• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro Lampung

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro Lampung"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan metode Jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Ma'arif 09 Way Jepara Lampung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMP Ma'arif 09 Way Jepara dengan jumlah siswa 23 orang yang dirancang dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (IRA) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Ma'arif 9 Way Jepara Lampung Timur.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dari data ketuntasan hasil belajar yang dilakukan peneliti pada tanggal 26 Maret 2019, dari total 23 siswa kelas VIII SMP Ma'arif 09 Way Jepara, terdapat 52,17% siswa yang belum tuntas pendidikan PAI dan 47,82% yang belum tuntas. menyelesaikan pendidikan PAI. proses. Hasil tersebut menunjukkan bahwa banyak nilai hasil belajar siswa yang lebih rendah dibandingkan KKM yaitu 70. Melihat latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui “Upaya peningkatan hasil belajar PAI dengan Metode Pembelajaran Jigsaw Puzzle Kelas VIII SMP Ma'arif 09 Way Jepara Lampung Timur”.

Identifikasi Masalah

Saat wawancara dengan guru mata pelajaran pendidikan agama islam, beliau mengatakan bahwa rendahnya nilai mata pelajaran pendidikan agama islam disebabkan karena kurangnya metode pengajaran yang digunakan, dan beliau juga mengungkapkan bahwa metode yang digunakan hanya diskusi dan metode. dari pertanyaan dan jawaban. 3 Agar siswa merasa bosan dan malas maka perhatian pada saat proses pembelajaran dan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata kuliah Pendidikan Agama Islam maka perubahan dalam proses pembelajaran mutlak diperlukan. Upaya perubahan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya melalui penggunaan metode pembelajaran aktif tipe Jigsaw yang digunakan guru dan diterapkan kepada siswa agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal. . Guru PAI SMP Ma'arif 09 Way Jepara tidak melakukan kegiatan besar keagamaan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Penelitian Relevan

5 Muhammad Hadiyanto, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 2 Way Bungur, Lampung Timur, Tahun Ajaran Metro, Perpustakaan IAIN, 2014). 6 Siti Maulina Arum, Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar Siswa Aqidah Akhlak MAN 1 Metro Metro Tahun Ajaran Metro, Perpustakaan IAIN, 2017). 7 Neti Kusuma, Penggunaan Metode Cooperative Learning Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PAI Kelas XI IPS di SMK YPI Seputih Mataran Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran Metro, Perpustakaan IAIN, 2013).

Hasil Belajar Siswa

  • Pengertian Hasil Belajar PAI
  • Macam-Macam Hasil Belajar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil tidaknya siswa dalam belajar disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi tercapainya hasil belajar, yaitu ada yang berasal dari dalam diri siswa yang sedang belajar (faktor internal), dan ada juga yang berasal dari luar siswa itu sendiri ( eksternal). faktor). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu internal dan eksternal a) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan, kebugaran jasmani dan penggunaan panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Dalam hal ini ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Metode Jigsaw

  • Pengertian Metode Jigsaw

Model Jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran aktif yang terdiri dari tim belajar heterogen (dengan tim atau orang yang berbeda) beranggotakan 4 sampai 5 orang (materi disajikan dalam bentuk tertulis), setiap siswa bertanggung jawab untuk menguasai sebagian materi pembelajaran. dan dapat mengajar siswa lain. Materi pembelajaran kooperatif model puzzle dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran, tergantung pada jumlah anggota setiap kelompok dan banyaknya konsep materi pelajaran yang ingin dicapai serta apa yang akan dipelajari siswa. Kelompok dalam model pembelajaran kolaboratif terdiri dari 3-5 orang yang heterogen dalam hal kemampuan akademik, gender, dan latar belakang sosial.

Hipotesis Penelitian

Sedangkan materi evaluasi terdiri dari pengetahuan (bahan ajar) yang dipahami dan dikuasai siswa serta proses pembelajaran yang dilakukan siswa.

