• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Cici Asterya Dewi juga melakukan penelitian kinerja guru dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Honorer (Studi Kasus Guru Honorer Gugus SMAN IPS Kabupaten Temanggung).”6. Fokus penelitian di atas adalah kinerja guru sebagai variabel yang dipengaruhi oleh motivasi kerja guru. Dimana ketiga penelitian di atas berbeda dengan penelitian ini yaitu pada variabel yang mempengaruhi kinerja guru.

Ketiga kajian di atas tidak secara spesifik melihat etos kerja dan disiplin, sedangkan dalam kajian ini kinerja guru dikaitkan dengan etos kerja dan disiplin. 6Cici Asterya Dewi, Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Honorer (Studi Kasus Guru Honorer Gugus SMAN IPS Kabupaten Temanggung)." dalam http://lib.unnes.ac.id diakses 6 Agustus 2016.

LANDASAN TEORI

Kinerja Guru

  • Pengertian Kinerja
  • Pengertian Kinerja Guru PAI
  • Penilaian Kinerja Guru PAI
  • Indikator Kinerja Guru
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru

Secara lebih khusus mengenai kinerja guru, Ondi Saondi dan Aris Suherman menyatakan “Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan guru dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya.”4. Berdasarkan uraian di atas, penilaian kinerja guru (PKG) dilakukan untuk mendapatkan guru yang berkualitas dan profesional. Hasil penilaian kinerja guru (PKG) dapat digunakan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai masukan dalam penyusunan program pengembangan keprofesian (PKB) berkelanjutan.

Hasil evaluasi kinerja guru (PKG) juga menjadi dasar penentuan perolehan poin kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru. Berdasarkan tabel di atas, indikator kinerja guru meliputi kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, mengelola proses belajar mengajar, dan mengelola kelas. Indikator kinerja guru juga mencakup kemampuan guru dalam menggunakan media atau sumber pembelajaran, merencanakan pembelajaran, dan menggunakan metode pengajaran yang berbeda.

Indikator kinerja guru mengacu pada seperangkat pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik profesional. Berdasarkan kutipan di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor manajemen yang dilakukan oleh pimpinan sekolah.

Etos Kerja

  • Pengertian Etos Kerja
  • Landasan Etos Kerja dalam Pendidikan Islam
  • Fungsi Etos Kerja
  • Indikator Etos Kerja

Etos kerja adalah tata cara kerja yang selaras dengan norma dan nilai kerja serta jenis pekerjaan yang berbeda. 18 Thabrani Rusyan dan Wasmin, Etos Kerja dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja Guru (Jakarta: Intimedia Cipta Nusantara, 2008), hlm. 27 - 28. Etos kerja dilandasi oleh nilai-nilai budaya yang membentuk etos kerja setiap individu.

Dalam hal ini, setiap muslim dianjurkan untuk memiliki etos kerja yang tinggi yang mendorong pertumbuhan produktivitas dan hasil yang baik. Dalam konteks ini, etos kerja merupakan bagian dari mengejar kekayaan untuk mendapatkan ridha Allah. Etos kerja sebagai kerangka mutu dan merupakan salah satu kriteria utama yang digunakan dalam menanggapi pengalaman kerja. "22.

Oleh karena itu, pilihan memilih pekerjaan dan membudayakan etos kerja Islami merupakan garis wajib bagi seluruh pekerja. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan etos kerja merupakan tolak ukur dalam persyaratan kinerja pekerjaan. Salah satu hakikat dan hakikat etos kerja adalah cara hidup seseorang, memahami cara bekerja dengan baik.

Etos kerja menjadi pendorong untuk bekerja penuh semangat dan semangat, yang mampu membangkitkan semangat orang-orang disekitarnya. Dengan mencermati kutipan di atas, dapat diasumsikan bahwa etos kerja merupakan ciri pembeda individu dalam menampilkan perilaku kerja dalam lingkungan organisasi. Etos kerja mengandung arti sebagai aspek evaluatif yang dimiliki individu atau kelompok dalam penilaian kerja.

Etos kerja seseorang akan menjadi sumber motivasi terhadap pekerjaan yang dilakukan, yang dapat dilihat dari perilaku kerja, kedisiplinan dan sikap kerja. Mencermati kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa etos kerja dapat dilihat dari penilaian positif terhadap pekerjaan yang dilakukan. Etos kerja meliputi semangat dan moral kerja yang mendorong komitmen dan disiplin kerja, serta kecintaan dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan.

Pengaruh Etos Kerja terhadap Kinerja Guru

Kerangka Konseptual Penelitian

Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru PAI SMP Darul Ulum Sekampung Lampung Timur. Ha : Terdapat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru PAI SMP Darul Ulum Sekampung Lampung Timur. Definisi operasional variabel tersebut menjadi pedoman bagi peneliti untuk menjelaskan variabel penelitian yaitu etos kerja dan kinerja guru PAI.

Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis alternatif yang diajukan penulis diterima, artinya etos kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru PAI. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 67 siswa yang menjadi responden, 21 orang (31,34%) menjawab etos kerja guru yang tinggi, dengan nilai jawaban 55 ke atas. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa jawaban siswa terhadap angket etos kerja masuk dalam kategori memuaskan.

Setelah data etos kerja dan kinerja guru terkumpul, dilakukan analisis terhadap data tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa etos kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru PAI di SMP Darul Ulum Sekampung Lampung Timur. Penelitian ini berusaha menjawab rumusan masalah yaitu: Apakah ada pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru PAI di SMP Darul `Ulum Sekampung Lampung Timur pada tahun ajaran? Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi Pearson diketahui nilai rxy sebesar 0,822.

