Judul : Analisis Hubungan Program Insentif Dengan Kepuasan Kerja Pegawai Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan Program Insentif Dengan Kepuasan Kerja Pegawai Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI)”. “Dalam pandangan Panggabean, kepuasan kerja pegawai tercipta dari setiap perlakuan yang diterimanya dalam bekerja, dan salah satu aspek yang dapat menciptakan kepuasan kerja pegawai adalah melalui program insentif.”
Berdasarkan hal tersebut, karyawan akan selalu berharap agar perusahaan tempat karyawan bekerja dapat memberikan program insentif yang efektif. Mengingat pentingnya insentif untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai, maka diharapkan LPPI dapat mengetahui dan memahami apakah program insentif yang dimiliki dan dilaksanakan sudah efektif atau belum, yang akan ditinjau berdasarkan pendapat pegawai. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam tesis yang berjudul “Analisis Hubungan Antara Program Insentif Dengan Kepuasan Kerja Pegawai Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Bagi LPPI, kami berharap dapat memberikan berbagai masukan mengenai hubungan program insentif dengan kepuasan kerja pegawai, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program insentif. Bagi penulis, hal ini berarti memperoleh pengetahuan mendalam tentang hubungan antara program insentif dan kepuasan karyawan dalam bekerja.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Pembatasan Masalah
- Sistematika Pembahasan
Ini merupakan bagian penutup disertasi yang memuat kesimpulan-kesimpulan yang diambil dari hasil-hasil penelitian pada beberapa bab sebelumnya.
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
- Pengertian Insentif
- Tujuan Pemberian Insentif
- Bentuk Insentif
- Program Insentif
- Pedoman Pemberian Insentif yang Efektif
- Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Insentif
- Pengertian Kepuasan Kerja
- Teori Kepuasan Kerja
- Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap terhadap pekerjaan berdasarkan berbagai aspek pekerjaan. Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dicapai dan apa yang dicapai. Jika kinerja yang lebih baik dapat meningkatkan imbalan bagi karyawan secara adil, maka kepuasan kerja akan meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi karyawan terhadap pemberian insentif, serta mengetahui hubungan pemberian insentif dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Analisis data menggunakan metode korelasi yaitu pelaksanaan uji korelasi dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel insentif dengan kepuasan kerja. Kedua, uji korelasi menyatakan hubungan antara pemberian insentif dengan kepuasan kerja cukup kuat dan positif dengan hasil r = 0,530, hal ini didukung dengan pengujian hipotesis dengan nilai t.
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif untuk memperoleh informasi mengenai pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan, serta tanggapan karyawan mengenai hal tersebut. Ketiga, uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara pemberian insentif dengan kepuasan adalah kuat dengan hasil r = 0,897 dan mempunyai hubungan positif dalam arti jika insentif ditingkatkan oleh perusahaan maka kepuasan kerja karyawan juga akan meningkat.
Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
METODELOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Data yang dihimpun
- Metode Pengambilan Sampel
- Definisi Operasioanal Variabel
Dalam penelitian tersebut, peneliti Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) melakukan penelitian mengenai hubungan program insentif dengan kepuasan kerja pegawai. Dari Tabel 4.18 terlihat 11 responden atau 16,4% menyatakan sangat puas, 53 responden atau 79,1% menyatakan puas, 3 responden atau 4,5% menyatakan tidak puas, dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan tidak puas. puas. sangat tidak puas. Dari Tabel 4.23 terlihat 14 responden atau 20,9% menyatakan sangat puas, 47 responden atau 70,1% menyatakan puas, 6 responden atau 9,0% menyatakan tidak puas, dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan tidak puas. sangat tidak setuju..
Dari tabel 4.24 terlihat 11 responden atau 16,4% menyatakan sangat puas, 53 responden atau 79,1% menyatakan puas, 3 responden atau 4,5% menyatakan tidak puas dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan puas. mereka sangat tidak bahagia. Saya setuju. Dari tabel 4.25 terlihat 13 responden atau 19,4% menyatakan sangat puas, 49 responden atau 73,1% menyatakan puas, 5 responden atau 7,5% menyatakan tidak puas, dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan mereka sangat tidak puas. Dari tabel 4.27 terlihat 13 responden atau 19,4% menyatakan sangat puas, 51 responden atau 76,1% menyatakan puas, 3 responden atau 4,5% menyatakan tidak puas dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan puas. sangat tidak bahagia.
