Sirajuddin M., M.Ag., MH selaku Rektor IAIN Bengkulu yang memfasilitasi penelitian penulis. Nurlaili, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan IAIN Tarbiyah Bengkulu yang telah memberikan berbagai fasilitas keilmuan kepada penulis. Fatrica Syafri, M.pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Bengkulu yang telah memberikan fasilitas yang diperlukan bagi mahasiswa PIAUD.
Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PENDAHULUAN
Orang tua harus mampu memberikan pola asuh yang sesuai dengan perkembangan anaknya, sehingga anak dapat mempersepsikan dengan baik pola asuh yang diberikan kepadanya. Setiap orang tua muslim hendaknya menyadari bahwa anak adalah amanah Allah yang dititipkan kepada orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua muslim tidak boleh mengkhianati amanah Allah dalam memberikan anak kepada mereka.
Diantara sekian banyak perintah Allah mengenai amanah-Nya terhadap anak adalah setiap orang tua muslim wajib mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik dan benar.
ساَّنلٱ َٰ
لٱ و
نوُص ٓ
هَّللٱ
Identifikasi Masalah
Dalam mengasuh anak, banyak orang tua yang belum mengetahui apa itu Attachment Parenting. Perlu adanya peran orang tua dalam penerapan pola pengasuhan Attachment Parenting dan relevansinya dengan perkembangan emosi anak usia dini.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Pola Asuh Permisif
- Pola Asuh Demokratis
- Fungsi dan Manfaat Attachment
- Jenis Attachment
- Gaya Pengasuhan
- Progam Parenting
Model perilaku orang tua, baik langsung maupun tidak langsung, akan dipelajari dan ditiru oleh anak. Dalam pandangan Hurlock, perlakuan orang tua terhadap anak akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang memperlakukan anak untuk membentuk kepribadian anak dengan mengedepankan kepentingan anak yang berperilaku rasional atau berpikir.
Selain itu, menjadi orang tua juga berarti bahwa menjadi orang tua merupakan suatu masa alamiah dalam kehidupan seseorang.
Relevansi
Menurut Green, relevansi adalah suatu sifat yang terkandung dalam suatu dokumen yang dapat membantu penulis untuk memecahkan kebutuhan informasi. Dokumen dianggap relevan jika dokumen tersebut mempunyai subjek yang sama, atau berkaitan dengan subjek yang diteliti. Reitz mengemukakan bahwa “relevansi sejauh mana informasi diperoleh dalam pencarian koleksi perpustakaan atau sumber lain, seperti katalog online atau database bibliografi, yang dinilai oleh pengguna dapat diterapkan pada subjek kueri" pernyataan ini menyatakan bahwa relevansi adalah jumlah informasi yang diperlukan oleh pencarian dalam koleksi perpustakaan atau sumber lain, seperti katalog online atau database bibliografi , dimana informasi yang diberikan konsisten dengan subjek pertanyaan dan relevan dengan kebutuhan pengguna.
Tinjauan Teoritis tentang Kecerdasan Emosional 1. Pengertian Kecerdasan Emosional
- Teori Kecerdasan Emosi
- Perkembagan Emosi Pada Anak a. Dari bayi hingga 18 bulan
Tujuan utama perkembangan emosi pada tahap ini adalah mengembangkan rasa percaya diri pada bayi yang menyusui. Pada tahap ini, bayi perlu belajar dan mengetahui bahwa lingkungan di sekitarnya aman dan familiar. Perlakuan yang diterimanya pada tahap ini juga berperan dalam membentuk rasa percaya dirinya, cara pandangnya terhadap orang lain, dan interaksinya dengan orang lain, seperti orang tua dan orang lain.
Ekspresi wajah anak pada tahap awal ini sangat penting dalam membantunya berkomunikasi dengan orang yang merawatnya, seperti ibu atau ayah. Pada bulan keempat, bayi mulai tertawa, dan pada bulan keenam hingga kedelapan, bayi mulai belajar mengekspresikan emosi dasar, seperti kegembiraan, keterkejutan, kemarahan, dan ketakutan. Yang perlu kita ketahui disini adalah anak mulai terbiasa dengan rutinitas kerja yang dilakukan secara terus menerus meskipun bentuknya sederhana.
