• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus I dan Siklus II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Siklus I dan Siklus II "

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Penelitian yang Relevan
  • Konsep Menulis
  • Manfaat Menulis
  • Menulis sebagai suatu proses
  • Tahap kegiatan menulis
  • Pembelajaran MenulisPuisi
  • PengertianPuisi
  • Pengertian Model Discoveri learning

Sarlyanti 2015 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Penerapan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada Siklus I sebanyak 25 siswa yang tuntas 15 dan 10 yang belum tuntas atau 60% tuntas, 24 siswa tuntas siklus II dan 1 belum tuntas atau 96% sehingga disimpulkan bahwa hasil pada penelitian ini dikatakan mengalami peningkatan. Kadek Sutaryana 2014 berjudul Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Penerapan Model Discovery Learning Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada pada siklus I sebanyak 28 siswa tuntas dan 14 siswa tuntas dan 14 siswa tuntas atau 50% tuntas, 27 siswa tuntas siklus II dan 1 tidak tuntas. tuntas atau 96,4% sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini dikatakan mengalami peningkatan. Husniati 2013 berjudul Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Penerapan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Singosari Siklus I sebanyak 24 siswa yang tuntas 13 dan 11 tidak tuntas atau 54,1% tuntas, 23 dan 1 tuntas siklus II atau 95,3% sehingga disimpulkan bahwa hasil pada penelitian ini dikatakan mengalami peningkatan.

Menulis puisi merupakan keterampilan berbahasa dalam mengungkapkan gagasan, konsep, dan pemikiran dalam bentuk bahasa tulis dengan memperhatikan keterikatan pada unsur-unsur puisi. Menulis puisi memungkinkan seseorang mengungkapkan gagasan, pemikiran, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang terjadi dalam hidupnya dalam bahasa tulis. Menulis puisi hendaknya diajarkan kepada siswa sekolah menengah agar mereka dapat mengapresiasi puisi dengan baik.

Sedangkan menulis puisi berkaitan dengan pencarian ide, pemilihan tema, pemilihan diksi, pemilihan permainan bunyi (rima), penggunaan gaya bahasa dan sebagainya. Tahapan bermain kata merupakan proses menciptakan dan menulis puisi dengan cara menuangkan seluruh ide yang sudah ada dalam diri kita ke dalam bentuk puisi tertulis dengan memilih kata-kata yang dijadikan bahan dalam menulis puisi. Permasalahan di lapangan, pembelajaran menulis puisi seringkali menjadi hal yang ditakuti oleh siswa.

Hal ini juga berdampak pada aktivitas menulis puisi yang dianggap sebagai aktivitas yang sulit, melelahkan, dan menulis puisi yang memakan banyak waktu.

Kerangka Pikir

Hipotesis Tindakan

Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti terlihat bahwa pembelajaran menulis puisi belum pernah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Data aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

Kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu menulis puisi sesuai model pembelajaran Discovery Learning. Indikator kinerja produk diuraikan berdasarkan keberhasilan siswa dalam berlatih menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dicatat dalam lembar observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dicatat dalam lembar observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Analisis kuantitatif diperoleh nilai statistik deskriptif yang menunjukkan hasil belajar siswa yang dicapai setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery learning. Pembelajaran dengan menggunakan model Discovery learning mencapai rata-rata hasil observasi pada siklus I yaitu 52,19% meningkat menjadi 77,63% pada siklus II.

Proses pembelajaran menggunakan model Discovery learning dalam menulis teks puisi untuk siswa kelas VII SMP 3 Sungguminasa.

