PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hal ini menunjukkan bahwa ayat Kauniyeh mengambil bagian yang begitu besar dalam Al-Qur'an. Kecepatan rotasi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam di bumi ini, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an, Allah SWT.
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
Menyimpang dari hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji dan mengkaji lebih lanjut melalui penelitian yang berjudul: “Perspektif Alam Semesta „Ilmi Tafsir (Kajian Langit dan Bumi dalam Kitab Tafsir al-Jawa>hir)”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dalam prakteknya, manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa Al-Qur'an tidak hanya berbicara tentang pahala, dosa, dunia dan akhirat saja. Al-Jawa>hir fi> Tafsir Al-Qur'a>n al-Kari>m adalah kitab yang berupaya mengkaji aspek keilmuan Al-Qur'an dan dapat dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Kajian Pustaka
Relevansi Sains dengan Al-Quran: Tafsir T}ant{awi Jauhari Surat at-Tur ayat 6 oleh Latifah Nur Azizah, 2019. 9 Latifah Mur Azizah, “Relevansi Sains dengan Al-Quran 'a>n : Penafsiran T}ant{awi Jauhari terhadap Surat{-T}u>r ayat 6”, (Tesis, Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2019).
Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
- Pendekatan Penelitian
Dalam artikel yang menjelaskan masalah kosmologi dalam Al-Qur'an ini, dapat dijelaskan bahwa Allah menciptakan tujuh lapisan langit dan menempatkan satu di atas yang lain di bumi, dalam urutan yang sempurna dan tanpa cela, masing-masing berputar dengan caranya sendiri. Persamaan peneliti ini dengan penulis adalah pembentukan alam semesta di dalam Al-Qur'an, namun perbedaannya pada artikel ini tidak membahas relevansinya dengan ilmu pengetahuan.
Sistematika Penulisan
Membatasi ayat-ayat untuk dibagi ke dalam kategori tematik, kemudian mengelompokkannya menjadi makkijah dan mada>niya>h c. Bab keempat berisi tentang tafsir T}ant{awi Jauhar terhadap ayat-ayat Kauniyah, pentingnya tafsir dengan ilmu pengetahuan, pandangan ilmuwan terhadap alam semesta.
TINJAUAN UMUM TAFSIR „ILMI, HAKIKAT ALAM
Tafsir ‘Ilmi
- Pengertian Tafsir „Ilmi
- Sejarah Perkembangan Tafsir „Ilmi
- Pandangan Ulama terhadap Tafsir „Ilmi
8 Khanifatur Rahma, “Al-Bahr fi> Al-Qur'a>n Tafsir 'Ilmu Kementerian Agama Republik Indonesia', (Skripsi Universitas, Fakultas Ushuluddin Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018), h . Oleh karena itu, muncul upaya untuk menafsirkan Al-Qur'an yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. 15 Khanifatur Rahma, “Al-Bahr fi> Al-Qur'a>n Kajian Tafsir 'Kementerian Ilmu Agama Republik Indonesia', h.
Hal ini karena Al-Qur'an bukan hanya untuk orang Arab, tetapi untuk semua orang. 25 kompatibel dengan kemajuan ilmu pengetahuan dengan menghubungkan hipotesis ilmiah dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Mereka yang bereaksi lebih moderat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dikaitkan dengan teks-teks Al-Qur'an.
Hakikat Alam Semesta
- Pengertian Alam Semesta
- Pandangan Islam tentang Alam Semesta
Kami menggambarkan alam semesta sebagai sekumpulan permata yang terdiri daripada jirim (maaddah) dan bentuk (syura), yang boleh dibahagikan kepada bentuk nyata (shahadah) dan bentuk abstrak (ghaib). Alam semesta pula boleh dikelaskan kepada jenis lain, termasuk jirim pepejal (jamadat), tumbuhan (naba>tat). Konsep alam semesta dalam pengertian tradisional dapat dipahami dalam Al-Qur'an sebagai "assa>maa>waa>t wa al-ardh wa maa>baynahumaa>", yang terdapat dalam beberapa surat dalam Al-Qur'an, satu diantaranya adalah surat Maryam sebagai berikut:.
Orbit bulan, yang berfungsi sebagai batas alami bumi, berada di pusat seluruh alam semesta bulat besar. Jika kosmos mewakili sesuatu selain Tuhan, maka semua yang ada di dalamnya, baik dalam bentuk fisik (nyata) maupun abstrak (supernatural), adalah komponen alam semesta dan terhubung dengan yang lainnya. Memahami keindahan alam semesta akan mengantarkan manusia untuk mengenal penciptanya.29 Al-Qur'an secara sederhana mengatakan bahwa alam semesta adalah mutlak dan panglima yang tak terbantahkan, karena Dialah Yang Maha Pelindung, Maha Penyayang.