Tujuan fase ini adalah agar anak mempelajari kemampuan mengambil inisiatif sendiri. Di sini anak mulai belajar dan. Yang penting untuk diwaspadai pada tahap ini adalah kemampuan anak dalam bermain dengan teman khayalan yang tidak ada dalam kenyataan. Pada tahap ini, anak sudah mampu memahami untuk pertama kalinya bahwa suatu peristiwa dapat menimbulkan reaksi emosi yang berbeda-beda pada beberapa orang.
Tantangan terbesar yang dihadapi anak pada tahap ini adalah bagaimana membangun persahabatan yang baik dengan anak lain. Di sini anak mulai menjalin persahabatan dan mengembangkan kemampuan mengetahui skala prioritas bermain dengan teman sesama jenis.
Telaah Pustaka
Jurnal oleh Istina Rahmawati yang berjudul ''Peran Keluarga dalam Membesarkan Anak'' dalam jurnal ini permasalahan yang dikaji adalah peran keluarga yang harmonis dalam proses perkembangan manusia yang terdiri dari beberapa fase, pada fase masa kanak-kanak peran Keluarga khususnya orang tua dalam pengasuhan anak sangat penting karena keluarga merupakan agen sosialisasi yang utama. Jurnal oleh Resiana Nooraeni berjudul “Implementasi program parenting dalam menumbuhkan perilaku positif parenting pada orang tua”. Pada jurnal ini permasalahan yang diteliti adalah proses penerapan pola asuh orang tua agar selalu mengikuti materi yang disampaikan seperti keterampilan yang ada pada anak. Dengan pola asuh seperti ini diharapkan para orang tua dapat tepat dalam memilih pola asuh bagi anaknya agar anak dapat berkembang secara maksimal.45.
Disertasi Nurjannah berjudul “Mengembangkan kecerdasan sosial emosional pada anak usia dini melalui keteladanan”. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) mendeskripsikan cara mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini, (b) mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan sosial emosional anak usia dini, (c) mendeskripsikan cara mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini. melalui sebuah contoh. Hal ini sangat penting, karena anak pada anak usia dini belum mempunyai kecerdasan interpersonal dan kecerdasan emosional, namun harus ditumbuhkan dan dikembangkan oleh orang tua dan pendidik pada anak usia dini dengan mengembangkan aspek sosial dan emosional anak usia dini.
Tesis diploma Ovi Arieska Mef berjudul “Perkembangan Kecerdasan Emosional Daniel Goelman pada Anak Usia Dini dalam Tinjauan Pendidikan Islam”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan kecerdasan emosional yang dilakukan Daniel Goelman pada anak usia dini dalam tinjauan pendidikan Islam, dimana perkembangan kecerdasan emosional memegang peranan yang besar. Penelitian-penelitian di atas secara umum menjelaskan dalam karyanya bahwa keberhasilan orang tua dalam mengasuh anak bergantung pada proses pemilihan metode pengasuhan yang digunakan dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Peran orang tua juga sangat penting dalam menerapkan pola asuh yang benar pada anak.Ketiga penelitian diatas mempunyai kesamaan mengenai ketiga jenis pola asuh yang ada yaitu otoriter, permisif dan demokratis, dimana orang tua harus sangat tepat dalam memilih jenis pola asuh. gaya. yang akan digunakan, serta jenis pola asuh yang akan digunakan.Orang tua sendiri harus menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai untuk mencapai pola asuh yang positif. Selain itu pola asuh orang tua juga akan mempengaruhi emosi anak kecil, karena dengan adanya keterikatan atau pola asuh yang baik pada anak maka akan terjalin kedekatan sehingga emosi anak akan berkembang.
Kerangka Berfikir
Jenis Penelitian
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dokumentasi, berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, jurnal, majalah dan media cetak lainnya. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Ketika peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan triangulasi, sebenarnya peneliti sedang mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu memeriksa kredibilitas data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang berbeda.
Artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama.49. Dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber karena penelitian ini menganalisis buku, jurnal dari berbagai sumber, untuk memperoleh temuan yang menyasar pola asuh kelekatan orang tua dan relevansinya dengan perkembangan emosi anak usia dini.
Teknik Analisis Data
- Pola Asuh Attachment Parenting Menurut DR. William Sears
- Manfaat Pola Asuh Attachment Parenting menurut DR.William Sears Manfaat terbesar Attachment Parenting diperoleh dari seluruh
Untuk membantu orang tua mewujudkan hal ini, Dr. William Sears memperkenalkan gaya pengasuhan yang disebut Attachment Parenting (AP). Sebagaimana tugas Attachment Parenting memerlukan seperangkat alat, semakin lengkap alatnya, semakin mudah bagi orang tua untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dengan perangkat yang lengkap, orang tua dapat memilih perangkat yang tepat sesuai dengan gaya pengasuhan yang mereka terima.
