• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Antrian Penelitian Operasional

N/A
N/A
setya intan fitria arifin

Academic year: 2025

Membagikan "Teori Antrian Penelitian Operasional "

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Antrian 2

(2)

Model Input Terbatas (M/M/s):(GD/N/N)

• Asumsi

• Waktu antar kedatangan = distribusi eksponensial

• Waktu pelayanan = distribusi eksponensial

• Jumlah pelayan paralel = c

• Displin antrian = general discipline

• Jumlah maksimum pelanggan dalam sistem = N

• Jumlah populasi = N

• Aplikasi:

Machine repair problem

(3)

N mesin

c repairman

Machine Repair Problem

(4)

,

n = n = 1,2, …

n = 0, 1,2, …, N nN

( )

= 0,

,

n N n

0 1 2 n - 2 n - 1 n

N(N - 1) (N c + 2)

   

Rate diagram:

Kasus: c = 1

N - 1 N

(N c + 1) 

(5)

( )

=

 

 

 

 

=

N

n

n

n N

N P

0 0

!

! 1

( N N n ) P n N

P

n

n

, 1 , 2 , ,

!

!

0

= 

 

 

= −

(6)

( ) (

0

)

1

1

1 P N P

n L

N

n

n

q

+ −

=

= 

=

(

0

) (

0

)

0

1

1 P N P

L nP

L

q

N

n

n

s

=  = + − = − −

=

(7)

s

s

W = L

q q

W = L

( )

n

(

s

)

n n

n

n

P = N − n P = N − L

=  

=

=

0 0

dengan:

(8)

n = 0, 1,2, …, N nN

( )

= 0,

,

n N n

0 1 2 c - 2 c - 1 c

N(N - 1) (N c + 2)

 2 (s - 1)s

Rate diagram:

Kasus: c > 1

N - 1 N

(N c + 1) 

sn = 1, 2, ..., c

n  c

𝜇𝑛 = ቊ𝑛𝜇, 𝑐𝜇,

(9)

𝑃𝑛 =

𝑁!

𝑁 − 𝑛 ! 𝑛!

𝜆 𝜇

𝑛

𝑃0, 0 ≤ 𝑛 ≤ 𝑐 𝑁!

𝑁 − 𝑛 ! 𝑐! 𝑐𝑛−𝑐 𝜆 𝜇

𝑛

𝑃0, 𝑐 ≤ 𝑛 ≤ 𝑁 0, 𝑛 > 𝑁

𝑃0 = 1

σ𝑛=0𝑐−1 𝑁!

𝑁 − 𝑛 ! 𝑛!

𝜆 𝜇

𝑛

+ σ𝑛=𝑐𝑁 𝑁!

𝑁 − 𝑛 ! 𝑐! 𝑐𝑛−𝑐 𝜆 𝜇

𝑛

(10)

𝐿𝑞 = ෍

𝑛=𝑠 𝑁

𝑛 − 𝑐 𝑃𝑛

𝐿𝑠 = ෍

𝑛=0 𝑐−1

𝑛𝑃𝑛 + 𝐿𝑞 + 𝑐 1 − ෍

𝑛=0 𝑐−1

𝑃𝑛

(11)

 W

s

= L

q q

W = L

( )

n

(

s

)

n n

n

n

P = N − n P = N − L

=  

=

=

0 0

dengan:

(12)

Model-model Antrian Lain

• Model pelayanan mandiri

• Model waktu pelayanan berdistribusi umum, (M/G/1):(GD/  /  )

• Model waktu pelayanan konstan, (M/D/1):(GD/  /  )

• Model waktu pelayanan berdistribusi Erlang, (M/E

k

/1):(GD// )

• Model antrian disiplin prioritas

(13)

Model Pelayanan Mandiri (M/M/  ):(GD/K/  )

• Asumsi

• Waktu antar kedatangan = distribusi eksponensial

• Waktu pelayanan = distribusi eksponensial

• Jumlah pelayan paralel = tak terbatas

• Displin antrian = general discipline

• Jumlah maksimum pelanggan dalam sistem = K

• Jumlah populasi = tak terbatas

(14)

 ,

n

=

 ,

n

= n

n = 0, 1, 2, … n = 0, 1, 2, …

! ,

!

