Sumiyati yang telah mendoakan penulis dengan segala rahmat dan nasehatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang menyediakan wadah pembelajaran di perguruan tinggi ini. Selaku dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Seluruh dosen Institut Ilmu Quran (IIQ) Jakarta yang telah memberikan penulis suntikan ilmu dan pengetahuan mata kuliah. Ahmad Fathoni, Lc, Ibu Atiqoh, Ibu Ade, Ibu Mahmudah, Ka Ani, Ibu Fatima yang telah memotivasi saya untuk menghafal Al-Qur'an sejak pertama kali penulis kuliah hingga sekarang. Pimpinan dan Staf Asrama Institut Sains Al-Qur'an Jakarta (IIQ) yang telah memfasilitasi sebaik mungkin mulai semester 1-6, sehingga penulis dapat memperoleh ilmu dengan lancar.
Pimpinan dan staf Asrama Al-Husayni menjadi tempat persinggahan terakhir penulis untuk menyelesaikan studinya di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Sahabat Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta tahun ajaran 2015 yang telah memberikan bekal perjuangan selama menempuh studi di perguruan tinggi ini. Kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan disertasi ini, baik langsung maupun tidak langsung, keluarga besar Jam'iyah Hafadzhah Al-Qur'an (JHQ) Jawa Tengah di Jakarta, Umi Hj.
Namun berkat besarnya dukungan, bantuan dan doa dari semua pihak yang telah berperan, maka penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Konsonan
Vokal
Bagi umat Islam awal yang hidup pada masa Nabi, pemahamannya terhadap Al-Qur'an tidak menimbulkan banyak kendala. Keseriusan mereka dalam menghafal, menulis dan mengkaji ayat-ayat Al-Qur'an serta penjelasan permasalahan mereka oleh Rasulullah mampu menenangkan hati dan pikiran mereka.1. Setelah Al-Qur'an selesai dan Nabi Muhammad wafat sebagai sosok yang dianggap paling memahami makna Al-Qur'an, tentu saja hal ini menimbulkan permasalahan baru di kalangan umat Islam saat itu.
Sejak saat itu hingga saat ini, Al-Qur'an selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan baru yang muncul seiring berjalannya waktu. Permasalahan yang belum pernah ada, bahkan belum pernah terbayang sebelumnya, yang tentunya tidak termuat secara tegas dalam Al-Qur'an. Artinya, umat Islam harus bekerja ekstra keras untuk menafsirkan Al-Quran agar permasalahan tersebut dapat teratasi.
2 Pergeseran pemikiran dan perjuangan intelektual umat Islam dengan wilayah keilmuan yang berbeza dan kelompok yang berbeza secara tidak langsung turut membuka mata tentang kepentingan tafsir al-Quran. Sebagai sumber utama Islam, al-Quran bukanlah perkataan manusia, bukan juga kata-kata nabi Muhammad saw, atau malaikat Jibril. Al-Quran adalah “Kalâmullah” atau kalam Allah yang penuh dengan kesucian, kesucian yang tinggi. 6.
3 Namun posisinya yang strategis bukan berarti Al-Qur'an menjadi satu-satunya faktor penentu peradaban manusia. Sebab teks apapun, termasuk teks Al-Quran, tidak dapat membangun dan menopang peradaban sendirian. Yang membangun dan menopang peradaban manusia sebenarnya adalah proses dialektis antara manusia dengan realitas di satu sisi dan teks Al-Qur’an di sisi lain.
Meningkatnya antusiasme umat Islam terhadap kajian Islam, khususnya yang berkaitan dengan Al-Qur'an, cukup menggembirakan namun juga mengkhawatirkan. Karena Al-Qur'an adalah sebuah teks, maka ia tidak dapat berbicara kepada kita untuk menjelaskan isinya, yang dapat berbicara hanyalah para pengkaji (rijâl Al-Qur'an). 10Ahmad Husnul Hakim Imzi, Kaidah Pedoman Tafsir Bagi Pelajar Al-Qur'an, (Depok: eLSiQ, 2017), hal.
