• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TAHUN PELAJARAN 2016/2017 "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Tarmizi Thahir Nim. 151.131.125

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

(2)

i

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Tarmizi Thahir Nim. 151131125

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

(3)
(4)
(5)

v

(6)

vi

MOTTO :









































“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.

dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.

dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”.

(QS. Al-Anbiya`: 47 )

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Untaian kata takkan mampu melukiskan kebahagian atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Mu hingga tersusun sebuah karya sederhana ini.

Dengan segala kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada:

Ayah dan Ibu tercinta, yang dengan tulus mencurahkan segala kasih sayang,

bimbingan, perhat ian, dan do’anya untukku.

(8)

viii

ْ ُ ا ِرْوُمُ َىلَ ُْ ِ َ ْ َ ِ َو َْ ِمَااَ ْا ِ َر ِا ُ ْمَْ َ ِبْ ِ ا َو اَ

َىلَ ُمَََ ا َو ُ َََصا َو .

ُ ْ َْ اَمَ َْ ِ ََْْ ِبْحَصَو ِا ىَلَ َو َْ ِلَ ْ ُمْا َو ِءاَ ِبْ َْْ ِفَ ْشَ

:

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia ke jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Penyusunan skripsi ini merupakan penelitian tentang “Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MA NW Tanak Maik Desa Masbagik Utara Baru Kec. Masbagik Kab. Lombok Timur Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Baehaqi, M.Pd, selaku pembimbing I, telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, guna penyelesaian penyusunan skripsi ini.

(9)

ix

3. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang tidak bisa kami sebutkan satu- persatu yang telah banyak memberikan kontribusi yang konstruktif sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.

4. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

5. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

6. Semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Kepada semua pihak tersebut, semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah swt. dan dibalas dengan limpahan rahmat-Nya, Amin.

Mataram, Juli 2017

Penulis,

(10)

x

Persetujuan Pembimbing ...………... ii

Nota Dina Pembimbing ……….… iii

Pernyataan Keaslian Skripsi ……….…. iv

Lembar Pengesahan ……….. v

Halaman Motto ………. vi

Halaman Persembahan ………. vii

Kata Pengantar ……….. viii

Daftar Isi ……… x

Daftar Tabel ………... xii

Daftar Lampiran ……….... xiii

Abstrak ………. xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian ………..…. 1

B. Fokus Kajian ……… 8

C. Tujuan dan Manfaat ………. 8

1. Tujuan penelitian ………. 8

2. Manfaat penelitian ………... 8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ………... 9

E. Telaah Pustaka ……….… 10

F. Kajian Pustaka ………...… 12

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah ……….…. 12

a. Pengertian Kepemimpinan ………... 12

b. Syarat-Syarat Kepemimpinan ……….... 14

c. Fungsi dan Tugas Kepemimpinan ………. 15

d. Gaya dan Tipe Kepemimpinan ……….……. 16

2. Kepala Madrasah ……..……….. 19

a. Pengertian Kepala Madrasah ………. 19

(11)

xi

a. Pengertian Belajar ……….. 27

b. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………..……… 28

c. Macam-Macam Prestasi Belajar Siswa ………..… 31

G. Metode Penelitian ………...………. 33

1. Pendekatan Penelitian ………. 33

2. Kehadiran Peneliti ………...……… 34

3. Sumber Data ………..……….…………. 35

4. Prosedural Pengumpulan Data …..……….…………. 37

H. Sistematika Pembahasan ……….. 43

BAB II : PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru ………..………... 45

B. Bentuk/gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru …...………..……... 61

C. Implikasi Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru……….……… 74

BAB III : PEMBAHASAN ………. 80

A. Bentuk/gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru ………..………. 78

B. Implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam peningkatan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru ………..……….. 85

(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA ………... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………... 93

(13)

xiii

Tahun Pelajaran 2015/2016 - 2016 /2017 ………. 51 Tabel 2 : Statistik Guru MA NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru

Tahun Pelajaran 2016/ 2017 ……….. 53 Tabel 3 : Nama-nama Guru MA NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru

Tahun Pelajaran 2016/ 2017 ………. 54 Tabel 4 : Jumlah Siswa MA NW Tanak Maik MAsbagik Utara Baru

Tahun Pelaajaran 2016/ 2017 ………....55 Tabel 5 : Struktur Kepengurusan MA NW Tanak Maik

Masbagik Utara Baru Tahun Pelajaran 2016/ 2017 ………. 59 Tabel 6 : Nama-Nama Ruangan MA. NW Tanak Maik

Tahun Pelajaran 2016/2017 ……….. 61 Tabel 7 : Barang-Barang Inventaris MA. NW Tanak Maik Masbagik Utara

Baru Tahun Pelajaran 2016/2017 ………...……62 Tabel 8 : Kondisi Meubelair MA NW Tanak Maik

Tahun Pelajaran 2016/2017 ……….. 63 Tabel 9 : Strategi meningkatkan prestasi non akdemik siswa ………..70 Tabel 10 : Prestasi yang pernah diraih siswa MA NW Tanak Maik …………. 78

(14)

xiv 1. Permohonan Ijin Penelitian

2. Surat Keterangan Ijin Penelitian

3. Surat Keterangan Pemberian Ijin Penelitian 4. Kartu Konsultasi

(15)

xv

Tanak Maik Desa Masbagik Utara Baru Kec. MAsbagik Kab. Lombok Timur. Skripsi, Mataram: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2017.

Kata Kunci : Kepemimpinan Kepala Madrasah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa secara mendalam tentang kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik serta implikasinya dalam peningkatan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Desa Masbagik Utara Baru Kec. Masbagik Kab. Lombok Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel bertujuan (purposive sampling). Yang menjadi salah satu ciri sampel bertujuan adalah: dari mana atau dari siapa pengambilan sampel itu dimulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti. Kemudian yang menjadi subyek penelitian adalah kepala madrasah, guru dan siswa sedangkan populasinya adalah seluruh komponen yang ada di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik.

Dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat diketahui hasil penelitian, bahwa Kepemimpinan Kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik telah berjalan dengan baik, dalam artian kepemimpinan dijalankan dengan gaya demokratis, tipe atau model kepemimpinan demokratis memang dipandang tipe atau model kepemimpinan yang paling efektif, karena tipe kepemimpinan demokratis tidak selamanya menjamin kepemimpinan seseorang. Dalam hal ini, kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik, memandang situasi dan kondisi, maka bisa saja tipe atau model kepemimpinan lainnya harus digalakkan oleh seorang kepala madrsah. Implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam peningkatan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru dapat dilihat pada prestasi siswa Madrasah Aliyah NW Tanak Maik menunjukkan hasil yang sudah baik, itu terbukti Madrasah Aliyah NW Tanak Maik telah menunjukkan hasil belajar yang baik dengan meluluskan siswanya secara 100% nilai ujian nasional, dan meningkatnya nilai hasil belajar siswa.

Sedangkan prestasi non akademik Madrasah Aliyah NW Tanak Maik telah banyak mendapatkan prestasi unggulan yang dominan dari tahun-tahun sebelumnya dan Madrasah Aliyah NW Tanak Maik sangat berpotensi pada setiap cabang lomba yang diikutinya baik ditingkat kecamatan, kabupaten, maupun provinsi.

(16)

BAB I PENDAHULUAN A.Konteks Penelitian

Dunia modern sekarang ini yang ditandai dengan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi canggih disertai dengan hasil karya mutakhir disegala lini, menjadikan termotivasinya suatu bangsa untuk memperbaiki sertamenumbuhkembangkan berbagai bidang baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Untuk menuju tercapainya cita-cita suatu bangsatentulah banyak berfikir dan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari lembaga dalam lingkup terkecil hingga lembaga tinggi pemerintahan. Eka Prihatin menyatakan sebagai berikut.

Paradigma masyarakat tentang makna pendidikan yang belum berubah.

Selama ini, pendidikan dianggap sama dengan sekolah, yang lebih menekankan pada proses mendapatkan pengetahuan (pengajaran) atau usaha mengembangkan potensi intelektualitas saja. Padahal, lebih dari itu, yang perlu dikembangkan dari seorang individu mencakup berbagai potensi, seperti budi pekerti dan pembentukan karakter yang memiliki sifat integritas, kerendahan hati, tenggang rasa, menahan diri, kesetiaan, keadilan, kesabaran, dan kesederhanaan.1

Sebagai suatu sistem, sekolah memiliki komponen inti yang terdiri dari input, proses, dan output. Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan. Sekolah merupakan organisasi sosial yang menyediakan layanan pembelajaran bagi masyarakat. Sebagai organisasi, sekolah merupakan sistem terbuka karena mempunyai hubungan- hubungan dengan lingkungan. Selain sebagai wahana pembelajaran, lingkungan

1 Eka Prihatin, Konsep Pendidikan, (Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada, 2008), h. 8.

(17)

juga merupakan tempat berasalnya masukan (input) sekolah. Input sekolah adalah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemprosesan guna mendapatkan output yang diharapkan. Disamping itu sekolah sebagai suatu sistem, seharusnya menghasilkan output yang dapat dijamin kepastianya. Output dari aktifitas sekolah adalah segala sesuatu yang telah kita pelajari dari sekolah, yaitu beberapa banyak yang dipelajari dan seberapa baik kita mempelajarinya.

Output sekolah secara mudah dapat dikatakan sebagai siswa yang berhasil keluar sebagai pemenang dari ajang pergulatan ilmu yang diakhiri dengan ujian-ujian dan menghasilkan suatu nilai penghargaan, berupa angka-angka nilai.

Untuk dapat mencapai keserasian yang dimulai dari input menuju outputdiperlukan adanya suatu proses yang berguna mendayagunakan segala sesuatu yang telah tersedia dalam suatu madrasah lewat manajemen kepemimpinan kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang akan dicapai. Jelasnya adalah bagaimana suatu pembelajaran dapat terjadi melalui interaksi antara guru dan peserta didik yang didukung dengan perangkat lain berupa kebijakan-kebijakan kepemimpinan. Dalam Al-Qur`an Surah an- Nisa`(4) : 63 Allah berfirman:



































“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka

(18)

pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”. (QS. An-Nisa`(4):63.2

Dari kata baligh pada ayat di atas dalam bahasa Arab artinya sampai mengenai sasaran atau mencapai tujuan. Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam manajemen kepemimpinan seperti memiliki kemampuan fasih dalam berkomunikasi, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang ia kehendaki.3

Fathul Maujud mengatakan, “makna manajemen menekankan pada kemampuan seorang pemimpin dalam melakukan perencanaan secara menyeluruh terhadap program-program strategis organisasi untuk mencapai tujuan, di samping itu juga seorang manajer dituntut mengorganisir seluruh potensi yang terdapat dalam organisasi, optensi dalam organisasi dapat berupa orang, barang, dan skill.4

Dalam Islam, kepemimpinan begitu penting sehingga mendapat perhatian yang sangat besar. Nabi Muhammad Saw bersabda :

َ ِ َر َ َ ْْ َ ُ ِْ َ ْبَ ٍ ْ ِ َ ِب ْ ْبَ

ُا َلاَق اَمُهَْْ

ُا ىَلَص ِا ُلْوُ َر َلاَق :

َمَلَ َو ِ ْ َلَ

ْمُ َ َحَ ْوُ ِمْؤُْ ْلَْف ٍ َفَ ِى ُةَث َََث َجَ َخ َذِ : (

دو د و ور )

5

“Dari Abu Sa`id dari Abu Hurairah r.a bahwa keduanya berkata, Rasululloh SAW bersabda : “Apabila tiga orang keluar bepergian, hendaklah mereka menjadikan salah satu sebagai pemimpin”. ( HR. Abu Dawud).