Alat untuk keterikatan orang tua Menurut dr. Menurut William Sears, perangkat AP yang digunakan pada bayi baru lahir muncul dari hubungan biologis antara ibu dan bayi sebagai suatu perilaku yang membuat anak berkembang dan orang tua merasa dihargai atas usahanya. Nama pendek yang Dr. William Sears memberikan alat Attachment Parenting, Baby B, ini akan membantu orang tua dan anak memulai dari tempat yang tepat. William Sears berbicara di sebuah konferensi yang dihadiri oleh orang tua dari seluruh dunia.
Berikut ini cara orang tua modern dapat menggunakan babywearing untuk membuat hidup mereka lebih mudah dan lebih menikmati bayi mereka. Orang tua lainnya berperan sebagai kelompok kontrol, dan mereka tidak memberikan instruksi khusus tentang menggendong. Semakin banyak orang tua yang merespons, semakin baik bayi memahami sinyal-sinyal yang diberikan bayi dan semakin melekatnya mereka.
Setelah tiga dekade memberikan konseling kepada orang tua tentang masalah tidur, Dr. William Sears menemukan bahwa beberapa bayi yang terbangun di malam hari adalah bayi yang dilahirkan, bukan diciptakan. Mereka berpendapat bahwa orang tua memerlukan pendekatan yang lebih berpusat pada orang tua. Bayi juga memiliki orang tua yang responsif dan ibu AP cenderung lebih sadar akan gizi yang baik.
Attachment Parenting mengajarkan orang tua dan pengasuh lainnya untuk menjadi fasilitator dalam tumbuh kembang anak.
Analisis Data
- Relevansi Pola Asuh Attachment arenting terhadap perkembangan Emosi Anak Usia 0-2 Tahun
Orang tua yang memberikan pola asuh seperti ini akan lebih banyak berinteraksi dengan anak sehingga memberikan kepastian kepada orang tua bahwa mereka berada pada jalur yang benar. Orang tua dan anak yang memulai suatu hubungan sangat membantu dalam menciptakan ikatan abadi di antara mereka. Menyusui juga akan membantu orang tua merespons sinyal dari bayi, yang merupakan tahap pertama dalam memahami dan membangun hubungan saling percaya dengan bayi.
Selain itu, saat ibu menggendong bayinya akan membuat orang tua menjadi lebih sensitif karena jarak bayi yang sangat dekat dengan ibunya. Tidur dekat dengan bayi juga akan memudahkan ibu dalam menyusui dan mengembangkan kemampuan orang tua dalam merawat bayi. Ketika orang tua ingin memberikan begitu banyak kepada buah hatinya, tidak sulit untuk mengabaikan kebutuhannya sendiri atau kebutuhan pernikahannya.
Sebagaimana yang akan dipelajari orang tua, kunci keseimbangan dan batasan dalam mengasuh anak adalah memberikan respons yang tepat terhadap bayi. Dengan cara ini, emosi anak akan tetap terkendali dan orang tua akan lebih mudah memilih apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Belaian dapat merangsang bayi baru lahir untuk bernapas lebih sering, sentuhan orang tua akan mempunyai nilai terapi bagi anak dan anak akan sangat membutuhkannya.
Agar proses PA dapat berjalan dengan baik, orang tua harus merespon dengan cepat ketika bayinya menangis dan memberikan apa yang dibutuhkan bayi. Bayi akan merasa aman jika tidur bersama ibu atau orang tuanya, hal ini akan membuat anak semakin terhubung dengan orang tuanya dan perkembangan emosinya pun akan stabil.
PENUTUP
Saran
Agar guru lebih memperhatikan siswanya, agar anak dapat berkembang secara maksimal dan mempelajari apa itu pola asuh orang tua Attachment Parenting. Qurrotu Ayun, Pola Asuh dan Metode Pendidikan dalam Membentuk Kepribadian Anak, (Jawa Tengah). Hasianida, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini (Jakarta: Luxima, 2015, Cet 2) Habibi Muazar, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini (Sleman: Deepublish, 2015).