0

p

0

p n p n

n n

n n

 =

=

n = 0, 1, 2, …

=

= +

+ +

= e

p e 1

! 1 2

1

0

! , n p e

n n

=

n = 0, 1, 2, …(Distribusi Poisson dengan mean )

s

= L

= 0

=

q

q

W

L

(15)

Model : (M/G/1):(GD/  /  )

• Asumsi:

• Waktu antar kedatangan = distribusi eksponensial

• Waktu pelayanan = distribusi general dengan mean 1/ dan variansi 2

• Jumlah pelayan paralel = 1

• Displin antrian = general discipline

• Jumlah maksimum antrian = tak terhingga

• Jumlah populasi = tak terhingga

(16)

= 1 p

0

(   )

= +

1 2

2 2

2

L

q

q

s

L

L =  +

q q

W = L

 + 1

=

q

s

W

W

 1

= 

 

(17)

Model : (M/D/1):(GD/  /  )

• Asumsi:

• Waktu antar kedatangan = distribusi eksponensial

• Waktu pelayanan = konstan (degenerate service-time distribution)

• Jumlah pelayan paralel = 1

• Displin antrian = general discipline

• Jumlah maksimum antrian = tak terhingga

• Jumlah populasi = tak terhingga

(18)

= 1 p

0

(  −  )

= 2 1

2

L

q

q

s

L

L =  +

q q

W = L

 + 1

=

q

s

W

W

(19)

Model : (M/E k /1):(GD/  /  )

• Asumsi:

• Waktu antar kedatangan = distribusi eksponensial

• Waktu pelayanan = distribusi Erlang

• Jumlah pelayan paralel = 1

• Displin antrian = general discipline

• Jumlah maksimum antrian = tak terhingga

• Jumlah populasi = tak terhingga

(20)

Fungsi padat probabilitas untuk distribusi Erlang:

( ) ( ) ( 1 ) !

k 1 k t

,

k

e k t

t k

f 

= −

 Mean = 1

k baku 1

Simpangan =

bulat) bilangan

dan 0

0;

(  k

 0 t

(21)

• Distribusi Erlang merupakan distribusi yang sangat penting dalam teori antrian

• Alasan (1):

• Jika terdapat k variabel random (T1, T2, …, Tk) yang

berdistribusi identik eksponensial dengan mean = 1/k, maka jumlah

T = T1 + T2 + + Tk

akan berdistribusi Erlang dengan parameter  dan k.

• Pelayan melakukan sejumlah tugas dalam melayani satu pelanggan.

(22)

• Alasan (2):

• Distribusi Erlang mewakili satu keluarga distribusi yang mengijinkan nilai yang tak negatif.

• Distribusi empiris dapat didekati dengan distribusi Erlang.

• Baik distribusi eksponensial maupun degenerate (konstan) kasus khusus dari distribusi Erlang.

k = 1 → distribusi eksponensial k =  → distribusi degenerate

(23)

( )      ( − )   

 

=  +

= +

2 2 2 2

2 1 1

2 k

L

q

k

( )   

 

 −

 

=  +

 k

L

s

k

2 1

s

s

W

L = 

 + 1

=

q

s

W

W

(24)

Model Antrian Disiplin Prioritas

• Disiplin antrian didasarkan pada sistem prioritas.

• Kasus:

Nonpreemptive priorities

Preemptive priorities

(25)

• Asumsi:

• Terdapat N kelas prioritas (kelas 1 mempunyai prioritas

lebih tinggi dan kelas N mempunyai prioritas lebih rendah)

• Untuk tiap kelas prioritas memiliki proses input Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi eksponensial

• Waktu pelayanan rata-rata untuk semua kelas adalah sama.

• Laju kedatangan rata-rata untuk tiap kelas dapat berbeda

(26)

Nonpreemptive Priorities

• Pelanggan dengan prioritas yang lebih rendah yang sedang dilayani tidak dapat diinterupsi jika pelanggan dengan prioritas yang lebih tinggi masuk ke sistem

antrian.