Etos kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru PAI SMP Darul Ulum Sekampung Lampung Timur tahun ajaran 2017/2018. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu “Ada pengaruh yang signifikan etos kerja terhadap kinerja guru PAI di SMP Darul Ulum Sekampung Lampung Timur pada tahun pelajaran diterima.

Tabel 8 Frekuensi Etos Kerja
Tabel 8 Frekuensi Etos Kerja

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

SMP Darul Ulum Sekampung memiliki visi “Mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, islami, kerakyatan dan demokratis serta mampu berpartisipasi”. Jumlah siswa SMP Darul Ulum tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 180 orang yang terdiri dari 6 rombongan belajar.

Metode Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dan hal-hal yang disebutkan dalam kolom yang telah disiapkan Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data etos kerja dan kinerja guru. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kisi-kisi umum dan kisi-kisi khusus. Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan desain elemen yang akan disusun menjadi instrumen.

Berdasarkan uraian di atas maka perancangan kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini diperlukan untuk menggambarkan variabel x (etos kerja) dan variabel y (kinerja guru), dilengkapi dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan indikator-indikator untuk setiap variabel penelitian, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan dalam pengumpulan data di lapangan. Pengujian instrumen adalah penyaringan dan pengujian item instrumen yang dilakukan peneliti untuk menentukan validitas (reliabilitas) dan reliabilitas (determinasi/stabilitas).

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item kuesioner, peneliti menguji kuesioner tersebut pada responden lain di luar sampel, setelah itu hasilnya dianalisis. Agar penelitian ini dikatakan valid, maka harus ada alat ukur yang dapat dijadikan acuan, yang memuat keterkaitan dengan tujuan penelitian. Tingkat validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari uraian variabel pada pertanyaan 14.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala yang sebenarnya valid atau tidak valid. Reliabilitas mengacu pada pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya cukup untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai unsur konstanta, keteraturan atau tetap dalam alat ukur tersebut.

Artinya alat ukur tidak berubah jawabannya jika diuji atau diujikan kepada responden secara terus menerus.

Teknik Analisa Data

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah Berdirinya SMP Darul Ulum Sekampung
  • Visi, Misi, dan Tujuan SMP Darul Ulum Sekampung
  • Keadaan Pendidik SMP Darul Ulum Sekampung
  • Keadaan Peserta Didik SMP Darul Ulum Sekampung

Pada tahun 2009, kepemimpinan SMP Darul Ulum dilimpahkan kepada Bpk. Afif Isa Anshori, S.Pd.I, hingga tahun 2010 yang kemudian dilanjutkan oleh Bpk. Zainul Fu'at, S.Ag dan Bpk. Rajiyo, A.Ma .Pd Tahun 2015 dengan perkembangan SMP Darul 'Ulum semakin berkembang dan jumlah siswa meningkat menjadi 165 siswa.3. SMA Darul Ulum Sekampung dalam upaya menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas didukung oleh tenaga pendidik dan tenaga yang berasal dari latar belakang pendidikan yang beragam. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah tenaga pengajar di SMA Darul Ulum Sekampung tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 22 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dan mengajar mata pelajaran yang berbeda.

Keadaan siswa SMP Darul Ulum Sekampung sejak berdiri hingga saat ini mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Sumber : Dokumentasi Siswa SMP Darul Ulum Tiga Tahun Terakhir Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa dan rombongan belajar di SMP Darul Ulum mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Data Etos Kerja
  • Data Kinerja Guru

Setelah mengetahui mean dan standar deviasi hasil kuesioner etos kerja, langkah selanjutnya adalah menentukan tingkat harga diri responden. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 67 siswa yang disurvei, 19 orang (28,36%) menjawab keberhasilan guru baik, dengan nilai jawaban 55 ke atas. Dengan demikian, secara umum dapat dipahami bahwa jawaban siswa terhadap angket kinerja guru dalam kategori cukup.

Setelah jumlah dari setiap kuadrat variabel diketahui, maka dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut. Langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan terlebih dahulu merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Ha : Ada hubungan yang signifikan antara etos kerja dengan kinerja guru. Langkah selanjutnya adalah menguji kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya nilai rxy yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya yaitu 0,822 dengan harga rxy pada tabel.

Berdasarkan tabel interpretasi diatas diketahui nilai rxy sebesar 0,822 diantara nilai 0,800 dan 1,00.

Pembahasan

Berbagai tantangan dan harapan terhadap kinerja guru yang baik semakin menegaskan pentingnya dorongan internal dalam diri guru, terutama dalam kaitannya dengan etika dan norma profesi. Asip F. Hadipranata dan Sudardjo, Pengaruh Pembentukan Team Building Group) Terhadap Etos Kerja dan Kontribusinya Terhadap Produktivitas Kerja Manusia, Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, No.

Gambar

Gambar 1 Kerangka Konseptual Etos Kerja
Tabel 8 Frekuensi Etos Kerja
Tabel 12 Interpretasi Nilai r xy 5

Referensi

Dokumen terkait

Pemahaman Masyarakat di Desa Terbanggi Mulya Tentang Hukum Penggunaan Obat Penunda Haid Seperti yang telah dibahas pada bab yang sebelumnya bahwasannya haid adalah darah yang biasa