UPDATE DATA
STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM)
DINAS PENDIDIKAN KAB KLATEN
2017
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
Dasar Hukum :
Undang – undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 15 Tahun 2010 tentang Pelayana
Minimum Pendidikan Dasar Kab/Kota.
STANDAR PELAYANAN MINIMUM
1. SPM Pendidikan menyatakan secara tegas dan rinci berbagai hal yang harus disediakan dan dilakukan oleh dinas pendidikan,
sekolah/madrasah untuk memastikan bahwa pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
2. Dengan ditetapkannya SPM Bidang Pendidikan Dasar maka setiap daerah perlu menyusun perencanaan program/kegiatan untuk mencapai SPM.
3. Untuk mengukur sejauh mana kinerja dinas pendidikan telah mencapai SPM atau belum maka dinas pendidikan perlu
melakukan pemetaan terhadap kinerja layanan dinas
pendidikan/depag serta sekolah-sekolah (SD/MI dan SMP/MTs).
4. Dari pemetaan tersebut diketahui kinerja mana yang belum
mencapai SPM dan kinerja mana yang sudah mencapai SPM.
Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional
Pendidikan
Definisi: kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
Fungsi: Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
Fungsi: Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
Tujuan: Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka pencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat
Tujuan: Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka pencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat
PP 19/2005 jo PP 32/2013 Tentang SNP (17 Bab, 97 Pasal)
UU No. 20 Th 2003
Tentang Sisdiknas (pasal 35)
SPM: L
SPM: L ANGKAH ANTARA ANGKAH ANTARA MENUJU
MENUJU SNP SNP
2013
SPM
Kualita SNP
s
Waktu
2010 2014 2019
Standar Isi, SKL, Proses, Pengelolaan, Sarpras,
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pembiayaan,
dan Penilaian
MENGAPA IMPLEMENTASI SNP PERLU BERTAHAP?
Ketentuan tentang input, proses, dan
output dalam SNP jauh lebih baik/tinggi dibanding kondisi saat ini;
Implementasi SNP secara penuh
membutuhkan sumberdaya yang sangat besar, kapasitas SDM serta kapasitas
kelembagaan yang sangat tinggi, perlu dilaksanakan secara bertahap;
SPM didisain sebagai instrumen untuk memenuhi SNP secara bertahap SNP dapat dicapai setelah implementasi
serangkaian SPM yang meningkat secara
bertahap.
APAKAH SPM
APAKAH SPM PENDIDIKAN PENDIDIKAN ? ? Ketentuan mengenai j
Ketentuan mengenai j enis enis dan mutu dan mutu layanan pendidikan
layanan pendidikan yang disediakan yang disediakan oleh Kab/Kota dan Sekolah
oleh Kab/Kota dan Sekolah / / Madrasah Madrasah Memberikan rambu-rambu pelaksanaan Memberikan rambu-rambu pelaksanaan
desentralisasi Penyelenggaraan desentralisasi Penyelenggaraan Kewenangan Bidang Pendidikan Kewenangan Bidang Pendidikan Tolok ukur kinerja pelayanan
Tolok ukur kinerja pelayanan
pendidikan yang diselenggarakan pendidikan yang diselenggarakan daerah
daerah ; ;
Pengelolaan kinerja menuju SNP secara Pengelolaan kinerja menuju SNP secara
bertahap.
bertahap.
PENETAPAN SPM PENDIDIKAN
PERMEN PERMEN DIKBUD DIKBUD
23/13 23/13
SPM bersifat sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka,
terjangkau dan dapat
dipertanggungjaw abkan
INDIKATOR
INDIKATOR SPM SPM PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN DASAR
(PERMENDIKNAS 15/2010
(PERMENDIKNAS 15/2010 JO. PERMENDIKBUD 23 JO. PERMENDIKBUD 23 TAHUN 2013
TAHUN 2013 ) )
1. Mencakup 27 indikator:
14 indikator tanggung jawab kabupaten/kota,
13 indikator tanggung jawab sekolah/madrasah.