Tantangan dan tuntutan keadaan yang semakin kompleks dan banyak, memerlukan peningkatan kualitas pemahaman manusia terhadap Al-Qur’an di bidang hukum syariah, ibadah dan mu’amalah. Upaya memahami teks Al-Qur'an yang menghasilkan berbagai karya tafsir menjadi fenomena umum di kalangan umat Islam.
Permasalahan
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Alasan penulis memilih tema sebagai berikut: hanya setelah meneliti tafsîr Faid ar-Rahmân, yaitu pada karya KH.
Perumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sumber Data
Data primer, penelitian ini berbentuk studi kepustakaan yang artinya sumber datanya berasal dari buku kajian utama penelitian ini yaitu berupa Tefsîr Faidh er-Rahmân fi tarjameh Tefsîr kelam Malik ad Dayan, juz 1. dan 2, QS. Dimulai oleh Kiai Sholeh Darat Semarang, diterbitkan oleh Hajji Muhamammad Amin Singapore Press, pada tahun 1309 H/1893 M. B. Data sekunder, diambil dari kitab-kitab yang membahas tafsir ini baik dari segi penafsiran maupun penjelasan mengenai objek penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an khususnya yang berkaitan dengan ayat-ayat dalam fiqih, itulah pendekatan yang akan digunakan dalam penafsiran tersebut. tesis. Penelitian ini merupakan pendekatan saintifik interpretatif. Amin Suma, Tafsir Ahkâm ayat oleh Syekh Ahmed Muhammad Al-Hushairi, Tafsir Ahkâm ayat oleh Ahmed Muhammad Al-Hushairi, Tafsir Ahkâm ayat oleh Lilik Umi Kaltsum, dll.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Sistematika Penulisan
19 Bab Pertama Pendahuluan yang meliputi: alasan pemilihan judul meliputi latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, dengan tujuan memberikan batasan yang jelas dan terarah sesuai materi yang dipelajari pada metodologi penelitian skripsi, yang meliputi pendekatan dan metode yang digunakan serta sistematika penulisan sebagai pedoman bagi pembaca untuk memahami secara sistematis isinya secara keseluruhan. Bab kedua membahas tentang ayat-ayat Ahkâm dalam Al-Qur'an, yang meliputi: pengertian ayat-ayat Ahkâm, ayat-ayat Ahkâm dalam Al-Qur'an, kitab penjelasan ayat-ayat Ahkâm, tafsir ayat-ayat tersebut. Ahkâm di berbagai madzhab. Sholeh Darat membahas tentang biografinya, sejarah penulisan Tafsîr Faidh ar-Rahmân, sumber, metode, gaya, sistematika Tafsîr Faidh ar-Rahmân, karya dan tema pemikiran KH.
Muhammad Sholeh bin Umar al-Samârânî atau lebih dikenali sebagai Kiai Sholeh Darat, seorang ulama dan mujahid, yang sangat keras menentang penjajahan Belanda, sehingga mengalir darah anti-kolonial dalam dirinya dari nasab ayahnya sejak lahir, juga merupakan pengarang Tafsîr. Faidh ar - Rahmân pada akhir abad ke-19, penjelasan ini menggunakan bahasa Jawa. Beliau menulis kitab Tafsir ini dalam lafaz Pegon menggunakan bahasa Jawa Pesisir atau disebut Lughah al-Jawiyyah al-Makiyyah (bahasa Jawa tempatan). Dalam kitab ini terdapat dua sumber tafsir Tafsîr Faidh ar-Rahmân, beliau menggunakan tafsir bi al-Ma'tsur dan bi al-Ro'yi, selain KH. Sholeh Darat menggunakan kaedah tahlili, sedangkan corak tafsirnya kental dengan sufi (Isyari), juga fiqh.
Dalam penelitian penulis pada Tafsîr Faidh ar-Rahmân ini, tidak semua ayat menggunakan makna ishar yang ditandai dengan ungkapan. Adapun yang diteliti ada beberapa ayat ahkâm yang beliau tafsirkan dengan menggunakan ungkapan ٞسبشلااْ ٕٝؼِ, beliau banyak memuat ijtihad ulama, mazhab fiqh dan mengikuti mazhab Ahlusunnah waljama'ah. Sholeh Darat menafsirkan dalam surat al-Baqarah ayat 219 bahwa hukum minum anggur dan berjudi adalah dosa besar karena segala sesuatu yang diminumnya haram.
