• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salam Redaksi - Pusdiklat APU-PPT - ppatk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Salam Redaksi - Pusdiklat APU-PPT - ppatk"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

SUSUNAN REDAKSI

EDITORIAL TEAM

PENANGGUNGJAWAB/

Person in Charge:

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan APU PPT PPATK/

Head of Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII)

PIMPINAN REDAKSI/

Editor in Chief:

Kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat/

Head of Education and Training Division

KONTRIBUTOR/

Contributors:

Yusup Darmaputra Diana Soraya Noor Budi Saiful Haris Dimas Kenn Syahrir Tri Andriyanto

Muhamad Fuad Budi Syakir Agung Basuki Wicaksono Arif Adi Sadewa Muh. Afdal Yanuar Novantoni Mashuda Taufiqi Azizi Chidayatullah Ratiya Primanita

EDITOR:

Fathan Luthfi Novantoni Maya Dikiria

TATA LETAK/

Layout:

Rama

FOTOGRAFER/

Photographer:

Ali Imron

ALAMAT REDAKSI/

Publisher Address:

PUSDIKLAT APU PPT

Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII) Jl. Raya Tapos Nomor 82

Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok Jawa Barat 16459

Telepon: 021 8750144

Website: https://pusdiklat-apuppt.ppatk.go.id email: [email protected] facebook:pusdiklatapuppt

IG: pusdiklat_apuppt Twitter : @pusdiklatapuppt

Salam Redaksi

ALHAMDULILLAH, Puji Syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas kehendakNyalah maka IFII Magazine edisi keempat yang bertemakan “Inovasi Tanpa Henti” ini terbit. Tidak terasa sudah hampir 3 tahun, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (APUPPT) atau lebih dikenal dengan Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII) beroperasi.

Dalam penyusunan IFII Magazine edisi keempat ini, tidak terlepas dari dispilin dan konsistensi agar tim penyusun selalu tanggung jawab dalam menyelesaikannya. Sambutan yang luar biasa dari berbagai stakeholder untuk IFII Magazine edisi sebelumnya merupakan bentuk apresiasi yang sangat besar. Sebuah kebanggaan IFII Magazine dapat diterima dengan baik di kalangan Internal PPATK, Pihak Pelapor, Kementerian/Lembaga, bahkan sampai ke stakeholder mancanegara seperti FIU (Financial Intelligence Unit) negara lain.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang sangat mendukung pembuatan majalah ini serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pegawai PPATK yang telah bersedia bekerjasama dalam proses pembuatan IFII Magazine edisi keempat ini.

IFII Magazine edisi keempat dibuat dengan dua bahasa yaitu Indonesia-Inggris. Edisi ini memuat kolom khusus untuk mengenang sosok mantan Kepala PPATK, Almarhum Kiagus Ahmad Badaruddin. Edisi keempat ini juga memuat seputar upaya pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme di masa Pandemi.

Harapannya dengan adanya IFII Magazine ini, informasi yang kami berikan akan semakin menambah wawasan dan ketertarikan para pemangku kepentingan dalam mencari informasi mengenai Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.

Kami selaku tim redaksi memohon maaf apabila pada IFII Magazine ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum bisa menyajikan hal-hal yang diinginkan oleh pembaca. Kritik dan saran tentunya akan selalu kami nantikan untuk memperbaiki dan membangun IFII Magazine menjadi lebih baik lagi.

Selamat membaca dan menikmati karya-karya kami.

EDITORIAL

ALHAMDULILLAH, Thank to Allah SWT, Almighty God for His will, the fourth edition of IFII Magazine with the theme “Collaboration to build dream” is finally published. It has been 3 years since the Anti-Money Laundering and Terrorism Financing Education and Training Center or known as the Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII) operates.

In preparing the fourth edition of IFII Magazine, the editorial team was constantly discipline and consistent. Extraordinary welcome from various stakeholders for the previous editions of IFII Magazine is considered as a great appreciation. It is a credit to us that IFII Magazine could be well received by PPATK, reporting parties, agency ministries, even to foreign stakeholders such as FIU (Financial Intelligence Unit) of other countries.

On this occasion, we would like to express our deepest gratitude to the leaders of the Financial Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK) who strongly supported the publication of this magazine and the highest appreciation to PPATK employees who were willing to cooperate in the process of preparing the fourth edition.

The fourth edition of IFII Magazine is published in two languages, Indonesian and English. This edition has special sections as a tribute for the late Mr. Kiagus Ahmad Badaruddin, the former Head of PPATK. This fourth edition also discuss the AML/CFT efforts during the Covid 19 Pandemic. By the existence of IFII Magazine, it is hoped that the information provided will add insight and interest of the stakeholders about Anti- Money Laundering and Terrorism Funding (APUPPT) information.

We, as the editorial team, apologize if IFII Magazine still has many shortcomings and cannot present matters desired by readers. We are looking forward to hearing your critics and suggestions in order to improve and develop IFII Magazine.

Happy reading and please enjoy our works.

(2)

4

8

12 24 22

16

28

32

Inovasi Tiada Henti

Non-Stop Innovation

18 Tahun PPATK: Asa Di Tengah Lara

18 Years Of PPATK: A Hope In The Midst Of Sorrow

Urgensi Digitalisasi Learning Center

The Urgency of Learning Centre Digitalization

We Love You So Much Pak Badar

Selamat Ulang Tahun PPATK

Happy Anniversary PPATK (INTRAC)

Testimoni Mengenai Sosok Alm. Kiagus Ahmad Badaruddin

Testimonies On The Late Kiagus Ahmad Badaruddin

Kreasi Dan Prestasi Di Tengah Pandemi ...

CREATIONS AND ACHIEVEMENT IN THE MIDDLE OF PANDEMIC COVID-19...

Pusdiklat APU-PPT Tanggap Pandemi COVID-19

IFII On Pandemic Response toward COVID-19

(3)

34 48 62

72 74 78 64 68

54

58 38 44

Peran Strategis Lembaga OSS ....

Strategic Role Of OSS...

Penilaian Risiko Sektoral Perdagangan Aset Kripto di Indonesia

Sectoral Risk Assessment on Crypto Asset Trading in Indonesia

Hobi Membawa Rejeki Hobby Brings A Fortune

Mutual Evaluation, Integritas Ekonomi, Indonesia Maju Mutual Evaluation, Economic Integrity and Advanced Indonesia

Ancaman Baru Tindak Pidana Pendanaan Terorisme

Emerging threat of Terrorism Financing Crime

Self Motivation: Tanamkan AML!

Self-Motivation: Building AML inside!

Obat Mujarab Atas Harapan Palsu yang Dialami Korban First Travel

A Remedy for False Hope Suffered by First Travel’s Victims

Tren Variabel Tipologi Pencucian Uang Berdasarkan Putusan Pengadilan Variable Trend Of The Typology Of Money Laundering Based On Thecourt’s Verdict

Risiko TPPU dan TPPT dalam Pembawaan Uang Tunai Lintas Batas Negara

Money Laundering and Terrorism Financing Risks in Cross Border Cash Carrying

Fraud di Bidang Keuangan Berkaitan dengan Pandemi COVID-19

Covid-19 Pandemic-Related Financial Fraud

COVID-19 dan Kejahatan Terkait: Peran Financial Intelligence

Covid-19 and its Relevant Crimes: Financial Intelligence Role

OFFSHORE STRUCTURES:

Tracing Hidden Asset Misuse Corporate Vehicle

(4)

A

pa kabar sobat IFII semua? Semoga Allah Subhanahuwata’ala senantiasa memberikan kesehatan bagi kita semua. Kali ini IFII Magazine edisi ke-4 mengambil tema “Inovasi Tiada Henti”

dengan harapan agar hal tersebut akan mampu melecut kami semua sebagai insan penggerak di IFII (Indonesian Financial Intelligence Institute) untuk berani berfikir “Out Of The Box” dalam mengelola serta mengembangkan IFII sebagai learning center bertaraf internasional kedepannya.

Inovasi Tiada Henti

Non-Stop Innovation

Yusup Darmaputra

H

ow are you all IFII fellows? We hope that Allah the Almighty always give health to all of us. This time IFII Magazine of the 4th Edition takes a theme of “Non-Stop Innovation” in the hope that it will be able to encourage all of us as the driving forces at IFII (The Indonesian Financial Intelligence Institute) in order to dare to think “Out Of The Box” in managing and developing IFII as an international level learning centre in the future.

entrepreneur.com

(5)

Mendengar kata ’inovasi’, pada umumnya kita membayangkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang baru, yang merupakan terobosan.

