• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM)

N/A
N/A
tyas

Academic year: 2024

Membagikan "STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

UPDATE DATA

STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM)

DINAS PENDIDIKAN KAB KLATEN

2017

(2)

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL

(3)

Dasar Hukum :

Undang – undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 15 Tahun 2010 tentang Pelayana

Minimum Pendidikan Dasar Kab/Kota.

STANDAR PELAYANAN MINIMUM

(4)

1. SPM Pendidikan menyatakan secara tegas dan rinci berbagai hal yang harus disediakan dan dilakukan oleh dinas pendidikan,

sekolah/madrasah untuk memastikan bahwa pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

2. Dengan ditetapkannya SPM Bidang Pendidikan Dasar maka setiap daerah perlu menyusun perencanaan program/kegiatan untuk mencapai SPM.

3. Untuk mengukur sejauh mana kinerja dinas pendidikan telah mencapai SPM atau belum maka dinas pendidikan perlu

melakukan pemetaan terhadap kinerja layanan dinas

pendidikan/depag serta sekolah-sekolah (SD/MI dan SMP/MTs).

4. Dari pemetaan tersebut diketahui kinerja mana yang belum

mencapai SPM dan kinerja mana yang sudah mencapai SPM.

(5)

Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional

Pendidikan

Definisi: kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

Fungsi: Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu

Fungsi: Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu

Tujuan: Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka pencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat

Tujuan: Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka pencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat

PP 19/2005 jo PP 32/2013 Tentang SNP (17 Bab, 97 Pasal)

UU No. 20 Th 2003

Tentang Sisdiknas (pasal 35)

(6)

SPM: L

SPM: L ANGKAH ANTARA ANGKAH ANTARA MENUJU

MENUJU SNP SNP

2013

SPM

Kualita SNP

s

Waktu

2010 2014 2019

Standar Isi, SKL, Proses, Pengelolaan, Sarpras,

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pembiayaan,

dan Penilaian

(7)

MENGAPA IMPLEMENTASI SNP PERLU BERTAHAP?

Ketentuan tentang input, proses, dan

output dalam SNP jauh lebih baik/tinggi dibanding kondisi saat ini;

Implementasi SNP secara penuh

membutuhkan sumberdaya yang sangat besar, kapasitas SDM serta kapasitas

kelembagaan yang sangat tinggi, perlu dilaksanakan secara bertahap;

SPM didisain sebagai instrumen untuk memenuhi SNP secara bertahap  SNP dapat dicapai setelah implementasi

serangkaian SPM yang meningkat secara

bertahap.

(8)

APAKAH SPM

APAKAH SPM PENDIDIKAN PENDIDIKAN ? ? Ketentuan mengenai j

Ketentuan mengenai j enis enis dan mutu dan mutu layanan pendidikan

layanan pendidikan yang disediakan yang disediakan oleh Kab/Kota dan Sekolah

oleh Kab/Kota dan Sekolah / / Madrasah Madrasah Memberikan rambu-rambu pelaksanaan Memberikan rambu-rambu pelaksanaan

desentralisasi Penyelenggaraan desentralisasi Penyelenggaraan Kewenangan Bidang Pendidikan Kewenangan Bidang Pendidikan Tolok ukur kinerja pelayanan

Tolok ukur kinerja pelayanan

pendidikan yang diselenggarakan pendidikan yang diselenggarakan daerah

daerah ; ;

Pengelolaan kinerja menuju SNP secara Pengelolaan kinerja menuju SNP secara

bertahap.

bertahap.

(9)

PENETAPAN SPM PENDIDIKAN

PERMEN PERMEN DIKBUD DIKBUD

23/13 23/13

SPM bersifat sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka,

terjangkau dan dapat

dipertanggungjaw abkan

(10)

INDIKATOR

INDIKATOR SPM SPM PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN DASAR

(PERMENDIKNAS 15/2010

(PERMENDIKNAS 15/2010 JO. PERMENDIKBUD 23 JO. PERMENDIKBUD 23 TAHUN 2013

TAHUN 2013 ) )

1. Mencakup 27 indikator:

14 indikator tanggung jawab kabupaten/kota,

13 indikator tanggung jawab sekolah/madrasah.

2. Mencakup persyaratan minimal terkait dengan prasarana dan sarana, guru, kepala sekolah/ madrasah, pengawas sekolah/madrasah, buku, media

pembelajaran, kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran;

manajemen sekolah/madrasah; serta

penjaminan mutu dan evaluasi pendidikan.