Paradigma Sains yang Berkembang
Cara unik dan tidak biasa Al-Qur'an disusun sebagai rangkaian kalimat, kata penghubung antara kata-kata, cara kata-kata digunakan dan apa artinya dalam sebuah kalimat. Komposisi-komposisi ini kemudian merangsang penalaran para penulis Islam untuk sampai pada rahasia keajaiban Al-Qur'an. Yusuf al-Qardha>wi, mengklaim bahwa esensi i>'jaz'ilmi dalam Al-Qur'a>n hanyalah keajaiban retoris karena tidak ada ayat Al-Qur'a>n yang diturunkan 14 abad yang lalu. yang mencakup semua penemuan ilmiah modern.
Dia mesti mengikut arahan al-Quran dan menjauhkan diri daripada membincangkan alam semesta dengan istilah yang ditolak atau sukar difahami manusia. Salah satu sebab yang membantu ijtihad dalam menakluki alam untuk mendedahkan makna baru ayat-ayat al-Quran dan mendedahkan beberapa rahsia dan mukjizatnya ialah kemajuan dan kejayaan sains moden dalam mendedahkan kebenaran baru tentang alam semesta. 36 Armainingsih, "Kajian Tafsir Saintifik al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur'a>n al-Kari>m oleh Syeikh T}ant{awi Jauhari," hlm.
Proses Terbentuknya Langit dan Bumi dalam Al-Qur‟a>n dan Sains
40 Naskah Lajnah Pentashihan Al-Qur'a>n, Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat, Kementerian Agama RI, Pencipta Alam Semesta dari Perspektif Al-Qur'a>n dan Ilmu Pengetahuan , H. 41 Naskah Lajnah Pentashihan Al-Qur'a>n, Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat, Kementerian Agama RI, Pencipta Alam Semesta dari Perspektif Al-Qur'a>n dan Ilmu Pengetahuan , H. 42 Naskah Lajnah Pentashihan Al-Qur'a>n Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia Pencipta Alam Semesta dari Perspektif Al-Qur'a>n dan Ilmu Pengetahuan , H.
43 Lajnah Pentashihan Naskah Al-Qur'an, Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat, Kementerian Agama Republik Indonesia, Pencipta Alam Semesta Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan ,h. 45 Naskah Lajnah Pentashihan Al-Quran>n, Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat, Kementerian Agama Republik Indonesia, penciptaan alam semesta dalam perspektif Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan ,h. 46 Lajnah Pentashihan Naskah Al-Qur'an, Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat, Kementerian Agama Republik Indonesia, penciptaan alam semesta dalam perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan ,h.
PROFIL MUFASSIR DAN PROFIL KITAB TAFSIR AL-
Profil Mufassir
- Riwayat Hidup T}ant{awi Jauhari
- Latar Belakang Pendidikan T}ant{awi Jauhari
- Karya-karya Mufassi>r
3 Armainingsih, "Kajian tafsir ilmiah al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur'a>n al-Kari>m oleh Syekh T}ant{awi Jauhari," h. Dari sekian banyak jenis ilmu yang dipelajari, T}ant{awi Jauhari lebih tertarik dengan ilmu tafsir. Setelah menyelesaikan studinya di al-Azha>r, T}ant{awi Jauhari melanjutkan pendidikannya di Da>r al-Ulu>m.
5 Idris, Abdul Muhaimin, "Dakhil al-"Ilmi i Kitab al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur‟a>n al-Kari>m Karya T}ant{awi Jauhari," al-Thiqah 2, tiada 9 Latifah Nur Azizah, "Kaitan Ilmu dengan Al-Quran: Tafsiran T}ant{awi Jauhari Terhadap Surah At-Tur Ayat 6", hlm. Antara karya T}ant{awi Jauhari ialah yang paling terkenal. dan cukup fenomenal al-Jawa >hir fi> Tafsi>r Al-Qur‟a>n al-Kari>m, yang dikenali sebagai “Tafsir al-Jawa> hir” iaitu sebuah kitab tafsir yang ilmiah.
Profil Kitab Al-Jawa>hir
- Gambaran Umum Tafsir al-Jawa>hir
- Latar Belakang Penulisan Kitab Tafsir
- Sistematika Penafsiran
- Metode Penafsiran
- Pandangan Ulama Terhadap Kitab al-Jawa>hir
Begitu juga dengan tafsir al- Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur'a>n al-Kari>m, karya T}ant {awi Jawhari. 12 Idris, Abdul Muhaimin, »Dakhil al-„Ilmi dalam al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur‘a>n Karya T}ant {awi Jawhari,« h. 14 Armainingsih, “Studi Tafsir Saintifik al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur’a>n al-Kari>m karya Syeikh T}ant {awi Jawhari,” h.
