• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi informasi untuk anak berkebutuhan khusus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Teknologi informasi untuk anak berkebutuhan khusus"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

T E K N O LO G I

I N F O R M A S I U N T U K A N A K

B E R K E B U T U H A N

K H U S U S

(2)

DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal

dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.

Teknologi Informasi menyediakan alat yang bisa mendukung proses pembelajaran dan komumnikasi bagi anak pada umumnya maupun pada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Penggunaan TIK dalam proses pengajaran anak berkebutuhan

khusus sangat membantu dalam peningkatan kualitas ilmu yang

diterima, khususnya dalam bidang teknologi dan informasi

(3)

TIK UNTUK TUNA NETRA

Untuk penyandang tuna netra, terdapat software pengolah kata Braille Mitra Netra Braille Converter (MBC) guna pembuatan buku Braille, software kamus Mitra Netra Electronic Dictionary (Meldict), MP3 player dan buku bicara/audio digital. Dalam proses pengajaran, selain menggunakan alat bantu diatas, pengajar  juga dapat menggunakan alat bantu lainya yang telah tersedia saat ini.

Seperti alat bantu papan tulis &baca braille (braille text), papan geometri, kertas braille, bola, 14 bunyi, peta timbul indonesia, globe timbul, al quran braille, riglet, mesin tik  braille, talking clock

& alarm (jam dan alarm suara/bunyi),dan lain sebagainya.

(4)

TIK UNTUK TUNA RUNGU

Pra Tunarungu menggunakan bahasa media komunikasi khusus yang dikenal sebagai bahasa isyarat untuk menyampaikan dan menerima informasi. Oleh karena itu, teknologi bagi para Tunarungu harus menggunakan bahasa isyarat sebagai interfacenya, baik diperagakan dalam video (information over video) ataukah hanya simbol-simbol berupa gambar-gambar ekspresi yang berfungsi sebagai bahasa isyarat. Selain itu, desain visual dari programnya sendiri haruslah menarik, eye catching namun tetap soft karena indera utama bagi Tunarungu adalah penglihatan, yang berfungsi sebagai indera penglihatan dan pengganti pendengaran.

Contoh teknologi informasi untuk penyandang tuna rungu adalah Program i-CHAT. Program ini terbagi dalam 5 modul utama yaitu modul kamus, modul isyarat abjad jari, modul isyarat bilangan, modul tematik, dan modul menyusun kalimat.

(5)

PROGRAM I-CHAT

(6)

TIK UNTUK TUNA DAKSA

Pada dasarnya untuk siswa yang memiliki gangguan gerak, materi TIK bisa diberikan dalam bentuk yang sama dengan siswa biasa, hanya saja untuk pengoperasian komputer atau perangkat TIK lainnya memerlukan bantuan orang lain. Ada salah satu perangkat lunak virtual keyboard yang memungkinkan siswa hanya menggunakan mouse untuk mengetik ataupun melakukan aktifitas lainnya di komputer, jika jari-jari tangannya masih memungkinkan untuk digerakkan dan terkoordinasi dengan baik, yaitu Click-N-Type. Perangkat Lunak ini memungkinkan untuk mengetik huruf/karakter tanpa memencet tombol pada keyboard.

(7)

SOFTWARE CLICK N-TYPE

(8)

TIK UNTUK TUNA GRAHITA DAN TUNA LARAS

Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat berupa video atau animasi yang menarik yang memenuhi beberapa hal, diantaranya menggunakan suara lembut untuk memberikan arah, memutar musik lembut (misal sebagai backsound media), menggunakan urutan gambar untuk membuat petunjuk melakukan sesuatu. Secara fisik, siswa Tuna Grahita, Tuna Laras diasumsikan dapat mengoperasikan komputer sebagaimana siswa biasa, yang perlu diperhatikan adalah bahwa media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan, IQ, karakteristik dari siswa.

(9)

TIK UNTUK ANAK KESULITAN BELAJAR

Untuk siswa dengan gangguan motorik/koordinasi gerak, jika tidak ada orang lain yang mendampingi dalam proses pembelajaran dengan TIK, media yang cocok digunakan adalah yang tidak memerlukan interaktifitas misalnya dapat berupa video pembelajaran, kecuali jika media yang dirancang dapat menerima input berupa suara.

Media pembelajaran untuk anak kesulitan belajar harus didesain

sesederhana mungkin dan tidak membuat bingung siswa

dengan media tersebut.

(10)

Program-program yang telah disebutkan sebelumnya merupakan

program untuk mempermudah pembelajaran untuk anak

berkebutuhan khusus. Dengan adanya program-program untuk

ABK tersebut, keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi

penyandang cacat untuk tetap maju dalam pendidikan melalui

akses internet dan kemajuan teknologi. Sebaliknya, kecanggihan

teknologi justru mampu mengatasi keterbatasan.

(11)

TERIMAKASI

H

Referensi

Dokumen terkait

Anak berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan belajar dapat diberikan bimbingan belajar dengan prinsipprinsip keseluruhan anak, kenyataan, dinamis, kesempatan yang sama dan

 Pada waktu-waktu tertentu, bila perlu anak- anak tersebut akan ‘ditarik’ dari kelas reguler dan dibawa ke RUANG INDIVIDU untuk mendapatkan perlakuan (bimbingan ) khusus. 

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari anak-anak cacat sumbing di Desa Curup, mereka merasa tidak kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya hanya

Anak dengan kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada. satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup

Permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem koordinasi dan pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada pancaindra, sistem koordinasi

Jika tidak dikelola dengan baik, stres pengasuhan yang dialami ibu dengan anak berkebutuhan khusus dapat menyebabkan gangguan dalam keluarga, membuat pengasuhan orang

Hal ini karena sebagian besar anak berkebutuhan khusus mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak

Formulir atau form untuk melakukan screening dan asesmen untuk Anak Berkebutuhan Khusus, aspek motorik halus, motorik kasar, sosialisasi, bicara, kemandirian,