Tiap-tiap orang apabila ditanya lebih jauh tentang inovasi, akan memiliki jawaban berbeda-beda dari satu orang dengan yang lain karena mempunyai persepsi berbeda. Apakah inovasi itu? Jhon Bessant mendefiniskan inovasi sebagai “to make something new, to change”(

Jhon Bessant, Innovation, (New York: DK, 2009 : 6) . Steven P. Robbins dan Timoty A. Judge mendefinisikan inovasi adalah sebuah gagasan baru yang dijalankan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk, proses atau layanan (Sthephen P. Robbins dan Timothy A.Judge, Organizational Behavior 2011 :361). Inovasi dalam pengertian ini lebih menitik beratkan pada aplikasi dari gagasan baru untuk memperbaiki atau menghasilkan suatu produk, proses dalam pelaksanaan pekerjaan maupun perbaikan dalam pelayanan.

Peter Drucker, bapak manajemen modern, berkata, “Entrepreneurs innovate. Innovation is the specific instrument of entrepreneurship.

It is the act that endows resources with a new capacity to create wealth.” Tentu saja pendapatnya sangat diamini oleh para entrepreneur.

Para  entrepreneur  sangat akrab dengan inovasi. Inovasilah yang mengantarkan seorang entrepreneur menjadi sukses. Memang rasanya kaum bisnislah yang paling piawai memanfaatkan hasil dari sebuah inovasi. Dengannya sebuah perusahaan dapat bertahan dan terus berkembang.

Arthur Kestler (1905– 1983), seorang penulis dan jurnalis Inggris kelahiran Hongaria berkata,“The principal mark of genius is not perfection but originality, the opening of new frontiers.Orang-orang jenius biasanya sangat inovatif; sebaliknya, sebuah inovasi bukan monopoli orang jenius semata. Walau tidak sedikit pemikiran atau ide inovasi datangnya pada saat tidak diduga; penemuan yang inovatif ternyata juga dapat dikembangkan melalui proses percobaan yang cukup memakan waktu dan energi. Kita sudah sering mendengar cerita tentang Thomas Alfa Edison (1847–1931). Bukan saja dia seorang invento penemu namun juga seorang innovator pembawa pembaruan.

Semakin banyak melakukan percobaan semakin besar kemungkinannya untuk menemukan sesuatu yang baru. Inovasi sesungguhnya bukan hanya menjadi milik dan dimanfaatkan dalam bisnis, namun juga dalam kehidupan pribadi kita,organisasi,dan dalam skala yang lebih besar dalam kehidupan bernegara bahkan dunia. Contohnya mengganti pemerintahan yang korup, diktator, dan memenangkan pemilu dengan penggalangan suara melalui SMS.

Apa manfaat inovasi?

Tentu saja sebuah inovasi digali dan dikembangkan dengan maksud dan tujuan antara lain untuk menghasilkan produk atau jasa pelayanan yang lebih canggih, lebih mutakhir, lebih ringan, lebih cepat, lebih mudah, lebih lengkap, lebih produktif, dan lainnya. Dengan kata lain, jauh lebih baik dari yang pernah kita atau orang lain lakukan sebelumnya. Antara inovasi dan kreatif berjalan saling bergandeng tangan.

Tidak ada inovasi tanpa kreativitas, sekalipun sebaliknya bisa saja terjadi,kreativitas tanpa inovasi. Jadi diperlukan orang-orang atau tim yang mempunyai daya kreativitas yang tinggi. Inovasi tidak selalu datang seketika, sering pula diperlukan waktu yang cukup panjang dan memerlukan percobaan berkali-kali, trial and error, oleh karena itu diperlukan kesabaran dan kegigihan. Pengembangan dalam menuju

Hearing the word of ’innovation’, we commonly imagine something different, something new and a breakthrough. If we ask every person more about innovation, then he/she will have different answer one to another because of different perception.

What is an innovation? Jhon Bessant defines innovation as “to make something new, to change”( Jhon Bessant, Innovation, (New York: DK, 2009 : 6) . Steven P. Robbins and Timoty A. Judge also define innovation as a new idea carried out to initiate or improve a product, process or service (Sthephen P. Robbins and Timothy A.Judge, Organizational Behaviour 2011 :361). Innovation in this definition emphasizes more on the application of a new idea to improve or produce a product and process in the implementation of work and improvement in the services.

Peter Drucker, the father of modern management, says that “Entrepreneurs innovate. Innovation is the specific instrument of entrepreneurship. It is the act that endows resources with a new capacity to create wealth.” His opinions are certainly confirmed by the entrepreneurs. The entrepreneurs are very familiar with innovation. It is because innovation makes an entrepreneur successful. Indeed, the businessmen are really expert at making use of the result of an innovation. By having innovation, a company can survive and continuously grows.

Arthur Kestler (1905– 1983), an English writer and journalist, born in Hungary, says that “The principal mark of genius is not perfection but originality, the opening of new frontiers. Genius man is usually very innovative; on the contrary, an innovation is not merely the monopoly of the genius man. Though quite many thoughts or ideas of innovation come from the unexpected moments; an innovative invention can also actually be developed through the experiment process that consumes time and energy quite a lot. We have often heard about the story of Thomas Alfa Edison (1847–1931). He was not only an inventor, but also an innovator carrying innovation.

The more experiments we do, the bigger opportunities to find something new we have. Innovation may not only actually become the property and used in the business, but also it is used in our personal life, the organization and at larger scale in the life of the nations and even the world. For example, replacing a corrupt and dictator government and winning the general election by votes collection through SMS.

What is the benefit of innovation?

It is certainly that an innovation is explored and developed with purpose and objective, among others to produce a product or a service which is more sophisticated, more up to date, lighter, quicker, easier, more complete, more productive and so on. In other words, it is much better than we or other persons have ever been doing before. Innovation and creativity should come along together.

There is no innovation without creativity, though on the contrary that creativity can occur without an innovation. So, it needs the people or team that have high sense of creativity.

Innovation may not always occur instantly, and it often needs quite long time and many trials and errors. Therefore, it needs patience and persistence. The development toward innovation

(6)

inovasi perlu proses yang memakan waktu,biaya,dan pemikiran yang mendalam. Bukan saja dari seorang,tapi dari sebuah tim.

Inovasi tidak boleh berhenti, melainkan suatu usaha yang harus terus-menerus dilakukan. Karena begitu kita berhenti,orang lain yang akan melakukannya dan kita yang akan ditinggalkan.

Revolusi Industri 4.0 memberikan konsekuensi logis pentingnya perubahan dalam pelayanan Publik. Dalam konstelasi seperti ini, kreativitas dan inovasi sangat diperlukan. Dalam pelayanan publik akan dijumpai permasalahan-permasalahan yang menuntut untuk mampu berfikir kreatif dan inovatif. dalam memecahkan masalah agar dihasilkan alterative-alternatif pemecahan masalah yang komprehensif.

Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan berfikir ilmiah dan berfikir kreatif. Pemecahan masalah kreatif menitikberatkan pada kreativitas.

Berfikir kreatif dan inovasi dalam menemukan solusi pemecahan masalah yang tepat merupakan salah satu solusi yang diperlukan.

Kunci utama kreativitas adalah kemampuan menggali ide-ide, dengan metode lain dan pendekatan alternatif untuk mencapai pemecahan masalah yang efektif dan efisien. Untuk itu maka diperlukan berfikir kreatif dalam rangka pemecahan masalah. Berfikir kreatif memungkinkan seseorang mampu melihat persoalan dari banyak perspektif dibandingkan dengan berfikir secara linier. Seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah.

Untuk dapat memecahkan masalah, seseorang harus betul-betul mengetahui masalahnya sehinga dapat mencari keputusan yang tepat, efektif dan efisien. Oleh karena itu ketrampilan tehnik-teknik berfikir kreatif dalam pemecahan masalah sangat diperlukan agar pemecahan masalah dapat dilakukan secara komprehensif dengan melihat berbagai perspektif yang ada. Banyak teknik yang dapat dipergunakan dalam memecahkan masalah secara kreatif. Tentunya tidak hanya berfikir kreatif tetapi inovatif. Inovasi juga diharapkan sebagai usaha peningkatan kualitas layanan birokrasi kepada masyarakat. Oleh karena itu Inovasi baik dalam hal pelayanan, produk maupun hasil sangat diharapkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini Pusdiklat APUPPT berupaya untuk senantiasa berinovasi melalui berbagai macam peningkatan sarana prasarana pendidikan, pelayanan, model serta gaya pembelajaran maupun ilmu-ilmu baru yang sangat dibutuhkan oleh stakeholder maupun masyarakat umum yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia. Semoga saja dengan semangat berinovasi ini Pusdiklat APUPPT akan mampu menjadi barometer dan rujukan learning center berstandar internasional. Aamien.•

needs a process that consumes time, cost and a deep thought.

It is not only from a person, but a team.