2. Mencakup persyaratan minimal terkait dengan prasarana dan sarana, guru, kepala sekolah/ madrasah, pengawas sekolah/madrasah, buku, media
pembelajaran, kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran;
manajemen sekolah/madrasah; serta
penjaminan mutu dan evaluasi pendidikan.
P P ELAKSANA SPM ELAKSANA SPM
Pemerintah Kabupaten/Ko
ta (14 Indikator)
• Prasarana dan sarana;
• Guru, kepala sekolah dan pengawas;
• Penjaminan mutu.
• Buku dan media pembelajaran;
• Kurikulum dan rencana
pembelajaran;
• Proses
pembelajaran;
• Penjaminan mutu dan evaluasi
pendidikan
• Manajemen sekolah
Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar
(27 Indikator)
Sekolah/Madrasah
(13 indikator)
Evaluasi Diri
Sekolah (EDS)
Merumuskan
Program Kegiatan dalam Kerangka Jangka Menengah (RKS) dan Rencana
Tahunan (RKT)
Identifikasi Kesenjangan
(Gap) antara
kondisi nyata dengan standar
acuan mutu
Merumuskan Target-Target Terukur Capaian
Mutu
LANGKAH-LANGKAH
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI SPM IMPLEMENTASI SPM DI SATUAN PENDIDIKAN
DI SATUAN PENDIDIKAN
1
2
3
4
PERENCANAAN RKS/RPS RKAS (RAPBS)
PELAKSANAAN KEGIATAN
EVALUASI &
PERBAIKAN
PELAPORAN
KEPEMIMPINAN SEKOLAH
MENGINTEGRASIKAN SPM KE DALAM MENGINTEGRASIKAN SPM KE DALAM
PENGELOLAAN SEKOLAH
PENGELOLAAN SEKOLAH
RENCANA PEMENUHAN
SPM Dikdas
MASIH ADA KELOMPOK PEMUKIM PERMANEN DENGAN
JUMLAH 1000 PENDUDUK BELUM
TERLAYANI
SD/MI (< 3KM) SMP/MTs (<6 KM)
USB/SD-SMP SATAP/SEKOLA H KECIL
Asrama siswa
USB/SD-SMP SATAP/SEKOLA H KECIL
Asrama siswa
IP 1 < 100%
IP 1 < 100%
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km jalan darat/air untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen
MASIH ADA ROMBEL
SD/MI > 32 SISWA
MASIH ADA SMP/MTs > 36 SISWA
MASIH ADA DOUBEL SHIP
RKB
PENGATURAN KUOTA DALAM PENERIMAAN SISWA BARU
IP 2 < 100%
IP 2 < 100%
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas.
SMP BELUM MEMILIKI LAB IPA
LAB IPA BELUM DILENGKAPI
MEJA KURSI UNTUK 36 SISWA
LAB IPA TIDAK DILENGKAPI ALAT UNTUK EKSPERIMEN
ALAT
EKSPERIMEN YANG ADA
TIDAK LENGKAP
PEMBANGUAN LAB IPA
PENGADAAN MEJA-KURSI UNTUK SISWA SEBANYAK 36 SET
PENGADAAN ALAT LAB IPA LENGKAP
MELENGKAPI KEKURANGAN ALAT LAB IPA
IP 3 < 100%
IP 3 < 100%
Di setiap SMP/MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan
eksperimen.
