• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PENYIAR RADIO EL-DITY DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENDENGAR RADIO DI KOTA JAMBI

N/A
N/A
iwan soleh

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PENYIAR RADIO EL-DITY DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENDENGAR RADIO DI KOTA JAMBI"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana di Bidang Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:

GILANG RIZKI RAMADHAN 191030 702015018

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NURDIN HAMZAH JAMBI

2023

(2)

RADIO DI KOTA JAMBI

Oleh:

GILANG RIZKI RAMADHAN 191030 702015 018

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Maielayuskha, M.IKom

Pembimbing II

Fahrizal, SE., ME

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi,

Muhaimin, S.Pd., M.I.Kom

ii

(3)

RADIO DI KOTA JAMBI Oleh:

GILANG RIZKI RAMADHAN 191030 702015 018

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Pada Sabtu, 07 Oktober 2023

Susuan Dewan Penguji Ketua Sidang

Yusnaini, M.I.Kom

Penguji Utama

Samia Elviria, SS., MA

Penguji I

Maielayuskha, M.I.Kom

Penguji II

Fahrizal, SE., ME Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan

untuk memenuhi Gelar Sarjana (S1) Pada: Sabtu, 07Oktober 2023 Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi,

Muhaimin, S.Pd., M.I.Kom iii

(4)

MENINGKATKAN JUMLAH PENDENGAR RADIO DI KOTA JAMBIyang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nurdin Hamzah, sejauh yang Saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkunganUniversitas Nurdin Hamzah maupun di Perguruan Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Jambi, 17 Oktober 2023 Mahasiswa yang menyatakan,

Gilang Rizki Ramadhan NIM. 191030 702015018

iv

(5)

 Allah SWT sebagai wujud rasa syukur atas ilmu yang Allah SWT berikan kepadaku.

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan kasih sayang serta doa dan mengajarkan arti kehidupan yang sebenarnya.

 Kakakku dan adikku tersayang yang telah memberikan banyak motivasi kepada penulis sehingga penulis sampai pada titik ini.

 Sahabat-sahabatku yang selalu bersama di kala senang maupun susah dan selalu memberiku semangat dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

 Almamater Universitas Nurdin Hamzah.

Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan

ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin….

v

(6)

melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Komunikasi Penyiar Radio El-Dity Dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar Radio Di Kota Jambi”

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Strata-1 pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nurdin Hamzah.

Ucapan terimakasih yang sangat mendalam penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang telah memberikan curahan Rahmat-Nya sehingga di dalam proses penggalian inspirasi, pencarian data, penulisan sampai pada akhir pembuatan skripsi ini masih diberikan kesabaran, sikap tawakal dan pantang menyerah. Dalam Penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada :

vi

(7)

KomunikasiUniversitas Nurdin Hamzah Jambi.

3. Ibu Maielayuskha, M.IKom., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan demi terselesaikannya skripsi ini

4. Bapak Fahrizal, SE., ME., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan demi terselesaikannya skripsi ini

5. Seluruh dosen beserta staf akademik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nurdin Hamzah Jambi yang telah memberikan bekal ilmu dan bimbingan selama ini.

Akhir kata, tiada usaha yang akan sampai pada hasil akhir yang baik jikalau tidak diiringi dengan kerja keras dan do’a, namun disamping itu penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini karena kesempurnaan tersebut hanya milik Allah SWT. Maka dari itu didalam peulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan dan kesanggupan penulis, namun penulis sangat berharap skripsi ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Wabillahitaufiqwalhidayah Wassalammu’alaikum Wr.Wb

Jambi, 17 Oktober 2023 Penulis

vii

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GAMBAR...xi

ABSTRAKSI...xii

ABSTRACT...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Batasan Masalah...8

1.3. Rumusan Masalah...8

1.4. Tujuan Penelitian...8

1.5. Manfaat Penelitian...9

1.6. Sistematika Penulisan...9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu...11

.2. Landasan Teori...16

.2.1. Teori Strategi Komunikasi...16

2.2.2. Tujuan Strategi Komunikasi...24

2.2.3. Unsur-Unsur Komunikasi...26

2.2.4. Komunikasi Personal...29

viii

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian...41

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...41

3.3. Objek dan Subjek Penelitian...42

3.4. Sumber Data...43

3.5. Teknik Penentuan Informan...44

3.6. Teknik Pengumpulan Data...45

3.7. Teknik Analisis Data...46

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Berdirinya Radio Eldity...48

4.2. Profil Radio Eldity...49

4.3. Visi dan Misi Radio Eldity...53

4.4. Program Siaran Radio Eldity...54

4.5. Persentase Acara Siaran...55

4.6. Sarana dan Prasarana Umum Radio Eldity...55

4.7. Target Audiens Radio Eldity...56

4.8. Struktur Organisasi...57

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Strategi Komunikasi Penyiar Radio Eldity Dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar Radio Di Kota Jambi... 61

5.2. Hambatan Penyiar Radio Eldity Dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar Radio Di Kota Jambi... 86

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan... 91

6.2. Saran... 92 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

(10)

Tabel 4.1. Program siaran di Radio Eldity...54 Tabel 4.2. Sarana dan Fasilitas Serta Kondisi di Radio El-Dity...55 Tabel 4.3. Target Audiens Radio Eldity...57

x

(11)

Gambar 4.3. Struktur Organisasi Radio EldityKota Jambi...57

xi

(12)

dibawah bimbingan Maielayuskha, M.IKom, dan Fahrizal, SE., ME, September 2023, 93 halaman + xiii + halaman lampiran.

Strategi komunikasi penyiar Radio El-Dity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi sudah berjalan baik namun masih belum optimal.

Dilihat dari beberapa aspek seperti 1) Pemilihan Komunikator, dalam hal pemilihan komunikator (penyiar) harus sesuai dengan program yang akan dibawakannya dan segmentasi pendengarnya. 2) Penentuan Target Penerima Pesan, strategi komunikasi dalam mengenali khalayak/pendengar dilakukan dengan cara mengumpulkan data (survey) diberbagai tempat seperti kampus maupun sekolah untuk mencari tahu kesenangan atau yang lagi terkenal saat ini dikalangan masyarakat baik itu anak muda ataupun orang tua. 3) Penyampaian Pesan, saat siaran penyiar menyampaikan informasi dengan singkat, jelas serta menggunakan bahasa yang ceria dan sopan agar pendengarnya tertarik mendengarkan siaran radio. 4). Penggunaan Media, dalam penggunaan media komunikasi, Radio Eldity mengutamakan penerapan siaran melalui radio konvensionalnya. Selain menggunakan media konvensional Radio Eldity juga menggunakan sosial media yang dimilikinya seperti Facebook. dan 5) Evaluasi untuk mengukur keberhasilan program sudah berjalan baik.Hambatan yang dihadapi Radio El-Dity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi antara lain: 1). Kualitas sumber daya manusia dari para penyiar kurang pengalaman mereka dalam dunia penyiaran. 2) Fasilitas. a) Pemancar, b) Internet, c) Komputer d) Mixer.

Kata Kunci: Strategi, Komunikasi, Penyiar Radio

xii

(13)

2023, 93 pages + xiii + attachment pages.

