• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Hidup Sokrates: Perjalanan Pemikir dan Filosof

N/A
N/A
Khilmi Zuhroni

Academic year: 2024

Membagikan "Sejarah Hidup Sokrates: Perjalanan Pemikir dan Filosof"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Hidup Sokrates: Perjalanan Pemikir dan Filosof

A. Pendahuluan

Sokrates adalah salah satu tokoh paling penting dalam sejarah filsafat Barat. Meskipun ia tidak pernah menulis karya-karya filosofisnya sendiri, pengaruhnya terhadap pemikiran dan budaya Barat sangat besar.

Melalui metode dialektika dan kontribusinya terhadap etika, epistemologi, dan filsafat politik, Sokrates telah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi perkembangan filsafat. Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi sejarah hidup Sokrates, pemikiran-pemikirannya yang terkenal, dan warisan filosofisnya yang berkelanjutan.

B. Pembahasan

Sokrates lahir sekitar tahun 470 SM di Athena, ibukota Yunani kuno.

Meskipun detail tentang kehidupan awalnya tidak banyak diketahui, sejarah mencatat bahwa dia lahir dari keluarga kelas menengah. Ayahnya, Sophroniscus, adalah seorang pemahat batu dan ibunya, Phaenarete, adalah seorang bidan.

Sokrates mungkin menerima pendidikan formal dalam bidang musik, matematika, dan gimnastik, yang merupakan standar pendidikan bagi anak laki-laki di Athena pada saat itu. Namun, dia juga dikenal karena pengaruhnya yang besar dari filosof Yunani lainnya, terutama Parmenides dan Anaxagoras.

Pemikiran Sokrates dipengaruhi oleh beberapa tokoh penting dalam sejarah filsafat Yunani kuno. Di antara mereka adalah:

1. Parmenides. Parmenides adalah seorang filsuf pra-Sokratik yang terkenal dengan pemikirannya tentang realitas sebagai satu kesatuan yang tetap dan abadi. Meskipun pemikiran Parmenides berbeda dengan pendekatan dialektis Sokrates, konsep tentang

(2)

kesatuan dan kekekalan realitas mungkin telah mempengaruhi cara Sokrates mempertimbangkan hakikat dan kebenaran.

2. Anaxagoras. Anaxagoras adalah seorang filsuf Yunani yang menonjolkan pemikiran tentang logos, atau akal budi, sebagai prinsip yang mengatur alam semesta. Konsep ini mungkin telah memengaruhi pandangan Sokrates tentang kebijaksanaan atau pengetahuan sebagai prinsip yang mendasari moralitas dan kebenaran.

3. Protagoras. Protagoras adalah seorang sofis terkenal yang terkenal karena pemikirannya tentang relativisme moral dan epistemologi. Sokrates mungkin telah dipengaruhi oleh ide-ide Protagoras tentang ketidakpastian dalam pengetahuan dan subjektivitas dalam nilai-nilai moral, meskipun dia sering kali memperdebatkannya dalam dialog Plato.

4. Heraclitus. Heraclitus adalah seorang filsuf yang terkenal dengan konsep "panta rhei" atau "semuanya berubah".

Pemikiran Heraclitus tentang alam semesta yang selalu berubah mungkin telah mempengaruhi pandangan Sokrates tentang ketidakpastian dan kompleksitas dalam pengetahuan dan moralitas.

5. Pythagoras. Pythagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf yang menonjolkan pentingnya matematika dalam memahami alam semesta. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang hubungan langsung antara Sokrates dan Pythagoras, kontribusi Pythagoras terhadap filsafat matematika dan kosmologi mungkin telah memberikan fondasi untuk pemikiran Sokrates tentang alam semesta yang teratur dan teratur.

(3)

Metode Filosofis: Dialetika

Salah satu ciri khas dari pemikiran Sokrates adalah metode dialektika. Dialektika adalah proses diskusi atau dialog yang bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kebenaran melalui pertukaran argumen. Sokrates menggunakan pendekatan ini untuk memeriksa keyakinan-keyakinan masyarakatnya dan mendorong mereka untuk berpikir secara kritis tentang prinsip-prinsip moral, politik, dan ontologis.

