Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pendidik di MTsN Jember II? Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pendidik di MTsN Jember II.
Latar Belakang Masalah
Pengelolaan staf pedagogi bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif untuk mencapai hasil yang optimal, sekaligus tetap dalam kondisi nyaman. Guru sebagai profesional hendaknya mempunyai pemahaman tentang nilai pengajar dan staf pengajar, mengajar serta mempunyai orientasi yang jelas terhadap pengembangan karir profesional.
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Kontribusi terhadap penambahan khazanah kajian keilmuan bidang manajemen guru dalam penyelenggaraan pendidikan di MTsN Jember II.
Definisi Istilah
Sistematika Pembahasan
Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penerapan manajemen personalia pada penerapan kurikulum berbasis kompetensi, sedangkan pada penelitian ini penerapan manajemen pendidik. Fokusnya pada perencanaan manajemen personalia dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), sedangkan penelitian ini fokus pada implementasi manajemen.
Kajian Teori
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif studi kasus, sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah manajemen staf pendidik sekolah berbasis multiple intelegence, sedangkan penelitian ini adalah implementasi manajemen pendidik di MTsN Jember II.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan demikian, perencanaan, pengorganisasian, tindakan dan pengendalian dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan bantuan orang dan sumber daya lainnya. Menarik (recruiting) sumber daya manusia merupakan suatu proses mencari dan menarik calon pegawai yang mempunyai kemampuan sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan suatu organisasi.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Perencanaan Manajemen Pendidik
Informasi ini sangat berguna dalam menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan dan juga dalam menghasilkan spesifikasi pekerjaan. Dengan adanya media massa ini banyak hal yang bisa dilakukan. lamaran pekerjaan yang diajukan kepada institusi, sehingga memungkinkan institusi untuk menyeleksi calon pegawai yang benar-benar memenuhi persyaratan kualifikasi sesuai kebutuhan untuk mengisi formasi yang ada di perusahaan. Calon pegawai yang mendapat rekomendasi dari pimpinan lembaga pendidikan pada umumnya adalah calon pegawai yang meraih prestasi akademik tinggi dan mempunyai kepribadian yang dinilai baik selama menjalani pendidikan di lembaga tersebut.
Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Pendidik
Selain itu, guru dan staf sebagai manusia sendiri memerlukan perbaikan dan perbaikan dalam diri mereka, termasuk tugasnya. Berkaitan dengan hal tersebut, pengembangan guru dan staf merupakan salah satu fungsi manajemen personalia yang mutlak diperlukan, untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kinerja, kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui on-the-job training dan in-service training. Selain itu, program pengembangan guru dan staf sekolah juga dapat dilaksanakan melalui program yang direncanakan secara mandiri dari atau melalui jaringan internasional.
Kompensasi Tenaga Pendidik
Keinginan untuk memiliki yang artinya keinginan untuk memiliki merupakan keinginan manusia, yang kedua merupakan salah satu alasan mengapa manusia ingin bekerja. Hasrat akan kekuasaan, artinya hasrat akan kekuasaan merupakan hasrat yang satu langkah di atas hasrat akan kekuasaan, membuat manusia ingin bekerja. Keinginan akan pengakuan, artinya keinginan akan pengakuan merupakan jenis kebutuhan yang terakhir dan mendorong manusia untuk juga mau bekerja.
Penilaian Tenaga Pendidik
Tugas kepala sekolah dalam kaitannya dengan pengelolaan tenaga kependidikan bukanlah suatu tugas yang mudah karena tidak hanya berupaya mencapai tujuan sekolah, tetapi juga tujuan tenaga kependidikan (guru atau pegawai) secara pribadi. Untuk itu kepala sekolah diharapkan melakukan perangkat manajemen tenaga kependidikan seperti daftar hadir, daftar rangking, daftar riwayat hidup, daftar riwayat kerja dan kondisi pegawai untuk membantu kelancaran STC di sekolah yang dipimpinnya.46. Penelitian pada hakikatnya merupakan wahana untuk mencari kebenaran dan melalui metode tertentu peneliti akan menemukan kebenaran tersebut, oleh karena itu metode sangatlah penting karena dengan metode yang baik dan benar maka suatu tujuan akan dapat tercapai.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lebih lanjut Moeleong mengatakan, seorang peneliti yang melakukan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada teori. Dalam penelitian kualitatif, teori dibatasi pada pemahaman suatu pertanyaan sistematis yang berkaitan dengan sekumpulan hubungan yang diperoleh dari data dan diuji ulang secara empiris. Oleh karena itu peneliti menganggap dirinya mampu mengabstraksi kembali pikiran, perasaan, motif, dan pemikiran di balik tindakan orang lain.
