• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Kemudi Mobil

N/A
N/A
Sutarjo Sutar

Academic year: 2024

Membagikan "Sistem Kemudi Mobil"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

SISTIM KEMUDI

Fungsi :

Mengarahkan jalannya kendaraan.

Ada dua tipe :

• Manual steering

• Power steering

(2)

Steering Wheel

Dilihat dari ukurannya ada dua macam :

Besar

Moment yang dipindahkan besar dan lebih stabil.

Makan tempat

Kecil

Peka terhadap setiap gerakan yang diberikan Tenaga untuk memutar berat

(3)

STEERING MAIN SHAFT

COLLAPSIBLE TYPE

Pada type ini, column mempunyai mata jaring, main shaftnya terdiri dari bagian atas dan bawah yang disambung dengan platic pin. Pada Column braketnya dipasang capsule.

Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft dan columnnya akan runtuh.

(4)

COLLAPSIBLE TYPE BALL TYPE

Pada type ini, Columnnya terdiri dari dua bagian atas dan bawah yang disambung dengan ball bearing. Main shaftnya terdiri dari 2 bagian yang disambung dengan plastik pin . .

Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka mian shaft dan columnnya akan menyusut, tenana benbturan tersebut akan diserap oleh ball bearing

(5)

SOLID SILICON RUBBER SEALED TYPE

Pada type ini,Main shaftnya terdiri dari 2 bagian yang disambung dengan plastik pin Didalam main shaft bagian bawah di isikan silicon rubber dan braketnya dipasangkan caster wedge.

Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka braketnya akan runtuh dan main shaftnya menyusut, dengan mrnyusutnya mainshaft ini maka silicon rubber akan menjadi tepung dan tersembur keluar melalui orifice pada steering main yoke Pada saat inilah silicon rubber menyerap tenaga benturan.

COLLAPSIBLE TYPE

(6)

NON COLLAPSIBLE TYPE

Pada type ini main shaftnya terbuat dari besi yang langsung berhubungan dengan steering gear box

(7)

NON COLLAPSIBLE TYPE

CARA PENYAMBUNGAN STEERING MAIN SHAFT

Cara penyambungan dengan gear box ada empat macam :

• One piece ( langsung )

• Universal joint & spline

• Universal joint

• Flexible joint

(8)

STERING GEAR

Fungsi :

Mengatur arah roda depan & memperbesar moment Perbandingan gigi pada steering gear box :

Steering gear ratio =

Jumlah putaran roda kemudi

Jumlah putaran

sector shaft

(9)

STEERING GEAR

Worm & Sector :

Worm gear berkaitan langsung dengan sector roller dibagian tengahnya

Screw Pin :

Pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear

(10)

STEERING GEAR

Screw nut :

Pada bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang tuas yang terpasang pada rumahnya

Recirculating ball :

Peluru ( ball ) diisikan dalam lubang – lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara worm gear.

(11)

Rack and Pinion :

Gerak putar pinion dirubah langsung menjadi gerakan mendatar, konstruksi sederhana, sudut belok tajam dan ringan.

Tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda kemudi.

STEERING GEAR

(12)

STEERING LINKAGE

Fungsi :

Untuk memindahkan tenaga dari roda kemudi ke roda – roda depan.

Rack and Pinion

STEERING LINKAGE PADA SISTEM KEMUDI MODEL RACK AND PINION

(13)

STEERING LINKAGE

(14)

STEERING LINKAGE

(15)

FRONT WHEEL ALIGMENT

TOE

Selisih jarak roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang dalam mm.

1. Toe in terlalu besar

Roda akan aus pada sebelah luar 2. Toe out terlalu besar

Roda akan aus pada sebelah dalam

Fungsi TOE :

Sebagai koreksi Camber

Sebagai koreksi gaya Penggerak

(16)

FRONT WHEEL ALIGMENT

FUNGSI TOE SEBAGAI KOREKSI CAMBER

Reaksi rolling chamber menyebabkan roda menggelinding ke arah luar, oleh sambungan kemudi roda dipaksa bergerak lurus kearah jalannya kendaraan akibatnya roda menggelinding dengan ban menggosok pada permukaan jalan.