Dialektika Sokrates adalah metode diskusi atau dialog yang digunakan oleh Sokrates untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kebenaran dan pengetahuan. Dalam dialektika, Sokrates akan terlibat dalam percakapan dengan orang lain, seringkali di tempat umum seperti pasar, dengan tujuan untuk menyelidiki keyakinan dan pengetahuan mereka.

Metode dialektika Sokrates terdiri dari serangkaian pertanyaan dan jawaban yang bertujuan untuk mengungkapkan ketidaktahuan dan kebingungan dalam pemikiran lawan bicara. Sokrates tidak mencoba memberikan jawaban yang pasti atau menetapkan posisi tertentu;

sebaliknya, dia menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang cermat untuk membimbing lawan bicara menuju pemahaman yang lebih dalam tentang subjek yang sedang dibahas.

Dialektika Sokrates sering kali berlangsung dalam bentuk dialog dialog Plato, di mana Sokrates berperan sebagai karakter utama yang bertukar pikiran dengan orang lain. Contoh yang terkenal adalah dialog

"Meno", di mana Sokrates menggunakan dialektika untuk mencari definisi dari konsep kebajikan.

Melalui dialektika, Sokrates mendorong orang untuk mempertanyakan keyakinan mereka sendiri, menyadari ketidakpastian dalam pengetahuan manusia, dan mencari kebenaran yang lebih dalam.

Meskipun metode dialektika ini tidak selalu menghasilkan jawaban yang pasti, itu memungkinkan Sokrates dan lawan bicaranya untuk memperluas

(4)

pemahaman mereka dan mencapai kesepahaman yang lebih baik tentang berbagai masalah filosofis dan etis.

Kontribusi Terhadap Etika

Salah satu aspek terpenting dari filsafat Sokrates adalah kontribusinya terhadap etika. Dia percaya bahwa tujuan utama kehidupan adalah untuk mencapai kebajikan dan pengetahuan. Menurut Sokrates, kebajikan adalah pengetahuan, dan orang yang tahu akan melakukan yang benar. Dengan demikian, dia mengajarkan bahwa orang harus mengembangkan pengetahuan tentang apa yang baik untuk mencapai kehidupan yang baik.

Pengajaran dan Pengaruh

Sokrates tidak pernah menulis karya-karya filosofisnya sendiri. Alih- alih, dia terkenal karena metodenya yang dialektis, di mana dia akan berbicara dengan orang-orang di pasar atau di tempat-tempat umum lainnya untuk mencoba memahami prinsip-prinsip dasar yang mengatur kehidupan mereka. Dia juga memiliki sejumlah murid yang paling terkenal adalah Plato, yang kemudian menjadi salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah.

Pemikiran Sokrates memiliki pengaruh yang luas dan berkelanjutan dalam sejarah filsafat Barat. Salah satu pengaruh utamanya adalah metode dialektika, yang menjadi dasar bagi metode-metode diskusi dan penalaran yang digunakan dalam filsafat selanjutnya. Dialektika Sokrates mengilhami banyak filsuf setelahnya, termasuk Plato dan Aristoteles, yang menggunakan pendekatan ini dalam karya-karya mereka.

Selain metodenya, pemikiran Sokrates juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang etika. Konsepnya tentang kebajikan sebagai pengetahuan dan gagasan bahwa orang yang baik akan selalu bertindak dengan benar telah membentuk dasar bagi banyak teori etika yang berkembang selanjutnya.

(5)

Selain itu, penolakannya terhadap dogma dan kepercayaan yang tidak teruji telah mengilhami sikap skeptisisme intelektual dan keberanian dalam mencari kebenaran yang mendasari banyak pemikir dan filosof selanjutnya.

Warisan filosofis Sokrates juga terlihat dalam konsep-konsep politiknya. Dia percaya bahwa tujuan pemerintahan adalah untuk mencapai keadilan dan kebajikan, dan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.

Secara keseluruhan, pemikiran Sokrates telah membentuk fondasi filsafat Barat dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi-generasi filsuf yang datang setelahnya. Kontribusinya terhadap metode penalaran, etika, dan politik telah membantu membentuk pandangan dunia kita tentang kebenaran, moralitas, dan tata kelola masyarakat.

