• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI KOMPRE WAFFA

N/A
N/A
Vikram Alamsyah

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI KOMPRE WAFFA"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman bawang merah memerlukan ketersediaan unsur hara yang cukup dan seimbang, terutama unsur hara nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Menurut Antonius et al., (2018), tanah Ultisol mempunyai potensi untuk dijadikan lahan pertanian dan memiliki prospek yang besar untuk pengembangan tanaman bawang merah.

Identifikasi Masalah

Penggunaan mikroorganisme dalam pupuk hayati dapat berperan sebagai pengkondisi tanah dan pemacu pertumbuhan dengan meningkatkan nutrisi tanaman (Gupta et al., 2015). Pemanfaatan mikroorganisme sebagai pupuk hayati merupakan salah satu upaya yang paling mungkin dilakukan untuk memulihkan kesehatan tanah pertanian dan meningkatkan ketersediaan unsur hara pada tanah pertanian (Tripolskaja et al., 2017).

Maksud dan Tujuan

Kegunaan Penelitian

Kerangka Pemikiran

Selanjutnya penerapan pupuk organik cair Super Natural Nutrition menunjukkan pertumbuhan jumlah umbi yang pesat dengan rata-rata 11,33 (Fatirahma, 2020). Hasil penelitian Matheus et al., (2021) mengenai penggunaan pupuk organik cair yang diperkaya mikroba asli dari kompos daun lengkuas dan kompos jerami jagung menunjukkan penggunaan pupuk organik cair biourin.

Hipotesis

Rata-rata panjang akar bawang merah (Allium ascalonicum. L.) akibat kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK. Analisis perbedaan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap rata-rata jumlah umbi bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah ultrasalin.

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 9

Tanaman bawang merah merupakan tanaman komoditas hortikultura yang diyakini berasal dari Asia Tengah, khususnya di Palestina dan India. Menurut Wibowo (2005), pernyataan lain mengatakan bahwa tanaman bawang merah berasal dari Iran dan daerah pegunungan di utara Pakistan, ada juga pernyataan yang mengatakan bahwa tanaman bawang merah berasal dari Asia Barat kemudian dikirim ke Mesir dan Turki.

Morfologi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). 10

Tanaman bawang merah memerlukan sinar matahari hari panjang (long day plant) maksimal 70% pada suhu udara 25-32oC dan kelembaban relatif 50-70% (Laila, 2017). Tanaman bawang merah umumnya diperbanyak dengan menggunakan umbi sebagai bibit atau menggunakan biji.

Pupuk Hayati

Karena kandungan mikroorganisme pada pupuk hayati, pupuk hayati merupakan pupuk yang ramah lingkungan. Pupuk hayati bermanfaat untuk mengaktifkan penyerapan unsur hara pada tanaman, menekan penyakit tular tanah, mempercepat proses pengomposan, memperbaiki struktur tanah, dan menghasilkan zat aktif yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (Ridwan, Kantikowati, & Agustian, 2018).

Mikroorganisme pada Pupuk Hayati

Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk hayati dapat membantu menyediakan unsur hara tertentu bagi tanaman, dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui fiksasi N, membuat unsur hara lebih tersedia dalam larutan P atau meningkatkan akses tanaman untuk memperoleh unsur hara yang cukup. Pupuk hayati mengandung bakteri yang berguna dalam merangsang pertumbuhan tanaman sehingga produksi tanaman tetap tinggi dan berkelanjutan (Manuhuttu, Rehatta dan Kailola, 2018).

Pupuk Organik Cair

Trichoderma sp merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dimanfaatkan sebagai agen pengendali hayati karena kemampuannya sebagai pupuk hayati bagi tanaman (Wachid dan Sutarman, 2019). Keunggulan pupuk organik cair adalah tanaman mudah menyerap unsur hara yang terkandung di dalamnya (Murbandono, 1990).

Pupuk NPK

Manfaat penggunaan pupuk organik adalah dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil sehingga meningkatkan proses fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan energi tanaman sehingga menjadi stabil dan kuat. , tanam tanamannya. ketahanan terhadap kekeringan, merangsang pertumbuhan cabang produktif, meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, mengurangi rontoknya daun, bunga dan bakal buah (Huda, 2013).

