• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "strategi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Bulukumba.

Tujuan Penelitian

Salah satu strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada siswanya. Semua itu merupakan salah satu strategi guru pendidikan agama Islam untuk menangani kenakalan siswa di sekolah.

Manfaat/Kegunaan Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Strategi

Strategi pembelajaran menurut Dick dan Carey menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah seperangkat bahan dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil belajar bagi siswa.3. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa suatu strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru akan bergantung pada pendekatan yang digunakan.

Guru Pendidikan Agama Islam

14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa: “Guru adalah kedudukan tenaga profesional pada jenjang pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah pada jalur pendidikan formal, yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” 4. Menurut Zuhairini dkk, “Guru agama adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan pribadi anak sesuai dengan ajaran Islam, ia juga bertanggung jawab kepada Allah SWT.” 9.

Pendidikan Agama Islam

Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang ingin dideskripsikan dalam penelitian ini adalah strategi guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba. Kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba. Strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba dilaksanakan dengan menggunakan berbagai strategi atau metode seperti metode keteladanan, pendekatan personal, konseling.

Strategi lebih rinci guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti sebagai berikut :. Strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa melalui pembiasaan tidak hanya terbatas di sekolah saja, namun juga di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba dengan kebiasaan yang baik dan positif dapat mendorong siswa memperoleh kebaikan dan mengembangkan kepribadian yang luhur.

Bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba dengan menggunakan berbagai strategi atau metode seperti metode keteladanan, pendekatan personal, kebiasaan baik dan memberi. Berdasarkan masalah yang peneliti bahas dalam disertasi ini yaitu mengenai strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa SMP Negeri 22 Bulukumba, maka peneliti ingin memberikan saran.

Tujuan Pendidikan Agama Islam

Mengatasi Kenakalan Siswa

  • Pengertian Kenakalan Siswa
  • Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Siswa
  • Bentuk-bentuk kenakalan Peserta Didik

Kenakalan remaja merupakan suatu kelainan tingkah laku, perbuatan atau perbuatan remaja yang bersifat antisosial bahkan antisosial, melanggar norma-norma sosial, agama, dan peraturan hukum yang berlaku di masyarakat. Upaya preventif di sekolah terhadap maraknya kenakalan remaja tidak kalah pentingnya dengan upaya di keluarga, karena sekolah merupakan tempat pendidikan kedua setelah keluarga. Intensifikasi pembelajaran agama dan penyediaan guru agama yang ahli dan mempunyai wibawa serta mampu berbaur secara harmonis dengan guru umum lainnya.

Apabila guru agama mempunyai kualifikasi dan keterampilan, maka pembelajaran agama akan efektif dan efisien dalam membantu mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, bantuan kepala sekolah dan guru umum lainnya sangat diperlukan untuk menyukseskan pembelajaran agama di sekolah. Jika guru-guru umum dan kepala sekolah kurang memperhatikan dan apalagi menyenangi pelajaran agama, maka pelajaran agama akan tetap menjadi anak tiri di sekolah tersebut.

Lokasi dan Obje kPenelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data konkrit yang berkaitan dengan topik penelitian. Deskriptif kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara lengkap dan mendalam mengenai realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi objek penelitian guna menggambarkan sifat, watak, ciri dan pola dari fenomena tersebut. . "25.

Fokus penelitian

Catatan dokumentasi mengumpulkan data dokumen yang dapat digunakan sebagai pelengkap data yang dibutuhkan di SMP Negeri 22 Bulukumba. Jadi dalam menganalisis data, penulis hanya akan mendeskripsikan atau menggambarkan strategi guru PAI dalam menangani kejahatan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba, benar-benar berdasarkan fakta yang ada. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tindak pidana siswa SMP Negeri 22 Bulukumba masih dalam tahap wajar, dapat dikatakan masih tergolong jenis tindak pidana ringan dan kenakalan yang dilakukannya masih tergolong dalam kategori tindak pidana ringan. dalam lingkungan sekolah.

Salah satu peraturan yang dibuat pihak sekolah SMP Negeri 22 Bulukumba adalah dilarang membawa telepon genggam yang berkamera. Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa penanggulangan kejahatan siswa SMP Negeri 22 Bulukumba adalah dengan cara memberikan nasihat kepada siswa di dalam kelas bahkan di luar kelas. Bentuk-bentuk kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba adalah kenakalan di lingkungan sekolah (penyalahgunaan telepon seluler, tidak mengikuti sholat ashar, membolos, berkelahi, tingkah laku dan ucapan kasar), kenakalan siswa terjadi karena berada pada masa transisi pada saat itu.

Deskriktif Fokus Penelitian

Sumber Data

Guru PAI : Peneliti menggunakan guru sebagai subjek penelitian karena guru juga menerapkan strategi mengatasi kelelahan siswa dan mempunyai peranan yang penting. Data sekunder merupakan sumber yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.

Instrumen Penelitian

Pedoman wawancara adalah : suatu alat pengumpulan data yang dilakukan secara langsung antara dua orang atau lebih melalui tanya jawab lisan.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga terbangun pemahaman terhadap suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, namun juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam.

