• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus Pengeluaran

N/A
N/A
FARKY ARYA ADRYAN LATIF

Academic year: 2024

Membagikan " Siklus Pengeluaran"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SIKLUS PENGELUARAN

OLEH:

KELOMPOK V AK22A

Farky Arya Adryan Latif 105731102322

Radia 105731100722

Trisna Febrianti 105731103022

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Jl. Sultan Alauddin No.259, Gn. Sari, Kec. Rappocini Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90221

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala ( ىَلاَعَت َو ُهَناَحْبُس ) atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah ini dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti.

Tidak lupa kami dari kelompok 5 yang beranggotakan 3 orang, yakni:

1. Farky Arya Adryan Latif 105731102322

2. Radia 105731100722

3. Trisna Febrianti 105731103022

mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi, Ibu Duryana SE. M. Ak, yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan

makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberi masukan dan pandangan kepada kami selama menyelesaikan makalah ini.

Makalah berjudul “Siklus Pengeluaran Sistem informasi” ini disusun untuk memenuhi tugas semester 2 mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat menulis makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Makassar, 23 Maret 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Sampul………..iii

KATA PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 3

1.1 Latar belakang ... 3

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Masalah ... 4

BAB II ISI ... 5

2.1 Pengertian Siklus Pengeluaran ... 5

2.2 Aktivitas, Proses dan Tahapan Siklus Pengeluaran ... 6

2.3 Dampak dari Pengeluaran ... 16

BAB III PENUTUP ... 19

3.1 Kesimpulan ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi merupakan sistem yang umumnya berbasis komputer dan metode untuk melacak kegiatan akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi. Hasil laporan-laporan keuangan dapat digunakan secara internal oleh manajemen atau secara eksternal dengan pihak lain yang berkepentingan seperti investor, kreditur dan otoritas pajak. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mendukung semua fungsi akuntansi dan berbagai kegiatan termasuk auditing, akuntansi keuangan & pelaporannya, manajerial/manajemen akuntansi dan pajak. Yang paling banyak mengadopsi sistem informasi akuntansi adalah audit dan modul pelaporan keuangan.

Secara tradisional, akuntansi adalah murni didasarkan pada pendekatan manual.

Pengalaman dan keahlian seorang akuntan sangat penting dalam proses akuntansi. Meskipun dengan menggunakan pendekatan manual bisa saja menjadi tidak efektif dan tidak efisien.

Sistem informasi akuntansi menyelesaikan banyak masalah-masalah di atas. SIA dapat mendukung otomatisasi pengolahan data dalam jumlah yang besar dan menghasilkannya secara tepat waktu dengan keakuratan informasi.

Awal mula sistem informasi akuntansi dirancang untuk fungsi penggajian pada tahun 1970-an. Awalnya, sistem informasi akuntansi yang utama dikembangkan secara "in-house"

sebagai sistem yang bersifat warisan . Seperti solusi yang mahal untuk dikembangkan dan sulit untuk dipertahankan. Oleh karena itu, para praktisi akuntansi memilih pendekatan manual daripada berbasis komputer. Hari ini, sistem informasi akuntansi lebih sering dijual sebagai pembangun paket perangkat lunak dari vendor-vendor besar seperti Microsoft, Sage Group, SAP AG, SAP dan Oracle Corporation. Oracle yang dikonfigurasi dan disesuaikan agar sesuai dengan proses bisnis organisasi. Usaha kecil sering menggunakan paket perangkat lunak akuntansi dengan biaya yang lebih rendah seperti MYOB dan Quickbooks. Organisasi

(5)

besar akan sering memilih sistem ERP. Sebagai kebutuhan untuk konektivitas dan konsolidasi antara sistem bisnis lain yang semakin meningkat, sistem informasi akuntansi digabung dengan yang lebih besar, lebih sistem yang terpusat yang dikenal sebagai enterprise resource planning (ERP). Sebelumnya, dengan aplikasi terpisah untuk mengelola berbagai fungsi bisnis, organisasi harus mengembangkan interface yang kompleks bagi sistem untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Melalui ERP, sebuah sistem seperti sistem informasi akuntansi dibangun sebagai modul yang berintegrasi ke dalam rangkaian aplikasi yang mencakup manufaktur, rantai pasokan, sumber daya manusia. Modul ini terintegrasi bersama dan mampu mengakses data yang sama serta melaksanakan proses bisnis secara kompleks. Hari ini, sistem informasi akuntansi berbasis komputasi awan semakin populer bagi para UMKM dan organisasi-organisasi besar dengan biaya yang lebih rendah. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi, banyak perusahaan yang telah mengeleminasi keahlian rendah, peran transaksional dan operasional akuntansi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan “Siklus Pengeluaran” ?

