• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro Lampung

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro Lampung"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perjudian menurut syariat Islam merupakan perbuatan yang sangat bertentangan dengan Al Quran, hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam. Kedua, pasal yang digunakan adalah pasal 303 Bis, dimana dalam pasal ini ancaman pidana terhadap perjudian adalah 4 tahun penjara.

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka menggugah rasa ingin tahu penulis untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh dan kebijaksanaan penegakan hukum dalam kaitannya dengan perjudian.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Perjudian dalam KUHP diatur dalam Pasal 303 XVI. bab dan Pasal 303 bis, dimana perjudian didefinisikan sebagai kejahatan terhadap kesusilaan. Jika dalam analisis pemidanaan Pasal 303 bis KUHP didasarkan pada hukum Islam, tentu saja berbeda, apalagi sanksi dalam Pasal 303 bis lebih ringan dibandingkan dengan Pasal 303 KUHP, yaitu empat tahun penjara.

Penelitian Relevan

Metode Penelitian

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Sumber data tersier adalah bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai bahan primer dan sekunder. Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini lebih ditekankan pada proses inferensi deduktif.

LANDASAN TEORI

Definisi Judi

Menurut Ibrahim Anis, dalam Al-mu'jam Al-Wasith, judi adalah setiap permainan yang di dalamnya diharuskan mengambil sesuatu (berupa materi) dari salah satu pihak yang kalah untuk kemudian diberikan kepada pihak yang menang. bagi Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya Rawa'I Al-Bayan fi Tafsir Ayat Al-Ahkam, judi adalah segala permainan yang mendatangkan keuntungan (ribh) pada satu pihak dan kerugian (hasanah) pada pihak lain. Menurut Yusuf Al-Kardhawi, dari segi halal dan haram dikatakan bahwa judi adalah segala permainan yang memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pelakunya. Berdasarkan beberapa definisi di atas, keduanya saling melengkapi, sehingga dapat diperoleh definisi umum dari perjudian, yaitu: Perjudian adalah segala bentuk permainan yang mengandung unsur pertaruhan (aset atau materi) dan pihak yang menang menerima harta atau materi tersebut. di pihak yang kalah.

Delik Pidana Pasal 303 KUHP Tentang Perjudian

  • Pengertian Delik Pidana
  • Delik Pidana Pasal 303 Dan Pasal 303Bis KUHP
  • Kontruksi Delik Pidana Perjudian
  • Tujuan Pemberian Sanksi Pidana

Yang dimaksud dengan “menawarkan kesempatan” untuk berjudi adalah produsen melakukan sesuatu dengan cara mengundang atau mengundang orang untuk berjudi dengan menentukan tempat dan waktu tertentu. Tindakan “memberikan kesempatan” untuk berjudi adalah produsen memberikan kesempatan yang sebaik-baiknya dengan menyediakan tempat khusus untuk berjudi. Artinya, pabrikan memang ingin menawarkan opsi dan memberikan kesempatan bermain judi.

Bentuk kejahatan yang ketiga adalah “melarang orang yang tanpa izin dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk berjudi”. sehingga terdiri dari unsur-unsur :. Artinya, si pembuat ingin mewujudkan kedua perbuatan tersebut, dan dia sadar bahwa perbuatan yang dia lakukan di depan umum adalah judi. Dalam bentuk kelima ini, produsen terlibat dalam permainan judi dengan orang lain yang bermain, dan tidak terlibat dalam kegiatan bisnis perjudian produsen yang tidak diikuti oleh orang tersebut.

Dengan melakukan dua kejahatan di atas, judi dibuka untuk siapa saja. Tindak pidana pemberian kesempatan seperti pasal 303 di atas, hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja, karena penciptanya bukanlah orang yang mempermainkan, kehadirannya minimal dua orang. Dalam tindak pidana jenis pertama tidak disebutkan adanya unsur tanpa mendapat izin, karena menurut Pasal 303 perbuatan memberi kesempatan bermain itu sendiri harus tanpa izin, jelas orang yang memanfaatkan kesempatan yang diberikan di bawah Pasal 303, juga dengan sendirinya tanpa mendapat izin.