Sholeh Darat mengharamkan warisan seorang wanita dari bapaknya, dan mengharamkan seorang wanita untuk menikah meskipun laki-laki tersebut sudah tidak mencintainya lagi, dan jangan terburu-buru menceraikan istrinya, karena siapa tahu Allah SWT akan memberikan kebaikan berupa a anak yang bertakwa dari rahim istrinya. Dan haram menuding seorang wanita berzina atau nusyuz dengan alasan wanita tersebut meminta jalan khulu dan mengembalikan mahar yang telah diberikannya. Hukum melaksanakan shalat khauf, shalat ini dilakukan oleh Nabi dan para pengikutnya pada saat perang. Dalam hal ini disunnahkan para sahabat Nabi untuk selalu berjaga-jaga dengan membawa senjata, baik saat dhorurot maupun tidak.
Dilihat dari kandungan tafsirnya, terdapat beberapa kekurangan yang disenaraikan di dalamnya, antaranya kekurangan penomboran ayat, sistematisasi penulisan yang lemah yang menyukarkan pembaca awam. Ada hadis atau lafaz yang tidak dirujuk kepada siapa yang dia nukilkan kerana tiada alenia atau pemisah antara kalimah sebelum dan sesudahnya.
SARAN
Abdul Mustaqim, Exposition of Javanese Tafsir of Sufi-Isyâri reason Kiai Sholeh Darat's Study on Surah al-Fatihah in Kitab Faidl al-Rahmân, Yogyakarta: IDEA Press, 2018. Muhammad Saleh Bin Umar As- Samarani (study on Surah Al-Fatihah Faidh Al-Rahman)”, Tesis, IAIN Surakarata. Faiqah, Lilik, "Unsur Isyar dalam Tafsir Nusantara: Kajian Analitikal Tafsir Faid al-Rahman oleh Kiai Sholeh Darat," dalam Jurnal di Tibyan: Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, jld.
Hakim Imzi, Ahmad Husnul, Rules of Interpretation Guidelines for Al-Qur'an Scholars, Depok: eLSiQ, 2017. Ibn Umar As-Samarani, Muhammad Sholih, Faidh ar-Rahmân Jilid II, Singapura: NV Haji Amin, 1898. Imam Syafi 'i, saamgestel deur Imam Baihaqi, vertaal deur Baihaqi Safiuddin, Hukum Al-Qur'an, Surabaya: PT.
Misbah, Aflahal, "Muhammad Shalih as-Samarani deur die oë van die Millennial Moslem Society" in Journal of the Faculty of Usuluddin and Humanioera, Vol. Nasih, Muhammad, "Die kwaliteit van hadiths in die boek Tafsir Faid Al-Rahman deur kiai Saleh Darat (Surat Al-Fatikhah)" Proefskrif, UIN Walisongo. Nur Kholis, Ahmad, "Kenmerke van Soefistiese Tafsir Faid Al-Rahman Fi Tarjamah Tafsir Kalam Malik Al-Madyan deur Muhammad Shaleh Ibn Umar Al-Samarani", Proefskrif, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Munir, Ghazali, Warisan Intelektual Islam Jawa dalam Pemikiran Kalam Muhammad Shalih as-Samarani, Semarang: Walisongo Prees, 2008 Hanani, Ahmad Tisngi, “Nilai-Nilai Pancasila dalam Tafsir Faid Al-Rahman. Fi Tarjamah Tafsir Kalam Malik Al -Adyyan karya Muhammad Salih Ibnu Umar Al Samarani", Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Surur, Misbahus, "Metode dan Gaya Tafsîr Faidh ar-Rahmân karya Muhammad Shaleh Ibnu Umar AS-Samarani M)", Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo, 2014.
Syafruddin, "Interpretacija Ayat Ahkâm Al-Zuhailiy v Al-Tafsir al- Munir", Disertcija, UIN Syarif Hidayatullah, 2008. reviji Mutawâtir: Journal. Zaenal Arifin, Mohammad, "Aspek Tempatan Tafsir Faid al-Rahman oleh Muhammad Sholeh Darat", Jurnal Ilmu dan Tafsir Al-Qur'an, jld.