• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skrpsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Skrpsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah

Pandangan Mufassirin Tentang Makna Qanâ'ah Persamaan dan Perbedaan Tafsir Qanâ'ah Menurut Mufassirin 2. Dalam Al-Qur'an kata qanâ'ah ditemukan dua kali, keduanya dinyatakan dalam bentuk isim fâ' sakit. Qanâ'ah merupakan satu kalimat dari sekian banyak ayat yang merujuk pada hati dan keimanan manusia. Hakikat qanâ'ah adalah suatu sikap yang dapat mendidik manusia untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Maka penulis ingin mengkaji Kanâ'an dalam perspektif Al-Qur'an menurut Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan menerapkannya sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Relevansi skripsi ini dengan penelitian penulis adalah subjek penelitiannya membahas tentang henna. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepuasan hidup dengan qanâ'ah pada mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan hidup siswa maka semakin tinggi pula khanaonya.

Relevansi jurnal ini dengan penelitian penulis adalah topik penelitiannya yang membahas tentang qanâ'ah.

Metodologi penelitian

Menurut al-Jailani, qanâ'ah bersifat aktif, yaitu dengan memberitahukan kepada kita bahwa kita harus benar-benar beriman akan adanya kekuasaan di luar kekuasaan manusia, namun kita tetap berusaha mencari rezeki, dengan memberitahukan bahwa kita harus dengan sabar menerima ketentuan Allah ketika keadaan tidak memungkinkan. ketentuannya tidak memuaskan. diri kita sendiri, dan mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan kepada kita. Relevansi tesis ini mengangkat tema qanâ'ah, namun angka penelitiannya berbeda. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu diambil dari sumber data kemudian dikutip secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis mencoba menganalisis dan membahas qanâ'ah, mengumpulkan ayat-ayat kemudian menjelaskan makna dari qanâ'ah, menjelaskan pengucapan kata qanâ'ah, menjelaskan makna dan tafsir menggunakan tafsir al-Azhar, kemudian memperkuat dengan penafsiran komentator lain.

Teknik dan Sistematika Penulisan

Sebaliknya, orang yang berpuas hati sentiasa berasa puas dengan apa yang dimiliki dan kepuasan ini membawa kepada kebahagiaan. Maka jelaslah bahawa kehidupan yang baik ini adalah ciri-ciri kehidupan seorang lelaki kana'ah. Perkataan يونِخُنْقُسك di sini bermaksud qana'a orang yang dihukum kerana keburukan mereka di dunia.

Banyak orang yang mempunyai harta dan jabatan tinggi, namun tidak memiliki karakter qanâ'ah.

HAKIKAT QANÂ’AH

Redaksi Kata yang Memiliki Makna Qanâ’ah Dalam Al-Qur’an

Kemudian jika sudah jatuh (mati), maka makanlah dan berikan kepada orang-orang yang merasa cukup dengan apa yang dimilikinya (jangan meminta-minta) dan orang-orang yang meminta. Kata al-qâni' (ﻊِﻧﺎَﻘْﻟا) dalam QS. Al-Hajj [22]: 36) disebutkan dalam konteks penyembelihan hewan kurban dan pembagian dagingnya kepada orang-orang yang membutuhkan, yakni orang-orang yang dianggap al-qâni' ( ﻊِﻧﺎَﻘْﻟا ) dan al-mu'tar ( َﺰْﻌُﻤْﻟا Kelompok mufassir mempunyai berbeda pendapat mengenai pengertian al-qâni' ( ﻊِﻧﺎَﻘْﻟا ) dan al-mu'tar ( َﺰْﻌُﻤْﻟا.