JAWABAN RESPONDEN TERHADAP “KEPUASAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN”. menyatakan tidak puas dan 3 responden atau 4,5% menyatakan sangat tidak puas. JAWABAN RESPONDEN PADA “KEPUASAN TERHADAP GAJI/GAJI YANG SAYA TERIMA DAN BEBAN KERJA YANG SAYA LAKUKAN menyatakan ketidakpuasannya dan 2 orang responden atau 3,0% menyatakan sangat tidak puas. atau 3,0% menyatakan sangat tidak puas.
REAKSI RESPONDEN TERHADAP “PELUANG MENGGUNAKAN METODE SENDIRI SAAT BEKERJA. menyatakan ketidakpuasannya dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan sangat tidak puas. Tabel 4.33 menunjukkan bahwa 10 responden atau 14,9% menyatakan sangat puas, 50 responden atau 74,6% menyatakan puas, 7 responden atau 10,4% menyatakan tidak puas, dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan sangat tidak puas. . REAKSI RESPONDEN TERHADAP “PENGHARGAAN ATAU PUJIAN YANG SAYA TERIMA DALAM MENGERJAKAN TUGAS” menunjukkan kurang puas dan 1 responden atau 1,5% menyatakan sangat tidak puas.
Hubungan antara program insentif dengan kepuasan kerja pegawai di LPPI diperoleh melalui pengolahan data statistik dengan bantuan software statistik. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.43 hubungan program insentif dengan kepuasan kerja menunjukkan nilai sig. Karena nilai tersebut kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan terdapat hubungan yang signifikan antara program insentif dengan kepuasan kerja karyawan.
Metode Analisis Data dan Pengolahan Data
- Metode Analisis Data
- Tehnik Pengujian Hipotesis
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Subjek Penelitian
- Sejarah Singkat LPPI
- Visi & Misi LPPI
- Motto LPPI
- Tugas Utama LPPI
- Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
- Kebijakan Program Insentif LPPI
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui 88,1% atau 59 responden telah bekerja di IPP lebih dari 10 tahun, 7,5% atau 5 responden pernah bekerja di LPPI dalam jangka waktu 1 – 5 tahun, dan sisanya 3 responden atau 4,5%. telah bekerja di LPPI selama 6-10 tahun. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui 34,3% atau 23 responden kelompok dua (II), 32,8% atau 22 responden kelompok tiga (III), 14,9% atau 10 responden kelompok satu. (I), 9,0% atau sebanyak 6 responden merupakan kelompok empat (IV), 6,0% atau 4 responden merupakan kelompok V, dan sisanya 2 responden atau 3,0% merupakan kelompok enam (VI). Dari tabel 4.9 terlihat bahwa 12 responden atau 17,9% menyatakan setuju sepenuhnya, 45 responden atau 67,9% menyatakan setuju, 10 responden atau 14,9% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan tidak setuju sepenuhnya. .
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa 9 responden (13,4%) menyatakan sangat setuju, 36 responden atau 53,7% menyatakan setuju, 22 responden atau 32,8% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. . Tabel 4.14 menunjukkan bahwa 7 responden atau 10,4% menyatakan sangat setuju, 34 responden atau 50,7% menyatakan setuju, 20 responden atau 29,9% menyatakan tidak setuju, dan 6 responden atau 9,0% menyatakan sangat setuju. sepakat. Tabel 4.17 menunjukkan bahwa 12 responden atau 17,9% menyatakan sangat puas, 54 responden atau 80,6% puas, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak puas atau 0%, sedangkan hanya 1 responden atau 1 orang yang menyatakan sangat tidak puas.5 .
