PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN AQIDAH AQIDAH KELAS VII UI KELAS VII PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MTS MUHAMMADIYAH SUKARAME. PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN AKADEMIK AQIDAH KELAS VII U1 PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MTS MUHAMMADIYAH SUKARAME. Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah siswa kelas VII U1 yaitu pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung.
Alasan Memilih Judul
Dalam penelitian skripsi ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru Aqidah Akhlak MTS Muhammadiyah. Akan diperoleh informasi dari guru tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Latar Belakang Masalah
Observasi kondisi peserta didik
Dan semuanya berjalan dengan tekun dengan berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan belajar mengajar dan menaati semua peraturan yang berlaku. 12 Jumlah seluruh siswa kelas VII U1 adalah sebagai berikut. Namun dalam proses evaluasi pembelajaran siswa kelas VII U1 Mts Muhammadiyah, guru masih belum maksimal dalam memahami penanganan yang benar yaitu teknik khusus dalam evaluasi, namun sudah lebih baik dari sebelumnya. Walaupun pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan secara daring karena adanya pandemi Covid-19, namun hal tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak melaksanakan evaluasi pembelajaran tersebut dan tidak menjadikan anak-anak khususnya kelas VII U1 di MTs Muhammadiyah menjadi lamban dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi Berdasarkan observasi selama pelaksanaan pembelajaran dan ulangan harian, guru Aqidah Akhlak sudah melakukan evaluasi, namun evaluasi yang dilakukan guru belum maksimal, dimana masih terdapat kendala dalam melakukan evaluasi, diantaranya adalah siswa yang masih belum bisa melakukan evaluasi. kesulitan dalam melakukan evaluasi secara online di RUBELMU, sehingga ada beberapa siswa yang melakukan evaluasi secara manual, yaitu dengan datang langsung ke sekolah, dan guru memberikan lembar soal kepada siswa 13.
Pada masa pandemi Covid-19 ini guru melakukan evaluasi melalui aplikasi khusus sekolah yaitu RUBELMU, guru memberikan materi berupa video atau Power Point yang disiapkan oleh guru Aqidah Akhlak, siswa melihat dan membaca materi yang disampaikan. diberikan, setelah itu guru memberikan tugas dengan cara tertentu. 7 secara online dan pada akhir pembelajaran hanya terjadi tanya jawab tanpa mendalami pengetahuan siswa. Pada saat ulangan harian, guru mengambil hal tersebut berdasarkan penilaian tugas dan keaktifan proses pembelajaran, serta penilaian sikap atau perilaku siswa terlambat masuk pelajaran dengan masuk ke aplikasi Rubelmu betapa antusiasnya para siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan menyerahkan tugas melalui aplikasi Rubelmu (Rumah Belajar Muhammadiyah Mts). Hal ini mungkin menyebabkan guru tidak mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan yang kurang maksimal, peralatan yang kurang memadai serta kurangnya kreativitas dan inovasi guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran, namun membiarkan siswa jangan segan-segan melakukan penilaian pembelajaran online.
Maka kondisi inilah yang menarik untuk dikaji dalam penelitian ilmiah yang berjudul “Implementasi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII U1 di MTS Muhammadiyah Sukarame Kota Bandar Lampung”. Data yang diperoleh penulis mengenai pelaksanaan penilaian pembelajaran kelas VII U1 Aqidah Akhlak pada masa pandemi Covid-19 di Mts Muhammadiyah.
Identifikasi Dan Batasan Masalah
Penilaian kemampuan peserta dalam menggunakan pengetahuan dan tugas saat menggunakan pengetahuan dan tugas tertentu.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Signnifikasi Penelitian
9 Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan rujukan bagi kepala sekolah dalam penetapan berbagai jenis program dan kebijakan terkait Evaluasi Pengajaran Aqidah Akhlak. Hasil penelitian ini merupakan syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menerapkan berbagai pola dan pendekatan pembentukan Aqidah Akhlak serta pertimbangan untuk evaluasi ulang di rumah.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pelaksanaan asesmen di suatu lembaga pendidikan.
Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan (Studi Pustaka)
Metode Penelitian
- Pendekatan Dan Jenis Penelitian
- Subyek Dan Objek a. Subyek Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Uji Keabsahan Data
- Pengertian Evaluasi Pembelajaran
- Fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran
- Subjek Dan Objek Evaluasi Pembelajaran
- Tehnik Evaluasi Pembelajaran
- Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
- Langkah-langkah Pokok Evaluasi Pembelajaran
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Evaluasi
Objek penelitian ini adalah siswa kelas VII U1 yaitu Penerapan penilaian pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tanya jawab mengenai pelaksanaan evaluasi pengajaran Aqidah Akhlak di Mts Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung. Evaluasi pembelajaran melibatkan pembuatan penilaian tentang layanan, nilai atau manfaat program, hasil dan proses pembelajaran.
Dengan menggunakan teknik observasi, evaluasi pembelajaran dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi materi melalui observasi secara sistematis dan mencatat fenomena-fenomena dalam proses pembelajaran yang menjadi pokok observasi. Evaluasi pembelajaran dengan teknik wawancara dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung antara narasumber dan narasumber. Evaluasi pembelajaran juga dapat dilakukan dengan laporan tertulis yang disiapkan oleh siswa setelah suatu program pembelajaran selesai.
Apabila seorang pendidik melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah direncanakan, maka evaluasi tersebut akan menghasilkan data yang memberikan gambaran nyata dan utuh tentang peserta didik dalam penguasaan keterampilan dasar yang harus dikuasai. Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan evaluasi pembelajaran menyangkut latar belakang guru, pengalaman mengajar dan pengalaman teori evaluasi pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keahlian guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
Motivasi kepala sekolah dapat berupa dorongan, arahan, petunjuk, atau bimbingan kepada guru untuk melakukan evaluasi pembelajaran.
Aqidah Akhlak
Pengajaran akidah akhlak adalah sarana pendidikan agama Islam di mana guru membimbing peserta didik agar dapat memahami, menghayati dan meyakini kebenaran ajaran agama Islam, seterusnya melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi kandungan, mata pelajaran aqidah akhlak mempunyai sumbangan untuk memberikan motivasi kepada peserta institusi pendidikan untuk mempelajari dan mengamalkan aqidah mereka dalam bentuk kebiasaan, melakukan perkara yang terpuji dan menjauhi cara tertolak dalam kehidupan seharian. Beriman kepada sifat-sifat wajib Allah iaitu nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, sifat-sifat yang mustahil dan sifat-sifat ketuhanan Allah swt.
Gambaran tentang tingkah laku orang yang beriman dengan akidah Islam dalam kehidupan seharian mereka. Menunjukkan perilaku beriman kepada sifat-sifat wajib Allah iaitu nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’navi, sifat-sifat yang mustahil dan sifat-sifat ketuhanan Allah swt. Mengenali sifat-sifat wajib Allah, iaitu nafsiya, salbiya, ma‟ani dan ma‟navi, sifat-sifat yang mustahil dan sifat-sifat ketuhanan Allah (swt). Peniruan Sifat-Sifat Tuhan yang terkandung dalam Asma'ul Husna (Al-Aziz, Al-ghafar, Al-Fattah, Al-Basit, Al-Adl, Al-Hakim, Al-Qayyum, Al-Barru, Al-Ra'uf, An -nafi').
Menghuraikan tugas dan sifat malaikat Allah dan makhluk ghaib yang lain, seperti jin, syaitan, dan syaitan. Penyajian fakta dan fenomena kebenaran tentang sifat-sifat Tuhan yang terkandung dalam asma'ul husna (Al-Aziz, Al-ghafar, Al-Fattah, Al-Basit, Al-Adl, Al-Hakim, Al-Qayyum, Al-Barru, Al-Rauf, An-Nafi).
Pelaksanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak
33 Pendekatan ini bertujuan agar siswa mengenali dan menerima nilai-nilai sebagai miliknya serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan menentukan pilihan, mengevaluasi pilihan, mengambil keputusan dan menerapkan nilai-nilai sesuai dengan rasa percaya diri. Fitur yang digunakan dalam pendekatan ini meliputi observasi keteladanan positif dan negatif, simulasi dan permainan peran. Guru dapat membimbing siswa dalam menerapkan proses berpikir moral dengan mendiskusikan permasalahan moral sehingga siswa dapat mengambil keputusan sendiri mengenai pemikiran moralnya.