(11)

P P ELAKSANA SPM ELAKSANA SPM

Pemerintah Kabupaten/Ko

ta (14 Indikator)

• Prasarana dan sarana;

• Guru, kepala sekolah dan pengawas;

• Penjaminan mutu.

• Buku dan media pembelajaran;

• Kurikulum dan rencana

pembelajaran;

• Proses

pembelajaran;

• Penjaminan mutu dan evaluasi

pendidikan

• Manajemen sekolah

Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar

(27 Indikator)

Sekolah/Madrasah

(13 indikator)

(12)

Evaluasi Diri

Sekolah (EDS)

Merumuskan

Program Kegiatan dalam Kerangka Jangka Menengah (RKS) dan Rencana

Tahunan (RKT)

Identifikasi Kesenjangan

(Gap) antara

kondisi nyata dengan standar

acuan mutu

Merumuskan Target-Target Terukur Capaian

Mutu

LANGKAH-LANGKAH

LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI SPM IMPLEMENTASI SPM DI SATUAN PENDIDIKAN

DI SATUAN PENDIDIKAN

1

2

3

4

(13)

PERENCANAAN RKS/RPS RKAS (RAPBS)

PELAKSANAAN KEGIATAN

EVALUASI &

PERBAIKAN

PELAPORAN

KEPEMIMPINAN SEKOLAH

MENGINTEGRASIKAN SPM KE DALAM MENGINTEGRASIKAN SPM KE DALAM

PENGELOLAAN SEKOLAH

PENGELOLAAN SEKOLAH

(14)
(15)

RENCANA PEMENUHAN

SPM Dikdas

(16)

 MASIH ADA KELOMPOK PEMUKIM PERMANEN DENGAN

JUMLAH 1000 PENDUDUK BELUM

TERLAYANI

SD/MI (< 3KM) SMP/MTs (<6 KM)

 USB/SD-SMP SATAP/SEKOLA H KECIL

 Asrama siswa

 USB/SD-SMP SATAP/SEKOLA H KECIL

 Asrama siswa

IP 1 < 100%

IP 1 < 100%

Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km jalan darat/air untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen

(17)

 MASIH ADA ROMBEL

SD/MI > 32 SISWA

 MASIH ADA SMP/MTs > 36 SISWA

 MASIH ADA DOUBEL SHIP

 RKB

 PENGATURAN KUOTA DALAM PENERIMAAN SISWA BARU

IP 2 < 100%

IP 2 < 100%

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas.

(18)

 SMP BELUM MEMILIKI LAB IPA

 LAB IPA BELUM DILENGKAPI

MEJA KURSI UNTUK 36 SISWA

 LAB IPA TIDAK DILENGKAPI ALAT UNTUK EKSPERIMEN

 ALAT

EKSPERIMEN YANG ADA

TIDAK LENGKAP

 PEMBANGUAN LAB IPA

 PENGADAAN MEJA-KURSI UNTUK SISWA SEBANYAK 36 SET

 PENGADAAN ALAT LAB IPA LENGKAP

 MELENGKAPI KEKURANGAN ALAT LAB IPA

IP 3 < 100%

IP 3 < 100%

Di setiap SMP/MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan

eksperimen.

(19)

 SD BELUM

MEMILIKI RUANG GURU

 RUANG GURU BELUM

DILENGKAPI DENGAN MEJA DAN KURSI

SEBANYAK

JUMLAH GURU TERMASUK

KEPSEK DAN

TENDIK LAINNYA

 SMP BELUM

MEMILIKI RUANG KEPSEK YANG

TERPISAH DARI RUANG GURU

 PEMBANGUNAN RUANG GURU

 PEMBANGUNAN RUANG KEPSEK SMP

 PENGADAAN MEJA-KURSI SESUAI

KEBUTUHAN PTK

IP 4 < 100%

IP 4 < 100%

Di setiap SD/MI tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru

(20)

 RASIO GURU SD MASIH

MELEBIHI 1:32 SISWA

 JUMLAH GURU DALAM SATU SD MASIH KURANG DARI 6 ORANG

 JUMLAH GURU DALAM SATU SD DI DAERAH

KHUSUS MASIH KURANG DARI 4 ORANG

 MENAMBAH/DIS TRIBUSI PADA SD YANG

JUMLAH GURUNYA

KURANG DARI 6 ORANG

 MENAMBAH GURU DI

DAERAH KHUSUS MENJADI 4 ORANG/SD

IP 5 < 100%

IP 5 < 100%

Di setiap SD/MI tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, dan 6 orang guru utk setiap satuan pendidikan; dan untuk daerah khusus 4 orang guru di setiap satuan pendidikan

