimbang serta keadaan yang tidak normal Menurut Hidayah (2014) sakit adalah suatu keadaan dimana emosional, fisik, sosial, intelektual, perkembangan, atau seseorang tergangguatau berkurang, bukan hanya kondisi terjadinya roses enyakit.
Secara umumnya dinyatakan terkena suatu enyakit apabila sudah menimbulkan perubahan fungsi tubuh yang tidak semestinya dan keluhan lain yang menyebabkan munculnya tanda atau gejala. perwujudan penyakit dapat meliuti hiofungsi (seerti konstiasi), hierfungsi (seperti peningkatan produksi lendir) atau peningkatan fungsi mekanis (seperti kejang).Ada dua jeins penyakit, yaitu kronis dan tidak kronis. Dikatakan kronis bila gangguan kesehatan berlangsung lama, kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Apabila sudah terlanjur arah, bisa berujung kematian. Biasanya menyerang usia produktif, yaitu diantara usia 25-50 tahun. Hipertensi, stroke , diabetes, kanker, bahkan penyakit jantung yang rawan menyerang usia roduktif di karenakan ola hidu yang tidak sehat, seerti merokok, obesitas, kurang aktif bergerak, dan pengelolahanstress yang buruk merupakan beberapa penyebab seseorang menderita penyakit kronis di usia muda.
Dari beberapa definisi sakit di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa sakit adalah suatu kondisi tidak nyaman, adanya ketidak normalan atau gangguan ada sistem metabolisme tubuh, gangguan pada pola pikir atau perasaan yang tidak nyaman atau yang berkaitan dengan psikologi seseorang,sehingga akan berengaruh ada terganggunya roses menjalani kehiduannya Dari beberaa uaraian di atas, maka kita sangat perlu menjagaasuan makanan dan minuman yang kita konsumsi, Tuhan menyediakan begitu banyak makanan dan minuman yang berasal dari tanaman dan binatang yang halal dan baik untuk menjaga tubuh kita teta sehat. hidup sehat dengan menjauhi makanan dan minuman yang berbahaya dan rajin berolahraga menjadikan
4
sistem kekebalan tubuh kita juga akan baik Hubungan Stres Dengan penyakit Setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak akan terleas dari suatu permasalahan.
Selalu saja akan ada peristiwa atau kondisi dimana harapan dan impian tidak seindah kenyataan yang harus dilalui. Hal itu yang membuat diri kita merasakan stres, memikirkan secara berlarut-larut. Membuat kepala kita pusing, bahkan mual hingga terkadang muntah. Hal itu merupakan pertanda kita sedang mengalami stres ), stres adalah suatu roses yang menantang, mengancam, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu ada level fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku.
Beberaa peristiwa penyebab stres bisa juga sesuatu yang positif (misalnya, merencakan pernikahan, merencanakan hajat qitan anak,merencanakan melanjutkan kuliah di jenjang yang lebih tinggi, dan sebagainya). Atau bisa juga sesuatu yang negatif (misalnya, kematian anggota keluarga, kebakaran toko, dan sebagainya). Sesuatu didefinisikan sebagai peristiwa yang membuat seseorang tertekan atau tidak, semua bergantung dari respon individu yang menghadainya Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat penulis simulkan bahwa kemamuan mengelola stres akan berdamak terhada muncul atau tidaknya suatu penyakit tertentu ada diri seseorang. Stres sangat berengaruh terhada penyakit, penyakit akan menjadi semakin parah ataukah justru stres akan menimbulkan penyakit baru. Oleh karena itu,engelolaan stres yang tepat sangat dierlukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan 2. Pengertian Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
5
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan .
6
Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau kerugian.
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan udara.
Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions).
Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya, misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004.
7
Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).
Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.
Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.
3.Pengertian traumatik
Trauma berasal dari bahasa Yunani “tramatos” yang artinya luka. Dalam kamus konseling (1997: 231) Traumatik adalah pengalaman dengan tiba-tiba mengejutkan yang meninggalkan kesan yang mendalam pada jiwa seseorang sehingga dapat merusak fisik maupun psikologis. Pengalam-pengalam traumatik juga bisa membentuk sikap pribadi seseorang.
Sedangkan menurut kamus psikologi (Hassan, F, 2003: 521) Postraumatik bisa timbul akibat luka berat atau pengalaman yang menyebabkan organisme menderita kerusakan fisik maupun psikologis.