Pengadilan dan Kematian

Pada usia sekitar 70 tahun, Sokrates dituduh melakukan impiety (menentang agama resmi) dan mempengaruhi pemuda Athena dengan pemikirannya yang kontroversial. Dia dibawa ke pengadilan dan diadili oleh pengadilan rakyat, yang akhirnya menjatuhkan hukuman mati. Meskipun dia diberi kesempatan untuk melarikan diri, dia menolaknya karena percaya bahwa dia harus menghormati hukum negara. Dia kemudian minum racun pada tahun 399 SM, yang dijuluki oleh sejarawan sebagai "wafatnya seorang martir".

Warisan Filosofis

Meskipun Sokrates tidak meninggalkan tulisan-tulisan, warisannya tetap hidup melalui karya-karya para muridnya, terutama Plato. Dialog- dialog Plato yang terkenal, seperti "Apology" dan "Phaedo", menyajikan pandangan-pandangan Sokrates tentang etika, politik, dan kehidupan manusia. Pemikiran-pemikiran Sokrates juga memengaruhi banyak filsuf

(6)

Yunani lainnya, termasuk Aristoteles, yang memperluas dan mengembangkan konsep-konsep yang diperkenalkan oleh Sokrates.

Peringatan dan Interpretasi

Meskipun kehidupan Sokrates berakhir dengan tragis, ia tetap menjadi simbol keberanian, kebenaran, dan pengetahuan di dunia Barat.

Kisah hidupnya telah mengilhami banyak orang untuk mempertanyakan otoritas, memperjuangkan keadilan, dan mengejar kebenaran. Namun, interpretasi atas pemikiran dan metode Sokrates masih diperdebatkan, dan para filsuf dan sejarawan terus memperdebatkan tentang warisan intelektualnya yang kompleks.

C. Kesimpulan

Sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah filsafat Barat, Sokrates memiliki pengaruh yang mendalam dan berkelanjutan. Metode dialektiknya, kontribusinya terhadap etika, dan warisannya yang tidak dapat dipisahkan dari karya-karya Plato telah membentuk dasar bagi banyak aliran pemikiran filosofis yang berkembang setelahnya. Meskipun hidupnya berakhir tragis, Sokrates tetap menjadi sosok yang dipuja dan dihormati dalam budaya Barat sebagai salah satu pemikir terbesar yang pernah ada.

Daftar Pustaka

Bertrand Russell, "A History of Western Philosophy", 1945, London: George Allen & Unwin Ltd

Gregory Vlastos, "Socrates: Ironist and Moral Philosopher", 1991, Ithaca:

Cornell University Press

Plato (diterjemahkan oleh G.M.A. Grube), "The Trial and Death of Socrates", 1975, Indianapolis: Hackett Publishing Company, Inc.

Xenophon (diterjemahkan oleh H.G. Dakyns), "Memorabilia", 2016, CreateSpace Independent Publishing Platform

Diogenes Laertius (diterjemahkan oleh R.D. Hicks), "Lives of Eminent Philosophers, Volume I", 2018, Oxford: Oxford University Press

Referensi

Dokumen terkait

Jadi masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama antar individu satu dengan lainnya yang mendiami suatu wilayah tertentu. Pada makalah ini kita akan membahas lebih rinci

Memperlihatkan peran dan cita-cita RA Kartini adanya perancangan film dokumenter perjalanan hidup RA Kartini bertujuan untuk membawa sejarah bangsa Indonesia untuk

Sejarah pemikiran ekonomi Kaum Klasik sangat penting untuk dipelajari guna menambah pengetahuan mengenai sejarahnya perekonomian yang sampai saat ini kita temui

Makalah ini akan membahas tentang Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam menurut pandangan Abu Ubaid pada masa kekhilafahan Abbasiyah, yang memiliki pengaruh kuat

Secara konvensional, sejarah politik membahas sejarah perang, sejarah parlementer, sejarah kerajaan; dan sejarah modern dalam arti teori dan metodologisnya sejarah politik

makalah yang membahas tentang keislaman, sejarah dan

Saya berhasil menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu yang berjudul “Sejarah Maritim di Indonesia.” Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk menjelaskan definisi sejarah

Makalah penelitian sejarah mengenai Bekasi dalam