2 QS. An-Nisa`(4):63

3 Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram;

IAIN Mataram, 2016), h. 28

4 Fathul Maujud, Manjemen Pembelajaran, (Mataram: IAIN Mataram, 2015), h.3.

5 Muhyiddin Abi zakaria, Riyadhul Asholihin,( Surabaya: Darul Ihya Indonesia, tt), h. 419

(19)

Dari tuntutan ini banyak madrasah gencar dan giat-giatnya melakukan inovasi dan perbaikan mutu pendidikannya. Tidak mengherankan bahwa sejak dahulu madrasah tidak diragukan lagi akan kualitasnya sebagai agent perubahan yang dapat memberi contoh yang baik. Madrasah swasta bahkan bisa lebih baik lagi, ini bisa dilihat dari tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung secara kualitas dapat mendongkrak prestasi mereka.

Keberhasilan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari manajemen kesiswaaan yang merupakan penataan dan pengaturan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari madrasah. Manajemen ini tidak hanya terbatas dari pencatatan data peserta didik tetapi mencakup lebih luas lagi mengenai kegiatan operasionalnya di madrasah.

Indikasi dari masalah kesiswaan yang dapat teratasi dengan baik dapat dilihat dari adanya kemajuan pembelajaran siswa yang pelaksanaanya dapat ditopang dengan berbagai faktor pendukung khususnya asrama pelajar yang sekarang sudah umum diterapkan sehingga sangat membantu dalam memacu dan mengawasi gerak-gerik belajar siswa agar terkontrol dengan baik.

Mulyasa menyatakan, “Pelaksanaan tugas-tugas dan tanggung jawab yang besar yang harus di laksanakan oleh Kepala Madrsah dalam memajukan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kepala madrasah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu”.6

6 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 24

(20)

Kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala madrasah adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi bawahanya guna mewujudkan pencapaian tujuan organisasi. Hal tersebut menunjukan bahwa kepemimpinan setidaknya mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi.

Menurut Mulyasa, diantara peran Kepala Madrasah yaitu berperan sebagai the leader (pemimpin) bagi bawahanya. Kepala Madrasah harus memiliki karakter yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, dan pengetahuan professional, seerta pengetahuan administrasi dan pengawasan.7

Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya secara memuaskan banyak tergantung pada kualitas kepemimpinan Kepala Madrasah. Demikian juga Kepala Madrasah mempunyai peranan pimpinan yang sangat berpengaruh di lingkungan yang menjadi tanggung jawabnya.Sebagai seorang yang menjadi panutan di lingkungan pendidikan, maka Kepala Madrasah harus bisa menunjukan sikap yang bijaksana dan memiliki kepribadian yang baik karena kepribadian merupakan dinamisasi organ psikofisik yang dapat menyesuaikan dengan lingkungan dan merupakan kumpulan aksi dan intraksi antar sikap. Adapun kepribadian yang dijelaskan dalam al-Qur`an Surat Ali-Imran (3):110:

7Ibid. h. 115

(21)

























 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” ( QS. Ali-Imran (3):110).8

Selain itu untuk menunjang keberhasilan yang diharapkan, perlu dipersiapkan Kepala Madrasah profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan. Tidak mudah menjadi Kepala Madrasah yang profesional, banyak hal yang harus dipahami, banyak masalah yang harus dipecahkan dan banyak pula strategi yang harus dikuasai.

Ada salah satu madrasah swasta yaitu Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru yang belum lama berdiri yaitu pada tahun 2011, namun jika dilihat dari kondisi fisik madrsahnya bisa dikatakan sebagai madrasah yang representatif sebagaimana madrasah-madrasah maju yang lain. Madrasah yang memiliki 3 rombongan belajar ini rata-rata diisi tidak lebih dari 25 siswa, ternyata mampu bersaing dengan madrasah di sekitarnya dengan menunjukan prestasi yang baik, baik itu prestasi akademik, maupun non-akademik.

Dari pengelolaan kepemimpinan dan adanya upaya Kepala Madrasahyang diterapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Madrasah Aliyah NW Tanak Maik, yaitu Visi membentuk generasi muslim yang kokoh dalam imtaq, unggul dalam prestasi dan kokoh dalam ilmu dan akhlak. Dengan misi :

8 QS. Ali-Imran (3): 110

(22)

a) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas dengan mengedepankan akhlak alkarimah

b) Mengadakan penambahan bidang studi agama dan umum dalam rangka meningkatkan kualitas keislamanan dan prestasi siswa

c) Memupuk penghayatan dan pengamalan akhlak alkarimah (akhlak yang mulia) berlandaskan iman dan takwa

Hal ini terlihat dari kepemimpinan dan adanya upaya Kepala Madrasah mempunyai karakteristik kepemimpinan yang mampu mempengaruhi komponen madrasah dalam proses kemajuan belajar siswa. Kepala madrasah mengkomunikasikan visi dan visi madrasah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Selain itu juga Kepala madrasah mempunyai nilai kepemimpinanyaitu (a) disiplin dan bekerja sebagai ibadah, (b) bersikap demokratis, (c) bertanggung jawab, (d)jujur, amanah dan hubungan baik.

Dari observasi peneliti di atas, maka implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan prestasi siswa kepala madrasah menerapkan: (1) optimalisasi proses pembelajaran, (2) memberdayakan dan meningkatkan profesionalisme guru, (3) pemberdayaan potensi siswa, (4) mengoptimalkan penggunaan fasilitas madrasah, sehinggga tujuan dapat dicapai.9

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti tentang “Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MA. NW Tanak Maik Desa Masbagik Utara Baru Kec. Masbagik Kab. Lombok Timur Tahun Pelajaran 2016/2017”.

9Hasil Observasi di MA NW, pada hari Rabu, tanggal 08 Febrauri 2017

(23)

B.Fokus Kajian

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk/gaya kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru?

2. Bagaimana implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam peningkatan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru?

C.Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan penelitian

Berdasarkan yang ada dalam rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

a. Untuk mengetahuibentuk/gaya kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru.

b. Untuk mengetahui implikasi kepemimpinankepala madrasahdalam peningkatan prestasi belajar di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Secara Teoritis

Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran keilmuan tentang bagaimana kepala madrasahdapat menggerakkan bawahannya

(24)

dalam mengoptimalkan prestasi siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru.

b. Secara Praktis

Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dan perbandingan pemikiran dalam rangka menerapkan strategi manajemen bagi para praktisi pendidikan untuk meningkatkan prestasi siswa.