SD BELUM
MEMILIKI RUANG GURU
RUANG GURU BELUM
DILENGKAPI DENGAN MEJA DAN KURSI
SEBANYAK
JUMLAH GURU TERMASUK
KEPSEK DAN
TENDIK LAINNYA
SMP BELUM
MEMILIKI RUANG KEPSEK YANG
TERPISAH DARI RUANG GURU
PEMBANGUNAN RUANG GURU
PEMBANGUNAN RUANG KEPSEK SMP
PENGADAAN MEJA-KURSI SESUAI
KEBUTUHAN PTK
IP 4 < 100%
IP 4 < 100%
Di setiap SD/MI tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru
RASIO GURU SD MASIH
MELEBIHI 1:32 SISWA
JUMLAH GURU DALAM SATU SD MASIH KURANG DARI 6 ORANG
JUMLAH GURU DALAM SATU SD DI DAERAH
KHUSUS MASIH KURANG DARI 4 ORANG
MENAMBAH/DIS TRIBUSI PADA SD YANG
JUMLAH GURUNYA
KURANG DARI 6 ORANG
MENAMBAH GURU DI
DAERAH KHUSUS MENJADI 4 ORANG/SD
IP 5 < 100%
IP 5 < 100%
Di setiap SD/MI tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, dan 6 orang guru utk setiap satuan pendidikan; dan untuk daerah khusus 4 orang guru di setiap satuan pendidikan
BELUM
TERSEDIA
GURU UNTUK SETIAP MATA PELAJARAN DI SMP
BELUM
TERSEDIA
GURU UNTUK SETIAP
RUMPUN MATA
PELAJARAN DI SMP PADA DAERAH
KHUSUS
DISTRIBUSI GURU MAPEL SESUAI
KEBUTUHAN SEKOLAH
IP 6 < 100%
IP 6 < 100%
Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
JUMLAH GURU S1/D-IV PADA SATU SD
MASIH
KURANG DARI 2 ORANG
JUMLAH GURU YANG
BERSERTIFIKA SI PADA SD MASIH
KURANG DARI 2 ORANG
DISTRIBUSI GURU YANG BERKUALIFIKA SI S1/D-IV
MENDORONG GURU SD
MENGIKUTI PROGRAM S1/D-IV
MENDORONG GURU SD
AGAR
TERSERTIFIKA SI
IP 7 < 100%
IP 7 < 100%
Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memenuhi sertifikat pendidik
JUMLAH GURU
BERKUALIFIKASI S1/D- IV PADA SATU SMP KURANG DARI 70%
JUMLAH GURU
BERKUALIFIKASI S1/D- IV PADA SATU SMP DAERAH KHUSUS KURANG DARI 40%
JUMLAH GURU
BERSERTIFIKASI PADA SATU SMP KURANG DARI 35%
JUMLAH GURU
BERSERTIFIKASI PADA SATU SMP DAERAH
KHUSUS KURANG DARI 20%
DISTRIBUSI GURU YANG
BERKUALIFIKASI S1/D-IV
MENDORONG GURU SMP MENGIKUTI
PROGRAM S1/D-IV
MENDORONG GURU SMP AGAR
TERSERTIFIKASI
IP 8 < 100%
IP 8 < 100%
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memenuhi
sertifikat pendidik; untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%
SELURUHNYA ATAU SALAH SATU DARI GURU
MATEMATIKA, IPA, BAHASA INDONESIA, DAN BAHASA INGGRIS
BELUM S1/D- IV ATAU
BELUM
TERSERTIFIK ASI.
DISTRIBUSI GURU YANG
BERKUALIFIKAS I S1/D-IV DAN TERSERTIFIKASI
MENDORONG GURU MAPEL DIMAKSUD SMP MENGIKUTI
PROGRAM S1/D- IV DAN AGAR TERSERTIFIKASI
IP 9 < 100%
IP 9 < 100%
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik, masing-masing satu orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
SELURUHNYA ATAU SALAH SATU KEPALA SD BELUM
S1/D-IV DAN BELUM
TERSERTIFIK ASI.
DISTRIBUSI KEPSEK SD YANG
BERKUALIFIK ASI S1/D-IV DAN TERSERTIFIK ASI
MENDORONG KEPSEK SD MENGIKUTI PROGRAM S1/D-IV DAN AGAR
TERSERTIFIK ASI
IP 10 < 100%
IP 10 < 100%
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S1 atau D- IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
MASIH ADA KEPALA SMP YANG BELUM S1/D-IV DAN ATAU
TERSERTIFIKA SI.
DISTRIBUSI KEPSEK SMP YANG
BERKUALIFIKA SI S1/D-IV
DAN TERSERTIFIKA SI
MENDORONG KEPSEK SMP MENGIKUTI PROGRAM S1/D-IV DAN AGAR
TERSERTIFIKA SI
IP 11 < 100%
IP 11 < 100%
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S1 atau D- IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
MASIH ADA PENGAWAS SEKOLAH BELUM
S1/D-IV DAN ATAU BELUM TERSERTIFIK ASI.