Innovation should not stop, but it is an effort that should be continuously conducted. As once we stop, another person will do it and we will be left behind.

Industrial Revolution 4.0 gives a logical consequence on the importance of change in a public service. In such a constellation, creativity and innovation are really needed. In a public service, it will be found problems that require being able to think creatively and innovatively in solving problems so that it produces the alternatives of comprehensive problem solving. Problem solving can be made by thinking scientifically and creatively. Creative problem-solving focuses on creativity. Thinking creatively and innovatively in finding a proper solution of problem solving is one of the required solutions.

The main key of creativity is the ability to explore ideas with other methods and alternative approaches to achieve effective and efficient problem solving. Therefore, it needs a creative thinking in the support of problem solving. Creative thinking makes possible a person being able to see the problem from many perspectives compared to a linear thinking. A creative thinker will produce much more alternatives to solve a problem.

In order to be able to solve a problem, a person should really know his/her problem so that he/she can find a proper, effective and efficient decision. Therefore, technical skill of creative thinking in problem solving is really needed in order such problem solving can be made comprehensively by observing many existing perspectives. Many techniques can be used in solving problem creatively. It is certainly not only creative thinking, but also the innovative thinking. Innovation is also expected as an effort of the improvement of bureaucratic service quality to the community. Therefore, innovation in terms of services, products and results is really expected.

In relation to this matter, Learning Centre (Pusdiklat) APUPPT or IFII is presently making effort to always innovate through various kinds of the improvement of infrastructure of education, services, model and style of learning and new sciences that are really needed by stakeholder and public related to the prevention and eradication of money laundering and terrorism financing in Indonesia. It is hopefully that upon this spirit of having innovation, IFII will be able to become a barometer and reference of an international level learning centre. Amen.•

(7)
(8)

“P

ak Badar dan Bapak”, itulah 2 (dua) nama panggilan kepada Drs. Kiagus Ahmad Badaruddin, M.Sc, dari orang-orang yang merasa cukup dekat dan nyaman dengan beliau.

Pak Badar lahir di Palembang pada tanggal 29 Maret 1957, menempuh Pendidikan S1 di Universitas Sriwijaya dan S2 di University of Illinois Urbana-Champaign. Pada banyak kesempatan, beliau enggan untuk menyebutkan dan mencantumkan gelar pendidikan beliau, ketika kami tanya kenapa? Beliau menjawab: “jangan kita merasa pintar dan merasa tinggi, karena kita tidak tahu diluar sana atau orang yang kita temui jauh lebih pintar dan tinggi”

Mengenang Pak Badar, adalah seperti bercerita banyak hal tentang kebaikan beliau. Sosok pekerja keras, pencinta olahraga, cerdas, terbuka, humanis, humble, bijaksana, tegas, “ngemong” (menjaga), dan “nguwongke” (meng-orangkan). Beliau juga seorang yang well prepared dan well organized. Semenjak dilantik dan mulai menjalankan tugas sebagai Kepala PPATK pada tanggal 26 Oktober 2016, Pak Badar mempunyai prinsip bekerja dengan tenang, tidak membuat gaduh, bersinergi dengan seluru pihak/stakeholder, namun berkomitmen untuk dapat mencapai semua target dan program kerja.

Pak Badar memberikan contoh dan mengajarkan kami untuk ikhlas bekerja dengan keras sebagai bagian dari ibadah, selama pikiran dan badan kita mampu tidak ada alasan untuk tidak bekerja secara optimal.

Di PPATK beliau seringkali menghabiskan waktu 12-14 jam sehari, pada pukul 19.00 atau lebih dari pukul 21.00 beliau baru pulang meninggalkan kantor. Hampir setiap hari Pak Badar mengajak ngobrol para stafnya, salah satu dari kami di Unit Layanan Pimpinan, dengan Ajudan, Sekretaris, Protokol, dan Driver. Bukan hanya obrolan masalah perkerjaan dan kantor saja, tetapi juga tak jarang beliau bercerita mengenai keluarga, betapa beliau sangat meyayangi keluarga, dan merindukan putra-putrinya yang tidak setiap hari dapat beliau jumpai. Beliau juga selalu menanyakan kabar kami, keluarga, dan orang tua kami. Dalam kondisi seperti itulah, sangat terasa sekali bahwa beliau bukan hanya sebagai atasan ataupun pimpinan PPATK, tetapi juga sebagai seorang “Bapak” bagi kami, dan mungkin juga bagi orang lain yang merasakan hal serupa.

Pak Badar adalah sosok yang humanis, beliau tak lupa selalu memberikan pujian, dan berterima kasih kepada kami pada saat kami telah selesai melakukan pekerjaan. Hal tersebut juga sama dilakukan

We Love You So Much Pak Badar Agung Basuki Wicaksono

“P

ak Badar and Bapak” are 2 (two) nicknames for Drs.

Kiagus Ahmad Badaruddin, M.Sc that were given by those who are quite closed and comfortable with him. Pak Badar was born in Palembang on 29th March 1957. He earned his Bachelor Degree of Education in the University of Sriwijaya and Master Degree in the University of Illinois Urbana- Champaign. On many occasions, he reluctant to mention and state his educational degree. When we asked him why, he replied: “Don’t feel smart and proud as we don’t know out there or the person that we meet is much smarter”.

Memorizing pak Badar is like telling a story about his kindness.

He was a kind of hard worker, sport lover, smart, open-mind, humble, wise, explicit, “ngemong” (taking care of), and “nguwongke”

(humanist). He was also well-prepared and well-organized. Since having been inaugurated and started his job as the Head of PPATK on 26th October 2016, Pak Badar has a principle of working calm, may not make a noise and makes a synergy with all parties/

stakeholders, but commited to be able to achieve all targets and work programs.

Pak Badar gave an example and teached us to work sincerely and hardly as a part of worship. As long as our body and mind are able to do it, there is no excuse not to work optimum. At PPATK, he always took 12-14 working hours a day and just went home leaving his office at 19.00 or more than 21.00. Almost every day pak Badar talked with his staffs, one of us at the Executive Assistance Unit, the Adjutant, Secretaries, Protocol Officers and Drivers. He not only talked about work and office matters, but also often told us about his families and how he loves his family so much and misses his son and daughter whom may not be met by him every day. He also asked our conditions, families and parents. In such condition like that, it was really sensed that he was not only as a superior or leader of PPATK, but also as “Bapak” for us and the other person may feel the same too.

Pak Badar was a kind of humanist who never forgot to always give praise and thanks to us when we have finished our job. It was also conducted by him when he interacts and communicates

(9)

pada saat beliau berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut beliau memuji adalah salah satu bentuk bersyukur dengan cara menghargai orang lain, karena senyatanya kita tidak ada apa-apanya jika kita sendiri dan tidak ada bantuan dari orang lain. Hal serupa juga dilakukan oleh Pak Badar pada saat menjadi Inspektur Upacara, beliau berjalan kedepan mendekati Sang Pemimpin Upacara, berjabat tangan, seraya mengucapkan selamat dan terima kasih atas tugas yang telah dilaksanakan dengan baik. Itulah beliau, sosok yang sangat menghargai orang lain.

Secara personal, saya menilai Pak Badar adalah sosok yang “jago”

dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Pada suatu kesempatan, didalam mobil dalam perjalanan ke Bandung saya pernah bertanya langsung ke Bapak, apa sih rahasia Bapak dalam berkomunikasi dengan orang lain dan akhirnya dapat terjalin hubungan yang baik setelahnya? Beliau menjawab,

“Saat kita berbicara dengan orang lain, jaga frekuensi substansi kita tetap dibawah mereka, atau setidaknya sama lah. Walaupun kita tahu lebih, jangan sekali-kali kita memposisikan kita lebih tinggi dari lawan bicara (sok tahu)”, attitude itu dijaga agar lawan bicara merasa nyaman, dihargai, dan kita akan mendapatkan “sesuatu” dari pembicaraan tersebut, dan jangan lupa selipkan jokes dan pujian pada pembicaraan itu”

Dari sini kami tahu bahwa bagi beliau semua orang adalah penting,

with other persons. According to him, giving praise was one of the grateful forms by respecting other persons because it is true that we are nothing if we are alone and no support from other persons.

The same thing was also conducted by pak Badar when he became a Flag Raising Ceremony Inspector where he would walk in front approaching the Commander of Ceremony, shook his hand while congratulated and thanked for the duty that had been performed well. That’s him, a person who really respected others.

I personally appraise pak Badar as a person who was “expert”

in making communication and keeping good relations with other persons. On an occasion, in the car while travelled to Bandung, I ever ask pak Badar directly about his secret in making communication with other persons and finally can make a good relation after that.