Variabel dan Independen Variabel

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau hasil belajar yang disebabkan oleh variabel bebas.3 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang beranggotakan 4 orang, dimana terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok ahli kembali ke kelompoknya masing-masing untuk mengajarkan materinya kepada teman kelompoknya. Pada siklus II disajikan tahapan yang sama seperti pada siklus I yaitu memperhatikan dan memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar.

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil refleksi dari I.siklus II. siklus pembelajaran hanya memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran siklus pertama. Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen, baik berupa buku, jurnal, peraturan, dan lain-lain. risalah rapat, catatan harian dan sebagainya.6. Dalam penelitian yang dilakukan, dokumentasi bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai profil, seperti rencana lokasi, alamat sekolah, jumlah guru dan pegawai, jumlah siswa dan kegiatan pembelajaran selama penelitian.

Instrumen Penelitian

VII/1 Asmaul husna milik Allah dan macam-macam shalat fardhu Pengamat memberikan nilai dengan memberi tanda centang pada rentang nilai sesuai dengan kemampuan yang ditunjukkan guru. Pengamat memberikan nilai dengan memberi nilai pada kolom sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Data Kuantitatif

Indikator Keberhasilan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dalam proses pembelajaran PAI masih terdapat permasalahan yang timbul akibat kurangnya konsentrasi siswa selama masa pembelajaran akibat penggunaan metode yang monoton dan kurangnya metode yang ditawarkan oleh guru. Pada tahap ini, silabus yang dirancang dan direncanakan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Sebelum proses pembelajaran Jigsaw dimulai, guru mengajukan pertanyaan pre-test terkait materi yang akan diajarkan yaitu perilaku mengkonsumsi makanan dan minuman halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari.

Pada setiap akhir proses pembelajaran, guru memberikan konfirmasi mengenai materi terkait, dan memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini, serta memperbolehkan siswa untuk mengajukan pertanyaan. Sebelum pembelajaran dengan metode Jigsaw dilaksanakan, guru memberikan soal-soal pretest mengenai materi yang akan dibahas. Pada setiap akhir pembelajaran, guru memberikan konfirmasi mengenai materi terkait, dan memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari pada hari ini, serta memperbolehkan siswa untuk bertanya, setelah itu guru memberikan soal post-test untuk mengetahui pembelajaran siswa. hasil proses pembelajaran setelah menggunakan metode Jigsaw.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus I dengan menggunakan metode Jigsaw dapat diketahui bahwa selama proses pembelajaran berlangsung aktivitas guru (peneliti) diamati oleh observer (guru mata pelajaran) dengan meninjau lembar observasi yang telah disusun. siap. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan metode Jigsaw dalam proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran dengan metode Jigsaw pada Siklus I, hasil tes yang dilakukan siswa menunjukkan bahwa hasil belajar pada Siklus I belum memenuhi tujuan.

Namun pada Siklus I terjadi peningkatan minat siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan kedua dalam proses pembelajaran. Sebelum memulai proses pembelajaran dengan metode Jigsaw, guru mengajukan pertanyaan pre-test tentang materi yang ingin disampaikan yaitu tentang keimanan kepada Nabi dan Rasul. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus II dengan menggunakan metode Jigsaw terlihat bahwa selama proses pembelajaran, aktivitas guru (peneliti) diamati oleh pengamat (guru mata pelajaran) dengan cara meninjau lembar observasi. itu dibuat-buat. siap.

Pembahasan

  • Analisis Aktivitas Guru dan Siswa pada siklus I dan II
  • Analisis Hasil Belajar Siswa pada siklus I dan II

Semakin baik aktivitas yang dilakukan guru selama proses pembelajaran, maka semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Perbandingan aktivitas belajar siswa Siklus I dan Siklus II Tidak terdapat aspek yang diamati Siklus I Siklus II. Dari segi perhatian penjelasan siswa pada siklus I rata-rata sebesar 72,81% dan pada siklus II sebesar 79,34%, dari data tersebut aspek tersebut mengalami peningkatan.