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN

Bentuk-bentuk kenakalan siswa di SMP Negeri 22

Institusi pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kontroversi kejahatan siswa yang dari waktu ke waktu selalu berbeda-beda jenis kejahatan yang dilakukannya, oleh karena itu tidak heran jika guru selalu menjumpai berbagai kejahatan yang dilakukan oleh siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Di kelas, permasalahan seperti ini harus ditanggapi secara serius oleh pihak sekolah khususnya guru pendidikan agama Islam, karena akan berdampak besar terhadap kepribadian peserta didik pada khususnya dan generasi penerus bangsa pada umumnya. Oleh karena itu, seringkali dijumpai siswa yang membawa ponsel dengan gambar dan video yang tidak mendidik. Membolos adalah siswa yang meninggalkan sekolah atau kelas tanpa sepengetahuan guru, baik pada saat berada di dalam kelas maupun pada saat meninggalkan rumah.

Siswa yang baik tercermin dari tingkah laku dan perkataan yang baik, juga sesuai dengan peraturan sekolah yang melarang siswa untuk berperilaku kasar. Salah satu perilaku menyimpang siswa yang sering ditemui di sekolah adalah banyaknya siswa yang melanggar peraturan sekolah yang telah ditetapkan, misalnya saja membawa telepon seluler, padahal pihak sekolah sudah berkali-kali menegur dan memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar (membawa ponsel). . telepon), khususnya bagi pelajar. Terkait dengan perilaku negatif siswa di dalam kelas, seperti menyontek, membuat keributan di dalam kelas, tidak memperhatikan pelajaran saat guru menjelaskan pelajaran, perilaku siswa di luar kelas seringkali menyinggung teman-temannya.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Kenakalan

Faktor penyebab kenakalan siswa dilihat dari berbagai sudut pandang, antara lain pendidikan di rumah, lingkungan, guru yang kurang memberikan teladan yang baik, dan pendekatan terhadap siswa. Jenis-jenis kenakalan yang sering dilakukan siswa adalah merokok, bolos, berkelahi dan mengabaikan nasehat orang tua dan guru (berkelahi). Sedangkan faktor penyebab kenakalan siswa ada 3, yaitu faktor keluarga (seperti kurangnya kasih sayang atau perhatian orang tua, kurangnya pemahaman agama), lingkungan sekolah (seperti pertumbuhan menuju remaja dan pencarian jati diri) dan masyarakat. . lingkungan (seperti pergaulan dengan teman yang berbuat jahat).32.

Beberapa kasus yang terjadi seringkali menjadi faktor penyebab terjadinya kenakalan siswa, yaitu kurangnya respon dan perhatian orang tua, karena rendahnya latar belakang pendidikan orang tua; Ada sebagian orang tua yang kurang memberikan perhatian serius pada putra/putrinya. Mendapat perhatian orang tua dapat mendorong putra/putrinya untuk berangkat sekolah lebih awal.35. Berdasarkan wawancara di atas, peneliti menyimpulkan bahwa seringnya siswa melakukan kenakalan karena kurangnya perhatian orang tua dan mencari jati diri.

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 22 Bulukumba menunjukkan bahwa strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kelakuan buruk siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba dilakukan dengan memberikan beberapa contoh sikap perilaku positif kepada siswa, seperti sikap atau cara berperilaku positif. bertutur kata yang santun dan santun baik terhadap guru maupun sesama siswa, teman sebaya maupun adik-adik, disiplin waktu dalam proses pembelajaran, cara berpakaian yang baik dan sopan, cara bergaul dengan saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain dan menerima perbedaan. pendapat termasuk menghormati guru dan orang lain. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 22 Bulukumba diwujudkan melalui keteladanan, selalu memperhatikan dan menjadi cermin dan teladan bagi siswa di sekolah, seperti sopan santun dalam berbicara, disiplin waktu. . , kejujuran, ketekunan dan ketaatan Kode etik di sekolah akan dicatat dan selalu diikuti oleh siswa baik dalam berperilaku maupun dalam pergaulan sosial. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa mengatasi kenakalan siswa dengan pendekatan personal adalah langkah yang dilakukan guru melakukan pendekatan kepada siswa secara individu dengan menawarkan bantuan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan bimbingan moral bagi setiap individu.

Dengan demikian, konseling sebagai salah satu metode atau strategi untuk mengatasi kelakuan buruk siswa sangat bermanfaat bagi siswa dimana nasehat tersebut dapat dilaksanakan dengan hikmah, kemauan dan yidal. Strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa akibat perpeloncoan tidak hanya terbatas di sekolah saja, namun juga di luar lingkungan sekolah. Menurut ibu, apa saja yang perlu dibenahi mengenai kelakuan buruk siswa dan apa saja faktor penyebab kenakalan siswa.

PENUTUP

Saran – Saran

Dalam menangani kejahatan siswa, sekolah harus memberikan sanksi yang tegas terhadap peraturan dan kegiatan yang ada. Ernita, Sari. 2014. “Implementasi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penerapan Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Ittihad Makassar”, Skripsi: Fakultas Agama Islam UNISMUH Makassar. Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 304 Bulukumba pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Bulukumba pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2010.

Setelah lulus, penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA pada tahun tersebut tepatnya di SMAN 14 Bulukumba dan lulus pada tahun 2013. Setelah menyelesaikan studinya, penulis dengan izin ALLAH dan restu orang tuanya melanjutkan hijrah ke Makasar. Kota untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas dan Alhamdulillah Pada pertengahan tahun 2013, penulis resmi terdaftar sebagai mahasiswa di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Selama penulis berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam UNISMUH Makassar, selain aktif mengikuti kegiatan akademik, penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di kampus yaitu kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan. Pendidikan Keagamaan.

Gambar

Tabel II
Tabel III

Referensi

Dokumen terkait

Didik Menghafal Al-Qur‟an di SMAN 1 Bulukumba. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi peserta didik

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak mulia siswa SMA Negeri 1 Sosa Kabupaten Padang Lawas