El-Dity Radio broadcaster's communication strategy in increasing the number of radio listeners in Jambi City has been going well but is still not optimal.Viewed from several aspects such as 1) Selection of Communicator, in terms of selecting the communicator (broadcaster) it must be in accordance with the program that will be presented and the segmentation of the audience.2) Determining the Target Message Recipients, a communication strategy for identifying audiences/listeners is carried out by collecting data (surveys) in various places such as campuses and schools to find out what is fun or what is currently popular among the public, whether young people or old people.3) Message Delivery, when broadcasting the announcer conveys information briefly, clearly and uses cheerful and polite language so that listeners are interested in listening to the radio broadcast.4).Use of Media, in the use of communication media, Radio Eldity prioritizes the implementation of broadcasts via conventional radio.Apart from using conventional media, Radio Eldity also uses its social media such as Facebook.and 5) Evaluation to measure the success of the program has gone well.The obstacles faced by El-Dity Radio in increasing the number of radio listeners in Jambi City include: 1).The quality of human resources from broadcasters lacks their experience in the world of broadcasting.2) Facilities.a) Transmitter, b) Internet, c) Computer d) Mixer.

Keywords: Strategy, Communication, Radio Broadcaster

xiii

(14)

Di Era yang serba berkemajuan ini, komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam perjalanan peradaban manusia dari dahulu hingga sekarang, baik itu secara internal maupun secara eksternal, bayangkan saja tanpa adanya komunikasi,tentu saja manusia tidak akan pernah menemukan tujuan yang akan dicapai. Seiring dengan berkembangnya zaman, komunikasi pun tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dari lisan ke lisan, sekarang komunikasi lebih pesat berkembang menjadi beberapa bagian diantaranya komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas (Josept A. Devinto, 1990:22-25).

Wright (dalam Apriadi Tamburaka, 2012:15) membagi tiga jenis komunikasi massa diantaranya:

1) Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2) Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3) Komunikator berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang komplek yang mungkin membutuhkan biaya besar.

1

(15)

Salah satu bagian komunikasi massa salah satunya adalah radio. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut melintas dan merambat melalui udara dan ruang angkasa yang tanpa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (Asep Syamsul, dan M. Romli, 2009:12).Sedangkan menurut H.A Widjaja (1981:140) radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun pemacar dan diterima oleh pesawat penerima dirumah, di mobil, dan lain- lain dan dilepas dimana saja.

Radio sendiri tentu bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas adanya dan membutuhkan komunikasi agar informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak atau pendengar.Komunikasi adalah suatu faktor yang penting bagi perkembangan hidup manusia sebagai makhluk sosial.Tanpa mengadakan komunikasi, individu manusia tidak dapat berkembang dengan normal dalam lingkup sosialnya, karena tidak ada individu yang hidup berkembang dengan tanpa berkomunikasi. Jadi komunikasi menjadi inti dari apa yang kita sebut interaksi sosial baik yang bersifat komplek atau yang sering terjadi di masyarakat maupun bersifat sederhana.

Radio sebagai salah satu media komunikasi massa sebenarnya memiliki banyak keunggulan dibanding media-media lainnya, yang paling penting adalah efektifitas dalam sektor biaya karena komunikasi yang dilakukan akan menjadi sangat terarah. Hal ini dikaitkan dengan dengan

(16)

karakter media radio yang memiliki target pendengar yang benar-benar tersegmen dan spesifik. Selain itu, faktor kedekatan radio dalam suatu wilayah juga membuat media radio lebih unggul.

Radio pada saat ini mengalami penurunan jumlah pendengarnya, penurunan jumlah pendengar dipengaruhi oleh kemunculan berbagai perangkat elektronik yang cangih yaitu gadget atau handpone, saat ini banyak masyarakat lebih memilih dan menggunakan kecangihan gadget mereka.Semakin menurunya minat ini dan juga luasnya persaingan dalam media penyiaran, maka dari itu stasiun radio sangat membutuhkan strategi dalam upaya menarik minat pendengarnya agar mempertahankan keberadaanya, salah satu keberhasilan stasiun radio adalah strategi dalam memproduksi program acara semenarik mungkin, agar membuat pendengar tertarik untuk mendengranya.

Ujung tombak dari keberhasilan suatu radio adalah para penyiar.Dengan segala kemampuan dan kecakapan yang mereka miliki, para penyiarterus berusaha menghidupkan radio diantara para pendengarnya.

Sosoknyamenjadi salah satu kunci inti yang mengarahkan pada posisi atau rating sebuahradio, juga menjadi brand image atau gardu depan bagi stasiun radio. Penyiaradalah personalitas stasiun penyiaran yang diwakilinya.

Kemampuan atau kegagalannya dapat mempengaruhi citra khalayak terhadap stasiun dimana iabertugas. Penyiar harus dapat menyampaikan pesan secara efektif. Acara yangpesannya dapat dikomunikasikan secara efektif akan menarik lebih banyakpendengar dan secara langsung dapat

(17)

menguntungkan stasiun yangmenyajikan acara yang dibawakan oleh penyiar tersebut (Masduki,2001:99).

Para penyiar merupakan aktor penting bagi radio yang akan terus berusaha menghidupkan radio diantara para pendengarnya. Penyiar adalah seorang yang bertugas menyebarkan suatu informasi yang terjamin akurasinya dengan menggunakan radio yang tujuannya untuk diketahui oleh pendengarnya, dilaksanakan, dituruti, dan dipahami. Seorang penyiar harus mampu membahasakan gambar dan visual melalui ucapan verbal. Ketika penyiar menyajikan informasi, ia harus bisa menggambarkan peristiwa tersebut secara jelas, sehingga bisa ditangkap oleh imajinasi pendengar.

Penyiar merupakan ujung tombak radio, ia berinteraksi langsung dengan pendengar. Baik buruk siarannya, bahkan perilakunya berpengaruh terhadap baik-buruk atau integrasi radionya dan sukses tidaknya sebuah acara ditentukan oleh penyiarnya. Sebaiknya para penyiar harus bisa percaya diri dalam melakukan siaran, berartikulasi dengan jelas, mampu berekspresi melalui suara, bisa memainkan intonasi suara agar para khalayak tertarik mendengarkan siaran radio tersebut.

Penyiar sebagai citra radio, semakin cantik performa penyiar, maka semakin tampak kecantikan manajemen, kerja sama, dan standarisasi siaran yang ditetapkan radio tersebut. Dalam hal ini sasaran penyiar adalah komunikan atau penerima pesan yang sedang mendengarkan, memperhatikan, atau yang lebih sering disebut sebagai audiens yang

(18)

berjumlah banyak dan sifatnya dinamis dan heterogen. (Efendy, 2007:316- 317).

Mengingat persaingan dunia penyiaran di era milenial semakin ketat, maka setiap lembaga penyiaran harus memfokuskan investasi mereka pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya dan kreativitas program. Dalam menghadapi persaingan serta globalisasi, para pengelola radio hanya menghadapkan dua pilihan, eksis atau tersingkir. Para pengelola radio harus sudah berbenah, paling tidak memiliki strategi untuk mencapai tingkat standar. Dari aspek peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang penyiaran radio dilakukan berbagai pelatihan dan penyuluhan, ataupun dengan melakukan rekrutmen tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) siap pakai dikalangan radio siaran.

Radio El-Dity merupakan salah satu radio swasta di Kota Jambi yang terletak di kawasan Simpang 3 Sipin tepatnya dijalan Sunan Giri, RT 03 No.10, Kel.Simpang III Sipin Kota Jambi. Saluran Radio El-Dity berada di gelombang 95.2 FM. Di Radio El-Dity sendiri target audiensya adalah untuk semua kalangan usia mulai dari anak-anak, kalangan remaja, serta kalangan dewasa. Usia anak-anak adalah mereka yang berusia mulai dari umur 5 (lima) tahun sampai dengan umur 11 (sebelas) tahun, usia remaja adalah mereka yang memiliki usia mulai dari 12 (dua belas) tahun sampai usia 23 (dua puluh tiga) tahun dan usia dewasa adalah mereka yang telah berusia lebih dari 24 (dua puluh empat) tahun.

