• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi Penemuan Senyawa Aktif

N/A
N/A
Alter Glen Kakisina

Academic year: 2025

Membagikan "strategi Penemuan Senyawa Aktif"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI DALAM PENEMUAN SENYAWA AKTIF

PROGRAM STUDI SAINS BIOMEDIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PATTIMURA

(2)

TUJUAN

1. Strategi penemuan senyawa aktif 2. Ekstraksi dan pemisahan

3. Pendekatan yang dilakukan dalam penemuan senyawa bioaktif di era

moderen

(3)

STRATEGI PENEMUAN SENYAWA AKTIF

Senyawa Aktif :

molekul kimia yang memiliki aktivitas biologi dan dapat berinteraksi dengan target tertentu di dalam tubuh

Tumbuhan dan Mikroorganisme

Strategi yang digunakan :

1. Seleksi, koleksi, identifikasi tumbuhan/tanaman, preparasi 2. Pemisahan dan ekstraksi

3. Skrining biologi dan farmakologi dari ekstrak kasar

4. Pemisahan kromatografi konstituen bioaktif murni dipandu uji bioassay

5. Penentuan struktur 6. Uji toksikologi

(4)

SELEKSI, KOLEKSI, IDENTIFIKASI TUMBUHAN/TANAMAN, PREPARASI

• Seleksi  Berdasarkan fakta empiris

• Koleksi  Pengumpulan sampel

• Identifikasi  memastikan spesies dan keanekaragaman tumbuhan yang digunakan dalam riset.

• Preparasi  pencucian, pengeringan (tidak kontak langsung dengan sinar

matahari), penghancuran, penggilingan, atau ekstraksi menggunakan pelarut

air, dan pelarut organik

(5)

PEMISAHAN DAN EKSTRAKSI

Ekstraksi

 suatu proses penyarian zat aktif dari bagian tanaman obat yang bertujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bagian tanaman.

 Proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan pelarut tertentu

 Suatu cara untuk memperoleh sediaan yang mengandung senyawa aktif dari

suatu bahan alami

(6)

METODE EKSTRAKSI

a. Cara Dingin

• Maserasi  proses ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara merendam simplisia menggunakan pelarut organic  suhu ruangan dan terhindar dari Cahaya

• Perkolasi  proses penyarian senyawa aktif secara dingin dengan cara mengalirkan pelarut secara kontinu pada simplisia selama waktu tertentu,

b. Cara Panas

• Seduhan  menggunakan air panas ( 5-10 menit)

• Infusa  sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat

• Soxhletasi  proses ekstraksi panas menggunakan alat khusus berupaka ekstraktor Soxhlet.

• Destilasi  cara yang dilakukan terhadap simplisia yang mengandung minyak dan muda menguap.

(7)

SKRINING BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI DARI EKSTRAK KASAR

In vitro In vivo

(8)

PEMISAHAN KROMATOGRAFI KONSTITUEN BIOAKTIF MURNI DIPANDU UJI BIOASSAY

GC-MS HPLC

KLT

(9)

PENENTUAN STRUKTUR/ ELUSIDASI

• Elusidasi struktur kimia senyawa aktif hasil isolasi ditentukan

berdasarkan interpretasi data-data hasil pemisahan dan identifikasi .

Pada umumnya menggunakan instrumen analisis spektroskopi

seperti; spektroskopi resonansi magnetik inti (NMR)  memberikan

informasi tentang jumlah kerangka atom ( proton (H) dan carbon (C))

dan ikatan kimia dalam molekul.

(10)

UJI TOKSIKOLOGI

Uji In vitro  uji ini memberikan informasi awal tentang potensi toksisitas senyawa sebelum dilakukan uji pada organisme hidup  uji viabilitas sel, uji genotoksisitas, uji mutagenisitas,

Uji Toksisitas Akut  dilakukan pada hewan coba, untuk mengevaluasi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah paparan senyawa  gejala klinis, kematian, perubahan berat

badan, dan gangguan fungsi organ.

Uji Toksisitas Kronis  pemaparan hewan coba terhadap senyawa aktif berulang selama periode waktu yang lama ( minggu-bulan) / (bulan-tahun).

Uji Reproduksi

Uji Karsinogenesis  untuk mengevaluasi potensi senyawa aktif dalam

menyebabkan kanker atau tumor pada hewan coba  2

tahunan

(11)

PENDEKATAN YANG DILAKUKAN DALAM PENEMUAN SENYAWA BIOAKTIF DI ERA MODERN

1. Pendekatan Rasional

Pengembangan senyawa berdasarkan pengetahuan tentang target biologis yang dituju  Pendekatan rasional ini sering dilakukan dalam pengembangan obat- obatan yang ditargetkan pada penyakit tertentu, seperti kanker atau diabetes.

2. Pemetaan aktivitas biologis

salah satu strategi penting dalam penemuan senyawa aktif. Dikenal dengan metode uji bioaktivitas  untuk mengidentifikasi senyawa yang memiliki potensi dalam mengikat target biologis tertentu, seperti protein atau enzim yang terkait dengan suatu penyakit

3. Pendekatan Kombinasi

Pendekatan kombinasi melibatkan penggunaan senyawasenyawa yang sudah diketahui memiliki aktivitas biologis untuk merancang senyawa baru dengan aktivitas biologis yang lebih kuat.

4. Pendekatan In silico

Pendekatan in silico melibatkan penggunaan soft hard perangkat komputer, saat ini berkembang pesat dikenal dengan istilah kimia komputasi hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas (HKSA)

Referensi

Dokumen terkait

Maserasi merupakan cara ekstraksi paling sederhana yang dilakukan dengan merendam serbuk kasar simplisia dengan cairan pengekstraksi selama 4-10 hari dan disimpan terlindung dari

Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru ,.. umumnya dilakukan pada temperatur

Maserasi adalah suatu proses penarikan zat aktif dari simplisia dengan cara merendam simplisia dalam sejumlah besar pelarut dalam suatu wadah tertutup dan didiamkan minimal 3

Telah dilakukan isolasi senyawa flavonoid dari daun tumbuhan Pirdot ( Saurauia vulcani Korth.).. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut

Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara perendaman menggunakan pelarut dengan sesekali pengadukan pada temperatur kamar... Maserasi yang dilakukan pengadukan

Adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna ( exhaustive extraction ) yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Tahap perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan.. Serbuk simplisia yang akan diperkolasi tidak