Penegakan Hukum Islam Tentang Judi

  • Pengertian Judi dalam Hukum Islam
  • Pengertian Hukum Islam
  • Unsur-Unsur Hukum Islam
  • Sanksi Perjudian di dalam Hukum Islam
  • Tujuan Pemberian Sanksi Di Dalam Hukum Islam

Tindak pidana ta’zir, yaitu tindak pidana yang tidak ada dalam nash tetapi sangat merugikan untuk kebaikan. Penerapan hukum ta'zir merupakan kewenangan seorang hakim karena ia memiliki kekuasaan universal atas umat Islam. Seorang ayah dapat memberikan hukuman ta'zir kepada anaknya yang masih kecil untuk mendidik dan mencegahnya dari akhlak yang tidak terpuji.

Seorang majikan boleh memberikan ta'zir kepada budaknya demi hak-hak pribadinya, terutama untuk memenuhi hak-hak Allah. Seorang suami dapat memberikan ta'zir kepada istrinya yang melakukan nusyuz (kemaksiatan), sebagaimana ditegaskan oleh Al-Quran. Jika demikian, maka hukumannya, khususnya hukuman ta'zir, bisa berbeda-beda sesuai dengan perbedaan pelanggarnya, karena sebagian pelaku diberi teguran secukupnya, sebagian cukup dengan beberapa kali cambukan, dan sebagian lagi diberi peringatan. harus diikat dalam beberapa ikatan, banyak cambukan, bahkan ada yang harus masuk penjara untuk waktu yang tidak terbatas atau bahkan lebih berat dari itu, yaitu seperti hukuman mati.

Obatnya (islah) bahwa ta'zir harus mampu merubah perilaku terpidana menjadi lebih baik kedepannya.

Dampak Negatif Judi

Begitu pula jika ia tertangkap oleh penguasa negeri lalu dihukum di dunia, maka ia bisa lepas dari kekuasaan dunia, namun pada akhirnya ia tidak akan bisa lepas dari hukuman di akhirat. Secara ekonomi judi atau perjudian dapat mengakibatkan kemiskinan, karena jarang terjadi ada yang menang terus, yang kalah kebanyakan. Secara psikologis, seperti yang dikatakan Al-Qur'an, perjudian dapat mempromosikan sikap ingin tahu dan permusuhan, dan sikap ceria, sombong, sombong di pihak pihak yang menang.

Hikmah Dilarangnya Judi

Perjudian menciptakan permusuhan dan konflik di antara para pemain itu sendiri, namun selalu ada pemenang dan pecundang; yang menjarah dan menjarah; si pecundang meski diam tapi diamnya penuh kebencian dan amarah, dia marah karena mimpinya tak bisa terwujud. Kekalahan mendorong pihak yang kalah untuk mengulanginya, mungkin dengan pengulangan kedua dia bisa menang dan mampu menutupi kekalahan pertama. Perjudian membuat para penjudi sibuk dengan permainan mereka sehingga mereka melupakan kewajiban mereka kepada Tuhan, diri mereka sendiri, keluarga dan manusia.

ANALISIS TERHADAP PENEGAKAN HUKUM PASAL 303 BIS

  • Analisis Terhadap Fenomena Penegakan Hukum
  • Analisis Penegakan Hukum KUHP Terhadap Sanksi
  • Analisis Dampak Dalam Penerapan Pasal 303 Bis
  • Analisis Hikmah Dalam Penerapan Pasal 303Bis
  • Analisis Penegakan Hukum Islam Terhadap Sanksi

Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 303 Bis, ancaman pidana dalam pasal ini adalah penjara paling lama empat tahun dan denda paling banyak Rp10 juta, dua puluh lima juta rupiah. Jika dilihat dari hukum Islam, penerapan Pasal 303Bis belum efektif dalam menangkap tersangka kasus perjudian. Karena Pasal 303Bis sering disalahgunakan oleh penegak hukum dalam menghukum tersangka judi karena hukumannya yang ringan.