Tanah Ultisol

Rata-rata jumlah umbi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) akibat kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK pada tanah Ultisol. Rata-rata diameter umbi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) akibat kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK pada tanah Ultisol. Rata-rata berat/umbi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) akibat kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK pada tanah Ultisol.

Rata-rata bobot umbi/tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) akibat kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK pada tanah Ultisol. Analisis perbedaan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap rata-rata tinggi tanaman tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah Ultisol. Analisis pengaruh kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap rata-rata panjang akar tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah ultisol.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Rata-rata hasil bobot umbi basah/tanaman bawang merah dapat dilihat pada Tabel 10. Perlu dilakukan penelitian mengenai pemberian dosis pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tanah Ultisol. Analisis pengaruh kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap rata-rata jumlah daun bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah Ultisol.

Analisis perbedaan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap rata-rata diameter umbi bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah Ultisol. Analisis perbedaan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap berat rata-rata umbi bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah ultisol A. Analisis perbedaan berat basah umbi. Analisis perbedaan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap rata-rata bobot umbi/tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah ultisol A. Analisis perbedaan bobot basah umbi/tanaman.

Tabel 1. Kode dan Perlakuan
Tabel 1. Kode dan Perlakuan

Bahan dan Alat Penelitian

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor.

Analisis Data

Data hasil analisis varian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman bawang merah pada setiap minggu kehidupan tanaman. Hasil analisis data beda bobot umbi/tanaman bawang merah (Lampiran 18) menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak berpengaruh nyata terhadap bobot basah dan kering umbi/tanaman bawang merah ( Allium ascalonicum L.). Respon produksi tanaman bawang merah (Allium Ascalonicum L.) terhadap pupuk organik cair kulit pisang kepok dan pupuk majemuk NPK.

Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Var Lembah Palu) terhadap konsentrasi pupuk organik cair. Pengaruh dosis pemberian NPK dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada umur simpan dan ukuran umbi yang berbeda (Disertasi Doktor, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau).

Pelaksanaan Penelitian

  • Persiapan Media Tanam
  • Inkubasi Pupuk Hayati
  • Persiapan Bibit
  • Penanaman
  • Penyulaman
  • Panen

Pengamatan

  • Pengamatan Penunjang
  • Pengamatan Utama

Hasil pengamatan menunjukkan tanaman bawang merah dapat tumbuh pada tanah Ultisol apabila diberi pupuk, meskipun kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Hasil analisis data beda panjang akar bawang merah menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK sangat berpengaruh terhadap panjang akar bawang merah (Lampiran 15). Berdasarkan hasil analisis ragam rata-rata jumlah umbi bawang merah menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi (Lampiran 14) tanaman bawang merah.

Hasil analisis data perbedaan diameter umbi bawang merah (Lampiran 16) menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter umbi basah, diameter umbi kering. umbi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Hasil analisis data perbedaan bobot bawang merah (Lampiran 17) menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot umbi basah dan kering tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L. .). Kombinasi penggunaan pupuk organik cair, kompos dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum. L) kultivar Maja Cipanas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan Penunjang

  • Uji Analisis Tanah Awal
  • Suhu dan Kelembaban
  • Curah Hujan
  • Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Berdasarkan hasil analisis uji tanah, kejenuhan basa (KB) pada tanah percobaan tergolong sedang yaitu 48%. Menurut keterangan Munawar (2013), sumber organik tanah adalah seluruh karbon yang ada di dalam tanah yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati. Sesuai dengan rasio C/N yang diatur dalam SNI, kualitas rasio C/N yang diperbolehkan untuk kompos atau tanah adalah 10-20, sehingga rasio C/N pada tanah percobaan belum mendekati batas optimal. .

Suhu dan kelembaban merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Pengamatan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menyerang tanaman percobaan dilakukan secara visual dengan mengidentifikasi hama yang menyerang dan menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah. Menurut Aprilia (2022), tanaman bawang merah yang terserang fusarium akan mengalami tanda-tanda seperti daun menguning, tanaman layu dan terkulai hingga roboh.

