• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas 5 SDN 4 Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 4 Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah tahun ajaran 2018/2019 dengan menggunakan model review mata kuliah Cooperative Learning Tipe Horay.

Latar Belakang Masalah

Rata-rata hasil ujian tengah semester siswa kelas V SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah tahun ajaran 2018/2019. Sumber : Buku Kelas V IPS Kelas V SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah Tahun Pelajaran Berdasarkan KKM).

Identifikasi Masalah

Pernyataan di atas dapat dipahami, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Outline Horay Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Bagi Siswa SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh yaitu dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam belajar, sehingga dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai bahan masukan berbagai model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran IPS serta mampu menerapkan model-model baru dalam pembelajaran, seperti Model Course Review Horay, sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. khususnya pada mata pelajaran IPS.

Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Vina Angela dengan menggunakan model Cooperative Learning Course Review Horay Type dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, ditemukan bahwa model pembelajaran berbasis cooperative learning review mata kuliah horay dan berbasis problem setting berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terkait materi kalkulus kimia.

Konsep Teori Variabel Terikat 1. Pengertian Belajar

Hasil Belajar

Slameto menekankan ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Konsep Teori Variabel Bebas

  • Pengertian Model Cooperative Learning
  • Pengertian Course Review Horay
  • Langkah-langkah Model Cooperative Learning Tipe Course Review Horay
  • Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning Tipe Course Review Horay
  • Indikator Model Cooperative Learning Tipe Course Review Horay Indikator Model Cooperative Learning Tipe Course Review Horay

Menurut Dwitantra model pembelajaran Course Review Horay adalah model pembelajaran dengan menguji pemahaman menggunakan kotak yang berisi angka untuk menuliskan jawabannya, yang pertama mendapat angka yang benar langsung berteriak hore. Sedangkan menurut Imran, model pembelajaran Course Review Horay adalah model pembelajaran dengan menguji pemahaman menggunakan kotak yang berisi angka untuk menuliskan jawabannya, yang pertama benar benar vertikal atau horizontal, atau diagonal langsung bersorak.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

  • Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
  • Tujuan dan Ruang Lingkup IPS
  • Sub Bahasan Materi
  • Variabel Terikat

Berdasarkan hipotesis penelitian, terdapat perbedaan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pengenalan model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Course Review Horay Kelas V IPS di SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi manusia.

Setting Lokasi

Afektif (memahami/memberi tanggapan), siswa mampu mengungkapkan pendapatnya tentang interaksi antara manusia dengan lingkungannya serta jenis-jenis interaksinya.

Subyek Penelitian

Prosedur Penelitian

Siklus 1

Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mengikuti proses pembelajaran a) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dikuasai siswa. Tahap ini dilakukan selama proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh informasi, peneliti melakukan observasi terhadap jalannya kegiatan dalam proses pembelajaran dan mencatat hasil observasi untuk mereview kegiatan pembelajaran dengan model Cooperative Learning Type Course Review Horay.

Siklus II

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat individu atau kelompok. Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur hasil belajar siswa, tes yang digunakan adalah tes tertulis yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. 5 Pada penelitian ini hasil evaluasi dilakukan dengan menggunakan nilai pretest yang diperoleh dari hasil evaluasi sebelum menggunakan pembelajaran inovatif.

Teknik tes tersebut nantinya akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Teknik penskoran akan menggunakan kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan tingkat kesulitan setiap butir soal.

Dokumentasi

Instrumen Penelitian

Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah checklist atau lembar observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model subject review Horay. Siswa yang menjawab benar dengan tanda ( ) dan jawaban yang salah dengan tanda x, dan siswa yang menjawab benar langsung berteriak hore atau bernyanyi. Dokumentasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas siswa dari data yang ada berupa profil sekolah, data guru, data siswa, kondisi sekolah dan juga proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif Course Review Horay selama kegiatan pembelajaran.

Analisis data kualitatif ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui observasi. Hasil observasi dituangkan dalam lembar observasi instrumen aktivitas belajar siswa, dan data yang terkumpul dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk persentase.

Indikator Keberhasilan

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah Sekolah Dasar Negeri 4 Kotagajah Lampung tengah merupakan Sekolah Dasar Negeri 4 Kotagajah Lampung tengah merupakan
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah a. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah
  • Keadaan Sarana Fisik
  • Keadaan Prasarana Belajar a) Meja dan kursi belajar
  • Data Guru dan Siswa Serta Struktur Organisasi SDN 4 Kotagajah Lampung Tengah

Sejak berdiri hingga saat ini, SDN 4 Kotagajah terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana untuk mengikuti perkembangan.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

K 2 Erika

K 3 Khoirudin

K 4 Mursidah,

K 5 Hetti

K 6 Purwanti,

Kondisi Awal

Pelaksanaan Siklus 1

Adapun hasil hasil pre dan post test siswa pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:. Data nilai pretest siswa pada siklus I pertemuan I. Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai pretest pada siklus 1 pertemuan 1 tingkat ketuntasan siswa sebesar 3,57%. atau seorang siswa yang menyelesaikan rata-rata skor pre-test yang diperoleh dari. Data nilai posttest siswa pada siklus I pertemuan I. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil posttest pada siklus 1 pertemuan 1 adalah tingkat ketuntasan siswa.