Tabel 3.1 Model Penilaian Tugas Menulis Puisi
Tabel 3.1 Model Penilaian Tugas Menulis Puisi

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Setting Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa instrumen observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru yang dilampirkan pada lembar observasi. Lembar Observasi Siswa merupakan data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil observasi siswa setelah menerapkan model pembelajaran Discovery Learning yang telah dikonstruksi dan memuat rincian peristiwa atau perilaku siswa yang digambarkan terjadi. Lembar observasi guru terdiri dari data-data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil observasi guru setelah penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suatu keadaan, dengan menggunakan metode atau kaidah yang telah ditentukan. Tes merupakan data yang diperoleh peneliti berdasarkan aspek keterampilan berbahasa yaitu kemampuan menulis siswa setelah model diterapkan. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan dan keterampilan siswa dalam menulis puisi setelah materi pelajaran disampaikan oleh guru.

Pada tes pengetahuan tertulis digunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dimana kemampuan siswa dalam menulis puisi diukur dari beberapa aspek yaitu sistematika penulisan, tanda baca, ejaan dan isi karangan. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan capaian kemampuan puisi siswa dianalisis kembali dalam analisis data yang disajikan yaitu secara kuantitatif dan kualitatif.

Prosedur penelitian

Kegiatan dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran konkrit pelaksanaan kegiatan penelitian, data jumlah guru, data jumlah kelas, data jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sungguminasa. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan evaluasi, serta refleksi. Aktivitas siswa setelah kegiatan pembelajaran terdiri dari keseriusan dan perhatian siswa dalam menyimak materi pembelajaran yang disampaikan.

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi kemudian dianalisis untuk melihat apakah data observasi dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui model pembelajaran penemuan. Merenungkan segala sesuatu yang diperoleh melalui observasi, latihan dan penugasan, mempelajari aspek keterampilan berbicara dan menerapkan model Discovery Learning dengan tim kerja yang handal. Pada tahap ini akan dinilai sejauh mana faktor-faktor yang diperiksa sudah tercapai…apabila ada yang kurang akan ditindaklanjuti pada siklus kedua. dengan model tindakan yang semakin meningkat dengan tetap mempertahankan apa yang sudah baik.

Pada siklus II hal ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, pada dasarnya langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sudah mendapat refleksi, selanjutnya tahapan pada siklus I dikembangkan dan dimodifikasi dengan beberapa perbaikan dan penambahan sesuai dengan fakta yang ditemukan. Improvisasi ke arah dalam siklus ini, perbaikan dan pengembangan juga dilakukan.

Instrumen Penelitian

Pedoman penilaian digunakan sebagai dasar penilaian terhadap teks puisi tulis siswa.Pedoman penilaian didasarkan pada Penilaian Pembelajaran Bahasa (Nurgiyantoro, 2012) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan.

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Hasil Penelitian

Dari Siklus I dilihat dari hasil analisis data observasi terlihat persentase keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih rendah. Aktivitas siswa pada Tabel 2 menunjukkan bahwa secara keseluruhan persentase keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berdasarkan aspek yang diamati mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas siswa pada siklus I, seperti terlihat pada Tabel 1. Sebaran hasil evaluasi siswa pada siklus 1 Dari 19 siswa terlihat 11 siswa mencapai hasil belajar dengan persentase 57,90%.

Analisis kuantitatif diperoleh nilai statistik deskriptif yang menunjukkan hasil evaluasi siswa yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan model Discovery learning pada keterampilan menulis puisi di VII SMP 3 Sungguminasa. Distribusi hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil evaluasi siswa Artinya terdapat 18 siswa yang tuntas hasil belajarnya dengan persentase 94,74% dan 1 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya dengan persentase tidak tuntas dari 5,26% Pada siklus II hasil evaluasi siswa meningkat. Analisis data hasil evaluasi siswa menunjukkan bahwa dari 19 siswa yang mengikuti ujian, nilai terendah adalah 70 dan nilai tertinggi adalah 95.

Jika dilihat dari ketuntasan belajar, dari 19 siswa terdapat 18 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 94,74% dan 1 siswa yang tidak mencapai hasil belajar dengan persentase 5,26%. Berdasarkan grafik di atas, dari 19 siswa, terdapat 18 siswa yang tuntas studinya dengan persentase 94,74% dan 1 siswa yang belum tuntas studinya dengan persentase 5,26%.