Mereka akan menggambarkan tingkat pemikiran moral tertinggi, yaitu takut akan hukuman, mengabdi pada kemauan sendiri, menaati peran yang diharapkan, patuh dan patuh pada otoritas, berbuat demi kebaikan orang banyak, dan akan bertindak sesuai prinsip etika universal. Pendekatan ini menekankan agar siswa dapat menggunakan keterampilan berpikir ilmiah dalam menganalisis permasalahan sosial yang berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Selain itu peserta didik dalam penggunaan proses berpikir dan analisis kebangsaan dapat menghubungkan dan merumuskan konsep tentang nilai-nilai yang dimilikinya.Metode yang dapat digunakan dalam pendekatan ini adalah diskusi terbimbing yang memerlukan argumentasi, penegasan bukti, penegasan prinsip-prinsip analisis. kasus. , perdebatan dan penelitian.
Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi nilai-nilai dirinya dan nilai-nilai dirinya terhadap orang lain serta membantu siswa menggunakan keterampilan berpikir rasional dan emosional dalam menilai perasaan, nilai dan perilakunya sendiri, aktivitas yang mengembangkan. kepekaan, kegiatan ekstrakurikuler dan diskusi kelompok. e) Pendekatan melakukan-belajar. Selain itu, pendekatan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan aktivitas sosial dan mendorong siswa untuk melihat dirinya sebagai makhluk yang senantiasa berinteraksi satu sama lain dalam kehidupan sosial.
Kegiatan Penutup
- Pengertian Guru
- Syarat – syarat Guru Akidah Akhlak
- Tugas dan Tanggung Jawab Guru Akidah Akhlak
- Adapun tugas dan tanggung jawab guru agama antara lain sebagai berikut ini : 1) Mengajar ilmu pengetahuan agama
Dalam hal ini, Gueru mempunyai peran langsung dalam memberi contoh bagi dirinya sendiri. Segala sikap dan perilaku guru, baik di sekolah, di rumah maupun di luar masyarakat, harus selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik. Kegiatan ini biasanya dilakukan ketika guru mengetahui sikap atau perilaku siswa yang kurang baik, guru secara spontan memahami bahwa perilaku siswa tersebut kurang baik, kemudian memberitahukan cara berperilaku yang baik. Pendidik perlu mengatasi siswa yang nakal dan mengingatkan mereka untuk mengamalkan nilai-nilai yang baik sehingga guru dapat membantu mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik.
Kepribadian yang baik dapat menumbuhkan kemauan untuk secara aktif mengedepankan profesionalisme dan dedikasi yang lebih besar dalam pekerjaan pendidikan. Agar dapat melaksanakan tugas dengan benar dan lancar serta menguasai ilmu yang akan diturunkannya kepada murid-muridnya, diperlukan keahlian khusus dalam mata pelajarannya, demikian pula halnya dengan guru agama. Dalam melakukan giru, syarat-syarat tertentu yang dibutuhkan oleh seorang guru agama harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang guru agama harus mempunyai ijazah formal, mempunyai badan yang sehat baik jasmani maupun rohani, dan mempunyai akhlak yang baik. 36 Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan bimbingan, pengarahan, dan memberi contoh.
Pandemi Covdi-19
Nazzi Adlany dkk, Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Sari Agung, 2005) Abu Ahmadi, Metode Khusus Pendidikan Keagamaan (Mkpa), (Bandung: Armeco, 1986) Achmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta:Drijen Pendis, 2009). Anas Sudijno, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana Press, 2006) Basrowi dan Suwand, Pengertian Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008). ; Ciputat Press, Ciputat Press, 2013) Chabib Thoha, dkk. Lia Nur Atiqoh Bela Dina, Reaksi Orang Tua Terhadap Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No.
Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Thuruqu Ta'limi Al-Ta'limi Al-Islamiyah, Jakarta; Proyek Pembangunan Infrastruktur dan Pendidikan Tinggi. religi/IAIN).