Kitab al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al-Qur'a>n al-Kari>m, disusun menurut metode tahlili. 21 Abdul Majid Abd as-Salam, Visi dan Paradigma Tafsir Al-Qur'a>n Kontemporer, terjemah. Penciptaan Alam Semesta Dalam Al-Quran dan Pendekatan Intertekstualitas Tanakh (Yahudi) Julia Kristeva,” Mafatih h.
PENAFSIRAN T}ANT}AWI JAUHARI TENTANG AYAT-
Penafsiran T}ant{awi Jauhari Tentang Ayat-ayat Kauniyah
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi enam kali, kemudian bersemayam di atas 'Arsy. Sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi enam kali, kemudian bersemayam di atas 'Arsy (Arsy) untuk mengatur segala urusan. semua kandungan mereka.
Setelah menciptakan langit dan bumi, Dia bersemayam di 'Arsy (tahta), dan dari 'tahta' ini Dia mengatur dan memelihara semua makhluk-Nya. Dan tidakkah orang-orang kafir mengetahui bahwa langit dan bumi dulunya satu lalu Kami pisahkan keduanya? Beberapa berpendapat bahwa langit dan bumi dulunya saling menempel, tetapi kemudian Tuhan memisahkannya dengan udara.
Relevansi Penafsiran dengan Sains
Namun berdasarkan hal itu, penjelasan yang telah diberikan dalam Al-Quran dapat dipastikan kebenarannya. Seperti di dalam Al-Quran, telah dijelaskan bahwa alam semesta ini diciptakan dalam enam hari. 13 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n, Badan Penelitian dan Pengembangan, Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, dan LIPI, Penciptaan Alam Semesta Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan, h .
Relevansi tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan kesan bahwa Al-Qur'an hanya digunakan sebagai legitimasi untuk menjustifikasi temuan-temuan ilmiah. Selain itu, memahami makna Al-Quran dan menyajikan pemahamannya lebih baik dari sekedar memahami secara tekstual. Al-Qur'an selalu menjadi yang terdepan dalam ilmu pengetahuan, dan juga Al-Qur'an bukanlah buku teks ilmiah, tetapi Al-Qur'an adalah pedoman bagi umat manusia dalam mengarungi kehidupan.
Beberapa Pandangan Ilmuan Filosof Tentang Alam Semesta
Tetapi Al-Qur'an yang diturunkan sebagai kitab keimanan dan petunjuk dapat memberi isyarat kepada umat Islam untuk mengkaji dan memperhatikan fenomena alam ini, yang akhirnya meningkatkan kepercayaan dan kepercayaan kepada Tuhan dan mendorong umat Islam untuk fenomena Alam ini hanyalah milik Tuhan. ciptaan. Mereka membaca kitab suci al-Quran tentang penciptaan alam secara berbeza, yang mesti mengakibatkan perbezaan. Relevan dibuat untuk mengarahkan umat Islam untuk memberi perhatian kepada fenomena alam untuk meningkatkan kepercayaan dan kepercayaan kepada Tuhan, untuk memahami bahawa ini hanyalah ciptaan Tuhan, dan juga untuk menyampaikan pemahaman yang lebih baik tentang makna Al-Quran.
Proses penciptaan alam dalam enam periode (Studi Perbandingan Tafsir al-Mana>r dan al-Jawa>hir fi>Tafsi>r Al-Qur'a>n al-Kari>m)”. dalam buku al-Jawa>hir fi>Tafsi>r Al-Qur'a>n al-Kari>m Perspektif Sains Modern,” Tesis. Perspektif model tafsir ilmiah al-Tafsir al-'ilmiy dan Tafsir bil 'Ilmi dalam penafsiran dan penggalian ayat-ayat ilmiah dalam Al-Qur'an>n," Ibnu Sina Kepanjen Malang, h.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: T}ant{awi Jauhari dalam tafsir ayat Kauniyah tentang alam semesta dijelaskan berdasarkan pengertian sittati ayya>m. Menurut Stephen Hawking, pandangan ilmiah tentang alam semesta dalam kajian astronomi menggambarkan terbentuknya alam semesta (langit dan bumi) dalam sembilan periode. Karena dari tafsirnya beliau menjelaskan alam semesta (langit dan bumi) berdasarkan sittati ayya>m.
Ayat Alam Semesta (Tafsir Langit dan Bumi) Perspektif Tafsir Ilmiah Kementerian Agama LIPI, Tesis Konsep Penciptaan Alam Semesta Kajian Perbandingan Teori M Stephen Hawtking dengan Tafsir Ilmiah Penciptaan alam semesta,” Tesis. Konsep penciptaan alam semesta menurut pandangan Ibnu Rusyd dan Stephen Hawking serta kaitannya dengan kosmologi,” Zawiyah h.