Menurut Ath-Thabathaba'I, al-qâni' (ﻊِﻧﺎَﻘْﻟا) mengandung makna orang miskin yang merasa puas dan berkecukupan dengan apa yang diberikan kepadanya, baik dia memintanya atau tidak. 19 Sahabuddin, Ensiklopedia Al-Qur'an: Kajian Kosakata, hal. mereka berusaha sekuat tenaga, lalu meraih hasil, lalu menyerahkannya kepada pihak lain karena sudah puas dengan apa yang mereka miliki sebelumnya. ﻊِﻧﺎَﻘْﻟا ) al-qâni' diambil dari kata (ﻊﻨﻗ) qana'a yang artinya rendah hati, maksudnya meminta-minta dalam keadaan rendah hati.

Ada ulama lain yang memahami perkataan itu bermaksud redha, jadi ia bermaksud orang yang memerlukan tetapi tidak mencari kerana dia berpuas hati dengan apa yang dia ada. Mereka datang dengan tergesa-gesa (memenuhi panggilan) dengan kepala terangkat tinggi, sedang mata mereka tidak berkedip dan hati mereka kosong.” (QS. Ibrahim [14]: 43). Ibrahim [14]:43 disebut dalam konteks amaran keras kepada orang-orang yang zalim selepas azab yang disediakan untuk mereka di akhirat.

21 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002, dst. Hal ini juga memberikan pemahaman bahwa tidak mungkin mereka menghindari penyiksaan, sehingga mereka harus menerima apa yang telah ditetapkan Allah 22.

Syarat Qanâ’ah

Taruhlah kepercayaan pada diri sendiri, kuatkan keimanan dan sabar menerima ketetapan Allah. Pemeliharaan merupakan salah satu hal yang Allah tetapkan bagi setiap hamba-Nya, meskipun mereka belum dilahirkan ke dunia dan masih dalam kandungan ibunya. jika benar-benar memahami hal ini, maka tidak akan ada perasaan cemas terhadap sarana kehidupan yang ada. Oleh karena itu amanah, penguatan keimanan disertai penguatan kesabaran merupakan landasan yang dapat melahirkan karakter qanâ'ah, namun ketika karakter qanâ'ah tidak ada pada diri sendiri, maka kuranglah keimanan dan kesabaran dalam diri. diri sendiri. Seseorang yang qanâ'ah terhadap rezeki yang diterimanya niscaya akan bersyukur kepada Allah, sebaliknya ketika ia kurang bersyukur maka selalu ada rasa kekurangan.

Ya Allah, jadikanlah aku merasa kana' (cukup, redha, bersedia) terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku di dalamnya dan gantilah apa yang hilang dariku dengan sesuatu yang lebih baik." 24 Tim Penulis Kerohanian dan Etika Al-Quran (Tafsir Al Tematik). -Qur'an), (Jakarta, Lajnah Pentashihan Al-Qur'an, 2010), tekan 25 Abu Muhammad 'Abdurrahmân bin Muhammad, Tafsir Al-Qur'an al-'Adzim Libni Ebî Hâtim, (Al-Malikah al-' Arabiyah es-Sa'udiyah: Maktabah Nazâr) Ch.

Inilah inti dari sifat kana, seseorang yang memiliki sifat kana tidak fokus pada seberapa banyak yang diberi, namun fokus pada siapa yang memberi. Yakin dalam hatinya bahwa siapa yang memberikan Zat yang paling Sempurna, maka apapun yang diberikannya berarti juga bernilai sempurna. Tidak ada yang kurang jika berasal dari Allah, tidak ada yang kurang jika berasal dari Yang Maha Kuasa.

Keimanan seperti ini menjadikan pemilik harta qanâ'ah selalu merasa tenteram dalam hidupnya dan rela membaginya kepada orang lain.

Ciri-Ciri Orang Yang Qanâ’ah

Dan orang-orang (Ansar) yang menduduki kota Madinah dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka menyukai orang-orang yang berhijrah ke tempat mereka. Di antara orang-orang yang qanâ'ah, orang yang paling kaya merasa bahagia karena tidak pernah iri terhadap orang lain. Mensyukuri nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya menduduki kedudukan yang sangat penting bagi orang yang mempunyai karakter qanâ'ah.