(19)

Radio Eldity memiliki banyak penyiar yang unik dan kreatif pada saat siaran yang mampu meningkatkan kompetensi radio. Radio Eldity sebagai lembaga penyiaran publik dengan menggunakan frekuensi 95.2 FM merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi. Radio Eldity juga memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan serta kontrol perekat sosial.

Radio Eldity juga merupakan organisasi yang berorientasi pada penyiaran yang memberikan informasi cerdas, aktual, dan berwawasan khusus dibidang musik dan informasi lainnya. Hal yang paling penting dari berdirinya suatu usaha yang bergerak dalam bidang broadcasting (penyiaran) yaitu penyajian program yang menarik, hal ini dapat didukung dengan salah satu komponen acara yang penting dengan dibawakan oleh seorang penyiar radio yaitu siaran yang variatif. Siaran radio yang bagus dan bervariasi tentu dapat menarik perhatian pendengar, sehingga dibutuhkan sistem siaran yang lebih baik. Adapun program gaya siaran Radio Eldity adalah semi-formal, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu kaku, penyiar juga memberikan kata-kata yang bersifat humor atau gaul untuk menciptakan suasana yang hangat dan disesuaikan dengan segmentasi pendengar.

Keberhasilan suatu stasiun radio tidak cuma ditetapkan dari menarik ataupun tidaknya program yang ditampilkan, tetapi pula sangat ditetapkan oleh kedudukan penyiar radionya supaya menciptakan siaran yang bisa

(20)

menarik pendengar, penyiar dituntut sanggup serta mempunyai kreatifitas yang besar dalam mengantarkan modul pada pendengar. Saat ini Radio Eldity belum ada program apapun untuk meningkatkan kompetensi para penyiar di Radio Eldity, pimpinan Radio Eldity hanya meminta kepada para penyiar untuk berimprovisasi dalam melakukan siaran. Radio Eldity sendiri memiliki penyiar sebanyak 11 (sebelas) orang yang menyiarkan berbagai macam program-program diantaranya Bulletin Eldity, Lagu Dangdut, Jambi Kito, Campursari, Jambi Sehat, Sunda, Pop Lawas, Dangdut Lawas, Lagu Melayu, Lagu Barat, Celoteh Anak, Lagu Minang dan lain sebagainya.

Gaya komunikasi merupakan ciri khas yang dimiliki oleh seseorang, setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda, baik gaya bahasa, gaya nada bicara, maupun mimik muka, begitupula gaya komunikasi seorang penyiar radio. Gaya penyiar radio harus mampu menghidupkan pembicaraan dengan para pendengar, selain itu seorang penyiar harus mampu menguasi program acaranya karena hal tersebut dapat menarik dan mempengaruhi para pendengar sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik pada pendengar dan komunikasi berjalan dengan lancar.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ketertarikan peneliti dengan penelitian ini karena hadirnya media baru bisa menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi pihak Radio Eldity Jambi untuk menyesuaikan dengan kemajuan media tekonologi komunikasi. Sehingga penulis mengajukan penelitian dengan judul: “Strategi Komunikasi

(21)

Penyiar Radio El-Dity Dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar Radio di Kota Jambi”.

1.2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka diperlukan pembatasan masalah untuk menghindari berbagai kesalahan persepsi yang berkaitan dengan penelitian.Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada strategi komunikasi penyiar Radio El-Dity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi. Dengan tujuan untuk menghindari penyimpangan serta meluasnya masalah yang akan di bahas.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi komunikasi penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi?

2. Apa saja yang menjadi penghambat penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahuistrategi komunikasi penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui penghambatpenyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi.

(22)

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan bermanfaat bagi peneliti dan orang lain, selain itu penelitian ini juga diharapakan dapat diaplikasikan oleh pihak sekolah maupun seluruh elemen masyarakat. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan di bidang ilmu komunikasi. Pada peneltian diharapkan dapat menjadi referensi dengan media massa serta dalam bidang komunikasi radio dalam meningkatkan jumlah pendengar menghadapi perkembangan teknologi.

b) Manfaat Praktis

Menambah pemahaman tentang strategi komunikasi radio dalam meningkatkan jumlah pendengar dan diharapkan dapat memberikan masukan dan saran untuk Radio Eldity untuk mengembangkan program siaran yang lebih baik dan menarik sehingga tidak ditinggalkan oleh pendengarnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(23)

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan kajian teoritis yang membahas tentang berbagai teoriyang berkaitan dengan rumusan penulisan yaitu tentang strategi komunikasi penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Memuat tentang metode penelitian yang digunakan peneliti.Dalamhal ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, objek dan subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan sejarah berdirinya Radio Eldity, profil Radio Eldity, visi misi Radio Eldity, program-program siaran Radio Eldity, sarana dan prasarana umum Radio Eldity, dan target audiens Radio Eldity.

.BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan mencoba memberikan pembahasan mengenai strategi komunikasi penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi dan hambatan penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi.

BAB VI : PENUTUP

Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Kesimpulan merupkan hasil kristalisasi penelitian dan pembasan.

Sedangkan dalam mengemukakan saran-saran lainnya akan diambil dari kesimpulan yangsudah dibuat

(24)

Berdasarkan hasil penelusuran peneliti terhadap beberapa literatur terdahulu, maka peneliti menemukan adanya beberapa referensi yang dapat menunjang penelitian ini untuk dapat ditindaklanjuti, kemudian dari literatur-literatur yang penulis temukan, terdapat titik persamaan dan perbedaan dengan peneliti yang akan peneliti lakukan. Untuk lebih terarah dan fokus dalam melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menyajikan beberapa kajian terdahulu sebagai berikut:

1. Penelitian terdahulu yang pertama adalah milik AnnastasyaRizqaPrisanastiti&Djudjur Luciana Radjagukguk, Program Studi IlmuKomunikasi, Universitas Nasional, 2020. Penelitian terdahulu ini meneliti tentang “Strategi KomunikasiSiaran Radio GEN 98.7 FM Jakarta dalam Program Siaran DJ Sore Untuk MempertahankanPendengar”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptifkualitatif dengan menggunakan teori manajemen (planning, organizing, actuating, controlling). Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi Radio Gen 98.7 FM pada salah satu programnyayaitu DJ Sore. Hasil dari penelitian ini adalah para crewmembuat konsep dan fitur-fitur menarik yang akan diberikan kepada pendengar karena tujuan dibuat DJ Sore ini adalah bias

11

(25)

menemani para pendengarnya saat beraktifitas atau dalam perjalanan pulang.

2. Penelitian terdahulu yang kedua adalah milik Vadila Nandika Putri, program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018. Penelitian terdahulu ini meneliti mengenai “Strategi Komunikasi Radio Dalam Meningkatkan Loyalitas Pendengar Radio Tidar 94.3 FM Magelang”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan teori strategi komunikasi untuk mengetaui strategi dariobjek penelitiannya. Hasil penelitian ini adalah Radio Tidar menjalankan strategi seperti mengenal kondisi khalayak, pengembangam informasi, menggunakan metode edukatif dan persuasive, dan menggunakan media radio streaming.

