TEORI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
Kadek Budi Ariawan M1B1 24 016
Jurusan Ilmu Lingkungan
Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo
2024
Latar belakang
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks bagi seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi, tugas atau objektif-objektif yang dengan itu
membawa organisasi menjadi lebih maju dan bersatu.
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mengarahkan, memotivasi, dan membimbing anggota organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan
bersama. Gaya kepemimpinan mencakup perilaku, nilai, dan metode yang digunakan untuk menggerakkan anggota tim.
Gambar : 4 tahapan kepemimpinan yang harus dilalui oleh seorang pemimpin untuk mencapai sasaran
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan otokratis dan diktatorial atau autocratic leadership
Kepemimpinan militeristis atau militerisme leadership
Kepemimpinan paternalistik atau paternalistic leadership
Kepemimpinan partisipatif atau participatice leadership
Kepemimpinan transformasial
Kepemimpinan Bebas-Kendali atau free-rein leadership
Kepemimpinan karismatis atau charismatic leadership
Kepemimpinan demokratis atau democratic leadership.
Gambar : Hal yang harus dimiliki orang seorang pemimpin disetiap gaya kepemimpinan
Bacharuddin Jusuf Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Indonesia ketiga yang menjabat sejak 21 Mei 1998 sampai dengan 20 Oktober 1999 yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa disebut B.J. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai
seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional
Gambar : Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa dikenal B.J. Habibie
Gaya Kepemimpinan B.J. Habibie
Gaya kepemimpian seorang Habibie adalah cenderung untuk beperilaku pemimpin yang memberikan
pertimbangan sendiri dan rangsangan intelektual, sehingga dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan B.J. Habibie termasuk gaya kepemimpinan transformasional yang dianggap lebih revolusioner, aktif dan cerdas namun juga lugu dalam politik pada zamannya.
Gaya komunikasi Habibie juga ditandai dengan
spontanitas dan reaksi cepat tanpa mempertimbangkan risikonya. Dalam situasi emosional, dia cenderung
bertindak dengan cepat, seolah-olah kehilangan kesabaran untuk menurunkan ketegangan. Dia tidak ragu untuk mengambil risiko seperti keputusannya untuk melepaskan Timor-Timor dari Indonesia tanpa banyak
mempertimbangkan kepentingan politik
Gambar : Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada menginspirasi, memotivasi dan mengembangkan potensi anggota tim.
Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Transformasial
No. Kelebihan Kekurangan
1. Mendorong kreativitas dan pemikiran out-of-the-box
Tidak cocok untuk perusahaan yang tidak siap untuk berubah 2. Mempersatukan anggota tim Tidak cocok untuk organisasi yang
sangat terstruktur dan hierarkis 3. Mendorong perubahan positif Dapat menyebabkan kelelahan
emosional pada pemimpin 4. Meningkatkan moral melalui
komunikasi yang lebih baik
Tidak cocok untuk tim yang dibentuk sementara
5. Berfokus pada etika dan nilai- nilai perusahaan
Tidak cocok untuk lingkungan yang birokrasi dan bisnis yang baru merintis