Gambar 2. Hama Ulat Grayak
Gambar 2. Hama Ulat Grayak

Pengamatan Utama

  • Tinggi Tanaman (cm)
  • Jumlah Daun (helai)
  • Panjang Akar (cm)
  • Jumlah Umbi (umbi)
  • Diameter Umbi (mm)

Kombinasi pupuk organik, pupuk organik cair dan NPK mampu memberikan unsur hara yang sama bagi tanaman bawang merah, sehingga tanaman bawang merah dapat membentuk umbi dengan normal meskipun pada tanah Ultisol. Kombinasi pupuk organik cair dan NPK memberikan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan panjang akar bawang merah dengan nilai 18,60 cm. Kombinasi pupuk organik, pupuk organik cair dan NPK lainnya tidak memberikan hasil yang lebih tinggi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan hasil umbi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L).

Pengaruh berat umbi dan kombinasi dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.). Pertumbuhan dan hasil bawang merah menggunakan pupuk organik dan pupuk hayati pada tanah aluvial. Pengaruh Biourin Sapi dan Pupuk Anorganik pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Jurnal Produksi Tanaman.

Tabel  4.   Rata-rata   Tinggi   Tanaman   Bawang   Merah   (Allium   ascalonicum  L.) Akibat Kombinasi Pupuk Hayati, Pupuk Organik Cair, dan NPK pada umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst, 49 hst pada Tanah Ultisol Kode Perlakuan Rata-rata Tinggi Ta
Tabel 4. Rata-rata Tinggi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Akibat Kombinasi Pupuk Hayati, Pupuk Organik Cair, dan NPK pada umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst, 49 hst pada Tanah Ultisol Kode Perlakuan Rata-rata Tinggi Ta

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kombinasi pupuk organik, pupuk organik cair dan NPK memberikan pengaruh nyata terhadap panjang akar tanaman bawang merah, namun belum mampu memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan hasil umbi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L .).

Saran

Perlu dilakukan penambahan bahan pembenah tanah pada tanah Ultisol untuk pertumbuhan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Manfaat pupuk organik hayati, kompos dan biochar terhadap pertumbuhan bawang merah dan pengaruhnya terhadap biokimia tanah pada percobaan pot dengan tanah Ultisol. Pengaruh pemupukan organik cair terhadap hasil bawang merah (Allium cepa L. Aggegatum goup) pada tanah berpasir.

Respon pertumbuhan dan hasil bawang merah terhadap penerapan zat pengatur tumbuh dan pupuk Npk pada media gambut. Pemanfaatan beberapa isolat Trichoderma harzianum sebagai agen pengendali hayati penyakit layu Fusarium pada bawang merah di planta. Penggunaan pupuk organik cair Biourin yang diperkaya dengan mikroba tanah asli dan hasil bawang merah lahan kering.

Evaluasi Teknik Budidaya Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Philips di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Pengaruh ukuran benih terhadap pembentukan biomassa tanaman bawang merah pada berbagai tingkat pemberian pupuk nitrogen.

Hama Ulat Grayak

Gejala Penyakit Layu Fusarium

Tanaman Bawang Merah 35 hst

Panjang Akar

Jumlah Umbi

Gambar

Gambar 1. Tanaman Bawang Merah Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura
Tabel 1. Kode dan Perlakuan
Tabel 2. Analisis Ragam (ANOVA) RAK Faktor Tunggal Sumber
Tabel 3. Waktu dan Dosis Pemupukan
+7

Referensi

Dokumen terkait

KAJIAN PENGGUNAAN MULSA ORGANIK KERTAS PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN.. BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum

Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Beberapa Pupuk Organik

: Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L .) pada Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Organik di Tanah yang Terkena Abu Vulkanik Sinabung..

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yaitu interaksi pemberian asam humat dan pupuk NPK pada tanah PMK terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium ascalonicum L)

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Pupuk Hayati pada berbagai media tanam.. Soil

Pemberian pupuk organik cair batang pisang ( Musa sp. ) tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman bawang merah ( Allium ascalonicum L.) hal ini dapat

Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Dosis Pupuk Anorganiki NPK Mutiara (16:16:16) Dan Pupuk Organik Mashitam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Bawang Merah

EVA MAWARNI, Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes terhadap Media Tanam Biochar Cangkang Kelapa Sawit dan Pemberian Pupuk NPK