3. Penelitian terdahulu yang ketiga adalah milik Safa‟atun, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri WalisongoSemarang,2015.Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Radio Dais 107.9 FM Semarang Dalam Siaran Streaming”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teoriStrategi. Hasil penelitian ini menunjukkan Dalam melakukan strategi komunikasi, cara yang dilakukan RadioDais untuk mengetahui khalayak pendengar dengan melakukantelepon random dan mengirimkan pesan singkat untuk mengetahuidarimana pendengar berasal, serta memanfaatkan jejaring social seperti facebook dan twitter.Dalam penyusunan materi pesan, Radio Dais mengankat tema

(26)

yangsedang aktual dan dikaitkan dengan isu-isu terkini. Untuk mencapaiefektifitas dalam komunikasi ada beberapa metode yang digunakanRadio Dais yaitu metode informatif, persuasif, dan edukatif.

4. Penelitian terdahulu yang keempat adalah milik Johanis Benyamin Putra Palit. Penelitian ini berjudul “Strategi RRI Manado dalam meningkatkan minat pendengar Programa 2 (PRO 2) Di Kota Manado”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teori strategi penyiaran radio. Hasil penelitian ini ialah strategi RRI PRO 2 dalam meningkatkan minat pendengar dirasa belum efektif karena belum tercapainya minat pendengar yang baik dalam artian yang aktif.

Kurang maksimalnya strategi-strategi yang mereka lakukan terlihat dari indikator-indikator yang ada sebagai alat ukur yaitu perencanaan, produksi, eksekusi serta pengawasan dan evaluasi.

5. Penelitian terdahulu yang kelima adalah milikSepti Ingrid Wulandari, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, 2019. Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Kompetensi Penyiar Radio Venus FM Makassar”.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teori S-O-R (Stimulus, Organism, Response). Hasil penelitian ini ialah Strategi komunikasi dalam meningkatkan kompetensi penyiar Radio Venus yaitu, dengan 1) Menentukan sasaran komunikasi, 2) Pemilihan media komunikasi, 3) Tujuan pesan komunikasi,dan 4) Perankomunikator dalam komunikasi.

(27)

AnnastasyaRizqaPrisana stiti&Djudjur Luciana Radjagukguk (2020)

“Strategi

KomunikasiSiaran Radio GEN 98.7 FM Jakarta dalam Program Siaran DJ Sore Untuk

MempertahankanPenden gar”

Para crewmembuatkonsep dan fitur-fiturmenarik yang

akandiberikankepadapendengark arenatujuandibuat DJ Sore ini adalah bisamenemani para pendengarnyasaatberaktifitas atau dalam perjalananpulang.

Metode kualitatif/

Teori Manajemen

Peneliti sama- samamenilitimenge nai strategi

komunikasi radio dalam

mempertahankanpe ndengar.

Perbedaanpembahasandimanapenelitiant ersebut menggunakan radio GEN 98.7 fmsebagaiobjekpenelitiansedangkanpene liti menggunakan Radio Eldity

sebagaiObjekPenelitian serta teori yang digunakan, jika penelitian tersebut menggunakan teori manajemen, maka peneliti menggunakan teori strategi komunikasi

Vadilla Nandika Putri (2018)

“StrategiKomunikasiRad io Dalam

MeningkatkanLoyalitasP endengarRadioTidar 94.3 FM Magelang”

Radio Tidarmenjalankan strategi sepertimengenalkondisikhalayak, pengembangan informasi, dan menggunakan radio streaming.

Metode kualitatif/

Teori Strategi Komunikasi

Peneliti sama- samamenilitimenge nai strategi

komunikasi radio menggunakan teori strategi komunikasi

Penelitiantersebutmeneliti strategi komunikasi Radio Tidar berfokus pada salah satu program,

sedangkanpenelitifokus pada strategi komunikasi radio tersebut dalam menarik minat pendengar.

Safa‟atun, (2015)

“Strategi Komunikasi Radio Dais 107.9 FM Semarang Dalam Siaran Streaming

Dalam melakukan strategi komunikasi, cara yang dilakukan Radio Dais untuk mengetahui khalayak pendengar dengan melakukan telepon random dan mengirimkan pesan singkat untuk mengetahui darimana pendengar berasal, serta memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

Metode kualitatif/

Teori Strategi

Peneliti sama-sama meniliti mengenai strategi komunikasi radio

Penelitian tersebut Lebih fokus pada teknologi sedangkan penelitian ini lebih fokus pada strategi komunikasi penyiarnya.

Johanis Benyamin Putra Strategi RRI PRO 2 dalam Metode kualitatif/ Peneliti sama-sama Penelitian tersebut membahas mengenai

(28)

meningkatkan minat pendengar Programa 2 (PRO 2) Di Kota Manado”

belum tercapainya minat pendengar yang baik dalam artian yang aktif. Kurang maksimalnya strategi-strategi yang mereka lakukan terlihat dari indikator-indikator yang ada sebagai alat ukur yaitu

perencanaan, produksi, eksekusi serta pengawasan dan evaluasi.

Septi Ingrid Wulandari,

“Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Kompetensi Penyiar Radio Venus FM Makassar”

Strategi komunikasi dalam meningkatkan kompetensi penyiar Radio Venus yaitu, dengan 1) Menentukan sasaran komunikasi, 2) Pemilihan media komunikasi, 3) Tujuan pesan komunikasi, dan 4) Peran komunikator dalam komunikasi.

Metode kualitatif/

Teori S-O-R

(Stimulus, Organism, Response)

Peneliti sama-sama meniliti strategi komunikasi radio

Penelitian tersebut membahas mengenai strategi dalam meningkatkan kompetensi penyiar, sedangkan peneliti membahas strategi komunikasi radio

(29)

2. 2. Landasan Teoritis

Peneliti mengembangkan analisis menggunakan teori untukdijadikan sebagai acuan berpikir.Data-data yang ditemukan dilapanganharus didasarkan pada teori serta teori tersebut harus sesuai denganpenelitian.Setiap teori yang digunakan itu berkenaan dengan konsep,asumsi, dan deskripsi data yang digunakan peneliti. Oleh karena itu,teori-teori dalam penelitian bisa menjadi stimulant untukmengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga untuk menjelaskanbagaimana strategi komunikasi radio dalam meningkatkan jumlah pendengar, maka peneliti akan menggunakan teori sebagai berikut:

2. 2. 1 Teori Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Strategi komunikasi ini harus memiliki opsi untuk menunjukkan bagaimana tugasnya untuk semua maksud dan tujuan yang harus diselesaikan, karena dalam metodologi (pendekatan) dapat berubah kapanpun bergantung pada keadaan dan kondisi. Strategi komunikasi adalah perpaduan terbaik dari semua komponen korespondensi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima hingga (dampak) yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan korespondensi yang ideal (Cangara, 2013:27).

(30)

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu adanya proses perencanaan strategis yang terstruktur. Dalam tahap strategi komunikasi seperti yang telah disinggung pada bahasan sebelumnya, bahwa strategi komunikasi merupakan perpaduan dari model tahapan perencanaan komunikasi dan tahapan manajemen. Oleh karena itu disini penulis mengambil Teori Strategi Komunikasi menurut Hafied Cangara yaitu pemilihan komunikator, menentukan target sasaran, menyusun pesan, pemilihan media dan evaluasi. Teori ini diambil sebab relevan dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini.

