SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP
) Kekurangan Energi Kalori Pada Ibu HamilPokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Sasaran Waktu
Hari/Tanggal Tempat
Pelaksana
: Kekurangan Energi Kalori Pada Ibu Hamil : Gejala dan penanganan KEK pada ibu hamil
: Ibu Hamil : 20 menit
: Kamis, 11 Januari 2018 : Rumah Tn.Y
: Yati Indriyani
A. LATAR BELAKANG
Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Salah satu golongan rawan gizi yang menjadi sasaran program adalah remaja, karena biasanya pada remaja sering terjadi masalah anemia, defisiensi besi dan kelebihan atau kekurangan berat badan. Tahun 2004 37% balita (bawah lima tahun/bayi) kekurangan berat badan (28% kekurangan berat badan sedang dan 9%
kekurangan berat badan akut (a llitle beat confused about it) (sumber Susenas 2004). Pemerintah mempunyai program makanan
tambahan sehingga perempuan dan anak-anak yang terdeteksi memiliki berat badan kurang akan diberi makanan tambahan dan saran ketika mereka
dating ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan.
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis) terutama yang kemungkinan disebabkan karena adanya ketidak seimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan perumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu
lama maka akan terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut
sangat memprihatinkan, mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA (Sumber Daya Alam).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kalori pada kehamilan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu memahami tentang kekurangan energi kalori pada kehamilan
2. Tujuan Khusus
1. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang pengertian kekurangan energi kronik pada kehamilan
2. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tanda dan gejala kekurangan energi kronik pada kehamilan serta penyebabnya 3. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari kekurangan energi kalori pada kehamilan 4. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui cara pencegahan
kekurangan energi kalori pada kehamilan
5. Diharapkan ibu hamil dapat megetahui Cara penanganan kekuranganenergi kalori pada kehamilan
C. KEGIATAN
NO KEGIATAN
WAKTU
PENYULUH PESERTA
1. 4 MenitPembukaan
a. Salam pembukaan a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Kontrak waktu c. Menytujui kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan e. Menyebutkan materi yang e. Berpartisipasi aktif
akan diberikan
f. Memberi soal pre test f. Menjawab soal pre test yang diberikan
Pelaksanaan
2. 10 Menit a. Menjelaskan materi tentang a. Memperhatikan pengertian; kekurangan dan mendengarkan energi kalori pada ibu hamil, penyuluh dengan
cermat b. Menjelaskan tentang tanda
dan gejala kekurangan energi kronik pada
kehamilan serta
penyebabnya.
c. Menjelaskan tentang dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori pada kehamilan d. Menjelaskan tentang cara
pencegahankekurangan
energi kalori pada kehamilan.
e. Menjelaskan tentang Cara
penanganan kekurangan energi kalori pada kehamilan
f. Memberikan kesempatan b. Menanyakan hal-
untuk bertanya hal yang belum
jelas.
g. Memjawab pertanyaan c. Memperhatikan jawaban dari penyuluh.
Evaluasi
3. 5 menit a. Memberikan soal post test a. Menjawab soal post test
Terminasi
4. 1 menit a. Mengucapkan terima kasih a. Menjawab salam atas partisipasi peserta
b. Memberikan Leaflet b. mengambil leaflet c. Mengucapkan salam
penutup
D. METODE a. Ceramah.
b. Diskusi
c. Pre test dan post test
E. MEDIA a. Leaflet.
F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Pesera diharapkan hadir saat penyuluhan
b. Setting tempat yang aman, nyaman dan tenang 2. Evaluasi Proses
a. Peserta menyimak dengan baik materi yang diberikan
b. Peserta memberikan pertanyaan – pertanyaan sesuai topik yang dibahas
3. Evaluasi Hasil
Ibu hamil dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh penyuluh, berupa :
a. Pengertian kekurangan energi kronik pada kehamilan
b. Tanda dan gejala kekurangan energi kronik pada kehamilan serta penyebabnya
c. Dampak dari kekurangan energi kronik pada kehamilan d. Pencegahan dari kekurangan energi kronik pada kehamilan e. Penanganan kekurangan energi kronik pada kehamilan G. MATERI KEK PADA IBU HAMIL
1. PENGERTIAN
Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis) kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK di Indonesia adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2002)
Kekurangan energi kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo,2007).