Orang yang qanâ'ah adalah orang yang mampu mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah melalui ilmu, benda dan perbuatan. Sikap zuhud ini menyertai sikap qanâ'ah, karena orang yang mengamalkan qanâ'ah mempunyai sikap tidak tertarik pada dunia. Keserakahan merupakan penyakit hati yang harus dibuang oleh orang yang ingin hidup sehat dan qana'ah.

Menurut Sya'rawi, ﱠﺮَـﺘْﻌُﻤْﻟَو َﻊِﻧﺎَﻘْﻟا adalah orang yang rela dengan apa yang dimilikinya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Oleh karena itu sifat orang yang qanâ'ah adalah dapat menahan diri dari hal-hal yang diinginkannya, selalu merasa puas dan rela dengan apa yang dimilikinya. Maka ini gambaran buruk bagi orang-orang yang tidak mempunyai sifat qanâ'ah di dunia, yakni tidak tenteram hati dan jiwanya.

Maka itulah gambaran orang-orang yang tidak qanâ'ah, yang tamak dan serakah terhadap harta duniawi, akan mendapat siksa di akhirat. Beberapa saran penulis yang ingin disampaikan setelah melalui beberapa proses penulisan terkait qanâ'ah dalam perspektif Al-Qur'an.

Kemuliaan Orang Qanâ’ah

  • Sabar
  • Syukur
  • Ridha
  • Zuhud

Dampak Tidak Adanya Sifat Qanâ’ah

PROFIL BUYA HAMKA

Karya-Karya Buya Hamka

Mengenai Tafsir Al-Azhar

  • Latar Belakang Penulisan
  • Tempat dan Saat Menulis Tafsir Al-Azhar
  • Kajian Filologis Kitab Tafsir Al-Azhar

Pertama, adanya antusiasme generasi muda di Indonesia dan daerah berbahasa Melayu yang sangat ingin mengetahui isi Al-Quran, meski tidak berkesempatan belajar bahasa Arab. Jika informasi mereka didasarkan langsung pada Al-Quran, mereka bisa lepas dari kehausan jiwa mereka. Tafsir Al-Azhar berasal dari ceramah pagi yang diberikan oleh Hamka di Masjidil Haram Al-Azhar sejak tahun 1959.

Agitasi PKI untuk mendiskreditkan masyarakat yang tidak sependapat dengan politiknya semakin meningkat dan Masjid Al-Azhar pun tak luput dari kondisi tersebut. Hamka sangat menyadari akibat yang akan dihadapi Panji Masyarakat jika artikel ini diterbitkan. Penghinaan dan fitnah Komunis terhadap aktivitas Hamka di Masjid Al-Azhar semakin meningkat.

Majalah ini rutin menerbitkan ceramah Hamka seusai salat subuh di masjid Al-Azhar yang membahas tentang tafsir Al-Qur'an. Maka tiba-tiba saja, pada hari Senin tanggal 12 Ramadhan 1383 yang bertepatan dengan tanggal 27 Januari 1964, tak lama setelah Hamka memberikan pengajian kepada kurang lebih 100 wanita di Masjid Al-Azhar, ia ditangkap oleh penguasa Orde Lama dan selanjutnya dipenjarakan. Hamka kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk mengoreksi dan menyempurnakan tafsir Al-Azhar yang telah ditulisnya di beberapa rutan sebelumnya.18.

Helaian pertama: Mengandungi daftar isi, sebagai catatan, setiap juz tafsir ini mempunyai senarai tafsir tersendiri. Pada juz 1 dari halaman 2 hingga 66, secara berurutan, berikut adalah: pendahuluan, pendahuluan, Al-Qu'an, I'jazul Qur'an, kandungan mukjizat Al-Qur'an dengan cara penjelasan. , mengapa ia dipanggil.