D.Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Pada penelitian ini peneliti memilih Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru sebagai tempat lokasi penelitian. Adapun pemilihan Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru sebagai tempat lokasi penelitian dikarenakan Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru adalah:

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah mempunyai karakteristik kepemimpinan yang mampu mempengaruhi komponen madrasah dalam proses kemajuan belajar siswa, yaitu dengan mengkomunikasikan visi dan visi madrasah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Selain itu juga Kepala madrasah mempunyai nilai kepemimpinan yaitu (a) disiplin dan bekerja sebagai ibadah, (b) bersikap demokratis, (c) bertanggung jawab, (d) jujur, amanah dan hubungan baik.

2. Meningkatnya prestasi siswa dengan menerapkan: (1) optimalisasi proses pembelajaran, (2) memberdayakan dan meningkatkan profesionalisme guru, (3) pemberdayaan potensi siswa, (4) mengoptimalkan penggunaan fasilitas madrasah.

(25)

E.Telaah Pustaka

Setelah penulis mengadakan telaah pustaka terhadap beberapa skripsi yang berhubungan dengan skripsi penulis, ternyata ada beberapa skripsi yang mempunyai kemiripan dengan skripsi penulis. Diantara beberapa skripsinya adalah :

a. Skripsi Badilatul Arkhamiyyah yang berjudul "UpayaKepala Madrasah dalam Menoptimalkan Prestasi Belajar Siswa", tahun 2008.Skripsi ini membahas tentang upayaKepala Madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang menurut tugas dan fungsi Kepala Madrasah dalam mengelola pendidikan, peranan Kepala Madrasah dalam mengelola pendidikan, prestasi belajar serta hasil-hasil yang pernah dicapai.10

b. Skripsi Karyani, yang berjudul “Peranan Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pengajaran di MA. NW Perian Kec. Montong Gading Lombok Timur”, Tahun 2006. Membahas tentang beberapa tugas Kepala Madrasah sebagai pengelola pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran yang ada di MA NW Perian Kec. Montong Gading Lombok Timur.11

c. Skripsi Uswatun Hasanah, yang berjudul "Usaha Guru PendidikanAgama Islam dalam Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri 1 Masbagik”, tahun 2007. Membahas tentang usaha guruPendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang mencakup :

10 Hudatul Umam, “Upaya Kepala Sekolah Dalam Mengoptimalkan Prestasi Belajar Siswa” (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Jogyakarta, 2008)

11 Karyani, “Peranan Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pengajaran” ( Skripsi, IAIH Pancor, Lombok Timur, 2006)

(26)

permasalaham dan pelaksanaan proses belajar mengajar PAI, usaha guru PAI dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar serta hasil yang pernah dicapai.12

d. Skripsi Abdul Quddus yang berjudul "Pola Kepemimpinan Kepala Madrasah MA. AlMajidiyah dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Tenaga Pengajarnya", tahun 2006.Skripsi ini membahas tentang pola kepemimpinanKepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja tenaga pengajarnya yang menurut tugas dan fungsi Kepala Madrasah dalam mengelola sekolah sehingga kinerja daripada tenaga pengajarnya lebih meningkat baik dari segi structural, dan profesionalisme dari tenaga pengajarnya semakin baik.13

e. Skripsi Sunan Wadi yang berjudul "Peranan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa di MTs. NW Kilang", tahun 2008.Skripsi ini membahas tentang peranan Kepala Madrasah dari segi efektiftas belajar siswa yang menurut tugas dan fungsi Kepala Madrasah dalam mengelola pendidikan, peranan Kepala Madrasah dalam mengelola pendidikan, serta menigkatnya efektiftas belajar siswa.14

Dari beberapa skripsi di atas, dalam pembahasanya lebihmenekankan pada usaha Kepala Madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang hanya di lingkup sekolah saja tidak dalam sikap keseharian di luar sekolah. Oleh karena itu penulis mencoba membandingkan dan mempertimbangkan untuk

12 Badilatul Arkhamiyyah, “Peranan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa” (Skripsi, IAIH Pancor, Lombok Timur, 2005)

13Abdul Quddus,"Pola Kepemimpinan Kepala Madrasah MA. AlMajidiyah dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Tenaga Pengajarnya (Skripsi, IAIH Pancor, Lombok Timur, 2009)

14Sunan Wadi, "Peranan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa”

(Skripsi, IAIH Pancor, Lombok Timur, 2007)

(27)

memberi karakteristik yang khas dan berbeda dengan skripsi yang telah ada yaitu mengenai tugas-tugas Kepala Madrasah dalam menggerakan kegiatan pembelajaran siswa secara menyeluruh dan integratif baik di sekolah maupun di kegiatan luar sekolah, upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan prestasi siswa yang lebih spesifik pada personal siswa serta prestasi yang pernah diraih.

F.Kajian Pustaka

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah a. Pengertian Kepemimpinan

Dalam kamus Bahasa Indonesia kepemimpinan berasal dari kata pimpin berarti bombing atau tuntun. Dengan demikian, di dalamnya dapat diartikan ada dua pihak, yaitu yang dipimpin (junior) dan yang memimpin (senior).15

Ahamd Sulhan, menyatakan “kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerja sama (mengolaborasi dan mengelaborasi potensinya) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.16

Dalam Islam, kepemimpinan begitu penting sehingga mendapat perhatian yang sangat besar. Begitu pentingnya kepemimpinan ini, mengharuskan setiap perkumpulan dalam jumlah yang kecil sekalipun. Nabi Muhammad Saw bersabda :

15 Imam Taufik, Kamus Bahsa Indonesia, (Jakart; Ganeca Exact, 2010), h. 845

16 Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram:

IAIN Mataram, 2016), h. 73

(28)

َ ِ َر َ َ ْْ َ ُ ِْ َ ْبَ ٍ ْ ِ َ ِب ْ ْبَ

ُا َلاَق اَمُهَْْ

ىَلَص ِا ُلوُ َر َلَاق :

َمَلَ َو ِ ْ َلَ ُا ْمُ َ َحَ ْوُ ِمْؤُْ ْلَْف ٍ َفَ ِى ُةَث َََث َجَ َخ َذِ :

( دو د و ور

)

17

“Dari Abu Sa`id dari Abu Hurairah r.a bahwa keduanya berkata, Rasululloh SAW bersabda : “Apabila tiga orang keluar bepergian, hendaklah mereka menjadikan salah satu sebagai pemimpin”. ( HR. Abu Dawud).

Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalu perlu memaksa orang lain, agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu percapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu.18

Sedangkan, menurut Rohiat,“kepemimpinan ialah kemampuan untuk menciptakan perubahan yang paling efektif dalam perilaku kelompok; bagi yang lain dia adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok kearah penetapan tujuan dan pencapaian tujuan”.19

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan suatu perubahan yang terkait dengan kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat mempengaruhi,

17 Muhyiddin Abi zakaria, Riyadhul Asholihin,( Surabaya: Darul Ihya Indonesia, tt), h. 419

18Ibid, h. 106

19 Rohiat, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2008), h. 14

(29)

mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan kegiatan sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Syarat Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah pangkal utama penyebab daripada kegiatan, proses atau kesediaan untuk merubah pandangan atau sikap dari kelompok orang-orang, baik hubungan organisasi formal maupun informal. Maka, syarat kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu membawa organisasi sesuai dengan asas-asas manajemen modern sekaligus bersedia memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada bawahan dan masyarakat luas.

Dalam Al-Qur`an Surah AsySyua`ara (26): 215-216 dijelaskan sifat- sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu :































“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah:

"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";( QS. Asyu`ara (26) : 215-216).20

Dari ayat di atas dapat dipahami sifat seorang pemimpin adalah bersifat rendah hati, tidak sombong terhadap bawahan, konsekuen dengan kebenaran tidak mengikuti orang lain.

20 QS. Asyu`ara (26) : 215-216)

(30)

Menurut Taufiq sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut :

1) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan organisasinya.

2) Mempunyai keistimewaan yang lebih dibandingkan orang lain.

3) Memahami kebiasaan dan bahasa orang yang menjadi tanggungjawabnya.

4) Konsekuen dengan kebenaran dan tidak mengikuti orang lain.

5) Membangun kesadaran akan adanya muroqabah dari Allah SWT sehingga terbina sikap ikhlas dimana saja.21

c. Fungsi dan Tugas Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan dalam organisasi yaitu mengkondisikan suatu upaya untuk menggerakkan dan mengkoordinasikan sumber daya organisasi untuk terlibat langsung dalam proses-proses manajemen organisasi dengan memiliki tugas-tugas tertentu.

Menurut Yoyon Bachtiar fungsi kepemimpinan sebagai berikut :

a) Membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasasma dengan penuh rasa kehangatan;

b) Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan;

c) Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektip;

d) Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok;

e) Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk belajar menyadari pengalaman;

f) Bertanggungjawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif;

g) Bertanggungjawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.22

21 Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram:

IAIN Mataram, 2016), h. 125

22 Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009), h. 12

(31)

d. Gaya dan Tipe Kepemimpinan

Pada suatu proses kepemimpinan berlangsung, seorang pemimpin mengaplikasikan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Gaya kepemimpinan yang efektif merupakan gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin sesuai dengan situasi dan kondisi supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dalam mencapai tujuan organisasi.

Gaya dan tipe kepemimpinan dapat dinilai dari cara mengambil suatu keputusan. Dalam perspektif Al-Qur`an tentang pengambilan keputusan dapat dilihat pada QS. Ali-Imran (3):159:































































“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”( QS. Ali-Imran (3):159).23

Menurut Ahmad Sulhan bahwa fakta rill, gaya kepemimpinan yang efektif ada empat, yaitu sebagai berikut :

a) Gaya instruktif

Penerapannya pada bawahan masih baru atau bertugas, dengan ciri- ciri : (1) memberi pengarahan secara spesifik tentang apa, bagaimana, dan kapan kegiatan dilakukan; (2) kegiatan lebih banyak diawasi secara

23 QS. Ali-Imran (3):159

(32)

ketat; (3) kadar direktif tinggi; (4) kadar semangat rendah; (5) kurang dapat menignkatkan kemampuan pegawai; (6) kemampuan motivasi rendah; dan (7) tingkat kematangan bawahan rendah.24

b) Gaya Konsultatif

Penerapannya pada bawahan yang memiliki kemampuan tinggi namun kemauan rendah. Ciri-cirinya: (1) kadar direktif rendah; (2) semangat tinggi; (3) komunikasi dilakukan secara timbal balik; (4) masih memberikan pengarahan yang spesifik; (5) bertahap memberikan tanggungjawab kepada pegawai walaupun baawahan dianggap belum mampu; dan (6) tingkat kematangan pegawai rendah dan sedang.25 c) Gaya partisipatif

Kepemimpinan ini juga dikenal dengan kepemimpinan terbuka, bebas, dan nondirective. Kepemimpinan yang sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan keputusan. Gaya partisipatif ini, penerapannya pada bawahan yang memiliki kemampuan rendah, namun memiliki kemauan tinggi. Ciri-cirinya : (1) melakukan komunikasi dua arah; (2) aktif mendengar dan respon segenap kesukaran bawahan; (3) mendorong bawahan untuk menggunakan kemampuan secara operasional; (4) melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan; (5) mendorong bawahan untuk berpartisifasi; dan (6) kematangan bawahan dari sedang ke tinggi.26

d) Gaya delegatif

Penerapannya bagi bawahan yang memiliki kemampuan dan kemauan tinggi. Ciri-cirinya : (1) memberikan pengarahan bila diperluakan saja; (2) memberikan semangat dianggap tidak perlu lagi;

(3) penyerahan tanggungjawab kepada bawahan untuk mengatasi dan menyesaikan tugas; (4) tidak perlu memberikan motivasi; dan (5) tingkat kematangan bawahan tinggi.27

Sedangkan menurut A. M. mangunhardjana, dilihat dari perbedaan cara menggunakan wewenangnya, pada garis besarnya kita mengenal tiga gaya kepemimpinan, yaitu :

24 Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram:

IAIN Mataram, 2016), h. 77

25Ibid, h.78

26Ibid, h. 78

27Ibid, h. 78

(33)

a) Gaya kepemimpinan otokratis

Dalam gaya ini pemimpin bersikap sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.28

Yoyon Bachtiar, mengatakan “gaya otoriter/ otokratis menekankan pada tugas dan berpusat pada atasan. Asumsi pertama yang melandasi gaya ini, bahwa kuasa pemimpin berasal dari posisi yang mereka miliki.