Peningkatan ini karena siswa dilatih untuk mengungkapkan rasa ingin tahunya selama proses pembelajaran. Peningkatan pada aspek ini karena siswa dapat berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik dengan teman kelompoknya. Dari Tabel 4.11 terlihat rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II sebesar 69,27%.

I Pretes Postes Pretes Postes

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai ≥70 mencapai 82,60% pada akhir siklus dengan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 74,97% . Terbukti bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VIII SMP Ma'arif 09 Way Jepara Lampung Timur. Berdasarkan identifikasi peningkatan hasil belajar di atas, maka dapat dinyatakan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena model pembelajaran Jigsaw mampu menciptakan pembelajaran yang aktif sehingga siswa tidak jenuh dan bosan selama pembelajaran berlangsung. dan proses pembelajaran yang melatih siswa untuk berani dan percaya diri dalam mengkomunikasikan hasil diskusinya serta mampu menjawab pertanyaan tanpa malu-malu.

Selain itu, metode pengajaran ini dapat mengembangkan rasa percaya diri yang akan membantunya menciptakan rasa tanggung jawab. Siswa juga lebih mudah atau sering berkomunikasi, berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya, sehingga dengan bimbingan guru dalam menggunakan metode Jigsaw akan tercipta pembelajaran aktif bagi siswa dan mereka akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan. oleh rekan-rekan mereka.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Diharapkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena siswa berperan aktif dalam diskusi yang membantu siswa memahami materi yang diberikan guru. Selain itu juga diperlukan sikap sportif dan interaksi dalam diskusi antar anggota kelompok, sehingga akan tercipta rasa kegembiraan dalam proses pembelajaran dan memudahkan penyerapan ilmu yang disampaikan dan diajarkan oleh teman sebaya. Hal-hal tersebut perlu diciptakan dalam pembelajaran Jigsaw agar dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat tercapai hasil belajar yang optimal.

DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II Nama Sekolah : SMP Ma'arif 09 Way Jepara Lampung Timur.

Nama Sekolah : SMP Ma’arif 09 Way Jepara

Nama Sekolah : SMP Ma’arif 09 Way Jepara

Dibawah ini yang tidak termasuk hikmah diharamkan memakan makanan, minuman dan binatang yang haram adalah

Binatang yang dihalalkan oleh Allah atau syariat agama, baik yang didarat maupun dilaut, ini merupakan

Memakan makanan yang halal akan mendatangkan manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya diantaranya adalah

Beriman dengan hati mengatakan dengan lisan dan mengapresiasi perbuatan yang Allah ciptakan dan perintahkan para nabi dan rasul 6. Membaca ayat-ayat sebelum Allah memberikan hukuman kepada orang yang berbuat zalim adalah salah satunya. Pengamat memberikan penilaian dengan memberikan skor pada kolom sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.

Suasana siswa saat berdiskusi tentang materi pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw

Membiasakan konsumsi makanan dan minuman halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari sebagai penerapan pemahaman q.s. Pemaparan pentingnya mengkonsumsi makanan dan minuman halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan pesan q.s. Kaitannya perilaku berbuat baik, hormat dan taat kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari dengan makna Q.S.

Menunjukkan hubungan antara berbuat baik, menghormati dan mentaati ibu bapa dan guru dalam kehidupan seharian dengan maksud Q.S. Menunjukkan tingkah laku yang baik, menghormati dan mentaati ibu bapa dan guru dalam kehidupan seharian. Mendengar dan membaca penjelasan tentang nikmat beramal dan berbuat baik kepada orang lain dalam kehidupan seharian.

Menghubungkan sikap suka beramal dan berbuat baik kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari dengan maksud Q.S. Menunjukkan hubungan antara suka beramal dan berbuat baik kepada orang lain dalam kehidupan seharian dengan maksud Q.S. Cari kumpulan untuk data dan maklumat tentang dalil naqli dan peraturan tentang makanan dan minuman halal dan terlarang.

Memaparkan data dan maklumat tentang dalil naqli dan peruntukan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.

Referensi

Dokumen terkait

Dosen-dosen pengampu mata kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan staf Tata Usaha (TU) Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang telah