Dari uraian diatas maka trauma dapat dimaknai sebagai keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal akibat dari tekanan jiwa ataru cidera jasmani.
4.Pengertian Layanan Konseling Traumatik
Layanan konseling menurut Prayitno (1999: 105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu
8
yang sedang mengalami suatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Pengertian konseling traumatik adalah upaya konselor untuk membantu klien yang trauma melalui proses hubungan pribadi sehingga pribadi klien dapat memahami diri sehubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan berusaha mengatasinya sejauh mungkin.
5.Tujuan Konseling Traumatik
Konseling traumatik ini berbeda dengan konseling biasa. Perbedaan ini terletak pada waktu, fokus, aktivitas, dan tujuan. Dilihat dari segi waktu konseling traumatik pada umumnya memerlukan waktu satu hingga dua puluh sesi.
Dilihat dari fokus, konseling traumatik lebih memperhatikan pada satu masalah, yaitu trauma yang terjadi dan dirasakan.
Dilihat dari aktivitas, konseling traumatik lebih banyak melibatkan dalam membantu klien dan yang lebih banyak aktiv adalah konselor. Konselor berusaha untuk mengarahkan mensugesti, memberi saran, mencari dukungan dari keluarga dan teman klien, menghubungi orang yang lebih ahli untuk referal, melibatkan orang atau agen lain yang kompeten secara legal untuk membantu klien dan mengusulkan berbagai perubahan lingkungan untuk kesembuhan klien.
Dilihat dari tujuan, konseling traumatik lebih menekankan pada pilihnya kembalinya klien pada keadaan sebelum trauma dan mampu menyesuaikan diri dengan keadan yang baru.
Secara spesifik, Muro dan Kottman (1995) menyebutkan bahwa tujuan konseling traumatik adalah:
a. Berfikir realistis bahwa trauma adalah bagian dari kehiduan
b. Memperoleh pemahaman tentang peristiwa dan situasi yang menimbulkan trauma c. Memahami dan menerima perasaan yang berhubungan dengan trauma
d. Belajar ketrampilan baru untuk mengatasi trauma.
9 BAB III PENUTUP A. Simpulan
Secara garis besar layanan konseling traumatik bertujuan membantu pemulihan kondisi mental psikologis sehingga dapat menjalani proses kehidupan secara normal kembali dan membantu pemulihan kondisi mental secara psikologis klien sehingga terbebas dari gangguan akibat trauma serta terarah kepada sasaran yang telah diidentifikasikan mengalami dampak mental psikologis yang paling memerlukan bantuan melalui pelayanan konseling trauma.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ajibarkah.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-konseling.html http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
Amar, H, Yahya. (2010). Cara Sehat Menurut Agama Islam. Dikutip dari http://enkripsi.wordpress.com/2010/11/08/cara-sehat-menurut-agamaislam/, 30 Januari 2012.
Andrews, MM. (1998). Trancultural Concepts in Nursing Care (3rd ed)
Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.
Armandhanu, Denny. (2011). Menkes: stroke penyebab utama kematian di RI. Dikutip dari http://kosmo.vivanews.com/news/read/259794-menkes--stroke-tidak-kenal-umur, 30 Oktober 2011.
Bassford, Lynn. (2006). Teori dan Praktek Keperawatan Pendekatan Integralpada Asuhan Pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Data Rekam Medik. (2011) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
Tidakdipublikasikan.
Dumatubun, AE. (2002). Kebudayaan, Kesehatan Orang Papua Dalam Perspektif Antropologi Kesehatan. Jurnal Antropologi Papua Agustus 2002. JurusanAntropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cendrawasih.
Hudak, Carolyn.M. (1996). Keperawatan Kritis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Husaini. (2002). Hubungan Antara Sehat Sakit Terhadap Tindakan Pengobatan Masyarakat di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Jurnal Al ’Ulum
Vol 33 No 3, Juli 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Iskandar, Rahayu. (2008). Aplikasi Teori Transkultural Nursing dalam Keperawatan. Dikutip dari http://ayubth.blogspot.com/, 17 Maret 2011.
Notoatmodjo, Soekidjo. (1993). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Notoatmojo, Soekidjo. (1993). Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan.
Yogyakarta: Andi Offset