2. Apa saja aktivitas,proses dan tahapan yang ada di dalam “Siklus pengeluaran” ? 3. Apa saja dampak dari “Siklus Pengeluaran” Sistem Informasi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan yang dimaksud dengan Siklus Pengeluaran.

2. Menyebutkan aktivitas, proses dan tahapan yang terjadi di dlam Siklus Pengeluaran 3. Menyebutkan dampak dari Siklus Pengeluaran

(6)

BAB II ISI

2.1 Pengertian Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.

Pembahasan kali ini memfokuskan pada pembelian bahan baku, barang jadi, perlengkapan dan jasa. Dalam siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok perusahaan, terkait empa tkejadian ekonomi atau transaksi akuntansi, yaitu pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang.

Dalam melaksanakan keempat transaksi tersebut, perusahaan menggunakan empat subsistem, yaitu sistem pembelian,sistem penerimaan, sistem pencatatan utang atau sistem voucher, dan sistem pengeluaran kas.Dalam siklus ini, pihak eksternal yang terlibat dalam pemasok, sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi, siklus pendapatan, dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk interaksi antara siklus pengeluaran dan sikluslainnya adalah siklus pengeluaran menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi tentang kebutuhan barang dan bahan baku, dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus diterima.

Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan kedalam laporan keuangan dan laporan kinerja. Interaksi tersebut digambarkan secara lengkap pada sebuah diagram konteks yang merupakan level tertinggi dari diagram arus data. Siklus pengeluaran dapat diselenggarakan secara manual dan berbasis komputer. Perbedaan pokok kedua cara tersebut adalah pada mekanisme pengolahan datanya, sedangkan input dan output yang dihasilkan relatif sama.

(7)

2.2 Aktivitas, Proses dan Tahapan Siklus Pengeluaran

A. Aktivitas Siklus Pengeluaran Sistem Informasi

Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai berikut :

1. Aktivitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan jasa

Aktivtas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan denganmenggunakan dokumen Purchase Requisition Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang dan kuantitas pemesanan.

Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya.

Setelah itu dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen pembelian barang untuk dipesankan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke Supplier.

2. Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli

Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan menggunakan dokumen Purchase Order Dokumen ini berisi tentang permintaan atas barang dan jasa ke Supplier sekaligus pengirimannya.

Prosedurnya adalah departemen pembelian barang mencari Supplier dari beberapa Supplier yang ada yang memiliki harga terendah, kualitas barang dan jasa yang terbaik dan sistem pengiriman yang tepat, depertemen pembelian akan melakukan pemesanan dengan mengirimkan Purchase Order.

Hal ini juga merupakan pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang dan jas yang dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.

(8)

3. Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli

Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan denganmenggunakan dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier) dan nomor Purchase Order.

Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan faktur dengan Purchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim melebihi kuantitas yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah pengiriman, maka barang yang bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada Supplier yang bersangkutan. Pada aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya retur/pengembalian atas barang yang rusak saat diterima.

Setelah itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Report untuk mengakui pertambahan persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui pertambahan persediaan digudang berdasarkan faktur. Dalam hal ini, hanya barang-barang yang terdapat dalam Purchase Order saja yang boleh diakui, sedangkan yang tidak sesuai langsung dikembalikan. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang telah diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.

4. Aktivitas persetujuan faktur dari Supplier

Dokumen ini berisi tanggal pembuatannya, tanggal pembayaran, serta jumlah harga barang dan jasa yang telahditerima berdasarkan Source Document yang ada meliputi faktur, Purchase Order dan Receiving Report

Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Receiving Report dengan Purchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua barang yang dipesan sudah diterima/dikirim semua. Kemudian dibuatlah Voucher Package untuk memastikan jumlah harga yang harus dibayar kepada Supplier.

(9)

Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah diterima sesuai dengan kenyataannya.

5. Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa

Aktivitas persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian.

Dilakukan dengan menggunakan dokumen Voucher Package. Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan dengan menggunakan dokumen pengeluaran kas.

Dokumen ini berisi tanggal pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor faktur. Pada saat jatuh tempo pembayaran, pihak Supplier akan menagih perusahaan sesuai dengan dokumen Voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan.

Gambar 1.1 Aktivitas Siklus Pengeluaran

(10)

B. Pemrosesan dan Bagan Arus (Flowchart) Siklus Pengeluaran

Siklus Pengeluaran yang akan dibahas dibawah ini terbagi atas tiga yaitu :

1. Sistem Pembelian

Bagian yang terkait dalam sistem ini meliputi :

• Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan menginput nya ke komputer.

• Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.

Gambar 1.2 Contoh Flowchart Pembelian

(11)

• Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah diterima, sehingga siap menerima tagihan.

• Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari pemasok.

• Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan atas pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas : o Permintaan Barang Material requisition atau Purchase requisition o Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi

penempatanpesanan barang atau jasa.

o Penawaran Barang (Qutation)

o Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar- menawar,menunjukkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat,dan lain sebagainya.

o Pemesanan Barang (Purchase Order)

Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.

o Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)

Dokumen yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas prosedur transaksi pembelian.

mencangkup :

1. Bagian gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.

2. Bagian pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.

3. Bagian pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.

(12)

4. Bagian pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

5. Bagian penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.

6. Bagian penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.

7. Bagian penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada bagian akuntansi.

8. Bagian akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, bagian akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

(13)

2. Sistem Pengeluaran Kas

Gambar 1.3 Contoh Flowchart Sistem Pengeluaran Kas

(14)

Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang sah menerima jumlah jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut melakukan pembayaran lebih awal. Perusahaan melewatkan penghasilan bunga yang dapat dihasiklkan dari dana tersebut. Namun demikian jika kewajiban dibayar telat perusahaan akan kehilangan diskon pembelian atau dapat mengacaukan kredibilitasnya sendiri.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ini adalah:

• Bukti kas keluar

• Cek

• Permintaan cek

Bagian yang terkait dalam sistem pengeluaran kas ini adalah :

• Bagian yang memerlukan pengeluaran kas

• Bagian kas

• Bagian akuntansi

• Bagian pemeriksaan intern

Prosedur dari sistem pengeluaran kas ini adalah :

• Proses utang dagang mempelajari file utang dagang untuk jatuh tempo setiap item dan mengotorisasi proses pembayaran kas untuk melakukan pembayaran.

• Proses pembayaran kas menyiapkan dan mendistribusikan cek ke pemasok.Salinan cek-cek tersebut dikembalikan ke utang dagang sebagai bukti bahwa kewajibannya dibayar dan akun utang dagangnya diperbaharui untuk memindahkan kewajiban tersebut.

• Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun proses utang dagang mengirimkan rangkuman informasi ke buku besar informasi ini direkonsiliasi dandiposkan ke akun kontrol kas dan utang dagang.

(15)

3. Sistem Penggajian

Bagian yang terkait dalam system pengeluaran adalah :

• Bagian kepegawaian, bertanggung jawab : mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.

Gambar 1.4 Contoh Flowchart Sistem Penggajian

(16)

• Bagian pencatat waktu, bertanggung jawab : menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan

• Bagian pembuat daftar gaji & upah, bertanggung jawab : membuat daftar gaji dan upah

• Bagian akuntansi, bertanggung jawab : mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upa karyawan

• Bagian keuangan, bertanggung jawab : mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang tersebut k eamplop gaji dan upah karyawan dan selanjutnya untuk dibagikan.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah

• Kartu jam hadir

• Kartu jam kerja

• Daftar gaji dan daftar upah

• Rekap gaji dan rekap upah

• Surat pernyataan gaji dan upah

• Amplop gaji dan upah

• Bukti kas keluar

C. Tahapan Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran sistem informasi mengacu pada serangkaian proses yang terjadi dalam sistem informasi untuk menghasilkan dan mendistribusikan output atau informasi kepada pengguna yang membutuhkannya. Siklus ini melibatkan beberapa tahapan mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, hingga distribusi informasi kepada pengguna.

Secara umum, siklus pengeluaran sistem informasi terdiri dari empat tahap, yaitu:

(17)

1. Input

Tahap ini mencakup pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti dokumen atau transaksi bisnis. Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk diolah lebih lanjut.

2. Proses

Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan akan diproses dan diolah menggunakan algoritma tertentu agar dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna.

Proses ini meliputi pengolahan data, perhitungan, analisis, dan lain sebagainya.

3. Output

Tahap ini merupakan hasil akhir dari pengolahan data dan informasi yang dihasilkan akan dikeluarkan atau didistribusikan ke pengguna. Output ini bisa berupa laporan, grafik, tabel, atau dokumen lainnya.

4. Feedback

Tahap terakhir dari siklus pengeluaran sistem informasi adalah Feedback, yaitu proses penilaian dan evaluasi terhadap output yang telah dihasilkan. Feedback ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas output di masa yang akan datang.

Dalam siklus pengeluaran sistem informasi, setiap tahapan memiliki peran dan fungsi yang penting untuk menjaga keberlangsungan dan keefektifan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna.