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Kedua, apa yang dibutuhkan informan bisa mencakup hal-hal yang... 8Ibid,186. . bersifat intertemporal yang berkaitan dengan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Yang dimaksud dengan wawancara bebas adalah pewawancara bebas bertanya apa saja, namun juga mengingat data apa saja yang akan dikumpulkan. Dalam wawancara terbimbing bebas jenis ini, pewawancara membawa kerangka untuk menyajikannya, namun cara presentasi dan kecepatan pertanyaan diserahkan kepada kebijaksanaan pewawancara.9. Dalam penelitian di MTsN Jember II, peneliti menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin dimana peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan dan juga melakukan hal-hal lain yang berkaitan dengan penjelasan yang diberikan oleh subjek penelitian.
Analisis Data
Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya. Dan temuan baru dapat berupa gambaran atau gambaran suatu objek yang sebelumnya tidak jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Jadi, dengan analisis deskriptif ini, peneliti akan banyak memanfaatkan pertanyaan melalui perkataan dan tindakan subjek penelitian.
Keabsahan Data
Tahap-Tahap Penelitian
Gambaran Obyek Penelitian
Implementasi Rekrutmen dan Seleksi Pendidik di MTsN Jember II
Proses rekrutmen dan seleksi pendidik yang dilakukan di MTsN Jember II tidak dilakukan oleh lembaga melalui penyebaran iklan, atau proses seleksi, melainkan dilakukan oleh Kementerian Agama RI. Dari hasil wawancara diatas dan observasi penulis dapat disimpulkan bahwa rekrutmen tenaga pengajar di MTsN Jember II dilakukan oleh Pusat atau Kementerian Agama, karena madrasah merupakan bagian dari departemen agama atau Kementerian Agama. pemerintah pusat. Jadi, untuk menjaga citra positif guru, kepala madrasah mempunyai kewenangan terhadap tenaga pengajarnya, jika pendidik sudah tidak mengajar maka kepala madrasah harus segera mengambil tindakan.
Implementasi Pelatihan dan Pengembangan Pendidik di MTsN Jember II
Para pendidik semua setiap tahunnya mengikuti workshop, tentunya karena itu program sekolah, jika kita mengadakan seminar untuk kepentingan pribadi atau untuk guru, misalnya jika ada seminar, jika anda berminat atau merasa membutuhkan, lalu ikut seminar disana, kalau disekolahnya sendiri belum pernah mengadakan workshop guru sekaligus setahu saya. Saya tidak ingin berdampak pada guru-guru, dulu guru-guru itu berkelompok seperti di ruangan sebelah timur, bapak ibu dan di sebelah barat bapak-bapak, jadi mereka mulai dikelompokkan jadi saya tidak mau. jadi seperti itu, saya punya program di benak saya yang sifatnya membangun komunitas dan kekeluargaan. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa kepemimpinan yang diterapkan dalam mensukseskan pelaksanaan program pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kinerja dalam bekerja dan membangun kinerja yang baik pada diri guru untuk menghilangkan perasaan bosan atau bosan. untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan sekolah. Program Pendapat kepala madrasah sesuai dengan pendapat guru-guru yang menyatakan bahwa pelatihan telah terlaksana dengan baik, namun pelatihan yang diadakan di MTsN Jember II kepala madrasah mempunyai cara tersendiri . pelaksanaan pelatihan dan pengembangan yaitu melalui pelatihan workshop yang diadakan satu kali dalam satu semester, diskusi pengajaran, kegiatan eksternal, makan-makan, dan lain-lain, yang dilakukan untuk meningkatkan kekeluargaan antara seorang pendidik dengan pendidik lainnya.