Sedangkan asumsi kedua bahwa bawahan dipandang sebagai orang yang berpembawaan malas. Maka semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin yang menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi dan menggerakkan pengukut mereka”.29

b) Gaya kepemimpinan liberal

Menurut gaya ini, pemimpin tidak merumuskan masalah serta cara pemecahannya. Dia membiarkan saja mereka yang dipimpimnya menemukan sendiri masalah yang berhubungan dengan kegiatan bersama dan mencoba mencari cara pemecahannya.30

c) Gaya kepemimpinan demokratis

Dalam gaya ini pemimpin berusaha membawa mereka yang dipimpin menuju tujuan dan cita-cita dengan memperlakukan mereka sejajar.31

Sedangkan menurut Yoyon Bachtiar, “bahwa gaya demokratik lebih menekankan pada hubungan manusia, tidak direktif dan tidak berpusat pada atasan. Asumsi yang mendasari gaya ini bahwa

28Ibid, h. 79

29 Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009), h. 63

30Ibid, h. 80

31Ibid, h. 80

(34)

kekuasaan pemimpin diperoleh dari kelompok yang dipimpin, asumsi pemimpin tentang orang adalah mampu bekerja, jujur dan mempunyai kegairahan dalam tugas, dan apabila dimotivasi dengan tepat akan menjadi kreatif”.32

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya dan tipe kepemimpinan dapat disimpulkan ada tiga jenis yakni: (1) kepemimpinan gaya otoriter; (2) kepemimpinan gaya demokratis; dan (3) kepemimpinan gaya liberal. Ketiga gaya kepemimpinan tersebut lebih didasarkan pada asumsi pemimpin tentang seumber kekuasaan dan wewenang.

2. Kepala Madrasah

a. Pengertian Kepala Madrasah

Kepala Madrasah yang terdiri dari kata kepala dan sekolah. Yang mana kepala secara etimologi organ tubuh yang paling atas, berkepala memiliki kepala, mengepalai; memimpin sesuatu.33

Sedangkan sekolah adalah suatu tempat untuk menuntut ilmu secara formal.34 Jadi Kepala Madrasah adalah pemimpin sebuah institusi, organisasi, tempat menuntut ilmu formal.

Sedangkan Rohiat, mengatakan “Kepala Madrasah sebagai manajer bertugas sebagai pelaksana kurikulum, pengatur personil, fasilitas, keuangan, ketatausahaan sekolah, pemelihara tata tertib serta hubungan sekolah dan masyarakat”.35

32Ibid, h. 63

33 Imam Taufik, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ganeca Exact, 2010), h. 657

34Ibid, h.945

35 Rohiat, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2008), h. 14

(35)

Kepala Madrasah adalah sosok yang memegang peranan penting dalam perkembangan sekolah, maka ia harus berjiwa pemimpin untuk mengatur bawahanya seperti guru-guru, pegawai TU, dan pegawai-pegawai lainya.

Selain itu, ia juga mengatur siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Tercapai tidaknya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada kebijakan Kepala Madrasah kepada bawahanya.

Kepala Madrasah dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang kemajuan program sekolah.

b. Syarat-Syarat Kepala Madrasah

Dalam sejarah peradaban manusia sudah banyak bukti bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan organisasi adalah kuat lemahnya kepemimpinan, dalam hal ini berarti semuanya bertumpu pada seorang pemimpin sebagai pengendali dan penentu arah yang akan ditempuh oleh organisasi menuju suatu tujuan. Oleh karena itu Perumus serta penentu strategi dan taktik adalah pimpinan dalam organisasi harus memiliki syarat- syarat yang kuat sehingga dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Menurut Pesyaratan untuk menjadi Kepala Madrasah, tercantum dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Syarat-syarat Kepala

(36)

Madrasah pasal 2, apabila memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus:

1. Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;

c. berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan pertama sebagai Kepala Madrasah/madrasah;

d. sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter Pemerintah;

e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. memiliki sertifikat pendidik;

g. pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan jenjang sekolah/madrasah masing-masing, kecuali di taman kanakkanak/raudhatul athfal/taman kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB) memiliki pengalaman mengajar sekurang- kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA/TKLB;

h. memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/c bagi guru pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK inpasing;

(37)

i. memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur penilaian lainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

j. memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun terakhir.

2. Persyaratan khusus guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah/madrasah meliputi:

a. berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang sekolah/madrasah yang sesuai dengan sekolah/madrasah tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah/madrasah;

b. memiliki sertifikat Kepala Madrasah/madrasah pada jenis dan jenjang yang sesuai dengan pengalamannya sebagai pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan ditetapkan Direktur Jenderal.

c. Khusus bagi guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah/madrasah Indonesia luar negeri, selain memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) butir a dan b juga harus memenuhi persyaratan khusus tambahan sebagai berikut:

d. memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai Kepala Madrasah/madrasah;

e. mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan atau bahasa negara dimana yang bersangkutan bertugas;

f. mempunyai wawasan luas tentang seni dan budaya Indonesia sehingga dapat mengenalkan dan mengangkat citra Indonesia di tengah-tengah pergaulan internasional.36

Dalam menjabat sebagai Kepala Madrasah di lembaga pendidikan biasanya mempunyai syarat-syarat formal diantaranya adalah :

1) Pendidikan atau ijazah

2) Pengalaman yang dinyatakan dalam golongan atau kepangkatan Pegawai Negeri.

36Permendiknas nomor 28 tahun 2010

(38)

3) Umur dan lain-lain.37

Menurut Permendiknas, persyaratan Kepala Madrasah dalam menjalankan tugas dan fungsi kepemimpinanya yakni :

1) Memiliki kecerdasan dan intelegensi yang cukup baik.

2) Teliti menghadapi dan menganalisis masalah yang dihadapi anggotanya.

3) Percaya diri sendiri dan bersifat membership.

4) Cakap bergaul dan ramah tamah.

5) Kreatif, penuh inisiatif, berhasrat untuk maju dan menjadi lebih baik.

6) Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa.

7) Ahli dan terampil dalam bidangnya.

8) Suka menolong, memberi petunjuk, menghukum dengan konsekwen dan bijak.

9) Semangat dalam mengabdi dan memiliki kesetiaan tinggi.

10) Berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab.

11) Jujur, rendah hati, dapat dipercaya dan sederhana.

12) Bijak dan adil.

13) Disiplin.

14) Berwawasan luas.

15) Sehat jasmani dan rohani.38

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa syarat menjadi Kepala Madrasah dapat memenuhi syarat formal seperti Pendidikan atau ijazah, pengalaman kerja dan umur, dan memenuhi skill dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin seperti kecerdasan, kemantapan emosional, memiliki akhlak yang mulia, pengetahuan yang luas dan sehat jasmani dan rohani.

c. Fungsi dan Tugas Kepala Madrasah

Masalah kepemimpinan dalam peningkatan prestasi, hendaknya dikaitkan dengan peranan Kepala Madrasah dan kedudukan pimpinan lainya

37 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.103

38Ibid. h. 103

(39)

yang relavan dan peranan kepemimpinan khusus yang berhubungan dengan staf, siswa, orang tua siswa dan orang lain di luar komunitas sekolah.

Ari H. Gunawan, menyatakan “dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, proses kepemimpinan dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan yang terkecil dan lunak yaitu melalui bujukan, ajakan, sugesti, persuasi dan sebagainya sampai kepada tingkat yang terkeras seperti menakut-nakuti, menggertak, memaksa dan sebagainya”.39

Menurut Mulyasa dalam menjalankan tugasnya, Kepala Madrasah setidaknya mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1) Sebagai edukator (pendidik)

Ia harus memiliki strategi yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya.

Menciptakan iklim yang kondusif, memberi nasehat, memberi dorongan serta menyajikan model pembelajaran yang menarik seperti team teaching, moving class dan mengadakan program akselerasi bagi siswa yang cerdas di atas normal. Menurut Sumijo, Kepala Madrasah seharusnya berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan empat macam nilai yaitu : pembinaan mental, moral, fisik dan artistik.40 2) Sebagai Manajer

Dalam peran ini, Kepala Madrasah harus merencanakan, mengornisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan usaha para anggota dan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan. Ia juga dituntut untuk memberdayagunakan tenaga pendidikan untuk

39Ari H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), hal. 219.

40 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.103

(40)

bekerjasama, memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong untuk melibatkan diri dalam seluruh kegiatan sekolah.41

3) Sebagai Administrator

Pada masalah administrasi, ia memiliki hubungan yang sangat erat dengan keadministrasian mengenai pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Intinya ia harus memiliki kemampuan mengelola kurikulum, administrasi peserta didik, personalia, sarana dan prasarana, kearsipan serta keuangan.42

4) Sebagai Supervisor

Kegiatan vital yang dilaksanakan dalam sekolah adalah kegiatan pembelajaran. Di dalamnya terdapat aktifitas organisasi sekolah yang akan bermuara pada pencapaian efesiensi dan efektifitas pembelajaran.

Oleh karena itu salah satu tugas Kepala Madrasah adalah sebagai supervisor yang mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.43

5) Sebagai leader

Sebagai leader,Kepala Madrasah harus mampu memberi petunjuk serta pengawasan guna meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, berkomunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.

Menurut Wahjosumijo, Kepala Madrasah sebagai leader harus mempunyai kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.44

6) Sebagai Innovator

Strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari ide baru, kegiatan yang integratif, memberi

41Ibid. h. 103

42Ibid. h. 107

43Ibid, h. 111

44Ibid, h. 115

(41)

teladan dan memberi inovasi model-model pembelajaran adalah tugas Kepala Madrasah sebagai inovator.45

7) Sebagai Motivator

Motivasi yang ditumbuhkan oleh Kepala Sekolah dapat dilakukan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyedian berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar.

Oleh karena itu ia harus memiliki strategi yang tepat untuk memotivasi tenaga-tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.46

Dalam menjalankan kinerjanya, Kepala Madrasah harus selalu berada dalam koridor prinsip. Nilai-nilai yang terkandung di dalam prinsip-prinsip tersebut akan menjadi pedoman utama untuk melaksanakan tugas fungsionalnya, agar dapat berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh masyarakat, organisasi, maupun secara nasional.

Perilaku kepemimpinan akan mempengaruhi perilaku orang merupakan fenomena sesesorang dalam mempengaruhi orang lain yang terjadi dalam konteks intraksi. Dalam pendekatan perilaku, kepemimpinan dinyatakan sebagai sejumlah deskripsi perilaku dalam interaksi dengan bawahannya.47

Hal ini tidak terlepas dari kepandaian menjalin hubungan dengan bawahanya berupa hubungan kemanusian yang harmonis dan mendukung terciptanya suasana kerjasama yang mantap yang bekerja secara efektif.

45Ibid. h. 118

46Ibid. h. 120

47 Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009), h. 59

(42)

3. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar

Sofan Amri, mengatakan “belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”.48

Abin Syamsuddin mengukitp pendapat Hilgard,“bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu”.49

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat dipahami belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang dalam memenuhi kebutuhanya untuk menghasilkan perubahan-perubahan positif yang diinginkan dalam dirinya. Dengan adanya perubahan tersebut seseorang terdorong untuk menghasilkan prestasi yang merupakan kebutuhan manusia untuk berada di atas orang lain.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Mc Celland, ada beberapa pendekatan yang dapat membangkitkan ambisi prestasi pada anak, diantaranya adalah :

1) Menanamkan sedini mungkin cara bernalar aktif dengan berpikir logis dan sistematis pada anak.