1. Pemilihan Komunikator

Komunikator merupakan seseorang yang bertanggung jawab dalam menyampaikan pesan. Komunikator merupakan pihak yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah pesan dalam merubah atau mempengaruhi seseorang. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, seorang komunikator perlu memiliki tiga syarat diantaranya:

a) Kredibilitas (credibility)

Kredibilitas merupakan aspek kualitas dan kelebihan yang dimilikioleh seseorang. Seorang komunikator dikatakan terjamin bila iamemiliki daya kompetensi (competence) yang dilihat dalam aspekpenguasaan materi yang akan dibahas, sikap (attitude) denganmenunjukkan pribadi komunikator

(31)

sepert tegas, toleran, dan lainnya,tujuan (intention) isi pesan yang ditujukan apakah memiliki maksudatau tidak, kepribadian (personality) dengan menunjukkankepribadian apakah sang komunikator mermiliki kepribadian yanghangat, ramah, santai, dan sebagainya, serta dinamika (dynamis) yangdilihat pada aspek penyampaian pesan apakah komunikator tersebutdapat menyampaikan pesan dengan menarik atau datar.

b) Daya tarik (attractive)

Daya tarik merupakan faktor psikologis yang diberikan olehkomunikator terhadap khalayak yang dapat berdampak terhadap targetsasaran. Biasanya komunikan akan tertarik kepada komunikator yangmemiliki kesamaan (similarity) seperti wilayah, bahasa, suku, danagama, dikenal baik (familiarity) yakni komunikator telah dikenalbaik oleh khalayak sehingga kehadirannya cenderung mudah diterima,disukai (liking) adalah komunikator yang sudah banyak dikenali olehkhalayak sehingga akan lebih banyak disukai oleh masyarakat danmereka akan terpengaruh denga napa yang disampaikan, serta fisiknya(physic) yakni penampilan yang paling banyak ditonjolkan sepertifisik, sikap, dan pembawaan yang dapat menarik opini seseorang.

(32)

c) Kekuatan (power)

Aspek ini menitikberatkan terhadap komunikator yang memilikikepercayaan diri, serta kekuasaan yang dipegang oleh komunikatorsehingga komunikan akan mudah terpengaruhi dan menerima isipesan.

2. Target Sasaran

Seorang komunikator diwajibkan untuk memahami kesukaan khalayaksebagai target sasaran. Dalam menentukan target sasaran, seorangkomunikator dapat melakukan dengan cara survei, data potensi, bukustatistik, dan wawancara sehingga komunikator dapat menentukan tujuan,pesan, media dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan pesan.Proses komunikasi yang dilakukan ialah menyampaikan pesan kepadakhalayak sebagai target sasaran yang dipilih sesuai tiga aspek, diantaranya:

a) Aspek Sosiodemografik

Seorang komunikator perlu memahami khalayak meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, strata pendidikan, bahasa, agama dan ideologi agar pesan yang disampaikan dapat sesuai dengan khalayak yang menerimaisi pesan.

b) Aspek Profil Psikologis

Seorang komunikator dapat memahami karakter khalayak, apakahkhalayak tersebut memiliki tempramen kuat atau lemah, mudahtelentung, tenang, dan sabar sehingga

(33)

komunikator dapat memenhikebutuhan dan keinginan khalayak.

c) Aspek Karakteristik Perilaku Masyarakat

Seorang komunikator mampu mengenali khalayaknya dalam aspekhobi, nilai, norma, dan tingkah laku.

3. Penyampaian Pesan

Pesan merupakan urgensi dalam proses komunikasi. Pesan disampaikanoleh komunikator kepada komunikan melalui sebuah media secara verbaldengan menggunakan sebuah bahasa, maupun non verbal denganmemanfaatkan sebuah gestur, mimik, dan simbol untuk meyakinkanseseorang. Teknik penyusunan pesan terbagi menjadi dua yakni one side issue yakni komunikator menonjolkan satu sisi pesan (baik atau buruk),serta two side issueyakni komunikator menyampaikan dua sisi sekaligus(baik dan buruk). Komunikator harus menyampaikan pesan secara efektifdengan menguasai materi, mengemukakan pendapat, kemampuan dalammemainkan intonasi, gaya bahasa, dan memberi humor.

Pesan memiliki tiga sifat dalam teknik penyusunannya, diantaranya:

a) Pesan informatif: pesan yang ditujukan untuk menambah pengetahuan dan kesadaran khalayak yang actual atau kebaruan dan umum atau publikasi.

(34)

b) Pesan persuasive: pesan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu seperti mengubah pandangan, sikap, dan opini.

c) Pesan edukatif: pesan yang berisi literatur mengenai pengalaman dan pengetahuan dari orang lain yang bertujuan untuk memberikan wawasan secara kontinyu.

4. Pemilihan Media

Media merupakan alat yang digunakan komunikator untuk menyampaikanpesan kepada khalayak. Terdapat hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu sumberdaya komunikasi, pemilik media, dan terjangkau tidaknya pesan.Cangara (2017) memaparkan bahwa media terbagi menjadi 2 jenis, diantaranya:

a) Media lama

Media lama dibedakan menjadi delapan jenis diantaranya:

1. Media cetak, merupakan media yang menyampaikan pesan secara verbal seperti surat kabar, majalah, brosur, pamphlet, koran, dan lainnya.

2. Media elekktronik, media yang dapat menembus ruang dan waktu secara bersamaan contohnya radio dan televisi.

3. Media luar ruang, media yang tahan lama dan jangkauan yang terbatas meliputi spanduk, baliho, iklan pohon, dan lainnya.

(35)

4. Media format kecil, media yang memiliki wujdu kecil seperti stiker, kalender, poster.

5. Media komunikasi kelompok, media komunikasi dengan meliputi banyak individu seperti rapat, konferensi, dan seminar.

6. Media komunikasi publik, media yang menyasar target ratusan orang seperti rapat akbar.

7. Media komunikasi antarpribadi, media yang dilakukan secara tatap muka seperti surat dan telepon.

8. Media komunikasi tradisonal, media yang dimiliki oleh penduduk terpencil seperti pesta panen, upacara adat, dan lainnya.

b) Media Baru

Media baru merupakan media yang memanfaatkan teknologi internetdan cakupan khalayak yang lebih luas. Contoh media baru adalahmedia sosial yang dapat memberikan kemudahan dalam menyebarkaninformasi seperti Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok, Youtube danlainnya. Media sosial memiliki banyak kelebihan diantaranya, terbuka,bersifat global, ruang publik, dan memproduksi serta memperolehinformasi yang sama dalam waktu serentak (Cangara, 2017).

(36)

5. Evaluasi

Evaluasi adalah metode pengkajian dan penilaian keberhasilan kegiatan komunikasi yang telah dilakukan, dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai sebelumnya. Evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan suatu program.

Evaluasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Evaluasi Program

Evaluasi program biasa disebut evaluasi sumatif (summative evaluation). Fokus evaluasi ini adalah:

a) Sejauhmana tujuan akhir yang ingin dicapai (goal) dari suatu kegiatan, apakah terpenuhi atau tidak

b) Untuk melakukan modifikasi tujuan program dan strategi 2. Evaluasi Manajemen

a) Apakah hhal-hal yang ingin dilakukan masih tataran rencana yang ditetapkan

b) Apakah pelaksanaan kegiatan berjalan lancar atau tidak c) Apakah ada hambatan dalam operasional

d) Apakah usaha yang dilakukan ada kemajuan atau tidak.

Selanjutnya strategi komunikasi memiliki dua aspek penting yang harus dipelajari dan dipahami dengan baik, yaitu strategi yang dimaknai secara makro dan mikro. Dari kedua aspek tersebut memiliki fungsi ganda yakni:

(37)

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis pada sasaran untuk memperoleh hasil maksimal.