DISTRIBUSI/PEN GANKATAN
PENGAWAS
SEKOLAH YANG BERKUALIFIKAS I S1/D-IV DAN TERSERTIFIKASI IP 12 < 100%
IP 12 < 100%
Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
KAB/KOTA BELUM
MEMILIKI PROGRAM
KERJA UNTUK MEMBANTU SATUAN
PENDIDIKAN DALAM
PENGEMBANGA N KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PROGRAM KERJA YANG TELAH DIBUAT BELUM
DILAKSANAKAN
MENYUSUN PROGRAM
KERJA UNTUK MEMBANTU SATUAN
PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGK AN KURIKULUM DAN PENGEMBANGA N PEMBELAJARAN
MELAKSANKAN PROGRAM
KERJA YANG
TELAH DISUSUN
IP 13 < 100%
IP 13 < 100%
Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif
KUNJUNGAN PENGAWAS TIDAK
DILAKUKAN SETIAP BULAN
SETIAP KALI KUNJUNGAN
KURANG DARI 3 JAM
PENGAWAS MENYUSUN PROGRAM
KUNJUNGAN KE SEKOLAH AGAR SETIAP BULAN DAPAT
MENGUNJUNGI SEKOLAH
BINAAN
PENGAWAS
MELAKSANAKA N PROGRAM YANG TELAH DISUSUN
IP 14 < 100%
IP 14 < 100%
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan
pembinaan
JUMLAH
KESELURUHAN ATAU SALAH SATU BUKU (BAHASA
INDONESIA, MATEMATIKA, IPA, DAN IPS) BELUM
SEBANDING
DENGAN JUMLAH PESERTA DIDIK
MENAMBAH JUMLAH BUKU SD TERSEBUT SESUAI DENGAN JUMLAH
PESERTA DIDIK
IP 15 < 100%
IP 15 < 100%
Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik
JUMLAH
KESELURUHAN ATAU SALAH SATU BUKU TEKS SMP BELUM
SEBANDING DENGAN
JUMLAH PESERTA
DIDIK (KD 36)
MENAMBAH JUMLAH
BUKU SMP TERSEBUT SESUAI
DENGAN JUMLAH PESERTA DIDIK
IP 16 < 100%
IP 16 < 100%
Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh
Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik
SELURUH/SALAH SATU SD BELUM
TERSEDIA SATU SET LENGKAP PERAGA IPA DAN BAHAN
YANG TERDIRI DARI MODEL KERANGKA MANUSIA, MODEL TUBUH MANUSIA, BOLA DUNIA
(GLOBE), PERALATAN OPTIK, KIT IPA
UNTUK EKSPERIMEN DASAR DAN POSTER IPA
PENGADAAN ALAT IPA SD
IP 17 < 100%
IP 17 < 100%
Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster IPA
SELURUH / SALAH SATU SD BELUM
MEMILIKI SEBANYAK 100 JUDUL BUKU
PENGAYAAN DAN 10 BUKU REFERENSI, DAN SELURUH / SALAH SATU
SMP/MTS BELUM
MEMILIKI 200 JUDUL BUKU PENGAYAAN DAN 20 BUKU
REFERENSI
PENGADAAN BUKU PENGAYAAN DAN BUKU REFERENSI SD
PENGADAAN BUKU PENGAYAAN DAN BUKU REFERENSI SMP
IP 18 < 100%
IP 18 < 100%
Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi
SELURUH / SALAH SATU GURU TETAP BELUM
BEKERJA
SELAMA 37,5 JAM PER
MINGGU
JADWAL
KEHADIRAN DAN
KEPULANGAN GURU HARUS MENCAPAI
37,5 JAM / MINGGU
GURU HADIR JAM 07.00-
13.30/H
IP 19 < 100%
IP 19 < 100%
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan termasuk melakukan tatap muka di kelas, merencanakan pembelajaran, membimbing peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan lainnya.
