• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tafsir ahkam 2

N/A
N/A
Rafli Endong

Academic year: 2025

Membagikan "Tafsir ahkam 2"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Tafsir ahkam 2

Nikah Muhallil adalah nikah yang berusaha menghalalkan contohnya thalak 3 si a menalak istrinya, otomatis ketika rujuk maka harus nikah dulu ke orang lain dan harus berhubungan dengan yang lain dan akad yang baru.

Thalak sebelum berhubungan adalah contohnya si laki2 menikahi Perempuan tapi langsung di talak dan bagaimana hukumnya itu kalau orang di talak sebelum berhubungan suami istri maka tidak ada iddahnya,kalau yang mentalak laki2 maka setengah mahar yang di berikan nah bagaimana kalau pr minta cerai maka ada 2 pendapat dalam mazhab syafii harus di kembalikan maharnya stengah untuk si laki2 akan tetapi tidak ada iddahnya.

Khulu dan hukumnya banyak pertama khulu ini seperti talak dan ketika si pr minta talak maka kena talak 1dan tidak kena masa iddahnya, dan menalak Perempuan dalam keadaan suci, kemudian kalau pr minta cerai maka dia Ganti rugi harta suami sesuai kesepakatan tapi harta suami kalau khulu harus punya akad dan mahar yang baru

Referensi

Dokumen terkait

Sikap responden terhadap sinetron Suami-suami Takut Istri jika dilihat dari jenis kelamin perempuan cenderung negatif sebanyak 17 orang (44.7%) dan sikap positif sebanyak 21

Ajaran Islam tidak secara skematis membedakan faktor-faktor perbedaan laki-laki (suami) dan perempuan (istri), tetapi lebih memandang kedua insan tersebut secara

Berkata An-Naqqaasy : Ayat ini menjadi hujjah terhadap orang yang berkata : "Sesungguhnya kadi boleh memisahkan di antara suami isteri sekiranya si suami itu miskin

Para ulama bersepakat bahwa yang dimaksudkan thalaq raj‟i adalah talak si suami yang masih memiliki hak untuk kembali kepada istri, sepanjang istrinya masih dalam masa

Para ulama bersepakat bahwa yang dimaksudkan thalaq raj‟i adalah talak si suami yang masih memiliki hak untuk kembali kepada istri, sepanjang istrinya masih dalam masa

“Laki-laki (suami) itu peindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka

Dengan berhubungan suami istri dan mengeluarkan sperma di dalam rahim perempuan, suami sudah mendapatkan pahala sebab tadi.Karenanya al-Ghazali menilai hadis ini hanya bersifat anjuran

Penyelesaian nya, Seorang lelaki yang menikahi seorang perempuan yg sedang mengandung anak dari orang lain sangat haram hukumnya menurut imam ahmad bin hanbal seorang wanita tersebut