(21)

 BELUM

TERSEDIA

GURU UNTUK SETIAP MATA PELAJARAN DI SMP

 BELUM

TERSEDIA

GURU UNTUK SETIAP

RUMPUN MATA

PELAJARAN DI SMP PADA DAERAH

KHUSUS

 DISTRIBUSI GURU MAPEL SESUAI

KEBUTUHAN SEKOLAH

IP 6 < 100%

IP 6 < 100%

Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran

(22)

 JUMLAH GURU S1/D-IV PADA SATU SD

MASIH

KURANG DARI 2 ORANG

 JUMLAH GURU YANG

BERSERTIFIKA SI PADA SD MASIH

KURANG DARI 2 ORANG

 DISTRIBUSI GURU YANG BERKUALIFIKA SI S1/D-IV

 MENDORONG GURU SD

MENGIKUTI PROGRAM S1/D-IV

 MENDORONG GURU SD

AGAR

TERSERTIFIKA SI

IP 7 < 100%

IP 7 < 100%

Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memenuhi sertifikat pendidik

(23)

 JUMLAH GURU

BERKUALIFIKASI S1/D- IV PADA SATU SMP KURANG DARI 70%

 JUMLAH GURU

BERKUALIFIKASI S1/D- IV PADA SATU SMP DAERAH KHUSUS KURANG DARI 40%

 JUMLAH GURU

BERSERTIFIKASI PADA SATU SMP KURANG DARI 35%

 JUMLAH GURU

BERSERTIFIKASI PADA SATU SMP DAERAH

KHUSUS KURANG DARI 20%

 DISTRIBUSI GURU YANG

BERKUALIFIKASI S1/D-IV

 MENDORONG GURU SMP MENGIKUTI

PROGRAM S1/D-IV

 MENDORONG GURU SMP AGAR

TERSERTIFIKASI

IP 8 < 100%

IP 8 < 100%

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memenuhi

sertifikat pendidik; untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%

(24)

 SELURUHNYA ATAU SALAH SATU DARI GURU

MATEMATIKA, IPA, BAHASA INDONESIA, DAN BAHASA INGGRIS

BELUM S1/D- IV ATAU

BELUM

TERSERTIFIK ASI.

 DISTRIBUSI GURU YANG

BERKUALIFIKAS I S1/D-IV DAN TERSERTIFIKASI

 MENDORONG GURU MAPEL DIMAKSUD SMP MENGIKUTI

PROGRAM S1/D- IV DAN AGAR TERSERTIFIKASI

IP 9 < 100%

IP 9 < 100%

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik, masing-masing satu orang untuk mata pelajaran

Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

(25)

 SELURUHNYA ATAU SALAH SATU KEPALA SD BELUM

S1/D-IV DAN BELUM

TERSERTIFIK ASI.

 DISTRIBUSI KEPSEK SD YANG

BERKUALIFIK ASI S1/D-IV DAN TERSERTIFIK ASI

 MENDORONG KEPSEK SD MENGIKUTI PROGRAM S1/D-IV DAN AGAR

TERSERTIFIK ASI

IP 10 < 100%

IP 10 < 100%

Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S1 atau D- IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

(26)

 MASIH ADA KEPALA SMP YANG BELUM S1/D-IV DAN ATAU

TERSERTIFIKA SI.

 DISTRIBUSI KEPSEK SMP YANG

BERKUALIFIKA SI S1/D-IV

DAN TERSERTIFIKA SI

 MENDORONG KEPSEK SMP MENGIKUTI PROGRAM S1/D-IV DAN AGAR

TERSERTIFIKA SI

IP 11 < 100%

IP 11 < 100%

Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S1 atau D- IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

(27)

 MASIH ADA PENGAWAS SEKOLAH BELUM

S1/D-IV DAN ATAU BELUM TERSERTIFIK ASI.