KELAS I-II KBM
TIDAK MENCAPAI 18 JAM/MINGGU (3
J/H)
KELAS III KBM
TIDAK MENCAPAI 24 JAM / MINGGU (4 J/H)
KELAS IV-IX KBM
TIDAK MENCAPAI 27 JAM/MINGGU (4,5 J/H)
MEMASTIKAN KALENDER
PENDIDIKAN HARI EFEKTIF KBM
MENCAPAI 34 MINGGU/TAHUN.
MEMASTIKAN JAM EFEKTIF (3, 4 & 4,5 J)
IP 20 < 100%
IP 20 < 100%
Setiap satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut:
Kelas I-II : 18 jam per minggu
Kelas III : 24 jam per minggu
Kelas IV-VI : 27 jam per minggu
Kelas VII-IX : 27 jam per minggu
SEKOLAH TIDAK
MELAKSANAK AN
KURIKULUM SESUAI
KETENTUAN
MEMASTIKA N KBM PADA SEKOLAH
MENGGUNAK AN
PENDEKATAN KURIKULUM YANG JELAS IP 21 < 100%
IP 21 < 100%
Setiap satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai dengan ketentuan yang berlaku
GURU
MENGAJAR TANPA RPP
KEPSEK
MEMASTIKA N SETIAP
GURU
MENGAJAR SESUAI
DENGAN RPP IP 22 < 100%
IP 22 < 100%
Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya
GURU (ADA GURU) TIDAK MEMILIKI
PROGRAM PENILAIAN SISWA
KEPSEK
HARUS DAPAT MEMASTIKAN AGENDA
KERJA/MENGAJ AR SETIAP
GURU
IP 23 < 100%
IP 23 < 100%
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
KEPSEK TIDAK MELAKUKAN SUPERVISI KESLAS
KEPSEK TIDAK MEMBERIKAN UMPAN BALIK THD HASIL
SUPERVISI
AGENDA /JURNAL
KEPSEK ADA CATATAN
SUPERVISI THD SETIAP GURU DAN CATATAN
PERBAIKAN / KOMENTAR KEPSEK
IP 24 < 100%
IP 24 < 100%
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester
GURU (ADA GURU) TIDAK MENYAMPAIK AN LAPORAN PRESTASI
BELAJAR
SISWA PADA AKHIR
SEMESTER
MEMASTIKA N SETIAP
GURU
MENYAMPAI KAN LAPORAN PRESTASI BELAJAR SISWA
IP 25 < 100%
IP 25 < 100%
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil evaluasi peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan
prestasi belajar peserta didik
KEPALA
SEKOLAH TIDAK MENYAMPAIKAN HASIL UAS DAN UKK KE ORANG TUA , TDK
MENYAMPAIKAN REKAP NILAI KE KEPSEK
MEMASTIKAN SEKOLAH
MENYAMPAIKA N HASIL UAS DAN UKK
KEPADA OT
MEMASTIKAN REKAP NILAI SAMPAI DI DINAS
KAB/KOTA
IP 26 < 100%
IP 26 < 100%
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester
KEPSEK TIDAK MEMILIKI
RENCANA KERJA DAN LAPORAN TAHUNAN, TIDAK ADA KOMITE
SEKOLAH/ADA
KOMITE SEKOLAH NAMUN TDK
BERFUNGSI
MEMASTIKAN KEPSEK
MENYUSUN RENCANA
TAHUNAN DAN LAPORAN
TAHUNAN
PEMBERDAYAAN KOMITE
SEKOLAH
IP 27 < 100%
IP 27 < 100%
√ √
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
UPDATE DATA SPM PERIODE JANUARI –
JUNI 2017 MENGGUNAK AN DATA
Semster II TP 2016/2017
PER 22 JUNI 2017
ISIAN
UPDATE
DATA SPM DIBUAT
RANGKAP 3 (TIGA)
Dikumpulkan maxs 7
Agustus 2017 di
subbag PP &
KU
√ √
ISIAN FORM INTRUMEN SPM
Materi dan Softcopy instrumen SPM dapat diunduh di blog
subbagppdisdik.blogspot.c
om (Undangan update SPM
2017)
Labeling aset
Sudah
selesaikah??
SEKILAS INFO
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH