Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini merupakan landasan pemahaman teori dan sejumlah ciri-ciri teori mikroekonomi I sebagai landasan berpikir dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi kategori mikro. Materi pokok mata kuliah ini meliputi ilmu ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi, permintaan, penawaran, teori harga pasar, beberapa contoh penerapan teori harga pasar, fungsi elastisitas harga dan permintaan serta beberapa konsep elastisitas. Jika bahan pembahasannya adalah perilaku para pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian, maka teori ekonomi masuk dalam kategori teori mikroekonomi.
Jika dilihat dari isi materi yang disampaikan dalam buku ini, maka dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang biasa juga disebut teori harga, dan biasa juga disingkat dengan ilmu ekonomi mikro atau microeconomics. Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas tentang perilaku ekonomi rumah tangga keluarga dalam upayanya memenuhi kebutuhan hidupnya secara optimal dengan menggunakan pendapatannya yang terbatas. Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas tentang perilaku harga pasar suatu barang dan jasa.
Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini berupaya menjelaskan perilaku harga sumber daya, yang dapat mengubah upah sumber daya manusia, kepentingan modal terhadap sumber daya modal, dan kepentingan terhadap sumber daya alam. Teori mikroekonomi, yang dalam upaya menjelaskan pembentukan harga, menentukan jumlah barang atau jasa yang diproduksi dan dikonsumsi, dll, seperti dijelaskan di atas, dalam analisisnya memasukkan unsur-unsur yang saling mempengaruhi antara para pelaku ekonomi tersebut, yang biasanya disebut keseimbangan umum. analisis atau analisis keseimbangan umum. Dari teori-teori mikroekonomi yang kami uraikan di atas, dari poin 1 hingga poin 5, tidak ada satupun yang memperhatikan besaran preferensi masyarakat.
TEORI MIKRO EKONOMI I Oleh NINIK INDAWATI TEORI MIKRO EKONOMI I Oleh NINIK INDAWATI 1.5 Metodologi Ilmu Ekonomi.
Asumsi-Asumsi yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Langkah selanjutnya adalah kita dapat menarik kesimpulan teoritis dari asumsi-asumsi yang telah kita pilih dan siapkan sebagai model ekonomi. Mereduksi kesimpulan dari hal yang umum ke hal yang khusus biasa disebut analisis deduktif.
Asumsi ekuilibrium parsial
Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian C. Asumsi khusus model analisa ekonomi mikro
PERMINTAAN
Kurva Permintaan Individual
Harga dinyatakan per kilogram dengan menggunakan simbol Rp/Z pada sumbu vertikal Gambar 2.1.1, yang juga dapat diganti dengan simbol Rp/kg beras; Artinya harga dinyatakan dalam rupee per kilogram beras. TEORI MIKROEKONOMI Oleh NINIK INDAWATI TEORI MIKROEKONOMI Oleh NINIK INDAWATI 2.2 Bentuk kurva permintaan. Dalam dunia nyata, dapat dikatakan bahwa kurva permintaan konsumen individu terhadap hampir semua barang dan jasa mempunyai hubungan negatif antara perubahan harga dan perubahan jumlah barang yang diminta.
Hukum ekonomi yang mengungkapkan kenyataan ini biasa disebut hukum permintaan. Selain itu, perlu dinyatakan di sini bahwa mulai sekarang ketika kita menemukan ekspresi bentuk normal kurva permintaan, yang kami maksud adalah kurva permintaan yang memenuhi hukum permintaan. Jika kita sudah sampai pada penjelasan tentang elastisitas maka kita akan mengetahui bahwa kurva permintaan yang sejajar dengan sumbu harga disebut kurva permintaan inelastis sempurna.
Karena kasus ini melanggar hukum permintaan yang berlaku sangat umum, maka kasus ini dikenal dengan nama Paradoks Giffen. Jika kita membahas masalah elastisitas nanti, kita akan menemukan bahwa kurva permintaan yang sejajar dengan sumbu kuantitas biasanya disebut kurva permintaan elastis sempurna. Kurva permintaan konsumen individu tidak mungkin mempunyai bentuk yang sejajar dengan sumbu kuantitas, karena dengan pendapatan yang terbatas dan bentuk kurva utilitas konsumen yang menurun, konsumen yang rasional tidak mungkin bertindak seperti itu.
Garnbar 2.2.1., kurva permintaan dengan bentuk vertikal sejajar dengan sumbu harga, dan juga kurva permintaan dengan bentuk
- Permintaan Lawan Jumlah yang Diminta
- Beberapa Penyebab Perubahan Permintaan
- Perubahan Harga Barang Pengganti. Sebagai alat pemuas kebutuhan makan, daging ayam dan daging sapi bagi kebanyakan
- Catatan
Namun, ketika menganalisis masalah ekonomi, perbedaan antara permintaan dan kuantitas yang diminta sangatlah penting. Jika kurva permintaan tidak bergeser, yaitu tidak bergeser ke kanan atau ke kiri, ke atas atau ke bawah, maka yang dapat berubah adalah jumlah yang diminta. Perubahan kuantitas yang diminta TEORI MIKROEKONOMI I Oleh NINIK INDAWATI TEORI MIKROEKONOMI I Oleh NINIK INDAWATI.