Dari tabel 4.19 terlihat 12 responden atau 17,9% menyatakan sangat puas, 50 responden atau 74,6% menyatakan puas, 4 responden atau 6,0% menyatakan kurang puas dan hanya 1 responden atau 1,5% menyatakan puas. sangat puas, tidak puas. Dari tabel 4.34 terlihat 14 responden atau 2,9% menyatakan sangat puas, 48 responden atau 71,6% menyatakan puas, 4 responden atau 6,0% menyatakan tidak puas dan 1 responden atau 1,5% menyatakan sangat tidak senang. . Berdasarkan Tabel 4.40 terlihat bahwa seluruh pertanyaan pada variabel Kepuasan Kerja dikatakan valid karena mempunyai nilai korelasi lebih besar dari 0,25 dan mempunyai nilai Sig. 2-tailed) kurang dari tingkat signifikansi 0,05.
Berdasarkan teori yang digunakan, masing-masing item pernyataan pada variabel kepuasan kerja merupakan instrumen yang mempunyai akurasi dan presisi serta cocok untuk mengukur kepuasan kerja karyawan. Dari Tabel 4.42 terlihat nilai Cronbach’s Alpha item pertanyaan pada variabel kepuasan kerja lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan arah hubungan yang positif (korelasi), dimana jika program insentif dijalankan lebih efektif maka kepuasan kerja karyawan juga akan semakin tinggi.
Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi pada tabel 4.44, nilai koefisien korelasi sebesar 0,710 berada pada kisaran yang berarti tingkat korelasi antara program insentif dengan kepuasan kerja merupakan korelasi yang kuat (korelasi). Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara program insentif dengan kepuasan kerja karyawan. Sesuai dengan teori yang digunakan maka dapat dikatakan H0 ditolak yang berarti terbukti terdapat hubungan yang signifikan antara program insentif dengan kepuasan kerja karyawan.
Analisa dan Pembahasan Hasil Penelitian
- Karakteristik Responden
- Program Insentif
- Kepuasan Kerja
- Uji Normalitas
- Uji Validitas
- Uji Validitas Program Insentif
- Uji Validitas Kepuasan Kerja
- Uji Korelasi
- Uji Hipotesis
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil analisis program Insentif Prestasi Kerja (IPK) berdasarkan penilaian pegawai Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menunjukkan pendapat yang baik dari pegawai. Hal ini didasarkan pada 8 pernyataan yang disetujui oleh mayoritas seluruh responden, yang masing-masing pernyataan menjadi kriteria efektivitas program insentif. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pegawai LPPI berpendapat Program Insentif Prestasi Kerja LPPI telah dilaksanakan dengan efektif.
Hal ini didasarkan pada 20 pernyataan, dengan mayoritas seluruh responden menyatakan puas terhadap setiap item pernyataan, dimana setiap pertanyaan menjadi aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Hubungan antara program insentif dengan kepuasan kerja pegawai LPPI menunjukkan hasil koefisien korelasi yang positif (searah), kuat dan signifikan, artinya jika program insentif ditingkatkan maka kepuasan kerja pegawai juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya.
Saran
Hubungan Gaya Kepemimpinan Direktif (Superior) Dengan Kepuasan Kerja Pegawai Yang Memiliki Locus Of Control Eksternal” Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Uji Validitas dan Reliabilitas, http://www.azuarjuliandi. riset pemasaran indeks indonesia edisi keempat. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja berdasarkan teori dua faktor dengan menggunakan metode diskriminan, studi kasus: PT.
Oleh karena itu saya meminta bantuan Anda untuk melengkapi daftar pertanyaan di bawah ini. 1 Saya merasa insentif yang saya peroleh sepadan dengan pekerjaan yang saya lakukan. Saya merasa besarnya insentif yang diterima dapat membantu saya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selain gaji yang saya terima setiap bulannya 3 Saya merasa dapat dengan mudah memahami dan.
Menurut saya, standar kerja yang ditetapkan untuk bisa memperoleh insentif dirasa wajar/terjangkau dan sesuai dengan pekerjaan. Saya merasa yakin perusahaan menjamin gaji yang diberikan, sehingga saya merasa tenang meski tidak mendapatkan insentif.