He answered,

“When we talk to other persons, keep our frequency of substance under them or at least the same. Though we know more, don’t ever make our position higher than our interlocutors (smart aleck)”, keep that manner so that our interlocutors feel comfortable, being

(10)

tidak ada yang tidak penting, baik itu level bawah, menengah, ataupun atas sekalipun. Dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, setiap orang pasti dapat memberikan manfaat, baik itu untuk beliau sendiri ataupun orang lain.

Oiya, Pak Badar juga adalah orang yang sangat menggemari kuliner.

Sebagai orang yang lahir dan besar di Palembang, beliau sangat menyukai Pempek dan kawan-kawannya, Nasi Minyak, Pindang Patin, Es Kacang Merah, Duku, dan Durian. Pada kesempatan kami mendampingi beliau di Palembang, tak lupa beliau selalu mengajak kami untuk menikmati makanan tersebut. Pilihan Pak Badar memang tidak salah, kami ikut menyukai makanan tersebut dan berharap mendapat kesempatan kembali untuk dapat berkunjung ke Palembang.

Demikian juga pada saat beliau ke Pusdiklat APU-PPT/IFII, beliau selalu menyempatkan untuk menikmati Ikan Patin Bakar di Pondok Ikan Bakar Kalimantan, di Cimanggis Depok. Pak Badar juga mempunyai makanan favorit sendiri di Pusdiklat APU-PPT, yaitu Indomie rebus. Simple memang, namun itulah salah satu bentuk kebahagian beliau disela-sela kesibukan bekerja, menikmati makanan yang beliau suka dan dapat mengajak orang lain untuk makan bersama. Kembali katanya, itu adalah salah satu bentuk kita bersyukur atas apa yang Allah berikan.

Dalam keseharian, Pak Badar termasuk Pimpinan yang sangat humble karena beliau tidak segan menegur siapapun yang beliau temui dan tidak pernah membedakan status sosial. Beliau juga suka sekali bercerita tentang pengalaman hidupnya dan bahkan sering sekali bercanda dengan kami para staf beliau.

Sehari 24 jam, disela-sela kesibukan bekerja, beliau selalu berupaya sebisa mungkin meluangkan waktu untuk berolahraga, baik itu lari pagi setelah sholat subuh, ataupun bermain badminton dikantor. Hal itu dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan beliau, dan juga agar tetap dapat menikmati makanan yang enak, begitu kelakar beliau kepada kami.

Pak Badar merupakan salah satu orang yang sangat menyukai amalan puasa sunnah, salah satunya adalah puasa Daud. Sejak tahun 2005, sewaktu beliau bertugas di KPK, beliau mulai rutin melaksanakan puasa Daud hingga akhir hayat beliau. Selain sebagai bentuk keimanan dan ketaatan hamba kepada Allah melalui amalan puasa Daud, beliau juga menjadikan puasa Daud tersebut untuk menjaga kondisi kesehatan dan kebugaran beliau.

Hingga sekitar pertengahan bulan Februari tahun 2020, puasa Daud yang beliau amalkan adalah merupakan puasa Daud terakhir beliau, karena setelah itu, seperti biasa beliau mulai melaksanakan puasa 40 hari sebagai bentuk janji kepada Allah sebelum hari ulang tahun Beliau tiba. Seperti kebahagiaan Bapak menjelang hari ulang tahunnya, kamipun dengan penuh suka cita dan semangat juga mulai menyusun rencana mengadakan perayaaan kecil-kecilan untuk Bapak pada hari ulang tahunnya. Belum sempat beliau menyelesaikan janji puasa 40 hari, ternyata Allah lebih sayang kepada Pak Badar, pada tanggal 14 Maret 2020, tepat 15 hari sebelum hari ulang tahun beliau, Pak Badar wafat, meninggalkan kita semua untuk berpulang menghadap sang Rabb, Allah SWT.

Kepergian beliau merupakan kehilangan kami yg mendalam, tetapi kami percaya Allah SWT lebih sayang kepada Bapak. Kami selalu mendoakan Semoga Bapak husnul khotimah, diberikan tempat yang terbaik disisi Allah SWT, diampuni segala dosa dan khilafnya serta diterima amal ibadahnya. Selamat Jalan Bapak, kami akan selalu merindukan senyum Bapak.•

respected and we will get “something” from such talking and don’t forget to insert jokes and praises in that talking”.

At this point, we know that for him, everyone is important and none is unimportant, either at entry, medium or even the top level.

With all weaknesses and strengths, every person can give benefits, either for himself or other persons.

By the way, Pak Badar was also a person who likes culinary very much. As a person born and grown up in Palembang, he liked Pempek and kinds of others such as Coconut Milk Rice (Nasi Minyak), Pangasius Fish Pindang (Pindang Patin), Red Bean Ices, Duku and Durian. When we had a chance to accompany him in Palembang, he never forgot to always ask me to enjoy such foods.

Pak Badar’s choice was never wrong. We also liked the food and hoped to get another chance to visit Palembang again in the future.

And so as when he went to a Learning Centre of APU-PPT/IFII, he always took a chance to enjoy a pangasius grilled fish at Pondok Ikan Bakar Kalimantan, in Cimanggis Depok. Pak Badar also had his own favourite food in Pusdiklat APU-PPT namely noodles soup. It is simple indeed, but it was one of his happiness expressions in the middle of working busy as he can enjoyed the food he likes and can ask other persons to eat together with him. Once again he said that it is one of the expressions that we are grateful for what Allah has given.

In a daily life, pak Badar was a very humble leader because he was not reluctant to say hello to any person he met and never discriminated a social status. He also liked to tell a story about his own life experience and even often made jokes with us as his staffs.

In 24-hours a day and in the middle of his busy working, he always tried to spare time for having sports, either jogging in the morning after fajr prayer, or played badminton at the office. It was performed to keep his health condition and in order to be able to enjoy delicious foods as he jokes us.

Pak Badar was one of the persons who loves Sunnah fasting practice and one of them was Daud fasting. During his assignment in the Corruption Eradication Commission (KPK) since 2015, he started conducting a routine Daud fasting up to the end of his life. It is not only as an expression for servant’s faithfulness and obedience to Allah through Daud fasting practice, but also to kept his health and fitness. It was up around the middle of February in 2020, such Daud fasting that he had been practicing so far was his last Daud fasting. As after that and as usual, he started conducting 40-days of fasting as an expression of promise to Allah before the coming of his birthday. As the happiness came close to his birthday, we started arranging a plan of a small celebration for him on his birthday with full of happiness and enthusiasm.

But then, before he had the chance to finish his 40-days of promise for fasting, Allah loves him more. On 14th March 2020, precisely 15 days before his birthday, pak Badar passed away and left us all to face the Rabb, Allah the Sacred and the Mighty.

His passing away was truly our deepest loss, but we believe that Allah the Sacred and the Mighty loves you more. We always pray and hope that you will be husnul khotimah, given the best place next to Allah the Sacred and the Mighty, forgiven all of his sins and mistakes as well as received his good deeds and worships.

Goodbye Bapak, we will always miss your smiles.•

(11)

BAIT ILHAMINNUR

(12)

Testimoni Mengenai Sosok Alm. Kiagus Ahmad Badaruddin

Testimonies On The Late Kiagus Ahmad Badaruddin

Banyak kenangan indah yg saya lalui dengan Pak Badar selama 3 tahun lebih ini. Beliau memiliki keahlian mumpuni dalam birokrasi pemerintahan. Beliau mudah berteman dengan siapa saja dan memiliki sahabat di mana saja. Bagi Saya, Pak Badar tidak hanya sebagai seorang atasan tetapi juga seorang sahabat yang selalu memiliki waktu untuk berdialog dan bertukar keluh kesah. Walaupun demikian, seorang sahabat tidak selalu seiya sekata. Dalam urusan pekerjaan, kami selalu berterus terang mengenai sikap dan perbedaan pendapat terhadap beberapa konsep. Namun perbedaan pendapat tersebut tidak pernah menggoyahkan persahabatan kami, malah justru memperkuat karena kami semakin memahami dan menerima satu sama lain. Di banyak kesempatan lain kami biasa berdiskusi mengenai banyak hal, mulai dari masalah umum seperti masalah sosial, politik, dan hukum, sampai mendiskusikan masalah pribadi dan keluarga kami. Saya benar- benar merasa kehilangan karena harus berpisah secepat ini. Banyak cita-cita yang kami gagas untuk lembaga tercinta PPATK. Kami berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita tersebut pada saat kami menyelesaikan masa tugas kami. Kini beliau telah meninggalkan saya lebih dahulu. Menjadi tugas saya dan seluruh jajaran PPATK menjaga komitmen untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Semoga Allah SWT menerima seluruh amalan Beliau, menghapus dosa-dosa Beliau, dan memberikan tempat terbaik bagi Beliau di sisi-Nya. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

I have many beautiful memories with Pak Badar for more than 3 years. He had an expert skill in government bureaucracy. He made friends easily with anybody and has friends anywhere. For me, Pak Badar was not only a superior, but also a friend who always has time to talk and share each other. Even so, a friend would not always agree with us. In terms of work, we used to speak frankly about our manner and different opinion on some concepts. But such different opinions had never weakened our friendship; it even strengthens it because we got to know and respect each other better. On many other occasions, we get used to discuss about many things, starting from general problems like social, politic and law cases to our personal and family problems.