Memberikan keringanan sanksi kepada seseorang yang sengaja berjudi, misalnya dengan berjudi di tempat hajatan dengan maksud untuk membuat lelucon, karena dalam hal ini tidak ada unsur menjadikannya sebagai mata pencaharian, melainkan hanya untuk hiburan. Dalam hal ini sanksi bagi para penjudi dalam Islam belum diatur karena Allah swt. itu hanya menjelaskan larangan perjudian dalam Al-Qur'an dan tidak menjelaskan sanksi. Disini terkadang terjadi perdebatan mengenai penjatuhan sanksi seperti contoh kasus perjudian dimana dalam praktek dilapangan banyak kasus perjudian yang pada awalnya diberikan sanksi hukum dengan sanksi pidana berdasarkan Pasal 303 KUHP Murni sanksi milik siapa. 10 tahun penjara, namun pada saat kasus tersebut diubah menjadi Pasal 303 Bis yang menurunkan hukuman 4 tahun penjara, hal ini sesuai dengan kasus perjudian, contohnya perjudian yang dilakukan di hotel sultan. .

Hikmah dari penerapan Pasal 303bis dapat merehabilitasi pelaku tindak pidana menjadi orang baik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, menjerat atau mencegah, sehingga baik terdakwa maupun orang tersebut, serta orang lain yang dapat menjadi pelaku tindak pidana, menjadi jera atau diintimidasi untuk melakukan tindak pidana, sesuai dengan pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa, pembebasan sanksi terhadap seseorang yang sengaja berjudi, misalnya berjudi pada suatu hajatan untuk hiburan, karena dalam hal ini tidak ada unsur mencari nafkah, melainkan hanya untuk kesenangan.

PENUTUP

Kesimpulan

Tindak pidana ta’zir dalam hukum Islam adalah hukuman atas kejahatan yang hukumannya tidak ditentukan oleh syara’ tetapi dijatuhkan atau ditentukan sepenuhnya oleh hakim (Ulil Amri). Tujuan hukum Islam dalam menjatuhkan hukuman tazir adalah untuk memberikan penangkalan agar orang lain tidak melakukan kejahatan, untuk mencegah pelaku agar pelaku tidak mengulangi kesalahannya, untuk memperbaiki sikap pelaku dan untuk memberikan pendidikan agar diharapkan dapat memperbaiki gaya hidup pelaku kejahatan tersebut. Jika menurut hukum positif di Indonesia pelaku tindak pidana perjudian dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 303 dan Pasal 303bis KUHP yaitu pidana penjara selama sepuluh tahun dan denda sebesar dua puluh lima juta rupiah, dan pidana penjara selama empat tahun. dan denda sepuluh juta rupiah.

Sanksi ini bertujuan untuk meningkatkan atau merehabilitasi pelaku kejahatan menjadi orang yang baik dan berguna bagi masyarakat di Indonesia. Mengasingkan pelaku dari masyarakat berarti membuat masyarakat lebih aman, membalas dendam kepada pelaku karena melakukan kejahatan, dan menghalangi atau mencegah baik terdakwa sebagai individu maupun orang lain yang berpotensi menjadi pelaku kejahatan atau menjadi takut melakukan kejahatan, mengingat hukuman yang dijatuhkan. Dampak dari penerapan sanksi Pasal 303Bis belum terasa bagi pelaku perjudian yang dihalangi menggunakan Pasal 303Bis, buktinya masih banyak pelaku yang tidak jera dengan sanksi tersebut, selain itu penerapannya Pasal 303Bis belum efektif menjebak pelaku kejahatan perjudian, di sisi lain masih banyak aparat penegak hukum yang menyalahgunakan Pasal 303Bis karena hukuman di pasal ini lebih ringan dari Pasal 303 murni.

Saran

Priasmoro, Rito. Peran polisi dalam memberantas tindak pidana perjudian Koprok studi kasus di wilayah hukum Polres Metro.

Referensi

Dokumen terkait

Maka menurut Desy Purwanti implementasi Akad qard dalam rangka rahn dan ijarah pada Pembiayaan Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Purwokerto tidak diperbolehkan