2) Membiasakan belajar mandiri

3) Menciptakan lingkungan yang kondusif 4) Mengembangkan jiwa kompetitif 5) Mengembangkan rasa percaya diri 6) Mengembangkan mutu pergaulan31

48 Sofan Amri, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Meenengah Dalam Teori, Konsep dan Analisis, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2013), h. 219

49 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: PT. Remaja Roasdakarya, 2009), h. 157

(43)

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada beberapa faktor baik terpisah maupun bersama-sama yang dapat memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar yaitu : bahan atau materi yang dipelajari, lingkungan, faktor instrumental dan kondisi peserta didik.

Ada beberapa komponen yang terlibat dalam pembelajaran yang memberi pengaruh pada prestasi sebagaimana diungkapkan oleh Maknun yaitu :

1) Masukan mentah yang menunjuk pada karakteristik individu yang memungkinkan mudah tidaknya proses pembelajaran.

2) Masukan instrumental yang menunjuk pada kualifikasi dan kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti guru, bahan atau sumber metode dan program.

3) Masukan lingkungan yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan suasana sekolah serta hubungan antar pengajar dan teman.32

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal) oleh karena itu guru harus mengenalkan faktor-faktor tersebut kepada siswa dalam rangka mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin. Kedua faktor tersebut adalah :

1. Faktor yang berasal dari diri (internal)

a) Faktor jasmaniah baik yang bawaan maupun dari perolehan sendiri seperti halnya kelainan pada beberapa anggota tubuh

b) Faktor psikologis baik yang bawaan maupun dari perolehan sendiri yang terdiri dari :

(44)

1) Faktor intelektif yang berupa faktor potensial yaitu kecedasan dan bakat serta kecakapan nyata berupa prestasi yang diraih.

2) Faktor nonintelektif berupa unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis 2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

a) Faktor sosial terdiri dari : 1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.33

Sedangkan Nur Munajat, mengutip pendapat Sumadi,“bahwa prestasi siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor bahan yang diajarkan, metode mengajar, pengajar, lingkungan fisik, lingkunagan sosial, peralatan, kondisi fisik individu, kebiasaan belajar, dan kondisi psikis yaitu kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi”.50

50 TIM Redaksi, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. III No. 2 , ( Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Kalijaga, 2006), h. 142

(45)

Prestasi belajar yang baik bertumpu pada peserta didik, bagaimana ia mampu berusaha dengan kemauan, minat, ketekunan, tekad dan cita-cita yang tinggi dengan berusaha seoptimal mugkin.

Dalam belajar peserta didik juga harus memperhatikan cara belajar yang dipergunakan agar lebih memuaskan.Peningkatan prestasi belajar perlu memperhitungkan keadaan jasmani, sosial emosional, lingkungan, memulai pelajaran, membagi pekerjaan, kontrol, sikap yang optimis, penggunaan waktu, cara mempelajari buku, kecepatan dalam membaca.

Dalam masalah belajar, peserta didik juga harus belajar secara otodidak tidak dengan cara cramming atau belajar ketika ada ujian atau tes.

Oleh karena itu seorang pendidik selalu senantiasa membuat strategi dan metode agar peserta didik dapat belajar secara bertahap dan konsisten.

Selain itu hal yang sangat esensial sangat perlu diperhatikan oleh setiap pendidik dan peserta didik yaitu kesiapan mental dan fisik dalam belajar.

Untuk memperlancar belajar dan prestasi belajar ada beberapa tips yang bisa dipergunakan yaitu :

1) Hendaknya membuat kelompok belajar agar dalam belajar dapat saling tukar menukar pemikiran.

2) Beban pekerjaan yang diberikan pada peserta didik segera mungkin dikerjakan.

3) Menumbuhkan rasa positive thinking dalam interaksi pembelajaran.

4) Memperbanyak referensi bahan bacaan yang berkaitan dengan pelajaran.

(46)

5) Merawat dengan baik alat-alat belajar.

6) Selalu menjaga kesehatan dengan tidur teratur, istirahat dan asupan gizi yang mencukupi.

7) Meluangkan waktu sebaik-baiknya untuk refresing.

8) Mempersiapkan diri untuk belajar minimal seminggu sebelum ujian berlangsung.

c. Macam-Macam Prestasi Belajar Siswa

Muhibbin menyatakan, “pada prinsipnya, pengungkapan prestasi belajar ideal meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan cipta dan rasa, dan karsa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indicator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan jenis-jenis ptestasi yang hendak diukur.51

Secara garis besarnya prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu prestasi akademik dan non akademik.

1) Prestasi Akademik

Secara akademik prestasi atau keberhasilan biasanya diukur dengan evaluasi. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Dalam hubungannya dengan prestasi akademik ini, dalam Winkel Benyamin S. Bloom mengatakan, prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah

51Syah,Muhibbin. Psikologi Belajar. (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2008), h. 91

(47)

kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.52

2. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yangmenekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, danketerampilan berpikir.Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).

1. Pengetahuan (Knowledge)

2. Pemahaman (Comprehension)

3. Aplikasi (Application)

4. Analisis (Analysis)

5. Sintesis (Synthesis)

6. Evaluasi (Evaluation)

7. Affective Domain.53

3. (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan ranah afektif terdiri dari aspek:

a) Penerimaan (Receiving/Attending)

b) Tanggapan (Responding)

c) Penghargaan (Valuing)

d) Pengorganisasian (Organization)

e) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex).54

4. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku- perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.55 2) Prestasi Non Akademik

Prestasi non akademik adalah prestasi yang diraih siswa di luar kegiatan akademik misalnya prestasi dalam bidang olaraga, alimpiade,atau yang lainnya.

52Winkel, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.( Jakarta: Gramedia, 2007), h.26

53Ibid. h. 247

54Ibid. h.248

55Ibid, h. 249

Gambar

Tabel 8  Kondisi Meubelair

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui sejauh mana aplikasi myindihome dapat digunakan pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisien dan pengguna menjadi puas dalam kontek