I really miss him because we should separate with him so quickly like this. We had many aspirations that we share for our lovely institution of PPATK. We are committed to realize the aspirations when we have finished our assignment period. Now he has left me first. It is my duty and all officers of PPATK to keep a commitment to realize those aspirations. We do hope that Allah SAW accepts all of his good deeds, forgives his sins and gives the best place for him next to Allah SWT. Amen ya rabbal ‘alameen.

Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin merupakan sosok yang sangat baik dan menyenangkan, mau mendengarkan masukan, bahkan keluhan dari bawahannya. Selaku pimpinan, beliau sangat sabar dan kebapakan. Suka memberikan nasihat dan motivasi kepada bawahan. Pergaulan beliau sangat luas dan luwes ke segala lapisan jabatan, profesi, suku dan agama apa saja. Beliau tidak pernah berhenti belajar hal-hal baru dan pantang menyerah. Sangat tawaqal dan ikhlas menjalankan agamanya. Beliau juga sangat mencintai keluarganya.

Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin wast a very nice and pleasant man. He was willing to listen to the input and even the complaint from his subordinates. As a leader, he was very patient and fatherly. He liked to give advice and motivation to his subordinates. His social intercourse was very wide and flexible to all levels of positions, professions, tribes and religions. He never stoped learning new things and gave up easily. He trusted in God very much and practiced his religion sincerely. He also loved his family very much.

Muhammad Sigit

Deputi Pencegahan PPATK/

Deputy for Prevention at PPATK

Dian Ediana Rae

Kepala PPATK/

Head of PPATK

(13)

Dalam interaksi saya dengan beliau (Bpk. Kiagus Ahmad Badaruddin) selama di PPATK, saya melihat banyak tauladan yang diwariskan kepada para pegawai PPATK. Beliau adalah figur pemimpin yang memiliki pengalaman yang sangat panjang dalam birokrasi pemerintahan. Pengalaman tersebut sering dibagi kepada para pegawai. Almarhum adalah sosok pemimpin yang rendah hati, mau bergaul secara apa adanya dengan seluruh pegawai dan dengan berbagai kalangan. Semangat belajar Alm juga sangat tinggi dan mau belajar dengan siapapun. Semoga PPATK dapat mewariskan nilai-nilai kepemimpinan Almarhum ke depannya.

In my interaction with him (Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin) while working at PPATK, I saw many good examples inherited to the employees of PPATK. Pak Badar was a figure of leader who had a very long experience in a government bureaucracy. Such experience was often shared to the employees.

The late pak Badar was a kind of humble leader, willing to get along with all of employees and at various levels. His spirit of learning was very high and he is willing to learn it with anybody.

Hopefully PPATK may pass down his values of leadership in the future.

Sejak kami sama2 bertugas di Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan hingga di PPATK, pak Badar adalah senior saya sekaligus pimpinan saya yang baik, humble,cetdas, dan selalu berfikir strategis. Karir beliau yang sangat sukses di Kementerian Keuangan, KPK, dan PPATK membuktikan bahwa pak Badar adalah pimpinan yang sukses, selalu berkinerja baik, dan memiliki networking yang kiat. Setelah menjabat sebagai Kepala PPATK, pak Badar dengan cepat dapat menguasai materi Sistem APU PPT, dan responsif terhadap permasalahan yang terjadi, sehingga beliau sangat disegani baik di internal maupun eksternal PPATK, Semoga almarhum pak Badar diampuni dosanya, diterima segala amal ibadahnya, dan mendapat tempat yg terbaik disisi Allah SWT.

Ever since we have been assigned together to the Directorate General of Budgeting, Ministry of Finance up to PPATK, pak Badar was my senior as well as my leader who is good, humble, smart, and always being a strategic thinker. His career was very successful at the Ministry of Finance, the Corruption Eradication Commission (KPK) and PPATK where it proved that pak Badar was a successful leader who always had good performance and wide networking. After serving as the Chairman of PPATK, pak Badar can master the materials of AML/CFT systems very quickly and being responsive toward problems occurred so that he was so respected, both inside and outside of PPATK. May the late pak Badar be forgiven his sins, accepted all of his good deeds and worships and given the best place next to Allah SWT.

Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Akhyar Effendi

Kepala Pusdiklat APU PPT/

Head of the IFII

Maryanto

Widyaiswara Ahli Utama Pusdiklat APU PPT/

IFII Senior Instructor

Almarhum adalah sosok yang sangat humble, dan tegas dalam memimpin serta punya kedisiplinan tinggi. Namun, juga sebagai guru dan panutan yang ideal untuk para bawahannya.

The late pak Badar was a very humble and firm person in leading as well as highly discipline. But he was also a teacher and an ideal figure for his subordinates.

Rinardi

Sekretaris Utama PPATK/

Executive Secretary of PPATK

(14)

Almarhum Pak Badar adalah sosok pimpinan yang sangat luas pergaulannya, dekat dengan para staf dan tidak segan untuk belajar hal-hal baru. Selamat jalan Pak Badar, semoga Allah SWT menerima semua amal baik Bapak.

The late Pak Badar was a kind of leader who had a very good social relationship, being close to the staffs and not reluctant to learn new things. Goodbye pak Badar. Hopefully Allah SWT accepts all of your good deeds.

Diana Soraya Noor

Kabid Program dan Evaluasi/

Division Head of Program and Evaluation

“Historia Vitae Magistra “ pengalaman adalah merupakan guru yang terbaik . Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang sosok Kiagus Ahmad Badarudin beliau adalah seorang pemimpin yang sarat akan pengalaman, kaya akan ilmu serta luas dalam pergaulan. Dalam suatu waktu selain sebagai kepala PPATK beliau juga bisa bersikap sebagai seorang ayah yang sangat sayang dengan keluarganya termasuk kami- kami ini. Banyak ilmu serta pengalaman yang beliau sampaikan kepada kami bagaimana caranya menghadapi setiap permasalahan agar semua dapat teratasi tanpa harus menyakiti ataupun membuat malu orang lain. Kini bagaikan petir di siang hari tiba tiba kami mendapat kabar tentang kepergian beliau untuk selamanya menghadap Sang Maha Pencipta tepatnya tanggal 14 Maret 2020. Tidak ada yang mengira akan secepat ini beliau akan pergi mendahului kita semua, namun apalah daya, Taqdir yang Maha Kuasa kita tidak dapat merubahnya.

”Qullunafsin Dzaa Iqotull Mauth”….setiap yang bernyawa pasti akan mati,, begitupun kita semua, hanya tinggal menunggu waktu, hanya doa yang mampu kami persembahkan untuk almarhum Kiagus Ahmad Badaruddin. Bapak Kami, Guru Kami, Senior Kami, teman curhat kami. Semoga Allah Subhanahu Wataala mengampuni segala dosa serta kesalahannya serta menempatkan beliau ditempat yang terindah disisi-Nya. Ammien ya robal alammien….

Selamat jalan Bapak. Semoga kelak kita bisa dipertemukan kembali di syurganya Allah. Ammiien ya robbal alammiien. Insya allah.•

“Historia Vitae Magistra“(Experience is the best teacher). Perhaps it is the best words to describe a figure of Kiagus Ahmad Badarudin. He was a leader with full of experience, rich in knowledge and wide in a social intercourse. In a certain time, other than as the Chairman of PPATK, he also could act as a father who loves his family very much including us. He shared many experiences and knowledge to us on how to deal with a problem so that all of it can be handled without hurting or embarrassing other people. And now it was like a thunder in the daylight, we suddenly had news on his passing away forever facing the Great Creator, precisely on 14th March 2020. No one ever think that he would leave us so soon. But what can we do? We cannot change the destiny of the Almighty.

”Qullunafsin Dzaa Iqotull Mauth”….every soul will taste death… and so all of us. It is just a matter of time. We can only pray for the late Kiagus Ahmad Badaruddin, our Father, our Teacher, our Senior, our Sharing Friend. Hopefully Allah SWT forgives all of his sins and puts him at the most beautiful place next to Him. Ammien ya robal alammien….

Goodbye pak Badar. Hopefully we may meet again in Allah’s Heaven. Ammiien ya robbal alammiien.