Diagram 1. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I.
Diagram 1. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I.

Pembahasan

Bahasa Indonesia siswa selama pembelajaran mengalami peningkatan setelah diperkenalkannya model pembelajaran Discovery merupakan suatu konsep atau model yang mempunyai banyak strategi pengajaran efektif yang digunakan untuk menyapa individu tertentu sesuai dengan kemampuan siswa. Model Discovery learning masih jarang digunakan di sekolah karena keterbatasan waktu dan kondisi kelas yang sulit dikendalikan dengan aktivitas belajar siswa mengoper bola dengan soal. Melalui Model Discovery Learning, hasil belajar siswa di kelas menunjukkan tren peningkatan, yang meliputi: mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru di depan kelas, membaca materi pembelajaran, melatih keterampilan berkolaborasi, dan menjawab pertanyaan yang diterima.

Kelemahan dari Siklus I adalah kurangnya penjelasan tentang model pembelajaran Discovery karena model tersebut menggunakan teknologi sehingga hasil belajar tidak meningkat, namun seiring berlanjutnya Siklus II hasil belajar menulis puisi meningkat karena peneliti menggunakan strategi yaitu teknologi penjelasan. biasa digunakan dalam pembelajaran. Pembelajaran menurut model Discovery learning akan membekali siswa dengan tiga keterampilan, yaitu: kognitif, yaitu keterampilan siswa dalam mengetahui atau memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui kegiatan berdiskusi dengan siswa, sehingga jawaban akhir lebih faktual, psikomotorik, yaitu keterampilan berkomunikasi dalam ekspresi. pendapat tersebut, sehingga sifat pasif siswa dalam belajar dan sifat afektif keterampilan sosial siswa dalam kegiatan kooperatif dengan anggota kelompok dapat dikurangi, sehingga kecemburuan sosial dikalangan siswa dapat berkurang. Model pembelajaran Discovery dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas siswa dari I ke II.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa saran yang diberikan kepada guru khususnya tentang mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai alternatif model pelaksanaan pembelajaran di sekolah agar siswa dapat merasakan proses pembelajaran yang optimal. Disarankan agar siswa diajar dengan bantuan model pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran dapat lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar dan lebih mudah memahami materi khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Berdasarkan hasil data dan pembahasan dalam kesimpulan penelitian sebagaimana diuraikan di bawah ini, peneliti berencana untuk mengajarkan menulis puisi melalui model pembelajaran QR code dengan menggunakan strategi teknologi siswa sehingga. Disarankan kepada pengelola sekolah yang bersangkutan untuk mempertimbangkan temuan penelitian ini sebagai masukan dalam upaya peningkatan pembelajaran pada mata pelajaran khususnya pendidikan bahasa Indonesia. Disarankan juga kepada peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian pengembangan di sekolah yang berbeda atau topik lain agar hasilnya dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Siswa mengamati puisi dengan cermat dan menjawab pertanyaan terkait permasalahan yang berkaitan dengan struktur dan kebahasaan teks. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan data/informasi dan membaca literatur tentang struktur dan kebahasaan puisi. Kegiatan pokok: Siswa mengamati puisi dengan cermat dan menjawab pertanyaan terkait struktur dan kebahasaan teks.

Kegiatan inti: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan data atau informasi dan membaca literatur tentang struktur dan bahasa puisi.

Gambar

Gambar 2.1 bagan kerangka pikir
Tabel 3.1 Model Penilaian Tugas Menulis Puisi
Tabel 3.4. Tingkat penguasaan (Taraf Keberhasilan Tindakan) Tingkat Penguasaan  Nilai Huruf  Bobot  Predikat  90 % ≤ NR ≤ 100 %
Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

For leases greater than 2000 m2 in an existing commercial office building, the Northern Territory Government’s standard lease requires the building owner to achieve a 4.5 Star NABERS