Karakteristik Penafsiran Al-Azhar

  • Sumber dan Metode Penafsiran
  • Sumber Literatur Tafsir Al-Azhar
  • Kecenderungan Perspektif Tafsir al-azhar
  • Langkah Penafsiran

Jadi, kalau dilihat dari ayat di atas, mungkin salah jika ada orang yang beranggapan bahwa qanâ'ah hanya sebatas penerimaan tanpa disertai usaha. Jadi, syukur dan qanâ'ah ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Sebab Buya Hamka qanâ'ah bekerja bukan karena ingin mengumpulkan harta yang banyak, melainkan karena menganggur dilarang dalam agama.

Menurut Buja Hamka, ruang lingkup kana'ah tidak hanya terbatas pada kelompok miskin saja. Karena di akhirat tidak ada lagi ruang untuk beramal shaleh, maupun untuk kana'at mengenai nikmat yang telah Allah berikan. Maka tidak adanya sifat kana ini akan menimbulkan penyakit hati yaitu keserakahan, keserakahan terhadap harta dan kekayaan orang lain.

Karena mereka tidak mempunyai sifat qanâ'ah, mereka berbuat zalim, harta dan kekayaan yang seharusnya mereka peroleh. Karena tidak adanya henna di dunia, mereka akan merasa henna tidak ada gunanya di akhirat. Jika qanâ'ah sudah mengakar dalam diri kita, maka keserakahan dan keserakahan pasti tidak akan ada lagi.

Ayat-ayat yang berbicara tentang qanâ'ah termasuk dalam (QS..36) yang membahas tentang al-Qâni' (ﻊﻧﻎﻘﻟا), yaitu orang-orang miskin yang tidak meminta dan (QS. Tafsir Buya Hamka tentang (QS. Al-Hajj [22]): 36) berhadapan dengan al-Qâni' (ﻊﻧﻎﻘﻟا), yaitu orang miskin yang berpantang, yaitu orang miskin yang qanâ'ah, yang rela melakukan apa yang dimilikinya tanpa meminta-minta. Sifat perlindungan terhadap meminta-minta merupakan salah satu wujud dari sikap qanâ'ah, yaitu perasaan berkecukupan atau puas terhadap karunia Allah SWT.

Mahmudah, dkk., “Konsep Qanâ'ah dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah dan Rahmah”, Jurnal Konseling Islam, Vol.

PENAFSIRAN BUYA HAMKA TERHADAP AYAT-AYAT

Qanâ’ah Dalam QS. Ibrahim [14]: 43

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab stres (stresor) adalah segala situasi atau pemicu yang menyebabkan individu merasa tertekan atau terancam. Stresor yang sama akan dinilai berbeda oleh

Data yang digunakan adalah data sekunder yang di ambil dari penelitian Leni Tri Haryanti dan Hadi Suryadi dengan judul : "Pengaruh suhu dan waktu pada proses Degumming

KESIMPULAN : Pada ibu yang melahirkan dengan resiko persalinan terlalu muda perlu diperhatikan beberapa keadaan yang berpotensi menimbulkan faktor resiko saat persalinan

Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila suatu pegawai yakni manager melakukan hubungan hukum atau peristiwa hukum yang pastinya menimbulkan akibat hukum kepada pihak

Studi kasus dilakukan di Perusahaan Batik Rara Djonggrang Yogyakarta dengan memberikan kuesioner mengenai keluhan yang dialami pekerja pada bagian tubuh tertentu. Dalam

Setiap pemsahaan berusaha agar produk yang dihasilkannya dapat terjual pada konsumen yang tepat, begitu juga dengan pemsahaan AJB Bumiputera 1912 Gondomanan. Namun

Alhamdulillah segala puji bagi Mu ya Allah, Engkau telah memberi petunjuk dan kesehatan jasmani serta rohani kepada penulisan skripsi ini, sehingga skripsi dengan

1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas, dapat dikaji permasalahan yaitu: 1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran experential learning terhadap