2. Menjembatani cultural gap, misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan sendiri sangat tergantung dari bagaimana strategi mengemas informasi tersebut dalam komunikasinya.

Dalam hal ini terlihat bahwa strategi komunikasi lebih cenderung mengarah pada upaya mengemas pesan untuk dapat dikomunikasikan secara efektif. Dengan strategi yang baik dan efektif, akan menghasilan konsekuensi yaitu sikap tindakan dan persepsi yang memberi manfaat dari audiens sebagai tujuan dari strategi sehingga citra baik yang menguntungkan akan tercipta. Hal ini menjadi dapat dilihat bahwa opini khalayak akan lebih rentan terhadap pengaruh dalam langkah mencapai suatu tujuan, akan tetapi pelaksanaan strategi sering disebut sebagai fase tindakan dalam manajemen strategis. Menerapkan strategi seringkali dianggap sebagai tahap yang paling sulit karena membutuhkan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan (Prinaldi, 2017:15).

2. 2. 2 Tujuan Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi direncanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, strategi pada umumnya untuk menentukan dan

(38)

mengkomunikasikan tentang visi dan misi sebuah perusahaan atau lembaga. Adapun tujuan strategi komunikasi yaitu: (Alo Liliweri, 2011:248)

1. Memberitahu (Announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi.

Oleh karena itu, informasi yang akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.

2. Mendidik ( Educating)

Tujuan strategi komunikasi harus mendidik.Maksudnya adalah dalam setiap informasi dikemas dalam kemasan educating.Contohnya bila kita mengeluarkan informasi tentang acara amal donor darah maka informasi yang kita keluarkan adalah tentang manfaat donor darah.

3. Menyebarkan informasi (Informing)

Salah satu tujuan komunikasi adalah menyebarkan informasi kepada masyarakat atau audien yang menjadi sasaran.Diusahakan informasi yang disebarkan merupakan informasi yang spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan konsumen.Apalagi jika informasi tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan.

(39)

4. Memotivasi (Motivating)

Tujuan strategi komunikasi sebagai motivasi maksudnya adalah sebagai seorang komunikan maka harus mengusahakan agar informasi yang di sampaikan memberi motivasi bagi masyarakat.

5. Mendukung pembuatan keputusan (Supporting Decision Making) Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikatagorisasi, dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuat keputusan.

2.2.3. Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya unsur- unsur komunikasi atau komponen komunikasi diantaranya adalah:

(Hafied Cangara, 2011:22) 1. Komunikator

Komunikator disebut juga pengirim (sender) adalah orang yang menyampaikan isi pesan kepada komunikan.Komunikator bisa perseorangan, kelompok, atau organisasi (Khaerul Umam, 2012:159).Komunikator ketika mengirim pesan tentunya memiliki motif dan tujuan.Ada yang menyebut pengirim pesan dengan istilah “sumber”.

(40)

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

Pesan pada dasarnya bersifat abstrak dan untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, pesan dapat berupa suara, lambang, gerak-gerik, bahasa lisan dan bahasa tulisan.Suara, lambang dan gerak-gerik lazim digolongkan dalam pesan non-verbal sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal.Hal yang penting adalah pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh komunikan (Pandi Afandi, 2016:38).

Agar pesan yang disampaikan komunikator pada komunikan bisa diterima dengan baik maka harus memperhatikan komponen isi pesan sebagai berikut: (Khoirul Muslimin & Maswan, 2017:10-11)

a) Pesan harus cukup jelas, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak berbelit-belit.

b) Pesan itu mengandung kebenaran, berdasarkan fakta, tidak mengada-ngada dan tidak meragukan.

(41)

c) Pesan itu ringkas. Ringkas dan padat serta disusun dengan kalimat pendek tanpa mengurangi arti sesungguhnya.

d) Pesan itu nyata, dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan fakta dan data yang ada.

e) Pesan itu lengkap dan disusun secara sistematis

f) Pesan itu menarik dan meyakinkan. Menarik karena bertautan dengan dirinya sendiri. Menarik dan meyakinkan karena logis.

g) Pesan harus disampaikan dengan sopan. Harus diperhitungkan kadar kepribadian, kebiasaan pola hidup dan nilai-nilai komunikan.

Walaupun pesan yang disampaikan sesuai dengan komponen tersebut, pesan terkadang tidak sampai pada tujuan atau tidak diterima pada tujuan, karena penerima pesan tidak siap.

3. Saluran

Saluran komunikasi merupakan sarana untuk memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan.

Dalam komunikasi, semua pesan yang dikirimkan melalaui saluran/media, bias mengunakan buku, e-mail, atau telepon (Alo Liliweri, 2011:40). Media tidak selalu diperlukan oleh komunikator.Artinya, komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa medium, sehingga isi pesan komunikator sampai

(42)

kepada komunikan tanpa melalui media. Proses komunikasi ini disebut sebagai komunikasi langsung (Khaerul Umam, 2012:160).

4. Penerima

Penerima ialah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim dari sumber kepada penerima.Penerima bisa disebut dengan berbagai macam sebutan, antara lain khalayak, sasaran, target, adopter, komunikan (Hafied Cangara, 2013:35).

5. Efek

Efek adalah reaksi, respon atau tanggapan yang diberikan oleh komunikan ketika komunikator menyampaikan pesan dalam proses komunikasi.

Efek dapat berbentuk verbal, non verbal, atau keduanya.Efek dapat bersifat kognitif, afektif, dan konatif.Dalam komunikasi efek yang diberikan oleh komunikator dapat diketahui atau tidak diketahui secara langsung oleh komunikator.Jika efek tersebut diketahui secara langsung oleh komunikator, maka efek ini berfungsi sebagai umpan balik (feedback) (Umar Farouk Zuhdi, 2011:24).

2.2.4. Komunikasi Personal

Menurut Devito (2014:56), komunikasi personal adalah penyampaian pesan yang disampaikan oleh seseorang dan diterima

(43)

oleh orang lain atau sekelompok orang, dengan berbagai respon dan dengan peluang untuk memberikan feedback.

Menurut Devito (2014:57) mengenai ciri komunikasi antar pribadi yang efektif, yaitu:

a. Keterbukaan (Openness)

Kemauan memberikan tanggapan atas informasi yang diterima dalamberkomunikasi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek darikomunikasi interpersonal. Pertama, komunikator yang efektif harus terbukakepada komunikannya. Kedua, komunikator bereaksi secara jujur terhadapstimulus yang diterima. Ketiga, komunikator mengakui bahwa perasaan danpikiran yang diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawabatasnya.

b. Empati (Empathy)

Empati adalah kemampuan seseorang untuk ikut merasakan apa yang sedangdialami orang lain dari sudut pandang orang orang lain tersebut.

c. Dukungan (Supportiveness)

Hubungan interpersonal yang efektif adalah dimana individu memperlihatkansikap mendukung dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukanstrategik.

(44)

d. Rasa Positif (Positiveness)

Seseorang harus memiliki pandangan positif terhadap dirinya, mendorongorang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasikondusif demi interaksi yang efektif.

e. Kesetaraan (Equality)

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara, denganadanya pengakuan secara tersirat bahwa kedua belah pihak menghargai,berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk diberikan. (Novianti,2017:123).