(27)

𝑊𝑘𝑐 = 1

𝐴 ⋅ 𝐵𝑘−1 ⋅ 𝐵𝑘 + 1

𝜇, 𝑘 = 1,2, ⋯ , 𝑁

Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem untuk anggota dari kelas prioritas k

𝐴 = 𝑐! 𝑐𝜇 − 𝜆

𝑟𝑐

𝑗=0 𝑐−1𝑟𝑗

𝑗! + 𝑐𝜇 𝐵0 = 1

𝐵𝑘 = 1 − σ𝑖=1𝑘 𝜆𝑖

𝑐𝜇 , 𝑘 = 1,2, ⋯ , 𝑁

dimana

(28)

c = banyaknya pelayan

 = laju pelayanan rata-rata per pelayan sibuk

i

= laju kedatangan rata-rata untuk kelas prioritas k, i = 1, 2, ..., N

=

=

N

i

i 1

=  r

Asumsi:

𝑖=1 𝑁

𝜆𝑖 < 𝑐𝜇

(29)

N k

W

L

sk

= 

k k

, = 1 , 2 ,  ,

Ekspektasi banyaknya anggota dari kelas prioritas k dalam sistem:

Ekspektasi waktu menunggu anggota dari kelas prioritas k dalam antrian:

N k

W

W

kq k

1 , 1 , 2 , ,

= 

= 

Ekspektasi banyaknya anggota dari kelas prioritas k dalam antrian:

N k

W

L

qk

= 

k kq

, = 1 , 2 ,  ,

(30)

Untuk kasus c = 1:

2

=

A

(31)

Preemptive Priorities

• Pelanggan dengan prioritas lebih rendah yang sedang dilayani

dimasukkan ke dalam antrian jika pelanggan dengan prioritas lebih

tinggi masuk ke dalam sistem antrian.

(32)

N B k

W B

k k

s

k

1 , 1 , 2 , ,

1

= 

= 

Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem untuk anggota dari kelas prioritas k

untuk s = 1

N k

W

L

sk

= 

k k

, = 1 , 2 ,  ,

Ekspektasi banyaknya anggota dari kelas prioritas k dalam

sistem:

(33)

• Tiga kelas prioritas yaitu kelas 1, 2, 3

• Kelas 1: 10%

• Kelas 2: 30%

• Kelas 3: 60%

• Terdapat interupsi

• Laju pelayanan rata-rata  = 3

• Laju kedatangan rata-rata  = 2

(34)

• Laju kedatangan untuk tiap kelas:

1 = 0.2

2 = 0.6

3 = 1.2

(35)

c = 1 c = 2

A - -

B

1

0.933 -

B

2

0.733 -

B

3

0.333 -

W

1

– 1/ 0.024 0.00037

W

2

– 1/ 0.154 0.00793

W

3

– 1/ 1.033 0.06542

(36)

Penerapan Teori Antrian

(37)

Pengambilan Keputusan

• Jumlah pelayan pada suatu fasilitas pelayanan

• Efisiensi dari pelayan

• Jumlah fasilitas pelayanan

(38)

Model Biaya Total

(39)

Perumusan Fungsi Waktu Menunggu

• Bentuk g(N)

• Bentuk h(W)

(40)

Perumusan Fungsi Waktu Menunggu – Bentuk g(N)

• Pelanggan adalah bagian internal dari sistem penyedia pelayanan.

• Biaya menunggu merupakan kehilangan profit dari produktivitas yang

hilang.

(41)

• g(N) = biaya menunggu yang merupakan fungsi dari N, jumlah pelanggan dalam sistem.

• N = n; n = 1, 2, ...

• g(0) = 0

• Ekspektasi biaya menunggu:

• Karena N adalah variabel random, maka

( ) WC E ( g ( ) N )

E =

( ) 

( )

=

=

0 n

P

n

n g WC

E

(42)

Contoh

Misalkan fungsi g(n) adalah

g(n) =

0, untuk n = 0, 1, 2

400(n - 2) untuk n = 3, 4, ..., 10

(43)