2. PENYEBAB KEK
Menurut (Djamaliah, 2008) penyebab dari KEK yaitu : a.
Ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemberian makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang rendah maka kemungkinan besar gizi yang dibutuhkan tidak
tercukupi.
b. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya.
Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang rendah, kemungkinan akan memberikan gizi yang kurang bagi bayinya
c. Produksi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan
Pola konsumsi juga dapat mempengaruhi status kesehatan ibu hamil, dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan
suatu gangguan kesehatan atau penyakit pada ibu hamil
d. Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu karena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan
ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
e. Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat
mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun.
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali maka
akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
f. Berat Badan Selama Hamil .
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan dengan lancar. Di Negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan
ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.
g. Pendapatan yang rendah
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang gizi, karena tidak dapat menyediakan kebutuhan gizi yang seimbang
3. TANDA DAN GEJALA KEK
a. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
b. Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan) c. Rambut kusam
d. Turgor kulit kering
e. Hb kurang dari normal (<11gr%) f. Nafsu makan kurang
g. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram
4. DAMPAK KEK a. Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus dan infeksi (Susilowati, 2008).
b. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Susilowati, 2008).
c. Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).
5. PENCEGAHAN KEK
Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah : a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,tempe).
Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong,
bayam, jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
b. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet penambah darah.
6. PENANGANAN KEK
a. Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan merupakan sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan tubuhnya sendiri. Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, dan energi.
Contoh Menu Ibu Hamil Bahan Porsi hidangan Jenis hidangan
makanan sehari
Nasi 6 porsi 1. Makan pagi :
Sayuran 3 mangkuk - Nasi 1,5 porsi (150gr)
Buah 4 potong - Ikan/daging 1 potong sedang (40 gr) Tempe 3 potong - Tempe 2 potong sedang (50 gr) Daging 3 potong - Sayur 1 mangkok
Susu 2 gelas - Buah 1 potong
Minyak 5 sendok teh - Selingan : susu 1 gelas dan buah 1
Gula potong sedang
2. Makan siang :
- Nasi 3 porsi (300gr)
- Lauk, sayur dan buah sama dengan makan pagi
- Selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
3. Makan malam
- Nasi 2,5 porsi (250 gr)
- Lauk, sayur dan buah sama dengan makan pagi/siang
- Selingan : susu 1 gelas
b. Istirahat lebih banyak
Ibu hamil sebaiknya menghemat tenaga dengan cara mengurangi kegiatan yang melelahkan. Siang ± 4jam/hari, malam ±
8 jam/hari
c. Pemberian makanan tambahan (PMT)
PMT yaitu pemberian tambahan makanan disamping makanan yang dimakan sehari-hari untuk mencegah kekurangan energi kronis Pemberian PMT harus memenuhi kalori dan protein, serta variasi menu dalam bentuk makanan. Pemenuhan kalori yang harus diberikan dalam program PMT untuk Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis sebesar 600-700 kalori dan protein 15-
20 mg (Ginarti, 2012).
Contoh makanan tambahan antara lain : susu untuk ibu hamil, Makanan yang berprotein (hewani dan nabati), susu, roti, dan biji-bijian, buah dan sayuran yang kaya vitamin C, sayuran berwarna
hijau tua, buah dan sayuran lain
Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu dilakukan yaitu :
a) Rujuk untuk konsultasi
b) Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
c) Minum tablet zat besi atau tambah darah : Ibu hamil setiap hari harus minum satu tablet tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu ke 20.
d) Periksa kehamilan secara teratur : Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Ibu hamil sebaiknya memeriksakan
Daftar Pustaka
Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta: JHPIEGO
Djamaliah. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi kronis pada ibu hamil. http://www.journal.unhas.ac.id, diakses tanggal 17 Maret 2017
Ginarti. 2012. Askeb KEK di BPS Ariyanti Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta:
STIKES Husada
Susilowati. 2008. Pengukuran Status gizi dengan antropometri gizi. Jakarta : CV.
Trans Info Media.