2.3 Dampak dari Pengeluaran

Siklus pengeluaran sistem informasi (atau siklus pemrosesan transaksi) mengacu pada serangkaian proses yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menghasilkan informasi keuangan dalam suatu organisasi. Dampak dari siklus pengeluaran sistem informasi dapat meliputi:

• Meningkatkan efisiensi operasional: Dengan menggunakan sistem informasi yang baik dalam siklus pengeluaran, perusahaan dapat memproses transaksi dengan

(18)

lebih cepat dan efisien. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional organisasi.

• Meningkatkan akurasi informasi: Penggunaan sistem informasi dalam siklus pengeluaran dapat membantu meminimalkan kesalahan manusia dalam

memproses transaksi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan dapat dipercaya.

• Meningkatkan pengendalian internal: Siklus pengeluaran sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam menerapkan kontrol internal yang efektif. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko fraud dan penyalahgunaan dana perusahaan.

• Meningkatkan aksesibilitas informasi: Dengan menggunakan sistem informasi, informasi dapat diakses dan digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan informasi tersebut dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini dapat membantu meningkatkan kolaborasi antara departemen dan tim dalam organisasi.

Namun, jika siklus pengeluaran sistem informasi tidak diimplementasikan dengan baik, dapat timbul beberapa dampak negatif, antara lain:

• Risiko keamanan: Jika sistem informasi tidak aman, informasi yang diproses dalam siklus pengeluaran dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang dan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

• Kesalahan dan ketidakakuratan: Jika sistem informasi tidak dirancang dengan baik, informasi yang dihasilkan dapat mengandung kesalahan dan ketidakakuratan yang dapat memengaruhi keputusan bisnis perusahaan.

• Biaya yang lebih tinggi: Jika sistem informasi tidak efisien, perusahaan mungkin perlu menghabiskan biaya yang lebih besar untuk memproses transaksi.

(19)

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa siklus pengeluaran sistem informasi diimplementasikan dengan baik dan aman agar dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.

(20)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Siklus pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan kedalam laporan keuangan dan laporan kinerja.

Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran menurut (Gelinas 1998:474) yaitu Aktivitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan jasa, pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli, penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli, persetujuan faktur dari supplier dan pembayaran atas pembelian barang dan jasa.

Dalam siklus pengeluaran sistem informasi, setiap tahapan memiliki peran dan fungsi yang penting untuk menjaga keberlangsungan dan keefektifan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa siklus pengeluaran sistem informasi diimplementasikan dengan baik dan aman agar dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Lase, Fambrie Medes (2007). "Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Kebayoran Pharma Medan"

Buku PIntar Sistem Informasi Akuntansi Teori dan Praktek Soal (PDF). Yogyakarta: Bening Pustaka. Mei 2020. hlm. 2–4.

Devanda Amalia,Dewa Bayu Nanda,dkk . 2016. Siklulus Pengeluaran.

.https://www.academia.edu/25668577/MAKALAH_SIKLUS_PENGELUARAN.23 Maret 2023 Nur Anisah,Ria nathalia,dkk. 2017. Siklus Akuntansi Pengeluaran

https://www.academia.edu/35839531/MAKALAH_SIKLUS_AKUNTANSI_PENGELUARAN.

23 Maret 2023

Gambar

Gambar 1.1 Aktivitas Siklus Pengeluaran
Gambar 1.2 Contoh Flowchart Pembelian
Gambar 1.3 Contoh Flowchart Sistem Pengeluaran Kas
Gambar 1.4  Contoh Flowchart Sistem Penggajian

Referensi

Dokumen terkait

Lidya Ruth : Penerapan sistem informasi akuntansi untuk siklus pengeluaran, 2003 USU e-Repository © 2008... Lidya Ruth : Penerapan sistem informasi akuntansi untuk siklus

Berikut perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dibagi menjadi beberapa tahap antara

Tahap perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran :.. Bagan alir sistem inforasi akuntansi

Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dibagi menjadi beberapa tahap berikut ini

Mencermati kepedulian dan kepekaan manajemen terhadap berbagai risiko dalam siklus pengeluaran, misalnya dengan memahami kebijakan, prosedur, dan berbagai perangkat pengawasan

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) risiko apa saja beserta dampaknya yang terdapat pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran selama audit berbasis

Dalam situasi ini, auditor berusaha mencapai tingkat risiko yang rendah bahwa transaksi siklus pengeluaran merupakan sumber terjadinya salah saji yang material dalam laporan

Secara keseluruhan, sistem informasi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam siklus pembelian dan pengeluaran kas dengan mengotomatisasi proses, memantau persediaan,