Perhitungan E(WC) untuk s = 1 dan s = 2

N = n g(n) s = 1 s =2

Pn g(n)Pn Pn g(n)Pn

0 0 0.271 0 0.433 0

1 0 0.217 0 0.349 0

2 0 0.173 0 0.139 0

3 400 0.139 56 0.055 24

4 800 0.097 78 0.019 16

5 1200 0.058 70 0.006 8

6 1600 0.029 46 0.001 0

7 2000 0.012 24 3 x 10-4 0

8 2400 0.003 7 4 x 10-5 0

9 2800 7 x 10-4 0 4 x 10-6 0

10 3200 7 x 10-5 0 2 x 10-7 0

E(WC) $281/hari $48/hari

(44)

• Jika g(N) adalah linier (biaya menunggu satuan adalah proporsional terhadap N), maka

dimana Cw = biaya menunggu per satuan waktu untuk tiap pelanggan.

• Ekspektasi biaya menunggu

dengan L = ekspektasi jumlah pelanggan dalam sistem

( ) n C N

g =

w

( ) WC C nP C L

E

w

n

n

w

=

= 

=0

(45)

Perumusan Fungsi Waktu Menunggu – Bentuk h(W)

• Pelanggan adalah bagian eksternal dari sistem penyedia pelayanan.

• Tiga jenis antrian:

• Sistem pelayanan komersial

• Sistem pelayanan transportasi

• Sistem pelayanan sosial

• Sistem pelayanan komersial

• Biaya menunggu → kehilangan profit di masa depan

• Sistem pelayanan transportasi dan sosial

• Biaya menunggu → biaya sosial

(46)

• Ciri utama dari sistem antrian yang menentukan biaya menunggu adalah W, waktu menunggu dalam sistem untuk pelanggan individual.

• Bentuk waktu menunggu adalah fungsi dari W, h(W)

(47)

• Ekspektasi dari fungsi h(W)

dimana f

w

(w) = fungsi padat probabilitas W.

• E(h(W) = ekspektasi biaya menungu per pelanggan

• E(WC) = ekspektasi biaya menunggu per satuan waktu

dengan  = laju kedatangan rata-rata

( )

  =

 ( ) ( )

0

dw w

f w h h

E W

w

( ) =  ( )  =

 ( ) ( )

0

dw w

f w h h

E WC

E  W 

w
(48)

Contoh

Misalkan h(W) adalah

h(W) = 500W + 400W

2

Untuk model M/M/1, f

w

(w) adalah Sehingga

( ) ( )

( )w

w

w e

f =  1 − 

1

( )

  = 

( + ) ( − )

( )

0

1

2

1

400

500 w w e dw

h

E W  

w
(49)

• Untuk komputer A,  = 30

• Untuk komputer B,  = 25

•  = 20

• Maka,

• Sehingga

 (1 -  ) =

10, untuk komputer A 5, untuk komputer B

E(h(W)) =

58, untuk komputer A

132, untuk komputer B

(50)

• Ekspektasi biaya menunggu per hari

E(WC) =

1160 untuk komputer A

2640, untuk komputer B

(51)

Jika h(W) fungsi linier,

( ) W C W

h =

w

dimana C

w

= biaya menunggu per satuan waktu untuk tiap pelanggan

( ) WC E ( C W ) C ( ) W C L

E = 

w

=

w

 =

w

Biaya menungu :

(52)

Model Keputusan

Model 1 ⎯ Tak diketahui s(jumlah pelayan)

Definisi : C

s

= biaya marjinal dari pelayan per satuan waktu

Diberikan :  ,  , C

s

Tujuan:

Minimasi E(TC) = sC

s

+ E(WC)

(53)

Model Keputusan

Model 2 ⎯ Tak diketahui  dan s

Definisi : f(  ) = biaya marjinal dari pelayan per satuan waktu jika laju pelayanan rata-rata  Diberikan :  , f(  ), A

Dicari :  , s Tujuan:

Minimasi E(TC) = s f(  ) + E(WC)

dengan pembatas   A

(54)

• Jika s tetap, bandingkan nilai minimum E(TC) untuk tiap nilai alternatif

 dan pilih yang memberikan nilai paling minimum.

(55)

• Jika s tidak tetap, gunakan pendekatan dua-tahap:

1. Untuk tiap nilai  , tetapkan C

s

= f(  ), dan pecahkan untuk nilai s yang meminimumkan E(TC) untuk model 1.

2. Bandingkan nilai minimum E(TC) untuk tiap nilai alternatif  dan

pilih yang memberikan nilai paling minimum.

(56)

CONTOH:

• MCM cling cuci motor memiliki s pelayan bagian pencucian motor. Masing – masing pelayan mampu mencuci 12 motor / jam, sedangkan pelanggan yang datang rata-rata 20 pelanggan / jam. Model antrian (M/M/s:FCFS/∞/∞). Jika biaya pelayan per unit

6/jam (dalam ribuan rupiah), dan biaya menunggu

per pelanggan 30/jam. Tentukan jumlah pelayan

optimal yang dapat meminimumkan biaya total

harapan

(57)

Perhitungan:

Untuk s=1

 = 20,  = 12 p = λ / sμ

= 20/(1)(6) = 1.667

Jawaban ini tidak layak karena nilai p ≥ 1

(58)

Perhitungan:

• Untuk c=s = 2,  = 20,  = 12

( ) ( )

( ) (

)

s s

n

P s s

n

n

+

=

= ! ! 1

1

1

0 0

𝜌 = 𝜆 𝑠μ

( )

(

1

)

2 0

! P

L s

s

q

= −

(59)

Perhitungan:

• Untuk c=s = 2,  = 20,  = 12

 

 = +

 

 +

= q q

s W L

L 1

𝐶𝑠 = 6 𝐶𝑤 = 30

E(TC) = sCs + E(WC) E(TC) = sCs + 𝐶𝑤𝐿𝑠

𝐿𝑠 = 5,454

E(TC) = 175,6364

(60)

175,6363636

79,24100719 76,19591034 80,45414911

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

2 3 4 5

E(TC)

(61)

Soal Latihan 1

• Sebuah distributor batu bata punya satu pekerja yang memuat batu bata kedalam truk. Rata-rata 24 truk datang tiap hari kerja (8 jam). Dengan pola kedatangan distribusi poisson, pekerja

memuat batu bata keatas 4 truk tiap jam, waktu pelayanan distribusi exponential. Pengusaha ingin menambah satu petugas lagi untuk dapat memuat batu bata keatas 8 truk perjam.

1. Buat analisa karakteristik sistem jalur tunggal dan ganda 2. Upah sopir truk $10 perjam, upah petugas pemuat bata

$6 perjam. Berapa penghematan jika punya 2 petugas pemuat batu bata

(62)

Soal Latihan 2

• Sebuah perusahaan membeli bahan dari berbagai sumber.

Bahan diangkut dengan menggunakan truk dan rata-rata setiap hari menerima kedatangan satu truk. Pembongkaran dilakukan oleh sekelompok tenaga kerja baik langsung maupun tidak.

• Kelompok tenaga kerja memiliki (n) anggota dan dapat membongkar 0,8n truk per hari.

• Biaya yang harus dikeluarkan ketika truk ditahan karena sedang melakukan pembongkaran sebesar Rp. 300.000,00. Setiap

pekerja yang bertugas melakukan pemuatan menerima upah sebesar Rp. 105.000,00 per hari.

• Tentukan jumlah optimum anggota kelompok kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan ke suatu sistem antrian, kemudian menunggu dalam antrian hingga pelayan memilih

μ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur 5) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk. menunggu

banyaknya pelanggan yang berada dalam sistem antrian pada suatu waktu 3.395393. m=3, dengan kata lain tidak ada server

• Panjang antrian jumlah orang yang menunggu untuk dilayani, dimana  &gt;umlahnya dapat bersifat terbatas. maupun

Bila kapasitasantrian menjadi faktor pembatas besarnya jumlah individu yang dapat dilayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan antrian yang

Hal ini dapat dilihat pada saat pelayanan tersibuk yaitu pada hari Kamis 6 September 2012 jumlah pelanggan dalam antrian 14 pelanggan tiap menitnya dan dalam sistem 17 pelanggan

Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan ke suatu sistem antrian, kemudian menunggu dalam antrian hingga pelayan memilih

Yang dimaksud kapasitas sistem adalah &#34;Jumlah maksimum pelanggan, mencakup yang sedang dilayani dan yang berada dalam antrian, yang dapat ditampung oleh fasilitas pelayanan