Jika harga per unit barang Z yang harus dibayar konsumen adalah Rp 3000,00 per kilogram, maka konsumen akan membeli 4 kilogram barang Z setiap minggunya. Sekarang jika harga per kilogram naik menjadi Rp 4000,00 maka jumlah barang Z yang dibeli konsumen per minggu akan berkurang menjadi 2 kilogram. Dalam keadaan seperti ini jumlah barang Z yang dibeli konsumen berubah karena adanya perubahan harga barang yang bersangkutan, sedangkan garis permintaannya sendiri tidak berubah yaitu tetap DDZ. Peristiwa seperti inilah yang kita sebut dengan perubahan kuantitas barang Z yang diminta dan bukan perubahan permintaan barang Z.
Kenaikan atau peningkatan permintaan barang Z akan diikuti atau dibarengi dengan peningkatan jumlah barang Z yang diminta tergantung apakah peningkatan permintaan tersebut disertai dengan perubahan harga barang Z atau tidak. Selanjutnya dapat ditunjukkan pernyataan (2) bahwa dengan menggeser kurva permintaan barang Z untuk memperoleh jumlah barang Z yang sama sebanyak unit OZ1, maka konsumen yang awalnya hanya bersedia membayar dengan harga OH1 kini bersedia membayar dengan harga OH1. harga OH2 rupiah per satuan. Setelah kita mengetahui perbedaan antara perubahan jumlah barang yang diminta dan perubahan permintaan, langkah selanjutnya adalah mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan perubahan permintaan.
Dengan kata lain, yang kita cari adalah peristiwa yang dapat menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah. Untuk barang normal, semakin besar pendapatan yang diperoleh konsumen di pusat perbelanjaan, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh konsumen biasanya mengakibatkan pergeseran kurva permintaan konsumen ke arah kanan. Kurva permintaan yang berbentuk garis lurus berbentuk persamaan garis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Untuk barang yang kurva permintaannya mengikuti hukum permintaan, konstanta bilangan a mempunyai tanda minus. Jika Z menunjukkan jumlah barang Z yang diminta pada harga satuan setinggi H1 dan Z2 menunjukkan jumlah barang Z yang diminta pada harga satuan setinggi H2, maka dengan menyelesaikan pasangan persamaan ganda. Untuk lebih jelasnya, kita melihat kurva permintaan DD pada Gambar 2.1.1. Karena kurva permintaan ini juga berbentuk garis lurus, maka untuk mencari persamaan kurva permintaan kita cukup mengambil dua titik pada kurva permintaan DDZ. .
PENAWARAN
Kurva Penawaran Individual
Sebaliknya jika penawaran yang dimaksud adalah seluruh kurva penawaran, maka jumlah yang ditawarkan merupakan suatu titik tertentu pada kurva penawaran. Hal ini juga berarti bahwa kita harus membedakan antara perubahan penawaran dan perubahan kuantitas yang ditawarkan. Dengan kurva penawaran barang Z SOSO, karena kenaikan harga barang Z dari harga semula OHO menjadi OH1, jumlah barang Z yang ditawarkan meningkat dari jumlah semula OZO menjadi sekarang jumlah OZ1.
Perubahan ini tidak bisa disebut peningkatan penawaran, karena kurva penawaran tidak bergeser ke kanan. Namun kita menyebutnya peningkatan kuantitas barang Z yang diminta, karena perubahan tersebut hanyalah sebuah pergerakan dari satu titik ke titik lain, yang nilainya lebih besar, pada kurva penawaran yang sama. Jika kurva penawaran bergeser ke kanan atau ke bawah, misalnya dari SOSO ke S1S1, maka penawaran barang Z dikatakan naik atau naik.
Peningkatan penawaran suatu barang dapat kita tunjukkan dengan harga barang tersebut yang tidak berubah, yang pada contohnya tetap setinggi OHO, jumlah barang Z yang ditawarkan meningkat menjadi OZ2, atau dengan jumlah barang Z yang ditawarkan yang tetap sama. sama, yaitu pada contoh harganya tetap setinggi OZO, produsen bersedia menerima harga jual yang lebih rendah untuk barang Z dibandingkan sebelumnya. Sebaliknya gejala perekonomian berupa pergeseran kurva penawaran ke kiri atau ke atas, misalnya dari SOSO atau dari S1S1 ke S2S2, dikatakan sebagai gejala berkurangnya penawaran barang Z. Sebagai Akibat berkurangnya penawaran, pada harga yang sama jumlah barang Z yang ditawarkan berkurang.
Kurva penawarannya miring ke atas ke kanan, artinya semakin tinggi harga jual suatu barang, maka jumlah yang ditawarkan semakin besar, seperti kurva penawaran yang tunduk pada hukum penawaran. Kurva EE merupakan kurva penawaran dalam jangka waktu yang sangat singkat sehingga dapat kita sebut dengan kurva penawaran sesaat atau kurva penawaran periode pasar, yaitu kurva penawaran dalam jangka waktu yang sangat singkat sehingga produsen tidak mampu menambah atau mengurangi jumlah faktor produksi. gunakan sama sekali. . Kurva FF merupakan kurva penawaran jangka panjang berbiaya konstan atau kurva penawaran jangka panjang berbiaya konstan, sedangkan kurva GG disebut kurva penawaran jangka panjang berbiaya menurun atau kurva penawaran jangka panjang berbiaya menurun.
Kurva penawaran jangka panjang yang sesuai dengan hukum penawaran adalah kurva penawaran jangka panjang dengan biaya yang meningkat atau kurva penawaran jangka panjang dengan biaya yang meningkat.