 DISTRIBUSI/PEN GANKATAN

PENGAWAS

SEKOLAH YANG BERKUALIFIKAS I S1/D-IV DAN TERSERTIFIKASI IP 12 < 100%

IP 12 < 100%

Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

(28)

 KAB/KOTA BELUM

MEMILIKI PROGRAM

KERJA UNTUK MEMBANTU SATUAN

PENDIDIKAN DALAM

PENGEMBANGA N KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

 PROGRAM KERJA YANG TELAH DIBUAT BELUM

DILAKSANAKAN

 MENYUSUN PROGRAM

KERJA UNTUK MEMBANTU SATUAN

PENDIDIKAN DALAM

MENGEMBANGK AN KURIKULUM DAN PENGEMBANGA N PEMBELAJARAN

 MELAKSANKAN PROGRAM

KERJA YANG

TELAH DISUSUN

IP 13 < 100%

IP 13 < 100%

Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses

pembelajaran yang efektif

(29)

 KUNJUNGAN PENGAWAS TIDAK

DILAKUKAN SETIAP BULAN

 SETIAP KALI KUNJUNGAN

KURANG DARI 3 JAM

 PENGAWAS MENYUSUN PROGRAM

KUNJUNGAN KE SEKOLAH AGAR SETIAP BULAN DAPAT

MENGUNJUNGI SEKOLAH

BINAAN

 PENGAWAS

MELAKSANAKA N PROGRAM YANG TELAH DISUSUN

IP 14 < 100%

IP 14 < 100%

Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan

pembinaan

(30)

 JUMLAH

KESELURUHAN ATAU SALAH SATU BUKU (BAHASA

INDONESIA, MATEMATIKA, IPA, DAN IPS) BELUM

SEBANDING

DENGAN JUMLAH PESERTA DIDIK

 MENAMBAH JUMLAH BUKU SD TERSEBUT SESUAI DENGAN JUMLAH

PESERTA DIDIK

IP 15 < 100%

IP 15 < 100%

Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik

(31)

 JUMLAH

KESELURUHAN ATAU SALAH SATU BUKU TEKS SMP BELUM

SEBANDING DENGAN

JUMLAH PESERTA

DIDIK (KD 36)

 MENAMBAH JUMLAH

BUKU SMP TERSEBUT SESUAI

DENGAN JUMLAH PESERTA DIDIK

IP 16 < 100%

IP 16 < 100%

Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh

Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik

(32)

 SELURUH/SALAH SATU SD BELUM

TERSEDIA SATU SET LENGKAP PERAGA IPA DAN BAHAN

YANG TERDIRI DARI MODEL KERANGKA MANUSIA, MODEL TUBUH MANUSIA, BOLA DUNIA

(GLOBE), PERALATAN OPTIK, KIT IPA

UNTUK EKSPERIMEN DASAR DAN POSTER IPA

 PENGADAAN ALAT IPA SD

IP 17 < 100%

IP 17 < 100%

Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster IPA

(33)

 SELURUH / SALAH SATU SD BELUM

MEMILIKI SEBANYAK 100 JUDUL BUKU

PENGAYAAN DAN 10 BUKU REFERENSI, DAN SELURUH / SALAH SATU

SMP/MTS BELUM

MEMILIKI 200 JUDUL BUKU PENGAYAAN DAN 20 BUKU

REFERENSI

 PENGADAAN BUKU PENGAYAAN DAN BUKU REFERENSI SD

 PENGADAAN BUKU PENGAYAAN DAN BUKU REFERENSI SMP

IP 18 < 100%

IP 18 < 100%

Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi

(34)

 SELURUH / SALAH SATU GURU TETAP BELUM

BEKERJA

SELAMA 37,5 JAM PER

MINGGU

 JADWAL

KEHADIRAN DAN

KEPULANGAN GURU HARUS MENCAPAI

37,5 JAM / MINGGU

 GURU HADIR JAM 07.00-

13.30/H

IP 19 < 100%

IP 19 < 100%

Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan termasuk melakukan tatap muka di kelas, merencanakan pembelajaran, membimbing peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan lainnya.

(35)

 KELAS I-II KBM

TIDAK MENCAPAI 18 JAM/MINGGU (3

J/H)

 KELAS III KBM

TIDAK MENCAPAI 24 JAM / MINGGU (4 J/H)

 KELAS IV-IX KBM

TIDAK MENCAPAI 27 JAM/MINGGU (4,5 J/H)

 MEMASTIKAN KALENDER

PENDIDIKAN HARI EFEKTIF KBM

MENCAPAI 34 MINGGU/TAHUN.