Insya Allah.

Yusup Darmaputra

Kepala Bidang Penyelenggaraan/

Division Head of Administration

(15)

Bapak (Alm) Kiagus Ahmad Badaruddin, biasa dipanggil Pak Badar, adalah seorang Pemimpin yang memiliki Integritas tinggi terhadap organisasi khususnya PPATK, fl eksibel terhadap kebutuhan organisasi, berpikiran terbuka terhadap pendapat serta antusias mendengarkan masalah dan keluhan dari anak buahnya, mengayomi semua insan yang ada di bawah koordinasinya dan masih banyak lagi sifat-sifat baik dan bijaksana yang dimilikinya.

Pak Badar adalah atasan yang sangat dekat dengan semua pegawainya bahkan sampai dengan level terbawah, mungkin ini adalah cara atau gaya berkomunikasi Beliau sehingga semua jenis pekerjaan yang ada di dalam lingkungan PPATK dapat terpantau dengan baik. Pak Badar juga memiliki sifat yang mengemong dan kebapakan dalam hubungan pekerjaan.

Sangat besar jasamu Pak Badar untuk negeri ini … untuk Indonesia … untuk PPATK … dan untuk seluruh insan PPATK dengan dedikasi luar biasa yang telah engkau berikan. Allahumma fi rlahu warhamhu wa`afi hi wa`fu`anhu (Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan ma’afkanlah dia).

Semoga Allah SWT menerima engkau di sisi-Nya di tempat yang terbaik dan menerima semua amal ibadahmu. Aamiin ya Rabbal Alamin.

The Late Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin, commonly called Pak Badar, was a leader who had high integrity toward organization, especially PPATK, flexibility toward organization’s need, open-minded toward opinions and enthusiasm in listening to a problem and complaint from his subordinates, protects all persons under his coordination and there are still many more of his good and wise characters that he has.

Pak Badar was a superior who was very close to all of his employees and even up to the lowest level.

Perhaps it was a way of style of his communication so that all kinds of works in scope of PPATK can be well-monitored. Pak Badar also liked to take care of the staffs and being fatherly in work relations.

It is so great of your services pak Badar for this country...for Indonesia...for PPATK...and for all officers in PPATK with the extraordinary dedication that you have given. Allahumma firlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu (Dear God, please forgive him and gives him mercy, prosperity and forgiveness).

Hopefully Allah SWT accepts you next to Him at the best place and receives all of your good deeds and worships. Aamiin ya Rabbal Alamin.

Perdana Kusumah

Kasubbag Rumah Tangga Pusdiklat APU PPT/

Sub-Division Head of Internal Aff airs of IFII

Selain sebagai Pimpinan, Bapak sudah saya anggap orangtua sendiri, perhatian-perhatian kecil seperti menanyakan kabar kami dan keluarga selalu beliau tanyakan setiap pagi ketika bertemu di kantor atau ketika kami sedang menemani beliau mengerjakan tugas kantor. Beliau termasuk pimpinan yang sangat humble karena beliau tidak segan menegur siapapun yang beliau temui dan tidak pernah membedakan status sosial. Beliau juga suka sekali bercerita tentang pengalaman hidupnya dan bahkan sering sekali bercanda dengan kami para staf beliau. Kepergian beliau merupakan kehilangan kami yang mendalam, tetapi Kami percaya Allah SWT lebih sayang kepada Bapak. Kami selalu mendoakan Semoga Bapak khusnul khotimah, diberikan tempat yang terbaik disisi Allah SWT, diampuni segala dosa dan khilafnya dan diterima amal ibadahnya. Selamat jalan Bapak, kami akan selalu merindukan senyum Bapak.

Other than as a Leader, I have assumed pak Badar as my own parent. He used to give small things like asking about me and my family’s condition every morning when we met at the office or when we accompanied him doing a job at the office. He was a very humble leader because he was not reluctant to say hello to everybody he met and never differentiated the social status. He also liked to tell a story about his life experience and even often made a joke with us as his staffs. His passing away is our deepest loss, but we believe that Allah SWT loves him more. We always pray that you will be khusnul khotimah, given the best place next to Allah SWT, forgiven all of the sins and mistakes and accepted his good deeds and worships. Goodbye pak, we will always miss your smiles.

Nia Prasasti

Sekretaris Kepala PPATK/

Secretary of the Chairman of PPATK

(16)

“Penegakan hukum akan optimal bila pelaku kejahatan dijauhkan dari insentif hasil kejahatannya,”

Alm. Kiagus Ahmad Badaruddin, Kepala PPATK 2016-2021

1

7 April 2020, tepat memasuki usia ke-18 tahun kelahiran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Di usia yang makin dewasa, eksistensi lembaga produk reformasi yang bertugas mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT) ini makin diakui, khususnya dalam perannya menjaga integritas sistem keuangan sekaligus mendukung proses penegakan hukum.

Di sisi lain, memasuki usianya yang ke-18, tantangan yang dihadapi PPATK tidak semakin berkurang. Di tengah upaya terus meningkatkan performa dan kinerja lembaga, penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan sejumlah target harus dikoreksi, sekaligus penyesuaian ragam aktivitas strategis lainnya. Problematika yang dihadapi semakin pelik saat keluarga besar PPATK harus melepas kepergian sosok pemimpin sekaligus pengayom, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin pada 14 Maret 2020 lalu. Momen kehilangan secara tiba-tiba ini menjadi pukulan telak, membentuk lara yang menyesakkan hati seluruh insan PPATK.

Prestasi Besar

Sejak mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan PPATK pada Oktober 2016 lalu, sepak terjang kepemimpinan Kiagus Ahmad Badaruddin bersama Wakil Kepala PPATK Dr. Dian Ediana Rae layak mendapat apresiasi. Kombinasi keduanya menginisiasi lahirnya berbagai penguatan infrastruktur hukum anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT), menjaga integritas sistem keuangan, mengoptimalkan komitmen anti-pendanaan terorisme di lingkup nasional dan regional, meningkatkan peran sentral Indonesia dan PPATK khususnya dalam berbagai forum internasional, serta membawa PPATK menuju transformasi organisasinya.

Di fase awal periode kepemimpinannya, PPATK sukses mendorong Presiden RI Joko Widodo menetapkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Optimalisasi Pemanfaatan Laporan Hasil Analisis dan Laporan Hasil Pemeriksaan PPATK. Dikeluarkannya Instruksi ini menjadi landasan penting penguatan peran PPATK dalam mendorong penegak hukum menindaklanjuti produk Hasil Analisis (HA) dan Hasil Pemeriksaan (HP) PPATK. Inpres 2/2017 juga menjadi stimulus upaya peningkatan peran negara dari sektor pajak, di tengah upaya masif pembangunan infrastruktur negara.

PPATK juga menegaskan komitmennya dalam mendukung

18 Tahun PPATK: Asa Di Tengah Lara

18 Years Of PPATK: A Hope In The Midst Of Sorrow

Tri Andriyanto

“Law enforcement will be optimum if the criminal is taken away from the benefit of its proceeds of crime”

The Late Kiagus Ahmad Badaruddin, Chairman of PPATK during 2016-2021

1

7th April 2020 was exactly the 18th anniversary of the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK). In this increasingly mature age, the existence of this reformation-era product institution that has duty to prevent and eradicate the money laundering and terrorism financing is increasingly acknowledged, especially in its role to maintain the integrity of financial system and support the process of law enforcement.

On the other side, by turning in to the 18th years of age PPATK faced endless challenge. In the middle of the efforts to continuously improve the performance of the institution, the spreading of pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) led to the revision of target as well as the adjustment of other various strategic activities. Problems became more complicated when the big family of PPATK had to release the passing away of a leader and a patron, the Chairman of PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin on last 14th March 2020. Such a sudden moment of losing him hit them very hard where it caused a sorrow which was heartbreaking them as the employees at PPATK.

Great Achievement

Ever since taking over the baton of leadership at PPATK in last October 2016, the role of the leadership of Kiagus Ahmad Badaruddin together with the Vice Chairman of PPATK, Dr. Dian Ediana Rae, deserves for an appreciation. Both of them has initiated various reinforcements on legal instruments of anti money laundering and the prevention of terrorism financing, maintains the integrity of financial system, optimize the commitment of anti terrorism financing at national and regional scale, increase the central role of Indonesia and PPATK specifically in various international forums and bring PPATK toward its organizational transformation.

At early phase of the period of their leadership, PPATK successfully encouraged the President of Indonesia, Joko Widodo, to enact the Presidential Instruction (Inpres) Number 2 of 2017 regarding the Optimization of the Utilization of the Financial Intelligence Report of PPATK. The enactment of this instruction became an important basis for the reinforcement of PPATK roles in encouraging law enforcement agencies to follow up the PPATK’s intelligence reports. Inpres 2/2017 also became a stimulus for the effort in increasing the state revenue from tax sector in the middle of massive effort of national infrastructure development.

(17)

implementasi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi.

Upaya ini diwujudkan dalam serangkaian penyusunan HA, HP, maupun pemberian keterangan ahli. PPATK meyakini bahwa ketentuan pemidanaan terhadap korporasi ini patut didukung, sebagai upaya menjaga marwah dan integritas korporasi serta menghindarkannya disalahgunakan sebagai sarana kejahatan.

PPATK di era kepemimpin Kiagus Ahmad Badaruddin juga menginisiasi pembentukan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi, atau yang lazim disebut dengan PerPres BO. PerPres BO bertujuan membangun sistem tranparansi informasi korporasi berikut pemilik manfaatnya, sekaligus menghindarkan korporasi digunakan sebagai sarana pencucian uang dan bermuara pada peningkatan iklim investasi di Indonesia.

Dalam hal menjaga integritas perekonomian, PPATK bersama dengan sejumlah lembaga seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,

PPATK also strengthened its commitment in supporting the implementation of the Regulation of the Supreme Court Number 13 of 2016 on the Procedures for Handling Criminal Case by Corporations. This effort was realized by producing financial intelligence and delivering expert testimony in the court. PPATK believes that the criminal provisions toward corporation should be supported as an effort to keep the dignity and integrity of corporation and to avoid from its misuse as a means of crime.

PPATK in the era of leadership of Kiagus Ahmad Badaruddin also initiated the establishment of the Presidential Regulation Number 13 of 2018 on the Implementation of Beneficial Owner Due-Diligence from Corporation or commonly called ‘PerPres BO’. The Purpose of the PerPres BO is to build a transparency system of corporate information and its beneficial owner as well as to avoid corporations being used as a means of money laundering and lead to the improvement of investment climate in Indonesia.

In keeping the integrity of economy, PPATK collaborated with some

(18)

dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi menetapkan metode pengawasan berbasis risiko sesuai hasil pemetaan risiko.

Pengawasan ini dilakukan berdasarkan risiko kunci wilayah, produksi, profil, dan distribution channel yang berisiko tinggi. Penerapan metode ini berkontribusi dalam meningkatkan efektivitas proses pengawasan, sekaligus memperkokoh implementasi rezim APUPPT di Indonesia.

Terkait tugasnya mencegah dan memberantas tindak pidana pendanaan terorisme, PPATK menginisiasi dan memimpin kerja sama antar-lembaga intelijen keuangan (financial inteligence unit/FIU) dalam menyusun asesmen risiko regional terkait dengan pendanaan terorisme melalui penyalahgunaan non-profit organisation (NPO). Produk asesmen yang dinamakan Regional Risk Assessment on Non-Profit Organisation (RRA-NPO) di kawasan Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru ini menjadi terobosan penting mengingat belum pernah ada asesmen sejenis terkait pendanaan terorisme lingkup regional di kawasan manapun. Peran sentral PPATK patut diapresiasi atas kontribusi nyatanya dalam proses penyusunan, finalisasi, hingga peluncuran dokumen asesmen ini.

Di lingkup domestik, peran sentral PPATK di bidang anti-pendanaan terorisme diwujudkan dalam bentuk inisiasi Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pemberian Sumbangan oleh Organisasi Kemasyarakatan dalam Pencegahan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. PerPres ini bertujuan untuk melindungi Ormas dari penerimaan berbagai bentuk sumbangan, khususnya dari luar negeri yang ternyata difungsikan untuk pendanaan terorisme.

Implementasi Peraturan ini juga menjadi bukti komitmen kepatuhan Indonesia terhadap standar internasional APUPPT yang ditetapkan oleh Financial Action Task Force on Money Laundering (FAT) selaku organisasi internasional di bidang APUPPT.

Di kancah internasional, terpilihnya Wakil Kepala PPATK Dian Ediana Rae sebagai Vice Chair di Kelompok Kerja Pertukaran Informasi the Egmont Group, dilanjutkan sebagai Regional Representative the Egmont Group untuk kawasan Asia Pasifik, serta sebagai Co-Chair dalam Financial Intelligence Consultative Group (FICG) di kawasan Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru menunjukkan makin sentralnya peran PPATK dalam forum-forum internasional di bidang APUPPT. Bahkan, pada Januari 2019, PPATK sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan Egmont Group Meeting, sebuah forum yang mempertemukan FIU dari seluruh dunia. Kini, komitmen kepatuhan PPATK dan seluruh pemangku kepentingan terkait diuji dalam upaya Indonesia bergabung sebagai anggota FATF.

Dalam upaya menyukseskan program pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas, PPATK di era kepemimpinan Kiagus Ahmad Badaruddin berhasil mengoptimalkan peran Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII). IFII menjadi wadah yang strategis dalam membentuk SDM di bidang APUPPT yang berkualitas sekaligus berintegritas, baik bagi kalangan Pihak Pelapor maupun Aparat Penegak Hukum.

Berbagai prestasi juga mengiringi sepak terjang PPATK di bawah komando Kiagus Ahmad Badaruddin dan Dian Ediana Rae. Hingga kini, PPATK sukses mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian selama 13 tahun berturut-turut. PPATK juga sukses mendapat predikat terbaik dalam penilaian keterbukaan informasi publik dengan penghargaan yang disampaikan langsung oleh Wakil Presiden RI. Capaian lain mengiringi seperti 100% menuntaskan Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi,

institutions such as Bank Indonesia, the Financial Services Authority (OJK) and the Commodity Futures Trading Regulatory Agency (BAPPEBTI) to determine a risk-based supervisory method in accordance with the result of risk mapping. This supervision is conducted in accordance with the key risk of areas, production, profile and high-risk distribution channel. The implementation of this method contributes in improving the effectiveness of supervision process and strengthening the implementation of AML/CFT regime in Indonesia.

Due to its duties to prevent and eradicate such terrorism financing crime, PPATK initiated and leads cooperation among financial intelligence unit (FIU) in establishing regional risk assessment related to terrorism financing through the misuse of non-profit organization (NPO). The product of the assessment, namely the Regional Risk Assessment on Non-Profit Organization (RRA-NPO) in the South East regions, Australia, and New Zealand, became an important breakthrough since there has never been such similar assessment related to terrorism financing at regional level in any regions. A central role of PPATK should be appreciated for its real contribution in the process of drafting, finalizing up to the launching of this assessment document.

In domestic scope, a central role of PPATK in the field of anti terrorism financing was realized in form of the initiation of the Presidential Regulation Number 18 of 2017 on the Procedures for Receiving and Delivering Donation by Social Organization in the Prevention of Terrorism Financing Crime. The purpose of this Presidential Regulation is to protect the social organization from receiving various kinds of donation, especially from the overseas that in fact it is used for terrorism financing. The implementation of this regulation also becomes a proof of commitment of Indonesia’s compliance toward an international standard of AML/CFT determined by the Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) as an international organization in the field of AML/CFT.

In international of event, the Deputy Chairman of PPATK, Dian Ediana Rae has been selected as the Vice Chairman on the Task Force of Information Exchange of the Egmont Group and then proceeded as the Regional Representative of the Egmont Group for Asia Pacific Regions as well as the Co-Chair in the Financial Intelligence Consultative Group (FICG) in South East Regions, Australia, and New Zealand where it indicates an increasing central role of PPATK at international forums in the field of AML/CFT. Even in January 2019, PPATK was successfully became a host for the Egmont Group Meeting, a forum that brings FIU together from all over the world. At present time, the commitment of PPATK compliance and all relevant stakeholders is tested for Indonesia is trying to join as a member of FATF.

In trying to make Government program successful in building qualified human resources, PPATK in the era of leadership of Mr. Kiagus Ahmad Badaruddin successfully optimized the role of Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII). IFII became a strategic coordinating institution in forming the qualified and integrated human resources in the field of AML/CFT both among the reporting parties and law enforcement officers.

Many achievements also follow the role of PPATK under the command of Kiagus Ahmad Badaruddin and Dian Ediana Rae. Up to this time, PPATK successfully maintains the unqualified audit opinion for 13 years consecutively. PPATK also successfully achieved the best predicate in the appraisal of public information transparency by an appreciation which is directly given by the Vice President of the Republic of Indonesia.

Another achievement follows like 100% completion of National Strategy of Corruption Eradication, an appreciation in the field of state financial

(19)

penghargaan di bidang pengelolaan keuangan negara, penghargaan di bidang penataan kearsipan, hingga penguatan jejaring PPATK dengan FIU di kawasan Asia Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan.

18 Tahun PPATK

Mengingat momen 18 tahun hadirnya PPATK, terekam sejarah yang kembali berputar. Kehadiran PPATK begitu erat dengan upaya Indonesia keluar dari jeratan FATF yang pada tahun 2001 menempatkan Indonesia sebagai negara yang tidak kooperatif dalam menegakkan standar internasional di bidang anti-pencucian uang. Ditempatkannya Indonesia dalam daftar Non-Cooperative Countries and Territories (NCCT) merusak kredibilitas sektor ekonomi Indonesia, yang sangat erat kaitannya dengan menurunnya tingkat kepercayaan berbagai negara dan investor terhadap Indonesia.

Daftar hitam FATF memacu Indonesia berbenah, menghasilkan diundangkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 pada tanggal 17 April 2002, yang sekaligus menjadi pintu gerbang lahirnya PPATK.

Pembenahan lanjutan dilakukan dalam bentuk pengkinian regulasi setahun setelahnya, yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003. Praktis, PPATK mulai aktif bekerja sebagai lembaga sejak 17 Oktober 2003 dengan tugas utama mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang. Sebelumnya, tugas dan wewenang PPATK terkait transaksi keuangan mencurigakan dilakukan oleh Unit Khusus Investigasi Perbankan Bank Indonesia.

Terhitung sepanjang tahun 2004, PPATK telah menghimpun 1.393 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) yang dilaporkan oleh 67 bank umum, 3 perusahaan efek, 3 pedagang valuta asing, 1 perusahaan pembiayaan, 1 perusahaan asuransi, dan 1 perusahaan dana pensiun. Sejumlah ribuan LTKM tersebut dianalisis dan menghasilkan 234 kasus transaksi keuangan mencurigakan yang telah diserahkan kepada Kepolisian dan Kejaksaan untuk proses hukum selanjutnya. Di samping itu, selama periode 2003-2004 PPATK telah berhasil menjalin kerja sama dengan FIU Thailand (AMLO), FIU Malaysia (UPK-BNM), FIU Korea Selatan (KoFIU), Jaksa Agung Australia, FIU Filipina (AMLC), hingga FIU Rumania (NOPCML).1

Kerja nyata yang dibangun PPATK dengan dukungan berbagai Kementerian/Lembaga dan seluruh pemangku kepentingan terkait berkontribusi pada dikeluarkannya Indonesia dari daftar hitam FATF pada tahun 2005. Keluarnya Indonesia dari daftar NCCT menempatkan Indonesia pada posisi yang layak dan tidak lagi dianggap rentan terhadap praktik-praktik pencucian uang karena dinilai telah memenuhi standar internasional yang ditetapkan FATF.

Pasca keluar dari daftar hitam FATF, produktivitas PPATK terus meningkat. Laporan transaksi keuangan yang dilaporkan makin meningkat setiap waktunya, dan keterlibatan PPATK dalam pengungkapan perkara-perkara yang merugikan keuangan negara secara masif juga makin intens. Hal ini memicu munculnya isu dari berbagai pihak untuk memperkuat dan menambah fungsi dari PPATK, yang kemudian tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Undang-Undang ini relatif memperluas kewenangan PPATK jika

1 “PPATK Laporkan 234 Transaksi Mencurigakan ke Aparat Th 2004”, diambil dari pemberitaan Detik.com pada 1 Januari 2005 melalui https://

finance.detik.com/moneter/d-265765/ppatk-laporkan-234-transaksi- mencurigakan-ke-aparat-th-2004

1 “PPATK reports 234 suspicious transactions to the law enforcers in 2004”, it is taken from the news in Detik.com on 1 January 2005 via https://

finance.detik.com/moneter/d-265765/ppatk-laporkan-234-transaksi- mencurigakan-ke-aparat-th-2004

management, a reward in filing administration up to the reinforcement of PPATK networking with FIU in the Central Asia regions, Africa and South America.

18 Years of PPATK

Remembering the moments of 18 years of PPATK, it was recorded in the history which was then played back. The existence of PPATK is so close with the effort of Indonesia to get out from the FATF NCCT list in 2001 that made Indonesia as a non-cooperative country in enforcing the international standards in the field of anti money laundering. Such placement of Indonesia into the list of Non-Cooperative Countries and Territories (NCCT) damaged the credibility of the Indonesian economic sector which is closely related with the decreasing level of trust of various countries and investors toward Indonesia.

The black list of FATF forced Indonesia to improve its anti-money laundering sector and finally enacted Law Number 15 of 2002 on 17th April 2002 which also became an important milestone in the establishment of PPATK. Continuous improvement is made in form of the updating of regulation a year after as set out in Law Number 25 of 2003. Practically, PPATK started function effectively as an institution at 17th October 2003 with its main duties to prevent and eradicate money laundering. The duties and authorities of PPATK related to suspicious financial transaction are previously conducted by the Special Unit of Bank Investigation of Bank Indonesia.

In 2004, PPATK has gathered 1.393 reports of suspicious transaction reports (STR) which were reported by 67 commercial banks, 3 securities companies, 3 foreign exchange traders, 1 insurance company and 1 pension fund company. Thousands of STRs were analyzed and it produced 234 cases related with suspicious financial transactions that have been submitted to the Police and Public Prosecutor’s Office for due process of law. In addition, during the period of 2003-2004, PPATK has successfully cooperated with FIU Thailand (AMLO), FIU Malaysia (UPK- BNM), FIU South Korea (KoFIU), The Attorney General of Australia, FIU Filipina (AMLC), up to FIU Rumania (NOPCML).1

Such real work by PPATK upon the support from various Ministries/

Institutions and all relevant stakeholders contributed to the removal of Indonesia from the black list of FATF in 2005. The removal of Indonesia from NCCT list positioned Indonesia in a proper position and it was no longer deemed vulnerable toward money laundering practices because it has been assessed that it has met an international standard determined by FATF.

After being removed from the black list of FATF, the productivity of PPATK continuously increased. Financial transaction reports were increasing more and more and the involvement of PPATK in disclosing cases that might harm the State finance was massively and intensively increased. This situation led to the push from various parties to reinforce and add the function of PPATK and then it was set out in Law Number 8 of 2010 on the Prevention and Eradication of Money Laundering. This law grant PPATK broader authorities compared to the previous law. Based on Law 8/2010, PPATK can perform data and information management, the addition of examination authority, increase the number of investigators

(20)

dibandingkan dengan implementasi UU sebelumya. Dalam UU 8/2010, PPATK dapat melakukan pengelolaan data dan informasi, penambahan kewenangan pemeriksaan, menambah jumlah penyidik yang menerima HA dan HP PPATK, hingga menambah ruang lingkup Pihak Pelapor.

Euforia penguatan peran PPATK mendapatkan tantangan berikutnya, saat di tahun 2012 FATF kembali menempatkan Indonesia dalam daftar hitam, kali ini kaitannya dengan tindak pidana pendanaan terorisme. Bagi FATF, ketentuan yang ada di Indonesia dianggap belum memadai sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan dalam Rekomendasi FATF, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara yang berisiko tinggi terhadap pendanaan terorisme. Pada saat itu, memang belum terdapat ketentuan yang dapat memidanakan pelaku pendanaan terorisme.

Efeknya di bidang ekonomi cukup terasa, karena negara-negara dan institusi keuangan di seluruh dunia diminta meningkatkan kewaspadaan dalam menjalani hubungan usaha dengan Indonesia.

Indonesia kembali berhasil keluar dari jerat daftar hitam FATF pada tahun 2015. Diundangkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme serta Peraturan Bersama Pembekuan Aset Serta-Merta.

Berbagai ketentuan ini menjadikan PPATK tidak hanya menjadi focal point di bidang anti-pencucian uang, melainkan juga tindak pidana pendanaan terorisme.

Praktis, sejak diundangkannya UU 8/2010 hingga memasuki usianya yang ke-18, sepak terjang PPATK dalam mendukung penegakan hukum semakin nyata. PPATK memiliki peran konkret dalam pengungkapan perkara rekening gendut oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS), pengungkapan jaringan narkotika domestik dan internasional, korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), korupsi pembangunan jalan dan jembatan, korupsi sejumlah kepala daerah, suap di sektor migas, penyelundupan lobster, penyelundupan telepon seluler, penyelundupan tekstil, perdagangan satwa liar dilindungi jaringan internasional, perdagangan manusia, pendanaan terorisme domestik dan internasional, dan sejumlah perkara lainnya.

Asa di Tengah Lara

Gambar

Gambar 2. Sumber : Basel Institute on Governance 10 Picture 2. Source: Basel Institute on Governance 10
Gambar 1. Sumber: Basel Institute on Governance 9 Picture 1. Source: Basel Institute on Governance 9

Referensi

Dokumen terkait