Efektifitas menjadi penting untuk membantu individu yang terlibat dalammencapai tujuannya, dalam penelitian ini ialah seorang pengguna yang inginmelakukan perjalanan antar kota (dalam durasi beberapa jam) dengan orang asingtidak hanya ditentukan oleh cara ia berkomunikasi sehari-hari tetapi juga cara iabertindak sesuai dengan budaya menebeng.

Adapun fungsi lain dari komunikasi antarpribadi menurut (Cangara, 2012:33) yaitu:

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain.

2. Komunikasi antarpribadi memungkinkan kita untuk mengetahui lingkungan kita secara baik.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.

4. Mengubah sikap dan perilaku.

(45)

5. Bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenangan pribadi.

6. Membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.

Berdasarkan fungsi dari komunikasi antarpribadi, fungsi yang digunakandalam penelitian ini adalah mengenal diri sendiri dan orang lain, memungkinkanuntuk mengetahui lingkungan secara baik, menciptakan dan memelihara hubunganbaik antar personal dan bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenanganpribadi.

Judy C. Pearson (2011:15) menyebutkan enam karakteristik komunikasiantarpribadi yaitu:

1. Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self).

Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.

2. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.

3. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Artinya, komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut.

(46)

4. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

5. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya dalam proses komunikasi.

6. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.

Komunikasi interpersonal adalah proses traksaksional karena terdapat banyakproses yang berlangsung didalamnya serta terdapat pula elemen yang salingbergantung. Dalam komunikasi interpersonal, proses komunikasi selalu terjadi danmengalami perubahan sehingga tidak dapat diprediksi.

Menurut Devito (2014:17) terdapat beberapa prinsip dalam komunikasiinterpersonal yang terdiri dari:

1. Komunikasi interpersonal memiliki satu tujuan atau beberapa tujuan yang dapat dicapai dalam satu waktu.

2. Komunikasi interpersonal bersifat ambigu, karena setiap pesan yang disampaikan dapat dimaknai berbeda-beda oleh beberapa individu walupun pesan yang diberikan sama.

3. Komunikasi interpersonal digambarkan secara simetris dan dapat menjadi komplementer. Maksudnya adalah dalam berkomunikasi terdapat hubungan yang simetris dapat mencerminkan perilaku masing-masing dan komplementer berarti antara satu individu dengan individu lainnya dapat saling mengisi kekurangan satu sama lain.

(47)

4. Kemonukasi interpersonal mengacu pada konten dan hubungan, karena di setiap penyampaian pesan oleh individu dapat dimaknai berbeda karena adanya dimensi hubungan yang berbeda atau dimensi konten yang berbeda.

5. Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses yang berkelanjutan, sehingga tidak memiliki awalan maupun akhir.

6. Komunikasi interpersonal tidak dapat dielakkan, dibalik, maupun diulang kembali. Untuk itu, komunikasi tidak dapat dihindari dalam situasi interaksi dan pesan yang disampaikan juga tidak dapat diulang kembali dengan cara yang sama.

2.2.5. Pengertian Radio

Radio merupakan media elektronik yang bersifat khas sebagai media audio, oleh karena itu ketika khalayak menerima pesan dari radio, khalayak pada tatanan mental yang pasif dan bergantung pada jelas tidaknya kata-kata yang diucapkan penyiar dalam hal ini auditori radio ialah suara yakni siarannya untuk didengar dan di konsumsi telinga.Karenanya apapun bisa disajikan melalui media ini harus berupa suara (Nasution, 2017:15).

Radio ialah teknologi yang dipergunakan untuk mengirimkan sinyal melalui modulasi dan radiasi elektromagnetik.Oleh karena itu, radio tidak hanya merupakan berbentuk fisik saja, tetapi juga antara bentuk fisik dan aktivitas radio, keduanya saling terkait dan tidak terpisahkan. Radio juga media massa elektronik tertua dan sangat fleksibel. Sebagian alasannya adalah radio memiliki kekuatan langsung, tidak dapat mengenali jarak dan hambatan, serta memiliki

(48)

daya tarik tersendiri, seperti kekuatan musik, efek suara dan sebagainya (Syarif dkk., 2021:128).

2.2.6. Karakteristik Radio

Karakteristik radio memiliki keunggulan serta berbeda dengan media lainnya.Karakteristik radio itu seperti radio terdapat dimana-mana dan dapat didengarkan siapapun, radio bersifat cepat dalam menyampaikan sebuah informasi, dan radio bersifat partisipatif. (Nasution, 2018:132) mengatakan karakteristik radio lainnya sebagai berikut:

a. Imajinatif

Dapat memberikan sebuah imajinasi kepada pendengarnya yang dapat mengajak pendengarnya untuk berimajinasi sesuai apa yang ada di dalam khayalan mereka. Dengan kata lain, radio mampu meciptakan gambar dalam pikiran pendengar melalui perkataan dan suara.

b. Auditori

Hal ini muncul sebagai konsekuensi dari sifat radio yang hanya bisa di dengar.Pesan atau informasi yang disampaikan hanya selintas dan tidak dapat didengarkan kembali kecuali pendengar merekamnya.Oleh karena itu radio harus disusun jelas dan singkat.

c. Akrab

Radio harus mendekatkan diri dengan pendengarnya maka dari itu penyiar radio harus menarik sehingga pendengar pun merasa nyaman dalam mendengarkan siaran tersebut.

d. Mengandung gangguan

(49)

Media siaran radio wajar jika memiliki gangguan seperti timbul tenggelam dalam siaran.

e. Identik dengan musik

Radio ialah sarana hiburan dan fleksibel serta tercepat dalam mendengarkan musik, maka dari itu program radio lebih didominasi oleh musik karena pendengar dapat terhibur dengan musik apalagi pada kalangan anak muda dan orang tua yang lebih gemar mendengarkan musik ketika menghidupkan radio.

2.2.7. Keunggulan dan Kelemahan Radio

Radio memiliki keunggulan serta kelemahan sebagai media massa antara lain:

a. Keunggulan Radio

Radio adalah sarana hiburan, penerangan dan pendidikan.

Oleh karena itu radio memiliki julukan (the fifth estate) atau kekuasaan ke-5 setelah surat kabar yang mempunyai julukan (the four estate). Menurut Sendjaja, S. Duarsa Radio memiliki tiga kekuatan yakni: Radio bisa membawa audiens kemanapun walaupun pendengar berada dalam satu lokasi, selain itu orang bisa menikmati acara radio dengan tidur-tiduran dan sambil bekerja seperti menulis, menjahit dan membersihkan rumah.

Menggiring audiens kedalam kenyataan dengan suara aktual dan bunyi yang terekam dan disiarkan.Serta menyajikan suatu informasi yang dibutuhkan masyarakat secara langsung cepat pada saat kejadian (Sinaga, 2017:70).

(50)

b. Kelemahan Radio

Setiap media pasti memiliki kelemahan, begitu pula dengan radio siaran. Radio hanya dapat didengar secara audiovisual, pesannya sangat terbatas dan hanya sekilas dapat didengar sehingga informasi yang disampaikan secara siaran langsung tidak dapat diualang atau dalam kata lain radio tidak mengenal ralat. Untuk itu program produksi siaran radio harus benar-benar di cek ulang tentang informasi apapun maupun berita yang akan disampaikan ke khalayak agar terhindar dari kesalahan yang fatal (Tsuroya, 2021:21).

2. 3. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan sebagai skema pemikiran yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti akan mencoba menjelaskan pokok masalah penelitian. Penjelasan yang disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Penelitian ini didasari pula pada kerangka pemikiran secara teoritis maupun praktis.