Implementasi Kompensasi pada Pendidikdi MTsN Jember II
Kalau DPPnya dari DIPA, tapi kalau tidak ada tunjangan asuransi kesehatan, kalau ada teman yang sakit, paling tidak kita sudah punya uang yang kita kumpulkan bersama untuk menjenguk dan membantu. Kalau hari libur kita ikut pelatihan, sarana, prasarana (kendaraan) kita tidak punya, jadi bawa sendiri.” Kalau gaji GTT dan PTT dihitung per jam lalu dikalikan sebulan, sejumlah per jam, terus sama saja kang, untuk GTT dan PTT, tapi ya cukup bersyukur kalau rezekinya seperti ini, sebagai pegawai tidak tetap kita harus sadar diri, bisa ditempatkan dimana saja, dipecat kapan saja dan tidak boleh menuntut apa-apa, itu tidak baik ya bu, tapi kalau memang dari awal sudah ada kesepakatan pasti kami akan menjalankan tugas dengan lebih profesional, sehingga pihak lembaga akan puas dengan pekerjaan saya, kalau saya lengah “Anda menang dengan gaya, tapi Anda tidak punya kekuatan. Kalau dipecat wajar saja karena dari awal saya sudah diberitahu tentang akibat GTT dan PTT. Kalau ambil uang saku tiga bulan sekali, biasanya didapat dari uang atasan.' Dengan demikian dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kompensasi bagi guru rutin diberikan, dan bagi guru PNS diberikan gaji, tunjangan fungsional, tunjangan anak, tunjangan wanita, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan dan lain-lain. dari dana APBN.
Implementasi Penilaian Kinerja Pendidik di MTsN Jember II
Penilaian kinerja di MTsN Jember II dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu dosen memberikan penilaian kepada siswa dengan mengadakan ujian semester dan menilai sejauh mana materi telah dipelajari selama enam bulan oleh siswa dan kemudian pengelola. pihak madrasah melakukan evaluasi kinerja guru dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan guru, program ini dievaluasi kembali setiap tahunnya. Sebab menurut pemahaman peneliti, pimpinan madrasah sangat memperhatikan kinerja guru sebagai wirausaha kegiatan belajar mengajar, dimana semua orang sadar bahwa guru adalah garda terdepan dalam pendidikan, berhubungan langsung dengan siswa melalui proses interaksi pembelajaran dan sebagai mediator. alat untuk proses belajar siswa dalam lingkungan pendidikan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang menentukan mutu proses dan hasil pendidikan terletak pada “perilaku mengajar” kinerja guru.
Pembahasan Temuan
Implementasi Rekrutmen dan Seleksi di MTsN Jember II
Di MTsN Jember II pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan bantuan Manajemen Berbasis Pusat dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia yang peneliti ketahui adalah bahwa madrasah merupakan bagian dari Kementerian Agama. Sebab calon guru yang mendapat rekomendasi dari pimpinan lembaga pendidikan pada umumnya adalah calon guru yang mempunyai kinerja dan kepribadian yang baik selama menempuh pendidikan di lembaga tersebut, dan penarikannya juga dilakukan di MTsN Jember II dengan menerima lamaran kerja yang diajukan ke lembaga tersebut. Perolehan tenaga pengajar yang dilakukan di MTsN Jember II cukup ideal, hal ini sejalan dengan pernyataan Prof.
Implementasi Pelatihan Dan Pengembangan Pendidik di MTsN Jember II
Di MTsN Jember II pelaksanaan pelatihan dan pengembangan dilakukan setiap enam bulan sekali yang berguna untuk melatih dan mengembangkan ilmu pendidik serta memberikan penyegaran antara lain dengan mengadakan workshop, diskusi pembelajaran dan pengembangan IT. Hasil penelitian di MTsN Jember II pengembangan guru sudah berjalan cukup ideal, karena menurut peneliti program yang diselesaikan sudah sesuai dengan pendapat Prof. Di MTsN Jember II, kompensasi tidak hanya berupa finansial saja, namun juga berupa perhatian dan pengertian bersama yang diberikan kepala madrasah kepada tenaga pengajar, sehingga kompensasi tidak langsung seperti ini terbukti menumbuhkan rasa tanggung jawab dan semangat kerja di MTsN Jember II. , hasil temuan tersebut sesuai dengan teori Prof.
PENUTUP
KESIMPULAN
Saran
Yaitu dengan menilai ketepatan penyusunan RPP, SILABUS, PROTA, PROMES dan penerapan keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu rencana yang menggambarkan tata cara dan penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dituangkan dalam standar isi dan diuraikan dalam silabus. . Mereka perlu meningkatkan kompetensinya dan menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik, serta pandai mengelola kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini diharapkan dapat mengulas, memajukan dan melengkapi penelitian dengan menambahkan komponen observasi pada teori kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA