• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI KONSUMSI DALAM EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Hany CIPAR

Academic year: 2024

Membagikan "TEORI KONSUMSI DALAM EKONOMI ISLAM"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Berbagai jenis dinar emas dan dirham perak beredar dalam perdagangan karena banyaknya orang Arab yang berdagang dengan bangsa Romawi, Bizantium, dan pedagang yang melewati tanah Arab. Menurut syariat Islam, dinar yang digunakan setara dengan 4,25 gram emas 22 karat berdiameter 23 milimeter. Pada tahun 1250 M/648 H di Mesir, uang dinar yang dijadikan sebagai dasar moneter dipengaruhi oleh uang uang yaitu uang campuran tembaga dan tembaga.

Menurut al-Maqrizi, untuk mengatasi kondisi tersebut, maka dinar dan dirham harus digunakan kembali dalam perdagangan barang dan jasa, seperti pembayaran upah pekerja. Untuk mendukung penggunaan dinar dan dirham, pemerintah harus menghentikan penurunan nilai uang dan membatasi penggunaan uang untuk transaksi skala kecil dan hanya untuk transaksi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Penggunaan dinar dan uang dalam negeri secara bersamaan akan menimbulkan spekulasi nilai tukar antara uang kertas dan dinar, yang pada akhirnya akan menyebabkan runtuhnya sistem moneter dinar.

Penggunaan dinar memerlukan peran bank sentral untuk mengontrol dan menentukan jumlah dinar yang ada dan beredar.

Keseimbangan Kurva IS-LM

Penggunaan dinar dan uang dalam negeri secara bersamaan akan menimbulkan spekulasi mengenai nilai tukar antara uang kertas dan dinar, yang pada akhirnya akan menimbulkan. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan transaksi. Seperti berbelanja, minum kopi, membeli buku, mengisi bahan bakar, dan lain-lain. Dalam transaksi ini yang diperjualbelikan adalah seluruh barang dan jasa. Jika semua barang dan jasa yang ditransaksikan adalah, Jika kita gabungkan semuanya, maka pasar ini kita sebut pasar barang. Jadi, dengan demikian kita dapat mendefinisikan bahwa pasar barang adalah pasar dimana seluruh barang dan jasa diproduksi oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Kondisi perekonomian suatu negara juga dapat dipengaruhi oleh pasar uang Pasar uang merupakan tempat terjadinya transaksi keuangan. Seperti halnya pasar lainnya, keseimbangan akan terjadi bila jumlah permintaan uang di pasar sama dengan jumlah dalam perekonomian. sistem di luar ekonomi Islam, permintaan uang.

Sedangkan menurut Draham Bannoch dalam bukunya, ilmu ekonomi memberikan wawasan tentang konsumsi, yaitu total pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (dalam satu tahun). Konsumsi adalah pengeluaran barang dan jasa yang dilakukan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang melakukan pembelian. Makna konsumsi dalam ekonomi Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani sehingga memaksimalkan fungsi manusia sebagai hamba Allah SWT untuk memperoleh kesejahteraan atau kebahagiaan dunia dan akhirat (falah).

Konsumsi barang dan jasa merupakan asumsi yang diberikan karena hanya dimaksudkan untuk memungkinkan kita hidup dan beraktivitas.

Fungsi Konsumsi Islam

Berdasarkan fungsi konsumsi di atas, seseorang atau suatu rumah tangga akan berusaha memaksimalkan permasalahannya dalam setiap kegiatan konsumsi. Semakin tinggi manfaat dan keberkahannya, maka semakin besar pula amal shaleh yang diperoleh seseorang atau rumah tangga tersebut. Mengenai ibadah ini, secara garis besar setiap orang atau rumah tangga dapat kita bagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu: .. Orang atau rumah tangga yang mempunyai keimanan yang tinggi 2).

Bagi seseorang atau rumah tangga yang mempunyai kelebihan harta dan tingkat keimanan yang tinggi wajib mengeluarkan zakat dan disebut dengan Muzakki.

Prilaku Konsumsi Islami

Fungsi konsumsi dalam makroekonomi konvensional tidak memperhitungkan komponen konsumsi agregat (Cn dan C1). Keynes menjadikan fungsi konsumsi sebagai pusat teorinya tentang fluktuasi ekonomi, dan teori ini memainkan peran penting dalam analisis makroekonomi hingga saat ini. Berdasarkan ketiga asumsi tersebut, fungsi konsumsi dapat dibedakan menjadi fungsi konsumsi linier dan non-linier.

Katakanlah byY adalah pendapatan pembayaran zakat yang menguasai sebagian pendapatan nasional; dan sisanya (1-β)Y adalah pendapatan penerima zakat, dimana 0 < β < 1. Dengan kata lain tingkat konsumsi otonom (positif) dan rata-rata keinginan mengkonsumsi dan keinginan mengkonsumsi marjinal adalah positif tetapi menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan. Siddiqi (1988) dan Kahf (dalam Khurshid Ahmad) menyatakan bahwa dengan adanya zakat maka rata-rata keinginan konsumsi dan keinginan konsumsi marginal akan menurun dalam jangka pendek.

Dalam perekonomian Islam tidak berlaku sistem bunga sehingga bunga yang dibayarkan kepada penabung adalah nol dan diganti dengan sistem bagi hasil. Oleh karena itu, jika konsumsi menurut hipotesis pendapatan relatif berlaku dalam ekonomi Islam, maka zakat dan sedekah dapat meningkatkan jumlah tabungan yang dapat dikeluarkan untuk investasi. Biasanya, rata-rata pendapatan sementara jangka panjang bernilai positif pada periode tertentu dan bahkan negatif pada periode lainnya.

Menurut Metwally, pendapatan permanen dapat didefinisikan sebagai rata-rata tertimbang dari pendapatan saat ini dan masa lalu. Dalam ekonomi Islam, ekonomi makro terdiri dari dua ciri yang berbeda, yaitu muzzaki dan mustahiq. Oleh karena itu, untuk memudahkan pemahaman, βY diasumsikan sebagai pendapatan pembayaran zakat yang menguasai sebagian pendapatan nasional; dan sisanya (1-β) Y merupakan pendapatan zakat.

Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) adalah tingkat konsumsi dibagi pendapatan nasional, dan kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC) adalah turunan pertama dari tingkat konsumsi. Sumber pendapatan utama dalam pemerintahan Islam pada masa klasik dan di negara-negara Islam pada umumnya adalah zakat, yang merupakan salah satu rukun Islam.

KAJIAN TEORI

Baru setelah ia dewasa dan memasuki dunia kerja barulah ia dapat memperoleh penghasilan dan pada usia berikutnya terjadi lagi tabungan, kemudian pendapatan meningkat sehingga terjadi tabungan hingga usia berikutnya.

PEMBAHASAN

Motif Ekonomi dan Tujuan Konsumsi[7]

Pengeluaran konsumsi itu berbeda-beda satu sama lain, ada yang lebih besar, ada yang sama, dan ada pula yang lebih kecil dari pendapatannya.Yang memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan barang adalah konsumen.

Kedudukan kekayaan merupakan anugerah dari Allah dan bukanlah sesuatu yang buruk (sehingga sebaiknya dihindari secara berlebihan). Perilaku konsumen adalah perilaku konsumen yang menggambarkan upaya untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan meningkatkan produk dan layanannya. Fokus perilaku konsumen adalah cara individu mengambil keputusan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mengonsumsi suatu barang.

Perbedaan yang timbul pada fungsi konsumsi seorang muslim dan non muslim akan mempengaruhi fungsi lainnya seperti fungsi tabungan dan fungsi investasi. Hal ini dikarenakan pada fungsi konsumsi, perilaku konsumen muslim dipengaruhi oleh keharusan membayar zakat dalam konsep pendapatan optimal dan larangan mengambil riba dalam setiap transaksi, termasuk konsumsi, investasi dan tabungan. Rasulullah SAW bersabda: “Lebih baik kamu meninggalkan keturunanmu yang kaya daripada miskin dan bergantung pada belas kasihan orang lain” (HR. Bukhari-Muslim).

Konsumsi yang lebih tinggi berarti tabungan yang lebih kecil dan sebaliknya, tabungan yang lebih besar akan menurunkan tingkat konsumsi. Untuk mencapai tingkat kepuasan yang optimal sesuai dengan tujuan maslahah, seorang muslim akan mencari kombinasi yang tepat antara tingkat konsumsi dan tingkat tabungan. Zakat dikenakan terhadap total pendapatan atau harta yang menganggur (idle capacity) yang kurang atau tidak produktif bagi seorang muzakky.

Berdasarkan asumsi bahwa aset yang digunakan untuk transaksi tabungan dianggap aset menganggur.

KESIMPULAN

Konsumsi untuk ibadah adalah konsumsi masa depan (karena ada pahala dari surga di akhirat), sedangkan konsumsi duniawi adalah konsumsi saat ini.

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR : MPC DAN MULTIPLIER

Fungsi Konsumsi dalam Pendekatan Konvensional Versus Ekonomi Islam

Setiap rupee yang dibelanjakan pemerintah dapat meningkatkan permintaan agregat barang dan jasa lebih dari satu rupee.

Fungsi konsumsi dalam pedekatan ekonomi Islam

Yang dimaksud dengan MPC adalah porsi tambahan pendapatan yang dikonsumsi (tidak ditabung) oleh rumah tangga. Besaran zakatnya tetap, misalnya zakat profesi 2,5% berapapun pendapatannya, zakatnya tetap 2,5%, karena pertimbangan agama dan ketentuan atau hukum ALLAH, berbeda dengan pajak. Konsumsi tidak bergantung pada pendapatan saat ini, tetapi juga pada pendapatan yang diharapkan di masa depan, konsumsi diatur sepanjang hidup.

Perilaku Pengeluaran Konsumen di Negara Islam

Pendekatan Konvensional

Teori ini menyatakan bahwa tingkat investasi di pasar barang sama dengan tingkat tabungan. Tabungan individu dapat diartikan sebagai tabungan konsumen, yaitu pemborosan pendapatan setelah dikurangi konsumsi. Sebaliknya, jika penerimaan pajak lebih kecil dari pengeluaran pemerintah, maka pemerintah akan mengalami defisit anggaran – tabungan pemerintah yang negatif.

Untuk mengilustrasikannya, bayangkan perekonomian sederhana di mana hanya satu penduduk yang mengambil keputusan mengenai konsumsi, investasi, dan tabungan. Dalam perekonomian modern, keputusan investasi dibuat oleh dunia usaha, sedangkan tabungan dilakukan oleh konsumen dan pemerintah.

Pendekatan Ekonomi Islam

  • MENGAJAR
  • PENELITIAN
  • Jika diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,75 Y maka pendapatan saat Break Even Income adalah

Penguatan Pembelajaran Ekonomi di East Central University" The Middle East Business and EconomicsReview, vol.18, No.1, Junie, hal. Metwally, MM (2002), 'Feedback Effects in Trade Relations between India and GCC Countries' Indian Economic Journal en Besigheid, Vol.1, No2.,.S;K.Al-Sulaiti en MM Metwally (2001) 'Sikap Terhadap Pelayanan Perbankan di Negara Qatar', The Journal of International Marketing and Marketing Research, Vol.26, No. 2, hal.77-90.

Metwally, MM (2000), 'Hubungan jangka panjang antara pendapatan minyak dan pengeluaran pemerintah di negara-negara GCC' International Journal of Energy Research, Vol.24, hal. secara metwall; MM (1999) 'Dampak masuknya modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di Mesir Middle East Business and Economic Review, vol.11, No.2, pp. Al-Sultan (1998), 'An Analysis of Gulf Demand for Australian Lamb' The Middle East Business and Economic Review, Vol.10, No.

Aly HY og MM Metwally, (1998), 'Penerapan Fungsi Produktivitas Input yang Lemah terhadap Produktivitas Faktor: Studi Kasus' The Indian Economic Journal, Vol.45, No.2, pp.112-121. Metwally, MM (1997), 'Penentu Pertumbuhan Pengeluaran Periklanan pada Barang dan Jasa Konsumen', Jurnal Riset Pemasaran dan Pemasaran Internasional, mengikat 22, nr. 3, hal. Metwally, MM (1997), 'Forskelle mellem de finansielle karakteristika for frie banker and konventionelle banker; Tinjauan Bisnis Eropa, .Vol.97, No.2, hal.

secara metwall; MM (1996), 'Sikap Muslim Terhadap Perbankan Islam dan Sistem Perbankan Ganda' American Journal of Islamic Finance, Vol.6, hal. Keamanan di Arab Saudi', Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. 1991), "Struktur dan Kinerja Industri Perbankan Australia", Bank of Valletta Review, Vol. Metwally, MM dan Abdel-Rahman, AMM (1990), 'Struktur dan Kinerja Perusahaan Bisnis Saudi', Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.15 (1).

Metwally, MM (1989), 'Studi Ekonometrika Aturan (Hukum) Syariah Islam dan Fungsi Konsumsi di Negara-Negara Muslim Kontemporer', Jurnal Raja. Metwally, MM (1988), 'Dampak pertumbuhan ekonomi industri terhadap keseimbangan ekonomi eksternal Papua Nugini, Asia Economic Review, Vol.30,. Metwally, MM dan Abdel-Rahman, AMM (1985), 'Perkembangan Ekonomi di Negara-negara GCC', Journal of Gulf Studies, Vol.

Metwally, MM dan Tamaschke, Hu (1974), 'Akomodasi siswa dan kondisi transportasi', Analisis Ekonomi dan Kebijakan, Vol. 1974), 'Alokasi dana kampanye pemilu yang optimal', Jurnal Politik dan Sejarah Australia,.

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai bentuk upah ini menurut Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga memiliki persamaan, yaitu harus dengan mata uang nominal yang

dalam kurung, yaitu k Y adalah permintaan akan uang untuk transaksi berjaga- jaga, yang dinyatakan sebagai suatu proporsi (k) dari pendapatan nasional riil; Ø (R,W) adalah

Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang kedua negara, sedangkan. kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) permintaan beras secara nyata dipengaruhi oleh harga riil beras Indonesia, jumlah penduduk, dan permintaan beras tahun sebelumnya,

Jika perputaran uang adalah konstan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk

Permintaan uang yang turun pada saat suku bunga naik ini dikarenakan nasabah UKM lebih tertarik untuk menginvestasikan uangnya makanya pada saat suku bunga tinggi

Mahasiswa mampu menghubungkan tingkat bunga nominal dan permintaan terhadap uang. Mahasiswa mampu menjelaskan biaya

Permintaan dapat diungkapkan dalam bentuk tabel skedul permintaan atau demand schedule , permintaan akan suatu barang dari seorang konsumen dapat pula diungkapkan dalam bentuk grafik