Kerangka pemikiran merupakan pemetaan (mind maping) yang dibuat dalam penelitian untuk menggambarkan alur pikir peneliti. Tentunya kerangka pemikiran memiliki esensi tentang pemaparan hukum atau teori yang relevan dengan masalah yang diteliti dan berdasarkan teknik pengutipan yang benar. Dengan kerangka pemikiran, memberikan dasar pemikiran bagi peneliti untuk diangkatnya sub fokus penelitian, serta adanya landasan teori sebagai penguat peneliti.

Berdasarkan landasan teori yang telah peneliti paparkan pada bagiansebelumnya, peneliti mencoba membuat kerangka pemikiran agar

(51)

penelitiandapat dengan mudah berjalan pada fokus dan lajuan yang telah dibuat. Berikutkerangka yang peneliti coba sajikan, dengan menggunakan sebuah bagansebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pikir STRATEGI KOMUNIKASI PENYIAR

RADIO ELDITY (Hafied Cangara, 2013)

Pemilihan Komunikator

Penentuan target

penerima pesan Penyampaian pesan

Penggunaan

media Evaluasi

Penyiar

1. Stategi Kesesuaian (Compability) 2. Strategi Pembentukan Kebiasaan

(Habit Formation)

3. Strategi Pengontrolan Arus Pendengar (Control Of Audience Flow)

4. Strategi Penyimpanan Sumber-Sumber (Conservation Of Program Resources) 5. Strategi Daya Penarik Massa (Mass

Appead)

Pendengar (Audiens)

(52)

Kerangka berpikir diaplikasikan dalam kerangka pemikiran konseptualsesuai dengan penelitian yang dikaji yaitu “Strategi Komunikasi Penyiar Radio Eldity Dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar Radio di Kota Jambi”.Strategi komunikasi adalah perencanaan komunikasi denganmanajemen komunikasi seperti halnya dengan strategi komunikasi yangdilakukan oleh penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio bahwa jika melakukan strategi komunikasi tentunya dibutuhkan:

Radio Eldity merupakan salah satu radio swasta yang ada di Kota Jambi yang memberikan informasi serta hiburan terhadap masyarakat Jambi. Dalam memberikan informasi dan hiburan tersebut, tentunya dibutukan sebuah strategi yaitu strategi komunikasi yang tepat agar dapat mencapai tujuan yaitu tersampaikannya informasi kepada target sasaran. Radio Eldity melaksanakan strategi komunikasi melalui langkah-langkah berikut, yaitu strategi pemilihankomunikator, strategi penentuan target penerima pesan, strategi penyampaian pesan, strategi penggunaan media dan evaluasi. Dalam melaksanakan strategi pemilihankomunikator terdapat pertimbangan dan syarat yang harus dimiliki oleh seorang komunikator tersebut, yaitu kredibilitas, daya tarik, serta kekuatan. Lalu, dalam strategi penentuan target penerima pesan, terdapat aspek-aspek yang harus dipahami oleh komunikator untuk dapat memetakan atau mengelompok masyarakat/target sasaran yaitu aspek sosiodemografik, aspek profil psikologis, dan aspek karakteristik perilaku masyarakat. Selanjutnya, dalam strategi penyampaian pesanRadio Elditymenyusun atau mengorganisasikan pesannya dengan memasukkan sifat-

(53)

sifat pesan didalamnya. Dimana pesan atau informasi yang disusun berupa informasi yang bersifat informatif, edukatif, dan persuasif. selanjutnyastrategi penggunaan media. Media ini digunakan untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi itu sendiri,dimana, Radio Eldity memanfaatkan berbagai macam media dalam menyebarkan informasinya. Media yang digunakan ialah berupa media lama dan media baru. Media lama yang digunakan oleh Radio Eldity terdiri dari radio. Sedangkan untuk Media Baru atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan Internet yang digunakan adalah Facebook.

(54)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Siyoto (2015:27) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2006:58).

Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2008:36).

Dalam hal ini penulis turun langsung ke lapangan untuk mencari data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu strategi komunikasi penyiar Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilakukannya penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan

41

(55)

permasalahan penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Radio Eldity Jambi.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan adalah 2 bulan mulai dari Juni 2023 sampai Juli 2023 yang meliputi penyajian dalam bentuk proposal skripsi dan proses bimbingan berlangsung. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No

.

Kegiatan Penelitian Mei Juni Juli Agustu s 1 Observasi Awal

2

Tahap Persiapan Penelitian a. Penyusunan dan Pengajuan

Judul

b. Pengajuan Proposal 3

Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan Data b. Analisis Data

4 Tahap Penyusunan Laporan Sumber: Diolah oleh Peneliti (2023).

3.3. Objek dan Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2007:185) objek penelitian disebut juga dengan variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari permasalahan di dalam sebuah penelitian. Maka objek dalam penelitian ini adalah Radio Eldity Jambi. Pemilihan objek didasarkan atas pertimbangan rasional bahwa Radio Elditymemiliki tempat yang strategis dan mudah dijangkau untuk mengadakan penelitian.

Subjek penelitian merupakan bagian yang paling penting dari sebuah penelitian. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal, atau orang (Arikunto,

(56)

2007:185). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Penyiar Radio Eldity.

3.4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2007:114). Sumber data dalam penelitian ini disebut sebagai Informan.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Penyiar Radio Eldity. Dalam penelitian ini digunakan dua sumber data yaitu:

1. Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh penulis di lokasi penelitian. Data primer dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan para informan yaitu penyiar Radio Eldity beserta pendengar Radio Eldity.

Informan yang terdiri dari penyiar Radio Eldity beserta pendengar Radio Eldity tersebut bertujuan agar deskripsi fokus dalam penelitian tentang strategi komunikasi Radio Eldity dalam meningkatkan jumlah pendengar radio di Kota Jambi ini dapat terjawab.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan maksud dapat melengkapi data primer yang dapat diperoleh dari proses dokumentasi atau studi kepustakaan yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pikir STRATEGI KOMUNIKASI PENYIAR
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No
Tabel 3.2. Data Informan Penelitian No
2. Gambar Profil Radio Eldity
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ivan Reza, L100100099, Strategi Manajemen Media Radio Pas Fm Solo Dalam Meningkatkan Kinerja Kualitas Penyiar Untuk Menjaga Eksistensi Radio ( Studi Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian bahwa Solo Radio 92,9 Fm Surakarta menggunakan strategi komunikasi pemasaran menggunakan 4P ( Product, Price, Place, Promotion ) dalam strategi

“Kalo diprogram kita dibanding radio -radio lain, strategi kita ya, kita main di konten dan tema yang beda setiap harinya.Misal program Sriwedari, penyiar kita

Strategi program siaran yang diterapkan oleh Trax FM Semarang dan kompetensi komunikasi penyiar secara bersama-sama mempengaruhi minat mendengarkan Radio Trax FM

Kemudian peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi terkait implementasi strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh Ndayu Park dalam meningkatkan jumlah

Strategi komunikasi acara talkshow di Radio Publik Kota Denpasar berdasarkan hasil wawancara dan data observasi juga diperoleh bahwa acara talkshow ini fungsinya sangat

Strategi program siaran yang diterapkan oleh Trax FM Semarang dan kompetensi komunikasi penyiar secara bersama-sama mempengaruhi minat mendengarkan Radio Trax FM

Strategi yang digunakan penyiar Bandar Jakarta adalah mempersiapkan rencana yang matang sebelum siaran, seperti menentukan topik atau tema yang akan dibahas, tema