(17)

FRONT WHEEL ALIGMENT

TOE IN

Toe in mengakibatkan roda menggelinding ke arah dalam, efek rolling chamber ke arah luar dapat teratasi sehingga roda dapat menggelinding lurus tanpa terjadi ban

menggosok pada permukaan jalan.

Sehingga dapat :

1. Menghemat ban ( ban tidak cepat aus dan keausannya merata ) 2. Pengemudian stabil ( tidak timbul getaran )

(18)

FRONT WHEEL ALIGMENT

TOE SEBAGAI KOREKSI GAYA PENGGERAK

Gaya penggerak dari axel belakang diteruskan ke axel depan melalui rangka, reaksi gelinding ban roda depan yang mengarah ke belakang

menyebabkan bagian depan cenderung bergerak ke arah luar.

Untuk mengatasi ini, pada kendaraan dengan penggerak roda belakang perlu dilakuka penyetelan toe in ( positive )

(19)

FRONT WHEEL ALIGMENT

TOE SEBAGAI KOREKSI GAYA PENGGERAK

Gaya penggerak dari roda depan diteruskan ke axel belakang melalui rangka. Reaksi terhadap gelinding roda belakang yang mengarah ke belakang ( beban ) menyebabkan roda depan bagian depan cenderung bergerak kearah dalam.

Untuk mengatasi reaksi ini pada

kendaraan dengan penggerak roda depan perlu dilakukan penyetelan toe out

(20)

FRONT WHEEL ALIGMENT

CAMBER

Kemiringan roda bagian atas kedalam atau keluar terhadap garis vertikal Fungsi :

Perpanjangan garis tengah roda kiri dan kanan akan bertemu pada satu titik . Dengan adanya rolling camber maka gaya untuk memutar roda kemudi menjadi lebih ringan

(21)

Perpanjangan garis tengah roda kiri dan kanan akan bertemu pada satu titik . Dengan adanya rolling chamber maka gaya untuk memutar roda kemudi menjadi lebih ringan

FRONT WHEEL ALIGMENT

FUNGSI CAMBER POSITIVE

(22)

FRONT WHEEL ALIGMENT

FUNGSI CAMBER NEGATIVE

Pada camber negative jatuh titik kutub terhadap jalan ( 1 ) dengan titik putar kemudi terhadap jalan ( 2 ) semakin jauh

Camber negative menyebabkan rolling camber mengarah ke dalam ( 0 ). Sehingga pengemudian kendaraan menjadi berat

(23)

PENGARUH CAMBER TERHADAP PENGEMUDIAN

CAMBER POSITIVE

Gaya sejajar S / spindel ( FS ) yang mengarah ke roda menyebabkan reaksi roda menekan ke arah bantalan dalam sehingga reaksi kelonggaran bantalan berkurang

Camber positive mengurangi kelonggaran bantalan

Letak beban kendaraan pada spindel mendekati bantalan dalam, menyebabkan getaran yang ditimbulkan spindel dan diteruskan ke sistim kemudi menjadi kecil

(24)

PENGARUH CAMBER TERHADAP PENGEMUDIAN

CAMBER NEGATIVE

Gaya sejajar S / spindel ( FS ) yang mengarah keluar dari roda menyebabkan roda ingin lepas dari pengikatnya, reduksi kecocokan bantalan dapat dirasakan pada sistim kemudi

Camber negative menyebabkan efek kebebasan bantalan roda bertambah

Letak beban kendaraan pada sumbu spindel mendekati bantalan luar

menyebabkan beban spindel bertambah, getaran yang ditimbulkan spindel

diteruskan ke sistim kemudi bertambah

(25)

LETAK BEBAN PADA SPINDEL

CAMBER POSITIVE

Keterangan :

F = Gaya berat kendaraan

Fr = Gaya reaksi ( gaya tegak lurus )

Gaya reaksi ( gaya tegak lurus ) pada posros roda ( spindel ) mendekati sumbu putar kemudi ( king pin ). Camber positif dapat memperkecil moment bengkok spindel

(26)

LETAK BEBAN PADA SPINDEL

CAMBER NEGATIVE

Gaya reaksi ( gaya tegak lurus ) pada poros roda ( spindel ) menjauhi sumbu putar kemudi / king pin. Camber negative dapat memperbesar moment bengkok spindel

(27)

FRONT WHEEL ALIGMENT

CASTER

Kemiringan sumbu kemudi ( kingpin ) terhadap garis tengah roda vertikal jika dilihat dari samping Kendaraan.

Fungsi :

Pada saat jalan lurus caster akan mengarahkan roda agar tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemudi dilepas.

(28)

CASTER

Keterangan :

F = Gaya penggerak Fr = Gaya yang digerakkan

Daya penggerak F bekerja pada titik A dan menarik roda dititik B. tahanan gelinding roda memberikan perlawanan ( reaksi ) yang arahnya berlawanan ( Fr )

Reaksi gaya gelinding roda yang ditarik akan selalu segaris dan arahnya berlawanan dengan arah gaya penggerak.

Saat jalan lurus caster berfungsi menggerakkan roda tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemud dilepas.

(29)

PENGARUH CASTER TERHADAP SIFAT PENGEMUDIAN

CASTER TERLALU POSITIVE

~ Makin besar penyetelan caster positive, makin besar kemampuan roda kembali ke posisi lurus

~ Bila permukaan jalan jelek, getaran roda terasa kuat dirasakan pada kemudi

(30)

PENGARUH CASTER TERHADAP SIFAT PENGEMUDIAN

CASTER TERLALU NEGATIVE

~ Pada roda timbul getaran

~ Pada roda bergerak tidak stabil saal jalan lurus

(31)

SUDUT KINGPIN DAN OFFSET

Kemiringan sumbu kingpin terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan

FRONT WHEEL ALIGMENT

(32)

FUNGSI SUDUT KING PIN

POSISI LURUS

Keterangan :

TL = Tinggi saat posisi lurus

Bersama dengan toe mempertahankan posisi roda agar tetap lurus

(33)

FUNGSI SUDUT KING PIN

POSISI BELOK

Keterangan :

TB = Tinggi saat posisi belok

Pada saat belok kiri, king pin kiri terangkat naik, gerakan ke atas king pin diteruskan ke pegas dan body kendaraan. Perubahan tinggi king pin menyebabkan gaya balik kemudi ke posisi lurus

(34)

OFFSET

Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik temu perpanjangan garis sumbu king pin terhadap permukaan jalan.

Pengaruh Offset

Jika offset semakin besar mengakibatkan :

Setir semakin besar, jarak titik temu garis sumbu roda dan kingpin dengan jalan semakin besar sehingga tenaga yang digunakan untuk memutar roda kemudi semakin berat

Yang mempengaruhi besarnya offset

~ Camber

~ Sudut king pin

~ Lebar telapak ban

(35)

OFFSET POSITIVE

OFFSET

~ Jarak A ada disebelah dalam kendaraan

~ “A” merupakan offset positive

(36)

OFFSET

OFFSET POSITIVE

~ Jarak “A “ ada disebelah luar kendaraan

(37)

TURNING RADIUS

FRONT WHEEL ALIGMENT

Turning radius berfungsi untuk membuat kendaraan lebih lincah pada saat dikemudikan dan meperpanjang umur pemakaian ban karena pada saat kendaraan membelok sudut roda kiri dan kanan dibuat tidak sama

Referensi

Dokumen terkait

Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi

Agar tidak berkembang terlalu luas, maka penyusun membatasi pembahasan masalah proyek akhir ini pada perubahan dan penggantian komponen sistem kemudi yang meliputi ;

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar gaya yang terjadi pada system kemudi type recirculating ball khususnya gaya yang terjadi pada roda ketika

Pelaksanaan ini, bertujuan untuk membuat bagian sistem kemudi yang terdiri dari Steering Rack and pinion , rack end , boat steering , rack end tambahan, plate pengunci

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengurangan panjang rack shaft akan menghasilkan perilaku belok yang semakin mendekati Ackerman pada variasi posisi rack shaft yang masih

– Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus atau rusak – Periksa sil pelumas, bila bibir sil rusak atau cacat, ganti.

Pada sistem kemudi mobil Basudewo yang sudah ada, masih memiliki permasalahan seperti, roda depan tidak stabil pada kecepatan di bawah 25 km/jam, pengendalian kemudi masih terlalu

Sistem kemudi merupakan suatu mekanisme yang sangat penting pada sebuah mobil.sistem kamudi adalah untuk membelokkan kendaraan sehingga kendaraan dapat berjalan dengan baik mencapai