• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori pengambilan keputusan(satu teoritis, 3 pendapat)

N/A
N/A
Nicolas zhu

Academic year: 2024

Membagikan "Teori pengambilan keputusan(satu teoritis, 3 pendapat)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Teori pengambilan keputusan(satu teoritis, 3 pendapat)

1. Keputusan pemerintah dalam pemberian bantuan (BLT) saat kenaikan bbm

 Pro

- Membantu meringankan beban masyarakat dan buruh mengingat pada masa-masa ini upah yang diberikan tidak penuh.

- Daya beli masyarakat dapat terdongkrak naik sehingga roda ekonomi dapat berputar.

 Kontra

- BLT bukan solusi karena Pembagian BLT yang tidak tepat sasaran serta tidak merata diakibatkan pendataan yang kurang baik serta kriteria pembagian yang kurang jelas serta penyaluran yang lambat.

- Tinggi resiko penyalahgunaan kekuasaan dalam penyebaran BLT yang dapat berujung kepada korupsi.

- Jumlah yang diberikan tidak sepadan dengan jumlah kenaikan harga BBM. Tidak sebanding dengan efek yang ditimbulkan.

- Tidak adanya korelasi antara BLT dengan peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6 UU No.11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial menyebutkan bahwa program penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi , jaminan , pemberdayaan dan perlindungan sosial. Jika diamati BLT tidak memenuhi kategori tersebut.

2. Faktor pengambilan keputusan

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :

(1). Intuisi : suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh

Kebaikan pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :

a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.

b. Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.

c. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

Kelemahan :

a. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.

b. Sulit mencari alat pembandingnya, shg sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.

c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.

(2). Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.

(2)

(3). Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.

(4). Wewenang Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan :

a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara sukarela ataukah terpaksa.

b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.

c. Memiliki otentisitas (otentik) Kelemahan :

a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas

b. Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial

c. Sering melewati permasalahan yg seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan

(5). Rasional Pada pengambilan keputusan yg berdasarkan rasional, keputusan yg dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dgn apa yg diinginkan.

Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional : a. Kejelasan masalah

b. Orientasi tujuan c. Pengetahuan alternatif d. Preferensi yg jelas e. Hasil maksimal

Menurut George R. Terry, faktor-faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan : (1). Hal-hal yang berujud, tidak berujud, yang emosional maupun yg rasional.

(2). Tujuan organisasi (3). Orientasi

(4). Alternatif-alternatif tandingan (5). Tindakan

(6). Waktu (7). Kepraktisan (8). Pelembagaan (9). Kegiatan berikutnya.

(3)

3. Pengambilan keputusan menurut jabatan(analisa).

4. Jenis pengambilan keputusan

Berdasarkan program atau regularitas :

(1). Pengambilan keputusan terprogram atau terstruktur, yaitu pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan. Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yg terstruktur melalui : a. Prosedur : yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti oleh pengambil keputusan

b. Aturan : yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pengambil keputusan

c. Kebijakan : yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan.

(2). Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram (Tidak Terstruktur) adalah pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan khusus.

Berdasarkan Tingkat Kepentingannya :

Pada umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen. Secara klasik, hierarki ini terbagi 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

(1). Manajemen Puncak yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic planning). Pada manajemen puncak keputusan yg diambil adalah keputusan strategis

(2). Manajemen Menengah, yaitu menangani permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi. Pada manajemen menengah ini keputusan yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis. Keputusan ini adalah keputusan yg berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya.

(3). Manajemen operasional, yaitu berkaitan dg kegiatan operasional (kegiatan operasi harian). Keputusan yang diambil pada manajemen operasional disebut keputusan operasional.

Referensi

Dokumen terkait

terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.. – Tujuan yang

Sedangkan Mintzberg a koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan, dan (3) Tahap

Adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yg di pakai untuk mendukung Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau dapat juga di katakan. sebagai sistem komputer

2.Pemecahan masalah atas kendala yang dihadapi organisasi ( yang seringkali bersifat kontradiktif ).3. Hirarki

Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teori Bimbingan dan Konseling karier maka kami menyusun makalah Teori Pengambilan Keputusan Karier dengan tujuan

Menunjukkan pendekatan rasional yang dapat diterapkan pada bisnis untuk mencapai keputusan dalam organisasi Dengan demikian, pengambilan keputusan klasik memiliki permasalahan yang

Kedua, model rasional, yakni proses pengambilan keputusan dengan membedakan keputusan menjadi dua tipe, yaitu: Keputusan Terprogram, yaitu suatu keputusan yang diulang- ulang, seperti:

Tahapan pada proses pengambilan keputusan rasional adalah sebagai berikut: • Mendefinisikan dan mendiagnosa masalah, untuk hal ini diperlukan 3 hal, yaitu : kepekaan selalu memantau