Data nilai postes siswa pada siklus I pertemuan 2. Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui nilai postes pada siklus 1 pertemuan 2 tingkat ketuntasan siswa sebesar 17,85% atau 5 siswa yang tuntas dengan rata-rata post-test diperoleh skor. Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa hasil postes siswa pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh rata-rata nilai postes 48,03 dengan tingkat ketuntasan 17,85%. Data nilai postes siswa pada siklus I pertemuan 3. Berdasarkan tabel 4.8 terlihat nilai postes pada siklus 1 pertemuan 3 tingkat ketuntasan siswa sebesar 46,42%. atau 13 siswa yang mencapai rata-rata nilai postes.

Hasil Belajar Siswa Siklus 1

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 diketahui memiliki rata-rata pretes 28,57 dengan tingkat ketuntasan 3,57%, nilai postes 1 dengan rata-rata skor 37,67 dengan tingkat ketuntasan 14,28%, nilai posttest. Hasil belajar yang diharapkan siswa belum tercapai secara optimal, namun hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan, meskipun ada satu atau dua siswa yang mengalami penurunan.

Pelaksanaan Siklus II

Data nilai postes siswa siklus 2 pertemuan 1. Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa nilai postes siklus II pertemuan 1 tingkat ketuntasan siswa 75% atau. Sebelum guru mengakhiri pelajaran, guru memberikan soal post test kepada siswa, kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan salam. Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai postes pada siklus 2 pertemuan 2 tingkat ketuntasan siswa sebesar 92,85% atau 26 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata.

Sebelum guru mengakhiri pelajaran, guru memberikan soal tes akhir kepada siswa, kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan salam. Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil post-test pada siklus II pertemuan 3 tingkat ketuntasan siswa sebesar 96,42% atau 27 siswa yang telah tuntas rata-rata hasil yang diperoleh dari post-test. Berdasarkan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa hasil posttest siswa pada pertemuan 3 siklus 2 menunjukkan rata-rata nilai posttest adalah 87,85 dengan tingkat ketuntasan 96,42.

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa melalui proses pembelajaran dengan menggunakan model Course Review Horay pada Siklus II dengan tiga kali pertemuan, dapat diketahui bahwa tingkat ketuntasan siswa dalam penyelesaian post test pertemuan pertama adalah 75 %, mis. pelaksanaan posttest kedua sebesar 92,85% dan pelaksanaan posttest ketiga sebesar 96,42%. Berdasarkan Gambar 4.10 dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 diketahui memiliki rata-rata postes pertemuan 1 sebesar 76,25 dengan tingkat ketuntasan 75%, nilai postes pertemuan 2 adalah 84,10 dengan tingkat ketuntasan 92,85%. Dengan adanya siklus kedua ini, hasil belajar siswa telah memenuhi tujuan peningkatan hasil belajar IPS yang dapat memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan siklus II diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Type Course Review Horay lebih baik.

Pembahasan

Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan uraian tersebut, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I diketahui memiliki rata-rata pre-test 28,57 dengan tingkat ketuntasan 3,57 dan pertemuan pertama rata-rata post-test 37,67 dengan tingkat ketuntasan. kelengkapan 14.28. , nilai postes pertemuan kedua rata-rata 48,03 dengan tingkat ketuntasan 17,85, dan pada pertemuan ketiga rerata postes 55,71 dengan tingkat ketuntasan 46,42. Sedangkan pada siklus II terlihat nilai rata-rata pertemuan pertama setelah tes adalah 76,25 dengan tingkat ketuntasan 75, nilai rata-rata pertemuan kedua setelah tes adalah 84,10 dengan tingkat ketuntasan 92,85 dan pertemuan ketiga setelah ujian. rata-rata 87,85 dengan tingkat ketuntasan 96,42. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 46,42% pada siklus I dan siklus II menjadi 96,42% atau meningkat sebesar 50%.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai pretest dan posttest siswa bernama Salmaniza NP pada siklus pretest Pada pertemuan satu mendapat nilai 75, postes pertama mendapat nilai dari 90, postes kedua mendapat skor 80 dan postes pertemuan ketiga siklus I mendapat skor 100. Sehingga pada siklus II, Salmaniza NP mempertahankan skor yang diperolehnya selama tiga kali postes, yaitu dengan skor 100 sebanyak tiga kali berturut-turut pada siklus II. Sementara itu, ada siswa yang belum lengkap namanya Alek Supriyadi, pada pretes siklus I Alek mendapat nilai 5, postes pertama mendapat skor 30, postes kedua mendapat skor 20 dan postes ketiga mendapat skor skor 0, kemudian untuk siklus II skor postes Aleks diberi skor 50, postes kedua dengan skor 65 dan postes ketiga dengan skor 65.

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa  Siklus I dan Siklus II
Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Kesimpulan

Saran

Berdasarkan gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan Siklus I dan Siklus II penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS. Untuk sekolah: meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan meningkatkan proses belajar mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Hasbullah, Pokok-Pokok Pendidikan, Jakarta: PT.

Ratna Wilis Dahar, Teori Belajar Mengajar, Bandung: Erlangga, 2011 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Humas dan Komunikasi, Jakarta: PT. Bhakti Kharismawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Course Riview Horay Dengan Pendekatan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang Desember 2014. Vina Angela , “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Riview Horay Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V B SD Negeri 10 Metro Pusat”, Disertasi Keguruan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung , Mei 2016.

Gambar

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa  Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Untuk selanjutnya berkaitan dengan masalah kontribusi agama Islam dalam pembentukan akhlak peserta didik Ibu Muslinah, selaku guru PAI di SMA Negeri 2 Way Tenong menambahkan sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada pengaruh guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo dengan nilai hit2 yang diperoleh dalam