 MEMASTIKAN JAM EFEKTIF (3, 4 & 4,5 J)

IP 20 < 100%

IP 20 < 100%

Setiap satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut:

Kelas I-II : 18 jam per minggu

Kelas III : 24 jam per minggu

Kelas IV-VI : 27 jam per minggu

Kelas VII-IX : 27 jam per minggu

(36)

 SEKOLAH TIDAK

MELAKSANAK AN

KURIKULUM SESUAI

KETENTUAN

 MEMASTIKA N KBM PADA SEKOLAH

MENGGUNAK AN

PENDEKATAN KURIKULUM YANG JELAS IP 21 < 100%

IP 21 < 100%

Setiap satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai dengan ketentuan yang berlaku

(37)

 GURU

MENGAJAR TANPA RPP

 KEPSEK

MEMASTIKA N SETIAP

GURU

MENGAJAR SESUAI

DENGAN RPP IP 22 < 100%

IP 22 < 100%

Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya

(38)

 GURU (ADA GURU) TIDAK MEMILIKI

PROGRAM PENILAIAN SISWA

 KEPSEK

HARUS DAPAT MEMASTIKAN AGENDA

KERJA/MENGAJ AR SETIAP

GURU

IP 23 < 100%

IP 23 < 100%

Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik

(39)

 KEPSEK TIDAK MELAKUKAN SUPERVISI KESLAS

 KEPSEK TIDAK MEMBERIKAN UMPAN BALIK THD HASIL

SUPERVISI

 AGENDA /JURNAL

KEPSEK ADA CATATAN

SUPERVISI THD SETIAP GURU DAN CATATAN

PERBAIKAN / KOMENTAR KEPSEK

IP 24 < 100%

IP 24 < 100%

Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester

(40)

 GURU (ADA GURU) TIDAK MENYAMPAIK AN LAPORAN PRESTASI

BELAJAR

SISWA PADA AKHIR

SEMESTER

 MEMASTIKA N SETIAP

GURU

MENYAMPAI KAN LAPORAN PRESTASI BELAJAR SISWA

IP 25 < 100%

IP 25 < 100%

Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil evaluasi peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan

prestasi belajar peserta didik

(41)

 KEPALA

SEKOLAH TIDAK MENYAMPAIKAN HASIL UAS DAN UKK KE ORANG TUA , TDK

MENYAMPAIKAN REKAP NILAI KE KEPSEK

 MEMASTIKAN SEKOLAH

MENYAMPAIKA N HASIL UAS DAN UKK

KEPADA OT

 MEMASTIKAN REKAP NILAI SAMPAI DI DINAS

KAB/KOTA

IP 26 < 100%

IP 26 < 100%

Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester

(42)

 KEPSEK TIDAK MEMILIKI

RENCANA KERJA DAN LAPORAN TAHUNAN, TIDAK ADA KOMITE

SEKOLAH/ADA

KOMITE SEKOLAH NAMUN TDK

BERFUNGSI

 MEMASTIKAN KEPSEK

MENYUSUN RENCANA

TAHUNAN DAN LAPORAN

TAHUNAN

 PEMBERDAYAAN KOMITE

SEKOLAH

IP 27 < 100%

IP 27 < 100%

√ √

Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

(43)

 UPDATE DATA SPM PERIODE JANUARI –

JUNI 2017 MENGGUNAK AN DATA

Semster II TP 2016/2017

PER 22 JUNI 2017

 ISIAN

UPDATE

DATA SPM DIBUAT

RANGKAP 3 (TIGA)

 Dikumpulkan maxs 7

Agustus 2017 di

subbag PP &

KU

√ √

ISIAN FORM INTRUMEN SPM

 Materi dan Softcopy instrumen SPM dapat diunduh di blog

subbagppdisdik.blogspot.c

om (Undangan update SPM

2017)

(44)

Labeling aset

Sudah

selesaikah??

SEKILAS INFO

(45)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D–IV) atau Sarjana (S1) program pendidikan khusus atau

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan Sumber data Register rawat inap, formulir register TB 03 UPK

disediakan kursinya di ruang guru adalah penjaga sekolah dan tenaga kebersihan. Termasuk tenaga kependidikan yg memiliki meja dan kursi di ruang lain tdk dihitung lg di ruang

Sebagai salah satu lembaga pelayanan kepada masyarakat umum, BLU perlu menetapkan standar pelayanan minimal (SPM). Untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas

Sebaliknya, apabila tidak memenuhi persyaratan (TMP), maka guru menjadi peserta sertifikasi pola PLPG. Guru berkualifikasi S-1/D-IV; atau belum S-1/D-IV tetapi sudah berusia minimal

25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom yang salah satu pasalnya (pasal 3) mengatur kewenangan/urusan wajib untuk

Tahapan Penerapan SPM Bidang Kesehatan Sesuai Lampiran B Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Form 2.A.1 Data Daerah Dan Rekapitulasi Jumlah Penduduk Untuk Pelayanan Dasar Kesehatan Daerah

Menurut salah satu sumber HSP 1 bahwa: “Kurikulum merupakan kerangka operasional pendidikan yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan sebagai